Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1110 articles
Browse latest View live

Foto Werner von Blomberg

$
0
0
Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (2 September 1878 - 14 Maret 1946) adalah perwira karir Jerman yang menanjak ke tampuk pimpinan tertinggi Wehrmacht melalui jalur staff dan bukannya lapangan. Orang Prusia asli ini diangkat sebagai Reichswehrminister di hari yang sama saat Hitler menjadi Reichskanzler (30 Januari 1933) dan - setelah Wehrmacht secara resmi diaktifkan bulan Juni 1935 - dia juga diangkat sebagai Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht. Karir militernya yang gemilang terhenti pada awal tahun 1938 setelah Blomberg diberhentikan secara paksa dengan alasan telah berbuat yang "tidak patut", yaitu menikahi wanita muda mantan pelacur papan atas! Di waktu yang sama wakilnya yang juga adalah Panglima Heer, Werner Freiherr von Fritsch, sama-sama dipecat atas tuduhan menjadi maho alias tukang tusbol (tusuk bo'ol). Skandal yang menjerat keduanya ini dikenal dengan nama "Blomberg-Fritsch Affair", dan diduga sengaja dirancang oleh pimpinan SS Heinrich Himmler untuk menyingkirkan mereka supaya posisi pimpinan Wehrmacht nantinya diisi oleh orang-orang yang lebih loyal pada Hitler. Blomberg meninggal karena penyakit kanker saat menjalani pengadilan Sekutu di Nürnberg tahun 1946, dan kemudian jenazahnya dikebumikan di rumahnya di Bad Wiessee. Medali dan penghargaan yang telah diperolehnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Königlichen Preußen Kronen-Orden IV.Klasse; ; Fürstlich Hohenzollernsches Ehrenkreuz III.Klasse mit Schwertern und mit der Krone; Königreich Bayern Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern; Königreich Bayern Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern und mit der Krone; Ritterkreuz I.Klasse des Königlich Sächsischer Albrechts-Ordens mit Schwertern; Grossherzoglich Hessische Tapferkeitsmedaille; Braunschweigisches Kriegsverdienstkreuz II.Klasse und I.KlasseGrossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Ritterkreuz des Königlichen Preußen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (7 Oktober 1916); Pour le mérite (3 Juni 1918); Bremisches Hanseatenkreuz; Herzoglich Sachsen-Meiningisches Ehrenkreuz für Verdienst im Kriege; Fürstlich Lippisches Kriegsverdienstkreuz; Schaumburg-Lippisches Kreuz für treue Dienste 1914; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Königlichen Preußen Dienstauszeichnungskreuz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse; Luftwaffe Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachter-Abzeichen in Gold mit Brillanten; serta Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


 Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung) dan Generaloberst Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Reichswehr) melakukan inspeksi kehormatan pada para perwira Reichsmarine di kota pelabuhan Kiel (Jerman), musim dingin 1933. Foto hasil karya Robert Sennecke (1885-1940) ini kini menjadi koleksi dari Bibliothèque nationale de France


Foto ini diambil di Wilhelmshaven tanggal 12 Desember 1933 dan memperlihatkan upacara penyambutan untuk kapal penjelajah ringan "Köln" yang dihadiri oleh para petinggi Nazi dan Reichswehr. Dari kiri ke kanan: Tidak diketahui, SA-Gruppenführer Wilhelm Brückner (persönlicher Adjutant Hitlers), SS-Oberführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Staatssekretäfr und Chef der Reichskanzlei), Admiral Dr.phil.h.c. Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Reichswehr). Hitler sendiri untuk pertama kalinya mengunjungi pangkalan angkatan laut Jerman tersebut tahun 1929 ditemani oleh Rudolf Hess dan Heinrich Himmler, dan tercatat berkunjung sebanyak 20 kali sampai dengan akhir perang. Perhatikan perbedaan cara hormat antara para pejabat Nazi dengan petinggi militer dalam foto ini!


 Peringatan Heldengedenktag (Hari Pahlawan) di Berlin tanggal 25 Februari 1934. Para petinggi militer dan pejabat tinggi negara meletakkan karangan bunga untuk mengenang para pahlawan Jerman yang telah gugur di Ehrenmal Unter den Linden, Berlin. Upacara ini dipimpin oleh Reichspräsident Paul von Hindenburg (Staatsoberhaupt) yang telah menua, didampingi oleh Reichskanzler Adolf Hitler di sebelah kirinya. Dari kiri ke kanan: Konstantin Freiherr von Neurath (Reichsminister des Auswärtigen), Lutz Graf Schwerin von Krosigk (Reichsminister der Finanzen), SA-Standartenführer Dr. Julius Lippert (Staatskommissar in der Hauptstadt Berlin), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), SS-Brigadeführer Dr. Kurt Schmitt (Reichswirtschaftsminister), Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Hitler, Vizekanzler Franz von Papen, Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Hindenburg, Oberst Oskar von Hindenburg (1. militärischen Adjutant des Reichspräsidenten), Charakter als General der Infanterie Hermann Göring (Reichstagspräsident), Generaloberst Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung)


 Adolf Hitler menaiki kapal penjelajah berat (Panzerschiff) "Deutschland" dalam pelayarannya di Laut Utara tanggal 12-15 April 1934. Ikut mengiringinya Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Reichswehr Generaloberst Werner von Blomberg (kedua dari kanan), Chef der Marineleitung Admiral Erich Raeder (kedua dari kiri), dan Marineadjutant des Reichskriegsminister Korvettenkapitän Hans-Georg von Friedeburg (kiri). Dalam acara kunjungan ini Sang Führer dilaporkan melakukan tur ke seantero kapal sendirian tanpa didampingi oleh para jenderalnya, dan secara akrab bahkan menyapa para awak yang dijumpainya di dalam kapal!


 Acara penutupan Reichsparteitag der NSDAP yang diadakan di Nürnberg tanggal 10 September 1934. Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berjalan paling depan bersama dengan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichswehrminister), sementara di belakang mereka mengikuti Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Charakter als General der Infanterie Hermann Göring (Reichsminister der Luftfahrt) dan Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung). Orang yang berlari kecil di sebelah kiri adalah fotografer pribadi Hitler, Heinrich Hoffmann


Pertemuan para petinggi Reichswehr dan SS dengan Werner von Blomberg, 13 Januari 1935. Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 2), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung), Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Generaloberst Werner von Blomberg (Reichswehrminister), SS-Gruppenführer Paul "Pilli" Körner (Staatssekretär im Staatsministerium Preußen), Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), General der Infanterie Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 1), dan Präsident Charakter als General der Artillerie Edmund Wachenfeld (Befehlshaber Luftkreis-Kommando I)


 Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 17 Maret 1935. Hitler dan para petinggi Wehrmacht berjalan menuju ke Ehrenmal (Monumen Kehormatan) dengan latar belakang gerbang masuk Zeughaus yang terletak di wilayah Unter der Linden. Dari kiri ke kanan: Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung), General der Flieger Hermann Göring (Chef der Luftwaffe), Generalfeldmarschall August von Mackensen (preußischen Staatsrat), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht)


 Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 17 Maret 1935. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall August von Mackensen (preußischen Staatsrat), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung), Generaloberst Werner von Blomberg (Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Hermann Göring (Chef der Luftwaffe), dan Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung)


 Dari kiri ke kanan: Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), General der Infanterie Curt Liebmann (Kommandeur Heereskriegsakademie Berlin), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler). Mereka hadir dalam acara latihan militer VI. Armeekorps yang digelar di Lüneburger Heide (Celle, Niedersachsen) tanggal 7 September 1935. Acara perang-perangan akbar itu sendiri digelar selama lima hari dari tanggal 2 s/d 7 September 1935


 Acara kunjungan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht) ke markas Infanterie-Regiment 35 yang baru dibentuk di Tübingen (Baden-Württemberg, Jerman). Disini tampak dia sedang menyalami Otto-Maximilian Hitzfeld, sementara perwira di samping kiri Blomberg - yang memperkenalkan nama-nama para staff resimen sekaligus jabatannya - adalah komandan Infanterie-Regiment 35 dari tanggal 1 Februari 1935 (saat masih bernama Infanterie-Regiment Tübingen) s/d 12 Oktober 1937, Oberst Carl Hilpert. Menghadap kamera paling kiri adalah Oberstleutnant Karl Allmendinger (Ia Erster Generalstabsoffizier I. Armeekorps), sementara di sebelah kanannya yang berkumis adalah Oberstleutnant Otto Schmidt-Hartung (Kommandeur II.Bataillon / Infanterie-Regiment 75). Allmendinger dan Schmidt-Hartung nantinya menjadi komandan Infanterie-Regiment 35 sepeninggal Hilpert


 Foto ini diambil di Berlin-Gatow dalam acara peresmian Luftkriegs-Akademie (Einweihungsfeier der Luftkriegsakademie) pada tanggal 1 November 1935 dan memperlihatkan para petinggi Wehrmacht bersama dengan Führer-nya. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Wilhelm Adam (Kommandeur Wehrmachtakademie), Admiral Erich Raeder (sedikit tertutup, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Charakter als General der Flieger Otto von Stülpnagel (Kommandeur Luftkriegs-Akademie); Oberst Karl-Heinrich Bodenschatz (1. Adjutant Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Infanterie Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 1 di Berlin), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), SS-Brigadeführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht)


 
Adolf Hitler dalam acara pertemuan dengan para petinggi Kriegsmarine (Angkatan Laut Jerman) di Wilhelmshaven, medio 1935-1937. Identifikasi foto atas: SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”) berdiri membelakangi kamera; SS-Brigadeführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler) memakai jaket kulit di belakang Hitler; SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler) memakai teropong di belakang Schaub; SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda) di belakang pundak Hitler; dan Kapitän zur See Otto von Schrader (Kommandeur der Befestigung Wilhelmshaven). Identifikasi foto bawah: SS-Hauptsturmführer Prof. Dr.-med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt) memakai jaket kulit di belakang Hitler; Schaub di belakang Hitler; SS-Untersturmführer Karl Wilhelm Krause (persönliche Kamerdiener von Hitler) kelihatan kepalanya doang di tengah; Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Wehrmacht) ketiga dari kanan; dan SS-Gruppenführer Werner Lorenz (Chef Volksdeutsche Mittelstelle) kedua dari kanan


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menerima ucapan selamat secara resmi dari para petinggi angkatan perangnya dalam acara perayaan tahun baru yang diselenggarakan di Berlin, malam tanggal 31 Desember 1935 - 1 Januari 1936. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Admiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine). Dalam foto ini Hitler mengenakan tuxedo!


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) memberi penghormatan dalam parade besar di Berlin untuk memperingati ulang tahun ke-47 dari dirinya, tanggal 20 April 1936. Di belakangnya, berjajar dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generaladmiral Dr. h.c. Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) dan General der Infanterie Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 1 di Berlin). Di hari ini pula Göring, Blomberg dan Raeder mendapat anugerah kenaikan pangkat dari Sang Führer


Adolf Hitler bersama dengan Spyridon "Spyros" Louis (12 Januari 1873 - 26 Maret 1940). Louis adalah seorang pembawa air yang menjadi pemenang lomba lari Marathon dalam Olimpiade modern pertama yang diselenggarakan di Yunani tahun 1896. Dia adalah tamu kehormatan dalam Olimpiade Berlin dan menjadi pembawa bendera tim Yunani dalam upacara pembukaan. Dalam foto di atas, Hitler memberikan sebuah ranting daun zaitun yang diambil dari Olympia, tempat lahirnya pertandingan Olimpiade, sebagai simbol perdamaian. Acara ini sekaligus pula merupakan penampilan terakhir Louis di muka publik. Pada tahun 1940 dia meninggal dunia beberapa bulan sebelum Italia menginvasi Yunani. BTW, paling kiri adalah Werner von Blomberg sementara paling kanan adalah Julius Schaub




 Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Friedrich Dollmann (Befehlshaber Wehrkreis IX), Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Oberstleutnant Hans von Donat (Kommandeur Pionier-Bataillon 19), dan Generalleutnant Konrad von Goßler (Kommandeur 19. Infanterie-Division). Foto diambil di Minden-Bückeburg tahun 1936 saat acara kunjungan Von Blomberg ke sebuah unit Pionier (Zeni) yang bermarkas disana


 Parade Wehrmacht di Berlin dalam acara penyambutan pemimpin Italia Benito Mussolini yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman tanggal 29 September 1937. Ini adalah hari terakhir kunjungannya yang berlangsung selama empat hari (25-29 September 1937). Berdiri paling depan di podium dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Il Duce Benito Mussolini, Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Baris belakang: Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dan Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine)


 Dari kiri ke kanan: ajudan yang punya blog, General der Artillerie Wilhelm Keitel (Chef des Wehrmachtsamtes im Reichskriegsministerium), General der Artillerie Walther von Reichenau (Kommandierender General VII. Armeekorps), Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan Generalleutnant Curt Haase (Inspekteur der Artillerie). Foto kemungkinan besar diambil pada musim gugur tahun 1937 saat kunjungan Von Blomberg ke markas VII. Armeekorps di München



