Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1110 articles
Browse latest View live

Foto Sd.Kfz.7 (Sonderkraftfahrzeug 7) mittlerer Zugkraftwagen 8t

$
0
0
Sebuah SdKfz 7/1 yang ditinggalkan oleh awaknya di Fischhausen (sekarang berganti nama menjadi Primorsk di Kaliningrad Oblast, Rusia), bulan Maret 1945, selama berlangsungnya Ofensif Prusia Timur, 13 Januari s/d 25 April 1945. Halftrack ini dilengkapi dengan sebuah sistem senjata anti pesawat udara lipat empat Flakvierling 38 20mm (nama resmi Jermannya: 2cm Flakvierling 38 auf Selbstfahrlafette Sd.Kfz.7/1). Menarik untuk diperhatikan bahwa lempengan baja pelindung tambahan di depan dan di framework mesin Flakvierling-nya sama-sama mempunyai warna Panzergrau (abu-abu tua)


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Berwarna Ranpur dan Halftrack

$
0
0
Sebuah SdKfz 7/1 yang ditinggalkan oleh awaknya di Fischhausen (sekarang berganti nama menjadi Primorsk di Kaliningrad Oblast, Rusia), bulan Maret 1945, selama berlangsungnya Ofensif Prusia Timur, 13 Januari s/d 25 April 1945. Halftrack ini dilengkapi dengan sebuah sistem senjata anti pesawat udara lipat empat Flakvierling 38 20mm (nama resmi Jermannya: 2cm Flakvierling 38 auf Selbstfahrlafette Sd.Kfz.7/1). Menarik untuk diperhatikan bahwa lempengan baja pelindung tambahan di depan dan di framework mesin Flakvierling-nya sama-sama mempunyai warna Panzergrau (abu-abu tua)


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Flakvierling

$
0
0
Sebuah SdKfz 7/1 yang ditinggalkan oleh awaknya di Fischhausen (sekarang berganti nama menjadi Primorsk di Kaliningrad Oblast, Rusia), bulan Maret 1945, selama berlangsungnya Ofensif Prusia Timur, 13 Januari s/d 25 April 1945. Halftrack ini dilengkapi dengan sebuah sistem senjata anti pesawat udara lipat empat Flakvierling 38 20mm (nama resmi Jermannya: 2cm Flakvierling 38 auf Selbstfahrlafette Sd.Kfz.7/1). Menarik untuk diperhatikan bahwa lempengan baja pelindung tambahan di depan dan di framework mesin Flakvierling-nya sama-sama mempunyai warna Panzergrau (abu-abu tua)


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Berwarna Senjata Anti Pesawat Udara (Flak)

$
0
0
Sebuah SdKfz 7/1 yang ditinggalkan oleh awaknya di Fischhausen (sekarang berganti nama menjadi Primorsk di Kaliningrad Oblast, Rusia), bulan Maret 1945, selama berlangsungnya Ofensif Prusia Timur, 13 Januari s/d 25 April 1945. Halftrack ini dilengkapi dengan sebuah sistem senjata anti pesawat udara lipat empat Flakvierling 38 20mm (nama resmi Jermannya: 2cm Flakvierling 38 auf Selbstfahrlafette Sd.Kfz.7/1). Menarik untuk diperhatikan bahwa lempengan baja pelindung tambahan di depan dan di framework mesin Flakvierling-nya sama-sama mempunyai warna Panzergrau (abu-abu tua)


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto 389. Infanterie-Division

$
0
0
"Ich hatt' einen Kameraden" (Saya punya Rekan Seperjuangan) adalah sebuah lagu sendu yang berasal dari tahun 1809 dan biasanya dinyanyikan di upacara pemakaman. Lagu ini masih dinyanyikan oleh Angkatan Bersenjata Jerman sampai saat ini. Bekas perban dan kain yang berserakan menunjukkan bahwa sebelumnya telah dilakukan upaya untuk menyelamatkan nyawa si prajurit malang, tapi... dran sein (waktunya telah tiba). Di dekatnya sekelompok prajurit dari 389. Infanterie-Division sedang menunggu perintah untuk bergerak. Di akhir bulan September 1942, 6. Armee telah kehilangan 7.700 orang prajuritnya yang terbunuh dan 31.000 lainnya luka-luka. Paulus telah kehilangan 10% dari anakbuahnya, dan tetap dia masih belum bisa menyingkirkan secara tuntas perlawanan gigih pasukan Rusia yang terkepung di Stalingrad. Padahal yang terburuk belum lagi dimulai: perebutan distrik industri di kota tersebut


Dengan mendapat perlindungan dari sebuah senjata serang StuG III 75mm, pasukan infanteri dari 389. Infanterie-Division bergerak menuju distrik pabrik yang merupakan pusat perlawanan pasukan Soviet di Stalingrad. Pada tanggal 3 Oktober 1942 pihak Jerman menyerbu Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah) menggunakan tiga divisi infanteri dan dua divisi panzer dalam front sepanjang lima kilometer. Keesokan harinya pabrik traktor tersebut diserang kembali secara habis-habisan oleh pasukan gabungan dari 15. Panzer-Division, 60. Infanterie-Division (motorisiert) dan 389. Infanterie-Division


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad

Foto Konferensi Münich (1938)

$
0
0
 Perdana Menteri Prancis Edouard Daladier bersama dengan Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dalam sebuah sedan kap terbuka di Münich, Jerman, tanggal 29 September 1938, selama berlangsungnya konferensi untuk membahas aneksasi Jerman terhadap sebagian wilayah Cekoslowakia di perbatasan yang dihuni oleh orang-orang Jerman (yang dinamakan sebagai Sudetenland). Perwira SS yang berdiri di belakang Göring adalah SS-Hauptsturmführer Peter Hogl (Stellvertreter des Kommandoführer Johann Rattenhuber in der RSD, Reichssicherheitsdienst). Foto oleh Hugo Jaeger


Sumber :

Seri Postkarten (Kartu Pos) Robert Röhr

Major Joachim Müncheberg (1918-1943), Jagoan Udara Luftwaffe

$
0
0

Album foto Joachim Müncheberg bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Joachim Müncheberg
Panggilan/julukan: Jochen
Lahir: 31 Desember 1918 di Friedrichsdorf/Dramburg/Pommern (Jerman)
Meninggal: 23 Maret 1943 di barat-daya Maknassy/Sidi Bouzid (Tunisia)
Anggota keluarga: Paul Müncheberg dan Erika Ulrich (orangtua); Eva-Brigitte Müncheberg (kakak perempuan)

