Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Veranstaltungsabzeichen Deutsches Turn-u. Sportfest Breslau 1938 (1938 Commemorative Badge of Turnfest Breslau)

$
0
0
Veranstaltungsabzeichen Deutsches Turn-u. Sportfest Breslau 1938 (Medali Peringatan Turnfest Breslau 1938) adalah medali yang dipakai untuk memperingati Turnfest Breslau tahun 1938. Turnfest (Festival Senam) Jerman pertama kali diselenggarakan di Coburg tahun 1860. Pekan olahraga khusus senam ini mendapat respons yang luar biasa dari berbagai Turnverein (klub-klub senam) yang berkembang saat itu sehingga mulai diselenggarakan secara rutin setiap lima tahun sekali. Zaman kekuasaan Hitler Turnfest tercatat diadakan dua kali, tahun 1933 di Stuttgart dan tahun 1938 di Breslau. Seharusnya yang ketiga diselenggarakan pada tahun 1943, tapi kemudian dibatalkan karena pecahnya Perang Dunia II


Foto bersama para anggota HJ (Hitlerjugend) dengan ofisial DRL (Deutschen Reichsbundes für Leibesübungen), yang terakhir merupakan organisasi olahragan Jerman zaman Nazi (semacam KONI). Sebagian besar dari mereka mengenakan Veranstaltungsabzeichen Deutsches Turn-u. Sportfest Breslau 1938 (1938 Commemorative Badge of Turnfest Breslau) di seragamnya, sementara panji besar di dada adalah lambang DRL pimpinan SA-Gruppenführer Hans von Tschammer und Osten


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Sportkranz des Ringes der Nationalen Kraftfahrt und Luftfahrtbewegung (Sports Wreath of the Association of the National Motoring and Aeronautics Movement)

$
0
0
Sportkranz des Ringes der Nationalen Kraftfahrt und Luftfahrtbewegung (Sports Wreath of the Association of the National Motoring and Aeronautics Movement/Mahkota Olahraga Asosiasi Gerakan Aeronautika dan Bermotor Nasional) pertama kali dikeluarkan zaman Republik Weimar oleh Ring der Nationalen Kraftfahrt und Luftfahrtbewegung (RKL) untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan yang mendorong berkembangnya olahraga udara dan bermotor di Jerman pada saat itu. Pada saat Nazi berkuasa medali ini tetap dilanjutkan keberadaannya


SS-Obersturmführer Erich Kempka (sopir pribadi Adolf Hitler) bersantai menggunakan kacamata hitam sementara temannya yang berpangkat SS-Hauptscharführer mencoba "heureuy" di belakangnya! Kempka mengenakan seragam hitam Allgemeine-SS M32 dengan ärmelstreifen "Adolf Hitler", sementara di dadanya terpasang medali Sportkranz des Ringes der Nationalen Kraftfahrt und Luftfahrtbewegung (Sports Wreath of the Association of the National Motoring and Aeronautics Movement). Tokoh Third Reich lain yang diketahui merupakan peraih medali yang sama adalah Hermann Göring, Adolf Hühnlein dan Julius Schreck


Sumber :
Foto koleksi pribadi "Wickie" Christian
www.antique-photos.com
www.wehrmacht-awards.com

Seragam Putih Musim Panas Wehrmacht

$
0
0


Oleh : Steve Edpin

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai seragam putih (seragam musim panas) yang dikenakan oleh ketiga cabang Angkatan Bersenjata Jerman periode 1933-1945. Beberapa ilustrasi serta penjelasannya juga diberikan di akhir artikel untuk memberikan sedikit gambaran mengenai perbedaan model seragam dan cara penggunaannya.

*JAS PUTIH UNTUK PERWIRA DAN PETUGAS DENGAN PANGKAT PERWIRA* (ANGKATAN DARAT)
Jas putih merupakan pakaian yang diijinkan untuk dikenakan. Jas ini boleh dikenakan di dalam lingkup barak dan lapangan latihan, dikenakan di luar lingkup barak untuk berkuda, dan dikenakan untuk berdinas dengan pasukan jika pasukan mengenakan seragam drill atau seragam olahraga. Jas putih model baru boleh dikenakan pada acara-acara tertentu, bahkan di jalan.

Papan pundak dan kancing yang digunakan sama seperti yang digunakan pada Waffenrock. Elang dada terbuat dari besi ringan berwarna putih (elang untuk jenderal dan petugas angkatan bersenjata dengan pangkat jenderal terbuat dari besi ringan berwarna emas). Elang dipasangkan dengan sistem pin.

*JAKET PUTIH UNTUK PERWIRA DAN PETUGAS* (ANGKATAN LAUT)
Jaket putih dikenakan sebagai pakaian tropis, pada tanggal 1 Mei hingga 30 September, sebagai pengganti jaket biru untuk tugas harian di atas dek, ketika para prajurit mengenakan celana kerja atau celana putih. Juga dikenakan sebagai pakaian jalan-jalan atas perintah dari komandan tertua dari garnisun angkatan laut atau resor pantai setempat. Jaket putih selalu dikenakan saat dinas dengan bawahan berwarna putih (kecuali di dalam ruang kerja). Saat dinas di dalam ruang kerja jaket putih boleh juga dikenakan saat musim dingin.

Papan pundak dan kancing yang digunakan sama seperti yang digunakan pada jaket biasa. Elang dada terbuat dari besi cetak, dengan sistem pin, untuk perwira berwarna emas, untuk petugas angkatan bersenjata berwarna perak. Bawahan papan pundak untuk perwira aktif berwarna putih, untuk perwira pasukan cadangan berwarna hitam, untuk petugas angkatan bersenjata dengan warna cabangnya.

Tambahan (tahun 1940):
Sekarang, pada tugas kantoran, jaket berwarna coklat khaki atau abu-abu lapangan dapat dikenakan dengan potongan yang sama seperti jaket putih, sampai pemberitahuan lebih lanjut.

*JAS MUSIM PANAS* (ANGKATAN UDARA)
Jas musim panas dikenakan oleh perwira, petugas angkatan bersenjata dengan pangkat perwira, insinyur dan navigator, pada tanggal 1 April hingga 30 September, sebagai pakaian jalan-jalan, pakaian dinas kecil, pakaian sosial siang kecil dan besar. Selain itu, hanya dikenakan di dalam ruang kerja.

Setelan putih untuk pakaian musim panas (jas musim panas dan celana musim panas), hanya untuk pakaian jalan-jalan dan pakaian dinas kecil, diijinkan dikenakan dengan kemeja biru.

Di dalam lingkup barak dan lapangan terbang, juga di ruang kerja, jas musim panas boleh dikenakan tanpa lambang kerah.

Lambang kerah, papan pundak, dan kancing yang digunakan sama seperti yang digunakan pada jas biasa. Tambang kerah tidak digunakan.

Elang dada untuk pasukan secara umum terbuat dari besi ringan, untuk jenderal dan yang setara terbuat dari besi ringan berwarna emas, dengan sistem pin.

*KETERANGAN ILUSTRASI*
(1)
Mayor dalam Staf Umum Lapangan
Pakaian dinas kecil dengan jas putih model lama

(2)
Mayor dalam Staf Umum
Pakaian dinas kecil dengan jas putih model baru

(3)
Konteradmiral M.A. (Mayor Jenderal Artileri AL)
Pakaian dinas dengan jaket putih model lama

(4)
Oberleutnant (Ing.) (Letnan Satu Insinyur Laut)
Pakaian dinas dengan jaket putih model baru

(5)
Fliegeroberingenieur (Letnan Satu Insinyur Terbang)
Pakaian musim panas

*SUMBER*
- ‘Uniformen der Deutschen Wehrmacht einschließlich Ausrüstung und Seitenwaffen’, 1939 dan suplemennya, 1940
- ‘Der Offizier des Beurlaubtenstandes’, ed. 4, 1937

Generalstab, Grup Reenactor Markas Besar Wehrmacht

$
0
0
Generalstab adalah sebuah grup reenactor (reka-ulang sejarah) dari Inggris yang mengambil spesialisasi penggambaran suasana markas besar Wehrmacht, baik di pusat maupun di lapangan. Para anggotanya (yang kebanyakan sudah berumur!) memerankan para perwira staff senior (Stabsoffizier), termasuk jajaran jenderalnya, juga para personil pengiring seperti pasukan penjaga, polisi militer, sandi, transportasi, dan lain-lain. Kebanyakan mereka mereka-ulang bagaimana perencanaan strategi tempur dan pengorganisasian kekuatannya menggunakan Kriegskarten (peta perang) orsinil dari zaman perang! Juga diperlihatkan penginspeksian pasukan dilanjutkan dengan pidato (yang tentunya dalam bahasa Jerman dan bukannya bahasa isyarat!).

Seragam dan peralatan yang digunakan diusahakan 100% seotentik mungkin, termasuk relic atau reproduksi dengan kualitas tinggi. Dalam beberapa kasus seragamnya merupakan hasil jahit khusus ke tailor seperti yang umumnya terjadi di masa perang bagi anggota perwira senior. Penghargaan dan medalinya pun diusahakan seotentik mungkin dan sesuai dengan yang dikenakan pada masa itu. Semua foto-foto di bawah ini merupakan hasil karya Trevor Gale yang merupakan Kriegsberichter dari grup reenactor tersebut.



















































































































Sumber :

Daftar Staff Pribadi dan Ajudan Adolf Hitler

$
0
0

Untuk foto staff pribadi dan ajudan Hitler bisa dilihat DISINI!