Ternyata bukan hanya zaman sekarang saja yang ada kegiatan reenacting, karena zaman Nazi pun diadakan juga! Foto dari tahun 1937 ini memperlihatkan reka-ulang percobaan kudeta Hitler dan Nazi di Münich yang gagal tanggal 9 November 1923 (biasa dikenal dengan nama Münich Putsch atau Beer Hall Putsch). Sejak Nazi berkuasa maka setiap tanggal 9 November semua petinggi NSDAP berkumpul di Münich untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, yang gelaran utamanya adalah reka-ulang jalan santai menyusuri Rosenheimerstraße dan Zweibrückenstraße dari Bürgerbräukeller dengan melintasi Ludwigsbrücke (jembatan Ludwig) di atas sungai Isar, Tal, Marienplatz, Weinstraße/Theatinerstraße, menyeberang ke Perusastraße, lalu ke Residenzstraße, dan berakhir di Feldherrnhalle. Baris depan, dari kiri ke kanan: Adolf Hühnlein (tidak terlihat dalam foto), Hans Streck, Theodor Kuhn, Dr. Friedrich Weber, Hermann Göring, Adolf Hitler, Werner von Blomberg, Ulrich Graf, Hermann Kriebel, Richard Kolb, dan Wilhelm Frick. Baris kedua: Hans Frank, Max Sasselmann (tertutup Weber), Dr. Walter Schultze, Alfred Rosenberg, Arno Schickdanz (tertutup Blomberg), Philipp Bouhler (tertutup Graf) dan Max Amann (tertutup Kriebel). Baris ketiga di antara Streck dan Kuhn adalah Heinz Pernet dan Wilhelm von Grolmann. Orang yang berjalan di trotoar di ujung kanan (di belakang Frick) adalah petugas kontrol barisan para peraih Blutorden. Ingat! seragam coklat ini bukanlah seragam SA melainkan Alte Kämpfer ("Pejuang Lama", alias para pemegang Blutorden). Ulrich Graf bahkan memakai ärmelband SS di lengannya! Blomberg bukanlah peraih Blutorden tapi ikut berbaris sebagai penghormatan saja dalam kapasitasnya sebagai Panglima Wehrmacht, dan itu pun rutenya selepas Feldherrnhalle menuju Königsplatz


Upacara pemakaman dari ibunda Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Wehrmacht) yang dilaksanakan di Waldfriedhof (Eberswalde) tanggal 20 Januari 1938. Baris depan dari kiri ke kanan: General der Infanterie Erwin von Witzleben (terhalang oleh pohon, Kommandierender General III. Armeekorps), General der Artillerie Ludwig Beck (Chef des Generalstabes des Heeres), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), General der Artillerie Wilhelm Keitel (Chef des Wehrmachtamts im Reichskriegsministerium, RKM), Generaladmiral Dr.phil.h.c. Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalleutnant Friedrich "Fritz" Fromm (Chef des Allgemeinen Heeresamtes des Reichskriegsministeriums und später im Oberkommando des Heeres), dan (diselingi oleh pendeta yang memunggungi kamera) Generalfeldmarschall Von Blomberg. Hanya berselang kurang dari satu bulan kemudian, Blomberg dan Fritsch dicopot dari jabatannya oleh Hitler!


Marschallstab milik Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (diberikan tanggal 20 April 1936) adalah satu-satunya Tongkat Marsekal yang mempunyai ukiran huruf gold dengan latar belakang putih berbahan keramik. Beberapa sumber menyebutkan bahwa dia dicuri dari kediaman janda Blomberg tak lama setelah Marsekal pertama zaman Nazi tersebut meninggal dunia tahun 1946. Entah bagaimana ceritanya tongkat ini kemudian "menemukan jalannya" ke Amerika Serikat dan sekarang tersimpan di Smithsonian National Museum of American History (Musium Nasional Sejarah Amerika Smithsonian)!

--------------------------------------------------------------




Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.archivioluce.com
www.audiovis.nac.gov.pl
www.bundesarchiv.de
www.commons.wikimedia.org
www.dhm.de
www.elektra.bsb-muenchen.de
www.forum.axishistory.com
www.geocities.com
www.multimedia.ctk.cz
www.tipsimages.it
www.ullsteinbild.de

Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (1878-1946), Panglima Wehrmacht Pertama

$
0
0

 Album foto Werner von Blomberg bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Werner Eduard Fritz von Blomberg
Panggilan/julukan: Tidak diketahui
Lahir: 2 September 1878 di Stargard/Pommern (Jerman)
Meninggal: 14 Maret 1946 di Nürnberg/Bayern (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Istri pertama Charlotte Hellmich
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
13.03.1897 Sekondeleutnant
18.05.1907 Oberleutnant
20.03.1911 Hauptmann
22.03.1916 Major
18.12.1920 Oberstleutnant
01.04.1925 Oberst
01.04.1928 Generalmajor
01.10.1929 Generalleutnant
30.01.1933 Charakter als General der Infanterie
31.08.1933 Generaloberst
20.04.1936 Generalfeldmarschall

Karriere (Karir):
13.03.1897 - 00.00.1902 Sekondeleutnant di 1. Hannoversches Füsilier-Regiment Nr. 73
00.00.1902 - 20.03.1911 Adjutant II.Bataillon / 1. Hannoversches Füsilier-Regiment Nr. 73
01.10.1904 - 00.07.1907 Menjalani pendidikan lanjutan di Kriegsakademie
01.04.1908 - 20.03.1911 Bertugas di großen Generalstab
20.03.1911 - 01.04.1912 Hauptmann di großen Generalstab
01.04.1912 - 17.01.1914 Dipindahkan ke großen Generalstab Gouvernement Metz
27.01.1914 - 02.08.1914 Kompaniechef di Infanterie-Regiment Nr. 130
02.08.1914 - 20.07.1916 Ia Erster Generalstabsoffizier 19. Reserve-Division
20.07.1916 - 24.02.1917 Ia Erster Generalstabsoffizier XVIII. Reserve-Korps
24.02.1917 - 01.10.1919 Ia Erster Generalstabsoffizier 7. Armee
01.10.1919 - 00.05.1920 Penasihat di Reichswehrministerium (RWM)
00.05.1920 - 01.10.1920 Bersama dengan Staff Brigade Döberitz
24.07.1920 - 01.10.1920 Ditransfer ke 10. Reichswehr-Brigade
01.10.1920 - 01.04.1921 Staff di Reichswehrministerium
01.04.1921 - 01.05.1921 Ditugaskan ke Infanterie-Regiment 13 dan Staff 5. Division
01.05.1921 - 01.01.1925 Chef des Stabes 5. Division
01.01.1925 - 01.04.1927 Chef Heeres-Ausbildungsabteilung (T 4) di Reichswehrministerium
01.04.1927 - 01.10.1929 Chef Truppenamt (TA) di Reichswehrministerium
01.10.1929 - 30.01.1933 Kommandeur 1. Division dan Befehlshaber Wehrkreis I
30.01.1933 - 15.05.1933 Pensiun dari Heer dan ditunjuk sebagai Reichswehrminister. Diaktifkan kembali dalam dinas militer aktif dengan pangkat Charakter als General der Infanterie
15.05.1933 - 01.06.1935 Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht
01.06.1935 - 26.01.1938 Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht
13.03.1937 - 04.02.1938 Chef des Infanterie-Regiment 73
26.01.1938 - 04.02.1938 Diberhentikan dari Wehrmacht
04.02.1938 - 14.03.1946 Pensiun dan menjadi warga sipil

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
00.00.191_ Eisernes Kreuz II.Klasse
00.00.191_ Eisernes Kreuz I.Klasse
00.00.191_ Königlichen Preußen Kronen-Orden IV.Klasse
00.00.191_ Fürstlich Hohenzollernsches Ehrenkreuz III.Klasse mit Schwertern und mit der Krone
00.00.191_ Königreich Bayern Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern
00.00.191_ Königreich Bayern Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern und mit der Krone
00.00.191_ Ritterkreuz I.Klasse des Königlich Sächsischer Albrechts-Ordens mit Schwertern
00.00.191_ Grossherzoglich Hessische Tapferkeitsmedaille
00.00.191_ Braunschweigisches Kriegsverdienstkreuz II.Klasse
00.00.191_ Braunschweigisches Kriegsverdienstkreuz I.Klasse
00.00.191_ Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz II.Klasse
00.00.191_ Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz I.Klasse
07.10.1916 Ritterkreuz des Königlichen Preußen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern
03.06.1918 Pour le mérite sebagai Major dan Ia Erster Generalstabsoffizier 7. Armee
00.00.191_ Bremisches Hanseatenkreuz
00.00.191_ Herzoglich Sachsen-Meiningisches Ehrenkreuz für Verdienst im Kriege
00.00.191_ Fürstlich Lippisches Kriegsverdienstkreuz
00.00.191_ Schaumburg-Lippisches Kreuz für treue Dienste 1914
00.00.1918 Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz
00.00.191_ Königlichen Preußen Dienstauszeichnungskreuz
00.00.19__ Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918
00.00.193_ Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse
00.00.193_ Luftwaffe Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachter-Abzeichen in Gold mit Brillanten
00.00.193_ Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP

Aufzeichnungen (Catatan):
* Blomberg menikah dengan istri pertamanya Charlotte Hellmich pada bulan April 1904 dan dikaruniai lima orang anak

Sumber :

Foto Adolf Hitler di Acara Latihan Perang

$
0
0
 Dari kiri ke kanan: Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), General der Infanterie Curt Liebmann (Kommandeur Heereskriegsakademie Berlin), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler). Mereka hadir dalam acara latihan militer VI. Armeekorps yang digelar di Lüneburger Heide (Celle, Niedersachsen) tanggal 7 September 1935. Acara perang-perangan akbar itu sendiri digelar selama lima hari dari tanggal 2 s/d 7 September 1935


 Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan General der Infanterie Curt Liebmann (Kommandeur Heereskriegsakademie Berlin). Mereka hadir dalam acara latihan militer VI. Armeekorps yang digelar di Lüneburger Heide (Celle, Niedersachsen) tanggal 7 September 1935. Acara perang-perangan akbar itu sendiri digelar selama lima hari dari tanggal 2 s/d 7 September 1935

 Hitler memperhatikan dengan muka serius saat seorang perwira SS memperlihatkan peta disposisi pasukan kepadanya. Foto ini diambil pada tanggal 30 November 1939 saat diadakannya latihan perang oleh resimen-resimen SS (perhatikan schirmmütze dengan balutan band di latar belakang yang menunjukkan bahwa dia berperan sebagai "Wasit Perang"). Dari kiri ke kanan: Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der deutschen Polizei), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland"), Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan SS-Standartenführer Georg Keppler (Kommandeur SS-Standarte "Der Führer")



Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org

Foto Hermann Göring di Acara Sipil dan Pesta

$
0
0
 Acara "Eintopf-Presseball" yang diselenggarakan di Zoo (Berlin) tanggal 8 Februari 1934 dan dihadiri oleh para tokoh terkemuka Jerman bersama dengan pasangannya. Acara ini adalah semacam malam amal penggalangan dana untuk tujuan kemanusiaan. Dari kiri ke kanan: Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Charakter als General der Infanterie Hermann Göring (Reichsminister der Luftfahrt), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichswehrminister)


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org

Statistik 4. Gebirgs-Division "Enzian"

$
0
0
Untuk foto-foto dari 4. Gebirgs-Division "Enzian" bisa dilihat DISINI


Diagram divisi


Kronologis divisi


Feldpostnummer


Susunan perwira


Peraih medali


Prestasi


Sumber :
Buku "Enzian und Edelweiß: Die 4. Gebirgsdivision 1940-45" karya Julius Braun

Foto Küstenfliegergruppe

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Hauptmann der Reserve Karl Barth (29 Desember 1914 - 9 November 1942) adalah "pilot laut" yang berkali-kali membuktikan ketangguhannya dalam kancah pertempuran di atas pantai dan lautan. Meskipun hanya bermodalkan pesawat Heinkel He 115 yang tidak sementereng Messerschmitt Bf 109, Barth tetap mampu menenggelamkan kapal musuh dengan total sampi 36.000 GRT! Salah satu aksinya yang paling menonjol adalah di malam tanggal 20 Oktober 1940 ketika dia dan Staffel-nya menyerang konvoy Sekutu di tengah kegelapan malam. Bahkan saat melepaskan torpedo, pesawat Barth dihantam oleh tembakan anti pesawat kapal lawan. Untunglah torpedonya di hari itu mengenai sasaran kapal seberat 6.500 ton, yang merupakan kapal pertama dari tiga kapal musuh yang menjadi korban keganasan Barth di malam itu (total 20.000 GRT). Sekedar info, dia harus bolak-balik ke pangkalannya untuk mengambil torpedo karena He 115 hanya bisa membawa satu buah saja dan tak bisa lebih! Tak lama setelah kesuksesan itu komandannya, Oberstleutnant Hermann Lessing, merekomendasikan anakbuahnya yang paling berprestasi ini dengan Ritterkreuz, dan rekomendasinya diterima oleh Oberkommando der Wehrmacht. Barth secara resmi dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 14 Desember 1940 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Flugzeugführer di 3.Staffel / Küstenfliegergruppe 506 / Führer der Seeluftstreitkräfte Ost / Marinegruppenkommando Ost. Uniknya, sang pilot sendiri baru mengetahui dia mendapatkan medali paling bergengsi tersebut saat dia disambut dengan kalungan karton besar dengan bentuk Ritterkreuz ketika baru mendarat di pangkalannya! Barth dinyatakan hilang dalam pertempuran di Mediterania bulan November 1942 saat pesawatnya berusaha menyabot pendaratan pasukan Amerika di Aljazair (Operation Torch). Pada saat itu dia menjadi Staffelkapitän 6.Staffel / Kampfgeschwader 26. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; serta Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (16 Februari 1942)



Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wlb-stuttgart.de

Foto 111. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Generalmajor Otto Barth (18 Juni 1891 - 3 Mei 1963) bergabung dengan Feldartillerie-Regiment 64 tanggal 30 Maret 1911. Seusai Perang Dunia Pertama dia sempat meneruskan karir di Reichswehr sebagai perwira artileri sebelum keluar pada tahun 1920 untuk menjadi warga sipil. Ketika Wehrmacht dibentuk pada tahun 1935, Barth masuk kembali dan langsung mendapatkan pangkat Hauptmann. Dia ikut berpartisipasi dalam kampanye di Polandia serta Prancis, dan pada tanggal 11 Desember 1940 diserahi tanggungjawab unutk menjadi komandan Artillerie-Regiment 117. Bersama dengan resimennya dia bertempur di wilayah Rusia selatan dan dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 8 Mei 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 117 / 111.Infanterie-Division / XXIV. Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd sebagai penghargaan atas kepemimpinannya yang mengagumkan. Hanya berselang tiga hari kemudian Barth dimasukkan sebagai Führerreserve, dilanjutkan dengan menjadi Lehrgangsleiter Artillerieschule I tanggal 17 September 1943. Pada tanggal 15 Agustus 1944 dia ditunjuk sebagai Komandan 30. Infanterie-Division sekaligus dipromosikan menjadi Generalmajor. Ini bukanlah penempatan terakhirnya karena pada tanggal 16 Februari 1945 dia menjadi Komandan 21. Feld-Division (Luftwaffe). Dia memimpin divisinya secara luar biasa di tengah kecamuk pertempuran Kurland melawan kekuatan Tentara Merah yang berlipat besarnya. Barth kemudian harus menghabiskan waktu selama 10 tahun di dalam kamp tawanan Soviet yang terkenal brutal sebelum dibebaskan pada tanggal 9 Oktober 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ritterkreuz des königlichen Sächsen Militär St. Heinrichs-Orden (7 Mei 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #1238 (5 Oktober 1942); Deutsches Kreuz in Gold (9 Oktober 1942); serta Ärmelband Kurland (1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 3 November 1944



Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.ww2awards.com

Foto 21. Feld-Division (Luftwaffe)

$
0
0
KOMMANDEUR

Generalmajor Otto Barth (18 Juni 1891 - 3 Mei 1963) bergabung dengan Feldartillerie-Regiment 64 tanggal 30 Maret 1911. Seusai Perang Dunia Pertama dia sempat meneruskan karir di Reichswehr sebagai perwira artileri sebelum keluar pada tahun 1920 untuk menjadi warga sipil. Ketika Wehrmacht dibentuk pada tahun 1935, Barth masuk kembali dan langsung mendapatkan pangkat Hauptmann. Dia ikut berpartisipasi dalam kampanye di Polandia serta Prancis, dan pada tanggal 11 Desember 1940 diserahi tanggungjawab unutk menjadi komandan Artillerie-Regiment 117. Bersama dengan resimennya dia bertempur di wilayah Rusia selatan dan dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 8 Mei 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 117 / 111.Infanterie-Division / XXIV. Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd sebagai penghargaan atas kepemimpinannya yang mengagumkan. Hanya berselang tiga hari kemudian Barth dimasukkan sebagai Führerreserve, dilanjutkan dengan menjadi Lehrgangsleiter Artillerieschule I tanggal 17 September 1943. Pada tanggal 15 Agustus 1944 dia ditunjuk sebagai Komandan 30. Infanterie-Division sekaligus dipromosikan menjadi Generalmajor. Ini bukanlah penempatan terakhirnya karena pada tanggal 16 Februari 1945 dia menjadi Komandan 21. Feld-Division (Luftwaffe). Dia memimpin divisinya secara luar biasa di tengah kecamuk pertempuran Kurland melawan kekuatan Tentara Merah yang berlipat besarnya. Barth kemudian harus menghabiskan waktu selama 10 tahun di dalam kamp tawanan Soviet yang terkenal brutal sebelum dibebaskan pada tanggal 9 Oktober 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ritterkreuz des königlichen Sächsen Militär St. Heinrichs-Orden (7 Mei 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #1238 (5 Oktober 1942); Deutsches Kreuz in Gold (9 Oktober 1942); serta Ärmelband Kurland (1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 3 November 1944



Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.ww2awards.com

Foto Berwarna Warga Sipil

$
0
0

Seorang perwira Luftwaffe berpangkat Oberleutnant sedang menawar sesuatu yang tampaknya sebuah buah lokal pada pedagang Arab kulit hitam di Afrika Utara. Foto ini merupakan hasil jepretan dari Kriegsberichter Sturm dan diambil dari majalah "Signal" edisi nomor 12/41. Caption aslinya berbunyi: "Di wilayah lain Mediterania"


 Edda Göring dan ibunya Emmy Göring menerima sebuah surat bertulisan tangan dari ayah dan suami mereka, mantan Reichsmarschall Hermann Göring, dari sel penjaranya di Nürnberg. Foto ini diambil dari buku "Nuremberg, the Last Battle" karya pengarang favorit saya David Irving. Edda adalah satu-satunya anak pasangan Hermann dan Emmy Göring. Sebelum menikah, Emmy (lahir dengan nama Emma Johanna Henny Sonnemann) adalah seorang artis ternama Jerman. Setelah menikah dengan sang Reichsmarschall tanggal 10 April 1935 dia otomatis menjadi ibu negara Jerman karena Hitler tidak beristri (dan keberadaan Eva Braun disembunyikan dari umum). Emmy Göring adalah seorang wanita yang murah hati dengan keluguan yang memikat. Edda sendiri lahir tanggal 2 Juni 1938 dan dibesarkan di Berlin. Foto ini diambil di Nürnberg tanggal 26 September 1946 selama berlangsungnya Peradilan Penjahat Perang bagi tokoh-tokoh Nazi. Hanya berselang 19 hari kemudian Hermann Göring bunuh diri dengan menelan kapsul sianida sehari sebelum rencana eksekusinya. Pada saat itu Edda baru berusia delapan tahun


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Seragam di Luar Regulasi (Langka dan Tidak Biasa)

$
0
0
 Dalam bulan-bulan terakhir sebelum pecahnya Perang Dunia II, intrik dan adu strategi diantara para tokoh-tokoh utama Nazi seakan memuncak, bahkan meluas sampai kode pakaian sipil apa yang harus dipakai dalam pertemuan-pertemuan rahasia tertentu! Disini kita melihat para petinggi SS dalam pakaian sipil (langka!) sedang sibuk membaca sebuah dokumen di teras Berghof, Obersalzberg, Berchtesgaden (tempat peristirahatan Hitler), bulan Mei 1939. Foto ini diambil dari rangkaian video yang dibuat langsung oleh Eva Braun, sang kekasih Hitler. Dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler, SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (Chef der Sicherheitsdienst), SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chefadjudant der Reichsführer-SS und Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS), serta SS-Hauptsturmführer Hans Hendrik Neumann (Adjutant Chef der Sicherheitsdienst)


Generalmajor Fritz Bayerlein (tengah) bersama dengan para perwira Afrikakorps. Saya cuma mengenali satu di antaranya, yaitu cowok berjanggut di sebelah kanan. Dia adalah Fritz Moosmüller yang merupakan Sonderführer di Propagandakompanie, meskipun kebanyakan waktunya digunakan sebagai penterjemah. Perhatikan betapa beraneka ragamnya seragam yang mereka kenakan (dari mulai hijau zaitun, kuning cerah, coklat tua dan abu-abu), sesuatu yang tidak akan anda ketahui bila foto ini dibuat dalam format hitam-putih! Bayerlein memakai seragam jenderal tapi dengan kancing putih standar (bukannya kuning seperti biasanya dikenakan orang berpangkat jenderal). Sekarang beralih ke Moosmüller, perhatikan bahwa tanda pangkat Sonderführer di kerahnya telah dicabut! Dua orang memakai celana dengan saku di betis: hasil rampasan dari Inggris mungkin, atau bikinan sendiri? satu lagi, veteran Perang Dunia I kedua dari kanan dengan bordiran pink panzer di topinya (yang mengindikasikan bahwa dia berasal dari unit panzer) tampaknya tidak ambil pusing untuk memakai logo tengkorak di kerahnya, seperti umumnya panzertruppen di Afrika


Foto ini diambil dari buku "Rommel's Tropical Army in Original Color" oleh Bernd Peitz. Sang pengarang memberi label pada seragam yang dipakai oleh prajurit Afrikakorps ini sebagai 'buatan sendiri', yang mungkin dibikin dengan menggunakan material jaket berbahan wol yang tersedia saat itu. Bisa dikatakan bahwa dia salah! Penjelasannya sendiri sebenarnya sederhana saja: Prajurit ini memakai seragam hasil rampasan dari Inggris (perhatikan kancingnya yang tersembunyi) yang mendapat tambahan lambang Elang di dada supaya terlihat lebih 'Jerman'. Selain itu, seragam ini mendapat tambahan juga lining kuning tropis di kerah (tanda panah), dan simbol militer Jerman standar (pangkat bahu dan chevron di lengan). Topi kainnya yang berwarna terang juga terlihat kontras dengan seragam coklat khas Inggris yang dikenakannya!

"Fröhliche Weihnachten", dari temanmu di Luftwaffe yang berada di medan perang Afrika Utara. Si prajurit berpangkat Obergefreiter yang memakai tropenhelm (pith helmet) ini tampak sedang merapikan pohon Natal hasil bikinan seadanya. Uniknya, kita bisa melihat bahwa dia memakai seragam dengan Adler Heer sementara di kerahnya memakai Kragenspiegel Luftwaffe! Hal ini biasa terjadi di medan perang Afrika dimana seringkali terjadi kelangkaan pakaian tropis Luftwaffe sehingga untuk mengatasinya (sekaligus sebagai tangkal-darurat) maka digunakanlah stok yang ada, termasuk yang punya Heer


 Tidak ada yang salah dengan foto ini bukan? Hanya memperlihatkan SS-Brigadeführer Paul Worm dalam seragam Generalmajor der Polizei. Tapi berbeda ketika diketahui bahwa dia dipromosikan ke pangkat tersebut tanggal 1 Mei 1944, ketika peraturan (dari sejak 1942) melarang penggunaan seragam jenderal Ordnungspolizei model lama yang dilengkapi dengan kerah "larisch stickerei" berwarna hijau, dan diganti dengan seragam SS lengkap dengan kepangkatan dalam versi berwarna hijau (contoh seragamnya bisa dilihat DISINI)



SS-Oberführer Herbert Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie Regiment 5 / SS-Division "Wiking") mengenakan kerah dengan kragenspiegel rune SS ganda. Kerah ganda semacam ini hanya seraca resmi diperkenankan selama beberapa waktu pada tahun 1940, meskipun beberapa foto yang hadir kemudian menunjukkan bahwa dia tetap digunakan secara terbatas. Contoh pemakaiannya, selain foto Gille di atas, bisa kita dapatkan dalam buku "German Cross in Gold Holders of the SS and Police" karya Mark C. Yerger (Fritz Klingenberg dari "Das Reich") dan "Uniforms of the S.S." karya Andrew Mollo (Dr. Hans Lardschneider dari "Nord"). Satu yang jelas, kragenspiegel ganda semacam ini terlihat digunakan juga oleh Divisi SS "Totenkopf" (tengkorak) dan "Prinz Eugen" (odalrune)



Oberstleutnant Adelbert Schulz (Kommandeur Panzer-Regiment 25 / 7.Panzer-Division) bersama dengan salah seorang perwira staffnya beberapa hari sebelum Unternehmen Zitadelle (yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Kursk), 21 Juni 1943. Di belakang mereka terparkir sebuah Panzerkampfwagen III. Perhatikan bahwa Schulz mengenakan jaket Zeltbahn kamuflase hasil modifikasi dengan pola SS-Platanenmuster yang biasanya dikenakan oleh personil Waffen-SS! Foto oleh Kriegsberichter Kipper dari PK (Propaganda-Kompanie) 637


 

Contoh-contoh pemakaian seragam hasil modifikasi lapangan yang menggunakan bahan kain kamuflase Heeres Splittertarnmuster (splinter-pattern) yang biasa dipakai sebagai Zeltbahn. Zeltbahn sendiri merupakan bahan kamuflase resmi angkatan darat Jerman sampai tahun 1942, ketika mereka menambahkan Tarnhemd (smock) dan Tarnhelmüberzug (helmet cover), yang keduanya dibuat dari bahan kain kepar ringan herringbone. Di lapangan sendiri bermunculan garmen dan penutup helm tidak resmi yang diproduksi dari hasil modifikasi cepat di lapangan atau pemesanan ke penjahit, dan kebanyakannya terbuat dari bahan zeltbahn. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah seragam tugas, jaket penerjun payung, jaket lapangan, tas ransel dan jaket panzer



 Foto yang kemungkinan besar diambil di Eropa Daratan ini (perhatikan bentuk bangunan di latar belakang!) memperlihatkan seorang pelayan kulit hitam - yang bertugas di unit udara Jerman di Afrika Utara - mengenakan seragam hasil modifikasi dengan insignia Luftwaffe. Seragam ini bukanlah seragam resmi hasil keluaran Oberkommando der Luftwaffe (dan sebenarnya bisa dikatakan ilegal di dalam hukum perang) serta hanya digunakan untuk mempermudah identifikasi bahwa pemakainya bertugas sebagai pembantu di kamp militer Jerman. Sudah umum diketahui bahwa pasukan Afrikakorps banyak mengandalkan bantuan penduduk lokal untuk tugas-tugas tertentu seperti bersih-bersih, memasak dan kuli angkut. Pada kenyataannya, hal serupa tersebut dilakukan kemanapun Wehrmacht pergi dan apapun ras dari penduduk lokalnya! Yang paling terkenal dari hal ini adalah pelayan kulit hitam dari jagoan udara Luftwaffe Hans-Joachim Marseille, Mathew "Mathias" Letulu yang berasal dari Afrika Selatan. Dari buku "Ln - die Geschichte der Luftnachrichtentruppe. Bd. 2. Der Weltkrieg. Der Flugmelde- und Jägerleitdienst 1939 - 1945" karya Karl Otto Hoffmann: "Oberst Gustav Rödel dari JG 27 mengatakan pada penulis bahwa Staffel-nya mempunyai pos observasi untuk mewaspadai serangan udara musuh yang mungkin datang. Untuk membuat hidup di Afrika menjadi lebih 'mudah', pos-pos tersebut mempekerjakan beberapa 'bocah' (dia mendeskripsikan mereka sebagai 'negro Arab yang antusias'). Setelah para 'bocah' ini diberitahu oleh 'tuannya' tentang tugas mereka (yaitu sebagai Luftspäher dan Flugmelder, pengamat udara), mereka menjadi sangat bersemangat dan menjalani tugas mereka dengan sungguh-sungguh. Tak lama kemudian orang-orang Jerman mendapati kenyataan yang mengagumkan: para sukarelawan pengintai udara ini mempunyai penglihatan dan pendengaran yang jauh lebih tajam dari rekan-rekan bule mereka, serta dapat mengenali datangnya pesawat udara jauh lebih dulu dengan berteriak-teriak serta melambaikan tangan mereka ke arah datangnya musuh!" 