Beförderungen (Promosi):
04.12.1936 Fahnenjunker
00.09.1938 Oberfähnrich
01.11.1938 Leutnant
19.07.1940 Oberleutnant
19.09.1941 Hauptmann
30.11.1942 Major (RDA)

Karriere (Karir):
04.12.1936 - 23.09.1938 Bergabung dengan Wehrmacht sebagai prajurit infanteri
23.09.1938 - 31.08.1939 Dipindahkan ke Luftwaffe sebagai Oberfähnrich di I./JG 234
01.09.1939 - 22.09.1939 Ditempatkan di 10.(N)/III./JG 26
23.09.1939 - 22.08.1940 Adjutant III./JG 26
22.08.1940 - 17.09.1941 Staffelkapitän 7./JG 26
18.09.1941 - 21.07.1942 Gruppenkommandeur II./JG 26
22.07.1942 - 05.08.1942 Stellvertreter Geschwaderkommodore JG 51
01.10.1942 - 23.03.1943 Geschwaderkommodore JG 77

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
00.00.19__ Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen
17.09.1939 Eisernes Kreuz II.Klasse
10.05.1940 Eisernes Kreuz I.Klasse
14.09.1940 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #118 sebagai Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 26 (JG 26) "Schlageter" / Jagdfliegerführer 2 / Luftflotte 2 setelah meraih kemenangan udara ke-20, sebuah Spitfire dari 222 Squadron RAF di selatan Maidstone.
15.09.1940 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Oberleutnant Müncheberg errang seinen 20. Luftsieg" (Oberleutnant Müncheberg meraih kemenangan udaranya yang ke-20)
01.05.1941 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Oberleutnant Müncheberg errang bei Luftkämpfen über der Insel Malta seinen 39. und 40. Luftsieg" (Oberleutnant Müncheberg meraih kemenangan yang ke-39 dan ke-40 dalam pertempuran udara di atas Malta)
07.05.1941 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #12 sebagai Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 26 (JG 26) "Schlageter" / X.Fliegerkorps atas 43 kemenangan udara yang telah diraihnya
07.05.1941 Medaglia d'Oro al Valore Militare, dengan kutipan: "Pilota da caccia di raro ardire e di virtù eccezionali, con fredda e mirabile audacia, in aspri combattimenti nel cielo del Mediterraneo conseguiva venti vittorie aeree che sommava alle altre ventitré vittorie ottenute sul fronte dell’Ovest. L’esempio diuturno di tanto valore era di sprone ai gregari della sua squadriglia che ne traevano l’ardore e la fede per i maggiori cimenti e le maggiori vittorie. Cielo del Mediterraneo Centrale, febbraio - agosto 1941" (Pilot pemburu dengan keberanian yang langka dan prestasi yang luar biasa, dengan ketenangan yang membuat kagum dalam pertempuran sengit di udara Mediterania. Hasilnya adalah 20 kemenangan udara yang menjadi penambah 23 kemenangan sebelumnya yang diraih di Front Barat. Pemberian contoh dari nilai-nilai yang terus berlanjut menjadi pemberi semangat bagi skuadronnya, yang selalu berhasrat meniru pemimpin mereka dalam hal semangat dan kepercayaan di setiap peristiwa dan kemenangan besar. Angkasa Mediterania tengah, Februari - Agustus 1941)
11.12.1941 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Hauptmann Müncheberg errang seinen 60. Luftsieg" (Hauptmann Müncheberg meraih kemenangan udaranya yang ke-60)
04.06.1942 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Hauptmann Müncheberg errang am 2. Juni seinen 80., Oberleutnant Marseille am 3. Juni in Nordafrika seinen 70. bis 75. Luftsieg" (Hauptmann Müncheberg meraih kemenangan ke-80 tanggal 2 Juni, sementara Oberleutnant Marseille yang ke-70 sampai 75 di tanggal 3 Juni di Afrika Utara)
00.00.194_ Brevetto Pilota Regia Aeronautica (Italian Pilot's Badge)
00.00.194_ Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger "400"
05.06.1942 Deutsches Kreuz in Gold #1/66
09.09.1942 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern #19 sebagai stellvertreter Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 51 (JG 51) "Mölders" / Luftwaffenkommando Ost atas 103 kemenangan udara yang telah diraihnya
25.03.1943 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Major Müncheberg, ausgezeichnet mit dem Eichenlaub und Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, fand nach seinem 135. Luftsieg den Heldentod" (Major Müncheberg, peraih Daun Ek dan Pedang ke Salib Ksatria dari Salib Baja, gugur sebagai pahlawan setelah kemenangan udaranya yang ke-135)