Oleh : Alif Rafik Khan

AJUDAN:
  • SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Kepala Ajudan Pribadi 1934-1940) 
  • SS-Obergruppenführer Julius Schaub (Kepala Ajudan Pribadi 1940-1945) 
  • NSKK-Brigadeführer Fritz Wiedemann (Ajudan Pribadi 1935-1939)
  • General der Infanterie Rudolf Schmundt (Kepala Ajudan Wehrmacht 1935-1944) 
  • Oberstleutnant Erik von Amsberg (Kepala Ajudan Wehrmacht sementara 1944)
  • General der Infanterie Wilhelm Burgdorf (Kepala Ajudan Wehrmacht 1944-1945) 
  • General der Infanterie Friedrich Hoßbach (Ajudan Heer 1934-1938)
  • Generalleutnant Gerhard Engel (Ajudan Heer 1938-1943) 
  • Oberst i.G. Heinrich Borgmann (Ajudan Heer 1943-1944, 1944-1945)
  • Oberstleutnant i.G. Willi Johannmeyer (Ajudan Heer pengganti Borgmann dua kali: 1944, 1945)
  • Oberst Nicolaus von Below (Ajudan Luftwaffe 1937-1945) 
  • Konteradmiral Karl-Jesko von Puttkamer (Ajudan Kriegsmarine 1935-1938, 1939-1945) 
  • Korvettenkapitän Alwin-Broder Albrecht (Ajudan Kriegsmarine 1938-1939, dilanjutkan dengan menjadi ajudan pribadi 1939-1945 sebagai NSKK-Oberführer) 
  • SS-Obersturmbannführer Fritz Darges (Ajudan SS 1943-1944) 
  • SS-Sturmbannführer Otto Günsche (Ajudan SS 1943, 1944-1945)

PERWIRA PENGHUBUNG:
  • Vizeadmiral Hans-Erich Voss (Perwira Penghubung Kriegsmarine 1943-1944) 
  • General der Flieger Karl-Heinrich Bodenschatz (Perwira Penghubung Luftwaffe 1938-1945)  
  • SS-Obergruppenführer Karl Wolff (Perwira Penghubung SS 1939-1943) 
  • SS-Gruppenführer Hermann Fegelein (Perwira Penghubung SS 1943-1945) 
  • Gesandter Walther Hewel (Perwira Penghubung Kementerian Luar Negeri 1938-1945)

KEKANSELIRAN:
  • NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Kepala Sekretaris Kekanseliran 1931-1945)

SUPIR:
  • Ernst Johann "Hans" Haug (1921-1923) 
  • Johann Schelshorn (1923-1924)
  • SS-Brigadeführer Emil Maurice (1924-1925)
  • SS-Brigadeführer Julius Schreck (1925-1936) 
  • SS-Hauptsturmführer Karl-Wilhelm Schneider (1936)
  • SS-Obersturmbannführer Erich Kempka (1936-1945)
 
PENGAMANAN:
  • SS-Brigadeführer Ulrich Graf (Bodyguard pribadi Hitler 1923) 
  • SS-Brigadeführer Christian Weber (Bodyguard pribadi Hitler 1923)
  • SS-Gruppenführer Johann "Hans" Rattenhuber (Kepala Pengamanan Pribadi Hitler RSD 1933-1945)
  • SS-Obersturmbannführer Peter Högl  (Deputi Kepala RSD 1935-1945)
  • SS-Hauptsturmführer Bodo Gelzenleuchter (Kepala SS-Führerbegleitkommando 1932)
  • SS-Sturmbannführer Willy Herzberger (Kepala SS-Führerbegleitkommando 1932-1933)
  • SS-Sturmbannführer Kurt Gildisch (Kepala SS-Führerbegleitkommando 1933-1934)
  • SS-Obersturmbannführer Bruno Gesche (Kepala SS-Führerbegleitkommando 1934-1944) 
  • SS-Obersturmbannführer Franz Schädle  (Kepala SS-Führerbegleitkommando 1945)
  • SS-Hauptsturmführer Adolf Dirr (Deputi Kepala SS-Führerbegleitkommando 1932-1945) 
  • SS-Hauptsturmführer August Körber (SS-Führerbegleitkommando 1932-1944, 1944-1945)
  • SS-Oberscharführer Rochus Misch (SS-Führerbegleitkommando 1939-1945)
  • SS-Obersturmbannführer Otto Meyer (SS-Führerbegleitkommando) 
  • SS-Hauptsturmführer Helmut Beermann (SS-Führerbegleitkommando)
  • SS-Hauptsturmführer Karl Schneider (SS-Führerbegleitkommando) 
  • SS-Hauptsturmführer Heinz Kersten (SS-Führerbegleitkommando) 
  • SS-Hauptsturmführer Ewald Lindloff (SS-Führerbegleitkommando)
  • SS-Obersturmführer Hermann Bornhold (SS-Führerbegleitkommando) 
  • SS-Obersturmfuhrer Helmuth Frick (SS-Führerbegleitkommando)
  • SS-Unterscharführer Maximilian Kolz (SS-Führerbegleitkommando)
  • SS-Unterscharführer Wilhelm Schneider (SS-Führerbegleitkommando)

PELAYAN:
  • SS-Obersturmbannführer Karl Wihelm Krause (Kepala Pelayan 1933-1939) 
  • SS-Obersturmbannführer Heinz Linge (Kepala Pelayan 1939-1945) 
  • SS-Obersturmführer Ludwig Bahls (1937-1938)
  • SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (1938-1940) 
  • SS-Hauptsturmführer Hans Pfeiffer (1939-1942)
  • SS-Hauptsturmführer Hans-Georg Schulze (1940-1942) 
  • SS-Obersturmführer Hans Hermann Junge (1940-1943) 
  • SS-Obersturmbannführer Richard Schulze (1942-1944) 
  • SS-Hauptscharführer Wilhelm Arndt (1943-1945)

FOTOGRAFER:
  • Heinrich Hoffmann (1920-1945) 
  • Hugo Jaeger (1936-1945)  
  • Walter Frentz (1938-1945)

DOKTER:
  • Dr. Werner Schulze (1923) 
  • Dr. Joseph Brinsteiner (1924) 
  • SS-Obergruppenführer Dr. Ernst-Robert Grawitz (1934)  
  • SS-Gruppenführer Prof. Dr. med. Karl Brandt (1934-1945) 
  • SS-Obersturmbannführer Dr. med. Werner Haase (Deputi Brandt 1935-1945)
  • Prof. Walther Löhlein (Dokter mata 1934-1945) 
  • SS-Brigadeführer Dr. med. dent. Hugo Johannes Blaschke (Dokter gigi 1933-1945) 
  • Käthe Heusermann (Asisten Blaschke) 
  • Fritz Echtmann (Teknisi Gigi Blaschke)
  • Prof. Dr. med. Theodor Morell (1936-1945)
  • SS-Sturmbannführer Prof. Dr. med. Hans Karl von Hasselbach (Dokter bedah 1941-1944)
  • SS-Obersturmbannführer Dr. med. Ludwig Stumpfegger (Dokter bedah 1944-1945)
  • Dr. med. Erwin Giesing (1945)
  • Prof. Dr. med. Carl von Eiken (1945)

PILOT:
  • SS-Gruppenführer Hans Baur (Pilot 1932-1945) 
  • SS-Obersturmbannführer Georg Betz (Co-pilot 1934-1945)

KOKI:
  • Margarethe "Gretel" Roloefs (1933-1945)
  • Wilhelm Lange (1933-1945)
  • Otto Günther "Krümel" (1937-1944) 
  • Helene "Marlene" von Exner (Ahli diet 1943-1944) 
  • Constanze Manziarly (Ahli diet 1943-1945)
  • Ellen Blüthgen (1945)
  • Lilli (1943-1945)

SEKRETARIS:
  • Johanna Wolf (Kepala sekretaris 1929-1945)  
  • Christa Schroeder (1933-1945) 
  • Gerda "Dara" Daranowski Christian (1937-1945)
  • Gertraud "Traudl" Humps Junge (1942-1945)

RUMAH TANGGA:
  • Arthur "Willy" Kannenberg (Kepala rumah tangga yang juga merangkap koki 1933-1945) 
  • Margarethe "Gretel" Mittelstrasser (1944-1945)
  • Anni Schuler Winter (1929-1945)

STENOGRAFER:
  • Heinrich Heim (1939-1943)
  • Dr. Henry Picker (1942-1945)

PENTERJEMAH:
  • Gesandter Paul-Otto Schmidt (1933-1945)


Sumber :

Foto Berwarna Deutsche Reichsbahn (DRB), Jawatan Kereta Api Jerman

$
0
0
 
Sebuah kereta api listrik S-Bahn Hamburg dengan nomor ET 99 (elT 1562) yang menggunakan daya 25 Hz - 6 KV dengan tujuan Barmbeck di Altona. Foto hasil jepretan Walter Hollnagel ini dibuat tahun 1938

Suasana di dalam Fahrzeughalle (Aula Kendaraan) dari pabrik RAW (Reichsbahnausbesserungswerk) Wittenberge yang baru saja selesai dibangun sebagai tambahan untuk fasilitas sebelumnya. Disini kita bisa melihat kereta-kereta Reichsbahn dari jenis Köln yang berkecepatan tinggi yang sedang menjalani proses produksi. Foto ini dibuat tahun 1938 oleh Walter Hollnagel dan menjadi koleksi dari RBD Altona


 
Bahnhof (stasiun kereta) Hamburg-Dammtor dalam suasana meriah untuk menyambut kedatangan pemimpin Hungaria Laksamana Miklós Horty yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman tanggal 24 Agustus 1938. Untuk penyambutan tamu-tamu agung dari luar negeri selalu digunakan Bahnhof Dammtor dan bukannya Hauptbahnhof. Foto oleh Walter Hollnagel


 Persiapan terakhir untuk menyambut kedatangan pemimpin Hungaria Laksamana Miklós Horty di Bahnhof (stasiun kereta) Hamburg-Dammtor, Jerman. Bahkan di saat-saat terakhir ini masih ada pekerja di latar depan yang mempersiapkan karpet merah untuk penyambutan! Foto diambil tanggal 24 Agustus 1938 oleh Walter Hollnagel


Hauptbahnhof (Stasiun Pusat kereta api) Hamburg dihias semegah mungkin demi menyambut kedatangan pemimpin Hungaria Laksamana Miklós Horty yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman tanggal 24 Agustus 1938. Foto oleh Walter Hollnagel


Sebuah bis milik DRB (Deutsche Reichsbahn) terparkir di Marktplatz (lapangan kota) Leitmeritz/Nordböhmen, yang sekarang berganti nama menjadi Litoměřice dan menjadi bagian dari Ceko. Di latar belakang kita bisa melihat Rathaus (balai kota) dan Allerheiligen Kirche (gereja Seluruh Santo). Foto diambil tahun 1938


Kereta Reichsbahn keluaran terbaru di Thorn (Prusia Timur) dengan nomor produksi 50 467. Reichsbahner (pekerja Jawatan Kereta Api) di wilayah timur Jerman ini mempunyai pakaian khusus yang membedakannya dengan rekan-rekannya di Jerman "Daratan", dan yang dipakai pula di wilayah pendudukan di Polandia. Ciri yang paling mencolok adalah seragam berkancing delapan (sementara biasanya enam) dan Litzenkragenspiegel (tanda pangkat kerah) khusus Generalgouvernement Polen yang sangat langka dan hanya digunakan sebentar saja. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah Reichsbahnadler (Elang Jawatan Kereta Api) dengan huruf "D" dan "R" di kiri-kanannya, yang biasanya terdapat di mobil. Sayangnya, sang fotografer (Walter Hollnagel) kurang stabil saat mengarahkan kameranya sehingga gambarnya sedikit berbayang. Foto diambil bulan Juni 1940


Sebuah foto berwarna yang langka yang berasal dari arsip RVM-Filmstelle Berlin dan memperlihatkan kereta api Reichsbahn "03 1081" keluaran terbaru di wilayah Amstetten/Niederdonau tanggal 20 September 1940


 Menyegarkan diri untuk sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke front pertempuran dengan kereta Reichsbahn (latar belakang). Foto ini diambil saat pengangkutan pasukan Jerman dalam kampanye di wilayah Balkan bulan April 1941


