Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1110 articles
Browse latest View live

Ritterkreuzträger (Peraih Ritterkreuz) dari U-Bootwaffe (Unit U-boat/Kapal Selam Jerman)

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 
Kapitänleutnant Klaus Bargsten (31 Oktober 1911 - 25 Oktober 2000) memulai karir angkatan lautnya bulan April 1936 meskipun sebelumnya dia sudah aktif berlayar di kapal dagang. Dia bergabung dengan pasukan U-boat bulan April 1939 dimulai dari U-6 kemudian ke U-99 (dengan kaptennya yang terkenal Otto Kretschmer). Bargsten mendapat kepercayaan untuk menjadi komandan U-boat pada bulan Maret 1941 dengan menjadi kapten U-563. Pada patroli keduanya dia menenggelamkan kapal perusak Inggris HMS Cossack (1.960 ton). Setelah patroli ketiga dia meninggalkan kapal selam tersebut dan tiga bulan kemudian ditunjuk untuk menjadi kapten U-521. Kapal ini tenggelam pada tanggal 2 Juni 1943 oleh kapal pemburu U-boat Amerika PC 565 di timur Cape Hatteras. Dari 52 orang awaknya, 51 tewas kecuali satu orang yaitu Bargsten! Dia lalu menjalani lebih dari tiga tahun masa penahanan di kamp tawanan Sekutu. Sebelumnya Bargsten telah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 30 April 1943 sebagai Kapitänleutnant dan Kommandant U-521 / 2.Unterseebootsflottille / Befehlshaber der Unterseeboote (BdU) setelah berhasil menenggelamkan 5 kapal dengan total tonase 22.171 GRT. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Juli 1940); U-Boots-Kriegsabzeichen (10 Agustus 1940); serta Eisernes Kreuz I.Klasse (25 September 1940)




Sumber :
www.uboat.net

Foto Operasi Greif

$
0
0

 
Eksekusi tiga orang tertuduh mata-mata Jerman di Henri-Chapelle, Belgia, tanggal 23 Desember 1944. Mereka adalah, dari kiri ke kanan Unteroffizier Manfred Pernass, Oberfähnrich Günter Billing, dan Gefreiter Wilhelm Schmidt. Mereka berpartisipasi dalam operasi penyusupan yang dipimpin oleh perwira Waffen-SS Otto Skorzeny yang disebut sebagai Unternehmen Greif, dimana pasukan komando Jerman yang fasih berbahasa Inggris beroperasi di belakang garis pertahanan Sekutu dengan memakai seragam dan perlengkapan Amerika. Setelah tertangkap, mereka dibawa oleh anggota dari 509th Military Police ke tempat eksekusi yang telah ditentukan, yaitu wilayah sekitar markas 482nd Military Police, lalu diikat ke sebuah tiang dan matanya ditutup. Eksekusi berlangsung singkat, dan untuk memastikan apakah mereka benar-benar mati, seorang perwira memeriksa detak jantung sang terhukum. Tembok di belakang mereka berlubang oleh peluru, dan sampai saat ini masih dibiarkan seperti itu! Ketiga terhukum mati ini menolak bimbingan dari pendeta yang sengaja dikirim kepada mereka. Mereka mempertahankan ketegaran di depan regu eksekusi dengan menyanyikan lagu-lagu patriotik Jerman. Setelah mereka diumumkan telah meninggal, jenazahnya dilepaskan dari ikatan dan dibawa pergi untuk dikuburkan 


Sumber :

Major Gerhard Barkhorn (1919-1983), Jagoan Udara Luftwaffe

$
0
0

Album foto Gerhard Barkhorn bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Gerhard Barkhorn
Panggilan/julukan: Gerd
Lahir: 20 Maret 1919 di Königsberg/Ostpreußen (Jerman)
Meninggal: 11 Januari 1983 di Frechen/Köln (Jerman)
Anggota keluarga: Orangtua Wilhelm Barkhorn dan Therese Mertinat (9 September 1886 - 25 Juli 1965); Saudara Helmut Barkhorn (3 Oktober 1917 - 18 Oktober 1939), Dietrich "Dieter" Barkhorn (28 Februari 1923 - 4 Agustus 1943) dan Meta Barkhorn; istri Christl Fischer (13 November 1920 - 6 Januari 1983)
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
00.03.1937 Fahnenjunker
00.00.1940 Leutnant
01.11.1941 Oberleutnant
01.04.1943 Hauptmann
01.05.1944 Major
00.00.1964 Oberst (Bundesluftwaffe)
00.00.1969 Brigadegeneral (Bundesluftwaffe)
00.00.1973 Generalmajor (Bundesluftwaffe)