Aufzeichnungen (Catatan):
* Joachim Müncheberg lahir sebagai anak kedua dari pasangan Paul Müncheberg dan Erika Ulrich yang merupakan keluarga petani di Friedrichsdorf (Peomerania). Kakak perempuannya, Eva-Brigitte, berusia satu setengah tahun lebih tua. Ayahnya pernah bertugas sebagai perwira cadangan kavaleri Jerman dalam Perang Dunia Pertama. Inflasi tinggi zaman pemerintahan Republik Weimar memaksa dia untuk menjual tanah pertaniannya di Friedrichsdorf tahun 1923. Mereka kemudian tinggal di Königsberg (Prusia Timur) dimana Müncheberg memulai sekolah dasarnya (Grundschule). Ayahnya kemudian mampu membeli kembali tanah peternakan keluarga di tahun 1927 dan keluarga kecil tersebut pindah lagi ke Friedrichsdorf. Müncheberg menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di Falkenburg, Pomerania. Setiap hari dia berjalan atau menaiki kereta kuda sejauh 24km untuk sampai ke sekolahnya! Pada tahun 1928 dia dipindahkan ke Realgymnasium (setingkat sekolah kedua) di Dramburg dan lulus dengan Abiturnya (Diploma) tahun 1936.
* Pada masa remajanya Müncheberg mempunyai bakat besar di bidang olahraga terutama atletik lapangan. Dia menjadi anggota tim sepakbola remaja T.V. Falkenburg di awal tahun 1930-an. Dia juga mengikuti sekolah olahraga Sturmabteilung di Hammerstein selama beberapa minggu tahun 1934, dan setahun kemudian menghabiskan masa liburan musim panasnya di Bulgaria dimana dia tinggal di Biara Rila. Pada awal tahun 1936 dia mengikuti kursus Nasional-Sosialisme di Lauenburg, Pomerania. Müncheberg menyelesaikan masa tugas buruh wajibnya (Reichsarbeitsdienst) bulan Oktober 1936 bersama dengan Abteilung 5/50 Lüttmannshagen, Distrik Cammin. Sebagai seorang atlet, dia terutama sekali menonjol dalam Dasalomba. Hampir setiap hari dia berlatih 10 disiplin olahraga. Pada usia 17 tahun Müncheberg mengikuti kamp musim panas yang digelar bersamaan waktunya dengan Olimpiade Musim Panas tahun 1936 di Berlin.
* Kemenangan udara pertama Müncheberg diraih tanggal 7 November 1939 saat dia berhasil menembak jatuh sebuah pesawat pembom bermesin ganda RAF Blenheim di atas Opladen/Leverkusen (Jerman).
* Dalam Pertempuran Prancis (10 Mei - 25 Juni 1940), Müncheberg mengklaim delapan pesawat Inggris dan Prancis yang ditembak jatuh.
* Dalam Pertempuran Britania (10 Juli - 31 Oktober 1940), Müncheberg mengklaim 14 kemenangan.
* Dari bulan Februari 1941, 7./JG 26 yang dipimpin oleh Müncheberg beroperasi di wilayah udara Mediterania dari basisnya di Sisilia. Disinilah unit yang kecil tersebut meraih kesuksesan jauh di luar proporsi ukurannya: menembak jatuh 52 pesawat musuh tanpa kehilangan satu pilot pun, dengan hampir setengah di antaranya dibukukan oleh Müncheberg seorang!
*  Selain terbang di atas Malta, Müncheberg juga terbang di atas wilayah udara Yugoslavia dalam membantu invasi pasukan darat Jerman ke Balkan. Dia mengklaim sebuah pesawat pemburu bersayap ganda JKRV yang ditembak jatuh di atas Podgorica tanggal 6 April 1941 serta mengklaim pesawat lainnya yang sama sebagai kemenangan darat. Pada kenyataannya, Müncheberg salah mengidentifikasi korbannya dan kedua kemenangan ini diraih atas pesawat pemburu bersayap ganda Avia BH-33.
* Dalam masa tugas sementara di Libya bulan Juni-Juli 1941 saat membantu pasukan Afrikakorps Rommel menggagalkan usaha penyelamatan Tobruk yang terkepung oleh pihak Inggris, Müncheberg mampu menambah jumlah kemenangannya menjadi lima lagi sehingga total 48 fliegerabschüsse.
* Pada bulan Agustus 1941, 7./26 dipindahkan ke Prancis. Müncheberg menembak jatuh sebuah pesawat pemburu Spitfire RAF di dekat Dunkirk tanggal 29 Agustus 1941 sebagai kemenangannya yang ke-50. Dari saat dia kembali dari Afrika Utara sampai dia meninggalkan JG 26 di akhir bulan Juni 1942, Müncheberg mengklaim 35 kemenangan udara dimana 34 diantaranya adalah Spitfire; termasuk kemenangan ke-50 tanggal 29 Agustus 1941, ke-60 tanggal 8 Desember 1941, ke-70 tanggal 26 April 1942 dan yang ke-80 tanggal 2 Juni 1942.
* Dia meraih kemenangan udaranya yang ke-100 tanggal 5 September 1942 saat menembak jatuh sebuah pesawat P-39 Soviet di atas Kubinka (Rusia) pukul 17:53.
* Müncheberg berhasil menembak jatuh 33 pesawat Rusia dalam masa tugasnya yang singkat (empat minggu) di Front Timur (kemenangan no.84 - 116), tapi dia juga ditembak jatuh dua kali!
* Pada tanggal 23 Maret 1943 Müncheberg terbunuh dalam dogfight melawan pesawat-pesawat Spitfire milik Amerika dari 52nd Fighter Group USAAF di barat-daya Maknassy/Sidi Bouzid (Tunisia) ketika pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 Werknummer 16381 (-+-) yang dipilotinya terkena serpihan pecahan sebuah Spitfire yang tertembak jatuh saat melintas di bawahnya. Saat itu dia baru saja menembak jatuh korbannya yang terakhir, sebuah Spitfire juga, pukul 09:50 pagi.
* Dalam karirnya sebagai pilot Luftwaffe, Müncheberg tercatat telah menembak jatuh 135 pesawat musuh dari 500 misi tempur. 102 diantaranya diraih atas pesawat-pesawat Sekutu Barat (33 di Front Timur). 46 di antara korbannya adalah pesawat pemburu Supermarine Spitfire.
* Unit-unit tempat dia bertugas: JG 234, JG 26, JG 51 dan JG 77.
* Pada tanggal 30 November 1962 keluarga Müncheberg dianugerahi satu kali "Pensiun Kehormatan" sebesar 1.500 DM (yang juga diberikan kepada keluarga Hans-Joachim Marseille) oleh Menteri Pertahanan Italia Giulio Andreotti.


Sumber :
Buku "Luftwaffe Officer Career Summaries: Section L-R" karya Henry L. deZeng IV dan Douglas G. Stankey

Foto Berwarna Pertempuran Stalingrad

$
0
0
Pendeta Wehrmacht (Kriegspfarrer) Dr. Alois Beck di bulan September 1942, di hari-hari sebelum Pertempuran Stalingrad yang membawa bencana. Alois bertugas sebagai pendeta di front depan untuk Infanterie-Regiment 257/297.Infanterie Division/LI.Armeekorps/6.Armee/Heeresgruppe Süd, dan menghabiskan sebagian besar hari-harinya dengan memberikan pengharapan kepada prajurit yang terluka serta menuliskan surat yang akan dikirimkan ke kampung halaman mewakili mereka. Dr. Beck meyakini bahwa 'dari tiga cabang Wehrmacht, Angkatan Darat (Heer) adalah yang paling sedikit mendapat pengaruh ideologi Nasional-Sosialisme'. Kurang dalam jangka waktu enam bulan setelah foto ini diambil, Alois tertangkap pasukan Soviet di Stalingrad. Dia beruntung kemudian bisa kembali pulang ke Jerman dan menuliskan pengalaman perangnya dalam sebuah buku berjudul "Bis Stalingrad"


 Foto yang tidak biasa dari Perang Dunia II: Para pilot dari pesawat pembom Heinkel He 111 (II.Gruppe / Kampfgeschwader 27 "Boelcke") ini beramai-ramai melaksanakan upacara pemakaman secara simbolis, entah dengan tujuan apa! Di peti mati yang dibakar tersebut terdapat tulisan "Dein leben - dein gewinn" (hidupmu, hadiahmu) dan "Mich auch" (aku juga). Foto di atas diambil di lapangan udara Tatsinskaya, Stalingrad, musim gugur 1942 oleh Siegfried Lauterwasser



