Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1111

Foto Tokoh Third Reich Peraih Frontflugspange für Jäger (Close Combat Clasp for Fighter Pilots)

$
0
0



Major Horst Ademeit (8 Februari 1912 - 7 Agustus 1944) adalah mantan insinyur teknik yang kemudian menjadi jagoan udara Luftwaffe terkemuka dari Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" dengan 166 kemenangan udara dari 600+ misi tempur (146 diantaranya diraih di Front Timur). Dia meraih kemenangan pertamanya tanggal 18 September 1940 dalam Pertempuran Britania, sementara kemenangan yang ke-100-nya dicapai di Rusia tanggal 15 Januari 1944. Dalam sebuah kejar-mengejar dengan II-2 Shturmovik di garis belakang Soviet tanggal 7 Agustus 1944, Hauptmann Ademeit dinyatakan hilang dan tak pernah ditemukan kembali. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Major. Medali-medali yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (7 September 1940) dan I.Klasse (5 September 1941); Flugzeugfährerabzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (8 Desember 1941); Deutsches Kreuz in Gold #1/33 (25 Februari 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger; serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 April 1943) mit Eichenlaub #414 (2 Maret 1944)


 Hauptmann Walter Adolph (11 Juni 1913 – 18 September 1941) adalah jagoan udara Luftwaffe kelahiran Rumania yang merupakan veteran dari Perang Saudara Spanyol dimana dia meraih fliegerabschuss (kemenangan udara) pertamanya disana tanggal 30 Desember 1937. Dalam Perang Dunia II Adolph mengawali petualangannya bersama Jagdgeschwader 1 (JG 1) dan mencetak kemenangan pertamanya dalam konflik tersebut tanggal 1 Oktober 1939. Tanggal 4 Oktober 1940 dia menjadi Gruppenkommandeur II./JG 26, unit pertama di seantero Luftwaffe yang bertransisi menggantikan pesawat Messerschmitt Bf 109 mereka dengan Focke-Wulf Fw 190. Ternyata Adolph pula lah pilot pertama dalam sejarah yang tewas saat menggunakan pesawat tersebut ketika dia ditembak jatuh di atas udara Belgia tanggal 18 September 1941! Pesawatnya saat itu adalah Fw 190 A-1 (Werknummer 0028). Sampai akhir karirnya, dia tercatat mengemas 25 kemenangan udara (tidak termasuk empat yang tidak terkonfirmasi) yang diraihnya dalam 79 misi tempur (hanya Perang Dunia II saja, jumlah misi di Spanyol tidak diketahui). Medali dan penghargaan yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Spanienkreuz in Gold mit Schwertern (6 Juni 1939); Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (26 Oktober 1940); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (13 November 1940, setelah meraih 15 fliegerabschuss)


 Oberfeldwebel Heinrich-Wilhelm Ahnert (29 April 1915 – 23 Agustus 1942) pertama kali berpartisipasi di kampanye Polandia dan Prancis sebagai pilot pengintai. Pada musim semi 1941 dia ditransfer ke Jagdwaffe, dan di bulan September tahun yang sama sudah mengemas empat kemenangan udara. Dalam ofensif musim panas di Rusia bulan Mei-Juni 1942 Ahnert"menggila" dengan mengemas 30 kemenangan! Tanggal 23 Agustus 1942 dia bertempur dengan sebuah pesawat pembom Rusia Petlyakov Pe-2 bermesin ganda di atas Koptewo. Pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (W.Nr. 13508) “gelbe 9” yang dipilotinya terkena oleh tembakan balik dari gunner musuh dan Ahnert tewas setelah pesawatnya jatuh. Secara anumerta dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (2 Maret 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (27 Juli 1942). Sebagai seorang pilot pemburu Luftwaffe, dalam karirnya Ahnert mengemas 57 fliegerabschüße dengan 53 di antaranya dicetak di Front Timur. BTW, Perhatikan bahwa medali Ritterkreuz di lehernya adalah hasil tempelan!


