Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Foto Album Artillerie-Regiment 46 / 10.Infanterie-Division koleksi André Visser


Foto 102. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Generalmajor Konrad Barde (13 November 1897 - 4 Mei 1945) lahir dengan nama Konrad Badziura di Alt-Rosenberg. Pada tahun 1916 dia bergabung sebagai sukarelawan perang di Feld-Artillerie-Regiment 602. Seusai Perang Dunia Pertama Barde tetap aktif di Reichswehr dan kemudian berpindah ke unit Polizei tahun 1920. Setelah aktivasi Wehrmacht di tahun 1935, Barde balik lagi menjadi komandan batalyon di Artillerie-Regiment 44. Bersama unitnya tersebut Barde ikut serta dalam penyerbuan ke Polandia dan Prancis. Saat kampanye di Rusia tahun 1941 Barde sudah pindah unit lagi ke Artillerie-Regiment 104. Atas jasa-jasanya dalam pertempuran "Penggiling Tulang" di Rzhev, Barde dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 Januari 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 104 / 102.Infanterie-Division / XXXIX.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte. Setelah sempat menjadi Führerreserve dan instruktur sekolah perang, sang perwira artileri berpengalaman dipanggil lagi dalam tugas aktif di front sebagai komandan 338. Infanterie-Division (29 Desember 1944 - 18 Januari 1945) dan 198. Infanterie-Division (18 Januari 1945 - 4 Mei 1945). Tiga hari sebelum perang berakhir sang jenderal fanatik bunuh diri bulan Mei 1945 di Traunstein. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (Sudetenland Medal); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (26 Desember 1941)



Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.ww2awards.com

Foto Pertempuran Rzhev (1942-1943)

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Generalmajor Konrad Barde (13 November 1897 - 4 Mei 1945) lahir dengan nama Konrad Badziura di Alt-Rosenberg. Pada tahun 1916 dia bergabung sebagai sukarelawan perang di Feld-Artillerie-Regiment 602. Seusai Perang Dunia Pertama Barde tetap aktif di Reichswehr dan kemudian berpindah ke unit Polizei tahun 1920. Setelah aktivasi Wehrmacht di tahun 1935, Barde balik lagi menjadi komandan batalyon di Artillerie-Regiment 44. Bersama unitnya tersebut Barde ikut serta dalam penyerbuan ke Polandia dan Prancis. Saat kampanye di Rusia tahun 1941 Barde sudah pindah unit lagi ke Artillerie-Regiment 104. Atas jasa-jasanya dalam pertempuran "Penggiling Tulang" di Rzhev, Barde dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 Januari 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 104 / 102.Infanterie-Division / XXXIX.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte. Setelah sempat menjadi Führerreserve dan instruktur sekolah perang, sang perwira artileri berpengalaman dipanggil lagi dalam tugas aktif di front sebagai komandan 338. Infanterie-Division (29 Desember 1944 - 18 Januari 1945) dan 198. Infanterie-Division (18 Januari 1945 - 4 Mei 1945). Tiga hari sebelum perang berakhir sang jenderal fanatik bunuh diri bulan Mei 1945 di Traunstein. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (Sudetenland Medal); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (26 Desember 1941)



Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Foto Festung Kreta / 133. Festungs-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Oberst Johannes "Hans" Barge (23 Maret 1906 - 28 Februari 2000) bergabung dengan kepolisian tahun 1926 dan kemudian pindah ke Wehrmacht tahun 1935. Dalam Perang Dunia II Barge ikut berpartisipasi dalam penyerbuan ke Polandia, Prancis dan Rusia (Leningrad). Pada tahun 1943 dia dipindahkan ke Yunani, tepatnya di Kreta. Disana dia dituduh terlibat dalam eksekusi pasukan Italia setelah negara sekutu Jerman tersebut menyerah pada Sekutu bulan September 1943. Peristiwa ini dikenal dengan nama "Pembantaian Cephalonia" atau "Pembantaian Divisi Acqui", dan digambarkan secara detail dalam filmnya Nicholas Cage, "Captain Corelli's Mandolin" (termasuk peran Barge juga nongol disana!). Setelah Jerman menyerah pada Sekutu, Komandan pasukan Wehrmacht di Kreta (Generalmajor Hans-Georg Benthack) mengirim pesan telegraf pada Karl Dönitz (pemimpin Jerman sepeninggal Hitler) tanggal 20 Mei 1945 dimana dia memuji perlawanan pasukan Wehrmacht di pulau tersebut dan meminta izin untuk menganugerahkan Ritterkreuz kepada lima orang prajurit terbaiknya. Dalam pesan balasan keesokan harinya Dönitz diduga menyetujui permintaan Benthack. Barge adalah salah satu dari lima orang yang mendapat medali. Tanggal penganugerahannya kemudian dirubah oleh Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger (OdR) sehingga secara resmi Barge dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 10 Mei 1945 sebagai Oberst dan Kommandeur Festungs-Grenadier-Regiment "Kreta" / Festungs-Division "Kreta" / Heeresgruppe E. Veit Scherzer menganggap medali yang diterima oleh Barge tidak sah karena Dönitz telah berhenti menganugerahkan medali dari sejak tanggal 8 Mei 1945! Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Hans Barge: Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Oktober 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (19 Februari 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (4 Maret 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Juli 1942);  Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (16 September 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (28 Juli 1943)