Karriere (Karir):
00.03.1937 - 00.03.1938 Memasuki Luftwaffe sebagai seorang Fahnenjunker
00.03.1938 - 00.00.1940 Memulai pelatihan terbang
00.00.1940 - 01.08.1940 Menjadi instruktur terbang dan dipindahkan ke 3./JG 2 "Richthofen"
01.08.1940 - 01.03.1942 Dipindahkan ke 6./JG 52
01.03.1942 - 01.09.1943 Staffelkapitän 4./JG 52
01.09.1943 - 15.01.1945 Gruppenkommandeur II./JG 52
16.01.1945 - 10.04.1945 Geschwaderkommodore JG 6
20.04.1945 - 00.05.1945 Ic Dritter Generalstabsoffizier (Feindlage und Abwehr) JV 44
00.05.1945 - 00.09.1945 Menjadi tawanan Amerika Serikat
00.09.1945 - 00.00.1955 Dilepaskan dari penjara dan menjadi warga sipil
00.00.1955 - 30.06.1975 Bergabung dengan Bundeswehr
00.00.1957 - 00.00.1962 Gruppenkommandeur Taktisches Luftwaffengeschwader 31 „Boelcke“
00.00.1964 - 30.06.1975 Stabsoffizier Luftwaffen-Erprobungskommando
30.06.1975 - 11.01.1983 Pensiun dengan pangkat Generalmajor dan menjadi warga sipil

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
23.10.1940 Eisernes Kreuz II.Klasse
03.12.1940 Eisernes Kreuz I.Klasse
00.00.194_ Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen
00.00.194_ Verwundetenabzeichen in Schwarz
00.00.194_ Krimschild
20.07.1942 Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg
21.08.1942 Deutsches Kreuz in Gold
00.00.194_ Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl "1100"
23.08.1942 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #529 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / Fliegerführer Süd / Luftflotte 4, setelah kemenangan udara ke-59
11.01.1943 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #175 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, setelah kemenangan udara ke-120
02.12.1943 Namanya disebutkan dalam Wehrmachtbericht: "Hauptmann Barkhorn, Gruppenkommandeur in einem Jagdgeschwader, erzielte seinen 200. Luftsieg" (Kapten Barkhorn, Komandan Grup di sebuah Skuadron Pemburu, meraih kemenangan udaranya yang ke-200)
14.02.1944 Namanya disebutkan dalam Wehrmachtbericht: "Der Gruppenkommandeur eines Jagdgeschwaders Eichenlaubträger Hauptmann Barkhorn errang am 13. Februar 1944 an der Ostfront seinen 250. Luftsieg" (Komandan Grup sebuah Skuadron Pemburu dan Peraih Daun Ek, Kapten Barkhorn, meraih kemenangan udaranya yang ke-250 di Front Timur)
02.03.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern #52 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, setelah kemenangan udara ke-250