 Hauptmann Egon Albrecht (19 Mei 1918 - 25 Agustus 1944) adalah jagoan udara Luftwaffe kelahiran Curitiba, Brazil, yang mengudara sebagian besar menggunakan pesawat fighter-bomber Messerschmitt Bf 110 Zerstörer. Albrecht dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 22 Mei 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer 9.Staffel / II.Gruppe / Zerstörergeschwader 76 (ZG 76) / Jagdfliegerführer Norwegen / Luftflotte 5 setelah meraih 15 kemenangan udara ditambah dengan 11 pesawat lainnya yang dihancurkan di darat, 162 kendaraan bermotor, 254 kendaraan terkamuflase; 3 lokomotif; 8 posisi meriam anti pesawat udara; 12 posisi meriam anti-tank; dan 8 posisi infantri! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Fliegerführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); Frontflugspange für Jäger; Goldenes Hitlerjugend Ehrenabzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (21 September 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (3 Desember 1942). Pada tanggal 25 Agustus 1944 pesawat Messerschmitt Bf 109G-14 "schwarz 21" (werkenummer 460593) yang dipiloti Albrecht diserang oleh pesawat P-51 Mustang USAAF di atas Creil, Prancis utara. Dia berhasil keluar dari pesawatnya yang terbakar, tapi kemudian ditemukan telah tewas saat di darat. Selama karir pilotnya, Albrecht tercatat telah menembak jatuh 25 pesawat lawan (15 di Front Timur, 10 di Front Barat), dengan enam di antaranya adalah pesawat pembom B-24 USAAF bermesin empat



Hauptmann Hans-Heinz "Hänschen" Augenstein (11 Juli 1921 - 7 Desember 1944) bertugas bersama Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) mulai bulan Juli 1942. Dia mengklaim kemenangan pertamanya di malam tanggal 31 Juli/1 Agustus 1942 saat menembak jatuh sebuah pembom Wellington bermesin ganda RAF di dekat Ahlhorn. Dari sana skor kemenangannya secara tetap bertambah. Dia menembak jatuh 4 pesawat musuh di malam tanggal 27/28 Mei 1943, dan pada tahun 1944 tercatat 42 pesawat yang menjadi korbannya. Atas prestasinya tersebut sang penerbang malam Luftwaffe dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juni 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer 7.Staffel / III.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 1. Nachtjagd-Division / Luftflotte 2. Dia mengklaim tiga kemenangan terakhirnya di malam tanggal 4/5 November 1944. Pada malam tanggal 7 Desember 1944 pesawat Messerschmitt Bf 110 G-4 (W.Nr. 140 078) “G9 + HZ” yang dipilotinya gantian ditembak jatuh di dekat Münster-Handorf oleh pesawat Mosquito dari RAF Fighter Interception yang dipiloti jagoan udara Inggris, F/L Edward R. Hedgecoe DFC. Augenstein dan Bordfunker-nya Feldwebel Günther Steins terbunuh tapi Bordschütze-nya Unteroffizier Kurt Schmidt berhasil keluar dari pesawat tanpa terluka sedikitpun! Pada saat itu jumlah kemenangannya mencapai 46 dimana semuanya diraih di malam hari dan 45 di antaranya adalah pesawat pembom bermesin empat. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Fliegerführer-Abzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (17 Januari 1944); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1944)



Hauptmann Werner Baake (1 November 1918 – 15 Juli 1964) ditempatkan di I./NJG 1 yang berpangkalan di Gilze-Rijen (Belanda) tanggal 21 November 1942 untuk tugas Reichsverteidigung (Pertahanan Reich). Pada malam tanggal 11/12 Juni 1943 dia mengklaim kemenangan pertamanya. Tak lama dia meraih tiga kemenangan sekaligus di malam tanggal 22/23 Juni 1943. Di akhir tahun jumlah kemenangannya sudah mencapai 23 buah. Baake dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 3.Jagd-Division / I.Jagdkorps / Luftflotte Reich setelah mencatatkan 33 kemenangan udara. Dia kemudian dipercaya sebagai Gruppenkommandeur I./NJG 1 tanggal 2 Oktober 1944 menggantikan Major Paul Förster (8 kemenangan) yang gugur sehari sebelumnya. Jabatan barunya tidak menghentikan sang pilot untuk terus mengudara menyongsong musuh. Di malam tanggal 5/6 Januari 1945 dia mengklaim sekaligus tiga kemenangan, dan ketika perang berakhir Baake telah mencetak 41 fliegerabschuß dari 195 feindflug. Semua kemenangannya diraih di malam hari dan termasuk 37 buah pesawat pembom bermesin empat serta satu Mosquito RAF. Setidaknya 9 kemenangan diraihnya saat mempiloti Heinkel He 219 A-2, sementara sisanya dengan menggunakan Messerschmitt Bf 110 F dan G-4. Seusai perang dia menjadi kapten penerbang di Lufthansa. Dia tewas dalam kecelakaan udara di atas Heilsbronn tanggal 15 Juli 1964 saat melakukan uji-terbang menggunakan pesawat Boeing B-720-030 "D-ABOP". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen (20 Maret 1940) Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse (dua-duanya tahun 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (6 September 1943); Frontflugspange für Nachtjäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1944)