Sumber :
www.en.wikipedia.org

Foto Sturzkampfgeschwader 3 (StG 3) / Schlachtgeschwader 3

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ


Hauptmann Johann "Hans" von Bargen (14 Oktober 1914 - 6 Juli 1944) telah terlibat dalam kancah pertempuran udara sebagai pilot Stuka dari hari pertama perang dan ikut berpartisipasi dalam kampanye di Polandia, Prancis dan Yunani. Unitnya, I./StG 3, kemudian ditransfer ke Afrika Utara dimana, sebagai seorang Oberleutnant dan Gruppenadjutant, dia menunjukkan prestasi yang mengesankan dalam serangan-serangan pembom tukik terhadap benteng-benteng Inggris di padang pasir. Von Bargen dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 19 September 1942 sebagai Oberleutnant dan Adjutant I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 3 (StG 3) / Fliegerführer Afrika / Luftflotte 2. Unitnya kemudian dipindahkan ke Rusia tahun 1943 dan disana Bargen menjadi ajudan Geschwaderkommodore Kuhlmey di sektor utara Front Timur. Sebagai seorang Gruppenkommandeur I./SG 3, pada tanggal 6 Juli 1944 Von Bargen dinyatakan hilang dalam misi udara di wilayah sekitar Äyräpää/Tanah Genting Karelia (Finlandia tenggara), saat terbang bersama dengan Gefechtsverband Kuhlmey. Sepanjang karirnya dia telah terlibat dalam 400+ misi tempur. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse (25 Agustus 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (19 Maret 1942)


Sumber :
Buku "Das waren die deutschen Stuka-Asse 1939-1945" karya Georg Brütting
www.luftwaffe39-45.historia.nom.br
www.ww2awards.com

Ritterkreuzträger dari Afrikakorps / Kancah Pertempuran Afrika Utara

$
0
0
1941

Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach (5 November 1892 – 22 Desember 1942) adalah salah satu karakter yang paling tidak biasa dalam tubuh Afrikakorps. Dia merupakan seorang mantan pastor Lutheran yang juga salah satu komandan batalyon terbaik yang dipunyai Erwin Rommel. Meskipun pangkatnya membuat ia selayaknya dihormati, tapi dia adalah salah satu komandan Jerman yang paling bersahabat, paling cu'ek dan paling santai yang berada di bawah komando si Serigala Rumah Makan Padang eh Padang Pasir Rommel! Ketika Erwin Rommel mencapai Afrika di bulan Februari 1941, dia diperkenalkan kepada para perwira yang menyambutnya. Dia tidak tersenyum atau mencoba bersikap bersahabat. Dia tahu tak ada waktu untuk beramah tamah dan ngadu huntu karena dia harus menguji mereka dalam pertempuran terlebih dahulu. Tapi ada satu orang perwira yang begitu dibenci Rommel pada awalnya: dia adalah Hauptmann Bach, seorang veteran pertempuran Prancis sama seperti Rommel dan peraih medali Eisernes Kreuz I klasse. Bach pernah terluka di lututnya sehingga kemana-mana dia selalu membawa tongkat. Rommel tidak menyukai kenyataan bahwa ada seorang komandan pasukan "tidak sehat" di bawah komandonya, apalagi setelah dia mengetahui bahwa Bach juga adalah seorang pendeta Lutheran. Seorang pendeta bertempur??? Tak pernah terbayangkan! Beberapa bulan kemudian, Rommel berbalik mencintai dan mengagumi Bach. "Si Pincang" ternyata adalah master dari meriam artileri 88mm, sehingga seakan-akan benda tersebut menyatu dalam dirinya. Berkali-kali dia memanfaatkan senjata yang sejatinya ditujukan untuk melawan pesawat udara itu untuk menghantam tank-tank Inggris yang mencoba mengancam posisi Jerman. Bahkan meskipun kapten Bach tidak pernah terlihat memakai seragamnya dengan benar (dan kadangkala tampak culun!), dia begitu dicintai para bawahannya. Wajar saja, karena Bach tidak pernah menjaga jarak sejengkalpun, dan dia menganggap para prajuritnya sebagai anak kandung yang diperlakukan dengan penuh kehangatan. Bach adalah salah satu figur yang paling mudah dikenali di seantero Afrikakorps... Rokok yang selalu menempel di mulutnya, kumis ala Hitler dan kacamata miopik, semuanya telah sama diketahui oleh para penembak artileri DAK. Major Bach pula lah yang berhasil menahan serbuan 20.000 pasukan Inggris dari 12th Corps di Halfaya Pass dengan hanya bermodalkan 4.000 orang saja! Dengan gagah berani dia mempertahankan Halfaya Pass (biasa dinamakan dengan "Hellfire Pass" oleh pihak Sekutu) sampai akhirnya pasokan suplainya terputus dan dia sama sekali terkepung tanggal 17 Januari 1942 sehingga kemudian terpaksa menyerah. Sebagai tawanan perang dia dikirimkan ke Kanada dimana dia meninggal karena kanker (saya tidak mendapat data kanker apa, tapi kemungkinan kanker paru-paru karena hobi merokoknya yang gila-gilaan!) akhir tahun itu juga, tepatnya tanggal 22 Desember 1942. Rasa cinta pasukannya ditunjukkan dengan adanya sebuah tanda peringatan dari kayu yang ditempatkan di sudut pemakaman dan terpisah dari kuburannya. Wilhelm Bach sendiri dikuburkan di Woodland Cemetery yang terletak di Kitchener, Ontario (Kanada). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juli 1941 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur I.Bataillon / Schützen-Regiment 104 / 5.leichte-Division / Deutsches Afrika-Korps (DAK). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (7 Mei 1915) dan I.Klasse (31 Januari 1920); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (24 Oktober 1934); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Juni 1940) dan I.Klasse (17 Juli 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Infanterie-Sturmabzeichen in Silber