Aufzeichnungen (Catatan):
* Barkhorn lahir dari pasangan suami istri Stadtbauoberinspektor (Pengawas Tata Ruang Kota) Wilhelm Barkhorn dan Therese Mertinat. Dia mempunyai tiga orang saudara/saudari: Helmut, Dieter dan Meta. Meta meninggal oleh radang usus buntu saat mengikuti pelayanan wajib di Reichsarbeitsdienst (RAD). Helmut tewas di Saarland tahun 1939 sebagai seorang Fahnenjunker-Feldwebel saat mobil yang dinaikinya mengenai ranjau darat. Adiknya Dieter juga terbunuh tahun 1943 sebagai Leutnant dan pilot di Front Barat. Di akhir perang ayah mereka, Wilhelm, menjadi sukarelawan Volkssturm dan dinyatakan hilang dalam pertempuran membela kampung halaman mereka di Königsberg. Sungguh takdir yang tragis bagi keluarga ini!
* Saat bertugas di 3.Staffel / Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen", Barkhorn mendapat bimbingan dari Franz Stigler yang nantinya menjadi jagoan udara Luftwaffe juga dengan 28 kemenangan (meskipun lebih terkenal karena aksi ksatrianya yang mengagumkan dalam aksi pertempuran melawan Charles Brown).
* Barkhorn pertama kali mencicipi aksi di udara dalam Pertempuran Prancis dan dilanjutkan dengan Pertempuran Britania tahun 1940. Dalam kedua palagan ini dia tidak mencatat satu kemenanganpun walaupun terlibat dalam 21 misi tempur. Yang ada malah dia ditembak jatuh di atas Selat Inggris tanggal 29 Oktober 1940 saat menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 109 E-7 (Gelbe 2+-)! Disini Barkhorn terbang bersama-sama dengan seorang pilot muda menjanjikan (tapi berjiwa pemberontak) yang nantinya menjadi salah satu jagoan udara Luftwaffe paling terkenal: Hans-Joachim Marseille.
* Barkhorn mencetak kemenangan udaranya dalam Unternehmen Barbarossa tanggal 2 Juli 1941 saat dia menembak jatuh sebuah pesawat pembom DB-3 Soviet. Hal tersebut baru diraihnya dalam misi tempur ke-120! Kesuksesan ini tampaknya memberi efek kepercayaan diri yang dahsyat pada Barkhorn, yang akhirnya menemukan "mata pemburunya". Di bulan November 1941 jumlah kemenangannya telah menjadi 10 buah.
* Pada tanggal 19 Juli 1942 Barkhorn menjadi "jago dalam satu hari" saat menembak jatuh enam pesawat Soviet dengan menggunakan pesawat andalannya, Messerschmitt Bf 109.
* Pada tanggal 25 Juli 1942 dia terluka oleh tembakan darat saat menerbangkan Messerschmitt Bf 109 F-4 (Weiße 5 + -) sehingga harus mendapat perawatan selama dua bulan. Padahal di bulan itu dia sedang "gila-gilanya" dengan menembak jatuh 30 pesawat musuh! Dia menerima Ritterkreuz untuk 59 kemenangan yang diraihnya saat masih dalam perawatan. Barkhorn baru kembali ke unitnya awal bulan Oktober 1942.
* Pada tanggal 19 Desember 1942 jumlah kemenangannya telah berada di angka 101. Di tanggal 9 Januari 1943 Barkhorn mengklaim kemenangan yang ke-105. Termasuk diantara korban keganasannya adalah dua orang "Geroy Sovetskogo Soyuza" (Pahlawan Uni Soviet), Mikhail Vasilyev dan Lev Shestakov!
* Pada tanggal 5 September 1943 dia menembak jatuh Pahlawan Uni Soviet lainnya yang juga adalah jagoan udara, Nikolay Klepikov. Kemenangan ini tertutupi oleh gugurnya jagoan udara dari II./JG 52, Oberleutnant Heinz Schmidt (173 kills). Barkhorn meraih kemenangan ke-200 tanggal 30 November 1943. Unit pemburu Luftwaffe utama yang beroperasi di wilayah Krim dan Kuban saat itu adalah II./JG 52, dan selama tiga bulan antara bulan Desember 1943 s/d 13 Februari 1944 unit tersebut mengklaim 350 pesawat musuh yang ditembak jatuh, dengan 50 diantaranya dibukukan oleh Barkhorn seorang!. Pada tanggal 13 Februari 1944 kemenangannya telah mencapai angka 250, dan pihak Angkatan Udara Soviet mulai memberikan harga atas kepalanya. Barkhorn mengklaim 15 kemenangan di bulan September 1943, 23 di bulan November 1943, dan 28 di bulan Desember 1943 (termasuk tujuh kemenangan dalam satu hari yang diraihnya tanggal 28 Desember 1943)!