 Perwira dari Totenkopf ini menjalani pelatihan militer bersama dengan Heer di masa sebelum perang. Dia mengenakan seragam yang unik dimana terdapat dua Adler di dalamnya: Adler Wehrmacht (dada) dan SS (lengan)!


Foto ini diambil di Belanda bulan November 1944 dan memperlihatkan seorang perwira Heer mengenakan jaket kamuflase SS dari jenis M44 Erbsentarn (dot44). Uniknya, dia memindahkan Adler SS dari lengan ke bagian dada!


Prajurit Heer ini mengenakan SS-tarnwendejacke (splittertarn) yang biasa dikenakan oleh unit-unit Waffen-SS sebagai jaket utama saat musim dingin (winterbekleidung), terutama di Front Timur. Jaket semacam ini bisa dibolak-balik (reversible) dimana di bagian dalamnya berwarna putih salju


 Bila jaket seperti yang dipakai oleh Leutnant di atas muncul di pasaran saat ini, pastilah dia dikatakan sebagai barang palsu atau abal-abal! Bukti foto di atas menunjukkan bahwa seringkali prajurit/perwira Wehrmacht memodifikasi pakaiannya di lapangan untuk menyesuaikan dengan keterbatasan bahan dan pasokan dari tanah air, terutama di akhir-akhir Perang Dunia II


Perhatikan kerahnya yang "aneh", pita lengan dengan corak yang tidak biasa, juga tidak adanya lambang elang (Hoheitszeichen) di dada seragamnya. Terlalu sulit untuk mengatakan apakah di topinya terdapat pula Hoheitszeichen, meskipun rosette dan soutache-nya kelihatan dengan jelas. Kemungkinan aki-aki ini adalah anggota unit Volksdeutsche Landschutz atau Selbstschutz, dimana tab kosong gaya SS adalah salah satu cirinya




Kerah panzer di seragam tugas standar dengan empat kantung


Banyak hal "langka" yang bisa didapatkan dari foto ini: seragam Sturmartillerie dengan lambang Jäger di lengan dan Medali Parasut Heer di dada (salah satunya versi jahit), belum lagi celana Fallschirmhose yang dikenakan orang di kiri. Orang-orang ini berasal dari satuan Brandenburgers, dan biasanya mereka memang bebas mengenakan apa saja sesuai dengan tugas "penyelundupan" yang mereka emban!



Seragam Luftwaffe dengan kerah Heer



Anggota NSKK (Nationalsozialistisches Kraftfahrkorps) yang memakai ikat pinggang DJ (Deutsches Jungvolk)



Seragam panzer yang tidak biasa, karena biasanya hitam. Kemungkinan ini adalah seragam putih musim panas (lihat DISINI), meskipun "penampakannya" jarang terlihat!


Dua orang awak Stug. Perhatikan lambang rajawali di prajurit sebelah kiri. Terbalik brooo!



Tiga orang anggota Panzerjäger-Abteilung ini mengenakan seragam latihan (Drillichschutzanzug) tanpa simbol apap pun di kerah. Seragam ini biasanya dikenakan oleh prajurit yang baru masuk ke sebuah unit. Ketiadaan soutache (garis/lining) pada topi dan insignia di lengan mengindikasikan kalau foto ini diambil tahun 1942 ke atas. Perhatikan bahwa ketiganya juga tak mengenakan tanda pangkat di bahu!


Meskipun kelihatan aneh, sebenarnyalah si prajurit Fallschirmjäger ini mengenakan pakaian sipil dengan tambahan lambang elang Luftwaffe hasil modifikasi sendiri


Bingung kan orang ini berasal dari organisasi apa? Soalnya nggak ada tanda pangkat di kerah maupun bahu yang menjadi petunjuk "keberadaannya". Tapi dilihat dari armband yang dikenakannya (Straßenbau), kita bisa tahu bahwa dia adalah anggota RAD, tepatnya Straßenbau Trupp Nr.45 di 'Der Generalinspektor für das Deutsche Straßenwesen'




Foto di atas memperlihatkan seorang sukarelawan Belanda di Waffen-SS yang termuat dalam sebuah buku kecil tentang SD dan SIPO di Belanda. Sedikit informasi didapat menceritakan bahwa orang ini memulai karirnya di Waffen-SS tahun 1941 dan kemudian dipindahkan ke SD di Belanda setelah terluka dalam pertempuran. Dia juga ikut ambil bagian dalam Pertempuran Arnhem tahun 1944. Beberapa aspek dalam foto ini patut untuk dikedepankan: Dia memakai seragam kamuflase Knochensack yang biasa dipakai oleh Fallschirmjäger, dengan tali bahu dan kerah berlambang tengkorak Totenkopf (padahal jelas-jelas dia bukan anggota Totenkopf, apalagi anggota Fallschirmjäger)!


Anggota Divisi Lapangan Luftwaffe ini memakai baju yang dibuat sendiri di lapangan!




Dalam foto kepunyaan Bundesarchiv ini, sekelompok Fallschirmjäger sedang melakukan patroli di sebuah lembah di Italia. Prajurit yang paling dekat dengan kamera membawa serta Karabiner K-98 yang telah dilengkapi dengan bayonet. Yang menarik adalah, ini merupakan salah satu foto SANGAT langka yang memperlihatkan digunakannya seragam kamuflase dengan pola "palm" (kelapa sawit) alias palmentarn


Awak tank dari Divisi Panzergrenadier SS ke-16 "Reichsführer" ini memakai jaket kulit hitam yang biasa dipakai oleh kapten U-boat. Tak terbayangkan panasnya kalau dia memakai jaket tersebut di dalam tank yang sempit dan pengap, apalagi di front Italia tempat unitnya bertugas!


Ketika Austria bergabung dengan Jerman Raya (Anschluss) bulan Maret 1938, diperlukan proses untuk mengganti perlengkapan dan seragam militer negara tersebut menjadi perlengkapan dan seragam Wehrmacht. Foto ini diambil bulan Mei 1938, dan memperlihatkan dengan jelas "evolusi" masih berlangsung : seragamnya sih masih seragam Austria, tapi telah dilengkapi dengan lambang elang Jerman!




Prajurit Fallschirmjäger ini memakai ikat pinggang era Perang Dunia I! Mungkinkah peninggalan bapaknya yang veteran perang? Sepertinya ini adalah foto yang dibuat pasca perang. Perhatikan saja lambang elang Luftwaffe di dada yang tampaknya ditempelkan dengan tangan dan bukannya dijahit menggunakan mesin


Gerd Hein (peraih Ritterkreuz yang berasal dari Hitlerjugend) dengan balutan seragam kancing ganda yang langka. Kemungkinan dibuat pasca perang seperti foto di atas


Perhatikan kanvas proteksi langka yang digunakan prajurit Fallschirmjäger ini untuk membungkus senapan K98-nya!


Perhatikan kanvas pelindung yang digunakan untuk menutup senapan mesin MP38/40 yang digunakan Fallschirmjäger ini. Perhatikan pula posisi senjatanya yang tidak biasa (kayak lagi mangku bayi)!


Fallschirmjäger dengan seragam buatan Italia yang tiada duanya. Cuchoooo!!!




Sumber :
Buku "German Army Uniforms and Insignia 1933-1945" karya Brian L. Davis
Buku
"Rommel's Tropical Army in Original Color" karya Bernd Peitz
Foto koleksi pribadi Gordon Williamson
Foto koleksi pribadi Hundestaffel
Foto koleksi pribadi Joe Slavick
Foto koleksi pribadi Onkel Kurt
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz

www.angelfire.com
www.aufhimmelzuhause.com
www.fjr2.be
www.forum.axishistory.com
www.gmic.co.uk
www.gothicline.wordpress.com

www.militaryphotos.net
www.panzer-archiv.de
www.reibert.info
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com

www.ww2photomuseum.com

Foto Medali di Luar Regulasi (Langka dan Tidak Biasa)

$
0
0

 Major der Reserve Friedrich Alpers (25 Maret 1901 – 3 September 1944) bergabung dengan NSDAP bulan Juni 1929, SA Mei 1930, dan SS Maret 1931. Uniknya, di masa perang dia mempunyai jabatan yang beragam: selain sebagai perwira Luftwaffe berprestasi, Alpers juga merupakan politisi aktif, Gaujägermeister di Gau Südhannover-Braunschweig, Staatssekretär, Menteri Kehutanan, Chef der Stadtwacht, komandan Fallschirmjäger, dan jenderal Allgemeine-SS dengan pangkat terakhir SS-Obergruppenführer (21 Juni 1943)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 14 Oktober 1942 sebagai Major dan Kommandeur Fernaufklärungsgruppe 4 / Luftflotte 4. Setelah sempat meneruskan karir di SS, dia kembali ke Luftwaffe sebagai Führer Fallschirmjäger-Regiment 9 / 3.Fallschirmjäger-Division (21 Agustus 1944 - 3 September 1944). Alpers bunuh diri dalam tahanan Amerika di Quevy le Grand dekat Mons (Belgia) dua hari setelah tertangkap tanggal 1 September 1944. Ajudannya, SS-Obersturmbannführer Franz Wurm, secara resmi mengumumkan kehilangannya di daerah sekitar Lille, dan Alpers baru secara resmi dinyatakan meninggal tanggal 9 November 1944 (sumber lain menyebutkan bahwa dia gugur di medan pertempuran). Itulah alasannya kenapa namanya masih nongol di SS-Dienstalterliste edisi 9 November 1944! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Abzeichen des SA-Treffens in Braunschweig 1931; Julleuchter der SS (16 Desember 1935); Ehrendolch der SS; SS-Zivilabzeichen #1255; Ehrenwinkel für alte Kämpfer; Flugzeugbeobachterabzeichen (1 Januari 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; Deutsches Reiterabzeichen in Silber; Ehrendegen des Reichsführers-SS (1 Desember 1937); Totenkopfring der SS ( 1 Desember 1937); Dienstauszeichnung der NSDAP in Silber (15 Jahre); Eisernes Kreuz II.Klasse (1939) dan I.Klasse (2 Juni 1940); Frontflugspange für Aufklärer in Gold; Deutsches Kreuz in Gold (9 April 1942); Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP (30 Januari 1943); Krimschild (20 Maret 1943); serta Fallschirmschützenabzeichen der Luftwaffe (1944)


Kapitänleutnant Jürgen Ebert (25 September 1916 - 24 Februari 1945). Pada awalnya bertugas di Luftwaffe (September 1939 - Juni 1943), tapi kemudian dipindahkan ke Kriegsmarine dan menjadi kapten kapal selam! Dalam foto di atas dia terlihat mengenakan Deutsches Kreuz in Gold, Flugzeugbeobachterabzeichen Luftwaffe dan Frontflug-Spange für Kampfflieger Luftwaffe


SS-Unterscharführer Ewald Ehm (disini sebagai SS-Unterführeranwärter). Ehm menerima Verwundetenabzeichen in Schwarz tanggal 18 Oktober 1943, dan yang in Gold-nya tanggal 30 Oktober 1944. Dia juga menerima Panzerkampfabzeichen in Bronze tanggal 10 April 1943, Nahkampfspange in Gold tanggal 30 Oktober 1944, Eisernes Kreuz I klasse tanggal 24 Februari 1943, Kraftfahrerbewährungsabzeichen, Infanterie-Sturmabzeichen, serta tiga Panzervernichtungsabzeichen yang dia dapatkan tanggal 10 Juni 1942, 1 April 1943 dan 30 Oktober 1944. Yang kedua dia dapatkan atas aksinya menghancurkan tank musuh tanggal 22 Februari 1943. Perhatikan bahwa dalam foto ini dia mengenakan Panzervernichtungsabzeichen dengan cara yang tidak biasa, yaitu di bagian bawah lengan kiri (di atas ärmelstreifen "Deutschland") dan bukannya di bagian atas lengan kanan seperti yang lain!