 
Oberst Hans-Levin von Barby (25 Juli 1899 - 27 Mei 1942) bergabung dengan Angkatan Darat Prusia tanggal 25 Agustus 1917 dan meraih pangkat tertinggi Leutnant. Pada tahun 1936 dia menjadi Hauptmann di Landespolizeigruppe 62. Setelah unitnya direorganisasi ulang menjadi Infanterie-Regiment 77 tahun 1936, Barby tetap menjadi perwira disana. Pada saat mobilisasi umum tanggal 26 Agustus 1938, dia sudah menjadi komandan batalyon di Infanterie-Regiment 474. Unit ini ikut serta dalam penyerbuan ke Barat tahun 1940 dimana Barby tertembak di bagian kaki. Setelah sembuh dia pindah unit ke Infanterie-Regiment 255. Pada tanggal 11 Juni 1941 dia dikirim ke Afrika Utara untuk bertempur melawan pasukan Inggris sebagai komandan resimen. Dalam pertempuran berat di Marmaica dia dan resimennya berkali-kali menyerang balik musuh walaupun menderita korban besar. Dalam pertempuran di Sidi Rezegh (30 November 1941) Barby juga berada paling depan dalam menggagalkan usaha pasukan Inggris yang ingin membebaskan rekan-rekan mereka yang terkepung di Tobruk. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 Desember 1941 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Afrika-Regiment 361 und Führer einer Kampfgruppe / 90.leichte Afrika-Division / Deutsches Afrikakorps / Panzergruppe Afrika. Dia terluka parah dalam pertempuran dan meninggal di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan) di Derna/Libya tanggal 27 Mei 1942. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Oberst. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse (1939); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; ; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Silber; Medaglia d'Argento al Valore Militare (Italia); serta Ärmelband "AFRIKA" (anumerta)


--------------------------------------------------------------------------

1942

  Generalleutnant Ernst-Günther Baade (20 Agustus 1897 - 8 Mei 1945) adalah jenderal Jerman jago strategi perang tank yang terkenal super berani dalam pertempuran, baik ketika di masa mudanya dalam Perang Dunia I (1914-1918) maupun setelah dia menjadi jenderalnya Hitler dalam Perang Dunia II (1939-1945). Keberaniannya itu pula yang membuat Baade terluka dalam kedua perang tersebut. Keberaniannya itu pula yang membuat Baade dianugerahi penghargaan Ritterkreuz mit Eichenlaub und Schwertern (Swords atau Pedang). Keberaniannya itu pula yang membuat Baade menjadi salah satu dari sangat sedikit jenderal pemegang Panzervernihctungsabzeichen, yang berarti bahwa Baade telah berhasil menghancurkan sebuah tank seorang diri menggunakan senjata genggam-tangan! Dan keberaniannya itu pula yang membuatnya terluka parah, luka yang membawa pada kematiannya persis di hari terakhir Perang Dunia II di Eropa! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juni 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Schützen-Regiment 115 / 15.Panzer-Division / Panzerarmee Afrika / Heeresgruppe Afrika setelah berhasil menghentikan serangan Sekutu yang tidak terduga ke bagian belakang Divisi Panzer ke-15. satu batalion dari resimennya berhasil menginfiltrasi sampai sejauh Bir Hacheim keesokan harinya, sekaligus mengalahkan pasukan Inggris yang menjadi lawan mereka setelah 24 jam bertempur tanpa henti; Baade juga mendapat Eichenlaub #402 tanggal 22 Februari 1944 sebagai Oberst dan Führer 90.Panzergrenadier-Division / XIV.Panzerkorps / 10.Armee / Heeresgruppe C; serta Schwerter #111 tanggal 16 November 1944 sebagai Generalleutnant dan komandan 90. Panzergrenadier-Division / Adiatisches Küstenland / Heeresgruppe C. Dua-duanya dia raih dalam medan pertempuran Italia. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (25 November 1916) dan I.Klasse (24 Desember 1917); Hamburgisches Hanseatenkreuz (Mei 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (1 Juli 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (5 Februari 1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse bis II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (18 September 1939) dan I.Klasse (5 Juni 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber (20 Agustus 1940); Verwundetenabzeichen in Silber; Ärmelband “Afrika”; Deutsches Kreuz in Gold (2 November 1941); serta satu buah Panzervernichtungsabzeichen in Silber (8 November 1943). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 8 Februari 1944 dan 27 Mei 1944


Hauptmann Johann "Hans" von Bargen (14 Oktober 1914 - 6 Juli 1944) telah terlibat dalam kancah pertempuran udara sebagai pilot Stuka dari hari pertama perang dan ikut berpartisipasi dalam kampanye di Polandia, Prancis dan Yunani. Unitnya, I./StG 3, kemudian ditransfer ke Afrika Utara dimana, sebagai seorang Oberleutnant dan Gruppenadjutant, dia menunjukkan prestasi yang mengesankan dalam serangan-serangan pembom tukik terhadap benteng-benteng Inggris di padang pasir. Von Bargen dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 19 September 1942 sebagai Oberleutnant dan Adjutant I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 3 (StG 3) / Fliegerführer Afrika / Luftflotte 2. Unitnya kemudian dipindahkan ke Rusia tahun 1943 dan disana Bargen menjadi ajudan Geschwaderkommodore Kuhlmey di sektor utara Front Timur. Sebagai seorang Gruppenkommandeur I./SG 3, pada tanggal 6 Juli 1944 Von Bargen dinyatakan hilang dalam misi udara di wilayah sekitar Äyräpää/Tanah Genting Karelia (Finlandia tenggara), saat terbang bersama dengan Gefechtsverband Kuhlmey. Sepanjang karirnya dia telah terlibat dalam 400+ misi tempur. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse (25 Agustus 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (19 Maret 1942)
--------------------------------------------------------------------------

1943

Oberstleutnant Paul Audorff (6 Februari 1904 – 17 Januari 1981) bergabung dengan 19. (Bayerische) Infanterie-Regiment tanggal 16 April 1923 dan kemudian berganti-ganti unit layaknya ganti kolor: Infanterie-Regiment 21 (10 April 1933), Infanterie-Regiment 42 (1 Oktober 1935), Infanterie-Regiment 330 (9 April 1940), Infanterie-Regiment 596 (26 Oktober 1940), dan Grenadier-Regiment 754 (10 November 1942). Setelah ikut serta dalam pertempuran di Polandia dan Prancis, Audorff ikut pula berpartisipasi bersama Afrikakorps di Tunisia. Pada tanggal 25 April 1943 pasukan Inggris melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Medjez el Bab demi menerobos pertahanan Jerman dan mencapai Tunis. Audorff (yang kini menjadi komandan resimen) bertahan mati-matian dan secara pribadi berkeliling di front mengarahkan strategi membendung serangan infanteri musuh yang didukung oleh pasukan lapis baja. Atas kesuksesan usahanya dia direkomendasikan untuk mendapatkan Ritterkreuz. Akhirnya rekomendasi disetujui dan Audorff dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 Mei 1943 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Grenadier-Regiment 754 / 334.Infanterie-Division / 5.Panzerarmee / Heeresgruppe Afrika. Sayangnya, berhubung dari sejak tanggal 8 Mei 1943 sang pahlawan sudah ditangkap oleh pasukan Amerika, maka medalinya terpaksa diberikan melalui perantaraan Palang Merah Internasional! Audorff sendiri baru dibebaskan dari kamp tawanan tanggal 11 Maret 1946. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Dienstauszeichnung der Wehrmacht III. dan IV.Klasse (2 Oktober 1936); Eisernes Kreuz II.Klasse (5 Oktober 1939) dan I.Klasse (6 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Ärmelband "Afrika"