 Kereta api Reichsbahn P 1075 dengan nomor "74 634" membelah salju di musim dingin. Berdasarkan keterangan dari Remscheid-Lennep, foto ini diambil pada hari terakhir tahun 1942 (31 Desember 1942) di wilayah Krebsöge/Nordrhein-Westfalen


 Setelah kehancuran 6. Armee dalam pertempuran di Stalingrad awal tahun 1943, seluruh front Jerman di selatan Rusia terancam digulung oleh Tentara Merah. Kota Kharkov dikuasai oleh pasukan Rusia di bulan Februari 1943, hanya untuk direbut kembali oleh kekuatan Wehrmacht bulan Maretnya. Fotografer Walter Hollnagel menggunakan kesempatan pendek yang tersisa sebelum penguasaan final oleh Tentara Merah tanggal 23 Agustus 1943 untuk mengabadikan suasana stasiun kereta pusat Kharkov (Charkow-HBF, Hauptbahnhof) yang hancur oleh perang. Foto diambil bulan Mei 1943


Kehancuran total sebuah stasiun kereta api di Florence, Italia, tak lama setelah serangan udara Sekutu di bulan Agustus 1944. Meskipun begitu, kita masih bisa melihat jejak-jejak perbaikan darurat yang memungkinkan rel kereta utama tetap tersambung tak terputus meskipun di sekelilingnya sudah menjadi puing-puing! Foto oleh Walter Hollnagel


Foto kehancuran Florence (Italia) karena serangan udara Sekutu melalui kacamata Walter Hollnagel, fotografer Reichsbahn. Sesuai dengan ruang lingkupnya, dia juga mengabadikan rel kereta api yang terputus akibat hantaman bom. Foto diambil bulan Agustus 1944


Pembersihan puing-puing di stasiun kereta api Fresole, Florence (Italia), tak lama setelah serangan udara Sekutu bulan Agustus 1944. Foto oleh Walter Hollnagel


 Fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel senang mengambil gambar dari tempat-tempat yang tinggi, bahkan dengan resiko kehilangan nyawa. Seperti halnya saat dia mengambil foto ini (yang memperlihatkan reruntuhan Choas di Italia) dengan cara memanjat sebuah menara sinyal yang kekokohannya diragukan setelah mendapat hantaman bom-bom Sekutu! Foto diambil bulan Agustus 1944


Perbaikan rel kereta yang rusak oleh para pekerja Reichsbahn di rute antara Bologna-Verona yang terletak di Ostiglia, Italia, bulan Agustus 1944. Foto oleh Walter Hollnagel


Kontras dengan tempat-tempat lain di Italia dan Jerman, kondisi di stasiun kereta La Spezia yang terletak di wilayah Italia utara Liguria masih terlihat normal dan damai. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


Kondisi di stasiun kereta api Porta Nueva di Verona (utara Italia) yang hancur lebur akibat serangan udara Sekutu. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


 Kehancuran di stasiun kereta api Verona Porta Nueva akibat serangan udara Sekutu. Lokomotif listrik di latar belakang berasal dari depot Bologna. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


 Tawanan perang Italia digunakan untuk membantu membersihkan dan memperbaiki rel kereta api yang rusak gara-gara dihantam pesawat-pesawat pembom Sekutu dengan peralatan seadanya di Verona, Italia utara. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


Pemeriksaan kerusakan akibat serangan udara Sekutu di depot kereta api Verona Porta Nueva oleh para insinyur Reichsbahn. Merekalah yang menentukan seperti apa perbaikannya dan yang mana yang harus mendapat prioritas pertama. Kepala lokomotif "729 089" di sebelah kanan berasal dari depot Trieste. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944

--------------------------------------------------------------------



















Sumber:
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Joachim Schmidt

Foto Julius Schaub, Kepala Ajudan Hitler

$
0
0
 
SS-Obergruppenführer Julius Schaub (20 Agustus 1898 - 27 Desember 1967) adalah ajudan Adolf Hitler yang kemudian naik pangkat menjadi Kepala Ajudan menggantikan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner tahun 1940. Dia sudah "nempel" dengan Führer-nya dari tahun 1920 saat bergabung dengan NSDAP dan dtugaskan sebagai Leibwächter (bodyguard) Hitler. Sebagai seorang ajudan dari zaman susah, Schaub sangat dihargai oleh tuannya meskipun seringkali saat dia melucu hanya dia sendiri yang tertawa sementara Hitler hanya manggut-manggut saja! Schaub juga gemar nenggak miras di malam hari bersama dengan teman-temannya. Dia akan menjadi orang yang pertama bangun pukul delapan pagi, ngomel-ngomel sambil ngeluh kenapa yang lainnya masih tidur, lalu pergi ke kasurnya untuk melanjutkan tidur lagi!

Untuk biografi singkat Julius Schaub bisa dilihat DISINI

 
 
Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann tahun 1925 dan menunjukkan Hitler bersama dengan empat orang anggota SS pertama (waktu itu masih bernama Stoßtrupp Hitler). Dari kiri ke kanan: Julius Schaub, Julius Schreck, Adolf Hitler, Gerhard Maurer, dan Gerhard Schneider (perhatikan bahwa dua orang di kiri bernama awal Julius sementara di kanan bernama Gerhard!). Bila diperhatikan lebih teliti lagi, terdapat satu orang tambahan yang berdiri di tengah yang dihapus dari foto! Foto yang telah diedit ini telah beredar dari awal Nazi naik ke tampuk kekuasaan, lengkap dengan tandatangan lima orang yang nongtot di dalamnya (tandatangan Hitler adalah versi awal yang sedikit lebih ribet daripada versi kemudian). Yang jadi pertanyaan: siapakah dia dan kenapa dihapus? Sejarawan SS Andrew Mollo mengklaim bahwa yang dihapus tersebut adalah Emil Maurice, perwira SS supir Hitler yang pada tahun 1930-an sempat di blacklist dari SS karena ketahuan punya keturunan Yahudi dan sempat dekat dengan Geli Raubal (cewek yang diincar Hitler!). Tapi kemudian namanya dibersihkan kembali dan mengakhiri perang dengan pangkat SS-Brigadeführer


SS-Anwärter Julius Schaub dengan istri barunya Wilhelmina "Wilna" Giersingen (12 Desember 1906 - 1967) tak lama setelah mereka menikah di St. Matthäus Kirche (Gereja St. Matthew) di Münich tanggal 5 Mei 1931. Sebagai saksinya adalah Adolf Hitler dan Franz Xaver Schwarz. Wilna merupakan istri kedua Schaub, dan pasangan ini dikaruniai dua orang anak: Wolfgang (1932-1937) serta Wieland Schaub (1942-1951)


 Adolf Hitler berkumpul bersama dengan para petinggi Nazi di makam Horst Wessel yang terletak di Nikolaifriedhof, Berlin tengah, tanggal 22 Januari 1933. Meskipun Horst Wessel pada kenyataannya mati tanggal 23 Februari 1930, tapi "Todestagssammlung" alias haul-nya selalu diselenggarakan tanggal 22 Januari dengan acara utama ziarah kubur sang "Martir" Nazi. Tahun 1933 adalah untuk pertama kalinya Hitler menghadiri acara peringatan tersebut, karena tahun-tahun sebelumnya ancaman pembunuhan dari kaum komunis dan pembenci Nazi begitu nyata sehingga dia disarankan oleh pengikutnya untuk mewakilkan kehadirannya ke Goebbels, Gauleiter Berlin. Seperti biasa, identifikasi beibeh: (1) SA-Oberführer Dr. rer.pol. Achim von Arnim (Professor für Wehrwissenschaft an der Technischen Hochschule in Berlin-Charlottenburg), (2) Ernst Röhm (Stabschef der SA), (3) SA-Oberführer Wilhelm Brückner (Führer SA-Reichsleitung-Sturm und Leiter der Unterabteilung F in Amt III “Quartiermeisterstab beim Stab der OSAF”), (4) Führer Adolf Hitler, (5) SS-Sturmführer Julius Schaub (Führer z.b.V. Reichsführer-SS), (6) Joseph Goebbels (Gauleiter Berlin), (7) Reichsführer-SS Dipl.-Landwirt Heinrich Himmler (Reichsführer-SS), (8) SA-Obergruppenführer Franz Ritter von Epp (Amtsleiter im Wehrpolitischen Amt der Reichsführung der NSDAP), dan (9) Adolf Hühnlein (Quartiermeister und Chef des Kraftfahrwesens der SA, Obersten SA-Führung)


 Hitler bersama dengan para pengiringnya di bandara Ainring, Berchtesgaden, tahun 1934. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Oberführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), tidak dikenal, SA-Gruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), dan tidak dikenal


Adolf Hitler memberi hormat Nazi dalam acara raksasa Hitlerjugend. Di belakangnya, dari kiri ke kanan: Rudolf Hess, Julius Schaub dan Baldur von Schirach

 
 
Foto bertandatangan Hitler ini diambil tanggal 9 Desember 1935 dan memperlihatkan dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Wilhelm Grimm (Reichsleiter und Vorsitzender II.Kammer Oberstes Parteigericht), Reichsleiter Franz Xaver Schwarz (tanda panah, Reichsschatzmeister), SS-Gruppenführer Philipp Bouhler (tertutup oleh Schwarz, Chef Führerkanzlei), Reichsleiter Alfred Rosenberg (Leiter des aussenpolitischen Amtes der NSDAP), Reichsführer-SS Dipl.-Landwirt Heinrich Himmler (Reichsführer-SS), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Hauptsturmführer Bruno Gesche (di belakang Brückner, Chef Begleitkommando des Führers), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”)


 Adolf Hitler tiba dalam upacara pembukaan Olympische Winterspiele (Olimpiade Musim Dingin) yang ke-4 yang diselenggarakan di Olympia-Skistadion/Garmisch-Partenkirchen (Jerman) tanggal 6 Februari 1936. Dari kiri ke kanan: Tidak dikenal, SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), Karl Fiehler (Reichsleiter der NSDAP für Kommunalpolitik), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), dan tidak dikenal. Foto oleh Willy Rehor. Hitler memanfaatkan acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin untuk kepentingan propaganda dengan memperkenalkan Jerman sebagai negara yang cinta damai dan bersahabat di hadapan ke-28 negara partisipan. Sebelumnya semua plakat dan tulisan yang bernada rasis serta xenofobia dihilangkan secara cermat dari sudut-sudut kota Garmisch-Partenkirchen!