Di dekat Don, musim dingin 1942-1943: pertempuran yang memakan banyak korban demi membuka jalan pengepungan Soviet dan membebaskan 6. Armee yang terjebak di Stalingrad. Sebuah rongsokan tank T-34/76, dengan sebagian amunisinya tercecer di atas salju, sedang dikerubungi oleh para Panzergrenadier dari 6. Panzer-Division yang memakai jaket kamuflase bolak-balik musim dingin yang biasa disebut sebagai Umkehrbare Winteranzug (Winter Reversible Camo Parka)



Sumber :
Buku "The 6th Panzer Division: 1937-45" karya Oberst a.D. Helmut Ritgen
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto KIA (Killed in Action) Jepang

$
0
0
 Seorang pelaut Amerika membantu mengangkat mayat seorang pilot Jepang dari dasar Pearl Harbor, dimana sebelumnya dia dan pesawatnya terbakar lalu jatuh dalam serangan dadakan terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Hawaii tanggal 7 Desember 1941. Pesawatnya sendiri berasal dari jenis pembom torpedo Nakajima B5N "Kate" AII-356 yang terbang dalam gelombang pertama dan dipiloti oleh Letnan Mimori Suzuki bersama dengan dua orang awaknya. Pesawat tersebut kemudian meledak dan terbakar setelah kepala torpedo yang dibawanya tepat terkena tembakan oleh senjata anti pesawat Amerika di darat. Tubuh sang pilot langsung berhamburan dan sulit dikenali lagi, sementara jenazah Sersan Kepala Tsuneki Morita (navigator/bombardier/observer) berhasil ditemukan dari dasar air, begitu juga dengan jenazah Sersan Dua Yoshiharu Machimoto (gunner/operator radio). Morita adalah yang nampak dalam foto. Wajahnya yang hancur bukan disebabkan oleh ledakan, melainkan karena dimakan oleh kepiting-kepiting pemakan daging!


Sebagian dari 700 lebih mayat tentara Jepang anggota Resimen "Ichiki" yang bergelimpangan di pinggir muara sungai Tenaru di Guadalcanal, Kepulauan Solomon, dengan sebagiannya terkubur oleh pasir pantai. Mereka terbantai ketika berusaha menyerbu pertahanan pasukan Marinir Amerika Serikat secara frontal di malam tanggal 21 Agustus 1942, dalam apa yang dinamakan sebagai "Pertempuran Tenaru" (juga dikenal sebagai Pertempuran Sungai Ilu dan Battle of Alligator Creek). Dari 917 orang anggota resimen pimpinan Kolonel Kiyonao Ichiki tersebut, hanya 128 yang berhasil selamat!


 Mayat prajurit Jepang berserakan di pantai Tanapag, pulau Saipan, tanggal 14 Juli 1944, setelah serangan habis-habisan mereka yang terakhir yang ditujukan pada tentara Marinir Amerika yang mendarat disana. Diperkirakan sebanyak 1.300 orang tentara Jepang kehilangan nyawanya dalam operasi ini. Secara keseluruhan, dari 30.000 orang prajurit Jepang yang mempertahankan Saipan, 24.000 orang diantaranya terbunuh dalam pertempuran, 5.000 orang bunuh diri, dan hanya 921 orang yang menyerah hidup-hidup!


 Dua orang tentara Amerika mengobrol di dekat mayat seorang prajurit Jepang di Iwo Jima, Februari 1945. Kekerasan tekad pasukan Jepang untuk bertempur sampai mati dalam pertempuran di pulau vulkanik gersang  ini bisa terlihat dari statistik yang luar biasa: Dari 20.000 orang tentara Jepang yang bertempur, hanya sekitar 200 orang yang menyerah, sementara sisanya gugur!


 Saat pasukan Amerika dari 25th US Division bergerak maju melintasi dataran di ujung Celah Balete, Luzon utara (Filipina) tanggal 12 April 1945, mereka melewati mayat seorang tentara Jepang yang terpanggang oleh pohon yang patah oleh ledakan. Tampaknya dia telah jatuh di tempat yang tidak tepat!


Sumber :
www.theatlantic.com
www.tumblr.com

Foto Sturmgeschütz-Abteilung 244 / Sturmgeschütz-Brigade 244

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Leutnant Karl-Heinrich Banze (24 Februari 1911 - 31 Desember 1945) bergabung dengan Artillerie-Regiment 70 tanggal 1 Oktober 1933. Pada tanggal 12 Mei 1941 dia diangkat sebagai Kepala Peleton (Zugführer) di Sturmgeschütz-Abteilung 244 yang baru dibentuk, dan ikut berpartisipasi dalam Unternehmen Barbarossa, operasi penyerbuan Wehrmacht ke Uni Soviet. Banze juga ikut serta dalam pertempuran bertahan di Kharkov, dimana dalam pertempuran tersebut sang komandan StuG berhasil membabat habis 24 tank Rusia, dengan 13 diantaranya terjadi dalam satu hari! Atas prestasinya yang luar biasa tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Mei 1942 sebagai Oberwachtmeister dan Zugführer di 1.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung 244 / 113.Infanterie-Division / XVII.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd, dan tak lama kemudian dipromosikan menjadi Leutnant. Sayangnya, sang pahlawan perang menjadi salah satu diantara ribuan prajurit Jerman yang tertangkap oleh Rusia dalam neraka di Stalingrad, dan dia kemudian secara resmi dinyatakan meninggal dalam tahanan tanggal 31 Desember 1945 setelah sebelumnya diberitakan hilang. Sampai saat ini jenazahnya tak pernah ditemukan. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Verwundetenabzeichen in Schwarz (1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (24 Juli 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (27 September 1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 15 Mei 1942



Sumber :
www.findagrave.com

Foto Berwarna Karya Frank Scherschel

$
0
0
   Lima orang fotografer udara veteran dari USAAF (US Army Air Force) berpose sambil memegang kamera andalan mereka di depan "Pappy's Pram", sebuah pesawat pembom B-26B-25-MA Marauder (s/n 41-31802) dari 450th Bombardment Squadron / 322nd Bombardment Group / 9th Airforce yang sedang terparkir di landasan udara. Mereka telah berpartisipasi dalam setidaknya 50 misi dari sejak operasi dimulai dalam Perang Dunia II. Dari kiri ke kanan: St. James Hinkle (VA), Sgt. Robert Hammerberg (IL), Sgt. Frank Udovich (WI), Sgt. CharlesA. Smith (TX), dan St. Wilbur DeGroff (WI). Foto dibuat tahun 1943 oleh Frank Scherschel