Kapitänleutnant Hans-Joachim Ernst (17 Agustus 1918 - 2002) pertama bertugas sebagai perwira torpedo di kapal perusak Z22 Anton Schmitt. Pada bulan April 1940 dia menjalani pelatihan udara Angkatan Laut dan bertugas sebagai pilot sampai dengan bulan Juni 1943. Di bulan tersebut dia ditransfer ke unit U-boat dan menjadi kapten U-1022 sampai dengan akhir perang. Dalam foto di atas dia mengenakan dua medali Luftwaffe: Flugzeugbeobachterabzeichen dan Frontflug-Spange für Aufklärer mit anhanger 


Ini sesuatu yang tidak anda lihat setiap hari: Oberst Wolf Hagemann (20 Juli 1898 - 12 September 1983) sama-sama memakai Narvikschild (atas) dan Krimschild di lengan kirinya! Hagemann adalah perwira Gebirgsjäger yang dianugerahi Ritterkreuz tanggal 4 September 1940 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur III.Bataillon/Gebirgsjäger-Regiment 139, serta Eichenlaub #484 tanggal 4 Juni 1944 sebagai Generalmajor dan Kommandeur 336. Infanterie-Division


 Obermaschinenmaat Karl Kaiser dari U-181 dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 29 Maret 1945 oleh Fregattenkapitän Wilhelm Dommes di Singapura (Komandan Pangkalan U-boat Jerman di Singapura). Foto di atas mungkin rada butek, tapi dia memperlihatkan medali DKiG terbuat dari bahan metal versi lokal, suatu hal yang wajar terjadi mengingat jauhnya jarak tanah air Jerman dengan Singapura!


 Banyak yang menduga bahwa foto yang memperlihatkan seorang bintara Luftwaffe dengan medalinya yang "bling bling" ini adalah palsu dan hanya seorang reenactor belaka, padahal sebenarnya dia adalah asli. Foto ini, sesuai dengan captionnya, merupakan milik Eric Queen (anggota Wehrmacht Awards Forum), dan orang yang ada dalam foto tersebut adalah Unteroffizier Frederich (bukan Friedrich!) Lange. Medali yang terpampang dalam foto ini: Eisernes Kreuzes II & I. Klasse, Fallschirmschützenabzeichen, Allgemeines-Sturmabzeichen, Infanterie-Sturmabzeichen, Panzervernichtungsabzeichen (3 buah), Nahkampfspange, Erdkampfabzeichen der Luftwaffe, Verwundetenabzeichen, dan Kreissieger


Oberfeldwebel Johann Schwerdfeger. Sama seperti Ewald Ehm di foto sebelumnya, di foto ini Schwerdfeger mengenakan Panzervernichtungsabzeichennya dengan cara tidak biasa: di lengan kiri dan bukannya di lengan kanan!


 Generaladmiral Oskar Kummetz bercakap-cakap singkat dengan para pelaut dan awak artileri laut Kriegsmarine yang dipaksa oleh keadaan untuk bertempur di darat sebagai infanteri dalam pertempuran di Kantong Kurland. Orang di kanan memakai medali Kriegsabzeichen für Minensuch-, U-Boot-Jagd- und Sicherungsverbände dan Infanterie-Sturmabzeichen, sementara ketiga dari kanan mengenakan 1939 Eisernes Kreuz I. Klasse dan Kriegsabzeichen für Hilfskreuzer


Unteroffizier Johannes Flath (kelahiran 4 Januari 1920), yang berasal dari Luftwaffe, mengenakan Flotten-Kriegsabzeichen (High Seas Fleet Badge) - yang merupakan medalinya Kriegsmarine - dalam sebuah foto studio saat dia masih berpangkat Obergefreiter. Flath merupakan bordflieger (pilot pesawat pengintai yang biasa diperbantukan dalam kapal-kapal penjelajah ringan Jerman alias leichte Kreuzer) yang tercatat pernah bertugas di  Kreuzer Königsberg (16 Maret 1940 - 26 April 1940), Kreuzer Prinz Eugen (15 Oktober 1940 - 9 Juli 1941; 3 Februari 1942 - 31 Mei 1942), serta Kreuzer Admiral Scheer (15 Mei 1943 - 20 Juni 1943; 16 Juni 1944 - 12 Oktober 1944; 6 Januari 1945 - 16 April 1945). Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Reichsjugend Sportabzeichen #156722 (15 Oktober 1937); Reichssportabzeichen in Bronze (13 Oktober 1938); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwerten (11 November 1940); Flotten-Kreigsabzeichen (27 Maret 1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (5 Juni 1942); serta Golden kordel zum Armelbätigkeitsabzeichen (10 Februari 1944)


Prajurit Heer dengan lencana Oberschütze (foto atas) dan medali Abzeichen Für Blockadebrecher (Blockade Runner/Breaker Badge) Kriegsmarine di seragamnya! Ini kemungkinan bahwa mereka merupakan mantan awak kapal dagang Kriegsmarine yang kemudian dipindahkan ke Heer karena kurangnya sumber daya manusia yang akut



Seorang tawanan Jerman yang ditangkap di dekat Aachen. Dia berasal dari Heer tapi mempunyai medali Schnelboot-Kriegsabzeichen (E-Boat War Badge) Kriegsmarine di seragamnya!


Kalau yang ini anggota Sturmgeschütz tapi mempunyai medali Kriegsabzeichen Für Minesuch, U-Bootsjagd und Sicherungsverbände (Minesweeper Badge) Kriegsmarine di seragamnya. Di akhir perang, memang banyak anggota Kriegsmarine atau Luftwaffe yang dipindahkan ke Heer demi mengisi kekurangan pengganti prajurit yang akut


Penempatan medali Deutsches Kreuz yang tidak biasa: di bawah saku! Sebagai contoh adalah foto Hauptmann Kurt Breuckmann dari Artillerie-Regiment 7 (atas) dan Hauptmann Georg Mensing dari Grenadier-Regiment 284 (bawah)


Kalau anda perhatikan lebih kanjut eh lanjut, perwira Kriegsmarine berpangkat Leutnant zur See yang memakai topi putih mengenakan Panzerkampfabzeichen di dadanya! Kemungkinan besar unit dia sebelumnya adalah Panzertruppen sebelum dipindahkan ke Kriegsmarine. Desain medali PAB-nya sendiri kelihatannya merupakan "desain tipe II" yang dibuat oleh Hymmen atau Deumer, sementara Eisernes Kreuz I klasse adalah tipe Schinkelform. Sekedar informasi, PAB Hymmen adalah salah satu versi PAB yang paling langka ditemui di kalangan Panzermänner, sehingga bertambahlah pula keunikan foto ini! Foto ini sendiri tidak ditambahi keterangan apa-apa, tapi dari Urkunde yang dipegang si Leutnant serta boks yang dipegang orang di kiri, tahulah kita kalau ini adalah upacara penganugerahan medali Eisernes Kreuz I klasse. Benar-benar unik kalau dia memperoleh II klasse-nya sebagai Panzermann, dan I klasse sebagai pelaut! Kemungkinan lain dari didapatnya PAB adalah, medali tersebut dia terima saat menjadi FO (Forward Observer) di sebuah unit panzer, di tempat-tempat semacam Baltik atau Laut Hitam di awal-awal perang


Masih sama: seorang Ritterkreuzträger sekaligus panzerknacker dengan panzervernichtungsabzeichen berada di posisi yang salah!



Prajurit Heer dengan medali Flak Luftwaffe 



Foto langka yang memperlihatkan anggota Hitlerjugend mengenakan pakaian sipil. Dengan bangga dia mengenakan dua buah medali HJ, yaitu 'Goldenes Führer-Sportabzeichen der Hitlerjugend' (kiri) dan 'Golden Hitlerjugend Honor Badge'




Panzertruppen dengan Flak Badge Luftwaffe




Kesan pertama saat melihat foto ini adalah: WTF? Nggak ada tuh ceritanya seorang perwira rendah seperti prajurit Luftwaffe di atas yang mempunyai medali dan penghargaan sebegitu bejibunnya, apalagi ditambah dengan armband swastika segala! Kemungkinan besar ini hanyalah foto pasca-perang dari kolektor Third Reich militaria dan semacam itu yang ingin showing-off koleksi yang sudah dia punyai. Apakah dia orang Yugoslavia? Soalnya medali yang tergantung di lehernya adalah Serbian order of St. Sava






Leutnant dari Divisi Panzer ke-26 di Front Italia ini memakai U-boat Badge di seragamnya! Mantan awak U-boat?


Kalau yang ini kebalikannya: pelaut Kriegsmarine yang juga peraih Panzer Assault Badge!



Sumber :
Buku "German Army Uniforms and Insignia 1933-1945" karya Brian L. Davis
Buku
"Rommel's Tropical Army in Original Color" karya Bernd Peitz
Foto koleksi pribadi Gordon Williamson
Foto koleksi pribadi Hundestaffel
Foto koleksi pribadi Joe Slavick
Foto koleksi pribadi Onkel Kurt
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz
 

Foto Pita Lengan di Luar Regulasi (Langka dan Tidak Biasa)

$
0
0
SS-Sturmmann muda anggota 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang memakai ärmelband tidak biasa: "HJ.Div" dan bukannya "Hitlerjugend" seperti umumnya! Ini tampaknya merupakan seragam buatan sendiri atau hasil modifikasi, yang terlihat dari schulterklappen (tanda pangkat bahu) yang dijahit menyatu dengan seragam dan bukannya diselipkan. Dia memperlihatkan pita Kriegsverdienstkreuz II. Klasse mit Schwertern di kancing serta Verwundetenabzeichen in Schwarz di seragamnya


Anggota SS yang memakai pita lengan "AFRIKA"! Ini bisa dibilang luar biasa karena secara teori tidak ada unit Waffen-SS yang diterjunkan di medan perang Afrika Utara. Kemungkinan mereka adalah mantan anggota Heer yang kemudian dipindahkan ke SS, atau anggota unit intelijen SD (Sicherheitsdienst) yang masih bernaung di bawah ruang lingkup SS




Foto dari dua orang pasukan panzer veteran Afrikakorps. Yang menarik adalah pita lengan yang mereka kenakan, satu memakai pita lengan standar AFRIKAKORPS (kiri), dan satunya lagi non-standar (kemungkinan buatan sendiri)!




Sumber :
Buku "German Army Uniforms and Insignia 1933-1945" karya Brian L. Davis
Buku
"Rommel's Tropical Army in Original Color" karya Bernd Peitz
Foto koleksi pribadi Gordon Williamson
Foto koleksi pribadi Hundestaffel
Foto koleksi pribadi Joe Slavick
Foto koleksi pribadi Onkel Kurt
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz
 

Foto Topi dan Helm di Luar Regulasi (Langka dan Tidak Biasa)

$
0
0

Jagoan udara Luftwaffe Hauptmann Ernst-Wilhelm Reinert mengenakan ledermantel. Perhatikan schirmmütze di kepalanya yang tidak dilengkapi lambang Adler Luftwaffe! Selama karir perangnya dia telah terlibat dalam 715 feindflug dan menembak jatuh 174 pesawat di udara serta menghancurkan 16 lainnya di darat. 103 klaimnya dibukukan di Front Timur, 20 di Front Barat, dan 51 di Front Mediterania. Dia juga tercatat menghancurkan 16 kendaraan lapis baja serta 6 kereta api!


Foto ini diambil di Italia, akhir tahun 1943. Tampaknya perwira berpakaian tropis ini sedang melatih Fallschirmjäger anak buahnya berbaris. Si perwira sendiri kelihatannya tidak mempunyai pengalaman terjun dengan parasut (terlihat dari tidak adanya medali Fallschirmschützen-abzeichen), tapi dia setidaknya adalah seorang pilot (perhatikan medali Flugzeugführerabzeichen). Tapi bukan itu yang membuat saya terheran-heran. Saya mendapati bahwa di topinya ada lambang yang setelah di-zoom langsung bikin kening berkerut: Tengkorak! WTF? Kenapa ada lambang Totenkopf nongrong di perwira Luftwaffe? Apakah dia mantan prajurit SS? Ternyata setelah ditelusuri, ada sebuah skuadron pembom Luftwaffe (Kampfgeschwader 54) yang bersimbolkan tengkorak dan mempunyai julukan "Totenkopf". Mungkin itulah jawaban yang masuk akal, bahwa si perwira di atas merupakan mantan bomber dari unit tersebut!

Topi yang dikenakan oleh prajurit di atas adalah feldmütze M42 yang dikembangkan karena mampu memberikan perlindungan lebih maksimal dalam menghadapi musim dingin Rusia yang terkenal ami-amit panas (WTF?). Dia bisa dilipat dan dikancingkan ke bawah kepala pemakai untuk melindungi sekaligus bagian mulut, dagu, dan leher. Pada dasarnya feldmütze M42 sama saja dengan bergmütze (topi gunung), hanya saja tanpa dilengkapi visor di bagian depan


Alfred Regeniter, Ritterkreuzträger dan Leutnant di 3.Batterie / Sturmgeschütz-Brigade 276, meminta helm Fallschirmjäger untuk dipakai saat bertugas di Dt. Eylau (Prusia Timur). Ini bukannya tanpa alasan: Beberapa masalah timbul saat stahlhelm standar yang mereka pakai membuat headphone-nya tidak muat. Karena itu, Sang Geschützführer terpaksa bertempur tanpa memakai helm baja, dan ini sangat berbahaya buat keselamatannya. Regeniter lalu mengirimkan permintaan kepada komandannya agar dikirimkan helm Fallschirmjäger sebagai pengganti, dan berangkat bersama lima orang lainnya ke Berlin. Setelah membuat permohonan resmi, mereka pindah ke Brandenburg dan akhirnya mendapat 100 buah helm FJ sesuai dengan permintaan (ukuran 52-62)!