 
Adolf Hitler bersama dengan Spyridon "Spyros" Louis (12 Januari 1873 - 26 Maret 1940). Louis adalah seorang pembawa air yang menjadi pemenang lomba lari Marathon dalam Olimpiade modern pertama yang diselenggarakan di Yunani tahun 1896. Dia adalah tamu kehormatan dalam Olimpiade Berlin dan menjadi pembawa bendera tim Yunani dalam upacara pembukaan. Dalam foto di atas, Hitler memberikan sebuah ranting daun zaitun yang diambil dari Olympia, tempat lahirnya pertandingan Olimpiade, sebagai simbol perdamaian. Acara ini sekaligus pula merupakan penampilan terakhir Louis di muka publik. Pada tahun 1940 dia meninggal dunia beberapa bulan sebelum Italia menginvasi Yunani. BTW, paling kiri adalah Werner von Blomberg sementara paling kanan adalah Julius Schaub


Rudolf Hess berjalan menuruni tangga di belakang Hitler dalam kunjungan resmi ke lapangan tempat balon udara Zeppelin berada, 1937. Terlihat pula Reichsleiter Martin Bormann, panglima RAD Konstantin Hierl dan SS-Obergruppenführer Julius Schaub



 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) setelah kedatangannya di ibukota Austria Wina selama berlangsungnya sumpah setia para anggota NSKK baru dari Austria di depan Rathaus Wien tahun 1938, tak lama setelah Anschluss (penyatuan) dengan Jerman. Foto oleh Scherl. Kita ambil identifikasinya di foto bawah, dari kiri ke kanan: Perwira NSKK tak dikenal, Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), Adolf Hitler, Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Gruppenführer Josef Bürckel (Reichskommissar Gauleiter), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant des Führers), Dr. Ing. Hermann Neubacher (Bürgermeister Wien), SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef Hauptamt Ordnungspolizei), serta SA-Gruppenführer Hermann Schäfer (Leiter der Reichsautozug, RAZ)


 Upacara perayaan "Anschluss" Austria ke dalam Jerman Reich dan dibukanya "Grossdeutscher Reichstag" yang diselenggarakan tanggal 9 April 1938 di aula kota Wina. Bürgermeister der Stadt Wien (Walikota Wina) Dr.-Ing.Hermann Neubacher (tengah, membelakangi kamera) memberi sambutan kepada Adolf Hitler sambil dikelilingi oleh para pejabat tinggi Nazi. Dari kiri ke kanan: 1.Reichsminister Joseph Goebbels, 2.Reichsstatthalter Arthur Seyss-Inquart (belakang Goebbels), 3.Stellvertreter des Führers Rudolf Hess, 4.Gauleiter Josef Bürckel; 5.General der Infanterie Wilhelm List, 6.SA-Brigadeführer Thomas Kozich, 7.SS-Brigadeführer Hans Blaschke, 8.?, 9.?, 10.Reichssendeleiter Eugen Hadamowsky, 11.?, 12.Prinz August Wilhelm von Preußen, 13.SS-Gruppenführer Julius Schaub, Hitler, 14.SS-Obergruppenführer Richard Walther Darré, 15.SS-Gruppenführer Karl Wolff, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, 16.SS-Brigadeführer Ernst Kaltenbrunner, 17.SA-Obergruppenführer Wolf Heinrich Graf von Helldorf, 18.Neubacher (membelakangi kamera), 19.SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers, 20.jenderal Heer yang tidak diketahui namanya, 21.Generalleutnant (Luftwaffe) Alexander Löhr, 22.SS-Gruppenführer Wilhelm Keppler , 23.?, 24.? dan 25.? Sebagai tambahan, kepala SS-Standartenführer Dipl.-Ing. Odilo Globocnik nongol antara Von Helldorf dan Neubacher


 Adolf Hitler bersama dengan para dedengkot Nazi dengan serius mendengarkan hasil pemilihan "Grossdeutscher Reichstag" tanggal 10 April 1938. Duduk baris pertama dari kiri ke kanan: Reichsminister Dr.jur. Wilhelm Frick, NSKK-Korpsführer Adolf Hühnlein, NSFK-Gruppenführer Hermann Esser, SS-Obergruppenführer Dr. Philipp Bouhler, Reichsminister Joseph Goebbels, dan Führer Adolf Hitler. Duduk baris kedua dari kiri ke kanan: Hauptmann Gerhard Engel, SS-Gruppenführer Karl Wolff, Major Rudolf Schmundt (tertutupi oleh Wolff), SS-Gruppenführer Joachim von Ribbentrop, Generalmajor Luftwaffe Karl Bodenschatz (memakai pakaian sipil), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub. Berdiri dari kiri ke kanan: Reichssportführer Hans von Tschammer und Osten, Reichspressechef Dr.rer.pol. Otto Dietrich, Hauptmann Nikolaus von Below, SA-Brigadeführer tak dikenal, dan SS-Sturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt. Duduk di belakang Bodenschatz adalah SS-Obersturmführer Reinhard Spitzy. Foto oleh Presse-Illustrationen Heinrich Hoffmann dan dipublikasikan oleh "Berliner Morgenpost" edisi 20 April 1939


 Para petinggi Nazi dalam acara Reichsparteitag bulan September 1938 di dalam gedung Luitpoldhalle (Nürnberg). Depan dari kiri ke kanan: Reichsminister Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Leiter des Einheitsverbands Deutsche Arbeitsfront), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der deutschen Polizei), SA-Stabschef Viktor Lutze, Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Gauleiter Julius Streicher (Gauleiter Franken). Di belakang kita bisa melihat para ajudan Hitler: NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (antara Lutze dan Hess), Major Rudolf Schmundt (tertutup oleh Hess), NSKK-Brigadeführer Fritz Wiedemann (tertutup oleh Hitler), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (antara Hitler dan Streicher)


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menginspeksi barisan kehormatan Leibstandarte SS Adolf Hitler dalam sebuah acara yang diadakan di Krolloper Berlin tahun 1938. Mengiringi di sebelah kirinya adalah komandan LSSAH, SS-Obergruppenführer Josef "Sepp" Dietrich, sementara di belakang mereka dari kiri ke kanan: perwira SS tak dikenal, SS-Untersturmführer Karl Krause (Ordonnanzoffizier in der SS-Begleitkommando des Führers), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I und Leiter der Privatkanzlei des Führers in Führerkanzlei), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), Hauptmann Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Major Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan SS-Hauptsturmführer Theodor "Teddy" Wisch (Chef 1.Kompanie/LSSAH)


Acara konferensi pers di Führerbau selama berlangsungnya peristiwa "Kristallnacht" tanggal 10 November 1938. Kalau gambar orang-orang ini terlalu kecil sehingga membuat mata anda tetelo, coba klik gambarnya sehingga ngebelegedeg dan perhatikan! SS-Obersturmführer Max Wünsche (Ordonnanz-Offizier di Begleitkommando des Führers) berdiri di bawah lampu dinding di tengah, si pirang dalam seragam hitam Allgemeine-SS yang berendengan dengan Hauptmann Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"). Disini kita juga bisa melihat SS-Gruppenführer Julius Schaub (sebelah kiri Brückner memagai seragam hitam Allgemeine-SS, Persönlicher Adjutant Hitler), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (sebelah kiri Wünsche, Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), Reichsminister Dr. phil. Joseph Goebbels (keempat dari kanan, Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (kedua dar kanan, Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), dan Reichsminister Rudolf Hess (kanan, Stellvertreter des Führers). Foto oleh Hugo Jaeger (fotografer pribadi Adolf Hitler)


 Acara Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Kassel, Jerman, tanggal 4 Juni 1939 dan dihadiri oleh Führer Adolf Hitler. Duduk di depan dari kiri ke kanan: General der Infanterie a.D. Carl Eduard Herzog von Sachsen-Coburg und Gotha (veteran Perang Dunia I), SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (Reichspressechef), General der Artillerie Friedrich Dollmann (Befehlshaber Wehrkreis IX), SA-Obergruppenführer Willy Marschler (Ministerpräsident Thüringen), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“). Duduk di baris belakang: SS-Brigadeführer und General der Waffen-SS Franz Breithaupt (SS Standortführer in SS-Hauptamt), SS-Oberführer tak dikenal, SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Hauptmann Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), SS-Obersturmführer Max Wünsche (Ordonnanz-Offizier di Begleitkommando des Führers), SS-Obersturmführer Ludwig Bahls (Ordonnanz-Offizier di Begleitkommando des Führers), SS-Obersturmführer Fritz Darges (Adjutant der Reichsleiter Martin Bormann), veteran Perang Dunia I tak dikenal, SA-Obergruppenführer Adolf Heinz Beckerle (Führer SA-Gruppe Hessen), dan SS-Gruppenführer Walter Schmitt (Chef SS-Personalkanzlei in SS-Hauptamt)


Adolf Hitler saat baru tiba dalam upacara penyambutan sekaligus penghormatan terhadap Legion Condor yang dihelat di lapangan Lustgarten, Berlin, tanggal 6 Juni 1939. Yang menjadi supir adalah SS-Sturmbannführer Erich Kempka, sementara dua orang perwira di kanan adalah ajudan Hitler dari Heer dan SS: Hauptmann Gerhard Engel dan SS-Gruppenführer Julius Schaub


SS-Obersturmführer Max Wünsche sebagai ajudan Adolf Hitler dalam pembukaan acara Tag der Deutschen Kunst (Day of the German Art Festival) di Münich tanggal 14 Juli 1939. Di paling kiri adalah ajudan Hitler lainnya SS-Gruppenführer Julius Schaub, sementara di belakangnya (memakai seragam Gauleiter) adalah Adolf Wagner, Gauleiter München-Oberbayern dari tahun 1929 sampai dengan kematiannya di tahun 1944. Foto diambil oleh fotografer pribadi Hitler Hugo Jaeger. Identifikasi baris medali yang dikenakan oleh Schaub, dari kiri ke kanan: Ehrenkreuz des Weltkrieges 1914-1918 mit Schwertern, Deutsche Olympia-Ehrenzeichen II.Klasse, Medaille zur Erinnerung an den 13 März 1938, Medaille zur Erinnerung an den 1 Oktober 1938 mit Spange mit Prager Burg, Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes, serta Ehrenzeichen des Deutschen Roten Kreuzes II.Klasse


 Orang-orang terdekat Hitler berkumpul di teras Berghof sambil ngadu huntu dan kompak mengenakan seragam putih musim panas. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt); SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler); Dr. Albert Speer (Reichsminister für Rüstung und Kriegsproduktion); dan Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP). Brandt dan Schaub sama-sama mengenakan seragam putih versi SS (Weißer Dienstrock für SS-Führer)


 Para staff Adolf Hitler sedang bergosip ria membicarakan capres Jokowi-Prabowo dengan ditemani oleh botol cukrik cap "Langsung Modar", dari kiri ke kanan: Christa Schroeder (Sekretärin Adolf Hitler), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), Gerda "Dara" Christian née Daranowski (Sekretärin Adolf Hitler), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“). Perhatikan bahwa dalam foto ini Brückner memakai lambang Reichsadler Heer, sama seperti yang dipakai oleh Hitler. Hal ini bukanlah hal yang tidak biasa, dan umumnya dipakai oleh staff pribadi Hitler yang berasal dari SA (Sturmabteilung). Contoh lain dari pemakaian Reichsadler serupa ini bisa dilihat dari seragam yang dikenakan oleh SA-Hauptsturmführer Sergej Fröhlich, SA-Obergruppenführer Hans Oberlindober, dan juga SA-Obersturmfährer Vater yang merupakan kepala staff dapur dan pelayan Führer. Seragam serupa ini HANYA dipakai setelah Perang Dunia II pecah dan tidak sebelumnya