Sumber :
www.life.time.com

Armband (Pita Lengan) Nazi

$
0
0
NSDAP

 Armband NSDAP
Pertama kali diperkenalkan tahun 1934. armband standar anggota NSDAP ini dipakai oleh banyak cabang organisasi seperti NSKK, NSFK, RAD dan yang lainnya. Dibuat dalam banyak variasi konstruksi dan bahan


Armband SA Reserve (Cadangan SA)
Pertama kali diperkenalkan tahun 1933-1935, armband ini dibuat menggunakan konstruksi BeVo dan merupakan multi-bahan


Armband SA Wehrmannschaft
 Pertama kali diperkenalkan tanggal 6 Desember 1939, armband ini biasa dipakai oleh personel SA yang tak memakai seragam partai, dan kadangkala disalahartikan sebagai armband organisasi olahraga SA. Dibuat dengan menggunakan konstruksi BeVo dimana lingkarannya adalah bagian terpisah dari armband tapi lencana sport-nya dijahitkan ke lingkaran


 
Armband Einsatzsturm der NSDAP (Operasi Khusus NSDAP)
Diibuat dalam bentuk print


 Armband NSDAP Ordnungsdienst (Penjaga Keamanan NSDAP)
Dibuat dalam bentuk print




Sumber :
www.ww2germanarmbands.webs.com

Foto 86. Infanterie-Division

$
0
0
Ritterkreuzverleihung (upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) untuk tiga orang pahlawan berprestasi dari 86. Infanterie-Division yang diselenggarakan pada bulan Agustus 1943. Yang menyerahkannya adalah komandan divisi Jenderal Weidling. Dari kiri ke kanan: Obergefreiter Matthias Poll (Kompanietruppführer di 2.Kompanie / Pionier-Bataillon 186. RK 8 Agustus 1943), Generalleutnant Helmuth Weidling (Kommandeur 86. Infanterie-Division), Hauptmann Erwin Zilger (Chef 1.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 186. RK 4 Agustus 1943), dan Leutnant der Reserve Karl-Heinz Jaeger (Führer 1.Kompanie / Grenadier-Regiment 167. RK 4 Agustus 1943 dan EL 16 Maret 1945)


Sumber : 

Foto Eksekusi Mati Pemberontak Jerman

$
0
0
Pada tanggal 10 November 1944 dilaksanakan eksekusi mati (tanpa melalui persidangan terlebih dahulu) di depan publik oleh Gestapo dengan cara penggantungan terhadap 13 orang tertuduh makar di Köln-Ehrenfeld. Mereka terdiri dari anggota Edelweißpiraten, pekerja paksa dari wilayah pendudukan yang memberontak, serta tahanan kamp konsentrasi yang melarikan diri. Kejahatannya berkisar dari mencuri suplai secara ilegal sampai serangan langsung terhadap tokoh Nazi lokal. Edelweißpiraten (Bajak Edelweiss) adalah gerakan bawah tanah yang anggotanya kebanyakan adalah kaum muda Jerman yang menentang pemerintahan Nazi dan Hitler. Pada awalnya mereka adalah remaja yang menolak kewajiban menjadi anggota Hitlerjugend dengan cara keluar dari sekolah, dan kemudian juga menolak untuk ikut serta dalam wajib militer saat Perang Dunia II pecah. Para anggota grup ini dapat dikenali dari lencana edelweiss yang mereka kenakan. Dalam foto ini kita bisa melihat lencana serupa tertempel di kerah pemuda di kiri dan topi pemudi di tengah


Sumber :
www.histomil.com

Foto Interimstab (Tongkat Komando) dan Marschallstab (Tongkat Marsekal)

$
0
0
INTERIMSTAB

 Para petinggi Heeresgruppe Süd dalam Unternehmen Barbarossa musim panas 1941. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Georg von Sodenstern (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Süd), Oberst im Generalstab Julius von Bernuth (Verbindungsoffizier des Oberkommando der Heeres zur Heeresgruppe Süd), Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), dan Oberstleutnant im Generalstab August Winter (Ia Erster Generalstabsoffizier Heeresgruppe Süd). Rundstedt membawa serta Interimstab-nya, dan juga mengenakan seragam "Ehrenoberst" (Kolonel Kehormatan) meskipun dia notabene sudah berpangkat Marsekal (!), karena dia adalah "Chef des Infanterie-Regiments 18", sebuah pangkat kehormatan dari resimen lama kepada perwiranya yang sudah menanjak menjadi jenderal senior, minimal bintang tiga (General der...)


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menerima ucapan selamat dari para petinggi militernya di hari ulang tahunnya yang ke-55 tanggal 20 April 1944. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der Deutschen Polizei), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshabers Göring). Yang terakhir ada disana mewakili Reichsmarschall Hermann Göring yang berhalangan hadir. Perhatikan bahwa Dönitz memberi hormat dengan marschalstab-nya sementara Milch dengan interimstab-nya! Foto diambil oleh Heinrich Hoffmann di Sandstraße Salzburg

----------------------------------------------------------------------------

MARSCHALLSTAB

  Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger di atas kapal perang Tirpitz yang sedang berlabuh di Wilhelmshaven tanggal 1 April 1939. Acaranya adalah penganugerahan Marschallstab (Tongkat Marsekal) untuk Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) yang baru saja mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Generaladmiral (Laksamana Jenderal) menjadi Großadmiral (Laksamana Besar). Kemungkinan besar laksamana Kriegsmarine yang berdiri paling depan di sebelah kiri adalah Konteradmiral Günther Lütjens (Führer der Torpedoboote), sementara yang memberi hormat militer di tengah sementara lainnya hormat Nazi (biar greget!) adalah Vizeadmiral Wilhelm Marschall (Befehlshaber der Panzerschiffe), dan ketiga dari kanan (dengan janggut putih) adalah Admiral Rolf Carls (Kommandierender Admiral Marinestation der Ostsee)


 

Erich Raeder dalam sebuah foto yang dibuat tak lama setelah dia ditahbiskan sebagai Großadmiral (Laksamana Besar), bulan April 1939. Disini dia memegang sebuah Admiralstab (Tongkat Komando Laksamana) yang hanya diberikan pada orang yang berpangkat Großadmiral. Tercatat hanya empat orang laksamana Kaiserliche Marine dan dua orang laksamana Kriegsmarine yang pernah memegang pangkat setinggi itu. Ini adalah daftarnya beserta tanggal penganugerahan Admiralstab-nya: Hans von Koester (6 Juni 1905), Prinz Heinrich von Preußen (4 September 1909), Alfred von Tirpitz (27 Januari 1911), Franz Conrad von Hötzendorf (31 Juli 1918), Erich Raeder (20 April 1939), dan Karl Dönitz (30 Januari 1943)


 Erich Raeder sebagai seorang Großadmiral dan Oberbefehlshaber der Kriegsmarine. Karir Raeder di Angkatan Laut Jerman berjalan dengan mulus dan cepat terutama karena kecerdasan serta kerja kerasnya. Koleganya mengenalnya sebagai orang yang "penyendiri, kurang nyaman dalam hubungan yang lebih dari hubungan kerja, relijius, otoriter, puritan, kurang menghargai terhadap inisiatif individu... dan sangat sensitif terhadap segala kritikan." Karena sikapnya yang dingin dan selalu menghindari kedekatan dengan orang lain, teman-teman Raeder (yang jumlahnya segelintir) mengakui bahwa sangat sedikit yang mereka ketahui tentang diri Raeder!