Perwira Luftwaffe ini memasangkan tali Schirmmütze di Feldmütze M43 yang dia kenakan. Dia teridentifikasi sebagai Oberst Hans-Jochen von Arnim (pangkat terakhir Generalmajor), komandan 5.Luftwaffe-Feld-Division




Contoh kasus yang sama. Kali ini "menimpa" General der Fallschirmtruppe Eugen Meindl. Cord ganda di einheitsfeldmütze M43 adalah hasil inovasi Meindl dan segelintir perwira tinggi Luftwaffe karena "benda" ini tidak pernah dikeluarkan secara resmi (atau tidak resmi) oleh OKW (Oberkomando der Wehrmacht). BTW, foto Meindl dengan senapan mesin MG 34 diambil pada saat pelatihan Aufklärungsabteilung XIII. Fliegerkorps di Bergen (Celle), musim gugur 1942; sementara foto bawahnya adalah saat dia berinteraksi bersama staff Sturmregiment di Rusia bulan Mei 1942


Perwira panzer dengan feldmütze M43 yang tidak biasa


Panzermann satu ini mengenakan Hoheitszeichen langka berbentuk tidak biasa (apakah Hoheitszeichen SS?) yang terbuat dari metal di topinya, dan juga arah menghadap Totenkopf (tengkorak) di kerahnya pun salah!




SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (peraih Eichenlaub) dengan seragam panzer SS dan topi hitam panzer Heer yang dimodifikasi. Perhatikan lambang elang di topinya yang masih berbentuk elang Heer, juga logo tengkorak (Totenkopf) yang dilintasi soutache (lining). Medali Eichenlaubnya juga sepertinya diphotoshop!Oberleutnant Richard Anders (3 Januari 1915 - 9 September 1993) telah ikut berpartisipasi dalam penyerbuan ke Polandia tahun 1939 bersama Aufklärungsgruppe 21 ketika pesawat pengintainya ditembak jatuh oleh pesawat pemburu musuh sehingga membuat dia dan Hauptmann Walter Months terluka. Anders kemudian berganti unit menjadi Ergänzungs-Aufklärungsgruppe (6 Agustus 1942) dan Aufklärungsgruppe 12 (1 September 1942). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Oberleutnant dan Flugzeugführer di 11.Staffel (H) / Nahaufklärungsgruppe 12 / Fliegerführer Kroatien / Luftwaffenkommando Südost setelah menyelesaikan banyak misi pengintaian serta pengarahan tembakan artileri. Di akhir perang Anders tergabung dengan Staff 8.  Flak-Division. Secara total dia telah menyelesaikan 370 feindflug (misi tempur) yang kebanyakannya berlangsung di Front Timur. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz (26 November 1939) dan in Silber (21 Januari 1944); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV. Klasse (1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Desember 1939) dan I.Klasse (25 Juli 1940); Frontflugspange für Auklärer in Bronze (21 April 1941), in Silber (22 Februari 1942), in Gold (30 November 1942) dan mit Anhänger (19 Juli 1943); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (10 Agustus 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1942/42 (31 Desember 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (12 April 1943). Dia juga mendapat satu medali asing yaitu Ehrenzeichen der Slowakisches Schnellen Division XLII (Slovakien Honor award for service against the Soviet Union) yang didapatnya tanggal 23 Mei 1942. Yang rada tidak biasa dari foto Oberleutnant Richard Anders ini adalah absennya logo elang Luftwaffe di topinya! Foto yang diambil pasca-perang?




Baru kali ini nemu tentara Jerman yang nikah dengan tetap memakai helm perangnya! Kayaknya dia sayang banget sama tuh helm. Sayang, saya tidak berhasil mendapatkan identitas si pemegang Deutsches Kreuz in Gold ini




Super langka : SS memakai helm Luftwaffe! 




Kalau anda perhatikan dalam video ini bahwa para pelaut Kriegsmarine ini memakai helm Fallschirmjäger! Mereka adalah para awak kapal torpedo kecil yang bertugas menghantam kapal-kapal Sekutu di sungai dan pantai



Sumber :
Buku "German Army Uniforms and Insignia 1933-1945" karya Brian L. Davis
Buku
"Rommel's Tropical Army in Original Color" karya Bernd Peitz
Foto koleksi pribadi Gordon Williamson
Foto koleksi pribadi Hundestaffel
Foto koleksi pribadi Joe Slavick
Foto koleksi pribadi Onkel Kurt
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz
 

Foto 337. Infanterie-Division / 337. Volks-Grenadier-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 Major der Reserve Otto Barth (12 Juli 1897 - 20 Februari 1945) bergabung dengan Infanterie-Regiment 475 bulan Agustus 1939 pada saat mobilisasi umum. Tanggal 1 Januari 1940 dia telah menjadi Hauptmann dan ikut berpartisipasi dalam kampanye militer Jerman di Belanda dan Rusia. Pada tanggal 28 September 1943 Barth naik pangkat menjadi Major d.R. sekaligus Bataillonskommandeur (pertama Batalyon ke-1 terus pindah ke Batalyon ke-2). Di bulan Januari 1945, 337. Volks-Grenadier-Division (dimana Barth bernaung di dalamnya) bertempur di wilayah sungai Vistula di selatan Warsawa dan berusaha keras untuk mencegah terobosan pasukan raksasa Soviet di Sochaczew -Wyszogród agar tidak mencapai Vistula. Disinilah Barth menunjukkan kepemimpinannya yang brilian sehingga dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Februari 1945 sebagai Major der Reserve dan Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 688 / 337.Volks-Grenadier-Division / XXIII.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe Weichsel. Pada tanggal 24 Januari 1945 dia mengambil alih tampuk komando resimennya setelah komandan sebelumnya, Oberstleutnant Horst Pittelkow, gugur dalam pertempuran. Pada tanggal 17 Februari 1945 tanggungjawab Barth bertambah lagi dengan menjadi Stadtkommandant wilayah Neuenburg/Westpreußen. Saat itu tekanan musuh di Neuenburg begitu kuat, dan pasukan Barth yang sudah berkurang banyak harus mendapatkan bantuan dari sisa-sisa 83. Infanterie-Division serta Ausbildungsregiment "Herman Göring". Disinilah Barth menemui ajalnya dalam pertempuran jalanan di dekat Bahnhof Schmentau tanggal 20 Februari 1945. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (25 Juni 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Oktober 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 91942); serta Deutsches Kreuz in Gold (25 Agustus 1943)



Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Foto Heinrich Himmler dan Staff

$
0
0

SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS/Verbindungsoffizier zischen dem Reichsführer SS und dem Führerhauptquartier) bercanda dengan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei) di depan tangga kayu sebelum memasuki kereta api pribadi Himmler yang dikenal dengan nama Sonderzug "Heinrich", hari Senin tanggal 1 Juni 1942. Di sebelah kiri kemungkinan besar adalah SS-Hauptsturmführer Ludwig "Lucki" Pemsel (Persönlicher Stab Reichsführer-SS) yang diserahi tanggungjawab oleh Himmler untuk menjadi pengurus Sonderzug "Heinrich". Foto diambil oleh Friedrich Franz Bauer. Wolff sendiri dipilih secara pribadi oleh Himmler untuk menjadi ajudannya (dan kemudian sebagai Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS). Pada tahun 1937 Wolff telah berpangkat SS-Gruppenführer dan dipandang sebagai orang ketiga dalam hierarki SS setelah Himmler dan Reinhard Heydrich


Sumber :
www.ushmm.org

Foto 7,5 cm leichtes Infanteriegeschütz 18 (7,5 cm le.IG 18)

$
0
0
Pasukan infanteri Jerman bersiap untuk menggerakkan sebuah senjata pendukung ringan leichtes Infanteriegeschütz 18 75mm (7,5 cm le.IG 18) maju ke arah depan selama berlangsungnya kontak senjata berat melawan pasukan Rusia di Stalingrad bulan Oktober 1942. Kompi senjata sebuah resimen infanteri biasanya dilengkapi dengan empat buah senjata 75mm dan satu 150mm. Perhatikan pinggiran perisainya yang bergelombang yang membantu pendistorsian bentuknya apabila dilihat dari kejauhan sehingga lebih sulit untuk dideteksi! Awak leichtes Infanteriegeschütz 18 dalam foto ini memakai pembungkus stahlhelm bercorak kamuflase dari bahan Zeltbahn sisa. Awak yang sudah berpengalaman biasanya mampu menembakkan 8 sampai 12 peluru per menit


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad

Foto Sturmgeschütz-Abteilung 393 / Heeres-Sturmartillerie-Brigade 393

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 

Major Karl-Ludwig Barths (13 Mei 1920 - ? ) bergabung dengan Artillerie-Regiment 2 tanggal 27 Desember 1937. Dia ikut serta dalam pertempuran di Polandia, Prancis, Yunani dan Barbarossa, dan menjelma menjadi seorang perwira Sturmartillerie yang berpengalaman. Pada tanggal 9 Oktober 1940 dia dipindahkan ke Sturmgeschütz-Abteilung 191, dilanjutkan dengan komandan Baterie (setingkat kompi) di Sturmgeschütz-Brigade 393 tanggal 3 Juli 1944. Pada tanggal 12 Oktober 1944 unitnya menjadi unit Jerman terakhir yang meninggalkan Riga (Latvia) melalui jembatan Düna sebelum jembatan tersebut dihancurkan oleh pasukan Jerman yang mundur. Setelahnya, brigade Barths terlibat pertempuran sengit di Frauenburg, dan tokoh kita berperan penting dalam menangkal terobosan pasukan Rusia di Džūkste (Ventspils) sehingga dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 14 Januari 1945 sebagai Hauptmann dan Führer Heeres-Sturmartillerie-Brigade 393 / II.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Seusai perang dia pindah ke Kanada (1963) dan menjadi Presiden Volkswagen Canada Ltd. Tahun 1972 Barths pulang kembali ke Jerman dan menjadi ketua Deutsch-Kanadische Gesellschaft (Perkumpulan Jerman-Kanada). Dia menuliskan memoarnya yang berjudul "Jungmann. Erlebte und erzählte Episoden 1939-1949". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (20 September 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (26 Juni 1941); Panzerkampfabzeichen in Bronze; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (29 September 1941)



Sumber :
www.balsi.de
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Perang Prusia-Prancis (1870-1871)

$
0
0

"Le rêve" (Mimpi) karya Jean-Baptiste Édouard Detaille. Lukisan berukuran 4m x 3m yang dibuat tahun 1888 ini menggambarkan para prajurit rekrutan muda Prancis yang beristirahat setelah melakukan latihan perang di wilayah Champaign. Mereka bermimpi akan kemenangan dan kejayaan di medan perang seperti zaman Napoleon Bonaparte, sementara pada kenyataannya mereka kalah telak melawan pasukan gabungan Prusia dan Jerman di semua front, Kaisar mereka (Napoleon III) ditawan, dan ibukota mereka (Paris) dikepung selama berbulan-bulan! Detaille mendapatkan medali sebagai penghargaan atas lukisan yang kemudian dibeli oleh negara Republik Prancis ini. Sekarang lukisan "Le rêve" disimpan di Grand Palais, Musée d'Orsay (Paris)


"Kronprinz Friedrich Wilhelm an der Leiche des Generals Abel Douay" (Putra Mahkota Friedrich Wilhelm di pemakaman jenderal Abel Douay), 4 Agustus 1870. Charles Abel Douay (1809-1870) adalah jenderal Prancis zaman Napoleon III yang mengkomandani banyak ekspedisi militer negaranya di luar negeri. Dia terbunuh dalam kancah Perang Prancis-Prusia di dekat Wißembourg di hari pertama dari pertempuran pertama antara kedua belah pihak yang berseteru! Lukisan yang dibuat oleh Anton von Werner pada tahun 1888 di atas saat ini disimpan di Wasserschloss Glatt, Baden-Württemberg (Jerman). Perhatikan seekor anjing kecil yang berbaring di atas jenazah Douay serta posisi kursi terbalik yang menopang kepalanya!