Sumber :

Foto Berwarna karya Carl Mydans

$
0
0
 Seorang prajurit GI tertidur di atas tumpukan batu dalam gerak maju pasukan Amerika ke kota Roma bulan Mei 1944. Di pangkuannya tergeletak sebuah senapan Carbine .30 M1. Kampanye Sekutu di Italia berlangsung lama dan berdarah-darah. Puluhan ribu korban nyawa telah berjatuhan di kedua belah pihak, belum lagi korban rakyat sipil. Foto di atas merupakan hasil karya dari fotografer LIFE Carl Mydans


Sumber :
www.life.time.com

Foto Berwarna Senapan Mesin

$
0
0
Awak senapan mesin Jerman dalam posisi siaga (feuerstellung). Senapan mesinnya adalah  Maschinengewehr 34 (MG 34). Perhatikan pola kamuflase di stahlhelm yang tidak biasa! Di masa damai, penggunaan rerumputan, alang-alang dll untuk sarana kamuflase hanya boleh dilakukan seizin dari perwira komandan unit. Melaburi helm dengan tanah, tanah liat atau pasir basah adalah terlarang. Tapi tentu saja hal tersebut tak berlaku di lapangan dimana segala kemungkinan selalu terbuka!


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Berwarna Kamuflase

$
0
0
Awak senapan mesin Jerman dalam posisi siaga (feuerstellung). Senapan mesinnya adalah  Maschinengewehr 34 (MG 34). Perhatikan pola kamuflase di stahlhelm yang tidak biasa! Di masa damai, penggunaan rerumputan, alang-alang dll untuk sarana kamuflase hanya boleh dilakukan seizin dari perwira komandan unit. Melaburi helm dengan tanah, tanah liat atau pasir basah adalah terlarang. Tapi tentu saja hal tersebut tak berlaku di lapangan dimana segala kemungkinan selalu terbuka!


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Kamuflase Penutup Kepala (Topi dan Helm)

$
0
0
Awak senapan mesin Jerman dalam posisi siaga (feuerstellung). Senapan mesinnya adalah  Maschinengewehr 34 (MG 34). Perhatikan pola kamuflase di stahlhelm yang tidak biasa! Di masa damai, penggunaan rerumputan, alang-alang dll untuk sarana kamuflase hanya boleh dilakukan seizin dari perwira komandan unit. Melaburi helm dengan tanah, tanah liat atau pasir basah adalah terlarang. Tapi tentu saja hal tersebut tak berlaku di lapangan dimana segala kemungkinan selalu terbuka!


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Adolf Hitler di Berghof dan Pada Saat Liburan

$
0
0
Caption kartupos aslinya berbunyi: "Eine lustige Erholungsstunde während der Fahrt" (kejadian lucu pada saat rekreasi). Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) duduk di bangku sambil tertawa saat mendengarkan nyanyian humor sambil diiringi permainan akordeon yang dibawakan oleh Arthur Kannenberg, kepala pelayan Hitler (Küchenchef). Foto ini diambil oleh fotografer probadi sang Führer, Heinrich Hoffmann, dalam acara liburan ke Pegunungan Harz di Jerman utara tanggal 17-21 Juli 1935. Orang yang duduk di samping Hitler (dan juga ikut ngakak bersamanya) adalah Adolf Wagner (Gauleiter München-Oberbayern)


Sumber :
www.ww2images.blogspot.com

Lukisan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II

$
0
0
"Pandangan 2000 yard" karya Thomas Lea tahun 1944. Lukisan ini memperlihatkan seorang anggota US Marine yang beristirahat sambil menatap kosong tak lama setelah bertempur melawan pasukan Jepang selama 75 jam! Sebagai pengantar lukisannya Tom menulis: "Dia meninggalkan negaranya 31 bulan yang lalu. Dia terluka dalam pertempuran pertama yang diikutinya. Dia terkena penyakit tropis. Dia tak dapat tertidur nyenyak di waktu malam dan di sepanjang siang harinya bertempur melawan tentara Jepang yang bersembunyi dalam lubang-lubang mereka yang mematikan. Dua pertiga dari kompinya telah terluka atau terbunuh. Pagi ini dia akan kembali menyerang musuh. Seberapa mampu seorang manusia menahan tekanan batin sebesar itu?"


Sumber :
www.fineartamerica.com

Foto Horten IX (Horten Ho 229/Gotha Go 229)

$
0
0
Setelah kesuksesan pesawat pembom ringan De Havilland Mosquito milik Inggris yang cepat dan efektif, para ilmuwan Nazi dipaksa oleh Panglima Luftwaffe Hermann Göring untuk bisa menciptakan pesawat yang setara - atau malah lebih canggih! Hasilnya adalah pengembangan salah satu pesawat termaju di zamannya yang pernah terbang di udara, yang terlihat seakan-akan benda dari masa depan daripada pesawat zaman Perang Dunia II! Pesawat eksperimen tersebut adalah Horten IX (Horten Ho 229/Gotha Go 229)