* Dua orang pilot pemburu dengan pencapaian tertinggi dalam sejarah berasal dari unit yang sama: Jagdgeschwader 52. Mereka adalah Gerhard Barkhorn (301 kills) dan Erich Hartmann (352 kills), keduanya menjadi sahabat dekat dan, ketika Hartmann menikah, Barkhornlah yang menjadi pendamping prianya.
* Pada tanggal 31 Mei 1944 Barkhorn terluka parah dalam sebuah dogfight (duel udara) saat pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 (<< Schwarze 5+-) yang dipilotinya ditembak jatuh oleh pesawat Bell P-39 Airacobra. Saat itu jumlah kemenangannya telah menginjak angka 273 buah. Barkhorn harus dirawat intensif di rumah sakit sampai dengan bulan Oktober 1944. Pada saat kembali bertugas, trauma masih membekas dalam diri Barkhorn sehingga dia merasa selalu paranoid saat mengudara, bahkan walaupun ada pesawat rekannya di sampingnya! Dibutuhkan beberapa minggu bagi Barkhorn dalam menghilangkan rasa takut tersebut. Dia mengklaim kemenangan ke-275 tanggal 14 November 1944, dan dalam beberapa minggu selanjutnya Barkhorn menambahkan 26 kills lagi. Skor ke-301 (dan terakhirnya) diraih tanggal 5 Januari 1945.
* Pada tanggal 16 Januari 1945 Barkhorn ditunjuk sebagai Geschwaderkommodore dari Jagdgeschwader 6 (JG 6), sebuah unit yang ditugaskan untuk mempertahankan Reich dan dilengkapi dengan pesawat-pesawat Focke-Wulf Fw 190D (meskipun Barkhorn sendiri tetap bertahan dengan Bf 109G-nya!). Anggota JG 6 sebagian besar terdiri dari para rekrutan baru dan mantan pilot Bf 110. Akibatnya, mereka menderita korban besar saat harus menghadapi formasi pesawat-pesawat Amerika. Barkhorn tidak bertahan lama dalam posisinya dan dia dipaksa untuk menjalani perawatan setelah menderita stress berat, baik fisik maupun mental!
* Setelah masa tinggalnya di rumah sakit selesai, dia diundang oleh Adolf Galland untuk bergabung dengan unit udara eksklusif Jagdverband 44 (JV 44) yang menerbangkan pesawat pemburu bermesin jet Messerschmitt Me 262. Barkhorn mendapati bahwa menerbangkan pesawat tersebut di Front Barat sangatlah sulit dan tidak berhasil menambah angka kemenangannya satu pun. Pada tanggal 21 April 1945 dia menerbangkan misinya yang ke-1.104 sekaligus terakhirnya. Salah satu mesin pesawatnya terbakar saat dia mendekati formasi pesawat pembom musuh sehingga dia terpaksa melakukan pendaratan darurat. Saat dia mendekati landasan udara, pesawatnya mendapat serangan mendadak dari beberapa P-51 Mustang. Barkhorn berhasil mendaratkan pesawatnya yang diselimuti api walaupun menderita luka ringan saat kanopi pesawat menghantam lehernya. Barkhorn menjadi tawanan Sekutu Barat saat masih berada di rumah sakit. Dia dilepaskan dari kamp tawanan bulan September 1945.
* Pada tanggal 6 Januari 1983 Barkhorn dan istrinya Christl terlibat dalam sebuah kecelakaan lalulintas fatal di Frechen, Köln, saat sedang terjadi badai salju. Sang istri tewas di tempat, sementara Barkhorn meninggal dalam perawatan di rumah sakit tanggal 11 Januari 1983. Mereka dikebumikan di Tegernsee (Bavaria) berdampingan dengan makam ibu Barkhorn, Therese. Kebanyakan sumber biografi Barkhorn menyebutkan tanggal kematiannya sebagai 8 Januari 1983, tapi cukuplah batu nisan yang dipasang oleh keluarganya menjadi bukti sahih bahwa yang benar adalah 11 Januari 1983. Tanggal kelahirannya pun simpang siur. Ada yang menyebutkan tanggal 20 Maret 1919 dan ada juga yang tanggal 20 Mei 1919. Yang benar adalah yang pertama karena, sekali lagi, sesuai dengan tanggal yang tertera di batu nisannya
* Selama karir militernya sebagai pilot Luftwaffe, Gerhard Barkhorn tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur (semuanya diraih di Front Timur). Termasuk diantara korbannya adalah 110 buah pesawat pemburu Yak, 87 buah pemburu LaGG, 21 buah Il-2, dan12 buah pembom medium bermesin ganda. Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali, bail-out sekali, dan terluka tiga kali.