 Adolf Hitler saat baru tiba di lapangan udara Berlin-Tempelhof dengan latar belakang pesawat angkut pribadinya yang baru tanggal 6 Juli 1939. Di sebelah kiri (menghadap ke belakang) adalah pilot pribadinya (Flugkapitän) SS-Gruppenführer Hans Baur, sementara yang sedang ngobrol dengan Hitler memakai topi putih adalah ajudan dari Luftwaffe Hauptmann Nicolaus von Below. Selain itu, yang tersenyum di belakang Hitler dengan memakai seragam hitam Allgemeine-SS M32 adalah ajudannya yang lain, SS-Gruppenführer Julius Schaub. Perwira Luftwaffe yang memakai kacamata di belakang adalah Oberst Victor Carganico (Kommandant des Flughafens Berlin-Tempelhof), ayah dari Horst Carganico yang nantinya menjadi jagoan udara Luftwaffe ternama. Foto oleh Walter Frentz (fotografer pribadi Hitler). Pesawat yang digunakan Hitler untuk runtang-runtung dinamai "Grenzmark", sebuah pesawat dari jenis Focke-Wulf 200A-0 (S-8 ) "Condor", werknummer 3098 dengan nomor registrasi D-ACVH. Pesawat ini mulai digunakan untuk tugas-tugas kenegaraan dari tanggal 30 Juni 1939. Di musim gugur tahun yang sama, setelah perang pecah antara Jerman dan Inggris-Prancis, nomor registrasinya dirubah menjadi WL-ACVH selama beberapa minggu untuk kemudian diganti lagi menjadi AC+VH (Balkenkreuz ditambahkan di antara huruf). Pesawat ini ikut digunakan sebagai alat angkut pasukan dalam invasi Jerman ke Norwegia bulan April 1940 dengan menggunakan nomor registrasi NK+NM. Riwayatnya berakhir saat hancur dalam pendaratan darurat di Orel (Rusia) tanggal 23 Desember 1941


 Pada tanggal 1 September 1939 pukul 10:00 pagi, Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berbicara di hadapan para deputi Reichstag Jerman dan mengumumkan bahwa saat ini Jerman dalam keadaan berperang dengan Polandia. Pengumuman tersebut disambut dengan gegap gempita, tepuk tangan panjang dan teriakan "Heil Hitler" yang membahana diselingi oleh salam Nazi. Generalfeldmarschall Hermann Göring (Reichstagspräsident) duduk di atas Hitler dalam fungsinya sebagai pimpinan Reichstag; di kiri Hitler berdiri SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler) dan SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Reichsminister ohne Portfeuille und Chef der Reichskanzlei), sementara di kanannya adalah SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda) dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“); di baris depan di sebelah kiri adalah Reichsminister Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen) dan SS-Obergruppenführer Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), sementara di belakang mereka adalah Reichsminister Walter Funk (Reichswirtschaftsminister) dan Reichsminister Lutz Graf Schwerin von Krosigk (Reichsminister für Finanz)


SS-Obersturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler") dalam sebuah pesta bersama dengan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler). Wünsche tampak santai dengan segelas bir di tangannya, sementara di dada Schaub kita bisa melihat pita Blutorden tersemat di kancing sakunya


Adolf Hitler bersama para staffnya berfoto bersama di Hauptquartier "Wolffschanze" bulan Juni 1940. Dari kiri ke kanan, baris pertama: SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“); SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda); Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht); Führer Adolf Hitler; Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamtes); SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers); Hauptmann Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); dan Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP). Baris kedua : Major Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); SS-Obersturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt); Fregattenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (tertutup topi Keitel, Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); Generalleutnant Karl-Heinrich Bodenshatz (Chef des Ministeramtes des Reichministers der Luftfahrt und Oberbefehlshabers der Luftwaffe); Heinz Lorenz (sedikit terhalang oleh Bodenshatz, deutscher Pressesekretär im Führerhauptquartier); SS-Oberführer Walther Hewel (di atas kepala Hitler, Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler); orang dengan kacamata tidak diketahui identitasnya; Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); SS-Gruppenführer Julius Schaub (di atas kepala Jodl, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler); SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS); Prof.Dr.med. Theodor "Theo" Morell (Hitlers Leibarzt); dan SS-Obersturmführer Hans-Georg Schulze-Kossens (Hitlers Ordonanz-Offizier)


 
Upacara pemakaman SS-Obergruppenführer Reinhard Heydrich di Berlin tanggal 9 Juni 1942. Disini Hitler (ditemani oleh Julius Schaub) sedang menambahkan Deutscher Orden des Grossdeutschen Reiches, I. Klasse, Goldenes Kreuz mit Eichenlaub und Schwertern (9 Juni 1942) pada Ordenskissen milik mendiang. Perhatikan SS-Hauptsturmführer pembawa Ordenskissen di sebelah kanan! Dia mengenakan stahlhelm sipil tipe M34 yang biasa dikenakan oleh anggota SD dan digunakan sampai perang berakhir. Helm jenis ini cukup langka ditemukan dengan tambahan decal SS/SD seperti yang tampak di foto! 


 Jamuan minum di Führerhauptquartier Werwolf untuk merayakan ulang tahun ke-35 Oberstleutnant Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler") tanggal 20 September 1942. Duduk mengelilingi meja dari kiri ke kanan: NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I [Leiter der Privatkanzlei des Führers] in Führerkanzlei), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler), Kapitän zur See Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Major Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), SS-Hauptsturmführer Richard Schulze-Kossens (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Johanna Wolf (Sekretärinnen Adolf Hitlers), dan Nicolaus von Below


Adolf Hitler menganugerahkan Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuz kepada Gesandter Dr.phil. Rudolf Rahn di Berghof Obersalzberg tanggal 22 Juni 1943. Dalam foto ini Rahn menerima RK KvK ohne Schwerter. Uniknya, dia juga menerima yang versi mit Schwerter meskipun tanggal pastinya tidak diketahui! Di antara Rahn dan Hitler adalah Menteri Luar Negeri Joachim von Ribbentrop sementara di belakang Rahn adalah Julius Schaub 

 Großadmiral Karl Dönitz memberikan pengumuman untuk radio Jerman tak lama setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Adolf Hitler tanggal 20 Juli 1944. Juga terlihat sebagai 'pemirsa', dari depan: Otto Dietrich, Martin Bormann, Hitler, Alfred Jodl (dengan kepala diperban), dan Julius Schaub


Hitler membesuk Generalmajor Walter Scherff, “Beauftragter des Führers für die militärische Geschichtsschreibung“, yang terluka parah terkena ledakan di markas besar Wolffschanze. Hitler tampaknya mengunjungi sejarawan militernya dua kali, foto atas waktu Scherff masih dipenuhi perban di sekujur mukanya, sementara foto bawah saat dia rada mendingan sehingga bisa berdiri walaupun dipapah. BTW, di foto atas kita bisa melihat SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Prof. Dr. med. Karl Brandt dan SS-Obergruppenführer Julius Schaub di sebelah kanan


 Pada awal bulan Agustus 1944 Adolf Hitler menerima Wachtmeister Arthur Adam di Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg (Prusia Timur). Pada hari terjadinya peristiwa pengeboman 20 Juli 1944, Adam adalah orang pertama yang menaruh kecurigaan terhadap gerak-gerik Oberst Claus Schenk Graf von Stauffenberg, terutama saat sang Kolonel lebih awal meninggalkan ruangan pertemuan serta sempat mengaku ketinggalan topi dan tasnya. Setelah berusaha dengan sia-sia melaporkan kecurigaannya pada dua orang perwira intelijen yang sedang bertugas saat itu, Adam memutuskan untuk melaporkan langsung pada Reichsleiter Martin Bormann, yang kemudian membawanya pada Hitler untuk mengungkapkan kecurigaannya. Atas tindakannya tersebut, Hitler mengganjar dia dengan kenaikan pangkat menjadi Oberwachtmeister, uang senilai 20.000 RM (Reichsmark), serta sebuah rumah kecil di dekat Berlin. Berdiri di sebelah kiri adalah SS-Obergruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler). BTW, perhatikan bahwa Hitler menjabat tangan Adam menggunakan tangan kirinya karena tangan kanannya terkena pengaruh ledakan sehingga sempat lumpuh selama beberapa waktu setelahnya!

Kepala negara Rumania Marsekal Ion Antonescu mengunjungi Adolf Hitler di Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg (Prusia Timur), tanggal 5 Agustus 1944. Berdiri di tengah adalah Gesandter SS-Standartenführer Paul Otto Schmidt (penterjemah pribadi Hitler), sementara di kanan belakang memakai kacamata adalah SS-Obergruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler). Hanya berselang tiga minggu kemudian Antonescu digulingkan dari kekuasaannya dan Rumania menyatakan perang terhadap mantan sekutunya, Jerman!


Foto yang diambil di Führerbunker Berlin ini diambil akhir Februari atau awal Maret 1945 dan memperlihatkan Adolf Hitler memberi selamat pada Generaloberst Ferdinand Schörner atas penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten #23 yang telah diterimanya dari tanggal 1 Januari 1945 sebagai Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord. Berdiri di dekat pintu adalah Kepala Ajudan Hitler yang setia, SS-Obergruppenführer Julius Schaub. Beberapa sumber mengatakan bahwa foto ini diambil bulan April 1945, tapi klaim tersebut adalah salah karena tidak ada fotografer atau kameraman yang diizinkan tetap berada di dalam bunker dari tanggal 20 Maret 1945!


Adolf Hitler memberikan wejangan kepada para anggota Hitlerjugend yang berprestasi di taman Reichskanzlei (Kekanseliran) yang terletak di Voßstraße di Berlin tanggal 20 Maret 1945. Dari kiri ke kanan: NSDAP Oberbereichsleiter Heinz Lorenz, Reichsjugendführer Artur Axmann, SS-Gruppenführer Hermann Fegelein, SS-Obergruppenführer Julius Schaub, Adolf Hitler, SS-Sturmbannführer Otto Günsche, General der Infanterie Wilhelm Burgdorf, dan SS-Obersturmbannführer Heinz Linge 


Adolf Hitler dan Julius Schaub di puing-puing yang sebelumnya adalah ruang makan Reichskanzlei. Perhatikan jas yang dipakai oleh Hitler dan juga kerahnya yang terangkat, perhatikan pula seragam Schaub. Ini sama persis dengan pakaian yang digunakan dalam upacara penganugerahan medali Hitlerjugend, dan ini menandakan bahwa kedua sesi foto tersebut diambil pada hari yang sama! 