Sumber :
www.historyheap.blogspot.com

Foto Berwarna Gebirgsjäger

$
0
0
 General der Gebirgstruppe Eduard Dietl (Kommandierender General Gebirgskorps Norwegen) bersama dengan para perwira Jerman dan Finlandia di wilayah tundra Rusia utara bulan Juli 1941. Pada tanggal 29 Juni 1941 Dietl ditunjuk sebagai komandan Unternehmen Silberfuchs (Operasi Serigala Perak) yang merupakan operasi gabungan Jerman-Finlandia dengan tujuan untuk menduduki pangkalan Angkatan Laut utama Soviet di Murmansk melalui serangan dari wilayah Norwegia dan Finlandia. Operasi tersebut pada awalnya berjalan dengan sukses, tapi kemudian perlawanan gigih pasukan musuh ditambah dengan kondisi medan yang berat membuat gerak maju pihak penyerbu menjadi stagnan di bulan September 1941. Murmansk sendiri tetap di tangan Soviet sampai dengan akhir perang


Sumber :
www.historicalwarmilitariaforum.com

Foto Wilayah Tundra

$
0
0
 General der Gebirgstruppe Eduard Dietl (Kommandierender General Gebirgskorps Norwegen) bersama dengan para perwira Jerman dan Finlandia di wilayah tundra Rusia utara bulan Juli 1941. Pada tanggal 29 Juni 1941 Dietl ditunjuk sebagai komandan Unternehmen Silberfuchs (Operasi Serigala Perak) yang merupakan operasi gabungan Jerman-Finlandia dengan tujuan untuk menduduki pangkalan Angkatan Laut utama Soviet di Murmansk melalui serangan dari wilayah Norwegia dan Finlandia. Operasi tersebut pada awalnya berjalan dengan sukses, tapi kemudian perlawanan gigih pasukan musuh ditambah dengan kondisi medan yang berat membuat gerak maju pihak penyerbu menjadi stagnan di bulan September 1941. Murmansk sendiri tetap di tangan Soviet sampai dengan akhir perang


 
Foto ini diambil pada tanggal 30 Juni 1941 dan memperlihatkan para prajurit gunung Jerman dari Gebirgsjäger-Regiment 136 / 2.Gebirgs-Division / Gebirgskorps Norwegen sedang bersiap-siap untuk mengeksekusi tentara Soviet yang tertawan (salah satunya adalah prajurit Sergey Korolkov yang kelahiran tahun 1912). Kurang dari satu bulan setelah pecah perang antara Jerman-Rusia, kedua orang tentara naas ini harus menghadapi kenyataan bahwa mereka dihukum mati dengan alasan hanya karena mereka berasal dari pihak musuh! Hebatnya, mereka tidak gentar sama sekali dan menghadapi maut dengan gagah berani serta kepala tegak seperti yang tampak dalam foto di atas. Sisa-sisa kedua orang ini tetap terkubur di tundra selama 70 tahun dan baru diketemukan serta dikubur kembali secara layak di tahun 2013!


Sumber :
www.historicalwarmilitariaforum.com

Walther Hewel (1904-1945), Diplomat Kepercayaan Hitler yang Pernah Bekerja di Indonesia

$
0
0



Oleh : Dani Al-Ghazi

Walther Hewel merupakan seorang diplomat Jerman yang ulung, lahir pada 2 Januari 1904 di Cologne dari pasangan Anton dan Elsa. Hewel bergabung dengan Nazi saat Beer Hall Putsch dan dia merupakan teman baik Hitler.

Walther Hewel salah seorang dedengkot Nazi yang merupakan sahabat karib Hitler sejak keduanya melakukan upaya kudeta di Munchen tahun 1926. WaltherHewel sempat tinggal berada di Bandung pada kurun waktu 1927-1938 karena sehari harinya berkerja di perusahaan perkebunan Inggris Anglo Dutch Plantantions of Java, Ltd (d/h Pamanoekan and Tjiasem Landen, kini menjadi bagian PT Perkebunan Nusantara VIII), Subang. Ia datang ke Bandung setelah dibebaskan dari penjara Landsberg tahun 1926, karena keadaan ekonomi di Jerman sedang repot lalu mencari pekerjaan ke Hindia Belanda dimana kota Bandung dan Jawa Barat saat itu sedang menjadi pusat ekonomi.

Namun pada tahun 1938 Walther Hewel dipanggil pulang oleh Hitler untuk kemudian Hewel ditugaskan di Kementerian Luar Negeri Jerman yang dipimpin Joachim von Ribbentrop. Walther Hewel diandalkan Hitler untuk melakukan diplomasi non-agresi dengan Uni Soviet yang kemudian ditandatangani Vyacheslav Molotov dan Joachim von Ribbentrop pada 23 September 1939. Dari versi sejumlah saksi meninggalnya Hitler pasca bunuh diri dalam bunker dibawah gedung Kekanseliran di Berlin pada 30 April 1945, Walther Hewel pun dikabarkan merupakan orang yang paling depan menyaksikan pembakaran jenazah sahabatnya tersebut. Walther Hewel pun dapat ikut meloloskan diri dari bunker yang sudah dikepung pasukan Uni Soviet. Ia kemudian dapat menyusul rombongan pasukan SS yang dipimpin Wilhelm Mohnke, dimana terdapat Traudl Junge. Namun karena sudah putus asa dan kelewat takut ditangkap dan disiksa pasukan Uni Soviet, Walther Hewel juga menyusul bunuh diri dengan menelan kapsul sianida lalu menembak kepalanya sendiri. Namun dalam catatan pihak sekutu, Walther Hewel tak tercatat dalam daftar para anggota Nazi yang dituduh bertanggungjawab atas operasional perang.

Kemampuan diplomasi Hewel tampaknya juga dilatarbelakangi sebelumnya saat masih bekerja sebagai kepala urusan pemasaran komoditas kopi di perusahaan perkebunan Anglo Dutch Plantation of Java Ltd di Subang. Pada masa-masa itu, Hewel juga terbiasa bertemu banyak karakter orang Eropa saat menjual kopi di Gedung Lelang de Vries Bandung depan Societit Concordia (sekarang gedung Asia-Afrika), lalu kemudian naik jabatan menjadi administratur perkebunan. Sepenggal keberadaan Walther Hewel di kota Bandung dan Subang sempat diingat Ny Yeni (68) yang merupakan anak Almarhum Mohammad Djoehri yang dahulunya salah seorang petinggi Anglo Dutch Plantations of Java Ltd. Ayahnya pernah bercerita bahwa Walther Hewel memang teman kerja seangkatan dia Anglo Dutch Plantations of Java Ltd yang sama-sama masuk sekitar tahun 1930-an.