Waktu pertama saya melihat lukisan ini, saya ternganga... saya kira ini adalah foto atau adegan dari film! LUAR BIASA!!! Inilah lukisan terbaik Anton von Werner dalam hal realisnya menurut pendapat saya! Perhatikan saja bayangan api dan ekspresi si prajurit penyanyi, benar-benar hidup! Begitu juga cermin, hiasan dinding, dan kayu bakar yang terserak di lantai... speechles!! Lukisan berukuran 158cm x 120cm ini sendiri berjudul "Im Etappenquartier vor Paris" (Di sebuah tempat beristirahat sebelum Paris) yang dibuat pada tahun 1894 berdasarkan sketsa buatan tanggal 24 Oktober 1870 saat von Werner menemani Jenderal Helmuth von Moltke pergi ke negara Prancis yang diduduki. Lukisan ini memperlihatkan prajurit Prusia yang beristirahat di Château de Brunoy yang berada di luar Paris. saat berlangsungnya Perang Prancis-Prusia. Masterpiece ini sekarang disimpan di Alte Nationalgalerie, Berlin, dan tercatat sebagai lukisan pertama von Werner yang dipunyai musium seni tersebut


 "Moltke mit seinem Stabe vor Paris" (Moltke bersama dengan staff-nya di dekat Paris). Lukisan berukuran 91cm x 53cm ini dibuat oleh Anton von Werner pada tahun 1873 dan memperlihatkan Generalfeldmarschall Helmuth von Moltke mendapat gempita sorak-sorai prajuritnya di hari pertama pengepungan Paris (19 September 1870 - 28 Januari 1871)


 "Diskusi Strategi Perang di Versailles 1870" adalah lukisan karya Anton von Werner yang memperlihatkan para petinggi militer Prusia sedang merundingkan strategi terbaik untuk mengalahkan Prancis. Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Leonhard Graf von Blumenthal (Chef des Generalstabes 3. Armee), Generalfeldmarschall Kronprinz Friedrich Wilhelm von Preußen (Oberbefehlshaber 3. Armee), Generalleutnant Theophil von podbielski (Generalquartiermeister der Armee), Kaiser Wilhelm I (Oberbefehlshaber des Heeres), General der Infanterie Helmuth Graf von Moltke (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Infanterie Albrecht Graf von Roon (Kriegsminister), dan Otto von Bismarck (Bundeskanzler des Norddeutschen Bundes)


"Ankunft König Wilhelms I. in Saarbrücken am 9. August 1870" (kedatangan Wilhelm I di Saarbrücken, 9 Agustus 1870). Dalam lukisan ini Kaiser Wilhelm I tampak sedang beraudiensi dengan rakyatnya dengan ditemani oleh Kronprinz Friedrich Wilhelm, tiga hari setelah kesuksesan penyerbuan dataran tinggi Saarbrücken oleh pasukan Prusia. Lukisan di atas saat ini menjadi milik Deutsches Historisches Museum


 "Bivouac après le combat du Bourget, 21 décembre 1870" (Berkumpul setelah Pertempuran di Bourget, 21 Desember 1870) karya Alphonse de Neuville yang dibuat tahun 1873. Prajurit Prancis yang kelelahan beristirahat setelah pertempuran dengan pasukan Prusia. 57 tahun kemudian tempat yang sama menjadi lokasi pendaratan pesawat "Spirit of St. Louis" yang dipiloti Charles Lindbergh yang terkenal. Sekarang lukisan ini disimpan di Grand Palais, Musée d'Orsay (Paris)


"Die Proklamation des Deutschen Kaiserreiches" (Proklamasi Kekaisaran Jerman) adalah lukisan paling terkenal dari Anton von Werner yang dibuat pada tahun 1885. Tiga buah lukisan dibuatnya khusus untuk memperingati peristiwa pentahbisan Wilhelm I sebagai Kaisar Jerman yang dilaksanakan di Istana Versailles pada tanggal 18 Januari 1871, dan lukisan di atas merupakan versi ketiga darinya. Sayangnya, dua versi lukisan pertama hancur dalam Perang Dunia II. Lukisan yang dibuat dengan cat minyak dan berukuran 250cm x 250cm ini merupakan pesanan dari keluarga kerajaan Prusia sebagai hadiah ultah ke-70 Kanselir Otto von Bismarck. Saat ini dia dipajang di Musium Bismarck yang berlokasi di Friedrichsruh (Jerman). Tidak lengkap kalau saya tidak menyertakan identifikasi tokoh-tokoh berpengaruh yang nongol dalam lukisan ini (my favorite part!): Kaiser Wilhelm II adalah aki-aki berjenggot putih yang berdiri di atas tangga; di sebelah kirinya adalah anaknya, Kronprinz (putra mahkota) Friedrich Wilhelm, sementara di sebelah kanannya adalah Großherzog Friedrich I von Baden; Kanselir Otto von Bismarck menjadi pusat dari lukisan ini, dan dia adalah aki-aki berkumis segede tokai yang memakai seragam putih di tengah; di sebelah kanannya adalah Generalfeldmarschall Helmuth von Moltke; terakhir, paling kiri dengan seragam putih adalah Herzog Ernst II von Sachsen-Coburg und Gotha


Ini adalah close-up dari lukisan "Die Proklamation des Deutschen Kaiserreiches" versi ketiga yang memperlihatkan tokoh-tokoh utama dibalik kesuksesan Prusia dalam perang melawan Prancis serta dalam memimpin pembentukan Jerman Bersatu. Baris depan dari kiri ke kanan: Albrecht von Roon, Jakob Freiherr von Hartmann, Leonhard Graf von Blumenthal, Otto von Bismarck, dan Helmuth von Moltke. Aslinya von Roon tidaklah hadir dalam acara proklamasi ini, tapi karena jasanya begitu dihargai oleh Kaiser dan Reichskanzler maka dia dinongolkan di versi ketiga ini (perhatikan bahwa dalam dua versi yang lain wajahnya tidak nampak!). Albrecht Theodor Emil Graf von Roon adalah Menteri Peperangan Prusia/Jerman periode 1859-1873 yang menjadi pendorong utama modernisasi angkatan perang Prusia sehingga mampu mencapai hasil yang memuaskan dalam rangkaian perang melawan Denmark (1864), Austria (1866), dan Prancis (1870)


Kalau yang ini adalah versi kedua dari lukisan proklamasi Kekaisaran Jerman yang dibuat oleh Anton von Werner pada tahun 1882 dengan judul "Kaiserproklamation in Versailles". Seperti telah disebut sebelumnya, lukisan ini (bersama dengan lukisan proklamasi versi pertama) hancur dalam Perang Dunia II saat bangunan Ruhmeshalle yang memajangnya dihajar bom Sekutu. Sekilas dia sangat mirip dengan lukisan versi ketiga, tapi bila anda perhatikan lebih teliti ada banyak perbedaan, terutama dengan posisi tubuh para jenderal di sekeliling Kanselir Otto von Bismarck


Dan yang ini adalah "Die Kaiserproklamation von 1871" versi pertama yang dibuat pada tahun 1877, sebuah lukisan berukuran 4,3m x 7,3m. Versi ini adalah yang paling besar dari kedua versi yang dibuat belakangan, dan lebih luas menampilkan orang-orang yang berkumpul di istana Versailles dalam acar penobatan Kaisar Jerman



Sumber :
www.antonvonwerner.blogspot.com
www.armchairgeneral.com
www.artyfart.net
www.buergertum.com
www.commons.wikimedia.org
www.de.wikipedia.org
www.dhm.de
www.en.wikipedia.org
www.fuckyeahpreussen.tumblr.com
www.germanhistorydocs.ghi-dc.org
www.kronberger-maler.de
www.musee-orsay.fr
www.zeno.org

Foto Artistik Perang Dunia II

$
0
0
 Para ilmuwan Nazi mengujicoba sistem aerodinamik dari sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 E-3 di tahun 1940. Ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Kestrel V, pesawat hasil pengembangan kesekian dari Bf 109 ini mempunyai kecepatan maksimum 660km/jam. Panjangnya 8,65m dengan rentang sayap 9,87m. Senjata utamanya adalah dua buah kanon 20mm ditambah dengan dua senapan mesin sebagai pelengkap. Versi pertama pesawat rancangan Willy Messerschmitt ini telah teruji ketangguhannya dalam Perang Saudara Spanyol. Para pilotnya telah disumpah sebelum mereka meninggalkan Jerman bahwa mereka tidak akan membiarkan pesawat mereka sampai jatuh ke tangan musuh. Bila pesawatnya jatuh atau mendarat darurat di wilayah musuh, maka mereka harus membakarnya segera dengan menggunakan tangki khusus berisi materi yang mudah terbakar yang bisa disulut seketika dan memang disiapkan untuk tujuan semacam ini!



Waktu subuh di pangkalan 7.(F)/LG 2 di Yunani bulan Mei 1941. Operasi sudah dimulai walaupun matahari baru nampak sepenggalan. Di latar belakang sebuah Junkers Ju 52 tinggal landas. Para awak darat pastinya telah bangun pagi-pagi sekali demi mempersiapkan pesawat ini beroperasi di pagi buta seperti itu! Di latar depan adalah siluet pesawat pengintai Messerschmitt Bf 110 milik 7.(F)/LG 2


Pesawat penghubung sangat dibutuhkan untuk memelihara kontak langsung antara markas dengan prajurit di front depan. Tanpa pesawat ini maka akan mustahil bagi para komandan senior untuk bertemu dengan bawahannya dalam jangka waktu sebentar demi mendiskusikan perkembangan situasi atau sekedar melakukan inspeksi singkat di front. Karena biasanya pos komando dan markas front berada di wilayah hutan lebat, tertutup oleh kamuflase atau di desa-desa terpencil, maka kadangkala tak ada landasan udara standar terdekat yang menjangkaunya. Atas alasan ini maka Fieseler Fi 156 Storch, dengan kemampuan take-off dan landingnya di landasan sempit, menjadi pilihan utama para komandan staff senior. Pesawat ini bahkan bisa mendarat di atas permukaan yang kasar atau berlumpur. Foto di atas memperlihatkan sebuah desa kecil Rusia yang dikelilingi oleh hutan. Panji yang terpasang di depan sebuah rumah di sebelah kiri menandakan bahwa lokasi itu telah dijadikan sebagai markas sebuah Armee-Korps. Di latar belakang terparkir sebuah Storch, yang kemungkinan dipakai untuk menerbangkan sang komandan korps dalam kunjungan ke front depan atau membawa para komandan divisinya ke tempat ini


Seorang komandan bersiap-siap untuk terbang bersama dengan dua orang staffnya. Peta dan kertas-kertas yang dibawa menandakan bahwa mereka baru saja menghadiri sebuah rapat militer. Pesawat yang digunakan adalah sebuah Fieseler Fi 156 C “GK+M?” yang mempunyai strip kuning di badannya, suatu praktek yang biasa dilakukan oleh pesawat-pesawat Luftwaffe di Front Timur. Salah seorang staff yang membelakangi kamera mengenakan celana kavaleri yang dilengkapi lapisan kulit. Foto ini sendiri diambil di Rusia di musim panas 1941 atau 1942


 Foto yang sangat indah ini diambil bulan Agustus 1942 dan memperlihatkan Olavi Paavolainen (1903-1964), seorang pujangga Finlandia yang dalam Perang Dunia II ikut angkat senjata membela negaranya dalam perang melawan Uni Soviet. Dia menjadi anggota Departemen Informasi sebelum ditempatkan di Mikkeli, Finlandia timur, sebagai ajudan jenderal infanteri. Pada tahun 1944 dia mengunjungi kampung halamannya di Vienola, dan Paavolainen begitu sedih setelah mendapati rumah masa kecilnya telah rata dengan tanah akibat perang yang kejam


Foto ini, yang tampaknya telah disetting dengan baik, kemungkinan dibuat untuk kepentingan propaganda Jerman. Seorang prajurit Luftwaffe berdiri sambil membaca surat yang datang dari tanah air di depan sepeda motor Zündapp Ks 600 bersespan, sementara di latar belakang mengudara sebuah pesawat Focke-Wulf Fw 189 "Uhu" (Burung Hantu). Pesawat bermesin ganda dan berkursi tiga ini terutama sekali dibuat untuk kepentingan pengintaian. Dibandingkan dengan pesawat yang umum diproduksi di masa itu, Fw 189 terlihat aneh karena mempunyai dua "badan". Pada awalnya kemampuannya diragukan, tapi kemudian medan udara Front Timur membuktikan kemampuan Fw 189 yang jauh melebihi harapan para pembuatnya! Pesawat ini dijuluki sebagai "matanya Luftwaffe" dan ketangguhannya terbukti dengan beberapa kali dia mampu pulang ke pangkalannya dengan sebagian ekornya copot atau rusak parah! Keberadaannya tidak diketahui oleh pihak Sekutu sampai dengan tahun 1941, walaupun prototipe pesawat ini sudah berseliweran dari masa sebelum perang. Total produksinya sampai dengan perang berakhir adalah 849 buah


 Para anggota sebuah kompi tank berat Jerman berpose bersama dengan dua buah tunggangan andalan mereka, Panzerkampfwagen VI Tiger (8,8 cm L/56) Ausf.E (Sd.Kfz. 181). Detasemen Tank Berat Jerman (schwere Panzerabteilungen), adalah unit tank elite dalam Perang Dunia II seukuran batalyon yang dilengkapi dengan Tiger I, dan kemudian Tiger II. Pada awalnya unit semacam ini ditujukan untuk bertempur secara ofensif dalam operasi penembusan pertahanan musuh, tapi kemudian situasi perang yang makin memburuk memaksa mereka digunakan untuk tujuan defensif dengan menyediakan tembakan pendukung serta ujung tombak dalam serangan balik ke wilayah-wilayah dimana pasukan lapis baja musuh berhasil menembus masuk pertahanan Jerman. Karenanya dalam beberapa kesempatan mereka kadang direorganisasi menjadi Kampfgruppen (Grup-Grup Tempur) yang hanya digunakan sementara dan sesuai kebutuhan saja sebelum dikembalikan kembali ke unit asal mereka


