Hauptmann Friedrich Adrario (29 November 1918 – 15 Juni 2011) adalah Führer Panzerjäger-Abteilung 272 yang seusai perang melanjutkan karir militer di Bundeswehr (1956-1983) dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Medali bergengsi yang telah diraihnya: 1939 Eisernes Kreuzes II. und I. Klasse; Ostmedaille; Allgemeines-Sturmabzeichen; 1939 Verwundetenabzeichen in Schwarz und Silber; Nahkampfspange in Bronze und Silber; Deutsches Kreuz in Gold (6 Mei 1942); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (28 Desember 1944)
Hauptmann Eckart Afheldt (15 Agustus 1921 - 3 Desember 1999) memulai karir militernya sebagai Fahnenjunker di Infanterie-Regiment 21 tanggal 1 September 1939. Dari sana catatan prestasinya diselimuti oleh "kegelapan", dan tak banyak yang bisa diketahui. Di malam tanggal 17 Januari 1945, batalyon Jäger (Pemburu) yang dikomandani Afheldt mendapati tank-tank berat Soviet telah berkumpul di dekat kota Petrikau. Mengetahui dengan pasti kemana tujuan tank-tank tersebut, dia mempersiapkan kekuatan untuk melakukan sergapan dadakan di wilayah Wiersewitz dengan dibantu oleh unit Sturmgeschütz dan Panzerjäger. Sergapan yang dilakukannya berhasil, dan tak lama setelah pertempuran bangkai tank-tank Soviet berserakan di sekitar kota dan hutan di dekatnya! Atas prestasinya tersebut, Afheldt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 17 Maret 1945 sebagai Oberleutnant dan Führer II.Bataillon / Jäger-Regiment 2 / Panzergrenadier-Division "Brandenburg" / Panzerkorps Großdeutschland / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Mei 1941) dan I.Klasse (16 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Gold; Infanterie-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille). Afheldt ditangkap oleh Soviet bulan Mei 1945 tapi kemudian dilepaskan hanya beberapa bulan kemudian (Juli 1945). Dia lalu melanjutkan karir militernya di Bundeswehr (2 Januari 1956 - 30 September 1981) dan pensiun dengan pangkat Brigadegeneral
Feldwebel Hinrich Ahrens (15 Maret 1921 - 31 Desember 2009) adalah Geschützführer dari 13.Kompanie / Grenadier-Regiment 1141 / 561.Volks-Grenadier-Division yang tercatat meraih empat Panzervernichtungsabzeichen (7 Februari 1943, 9 November 1943, 19 November 1943, dan 18 November 1944). Yang terakhir diraihnya saat pasukan Soviet melancarkan serangan besar-besaran tanggal 16 Oktober 1944, dan unit PaK (Panzerabwehrkanone) Ahrens menghancurkan sebagian besar dari 70 tank musuh yang dihancurkan oleh divisinya di hari itu. Salah satunya (tank T-34) dimusnahkan secara pribadi oleh Ahrens dengan menggunakan granat tangan. Medali-medali lain yang diraihnya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (23 Juli 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (7 November 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (24 Maret 1942), in Silber (2 Agustus 1942) dan in Gold (23 Agustus 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Agustus 1942) dan I.Klasse (29 November 1942); Nahkampfspange in Bronze (10 Agustus 1944); Deutsches Kreuz in Gold (7 April 1944); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (9 Januari 1945)
Oberst im Generalstab Bern von Baer (1911-1981). Foto kiri memperlihatkan saat dia baru saja menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai seorang Oberstleutnant im Generalstab tahun 1944, sementara foto kanan memperlihatkan saat Baer sudah menjadi jenderal di Bundeswehr tahun 1960
Leutnant Ludwig Bauer (1923- ) meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 29 April 1945 sebagai Führer I.Abteilung / Panzer-Regiment 33 / 9.Panzer-Division. Setelah perang dia bergabung kembali dengan Bundeswehr dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant der Reserve. Baca pengalaman perangnya yang mengagumkan DISINI