Sosok Hewel termasuk salah seorang pentolan Nazi yang belum terungkap semua kehidupan pribadinya. David Irving asal Inggris termasuk yang menelusurinya menyatakantak mengetahui pasti siapa istrinya Hewel dengan hanya diduga memiliki seorang pasangan wanita asal Jerman yaitu Elisabeth Blanda. Lain halnya administratur PTPN VIII Kebun Ciater Haryusdianto Eka Putra alias Dian menyebutkan dari daftar administratur yang pernah bertugas, Walther Hewel pernah tercatat menjadi administratur Perkebunan Ciater pada tahun 1937-1938. Dian menyebutkan selama berada di Subang dikabarkan Hewel menikah dengan orang pribumi dan memiliki seorang anak. Namun anaknya Hewel kini tinggal di Selandia Baru sedangkan ibunya sudah meninggal dunia. Dikatakan informasi tersebut berawal saat dirinya membeli sebuah mobil jip bekas bermerek Land Rover produksi tahun 1950-an dari seseorang di Bandung. Yang bersangkutan hanya mengatakan ia adalah anaknya seorang Jerman bernama Walther Hewel dan hanya menyebutkan ayahnya itu menjadi administratur perkebunan di Subang.

Sebagai warga negara Jerman yang tinggal di Hindia Belanda, dia pun tetap bangga dan cinta terhadap tanah kelahirannya. Hal itu terlihat saat dia mengelola cabang Partai Nazi di Indonesia yang beranggotakan ekspatriat Jerman di Indonesia. Pada tahun 1937, cabang partai Nazi di Indonesia dibangun di beberapa kota-kota besar, seperti Batavia (sekarang Jakarta), Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Padang, dan Makassar.

Hewel dikenal sebagai loyalis Hitler yang perhatian. Bahkan ia disebut sebagai pendengar yang baik saat Hitler berbicara panjang mengenai topik-topik seperti anti-Semitisme. Meski dikenal sebagai pemimpin yang baik dan menyenangkan, nyatanya Hewel ialah seorang pemalu bila didekati perempuan. Bahkan, lucunya orang sekeras Hitler pernah menjadi 'mak comblang' baginya. Walaupun akhirnya dia menikah dengan Elizabeth, seorang perawat Palang Merah yang menyelamatkan dirinya setelah mengalami kecelakaan pesawat pada tanggal 21 April 1944.

Sampai Hitler bunuh diri pada 30 April 1945, Hewel tetap setia bersamanya. Hewel merupakan salah seorang individu dari sekian banyak orang yang terlibat panjang dalam kehidupan Hitler. Sebagai salah seorang loyalis Hitler, cara kematiannya pun sama. Hewel membuat pernyataan yang menyatakan bahwa dia berencana melakukan bunuh diri. Dia bunuh diri dengan cara menggigit sebuah kapsul sianida dari Hitler dan menembak kepalanya juga menggunakan pistol dari sahabatnya tersebut.


Sumber :

Adolf Hitler di Acara Perjanjian, Perundingan dan Konferensi

$
0
0
 Petinggi Nazi Jerman dan Fasis Italia memberi hormat pada masyarakat Berlin di atas balkon Reichskanzlei setelah penandatanganan "Stahlpakt" (Pakta Besi/Pact of Steel/Patto d'Acciaio) untuk mempertegas aliansi kedua negara tanggal 22 Mei 1939. Baris depan dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen), Galeazzo Ciano (Menteri Luar Negeri Italia yang juga adalah menantu Benito Mussolini), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Di belakang kita bisa melihat Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) dan Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Uniknya, dalam foto ini kita bisa melihat EMPAT cara hormat yang berbeda: hormat Nazi alias Hitlergruß (Von Ribbentrop dan Hitler), hormat Fasis (Ciano), hormat militer (Von Brauchitsch), dan hormat Marsekal (Raeder dan Göring)!


Sumber :
www.elektra.bsb-muenchen.de

Foto Adolf Hitler di Tahun 1937

$
0
0
Adolf Hitler di depan Reichskanzlei dalam acara ulang tahunnya yang ke-48 tanggal 20 April 1937. Di sebelah kiri adalah komandan bodyguardnya SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich sementara di kanan panglima SS Reichsführer-SS Heinrich Himmler


 Diktator Italia Benito Mussolini mengadakan kunjungan ke Jerman tanggal 25-29 September 1937. Disini dia sedang asyik mengobrol dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler di atas sebuah Mercedes Benz W 07 (dikenal juga dengan nama Typ 770 atau Großer Mercedes) yang dikemudikan oleh supir pribadi Hitler, SS-Sturmbannführer Erich Kempka