Sumber :
Buku "Luftwaffe Officer Career Summaries Section A-F" karya Henry L. deZeng IV dan Douglas G. Stankey
www.das-ritterkreuz.de
www.en.wikipedia.org
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.sturmvogel.orbat.com
www.ww2awards.com

Foto Gerhard Barkhorn

$
0
0
Major Gerhard Barkhorn (20 Maret 1919 - 11 Januari 1983) adalah jagoan udara Luftwaffe yang tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur! Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / Fliegerführer Süd / Luftflotte 4 setelah meraih kemenangan udara ke-59, Eichenlaub #175 tanggal 11 Januari 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-120, dan Schwerter #52 tanggal 2 Maret 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-250. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Oktober 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Krimschild; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold (21 Agustus 1942); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl "1100". Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht dua kali: 2 Desember 1943 dan 14 Februari 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


Pada tanggal 6 Januari 1983 Gerhard Barkhorn dan istrinya Christl terlibat dalam kecelakaan lalulintas fatal di Frechen, Köln. Sang istri tewas di tempat, sementara Barkhorn meninggal dalam perawatan di rumah sakit beberapa hari kemudian tanggal 11 Januari 1983. Mereka dikebumikan di Tegernsee berdampingan dengan makam ibu Barkhorn, Therese. Kebanyakan sumber biografi Barkhorn menyebutkan tanggal kematiannya sebagai 8 Januari 1983, tapi cukuplah batu nisan yang dipasang oleh keluarganya menjadi bukti sahih bahwa yang benar adalah 11 Januari 1983. Tanggal kelahirannya pun simpang siur. Ada yang menyebutkan tanggal 20 Maret 1919 dan ada juga yang tanggal 20 Mei 1919. Yang benar adalah yang pertama karena, sekali lagi, sesuai dengan tanggal yang tertera di batu nisannya



Sumber :
www.donholloway.com
www.forum.axishistory.com
www.ullsteinbild.de
www.ww2awards.com

Foto Tokoh Third Reich Peraih Frontflugspange für Jäger (Close Combat Clasp for Fighter Pilots)

$
0
0



Major Horst Ademeit (8 Februari 1912 - 7 Agustus 1944) adalah mantan insinyur teknik yang kemudian menjadi jagoan udara Luftwaffe terkemuka dari Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" dengan 166 kemenangan udara dari 600+ misi tempur (146 diantaranya diraih di Front Timur). Dia meraih kemenangan pertamanya tanggal 18 September 1940 dalam Pertempuran Britania, sementara kemenangan yang ke-100-nya dicapai di Rusia tanggal 15 Januari 1944. Dalam sebuah kejar-mengejar dengan II-2 Shturmovik di garis belakang Soviet tanggal 7 Agustus 1944, Hauptmann Ademeit dinyatakan hilang dan tak pernah ditemukan kembali. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Major. Medali-medali yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (7 September 1940) dan I.Klasse (5 September 1941); Flugzeugfährerabzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (8 Desember 1941); Deutsches Kreuz in Gold #1/33 (25 Februari 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger; serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 April 1943) mit Eichenlaub #414 (2 Maret 1944)


 Hauptmann Walter Adolph (11 Juni 1913 – 18 September 1941) adalah jagoan udara Luftwaffe kelahiran Rumania yang merupakan veteran dari Perang Saudara Spanyol dimana dia meraih fliegerabschuss (kemenangan udara) pertamanya disana tanggal 30 Desember 1937. Dalam Perang Dunia II Adolph mengawali petualangannya bersama Jagdgeschwader 1 (JG 1) dan mencetak kemenangan pertamanya dalam konflik tersebut tanggal 1 Oktober 1939. Tanggal 4 Oktober 1940 dia menjadi Gruppenkommandeur II./JG 26, unit pertama di seantero Luftwaffe yang bertransisi menggantikan pesawat Messerschmitt Bf 109 mereka dengan Focke-Wulf Fw 190. Ternyata Adolph pula lah pilot pertama dalam sejarah yang tewas saat menggunakan pesawat tersebut ketika dia ditembak jatuh di atas udara Belgia tanggal 18 September 1941! Pesawatnya saat itu adalah Fw 190 A-1 (Werknummer 0028). Sampai akhir karirnya, dia tercatat mengemas 25 kemenangan udara (tidak termasuk empat yang tidak terkonfirmasi) yang diraihnya dalam 79 misi tempur (hanya Perang Dunia II saja, jumlah misi di Spanyol tidak diketahui). Medali dan penghargaan yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Spanienkreuz in Gold mit Schwertern (6 Juni 1939); Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (26 Oktober 1940); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (13 November 1940, setelah meraih 15 fliegerabschuss)


 Oberfeldwebel Heinrich-Wilhelm Ahnert (29 April 1915 – 23 Agustus 1942) pertama kali berpartisipasi di kampanye Polandia dan Prancis sebagai pilot pengintai. Pada musim semi 1941 dia ditransfer ke Jagdwaffe, dan di bulan September tahun yang sama sudah mengemas empat kemenangan udara. Dalam ofensif musim panas di Rusia bulan Mei-Juni 1942 Ahnert"menggila" dengan mengemas 30 kemenangan! Tanggal 23 Agustus 1942 dia bertempur dengan sebuah pesawat pembom Rusia Petlyakov Pe-2 bermesin ganda di atas Koptewo. Pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (W.Nr. 13508) “gelbe 9” yang dipilotinya terkena oleh tembakan balik dari gunner musuh dan Ahnert tewas setelah pesawatnya jatuh. Secara anumerta dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (2 Maret 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (27 Juli 1942). Sebagai seorang pilot pemburu Luftwaffe, dalam karirnya Ahnert mengemas 57 fliegerabschüße dengan 53 di antaranya dicetak di Front Timur. BTW, Perhatikan bahwa medali Ritterkreuz di lehernya adalah hasil tempelan!