 Foto karya Hugo Jaeger yang memperlihatkan acara Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Kassel, Jerman, tanggal 4 Juni 1939. Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) memberikan salam hormat saat lantunan lagu kebangsaan menggunakan Admiralstab (Tongkat Komando Laksamana) yang dipegangnya. Ini adalah "hak khusus" bagi para perwira tinggi Jerman dengan pangkat Marsekal atau Laksamana Besar yang membedakannya dengan jenderal biasa (perhatikan perbedaan dengan jenderal Luftwaffe dan jenderal Italia di latar belakang yang melakukan hormat "standar"!). Hanya ada dua orang laksamana Kriegsmarine yang pernah memegang pangkat Großadmiral: Erich Raeder dan Karl Dönitz, karenanya hanya dua Admiralstab yang dibuat. Bentuknya hampir sama dengan Marschalstab yang diberikan pada 25 orang Marsekal Wehrmacht (Heer dan Luftwaffe), hanya saja terdapat perbedaan mendasar: Garis velvet tongkat berwarna biru gelap, elang diganti dengan jangkar emas di bagian atas, serta adanya simbol jangkar emas yang sama di antara salib baja dan elang emas di badan tongkat


 Wilhelm Keitel mendapat kenaikan pangkat secara luar biasa dari Generaloberst menjadi Generalfeldmarschall tanggal 19 Juli 1940 seusai kesuksesan operasi Wehrmacht di Front Barat (saat itu dia menjadi Chef Oberkommando der Wehrmacht). Di hari yang sama dia mendapat "jatah" Marschallstab. Saat ini Tongkat Marsekalnya menjadi koleksi pribadi keluarga Keitel dan tidak untuk diperjualbelikan atau dipertontonkan secara terbuka


 Gerd von Rundtsedt mendapat kenaikan pangkat secara luar biasa dari Generaloberst menjadi Generalfeldmarschall tanggal 19 Juli 1940 seusai kesuksesan operasi Wehrmacht di Front Barat (saat itu dia menjadi Oberbefehlshaber Heeresgruppe A di wilayah tengah Front Barat yang menjadi kunci terobosan Jerman ke Prancis). Di hari yang sama dia mendapat "jatah" Marschallstab. Saat ini Tongkat Marsekalnya menjadi koleksi Wehrgeschichtliches Museum Rastatt (Musium Sejarah Militer Rastatt) di Jerman

 
Ketiga pimpinan Angkatan Bersenjata memberi ucapan selamat untuk Hitler atas ulang tahunnya yang ke-52 tanggal 20 April 1941. Dua hari kemudian Yunani menyatakan penyerahannya setelah diinvasi oleh pasukan Jerman dan Italia. Disini terlihat dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Panglima Angkatan Darat), Reichsmarschall Hermann Göring (Panglima Angkatan Udara) dan Großadmiral Erich Raeder (Panglima Angkatan Laut). Wajah yang nyelip di belakang sambil tersenyum tampaknya adalah Reichspressechef Otto Dietrich


Marsekal sekaligus Perdana Menteri Rumania Ion Antonescu dan Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel sama-sama mengacungkan tongkat marsekalnya sebagai pemberian hormat dalam sebuah parade yang digelar dalam pesta Raja Michael I di Bukarest (Rumania) tanggal 16 November 1941. Foto oleh Kriegsberichter Scherl. Terlihat disini bahwa tongkat marsekal Antonescu lebih besar dibandingkan dengan milik Keitel, tapi nggak tahu kalau "tongkat" yang di bawahnya!


 Hitler bersama dengan para petinggi Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) di hari ulangtahunnya yang ke-53 tanggal 20 April 1942. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Reichsorganisationsleiter der NSDAP), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im OKW, Oberkommando der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Verbindungsoffizier zischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), SS-Oberführer Prof. Dr.ing. Ferdinand Porsche (Wehrwirtschaftsführer), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan SS-Obergruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Reichsminister ohne Portfeuille und Chef der Reichskanzlei). Foto oleh Walter Frentz



Adolf Hitler menghadiahkan Feldmarschallstab (tongkat komando Marsekal) kepada Erwin Rommel, bersama dengan Interimstabnya, tanggal 1 Oktober 1942 (versi lain 30 September 1942) di Reichskanzlei, Berlin. Dari kiri ke kanan: Major Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); Kapitän zur See Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht); SS-Hauptsturmführer Richard Schulze-Kossens (Hitlers Ordonanzoffizier); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); dan Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika")



 Adolf Hitler menghadiahkan Feldmarschallstab (tongkat komando Marsekal) kepada Erwin Rommel, bersama dengan Interimstabnya, tanggal 1 Oktober 1942 (versi lain 30 September 1942) di Reichskanzlei, Berlin. Dari kiri ke kanan: Major Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht); SS-Hauptsturmführer Richard Schulze-Kossens (Hitlers Ordonanzoffizier); dan Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika")


Upacara pemakaman Generaloberst Hans Valentin Hube yang diselenggarakan tanggal 26 April 1944. Baris depan dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Hans-Günther von Kluge, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Großadmiral Karl Dönitz dan Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel. Baris belakang antara Kluge dan Himmler adalah General der Infanterie Joachim von Kortzfleisch, sementara bapak-bapak botak dengan kepala menunduk antara Dönitz dan Keitel adalah Generaloberst Hermann Hoth. Dönitz sendiri tampak memegang Admiralstab-nya 



Dua orang tentara Amerika sedang mengagumi Admiralstab kepunyaan Großadmiral Karl Dönitz. Lalu kenapa pula di foto di atas ada tulisan PFC William A. Lilley segala? Jawabannya ada DISINI. Admiralstab Dönitz sekarang berada di Shropshire Regimental Museum di Kastil Shropshire yang terletak di Shrewsbury, Inggris. Benda tersebut disumbangkan kepada musium oleh Major General J.B. Churches, orang yang menangkap Sang Großadmiral di akhir Perang Dunia II. Dia merupakan komandan sebuah brigade infanteri yang merebut Flushing dan menawan Dönitz beserta jajaran pemerintahannya di bulan Mei 1945