Major Winrich Behr (1918-2011) merupakan anggota staff intelijen 6. Armee dalam Pengepungan Stalingrad dan mendapat Ritterkreuz-nya di Afrika. Foto di masa tuanya diambil pada tanggal 3 Januari 2008
Hauptmann Eckart Afheldt (15 Agustus 1921 - 3 Desember 1999) memulai karir militernya sebagai Fahnenjunker di Infanterie-Regiment 21 tanggal 1 September 1939. Dari sana catatan prestasinya diselimuti oleh "kegelapan", dan tak banyak yang bisa diketahui. Di malam tanggal 17 Januari 1945, batalyon Jäger (Pemburu) yang dikomandani Afheldt mendapati tank-tank berat Soviet telah berkumpul di dekat kota Petrikau. Mengetahui dengan pasti kemana tujuan tank-tank tersebut, dia mempersiapkan kekuatan untuk melakukan sergapan dadakan di wilayah Wiersewitz dengan dibantu oleh unit Sturmgeschütz dan Panzerjäger. Sergapan yang dilakukannya berhasil, dan tak lama setelah pertempuran bangkai tank-tank Soviet berserakan di sekitar kota dan hutan di dekatnya! Atas prestasinya tersebut, Afheldt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 17 Maret 1945 sebagai Oberleutnant dan Führer II.Bataillon / Jäger-Regiment 2 / Panzergrenadier-Division "Brandenburg" / Panzerkorps Großdeutschland / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Mei 1941) dan I.Klasse (16 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Gold; Infanterie-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille). Afheldt ditangkap oleh Soviet bulan Mei 1945 tapi kemudian dilepaskan hanya beberapa bulan kemudian (Juli 1945). Dia lalu melanjutkan karir militernya di Bundeswehr (2 Januari 1956 - 30 September 1981) dan pensiun dengan pangkat Brigadegeneral
Feldwebel Hinrich Ahrens (15 Maret 1921 - 31 Desember 2009) adalah Geschützführer dari 13.Kompanie / Grenadier-Regiment 1141 / 561.Volks-Grenadier-Division yang tercatat meraih empat Panzervernichtungsabzeichen (7 Februari 1943, 9 November 1943, 19 November 1943, dan 18 November 1944). Yang terakhir diraihnya saat pasukan Soviet melancarkan serangan besar-besaran tanggal 16 Oktober 1944, dan unit PaK (Panzerabwehrkanone) Ahrens menghancurkan sebagian besar dari 70 tank musuh yang dihancurkan oleh divisinya di hari itu. Salah satunya (tank T-34) dimusnahkan secara pribadi oleh Ahrens dengan menggunakan granat tangan. Medali-medali lain yang diraihnya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (23 Juli 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (7 November 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (24 Maret 1942), in Silber (2 Agustus 1942) dan in Gold (23 Agustus 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Agustus 1942) dan I.Klasse (29 November 1942); Nahkampfspange in Bronze (10 Agustus 1944); Deutsches Kreuz in Gold (7 April 1944); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (9 Januari 1945)
Oberst im Generalstab Bern von Baer (1911-1981). Foto kiri memperlihatkan saat dia baru saja menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai seorang Oberstleutnant im Generalstab tahun 1944, sementara foto kanan memperlihatkan saat Baer sudah menjadi jenderal di Bundeswehr tahun 1960
Leutnant Ludwig Bauer (1923- ) meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 29 April 1945 sebagai Führer I.Abteilung / Panzer-Regiment 33 / 9.Panzer-Division. Setelah perang dia bergabung kembali dengan Bundeswehr dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant der Reserve. Baca pengalaman perangnya yang mengagumkan DISINI
Major Winrich Behr (1918-2011) merupakan anggota staff intelijen 6. Armee dalam Pengepungan Stalingrad dan mendapat Ritterkreuz-nya di Afrika. Foto di masa tuanya diambil pada tanggal 3 Januari 2008
Leutnant Georg Bose (1921-2011), jagoan tank dari Sturmgeschütz-Abteilung 177 dengan 44 kemenangan. Di masa tuanya dia aktif di dunia internet, dan menerbitkan sendiri buku otobiografinya. BTW, artikel ini saya buat tanggal 29 September 2011, dan hanya berselang tiga hari setelah kematiannya (26 September 2011)!