 Leutnant Herbert Bachnick (9 Februari 1920 - 7 Agustus 1944) ditempatkan di JG 52 tanggal 5 Desember 1942. Dia meraih tiga kemenangan udara pertamanya tanggal 5 Juli 1943 di Front Timur. Dari sana jumlah kemenangannya terus melesat, dan di akhir tahun 1943 dia sudah mengemas 47 fliegerabschüsse. Di bulan Maret 1944 dia tercatat menghancurkan 27 pesawat Rusia di udara, termasuk 4 buah yang ditembak jatuh tanggal 12 Maret (59-62), 5 buah tanggal 15 Maret (63-67), dan 5 lainnya tanggal 19 Maret (72-76)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Fahnenjunker-Feldwebel dan Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 6 setelah berhasil mengemas 79 kemenangan udara. Pada tanggal 7 Agustus 1944 Bachnick ber-dogfight dengan formasi pesawat-pesawat USAAF dan berhasil menembak jatuh sebuah P-51 Mustang. Tapi kemudian pesawat Bf 109 G-6 (W.Nr. 166 065) “Gelbe 4” yang dipilotinya mendapat giliran diberondong senapan mesin pesawat lain. Dia berusaha mendarat darurat tapi pesawatnya malah nyuksruk ke sebuah tanggul kereta api di dekat Myslowitz dan membawa akibat fatal. Herbert Bachnick tercatat menembak jatuh 80 pesawat musuh dalam 373 misi tempur dengan 79 di antaranya dilakukan di Front Timur (termasuk 41 buah Il-2 Sturmovik). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (6 Agustus 1943) dan I.Klasse (7 September 1943); Frontflugspange für Jagdflieger in Gold; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (14 November 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (5 Februari 1944)


Leutnant Johann "Hans" Badum (2 Maret 1921 - 12 Januari 1943) bertugas di Ergängzungsstaffel/JG 77 di sektor selatan Front Timur dari sejak Bulan Januari 1942. Pada misi keenamnya tanggal 26 Februari 1942 dia berhasil menembak jatuh sebuah pesawat bomber Pe-2 bermesin ganda Rusia sebagai kemenangan pertamanya. Sampai dengan misi ke-45 dia baru mengemas 3 kemenangan. Barulah setelahnya skornya beranjak naik, termasuk 17 kemenangan di bulan Juli dan 14 kemenangan di bulan Agustus. Badum dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Oktober 1942 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 77 (JG 77) "Herz As" / IV.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah berhasil mencetak kemenangan ke-51 yang dicatatnya tanggal 16 September 1942. Pada awal Desember 1942 Gruppe-nya direlokasi ke Afrika Utara. Disini sang Ritterkreuzträger mampu menembak jatuh tiga pesawat tambahan yang tiga-tiganya adalah pemburu Curtiss P-40 milik USAAF. Pada tanggal 12 Januari 1943 Badum ditembak jatuh dan gugur saat menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (Werknummer 10727) “Gelbe 7” dalam pertempuran udara melawan pesawat-pesawat pemburu P-38 bermesin ganda USAAF, barat daya Giordani di Tunisia. Selama karirnya dia tercatat telah menembak jatuh 54 pesawat musuh dalam 300 misi dengan 51 di antaranya dibukukan di Front Timur, termasuk 14 buah pesawat serang darat Il-2 Sturmovik Rusia. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (13 September 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (3 Oktober 1942)