 Hauptmann Egon Albrecht (19 Mei 1918 - 25 Agustus 1944) adalah jagoan udara Luftwaffe kelahiran Curitiba, Brazil, yang mengudara sebagian besar menggunakan pesawat fighter-bomber Messerschmitt Bf 110 Zerstörer. Albrecht dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 22 Mei 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer 9.Staffel / II.Gruppe / Zerstörergeschwader 76 (ZG 76) / Jagdfliegerführer Norwegen / Luftflotte 5 setelah meraih 15 kemenangan udara ditambah dengan 11 pesawat lainnya yang dihancurkan di darat, 162 kendaraan bermotor, 254 kendaraan terkamuflase; 3 lokomotif; 8 posisi meriam anti pesawat udara; 12 posisi meriam anti-tank; dan 8 posisi infantri! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Fliegerführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); Frontflugspange für Jäger; Goldenes Hitlerjugend Ehrenabzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (21 September 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (3 Desember 1942). Pada tanggal 25 Agustus 1944 pesawat Messerschmitt Bf 109G-14 "schwarz 21" (werkenummer 460593) yang dipiloti Albrecht diserang oleh pesawat P-51 Mustang USAAF di atas Creil, Prancis utara. Dia berhasil keluar dari pesawatnya yang terbakar, tapi kemudian ditemukan telah tewas saat di darat. Selama karir pilotnya, Albrecht tercatat telah menembak jatuh 25 pesawat lawan (15 di Front Timur, 10 di Front Barat), dengan enam di antaranya adalah pesawat pembom B-24 USAAF bermesin empat



Hauptmann Hans-Heinz "Hänschen" Augenstein (11 Juli 1921 - 7 Desember 1944) bertugas bersama Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) mulai bulan Juli 1942. Dia mengklaim kemenangan pertamanya di malam tanggal 31 Juli/1 Agustus 1942 saat menembak jatuh sebuah pembom Wellington bermesin ganda RAF di dekat Ahlhorn. Dari sana skor kemenangannya secara tetap bertambah. Dia menembak jatuh 4 pesawat musuh di malam tanggal 27/28 Mei 1943, dan pada tahun 1944 tercatat 42 pesawat yang menjadi korbannya. Atas prestasinya tersebut sang penerbang malam Luftwaffe dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juni 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer 7.Staffel / III.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 1. Nachtjagd-Division / Luftflotte 2. Dia mengklaim tiga kemenangan terakhirnya di malam tanggal 4/5 November 1944. Pada malam tanggal 7 Desember 1944 pesawat Messerschmitt Bf 110 G-4 (W.Nr. 140 078) “G9 + HZ” yang dipilotinya gantian ditembak jatuh di dekat Münster-Handorf oleh pesawat Mosquito dari RAF Fighter Interception yang dipiloti jagoan udara Inggris, F/L Edward R. Hedgecoe DFC. Augenstein dan Bordfunker-nya Feldwebel Günther Steins terbunuh tapi Bordschütze-nya Unteroffizier Kurt Schmidt berhasil keluar dari pesawat tanpa terluka sedikitpun! Pada saat itu jumlah kemenangannya mencapai 46 dimana semuanya diraih di malam hari dan 45 di antaranya adalah pesawat pembom bermesin empat. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Fliegerführer-Abzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (17 Januari 1944); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1944)