 Mantan SS-Obergruppenführer dan Kepala Ajudan Hitler Julius Schaub mendengarkan penjelasan hakim saat disidang di Landgericht (Pengadilan Distrik) Münich tanggal 21 Februari 1949. Dia memang menderita sedikit tuli sehingga seringkali menutupkan tangannya pada salah satu telinga saat sedang berbicara dengan orang lain!

-------------------------------------------------------------------------





 


Sumber :
Buku "Fotos aus dem Führerhauptquartier" dari Hermann Historica München
Buku "Die Reitkunst der Welt an den Olympischen Spielen 1936"
Buku "Hitler’s Personal Pilot: The Life and Times of Hans Baur" karya C.G. Sweeting
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.bundesarchiv.de

SS-Obergruppenführer Julius Schaub (1898-1967), Kepala Ajudan Hitler

$
0
0

Untuk album foto Julius Schaub bisa dilihat DISINI

Nama lengkap: Julius Gregor Schaub
Lahir: 20 Agustus 1898 di München (Jerman)
Meninggal: 27 Desember 1967 di München (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: 81 (10 Oktober 1920)
Nomor keanggotaan SS: 7 (1 November 1925)

Beförderungen (Promosi):
01.11.1925 SS-Anwärter
20.02.1932 SS-Sturmführer
30.01.1933 SS-Sturmbannführer
01.03.1933 SS-Standartenführer
27.02.1934 SS-Oberführer
01.01.1935 SS-Brigadeführer
30.01.1938 SS-Gruppenführer
21.06.1943 SS-Obergruppenführer

Karriere (Karir):
15.02.1917-11.11.1918 1. Train Ersatz-Abteilung
1919 Freikorps Görlitz
1920-1923 anggota SA
1923 anggota Stosstrupp Adolf Hitler
1923 terlibat dalam kudeta Hitler di Münich
1924 dijatuhi hukuman penjara 15 bulan oleh Volksgericht München akibat keterlibatannya dalam kudeta Hitler. Dipenjara bersama dengan pemimpinnya Hitler di Landsberg
1925-1940 Pesuruh dan Leibwächter (bodyguard) Hitler dengan nama resmi Persönlicher Adjutant des Führers (Ajudan Pribadi Pemimpin)
20.02.1932 - 01.04.1935 Führer z.b.V. im Stab des Reichsführers-SS
1935-1936 SS-Führer im Begleitkommando des Führers
1936-1945 SS-Führer im Stab des Reichsführers-SS
1936-1945 Mitglied des Reichstages (anggota Reichstag) Wahlkreis 24 Oberbayern-Schwaben
00.10.1940-30.04.1945 Chefadjutant des Führers Adolf Hitler
1945-1949 dipenjara di berbagai kamp tawanan

Auszeichnungen (Medali/Penghargaan)
- Ehrenkreuz des Weltkrieges 1914-1918 mit Schwertern
- Coburger Abzeichen 1922
- Blutorden Nr. 296 (30 November 1933)
- Goldenes Parteiabzeichen
- Medaille zur Erinnerung an den 13 März 1938
- Medaille zur Erinnerung an den 1 Oktober 1938 mit Spange (Prager Burg)
- Cavaliere di Gran Croce dell’Ordine della Corona d’Italia (6 Mei 1938)
- Ritterkreuz der Spanischen Ordens vom Joch und den Pfeilen
- Grosskreuz der Spanischen Ordens vom Joch und den Pfeilen
- Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes
- Danzig Kreuz II.Klasse
- Dienstauszeichnung der NSDAP in Gold
- Ehrenzeichen des Deutschen Roten Kreuzes II.Klasse
- Deutsche Olympia-Ehrenzeichen II.Klasse

Aufzeichnungen (Catatan):
* Dia bukan orang yang cukup pintar tapi dikenal jujur dan setia, dua kualitas yang membuatnya dipercayai oleh Hitler selama 20 tahun lebih
* Sebagai seorang ajudan dari zaman susah, Schaub sangat dihargai oleh tuannya meskipun seringkali saat dia melucu hanya dia sendiri yang tertawa sementara Hitler hanya manggut-manggut saja!
* Schaub juga gemar nenggak miras di malam hari bersama dengan teman-temannya. Dia akan menjadi orang yang pertama bangun pukul delapan pagi, ngomel-ngomel sambil ngeluh kenapa yang lainnya masih tidur, lalu pergi ke kasurnya untuk melanjutkan tidur lagi!
* Begitu dekatnya hubungan dia dengan Hitler, sampai-sampai arsitek pribadi Hitler Albert Speer berkomentar: "Kami dengan mudah bisa mengetahui mood Hitler hanya dengan melihat wajah Schaub yang mirip bulan."
* Hitler pernah curhat ke Schaub mengenai ketidaksukaannya pada Himmler dengan mengatakan: "Aku butuh polisi-polisi itu, tapi aku tidak menyukai mereka."
* Schaub menderita sedikit tuli dan kadangkala dia menutupkan tangannya pada salah satu telinga saat sedang berbicara dengan orang lain.
* Ketika Hitler mengadakan pertemuan dengan para Gauleiter untuk terakhir kalinya bulan Februari 1945, adalah Schaub yang secara fisik membantu Hitler berdiri dan beristirahat.
* Pada tanggal 22 April 1945 Schaub ikut membantu Hitler membereskan surat-surat penting di brankas pribadi sang Führer di bunker Berlin. Dia adalah satu-satunya orang yang diserahi kunci cadangan brankas berharga tersebut! Beberapa surat diserahkan pada Schaub untuk diselamatkan, tapi sebagian besarnya kemudian dibakar.
* Schaub meninggalkan bunker Berlin pukul 17:00 tanggal 23 April 1945 dan terbang sendirian ke Münich untuk menghancurkan sisa surat-surat berharga yang tertinggal di Berchtesgaden dan kota tersebut sesuai dengan perintah Hitler.
* Seusai perang Schaub melanjutkan karirnya sebagai apoteker di kota kelahirannya Münich.


Sumber :
www.forum.axishistory.com

Foto Focke-Wulf Fw 200

$
0
0
 Adolf Hitler saat baru tiba di lapangan udara Berlin-Tempelhof dengan latar belakang pesawat angkut pribadinya yang baru tanggal 6 Juli 1939. Di sebelah kiri (menghadap ke belakang) adalah pilot pribadinya (Flugkapitän) SS-Gruppenführer Hans Baur, sementara yang sedang ngobrol dengan Hitler memakai topi putih adalah ajudan dari Luftwaffe Hauptmann Nicolaus von Below. Selain itu, yang tersenyum di belakang Hitler dengan memakai seragam hitam Allgemeine-SS M32 adalah ajudannya yang lain, SS-Gruppenführer Julius Schaub. Perwira Luftwaffe yang memakai kacamata di belakang adalah Oberst Victor Carganico (Kommandant des Flughafens Berlin-Tempelhof), ayah dari Horst Carganico yang nantinya menjadi jagoan udara Luftwaffe ternama. Foto oleh Walter Frentz (fotografer pribadi Hitler). Pesawat yang digunakan Hitler untuk runtang-runtung dinamai "Grenzmark", sebuah pesawat dari jenis Focke-Wulf 200A-0 (S-8 ) "Condor", werknummer 3098 dengan nomor registrasi D-ACVH. Pesawat ini mulai digunakan untuk tugas-tugas kenegaraan dari tanggal 30 Juni 1939. Di musim gugur tahun yang sama, setelah perang pecah antara Jerman dan Inggris-Prancis, nomor registrasinya dirubah menjadi WL-ACVH selama beberapa minggu untuk kemudian diganti lagi menjadi AC+VH (Balkenkreuz ditambahkan di antara huruf). Pesawat ini ikut digunakan sebagai alat angkut pasukan dalam invasi Jerman ke Norwegia bulan April 1940 dengan menggunakan nomor registrasi NK+NM. Riwayatnya berakhir saat hancur dalam pendaratan darurat di Orel (Rusia) tanggal 23 Desember 1941



Sumber :
Buku "Hitler’s Personal Pilot: The Life and Times of Hans Baur" karya C.G. Sweeting
www.forum.axishistory.com

Foto Olympische Winterspiele (Olimpiade Musim Dingin) Garmisch-Partenkirchen Tahun 1936

$
0
0
 Adolf Hitler tiba dalam upacara pembukaan Olympische Winterspiele (Olimpiade Musim Dingin) yang ke-4 yang diselenggarakan di Olympia-Skistadion/Garmisch-Partenkirchen (Jerman) tanggal 6 Februari 1936. Dari kiri ke kanan: Tidak dikenal, SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), Karl Fiehler (Reichsleiter der NSDAP für Kommunalpolitik), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), dan tidak dikenal. Foto oleh Willy Rehor. Hitler memanfaatkan acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin untuk kepentingan propaganda dengan memperkenalkan Jerman sebagai negara yang cinta damai dan bersahabat di hadapan ke-28 negara partisipan. Sebelumnya semua plakat dan tulisan yang bernada rasis serta xenofobia dihilangkan secara cermat dari sudut-sudut kota Garmisch-Partenkirchen!
 
 
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.bundesarchiv.de

Olahraga Nazi Jerman

$
0
0

Foto Adolf Hitler di Tahun 1945

$
0
0
Upacara penganugerahan Goldenem Eichenlaub yang pertama, terakhir dan satu-satunya untuk Oberstleutnant Hans-Ulrich Rudel yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Adlerhost, Ziegenberg, tanggal 1 Januari 1945. Dari kiri ke kanan: Außenminister Joachim von Ribbentrop, Rudel, SS-Gruppenführer Hermann Fegelein, Generaloberst Alfred Jodl, Hitler, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel, General der Infanterie Wilhelm Burgdorf, Reichsmarschall Hermann Göring, Großadmiral Karl Dönitz, dan Generaloberst Heinz Guderian


 
Foto yang diambil di Führerbunker Berlin ini diambil akhir Februari atau awal Maret 1945 dan memperlihatkan Adolf Hitler memberi selamat pada Generaloberst Ferdinand Schörner atas penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten #23 yang telah diterimanya dari tanggal 1 Januari 1945 sebagai Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord. Berdiri di dekat pintu adalah Kepala Ajudan Hitler yang setia, SS-Obergruppenführer Julius Schaub. Beberapa sumber mengatakan bahwa foto ini diambil bulan April 1945, tapi klaim tersebut adalah salah karena tidak ada fotografer atau kameraman yang diizinkan tetap berada di dalam bunker dari tanggal 20 Maret 1945!