Ternyata bukan hanya zaman sekarang saja yang ada kegiatan reenacting, karena zaman Nazi pun diadakan juga! Foto dari tahun 1937 ini memperlihatkan reka-ulang percobaan kudeta Hitler dan Nazi di Münich yang gagal tanggal 9 November 1923 (biasa dikenal dengan nama Münich Putsch atau Beer Hall Putsch). Sejak Nazi berkuasa maka setiap tanggal 9 November semua petinggi NSDAP berkumpul di Münich untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, yang gelaran utamanya adalah reka-ulang jalan santai menyusuri Rosenheimerstraße dan Zweibrückenstraße dari Bürgerbräukeller dengan melintasi Ludwigsbrücke (jembatan Ludwig) di atas sungai Isar, Tal, Marienplatz, Weinstraße/Theatinerstraße, menyeberang ke Perusastraße, lalu ke Residenzstraße, dan berakhir di Feldherrnhalle. Baris depan, dari kiri ke kanan: Adolf Hühnlein (tidak terlihat dalam foto), Hans Streck, Theodor Kuhn, Dr. Friedrich Weber, Hermann Göring, Adolf Hitler, Werner von Blomberg, Ulrich Graf, Hermann Kriebel, Richard Kolb, dan Wilhelm Frick. Baris kedua: Hans Frank, Max Sasselmann (tertutup Weber), Dr. Walter Schultze, Alfred Rosenberg, Arno Schickdanz (tertutup Blomberg), Philipp Bouhler (tertutup Graf) dan Max Amann (tertutup Kriebel). Baris ketiga di antara Streck dan Kuhn adalah Heinz Pernet dan Wilhelm von Grolmann. Orang yang berjalan di trotoar di ujung kanan (di belakang Frick) adalah petugas kontrol barisan para peraih Blutorden. Ingat! seragam coklat ini bukanlah seragam SA melainkan Alte Kämpfer ("Pejuang Lama", alias para pemegang Blutorden). Ulrich Graf bahkan memakai ärmelband SS di lengannya! Blomberg bukanlah peraih Blutorden tapi ikut berbaris sebagai penghormatan saja dalam kapasitasnya sebagai Panglima Wehrmacht, dan itu pun rutenya selepas Feldherrnhalle menuju Königsplatz

Sumber :
www.elektra.bsb-muenchen.de
www.forum.axishistory.com

Foto Adolf Hitler di Tahun 1938

$
0
0
 Upacara perayaan "Anschluss" Austria ke dalam Jerman Reich dan dibukanya "Grossdeutscher Reichstag" yang diselenggarakan tanggal 9 April 1938 di aula kota Wina. Bürgermeister der Stadt Wien (Walikota Wina) Dr.-Ing.Hermann Neubacher (tengah, membelakangi kamera) memberi sambutan kepada Adolf Hitler sambil dikelilingi oleh para pejabat tinggi Nazi. Dari kiri ke kanan: 1.Reichsminister Joseph Goebbels, 2.Reichsstatthalter Arthur Seyss-Inquart (belakang Goebbels), 3.Stellvertreter des Führers Rudolf Hess, 4.Gauleiter Josef Bürckel; 5.General der Infanterie Wilhelm List, 6.SA-Brigadeführer Thomas Kozich, 7.SS-Brigadeführer Hans Blaschke, 8.?, 9.?, 10.Reichssendeleiter Eugen Hadamowsky, 11.?, 12.Prinz August Wilhelm von Preußen, 13.SS-Gruppenführer Julius Schaub, Hitler, 14.SS-Obergruppenführer Richard Walther Darré, 15.SS-Gruppenführer Karl Wolff, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, 16.SS-Brigadeführer Ernst Kaltenbrunner, 17.SA-Obergruppenführer Wolf Heinrich Graf von Helldorf, 18.Neubacher (membelakangi kamera), 19.SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers, 20.jenderal Heer yang tidak diketahui namanya, 21.Generalleutnant (Luftwaffe) Alexander Löhr, 22.SS-Gruppenführer Wilhelm Keppler , 23.?, 24.? dan 25.? Sebagai tambahan, kepala SS-Standartenführer Dipl.-Ing. Odilo Globocnik nongol antara Von Helldorf dan Neubacher


 Para petinggi pihak Poros bersantai di pinggir danau Santa Marinella, utara kota Roma, tak lama setelah makan siang dan pertemuan tingkat tinggi antara Hitler dan Mussolini yang merupakan salah satu acara dalam kunjungan Hitler ke Italia tahun 1938. Foto di atas diambil oleh fotografer pribadi Hitler Hugo Jaeger tanggal 8 Mei 1938 dan memperlihatkan dari kiri ke kanan (foto pertama): Raja Viktor Emmanuel, Heinrich Himmler, Hans Frank, Rudolf Hess, Adolf Hitler, Joachim von Ribbentrop, Eugen Dollmann, Benito Mussolini, dan Dino Alfieri


 Adolf Hitler dan Benito Mussolini mengawasi dengan seksama latihan perang yang dilakukan oleh Regio Esercito (Angkatan Darat Italia) dalam acara kunjungan pemimpin Jerman tersebut ke Italia bulan Mei 1938. Foto oleh Hugo Jaeger. Sang Führer mengadakan kunjungan kenegaraan ke Roma tanggal 3-9 Mei 1939. Pada tanggal 5 Mei dia berangkat ke Napoli untuk menyaksikan peragaan tempur Regia Marina (Angkatan Laut Italia), dan tanggal 6 keesokan paginya dia kembali ke Roma. Sebelum pulang ke Berlin, Hitler menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan ke Firenze (Florence) tanggal 9 Mei 1938


   Dengan wajah tanpa ekspresi, Benito Mussolini berkendara di mobil terbuka bersama dengan Adolf Hitler di Firenze (Florence), di hari terakhir kunjungan kenegaraan Hitler ke Italia tanggal 9 Mei 1938. Tampang sang diktator Jerman sendiri terlihat berseri-seri karena beberapa bulan sebelumnya dia telah mencaplok Austria tanpa pertumpahan darah (Maret 1938). Meskipun Jerman dan Italia adalah sekutu dekat, Hitler tidak terlalu sering pergi ke Italia. Dia pernah melakukan kunjungan ke Venezia selama beberapa hari bulan Mei 1934 dan bertemu dengan Mussolini disana. Pada bulan Mei 1938 Hitler berada di Italia selama seminggu. Disana dia mengunjungi Roma, Napoli dan Firenze. Di Roma dia bertemu dengan Mussolini dan Raja Viktor Emmanuel. Hitler juga menyempatkan diri untuk berwisata ke Palazzo del Quirinale, Palazzo Venezia dan Pantheon. Hitler dan Mussolini lalu bertemu lagi di Celah Brenner (perbatasan Austria dan Italia) tahun 1940. Pada tahun 1943 Hitler berada di Italia lagi untuk melakukan pertemuan dengan Mussolini di Feltre 


 Adolf Hitler menginspeksi barisan kehormatan SS-Leibstandarte sesaat setelah tiba di stasiun kereta api untuk mengikuti rangkaian upacara dalam Reli Nürnberg, 5 September 1938. Di sebelah kiri adalah SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS) dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), sementara di belakang Hitler memegang pedang adalah SS-Hauptsturmführer Theodor "Teddy" Wisch yang nantinya menjadi komandan 1. SS-Panzer-Division "LSSAH" (4 Juli 1943 s/d 20 Agustus 1944). Dalam foto kedua, di belakang Wisch berdiri SS-Sturmbannführer Hermann Müller-John (Leibstandarten-Obermusikmeister) sedang memimpin orkes dangdutnya!