Hauptmann Werner Baake (1 November 1918 – 15 Juli 1964) ditempatkan di I./NJG 1 yang berpangkalan di Gilze-Rijen (Belanda) tanggal 21 November 1942 untuk tugas Reichsverteidigung (Pertahanan Reich). Pada malam tanggal 11/12 Juni 1943 dia mengklaim kemenangan pertamanya. Tak lama dia meraih tiga kemenangan sekaligus di malam tanggal 22/23 Juni 1943. Di akhir tahun jumlah kemenangannya sudah mencapai 23 buah. Baake dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 3.Jagd-Division / I.Jagdkorps / Luftflotte Reich setelah mencatatkan 33 kemenangan udara. Dia kemudian dipercaya sebagai Gruppenkommandeur I./NJG 1 tanggal 2 Oktober 1944 menggantikan Major Paul Förster (8 kemenangan) yang gugur sehari sebelumnya. Jabatan barunya tidak menghentikan sang pilot untuk terus mengudara menyongsong musuh. Di malam tanggal 5/6 Januari 1945 dia mengklaim sekaligus tiga kemenangan, dan ketika perang berakhir Baake telah mencetak 41 fliegerabschuß dari 195 feindflug. Semua kemenangannya diraih di malam hari dan termasuk 37 buah pesawat pembom bermesin empat serta satu Mosquito RAF. Setidaknya 9 kemenangan diraihnya saat mempiloti Heinkel He 219 A-2, sementara sisanya dengan menggunakan Messerschmitt Bf 110 F dan G-4. Seusai perang dia menjadi kapten penerbang di Lufthansa. Dia tewas dalam kecelakaan udara di atas Heilsbronn tanggal 15 Juli 1964 saat melakukan uji-terbang menggunakan pesawat Boeing B-720-030 "D-ABOP". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen (20 Maret 1940) Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse (dua-duanya tahun 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (6 September 1943); Frontflugspange für Nachtjäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1944)


 Leutnant Herbert Bachnick (9 Februari 1920 - 7 Agustus 1944) ditempatkan di JG 52 tanggal 5 Desember 1942. Dia meraih tiga kemenangan udara pertamanya tanggal 5 Juli 1943 di Front Timur. Dari sana jumlah kemenangannya terus melesat, dan di akhir tahun 1943 dia sudah mengemas 47 fliegerabschüsse. Di bulan Maret 1944 dia tercatat menghancurkan 27 pesawat Rusia di udara, termasuk 4 buah yang ditembak jatuh tanggal 12 Maret (59-62), 5 buah tanggal 15 Maret (63-67), dan 5 lainnya tanggal 19 Maret (72-76)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Fahnenjunker-Feldwebel dan Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 6 setelah berhasil mengemas 79 kemenangan udara. Pada tanggal 7 Agustus 1944 Bachnick ber-dogfight dengan formasi pesawat-pesawat USAAF dan berhasil menembak jatuh sebuah P-51 Mustang. Tapi kemudian pesawat Bf 109 G-6 (W.Nr. 166 065) “Gelbe 4” yang dipilotinya mendapat giliran diberondong senapan mesin pesawat lain. Dia berusaha mendarat darurat tapi pesawatnya malah nyuksruk ke sebuah tanggul kereta api di dekat Myslowitz dan membawa akibat fatal. Herbert Bachnick tercatat menembak jatuh 80 pesawat musuh dalam 373 misi tempur dengan 79 di antaranya dilakukan di Front Timur (termasuk 41 buah Il-2 Sturmovik). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (6 Agustus 1943) dan I.Klasse (7 September 1943); Frontflugspange für Jagdflieger in Gold; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (14 November 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (5 Februari 1944)


Leutnant Johann "Hans" Badum (2 Maret 1921 - 12 Januari 1943) bertugas di Ergängzungsstaffel/JG 77 di sektor selatan Front Timur dari sejak Bulan Januari 1942. Pada misi keenamnya tanggal 26 Februari 1942 dia berhasil menembak jatuh sebuah pesawat bomber Pe-2 bermesin ganda Rusia sebagai kemenangan pertamanya. Sampai dengan misi ke-45 dia baru mengemas 3 kemenangan. Barulah setelahnya skornya beranjak naik, termasuk 17 kemenangan di bulan Juli dan 14 kemenangan di bulan Agustus. Badum dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Oktober 1942 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 77 (JG 77) "Herz As" / IV.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah berhasil mencetak kemenangan ke-51 yang dicatatnya tanggal 16 September 1942. Pada awal Desember 1942 Gruppe-nya direlokasi ke Afrika Utara. Disini sang Ritterkreuzträger mampu menembak jatuh tiga pesawat tambahan yang tiga-tiganya adalah pemburu Curtiss P-40 milik USAAF. Pada tanggal 12 Januari 1943 Badum ditembak jatuh dan gugur saat menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (Werknummer 10727) “Gelbe 7” dalam pertempuran udara melawan pesawat-pesawat pemburu P-38 bermesin ganda USAAF, barat daya Giordani di Tunisia. Selama karirnya dia tercatat telah menembak jatuh 54 pesawat musuh dalam 300 misi dengan 51 di antaranya dibukukan di Front Timur, termasuk 14 buah pesawat serang darat Il-2 Sturmovik Rusia. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (13 September 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (3 Oktober 1942)