Foto yang dianggap sebagai 'penampakan' resmi terakhir Adolf Hitler di depan umum: upacara penganugerahan Eisernes Kreuzes II klasse untuk para anggota belia Hitlerjugend yang diselenggarakan di taman Reichskanzlei di Berlin tanggal 20 Maret 1945. Dalam foto ini Sang Führer sedang menepuk pipi Alfred Czech. Ketiga dari kanan adalah Wilhelm Hübner, sementara kelima dari kanan adalah Erwin Schiedewig. Untuk lebih lengkapnya mengenai peristiwa ini bisa dilihat DISINI!


Adolf Hitler dan Julius Schaub di puing-puing yang sebelumnya adalah ruang makan Reichskanzlei. Perhatikan jas yang dipakai oleh Hitler dan juga kerahnya yang terangkat, perhatikan pula seragam Schaub. Ini sama persis dengan pakaian yang digunakan dalam upacara penganugerahan medali Hitlerjugend, dan ini menandakan bahwa kedua sesi foto tersebut diambil pada hari yang sama!

Di atas adalah foto yang diambil di Führerbunker saat Hitler memberi selamat kepada Theodor Tolsdorff (pangkat terakhir Generalleutnant) atas penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten ke-25 dengan disaksikan oleh Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel. Tolsdorff sendiri menerimanya tanggal 18 Maret 1945, dan biasanya ini adalah pemberitahuan yang dikirim melalui telegram. Tentunya Tolsdorff harus pulang dari front dan pergi ke bunker, yang berarti bahwa foto Tolsdorff di bunker ini diambil SETELAH tanggal 18 Maret! Mungkinkan dia diambil setelah tanggal 20 Maret, tanggal penganugerahan medali Hitlerjugend yang juga tanggal yang secara resmi dianggap sebagai saat terakhir Hitler difoto? Dahsyatnya, DISINI disebutkan bahwa penunjukan Tolsdorff sebagai Panglima LXXXII Armeekorps di Balkan sekaligus promosinya menjadi Generalleutnant berlangsung tanggal 1 April 1945. Apakah ini berarti bahwa tanggal inilah tanggal yang sama saat dia bertemu dengan Hitler di bunker Berlin?



Sumber :

Foto Pertempuran Kaukasus (25 Juli 1942 - 12 Mei 1944)

$
0
0
 Gebirgsjäger di puncak Gunung Elbrus (Kaukasus) tahun 1942. Mereka menggunakan Scherenfernrohr (Teropong Gunting) untuk membantu mengintip orang mandi. Dalam Pertempuran Kaukasus di Perang Dunia II, Wehrmacht menguasai wilayah sekitar gunung dari bulan Agustus 1942 sampai Januari 1943 dengan 10.000 orang Gebirgsjäger dari 1. Gebirgs-Division. . Gunung Elbrus sendiri adalah gunung tertinggi di Rusia dengan tinggi 4.741 meter di atas permukaan empang


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

Foto Mobil Opel

$
0
0
OPEL OLYMPIA

Seorang perwira Heer berpose dengan mobil Opel Olympia yang kemungkinan besar bukan punya tetangganya. Mobil ini diproduksi oleh raksasa otomotif Jerman Opel periode 1935-1940, 1947-1953, dan 1967-1970. Di sparkboard-nya tercantum inisial "WH" yang berarti "Wehrmacht Heer", sementara huruf HH di plat nomornya menunjukkan bahwa mobil tersebut berasal dari Hamburg. Dari Tali pinggang yang melingkar di seragamnya, diketahui bahwa foto ini diambil di masa sebelum atau awal-awal perang, karena dari tahun 1940 penggunaannya sudah tidak diteruskan


Sumber :

Regulasi Penggunaan Senjata oleh Wehrmacht

$
0
0



Oleh : Steve Edpin

*REGULASI MENGENAI PENGGUNAAN SENJATA OLEH ANGKATAN BERSENJATA JERMAN MULAI 17 JANUARI 1936*

(Lembar Hukum Reich 36 hal. 39.) - dengan tambahan seperlunya.

Berdasarkan UU Militer ayat 37 paragraf 1 tertanggal 21 Mei 1935 saya membatalkan ketentuan mengenai penggunaan senjata oleh militer dan partisipasinya untuk menghentikan kerusuhan internal tertanggal 19 Maret 1934:

*AYAT 1*
-PENGGUNAAN SENJATA SEBAGAI INTERVENSI ANGKATAN BERSENJATA DALAM NEGRI-
Angkatan Bersenjata bertujuan untuk memelihara atau memulihkan keamanan dan ketertiban. Yang terlibat di dalamnya adalah prajurit dan petugas* dalam menjalankan tugas mereka. Penggunaan senjata untuk hal-hal berikut diperbolehkan tanpa pemberitahuan lebih lanjut:

1) untuk menangkal serangan atau ancaman yang berbahaya baik tubuh maupun jiwa, atau untuk mematahkan perlawanan;

2) ketika mendapat panggilan, senjata dikesampingkan atau pada saat membubarkan keramaian, untuk mendapatkan kepatuhan;

3) untuk narapidana atau tahanan sementara yang berupaya untuk melarikan diri, meskipun telah diancam akan ditangkap kembali dan ditahan. Dalam kasus pelarian diri, penggunaan senjata diperlukan.

4) untuk menghentikan seseorang yang berusaha untuk menghindar meskipun telah diberikan peringatan untuk berhenti;

5) untuk melindungi seseorang atau barang yang telah dipercayakan kepadanya. Dalam hal ini, jika situasi memungkinkan, peringatan untuk berhenti diberikan sebelum menggunakan senjata.

*AYAT 2*
-PENGGUNAAN SENJATA DALAM MENJALANKAN TUGAS JAGA ATAU TUGAS KEAMANAN-
Untuk tujuan ini, berlaku ketentuan-ketentuan yang terdapat pada ayat 1 dengan tingkatan yang sama.

*AYAT 3*
-PENGGUNAAN SENJATA DALAM MENGATASI GANGGUAN SAAT KEGIATAN RESMI-
Angkatan Bersenjata juga berhak setiap saat untuk menggunakan senjata demi mengatasi gangguan saat kegiatan resmi berlangsung.

*AYAT 4*
-JENIS DAN TINGKATAN PENGGUNAAN SENJATA-
(1) Senjata hanya boleh digunakan sampai batas untuk mencapai tujuan [seperti yang disebutkan pada ayat 1 sampai 3]. – (2) Senjata api digunakan hanya jika senjata tajam tidak memadai. Jika diserang dengan senjata atau alat berbahaya lainnya, atau jika terdapat perlawanan, maka penggunaan senjata api diperbolehkan tanpa pemberitahuan lebih lanjut. Senjata api dianggap sama dengan bahan peledak (granat tangan, amunisi peledak, peledak gabungan, dll.). – (3) Jika senjata api dibutuhkan untuk membubarkan keramaian, maka peringatan harus diberikan terlebih dahulu, dan penggunaannya harus disesuaikan dengan perubahan situasi.

Dalam ayat 5, penggunaan senjata tidak terbatas. Jika, misalkan, seorang perwira menggagalkan pemberontakan, maka ia pertama-tama berusaha untuk mencoba apakah senjata tajam memadai. Hal yang sama terjadi jika seorang atasan dipaksa untuk memberikan perlawanan atas serangan dari bawahan atau mendapatkan diri dalam keadaan darurat yang ekstrim dan bahaya yang mendesak. Maka penggunaan senjata dapat dilakukan untuk mendapatkan kepatuhan.

*AYAT 5*
-PERLINDUNGAN DIRI DAN DARURAT DISIPLIN-
Selain itu, untuk setiap anggota Angkatan Bersenjata dalam kasus pembelaan diri atau keadaan darurat, berlaku Hukum Pidana ayat 53 dan 54, dan untuk atasan dalam kasus darurat disiplin berlaku Hukum Pidana Angkatan Bersenjata ayat 124, 125 paragraf 2**.

*AYAT 6*
-PERATURAN PELAKSANAAN-
Peraturan pelaksanaan menjadi wewenang Menteri Peperangan Reich.

-SUMBER-
koleksi pribadi:
- ‘Der Offizier des Beurlaubtenstandes’, 1937
- ‘Der Reserveoffizier’, 1938
- ‘Oertzenscher Taschenkalender für die Offiziere des Heeres’, tahun edisi 61 (1 Okt 1940 – 30 Sep 1941)

-CATATAN KAKI-
* Dibedakan antara ‘prajurit’ dan ‘petugas’. Prajurit adalah semua anggota angkatan bersenjata yang memiliki status sebagai prajurit reguler. Sedangkan petugas merupakan semua anggota yang tidak memiliki status sebagai prajurit namun dimasukkan ke dalam satuan angkatan bersenjata, yang umumnya memiliki tugas-tugas administratif.

** Ayat 124 pada Hukum Pidana Angkatan Bersenjata menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh atasan untuk melawan serangan dari bawahan, atau perintahnya dalam kasus darurat yang esktrim dan bahaya yang mendesak untuk mendapatkan kepatuhan. Ayat 125 mengacu pada pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit jaga dalam penyalahgunaan posisi tugas.


Sumber :

Penampakan Angkot Nazi

$
0
0
 Berdasarkan orang yang meng-uploadnya (Hasan Miharja), penampakan angkot ini diambil di wilayah Sukabumi. Bentuk benderanya bisa dibilang sesuai atau sama persis dengan bendera swastika Nazi Jerman, termasuk ukuran bulatannya dan perbandingan dengan garis pinggir. Tampaknya si pembuat mendasarkan gambarnya (air brush?) pada contoh dari internet atau media sehingga tidak tampak abal-abal


 Foto ini diambil tanggal 14 Desember 2012 dan memperlihatkan interior angkot Cibaduyut-Karang Setra di kota Bandung. Tampaknya sopir atau pemilik angkot ini adalah fans berat Nazi sehingga dia menempelkan poster yang memperlihatkan foto terkenal Hitler di tengah lautan manusia di bagian belakangnya


Sumber :
www.kaskus.co.id

Tanda Pengenal Kendaraan Bermotor (1930)

$
0
0


Oleh : Steve Edpin

 RP = Reichspost (Pos Jerman)
RW = Reichswehr (Angkatan Bersenjata)

-PRUSSIA-
I A = Kota Berlin
I B = Perbatasan Posen – Prussia Barat
I C = Provinsi Prussia Timur
I D = Provisi Prussia Barat
I E = Provinsi Brandenburg
I H = Provinsi Pommerania
I K = Provinsi Silesia
I L = Sigmaringen
I M = Provinsi Sachsen
I P = Provinsi Schleswig-Holstein
I S = Provinsi Hannover
I T = Provinsi Hessen-Nassau
I X = Provinsi Westfalen
I Z = Provinsi Rhein

-BAVARIA-
II A = Kotamadya Munich
II B = Oberbayern lainnya
II C = Niederbayern
II D = Pfalz
II E = Oberpfalz dan Regensburg
II H = Frankonia Atas
II N = Kotamadya Nuremberg
II S = Frankonia Tengah lainnya
II U = Frankonia Bawah dan Aschaffenburg
II Z = Swabia dan Reuburg
II M = kendaraan administratif militer
II P = kendaraan administratif pos

