Aufzeichnungen (Catatan):* Barkhorn lahir dari pasangan suami istri Stadtbauoberinspektor (Pengawas Tata Ruang Kota) Wilhelm Barkhorn dan Therese Mertinat. Dia mempunyai tiga orang saudara/saudari: Helmut, Dieter dan Meta. Meta meninggal oleh radang usus buntu saat mengikuti pelayanan wajib di Reichsarbeitsdienst (RAD). Helmut tewas di Saarland tahun 1939 sebagai seorang Fahnenjunker-Feldwebel saat mobil yang dinaikinya mengenai ranjau darat. Adiknya Dieter juga terbunuh tahun 1943 sebagai Leutnant dan pilot di Front Barat. Di akhir perang ayah mereka, Wilhelm, menjadi sukarelawan Volkssturm dan dinyatakan hilang dalam pertempuran membela kampung halaman mereka di Königsberg. Sungguh takdir yang tragis bagi keluarga ini!
* Saat bertugas di 3.Staffel / Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen", Barkhorn mendapat bimbingan dari Franz Stigler yang nantinya menjadi jagoan udara Luftwaffe juga dengan 28 kemenangan (meskipun lebih terkenal karena aksi ksatrianya yang mengagumkan dalam
aksi pertempuran melawan Charles Brown).
* Barkhorn pertama kali mencicipi aksi di udara dalam Pertempuran Prancis dan dilanjutkan dengan Pertempuran Britania tahun 1940. Dalam kedua palagan ini dia tidak mencatat satu kemenanganpun walaupun terlibat dalam 21 misi tempur. Yang ada malah dia ditembak jatuh di atas Selat Inggris tanggal 29 Oktober 1940 saat menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 109 E-7 (Gelbe 2+-)! Disini Barkhorn terbang bersama-sama dengan seorang pilot muda menjanjikan (tapi berjiwa pemberontak) yang nantinya menjadi salah satu jagoan udara Luftwaffe paling terkenal: Hans-Joachim Marseille.
* Barkhorn mencetak kemenangan udaranya dalam Unternehmen Barbarossa tanggal 2 Juli 1941 saat dia menembak jatuh sebuah pesawat pembom DB-3 Soviet. Hal tersebut baru diraihnya dalam misi tempur ke-120! Kesuksesan ini tampaknya memberi efek kepercayaan diri yang dahsyat pada Barkhorn, yang akhirnya menemukan "mata pemburunya". Di bulan November 1941 jumlah kemenangannya telah menjadi 10 buah.
* Pada tanggal 19 Juli 1942 Barkhorn menjadi "jago dalam satu hari" saat menembak jatuh enam pesawat Soviet dengan menggunakan pesawat andalannya, Messerschmitt Bf 109.
* Pada tanggal 25 Juli 1942 dia terluka oleh tembakan darat saat menerbangkan Messerschmitt Bf 109 F-4 (Weiße 5 + -) sehingga harus mendapat perawatan selama dua bulan. Padahal di bulan itu dia sedang "gila-gilanya" dengan menembak jatuh 30 pesawat musuh! Dia menerima Ritterkreuz untuk 59 kemenangan yang diraihnya saat masih dalam perawatan. Barkhorn baru kembali ke unitnya awal bulan Oktober 1942.
* Pada tanggal 19 Desember 1942 jumlah kemenangannya telah berada di angka 101. Di tanggal 9 Januari 1943 Barkhorn mengklaim kemenangan yang ke-105. Termasuk diantara korban keganasannya adalah dua orang "Geroy Sovetskogo Soyuza" (Pahlawan Uni Soviet), Mikhail Vasilyev dan Lev Shestakov!
* Pada tanggal 5 September 1943 dia menembak jatuh Pahlawan Uni Soviet lainnya yang juga adalah jagoan udara, Nikolay Klepikov. Kemenangan ini tertutupi oleh gugurnya jagoan udara dari II./JG 52, Oberleutnant Heinz Schmidt (173 kills). Barkhorn meraih kemenangan ke-200 tanggal 30 November 1943. Unit pemburu Luftwaffe utama yang beroperasi di wilayah Krim dan Kuban saat itu adalah II./JG 52, dan selama tiga bulan antara bulan Desember 1943 s/d 13 Februari 1944 unit tersebut mengklaim 350 pesawat musuh yang ditembak jatuh, dengan 50 diantaranya dibukukan oleh Barkhorn seorang!. Pada tanggal 13 Februari 1944 kemenangannya telah mencapai angka 250, dan pihak Angkatan Udara Soviet mulai memberikan harga atas kepalanya. Barkhorn mengklaim 15 kemenangan di bulan September 1943, 23 di bulan November 1943, dan 28 di bulan Desember 1943 (termasuk tujuh kemenangan dalam satu hari yang diraihnya tanggal 28 Desember 1943)!