 Para petinggi Nazi dalam acara Reichsparteitag bulan September 1938 di dalam gedung Luitpoldhalle (Nürnberg). Depan dari kiri ke kanan: Reichsminister Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Leiter des Einheitsverbands Deutsche Arbeitsfront), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der deutschen Polizei), SA-Stabschef Viktor Lutze, Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Gauleiter Julius Streicher (Gauleiter Franken). Di belakang kita bisa melihat para ajudan Hitler: NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (antara Lutze dan Hess), Major Rudolf Schmundt (tertutup oleh Hess), NSKK-Brigadeführer Fritz Wiedemann (tertutup oleh Hitler), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (antara Hitler dan Streicher)


Sumber :
www.life.time.com 
www.multimedia.ctk.cz

Foto Adolf Hitler di Tahun 1940

$
0
0

Adolf Hitler dan staff-nya dalam sebuah perayaan di Berghof Obersalzberg. Foto ini biasanya dilabeli sebagai perayaan ulangtahun Hitler di tahun 1943 (bahkan 1944), meskipun sebenarnya merupakan perayaan tahun baru 1940. Baris depan dari kiri ke kanan: SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“), Christa Schroeder (Hitlers Sekretärin), Eva Braun (kekasih Hitler), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Margarete "Gretl" Braun (adik Eva Braun yang nantinya menikah dengan SS-Gruppenführer Hermann Fegelein), Gauleiter Adolf Wagner (Gauleiter München-Oberbayern), dan SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (Reichspressechef). Baris tengah: Gerda Daranowski (Hitlers Sekretärin), Prof. Dr. med. Theodor "Theo" Morell (Hitlers Leibarzt), Margarete Weber (istri dari Albert Speer), SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), SS-Sturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt), dan Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP). Baris belakang: Hannelore "Hanni" Moller (istri Theo Morell), Fregattenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Gerda Buch (istri Martin Bormann), SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), dan SS-Sturmbannführer Heinrich Heim (Leiter Abteilung Rechtstfragen in Amt Staatsrechtlichefragen in Amt Stellvertreter des Führers)

 
Adolf Hitler bersama para staffnya berfoto bersama di Hauptquartier Felsennest (Münstereifel) awal bulan Juni 1940. Dari kiri ke kanan, baris pertama: SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“); SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda); Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht); Führer Adolf Hitler; Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamtes); SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers); Hauptmann Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); dan Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP). Baris kedua : Major Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); SS-Obersturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt); Fregattenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (tertutup topi Keitel, Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); Generalleutnant Karl-Heinrich Bodenshatz (Chef des Ministeramtes des Reichministers der Luftfahrt und Oberbefehlshabers der Luftwaffe); Heinz Lorenz (sedikit terhalang oleh Bodenshatz, deutscher Pressesekretär im Führerhauptquartier); SS-Oberführer Walther Hewel (di atas kepala Hitler, Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler); orang dengan kacamata tidak diketahui identitasnya; Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); SS-Gruppenführer Julius Schaub (di atas kepala Jodl, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler); SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS); Prof.Dr.med. Theodor "Theo" Morell (Hitlers Leibarzt); dan SS-Obersturmführer Hans-Georg Schulze-Kossens (Hitlers Ordonanz-Offizier)
 



Adolf Hitler berkendara keliling kota Münich menggunakan sebuah "Großer Mercedes" bersama dengan tamunya, diktator Fasis Italia Bennito Mussolini, tanggal 18 Juni 1940. Pada hari itu Mussolini tiba di kota kelahiran Nazi tersebut bersama dengan Menteri Luar Negeri sekaligus menantunya, Conte Galeazzo Ciano, untuk mendiskusikan masa depan kedua negara dalam peperangan melawan musuh-musuhnya. Hitler sebenarnya sedikit kecewa karena Italia baru menyatakan perang terhadap Prancis dan Inggris tanggal 10 Juni 1940, saat kemenangan untuk Jerman sudah di depan mata dalam Pertempuran Prancis. Tidak hanya itu, Mussolini juga "merajuk" pada Hitler agar negaranya ikut mencicipi wilayah jarahan di Prancis selatan yang belum diduduki Wehrmacht. Hitler tentu saja ogah membiarkan sekutu barunya tersebut ikut menikmati hasil yang telah dengan susah payah diraihnya. Karenanya dalam perjanjian penyerahan diri Prancis pada tanggal 22 Juni 1940, dia mengajukan syarat yang lunak yang memperbolehkan mantan musuhnya tersebut untuk tetap menguasai wilayah selatan dengan membentuk pemerintahan boneka Vichy. Mengetahui hal ini, Mussolini marah karena merasa peranannya hanya dijadikan sebagai "kelas dua", tapi tidak bisa berbuat apa-apa untuk merubahnya!


Foto diambil di balkon Reichskanzlei yang menghadap Wilhelmplatz tanggal 6 Juli 1940, sekembalinya Hitler ke Berlin dari masa tinggalnya di Führerhauptquartier Tannenberg, Schwarzwald (28 Juni - 5 Juli 1940). Dari kiri ke kanan: Führer Adolf Hitler (Führer und Reichsanzlei), SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan Generalleutnant Karl-Heinrich Bodenschatz (Chef des Ministeramtes des Reichministers der Luftfahrt und Oberbefehlshabers der Luftwaffe). Foto ini sering nongol di History Channel!



Sumber :
www.elektra.bsb-muenchen.de 
www.forum.axishistory.com
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live