-SACHSEN-
I = Kepala Daerah Bautzen
II = Kepala Daerah Dresden
III = Kepala Daerah Leipzig
IV = Kepala Daerah Chemnitz
V = Kepala Daerah Zwickau

-WÜRTTEMBERG-
III A = Stuttgart
III C, III D, III E = Daerah Neckar lainnya
III H, III K, III M = Daerah Schwarzwald
III P, III S, III T = Daerah Jagst
III X, III Y, III Z = Daerah Donau

-BADEN-IV B

-HESSEN-
V O = Provinsi Hessen Atas
V R = Provinsi Rheinhessen
V S = Provinsi Starkenburg

-MECKLENBURG-
M I = Mecklenburg-Schwerin
M II = Mecklenburg-Strelitz

-OLDENBURG-
O I = Daerah Bagian Oldenburg
O II = Daerah Bagian Lübeck

-BRAUNSCHWEIG-
B

-ANHALT-
A

-WALDECK-
W

-SCHAUMBURG-LIPPE-
S L

-LIPPE-
L

-LÜBECK-
H L

-BREMEN-
H B

-HAMBURG-
H H

-DAERAH SAAR-
Saar

-THÜRINGEN-
Th

*SUMBER*
Scherl-Kalender 1930

Traggestell (Frame Kit/Kekang Pembawa)

$
0
0
 


Traggestell (atau juga Tragegestell) adalah frame yang biasa dibawa di punggung dan fungsinya untuk menyimpan kit tambahan selain dari yang biasa dibawa di ransel, utamanya adalah boks amunisi mortir, stielhandgranaten, tabung masker, dan bahkan roti! Terdapat dua versi Traggestell: M39 dan M43, dengan dua angka menunjukkan tahun pertama kali dikeluarkannya. Dalam foto ini diperlihatkan Traggestell M43.

Awak mortir ringan dari peleton senapan mendapat pembagian jatah empat buah kekang pembawa M1939 (Traggestell 39) agar bisa mengangkut laras meriam IGW36 5cm, pelat dudukan, dan boks amunisi yang mampu menampung 10 buah peluru mortir. Kekang ini terbuat dari rangka pipa besi hitam yang dilengkapi dengan rak pendukung yang bisa dilipat dan direkatkan dengan “jaring” khusus ke bahu dan selempang pinggang. Kantong kanvas yang berfungsi sebagai pembawa peralatan tempur menjadi sebuah komponen dari frame yang sudah ada. Sejumlah kecil frame ini dibagikan kepada unit-unit infanteri pada tahun 1939 sebagai pengganti jaring kekang tempur karena kurangnya pasokan benda yang disebutkan terakhir. Peralatan ini kemudian dimodifikasi dengan dicopotnya selempang bahu yang digantikan dengan ring pengait ‘D’ sehingga frame tersebut bisa ditempelkan ke selempang pendukung ikat pinggang. Item lainnya yang termasuk ke dalam peralatan buat awak mortir adalah ikat pinggang dan kepalanya, sarung pistol P08, sekop kecil buat infanteri dan pembawanya (Spaten für Infanterie und Tasche), kantong roti M1931, botol air 1 liter untuk pasukan gunung (Flasche Für Gebirgstruppen), dan skala pengukur jarak dan isi (Stabschußtafel). Sekop untuk infanteri sudah biasa dipakai oleh unit-unit Jerman yang berasal dari Austria di awal-awal perang. Produksi botol air untuk pasukan gunung sendiri dihentikan pada tahun 1943.




-------------------------------------------------------------------

TRAGGESTELL M39

Tim Leichte Granatwerfer (mortir ringan) Wehrmacht sedang beraksi. Dua orang ini mengenakan Traggestell M39 di punggung mereka, yang dipasangi kaleng pembungkus masker gas M1930 (Tragbüsche für Gasmaske 30), Kotak peralatan M1934 (Werkzeugtasche 34), dan kain Zeltbahn (untuk mantel atau tenda). Ruang kosong di bagian tengah biasanya digunakan untuk menyimpan boks peluru mortir persegi empat dari bahan kaleng

-------------------------------------------------------------------

TRAGGESTELL M43





Sumber :
www.panzergrenadier.net
www.wehrmacht-awards.com

Regulasi Pembaharuan Penghargaan Salib Besi (Eisernes Kreuz)

$
0
0



Oleh : Steve Edpin

*REGULASI MENGENAI PEMBAHARUAN PENGHARGAAN SALIB BESI*

(Lembar Hukum Reich, tertanggal 2 September 1939, no. 159, hal. 1573):

Setelah saya putuskan untuk memanggil rakyat Jerman mengangkat senjata dalam perlawanannya menghadapi serangan yang mengancam, saya telah mempertimbangkan untuk memperbaharui penghargaan sebagai apresiasi terhadap perlawanan heroik yang telah dihadapi oleh bangsa Jerman dalam perang akbar sebelumnya dalam melindungi tanah air, yakni Tanda Jasa Salib Besi.

*AYAT 1*
Salib Besi dianugerahkan dalam tingkatan dan urutan sebagai berikut:
Salib Besi Kelas 2,
Salib Besi Kelas 1,
Salib Ksatria Salib Besi,
Salib Besar Salib Besi.

*AYAT 2*
Salib Besi dianugerahkan secara eksklusif untuk keberanian khusus dalam menghadapi musuh dan juga dianugerahkan untuk kepemimpinan pasukan*) yang luar biasa.
Penganugerahan untuk kelas yang lebih tinggi diberikan jika si penerima telah dianugerahi tingkat sebelumnya yang lebih rendah.

*AYAT 3*
Saya mempertahankan penganugerahan Salib Besar agar diberikan untuk tindakan luar biasa yang mempengaruhi jalannya peperangan.

*AYAT 4*
Salib Besi Kelas 2 dan Kelas 1 memiliki besar dan jenis yang sama, tampak depan terdapat lambang swastika dan tulisan tahun 1939.
Salib Besi Kelas 2 dikenakan dalam bentuk pita hitam-putih-merah pada lubang kancing atau dalam bentuk pin. Salib Besi Kelas 1 dikenakan tanpa pita di dada sebelah kiri.
Salib Ksatria memiliki ukuran yang lebih besar daripada Salib Besi Kelas 1 dan dikenakan di leher dengan pita hitam-putih-merah.
Salib Besar memiliki ukuran kira-kira dua kali lebih besar daripada Salib Besi Kelas 1, dan memiliki pinggiran emas sebagai ganti perak seperti yang terdapat pada Salib Besi Kelas 1, dan dikenakan di leher dengan pita hitam-putih-merah.

*AYAT 5*
Jika si penerima telah menerima salah satu atau kedua kelas Salib Besi dari perang sebelumnya, maka sebagai tanda untuk Salib Besi yang baru, ia menerima miniatur perak dengan lambang elang dan tulisan tahun 1939. Miniatur untuk Salib Besi Kelas 2 dipasang pada pita, dan dipasang di atas Salib untuk Salib Besi Kelas 1.

*AYAT 6*
Si penerima mendapatkan piagam kepemilikan.

*AYAT 7*
Jika si penerima meninggal dunia, maka Salib Besi menjadi hak untuk kerabat yang ditinggalkan sebagai memorabilia.

*AYAT 8*
Aturan pelaksanaan harus merujuk kepada Kepala Komando Tinggi Angkatan Bersenjata dalam pertimbangannya dengan Menteri Negara dan Kepala Kanselir Kepresidenan.

-SUMBER-
- koleksi pribadi, ‘Oertzenscher Taschenkalender für die Offiziere des Heeres’, tahun edisi 61 (1 Okt 1940 – 30 Sep 1941)

-KETERANGAN GAMBAR-
Contoh tiga tingkatan utama Salib Besi. Searah jarum jam dari kiri: Kelas 2, Kelas 1, dan Salib Ksatria.

-CATATAN KAKI-
*) “Pimpinan pasukan” merupakan setiap pemimpin pasukan yang memegang komando terhadap satuan independen, baik permanen atau sementara, yang berasal dari cabang yang beragam (pasukan gabungan). Umumnya komandan divisi ke atas, di samping pemimpin pasukan gabungan dengan tugas independen. - Kepemimpinan pasukan yang baik menghasilkan anggota-anggota yang cekatan dan mampu melaksanakan tindakan yang menentukan. Untuk itu, diharapkan agar para perwira Staf Umum bertanggungjawab dalam mengutamakan manajemen tunggal pasukannya. Di samping itu, perlu dipertimbangkan hal-hal seperti keberhasilan para perwira Staf dalam tugasnya memimpin pasukan dan berdampak penting dalam jalannya pertempuran. Dalam hal ini, mereka dianggap sebagai "Asisten/Pembantu". Dalam kasus ini, diterapkan skala yang ketat.


Sumber :



Foto Tokoh Third Reich Peraih Kaiserliche Marine U-Boot Kriegsabzeichen (Imperial U-Boat War Badge)

$
0
0
Kapitän zur See (Ing.) Ernst Dorn (kelahiran 19 Oktober 1884) adalah Kommandeur Kriegsschiffbaulehrabteilung für Unterseeboote Nord. Departemen pendidikan untuk awak kapal Kriegsmarine ini dibentuk di Bremen bulan Maret 1941 dan berada di bawah Inspektion des Schiffsmaschinenwesens (S.M.J.). Pada bulan Desember 1942 dia dinamai ulang menjadi 6. Kriegsschiffbaulehrabteilung, dan berada di bawah Höheres Kommando der Kriegsschiffbaulehrabteilungen (H.K.L.). Dorn menjadi komandannya periode Maret 1941 s/d Maret 1945, dan kemudian digantikan oleh Fregattenkapitän (Ing.) Hans Looschen (Maret 1945 - April 1945). Dorn sendiri dipromosikan menjadi Kapitän zur See (Ing.) tanggal 1 Maret 1942. Disini kita bisa melihat medali-medali yang diraihnya: Preußische Goldene Militär-verdienst-kreuz, 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse, Kaiserliche Marine U-Boot Kriegsabzeichen, serta Kriegsverdienstkreuz I.Klasse mit Schwertern. Tiga yang pertama diraih dalam Perang Dunia I, sementara yang terakhir didapat dalam Perang Dunia II. Pita bersalib di lapel seragam adalah Preußische Goldene Militär-verdienst-kreuz (Prussian Golden Military Merit Cross) yang merupakan penghargaan militer tertinggi Prusia untuk perwira rendah (NCO) dan prajurit. Dia biasa juga dijuluki sebagai "Orden Pour le Mérite für Unteroffiziere und Mannschaften" (Pour le Mérite untuk perwira rendah dan prajurit)!


Sumber :
Foto koleksi pribadi Eric JB
www.forum-marinearchiv.de
www.historicalwarmilitariaforum.com
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live