 
Oberstleutnant Oskar-Heinz (Heinrich) "Pritzl" Bär (23 Mei 1913 - 28 April 1957) adalah jagoan udara Luftwaffe yang berhasil menembak jatuh 221 pesawat musuh dalam lebih dari 1000 misi tempur.  Dengan total 221 kemenangan udara, Heinz “Pritzl” Bär berada di urutan ke-8 pilot dengan skor terbesar sepanjang sejarah (tujuh pilot di atasnya semuanya merupakan pilot Luftwaffe!). Selain itu, dengan 16 kemenangan menggunakan Me 262, dia berada di urutan ke-3 pilot jet dengan skor terbesar dalam Perang Dunia II. Perlu diketahui bahwa Bär sangat beruntung, dimana dalam semua misi yang pernah dijalaninya, dia sendiri ditembak jatuh oleh musuhnya sebanyak 18 kali! Keberuntungan Bär berakhir saat dia terbunuh dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang ringan di Braunschweig, Jerman, tanggal 28 April 1957. Biografinya bisa dilihat DISINI



 Major Gerhard Barkhorn (20 Maret 1919 - 11 Januari 1983) adalah jagoan udara Luftwaffe yang tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur! Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / Fliegerführer Süd / Luftflotte 4 setelah meraih kemenangan udara ke-59, Eichenlaub #175 tanggal 11 Januari 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-120, dan Schwerter #52 tanggal 2 Maret 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-250. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Oktober 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Krimschild; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold (21 Agustus 1942); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl "1100". Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht dua kali: 2 Desember 1943 dan 14 Februari 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


Major Wilhelm "Willi" Batz


Oberleutnant Hans "Beisser" Beißwenger


Oberleutnant Karl-Heinz Bendert


Oberstleutnant Helmut Bennemann


Major Hans-Ekkehard Bob


Major Ernst Börngen


Major Kurt-Werner Brändle


Oberstleutnant Kurt Bühligen


Leutnant Wilhelm Crinius


Oberst Walther Dahl


Hauptmann Hugo Dahmer


Major Ernst Düllberg


Oberleutnant Friedrich Körner


Major Walter Matoni


 Foto ini memperlihatkan salah satu pilot Luftwaffe yang menjadi “bayang-bayang” pilot lain yang lebih terkenal. Dia adalah Unteroffizier Gerhard Proske dari 1.Staffel / Jagdgeschwader 54 (JG 54) yang berpose di dekat ekor pesawatnya, sebuah Messerschmitt Bf 109 G-2 “Weiße 7”, Werknummer 10411 (perhatikan lambang Geschwader dan Gruppe-nya di bawah kokpit, juga celana tebal bergaris bulu yang dikenakannya!). Foto ini diambil tanggal 1 Oktober 1942 di lapangan udara Krasnowardeisk. Sampai saat itu Unteroffizier Proske, yang bergabung dengan  I.Gruppe/JG 54 di musim semi 1941, telah mengemas 20 fliegerabschüsse (kemenangan udara). Beberapa di antaranya dibukukan saat dia menjadi Katschmarek (wingman) bagi Gruppenkommandeur Hauptmann Erich von Selle (2 Juli 1941 – 14 Desember 1941) dan Hauptmann Franz Eckerle (14 Desember 1941 – 14 Februari 1942. KIA). Gerhard Proske dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse dan Frontflugspange in Bronze. Pada tanggal 30 Januari 1944 Feldwebel Gerhard Proske (take-off jam 08:30 pagi dengan Focke-Wulf Fw 190 A-6 “Gelbe 1”, Werknummer 550899) ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Rusia bersama dengan pendatang baru Obergefreiter Helmut Wilhelm (Fw 190 A-5 “Gelbe 2”, Werknummer 304719) saat sedang melakukan terbang pengenalan kondisi di wilayah udara Vitebsk-Boburisk. Dia lalu menjadi tawanan perang dan baru kembali ke Jerman setelah perang usai. Jumlah kemenangan totalnya adalah 29 buah


Oberleutnant Otto Schulz


Oberleutnant Hans-Arnold Stahlschmidt


Leutnant Günther Steinhausen



Sumber :
Buku "German Fighter Ace Hans-Joachim Marseille: The Life Story of the Star of Africa" karya Franz Kurowski 
Majalah "Luftwaffe im Focus Spezial" No.1 tahun 2003
Foto koleksi pribadi Docarchiv

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1111

Trending Articles