Sumber:
www.forum.axishistory.com
www.life.time.com
www.themarshalsbaton.com
www.wehrmacht-awards.com

Relic dan Memorabilia

Relic Marschallstab (Tongkat Marsekal) dan Admiralstab (Tongkat Laksamana)

$
0
0
HEER

Marschallstab milik Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (diberikan tanggal 20 April 1936) adalah satu-satunya Tongkat Marsekal yang mempunyai ukiran huruf gold dengan latar belakang putih berbahan keramik. Beberapa sumber menyebutkan bahwa dia dicuri dari kediaman janda Blomberg tak lama setelah Marsekal pertama zaman Nazi tersebut meninggal dunia tahun 1946. Entah bagaimana ceritanya tongkat ini kemudian "menemukan jalannya" ke Amerika Serikat dan sekarang tersimpan di Smithsonian National Museum of American History (Musium Nasional Sejarah Amerika Smithsonian)!



Marschallstab milik Generalfeldmarschall Fedor von Bock (diberikan tanggal 19 Juli 1940). Tidak ada keterangan dimana sekarang disimpannya


 Marschallstab milik Generalfeldmarschall Ernst Busch (diberikan tanggal 1 Februari 1943). Foto ini terdapat dalam buku "Forman's Guide to Third Reich Rarities & Relics in Colour: Special 45th Anniversary Edition - From Selected Photographic Archives 1967-2012: Decorations, Awards, Medals, Insignia & Relics" karya Adrian Forman



 Marschallstab milik Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (diberikan tanggal 19 Juli 1940) ini dijual oleh rumah lelang Hermann Historica pada tahun 2009 (salah satu foto memperlihatkan Wolfgang Hermann, dedengkot Hermann Historica, memegang Marschallstab milik Keitel) dan sekarang menjadi koleksi pribadi kolektor yang tidak diketahui namanya. Sebelumnya benda berharga tersebut berada di tangan anak dan kemudian cucunya. Ketika menandatangani penyerahan Jerman dalam Perang Dunia II bulan Mei 1945, Keitel tidak membawa serta Marschallstab-nya melainkan hanya Interimstab karena dia takut kalau Sekutu berniat mengambilnya dari tangannya!


 Marschallstab milik Generalfeldmarschall Hans-Günther von Kluge (diberikan tanggal 19 Juli 1940) yang sekarang tersimpan di Deutsches Panzermuseum Munster (Musium Tank Jerman Munster) di Jerman


 Marschallstab milik Generalfeldmarschall Erich von Manstein (diberikan tanggal 1 Juli 1942). Tidak ada keterangan dimana sekarang disimpannya


 Marschallstab milik Generalfeldmarschall Walter Model (diberikan tanggal 31 Maret 1944) yang dijual oleh rumah lelang Hermann Historica pada seorang kolektor yang tidak diketahui namanya. Ada yang menyebut bahwa tongkat satu ini adalah palsu karena yang aslinya sudah tidak diketahui dimana keberadaannya setelah dicuri dari sebuah rumah lelang di Jerman tahun 1976



 Marschallstab milik Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (diberikan tanggal 19 Juli 1940). Tidak ada keterangan dimana sekarang disimpannya, dan keasliannya juga diragukan


Marschallstab milik Generalfeldmarschall Erwin Rommel (diberikan tanggal 22 Juni 1942) yang sekarang kemungkinan besar tersimpan di keluarga anaknya, Manfred Rommel, di Jerman




Marschallstab milik Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (diberikan tanggal 19 Juli 1940). Uniknya, tongkat ini disandingkan dengan Urkunde (dokumen) penganugerahan Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub untuk Erwin Rommel


 Marschallstab milik Generalfeldmarschall Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (diberikan tanggal 1 Februari 1943) yang sekarang tersimpan di National Infantry Museum (Musium Infanteri Nasional), Fort Benning/Columbus (Georgia) di Amerika Serikat

--------------------------------------------------------------------

LUFTWAFFE


Marschallstab milik Generalfeldmarschall Hermann Göring (diberikan tanggal 4 Februari 1938). Tongkat Marsekal ini merupakan model pertama yang sekarang tersimpan di National Infantry Museum (Musium Infanteri Nasional), Fort Benning/Columbus (Georgia) di Amerika Serikat


 Marschallstab milik Reichsmarschall Hermann Göring (diberikan tanggal 19 Juli 1940). Tongkat Marsekal ini merupakan model kedua yang sekarang tersimpan di West Point Museum di Amerika Serikat. Berbeda dengan Marschallstab/Admiralstab lainnya, Reichsmarschallstab Göring tidak terbuat dari beludru karena warnanya yang putih (sehingga mudah terlihat kotor). Sebagai gantinya digunakan bahan gading gajah!


 Marschallstab milik Generalfeldmarschall Albert Kesselring (diberikan tanggal 19 Juli 1940) ditemukan oleh seorang prajurit Amerika yang sedang mencari ranjau darat di reruntuhan sebuah kastil di Berlin bulan Juli 1945. Benda berharga tersebut kemudian diwariskan kepada anaknya, yang lalu menjualnya ke rumah lelang Alex Cooper auctioneers di Towson (Maryland). Rumah lelang tersebut berhasil menjualnya kembali seharga $731.600 meskipun pada awalnya dikira hanya akan terjual di kisaran $10.000 sampai $15.000! Mereka menolak untuk memberitahu nama pembelinya




Marschallstab dan Interimstab milik Generalfeldmarschall Erhard Milch (diberikan tanggal 19 Juli 1940). Pembungkus beludru aslinya yang berwarna biru rusak karena pernah terbakar. Tidak ada keterangan dimana sekarang disimpannya, dan keasliannya juga diragukan

--------------------------------------------------------------------

KRIEGSMARINE  

  Admiralstab milik Großadmiral Karl Dönitz (diberikan tanggal 30 Januari 1943) yang sekarang tersimpan di Shropshire Regimental Museum (Musium Resimen Shropshire) Shrewsbury di Inggris. Ada satu lagi yang tersimpan di Peter Tamm Museum di Hamburg (Jerman), tapi keasliannya diragukan




  Admiralstab milik Großadmiral Erich Raeder (diberikan tanggal 1 April 1939) yang sekarang tersimpan di Peter Tamm Museum di Hamburg (Jerman). Tongkat satu ini mempunyai ciri khas yaitu adanya jalinan tali kerawang serta cincin dari batu ambar. Sama seperti tongkat milik Großadmiral Dönitz yang tersimpan di tempat yang sama, Admiralstab yang diklaim milik Raeder ini juga diragukan keasliannya karena, berdasarkan keterangan dari Hermann Historica, yang aslinya telah dipereteli menjadi beberapa bagian dan dijual terpisah!