* Dua orang pilot pemburu dengan pencapaian tertinggi dalam sejarah berasal dari unit yang sama: Jagdgeschwader 52. Mereka adalah Gerhard Barkhorn (301 kills) dan Erich Hartmann (352 kills), keduanya menjadi sahabat dekat dan, ketika Hartmann menikah, Barkhornlah yang menjadi pendamping prianya.
* Pada tanggal 31 Mei 1944 Barkhorn terluka parah dalam sebuah dogfight (duel udara) saat pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 (<< Schwarze 5+-) yang dipilotinya ditembak jatuh oleh pesawat Bell P-39 Airacobra. Saat itu jumlah kemenangannya telah menginjak angka 273 buah. Barkhorn harus dirawat intensif di rumah sakit sampai dengan bulan Oktober 1944. Pada saat kembali bertugas, trauma masih membekas dalam diri Barkhorn sehingga dia merasa selalu paranoid saat mengudara, bahkan walaupun ada pesawat rekannya di sampingnya! Dibutuhkan beberapa minggu bagi Barkhorn dalam menghilangkan rasa takut tersebut. Dia mengklaim kemenangan ke-275 tanggal 14 November 1944, dan dalam beberapa minggu selanjutnya Barkhorn menambahkan 26 kills lagi. Skor ke-301 (dan terakhirnya) diraih tanggal 5 Januari 1945.
* Pada tanggal 16 Januari 1945 Barkhorn ditunjuk sebagai Geschwaderkommodore dari Jagdgeschwader 6 (JG 6), sebuah unit yang ditugaskan untuk mempertahankan Reich dan dilengkapi dengan pesawat-pesawat Focke-Wulf Fw 190D (meskipun Barkhorn sendiri tetap bertahan dengan Bf 109G-nya!). Anggota JG 6 sebagian besar terdiri dari para rekrutan baru dan mantan pilot Bf 110. Akibatnya, mereka menderita korban besar saat harus menghadapi formasi pesawat-pesawat Amerika. Barkhorn tidak bertahan lama dalam posisinya dan dia dipaksa untuk menjalani perawatan setelah menderita stress berat, baik fisik maupun mental!
* Setelah masa tinggalnya di rumah sakit selesai, dia diundang oleh Adolf Galland untuk bergabung dengan unit udara eksklusif Jagdverband 44 (JV 44) yang menerbangkan pesawat pemburu bermesin jet Messerschmitt Me 262. Barkhorn mendapati bahwa menerbangkan pesawat tersebut di Front Barat sangatlah sulit dan tidak berhasil menambah angka kemenangannya satu pun. Pada tanggal 21 April 1945 dia menerbangkan misinya yang ke-1.104 sekaligus terakhirnya. Salah satu mesin pesawatnya terbakar saat dia mendekati formasi pesawat pembom musuh sehingga dia terpaksa melakukan pendaratan darurat. Saat dia mendekati landasan udara, pesawatnya mendapat serangan mendadak dari beberapa P-51 Mustang. Barkhorn berhasil mendaratkan pesawatnya yang diselimuti api walaupun menderita luka ringan saat kanopi pesawat menghantam lehernya. Barkhorn menjadi tawanan Sekutu Barat saat masih berada di rumah sakit. Dia dilepaskan dari kamp tawanan bulan September 1945.
* Pada tanggal 6 Januari 1983 Barkhorn dan istrinya Christl terlibat dalam sebuah kecelakaan lalulintas fatal di Frechen, Köln, saat sedang terjadi badai salju. Sang istri tewas di tempat, sementara Barkhorn meninggal dalam perawatan di rumah sakit tanggal 11 Januari 1983. Mereka dikebumikan di Tegernsee (Bavaria) berdampingan dengan makam ibu Barkhorn, Therese. Kebanyakan sumber biografi Barkhorn menyebutkan tanggal kematiannya sebagai 8 Januari 1983, tapi cukuplah
batu nisan yang dipasang oleh keluarganya menjadi bukti sahih bahwa yang benar adalah 11 Januari 1983. Tanggal kelahirannya pun simpang siur. Ada yang menyebutkan tanggal
20 Maret 1919 dan ada juga yang tanggal
20 Mei 1919. Yang benar adalah yang pertama karena, sekali lagi, sesuai dengan tanggal yang tertera di batu nisannya
* Selama karir militernya sebagai pilot Luftwaffe, Gerhard Barkhorn tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur (semuanya diraih di Front Timur). Termasuk diantara korbannya adalah 110 buah pesawat pemburu Yak, 87 buah pemburu LaGG, 21 buah Il-2, dan12 buah pembom medium bermesin ganda. Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali, bail-out sekali, dan terluka tiga kali.
Buku "Luftwaffe Officer Career Summaries Section A-F" karya Henry L. deZeng IV dan Douglas G. Stankey