 
17 September 1944. Private First Class Clifton C. Rhodes (kiri) dan Lieutenant Edwin O. Guthman dari 339th Infantry Regiment/85th Division/Fifth Army Amerika berjaga-jaga di posisi pertahanan Hill 732 (Gothic line), Grezzano, Italia, yang baru saja direbut dari tangan Jerman. Mereka menggunakan senapan mesin MG 42 (Maschinengewehr 42) hasil rampasan dari tangan musuhnya. Foto ini merupakan koleksi NARA Archives dengan kode 5/MM-44-3604 dan sebagai fotografernya adalah McQuarrie (31S1 SIG SV CO)


Sumber :
Buku "Time-Life Books World War II: Liberation" oleh Martin Blumenson
Majalah "Luftwaffe im Focus" Spezial No.1 tahun 2003
Foto koleksi NARA Archives
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
www.avaxnews.com

Foto Dramatis Perang Dunia II

$
0
0
Seorang bocah perempuan Polanda berusia 10 tahun bernama Kazimiera Mika menangis histeris sambil meratapi kakak perempuannya yang sekarat di sebuah lapangan di Warsawa setelah terkena tembakan senapan mesin Jerman dalam sebuah serangan udara, September 1939. Dalam kata-kata fotografer Julien Bryan: "Saat kami sedang melewati sebuah lapangan kecil di pinggir kota, kami ternyata beberapa menit terlambat untuk menjadi saksi sebuah peristiwa tragis, yang paling menggetarkan dari semuanya. Tujuh orang wanita sedang menggali kentang di lapangan. Tak ada terigu tersisa di distrik mereka, dan mereka sangat kelaparan. Tiba-tiba dua pesawat Jerman datang dan langsung menjatuhkan dua buah bom di atas sebuah rumah yang berjarak tidak jauh dari situ. Dua orang wanita yang sedang berada di rumah tersebut langsung terbunuh. Para penggali kentang di lapang langsung bertiarap di tanah, beharap untuk tak diketahui. Setelah pesawat pembom tersebut pergi, para wanita itu kembali bekerja. Mereka harus makan. Tapi ternyata penerbang-penerbang Nazi tak puas dengan hasil pekerjaan mereka. Dalam beberapa menit mereka kembali dan menukik turun sampai sekitar seratus meter dari tanah, kali ini langsung memberondong lapangan dengan senapan mesin. Dua dari tujuh wanita itu terbunuh. Saat aku sedang sibuk mengabadikan mayat korban penembakan tersebut, seorang gadis kecil berusia 10 tahun datang sambil berlari dan langsung tertegun ketika melihat salah satu korban yang tewas, yang ternyata adalah kakak perempuannya. Si gadis kecil tersebut tak pernah melihat kematian dan tak dapat mengerti kenapa kakaknya diam membujur tanpa bergerak sedikitpun... dia kelihatan shock dan langsung menangis sambil membelai kakaknya tersayang. Aku tersentuh dan melingkarkan tanganku di tubuhnya untuk memeluknya, mencoba menghibur dia yang telah kehilangan. Dia terus menangis. Begitu juga aku dan dua orang perwira Polandia yang sedang bersamaku saat itu..."


 Gefreiter Josef Schulz (juga ditulis Joseph Schultz) adalah bintara kelahiran tahun 1909 dari 714. Infanterie-Division yang ditempatkan di wilayah Balkan. Pada tanggal 20 Juli 1941 dia dan ketujuh orang rekannya ditugaskan untuk melakukan misi yang dia kira hanya patroli rutin belaka. Ternyata kali ini berbeda: mereka mendapati 16 orang warga lokal yang ditutup matanya. Kedelapan orang dari Zug (peleton) Schulz berhenti 10-15 meter jauhnya, dan seorang bintara lain kemudian memerintahkan mereka untuk mengeksekusi ke-16 orang warga lokal tersebut. Tujuh orang langsung melaksanakan tugas tanpa banyak cingcong dan bersiap mengarahkan senapan mereka. Di keheningan yang kemudian tercipta, dengan tenang Gefreiter Schulz melemparkan senapannya dan kemudian berjalan ke arah 16 orang terhukum (yang hanya bisa mendengar rumput diinjak). Dia kini berdiri sejajar dengan mereka, dan lebih memilih untuk menjadi bagian dari terhukum mati daripada harus menembak orang yang dia tidak tahu kesalahannya! Beberapa detik kemudian, 16 orang warga sipil dan satu tentara Jerman tergeletak tak bernyawa di tumpukan alang-alang. Si prajurit telah dieksekusi oleh rekan-rekannya sendiri atas perintah dari si bintara. Oberkommando der Wehrmacht (OKW) menyebutkan kematiannya sebagai KIA (Killed in Action), tapi berita tentang tindakannya yang "heroik" kemudian tersebar, terutama setelah usainya Perang Dunia II. Sebuah film dibuat tentangnya, "Joseph Schultz" (1973). Tapi kemudian kebenaran berita ini diragukan oleh para sejarawan, terutama dari Bundesarchiv Jerman, dan salah satu foto yang dianggap diambil pada saat itu (foto atas) dianggap berasal dari peristiwa lain. Dalam foto tersebut Schulz disebut adalah orang tanpa stahlhelm di tengah yang sedang berjalan ke arah para tawanan


Selama berlangsungnya Pertempuran Perekop di semenanjung Krimea tahun 1941, bau busuk tentara yang tewas di medan pertempuran begitu menyengatnya sehingga membuat prajurit Jerman ini mati-matian menahannya dengan menutupkan secarik kain basah di mukanya


 "... yang lebih baik yang tak akan kau dapatkan. Drum pertempuran bertalu-talu. Dia berada di sampingku, dalam baris dan langkah yang serentak. Sebuah peluru melesat datang. Apakah dia ditujukan untukku atau temanku? Dia menerjang kameradku, dan kini dia terbaring di bawah kakiku, seakan menjadi bagian dari diriku. Tangannya berupaya menggapaiku saat aku mengisi senapanku. Aku tak mampu memegang tanganmu untuk saat ini, beristirahatlah di keabadian dengan tenang, kameradku yang baik..." ("Der Gute Kamerad", dikenal juga dengan nama "Ich Hatt Einen Kameraden", sebuah requiem buatan tahun 1809 yang selalu dikumandangkan pada saat upacara penguburan militer di Jerman sampai saat ini)


Prajurit Jerman yang terluka dari 26. Infanterie-Division membopong Zugführer (Kepala Peleton) mereka ke tempat perawatan sementara di garis belakang, Front Timur tahun 1941. Sang Zugführer terluka parah oleh pecahan peluru artileri. Seragam dan celananya telah digunting untuk memudahkan perawatan dari luka-luka yang terutama mengenai kepala, dada dan kakinya. Korban di pihak Wehrmacht meningkat secara geometris seiring dengan makin sengitnya perang yang terjadi antara Jerman dan Rusia. "Trend" ini terus meningkat tanpa ampun sampai dengan hancurnya Nazi Jerman di tahun 1945


Dalam Pertempuran Stalingrad yang berlangsung dari tanggal 17 Juli 1942 sampai dengan 2 Februari 1943, lebih dari 91.000 orang prajurit Wehrmacht ditangkap oleh Tentara Merah (dengan hanya 5.000 orang yang kemudian kembali hidup-hidup!). Di antara mereka adalah anak muda yang malang ini (yang menyerah bulan Januari 1943), yang kedinginan, kelaparan, dan juga digebuki! Dari ekspresinya kita bisa mengetahui nasib apa yang akan menimpanya di depan! BTW, senjata yang dipegang oleh tentara Soviet adalah PPSh-41


 Dengan sang gunner tampak jelas di kokpit belakang, pesawat pembom tukik Jepang ini (kemungkinan Yokosuka D4Y Suisei atau Nakajima B5N Kate) meluncur deras menuju ke lautan di bawah dengan asap tebal keluar dari mesinnya. Pesawat naas ini tertembak jatuh di dekat pangkalan Jepang di Truk, Kepulauan Caroline (Pasifik), tanggal 2 Juli 1944. Lieutenant Commander William Janeshek, pilot pesawat US Navy PB4Y yang menembaknya, bersaksi bahwa si gunner sebenarnya sudah bersiap-siap bail-out dengan menggunakan parasut, tapi kemudian dia tertegun untuk kemudian diam dengan tenang saat pesawatnya menghajar air dan hancur berantakan. Tidak diketahui alasan kenapa dia memutuskan untuk tewas bersama pesawatnya, tapi kemungkinan besar karena menyadari bahwa sang pilot rekannya di kokpit depan telah gugur duluan atau tidak bisa keluar dari pesawat yang terbakar!


18 Juli 1944: Dengan mendapat penjagaan dari seorang serdadu Kanada, seorang bintara Jerman yang tampak depresi duduk dengan menyandarkan kepala di tangannya setelah tertangkap di selatan Caen, Normandia, selama berlangsungnya Operasi Goodwood. Antara D-Day sampai dengan 25 Juli 1944, pasukan Inggris dan Kanada menggaruk 11.500 orang tawanan di pihak lawan! Foto oleh Lieutenant Ken Bell


 Di kamp konsentrasi Wöbbelin, Ludwigslust (Jerman), banyak para penghuninya yang ditemukan oleh U.S. Ninth Army dalam kondisi menyedihkan. Disini salah satu dari mereka jatuh dalam tangisan saat mengetahui dirinya tidak ikut berangkat bersama grup pertama tawanan yang meninggalkan kamp menuju rumah sakit lapangan yang didirikan tidak jauh dari situ. Foto dramatis ini diambil tanggal 4 Mei 1945 oleh Private Ralph Forney dari U.S. Army


Pada tanggal 8 Mei 1945, satu hari setelah penyerahan resmi Jerman ke tangan Sekutu, 13 orang sukarelawan Prancis dari 33. Waffen-Grenadier-Division der SS Charlemagne (französische Nr. 1) dieksekusi tanpa diadili terlebih dahulu di dekat Bad Reichenhall, Jerman, berdasarkan perintah dari Jenderal Philippe Leclerc de Hauteclocque, komandan 2nd Armored Division Prancis. Apa yang menjadi alasan penembakan mereka? Semata karena mereka mengenakan seragam Jerman, musuh Prancis! Diceritakan bahwa sang Jenderal menginterogasi para tawanan sebangsanya tersebut: "Mengapa kalian mengenakan seragam Jerman? Kalian semuanya adalah pengkhianat karena mengenakan seragam negara lain!" Seorang tawanan lalu menjawab: "Anda juga mengenakan seragam negara lain, seragam Amerika." Leclerc begitu murka menerima jawaban ini sehingga dia langsung memerintahkan eksekusi terhadap mereka!


 Januari 1946: "William The Conqueror" alias "Willie", anjing kesayangan Jenderal George S. Patton berjenis Bull Terrier, terbaring dengan ekspresi berduka yang kentara di samping barang-barang pribadi milik tuannya, tak lama setelah Patton tewas dalam sebuah kecelakaan mobil di Bad Nauheim, Jerman, tanggal 21 Desember 1945. Patton adalah seorang pencinta anjing, dan dia begitu menyayangi anjing peliharaan yang dia dapatkan tahun 1944 tersebut (bahkan dia membuatkan Willie sebuah pesta ulangtahun!). Willie pun sama pula terhadap tuannya, seperti yang dikatakan Patton sendiri dalam catatan buku harian tertanggal 15 Juli 1944: "Willie sangat tergila-gila padaku dan selalu menantikan saat kedatanganku di markas. Dia juga ngorok saat tidur tapi tetap menjadi teman yang menyenangkan di saat malam..." Foto di atas diambil beberapa hari setelah Patton dimakamkan, saat barang-barang pribadinya hendak diberangkatkan ke keluarga yang menunggu di Amerika. Willie sendiri menghabiskan sisa hidupnya bersama istri dan anak mendiang Patton


 Frankfurt, 1946 : seorang prajurit Jerman pulang ke rumahnya setelah menjalani masa penahanan hanya untuk mendapati bahwa rumahnya telah hancur oleh bom dan keluarganya tak ada lagi disana. Foto oleh Tony Vaccaro


 Edda Göring dan ibunya Emmy Göring menerima sebuah surat bertulisan tangan dari ayah dan suami mereka, mantan Reichsmarschall Hermann Göring, dari sel penjaranya di Nürnberg. Foto ini diambil dari buku "Nuremberg, the Last Battle" karya pengarang favorit saya David Irving. Edda adalah satu-satunya anak pasangan Hermann dan Emmy Göring. Sebelum menikah, Emmy (lahir dengan nama Emma Johanna Henny Sonnemann) adalah seorang artis ternama Jerman. Setelah menikah dengan sang Reichsmarschall tanggal 10 April 1935 dia otomatis menjadi ibu negara Jerman karena Hitler tidak beristri (dan keberadaan Eva Braun disembunyikan dari umum). Emmy Göring adalah seorang wanita yang murah hati dengan keluguan yang memikat. Edda sendiri lahir tanggal 2 Juni 1938 dan dibesarkan di Berlin. Foto ini diambil di Nürnberg tanggal 26 September 1946 selama berlangsungnya Peradilan Penjahat Perang bagi tokoh-tokoh Nazi. Hanya berselang 19 hari kemudian Hermann Göring bunuh diri dengan menelan kapsul sianida sehari sebelum rencana eksekusinya. Pada saat itu Edda baru berusia delapan tahun




Sumber :
Buku "Time-Life Books World War II: Liberation" oleh Martin Blumenson
Majalah "Luftwaffe im Focus" Spezial No.1 tahun 2003
Foto koleksi NARA Archives
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
www.avaxnews.com
Viewing all 1110 articles
Browse latest View live