Hauptmann Johann Condné (1919-2001) melanjutkan karir di Bundeswehr dari tanggal 18 November 1956 sampai dengan 31 Maret 1979 dengan pangkat terakhir Brigadegeneral
Generalmajor Reinhard Gehlen (1902 - 1979) merupakan Leiter der Abteilung Fremde Heere Ost (Kepala FHO) periode 1 April 1942 - 10 April 1945. Di tangannyalah Fremde Heere Ost mencapai puncak prestasinya, dan perwira-perwira terbaik Wehrmacht di bidangnya berdatangan menjadi staff-nya. Gehlen adalah seorang oportunis, dan melihat kekalahan Nazi yang sudah di depan mata, dia menyembunyikan data-datanya yang berharga di tempat-tempat yang tersembunyi. Data inilah yang menjadi alat tukarnya saat dia ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat. Melihat bahwa dia memang berharga dan mengakui akan sedikitnya data intelijen tentang Soviet yang dimiliki, para petinggi militer Amerika membebaskan Gehlen dan malah mempekerjakan mereka sebaga bagian dari jaringan agennya!
Oberstleutnant Heinz-Günther Guderian (1914-2004), anak dari jenderal panzer terkenal Heinz Guderian. Setelah perang dia bergabung dengan Bundeswehr (1 Desember 1956 - 31 Maret 1974) dan pensiun dengan pangkat Generalmajor
Major Karl-Günther von Hase (1917- ? ) yang menerima Ritterkreuz tanggal 12 Februari 1945 dan merupakan menantu dari Generaloberst Luftwaffe Hans-Jürgen Stumpff
Oberst Karl Herzog (1906-1998). Usai Perang Dunia II dia melanjutkan karir di Bundeswehr dari tanggal 16 Agustus 1957 sampai dengan 30 September 1966 dengan pangkat terakhir sebagai Generalmajor
Oberstleutnant Cord von Hobe (1909-1991). Bila anda perhatikan dengan seksama, tulisan hasil tangan dari von Hobe sendiri yang terdapat di foto kiri menyebutkan bahwa ia berpangkat Oberst (Kolonel) di bulan Mei 1945. Hobe menerima Ritterkreuz tanggal 9 Mei 1945 (sesudah Jerman kalah) sebagai Oberstleutnant. Tentu saja (kalau memang) ia diangkat jadi Oberst, pasti setelahnya! Kemungkinan besar promosi tersebut tanpa disertai dokumen sehingga kemudian yang diakui sebagai pangkat terakhirnya adalah Oberstleutnant. Banyak kejadian seperti ini yang terjadi di akhir perang, dimana promosi dan penganugerahan medali sering tidak "terkontrol". BTW, foto di kanan sendiri memperlihatkan von Hobe di tahun 1961 sebagai Generalleutnant di Bundeswehr Jerman Barat
Hauptmannn der Reserve Paul-Georg Kleffel (1920- ). Pasca Perang Dunia II dia meneruskan karir di Bundeswehr (Angkatan Darat Jerman Barat) dan pensiun dengan pangkat terakhir Generalleutnant. Setidaknya sampai dengan tulisan ini dibuat, tanggal 22 Februari jam 15.38, orang ini masih hidup!
Major Erich Mende (1916-1998), peraih Ritterkreuz dari Grenadier-Regiment 216. Setelah keluar dari tahanan Sekutu, dia mendapati kampung halamannya di Groß Strehlitz, dekat Oppolne, telah dimasukkan ke Wilayah Polandia. Dia lalu bermukim di wilayah Ruhr, meneruskan kuliah (lulus dengan gelar Dr.Jur.) dan melanjutkan karir sebagai seorang ahli hukum dan politikus. Mende pernah menjabat sebagai Bundesminister für gesamtdeutsche Fragen (Sekretaris Hubungan Antar-Jerman) dan juga Vizekanzler Jerman Barat
Friedrich-August von Michael (1917- ). mengakhiri perang dengan pangkat Major, dan kemudian meneruskan kiprahnya di Bundeswehr. Perhatikan medali yang nyangkut di lehernya di foto kanan. Kalau anda menyangka itu adalah medali Pour le Mérite, maka anda adalah waduk angsa. Yang benar adalah, itu medali Johanniterorden!