--------------------------------------------------------------------

KAISERLICHE ARMEE



Marschallstab milik Kaiser Wilhelm II


 Marschallstab milik Generalfeldmarschall August von Mackensen (diberikan tanggal 22 Juni 1915)



  Marschallstab dan Interimstab milik Generalfeldmarschall Alfred von Waldersee (diberikan tanggal 6 Mei 1900) yang sekarang tersimpan di Peter Tamm Museum di Hamburg (Jerman)


  Admiralstab milik Großadmiral Henning von Hotzendorff (diberikan tanggal 31 Mei 1918) yang sekarang tersimpan di Peter Tamm Museum di Hamburg (Jerman)


  Admiralstab milik Großadmiral Heinrich Prinz von Preußen (diberikan tanggal 9 Oktober 1916) yang sekarang tersimpan di Peter Tamm Museum di Hamburg (Jerman)


Sumber :
Foto koleksi pribadi Sepp45 
www.snyderstreasures.com
www.wehrmacht-awards.com

Foto Tokoh Third Reich Peraih Medali Italia

$
0
0
MEDAGLIA D'ARGENTO AL VALORE MILITARE



Oberst Hans-Levin von Barby (25 Juli 1899 - 27 Mei 1942) bergabung dengan Angkatan Darat Prusia tanggal 25 Agustus 1917 dan meraih pangkat tertinggi Leutnant. Pada tahun 1936 dia menjadi Hauptmann di Landespolizeigruppe 62. Setelah unitnya direorganisasi ulang menjadi Infanterie-Regiment 77 tahun 1936, Barby tetap menjadi perwira disana. Pada saat mobilisasi umum tanggal 26 Agustus 1938, dia sudah menjadi komandan batalyon di Infanterie-Regiment 474. Unit ini ikut serta dalam penyerbuan ke Barat tahun 1940 dimana Barby tertembak di bagian kaki. Setelah sembuh dia pindah unit ke Infanterie-Regiment 255. Pada tanggal 11 Juni 1941 dia dikirim ke Afrika Utara untuk bertempur melawan pasukan Inggris sebagai komandan resimen. Dalam pertempuran berat di Marmaica dia dan resimennya berkali-kali menyerang balik musuh walaupun menderita korban besar. Dalam pertempuran di Sidi Rezegh (30 November 1941) Barby juga berada paling depan dalam menggagalkan usaha pasukan Inggris yang ingin membebaskan rekan-rekan mereka yang terkepung di Tobruk. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 Desember 1941 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Afrika-Regiment 361 und Führer einer Kampfgruppe / 90.leichte Afrika-Division / Deutsches Afrikakorps / Panzergruppe Afrika. Dia terluka parah dalam pertempuran dan meninggal di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan) di Derna/Libya tanggal 27 Mei 1942. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Oberst. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse (1939); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; ; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Silber; Medaglia d'Argento al Valore Militare (Italia); serta Ärmelband "AFRIKA" (anumerta). Dalam foto ini Von Barby mengenakan pita Medaglia d'Argento al Valore Militare di sakunya


Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Foto Hermann Göring dan Upacara Penganugerahan Medali

$
0
0
 Acara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 24 Mei 1940 yang diserahkan oleh Panglima Luftwaffe Generalfeldmarschall Hermann Göring terhadap para ksatria Jerman yang berprestasi dalam penyerbuan ke Negara-Negara Bawah. Dari kiri ke kanan: Oberst Bruno Bräuer (Kommandeur Fallschirmjäger-Regiment 1); Hauptmann Fritz Prager (Kommandeur II.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 1); Oberleutnant Horst Kerfin (Chef 11.Kompanie / Fallschirmjäger-Regiment 1); dan Oberst Hans Kreysing (Kommandeur Infanterie-Regiment 16). Yang pake baju putih kalau nggak salah tukang colenak!

 
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk para perwira Fallschirmjäger yang diselenggarakan pada tanggal 21 Agustus 1941 dan diserahkan langsung oleh Panglima Luftwaffe Hermann Göring. Dari kiri ke kanan: General der Flieger Gustav Kastner-Kirdorf (Chef des Luftwaffen-Personalamts/RLM); Reichsmarschall Hermann Göring (Reichsminister der Luftfahrt und Oberbefehlshaber der Luftwaffe); General der Flieger bzw. später der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General des XI. Flieger-Korps); Generalmajor Hermann-Bernhard Ramcke (Kommandeur Fallschirmjäger-Sturm-Regiment); Oberstabsarzt Dr.med. Heinrich Neumann (Truppenarzt Fallschirmjäger-Sturm-Regiment); dan Major Hans Kroh (Kommandeur I.Bataillon/Fallschirmjäger-Regiment 2). Disini Student hanya menemani saja karena dia sudah mendapatkan medali bergengsi tersebut dari tanggal 12 Mei 1940 sebagai Kommandeur 7. Flieger-Division


 Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk para perwira Fallschirmjäger yang diselenggarakan pada tanggal 21 Agustus 1941 dan diserahkan langsung oleh Reichsmarschall Hermann Göring (Reichsminister der Luftfahrt und Oberbefehlshaber der Luftwaffe), bertempat di dekat kereta api pribadinya (Sonderzug) yang dinamai "ASIEN". Di belakang Göring berdiri memperkenalkan General der Flieger bzw. später der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General XI. Fliegerkorps), sementara yang memunggungi kamera adalah dua dari tiga penerima Ritterkreuz di hari itu, dan mereka adalah (dari kiri ke kanan): Major Hans Kroh (Kommandeur I.Bataillon/Fallschirmjäger-Regiment 2) dan Oberstabsarzt Dr.med. Heinrich Neumann (Truppenarzt Fallschirmjäger-Sturm-Regiment)


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diselenggarakan tanggal 21 Agustus 1941 untuk tiga orang perwira Fallschirmjäger yang berprestasi. Dari kiri ke kanan: Major Hans Kroh (Kommandeur I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 2); Feldwebel Wilhelm Kempke (Gruppenführer 1.Kompanie / Fallschirmjäger-Sturm-Regiment / 7.Flieger-Division); dan Feldwebel Erich Schuster (Gruppenführer 3.Kompanie / Fallschirmjäger-Sturm-Regiment / 7.Flieger-Division)



Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.wehrmacht-awards.com
Viewing all 1110 articles
Browse latest View live