Oberst Alfred Müller (1915-1997) adalah peraih Eichenlaub zum Ritterreuz des Eisernen Kreuzes #354. Di akhir perang dia berhasil meloloskan diri dari cengkeraman pasukan Soviet dan kabur ke Front Barat di Frankfurt an dem Oder. Karena hal inilah dia tidak menyadari bahwa pangkatnya telah dinaikkan menjadi Oberst (berdasarkan Stellenbesetzungsliste des OKW-PA, promosinya tertanggal 15 Mei 1945 dan ditandatangani oleh General der Panzertruppe Walther Wenck). Setelah perang usai, Müller melanjutkan karir kemiliteran di Bundeswehr tanggal 1 Februari 1956. Dia pensiun pada tanggal 31 Maret 1975 dengan pangkat terakhir Brigadegeneral (seperti tampak dalam foto di atas). Dua tahun sebelumnya, tanggal 22 Februari 1973, dia dianugerahi medali Bundesverdienstkreuz I.klasse
Oskar Munzel (1899-1992) mengakhiri perang dengan pangkat Generalmajor sebelum ditawan oleh Sekutu pada tahun 1945. Pada tahun 1947 Munzel dibebaskan. Selama 4 tahun berikutnya dia menjadi penasihat militer di Mesir sebelum kemudian melanjutkan karir di Bundeswehr (1956 - 31 Maret 1962), sebagai General der Kampftruppen yang mengepalai beberapa divisi, dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Dia merupakan seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold (14 Februari 1943) dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 Oktober 1944 sebagai Oberst dan komandan 14. Panzer-Division)
Generalmajor Horst Niemack (1909-1992) adalah mantan perwira dari Divisi Großdeutschland dan juga peraih Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub (4 Juni 1944). Seusai perang dia menghabiskan sebagian besar waktunya pada hobinya: menunggang dan memelihara kuda. Pada pertandingan berkuda di Olimpiade tahun 1956, 1960, 1964 dan 1968, dia ikut serta bersama tim Jerman Barat sebagai perwakilan resmi. Pada tahun 1956 Niemack juga diangkat sebagai ketua Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. (OdR, Asosiasi Peraih Ritterkreuz)
Generaloberst Lothar Rendulic (1887 - 1971) lahir di Austria dari keluarga berdarah Kroasia. Dia merupakan salah satu dari hanya tiga orang mantan jenderal Austria yang menapaki karier sampai berpangkat Generaloberst (Kolonel-Jenderal) dalam tubuh Wehrmacht (lainnya adalah Alexander Löhr dan Erhard Raus). Setelah menjalani masa hukuman penjara seusai perang, Rendulic menghabiskan hari tuanya dengan menjadi penulis buku serta aktif di dunia politik lokal di Seewalchen am Attersee, Salzkammergut (Austria)
Hauptmann Franz Silzner (1914-1998). Peraih Ritterkreuz (21 Oktober 1942) dan Deutsches Kreuz in Gold (14 April 1942). Dia memimpin 11.Kompanie/Infanterie-Regiment 501/290 Infanterie-Division. Tanggal 13 Agustus 1942, dengan kompinya yang telah menyusut menjadi hanya 35 orang, dia berhasil melakukan serangan balasan terhadap pasukan Rusia di perbatasan Now-Derewjna sehingga menghindarkan situasi sulit yang dialami resimennya. Lima hari kemudian, setelah serangan artileri yang mematikan, posisi pertahanannya direbut oleh unit serbu Rusia. Dengan hanya bermodalkan 24 orang, Silzner melakukan serangan balasan, terlibat dalam pertempuran jarak dekat, dan merebut kembali posisi yang hilang. Hasilnya: 84 tentara Rusia tewas dan 9 orang dijadikan tawanan!
Generalleutnant Hans Speidel (1897-1984). Dia merupakan salah satu tokoh kunci komplotan yang berkhianat terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944. Ajaibnya, dia berhasil selamat dari buruan Gestapo, dan setelah perang usai karirnya makin menanjak dengan menjadi jenderal NATO
Hauptmann Bodo Spranz (1920-2007) adalah Chef I./Sturmgeschütz-Brigade 237 yang dianugerahi Ritterkreuz dan Eichenlaub (barengan di tanggal yang sama, 3 Oktober 1943!) atas kepahlawanannya dalam medan pertempuran. Seusai perang dia menjadi Direktur Musium Etnologi di Freiburg, Jerman
Oberstleutnant Wilhelm Walther (1910-2010). Jagoan perang dan susup-menyusup dari Brandenburgers ini meninggal dalam usia 100 tahun lebih 9 bulan dan 28 hari!
Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi pribadi Paul E.
www.deutsche-marinesoldaten.de
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.feldgrau.com
www.feldgrau.net
www.lagoticaritrovata.it
www.lewisheatonbooks.com
www.luftwaffeinprofile.se
www.militaria321.com
www.regencystamps.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com