 
Oberstleutnant Oskar-Heinz (Heinrich) "Pritzl" Bär (23 Mei 1913 - 28 April 1957) adalah jagoan udara Luftwaffe yang berhasil menembak jatuh 221 pesawat musuh dalam lebih dari 1000 misi tempur.  Dengan total 221 kemenangan udara, Heinz “Pritzl” Bär berada di urutan ke-8 pilot dengan skor terbesar sepanjang sejarah (tujuh pilot di atasnya semuanya merupakan pilot Luftwaffe!). Selain itu, dengan 16 kemenangan menggunakan Me 262, dia berada di urutan ke-3 pilot jet dengan skor terbesar dalam Perang Dunia II. Perlu diketahui bahwa Bär sangat beruntung, dimana dalam semua misi yang pernah dijalaninya, dia sendiri ditembak jatuh oleh musuhnya sebanyak 18 kali! Keberuntungan Bär berakhir saat dia terbunuh dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang ringan di Braunschweig, Jerman, tanggal 28 April 1957. Biografinya bisa dilihat DISINI



 Major Gerhard Barkhorn (20 Maret 1919 - 11 Januari 1983) adalah jagoan udara Luftwaffe yang tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur! Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / Fliegerführer Süd / Luftflotte 4 setelah meraih kemenangan udara ke-59, Eichenlaub #175 tanggal 11 Januari 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-120, dan Schwerter #52 tanggal 2 Maret 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-250. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Oktober 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Krimschild; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold (21 Agustus 1942); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl "1100". Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht dua kali: 2 Desember 1943 dan 14 Februari 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


Major Wilhelm "Willi" Batz


Oberleutnant Hans "Beisser" Beißwenger


Oberleutnant Karl-Heinz Bendert


Oberstleutnant Helmut Bennemann


Major Hans-Ekkehard Bob


Major Ernst Börngen


Major Kurt-Werner Brändle


Oberstleutnant Kurt Bühligen


Leutnant Wilhelm Crinius


Oberst Walther Dahl


Hauptmann Hugo Dahmer


Major Ernst Düllberg


Oberleutnant Friedrich Körner


Major Walter Matoni


 Foto ini memperlihatkan salah satu pilot Luftwaffe yang menjadi “bayang-bayang” pilot lain yang lebih terkenal. Dia adalah Unteroffizier Gerhard Proske dari 1.Staffel / Jagdgeschwader 54 (JG 54) yang berpose di dekat ekor pesawatnya, sebuah Messerschmitt Bf 109 G-2 “Weiße 7”, Werknummer 10411 (perhatikan lambang Geschwader dan Gruppe-nya di bawah kokpit, juga celana tebal bergaris bulu yang dikenakannya!). Foto ini diambil tanggal 1 Oktober 1942 di lapangan udara Krasnowardeisk. Sampai saat itu Unteroffizier Proske, yang bergabung dengan  I.Gruppe/JG 54 di musim semi 1941, telah mengemas 20 fliegerabschüsse (kemenangan udara). Beberapa di antaranya dibukukan saat dia menjadi Katschmarek (wingman) bagi Gruppenkommandeur Hauptmann Erich von Selle (2 Juli 1941 – 14 Desember 1941) dan Hauptmann Franz Eckerle (14 Desember 1941 – 14 Februari 1942. KIA). Gerhard Proske dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse dan Frontflugspange in Bronze. Pada tanggal 30 Januari 1944 Feldwebel Gerhard Proske (take-off jam 08:30 pagi dengan Focke-Wulf Fw 190 A-6 “Gelbe 1”, Werknummer 550899) ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Rusia bersama dengan pendatang baru Obergefreiter Helmut Wilhelm (Fw 190 A-5 “Gelbe 2”, Werknummer 304719) saat sedang melakukan terbang pengenalan kondisi di wilayah udara Vitebsk-Boburisk. Dia lalu menjadi tawanan perang dan baru kembali ke Jerman setelah perang usai. Jumlah kemenangan totalnya adalah 29 buah


Oberleutnant Otto Schulz


Oberleutnant Hans-Arnold Stahlschmidt


Leutnant Günther Steinhausen



Sumber :
Buku "German Fighter Ace Hans-Joachim Marseille: The Life Story of the Star of Africa" karya Franz Kurowski 
Majalah "Luftwaffe im Focus Spezial" No.1 tahun 2003
Foto koleksi pribadi Docarchiv

Foto Tokoh Third Reich Peraih Frontflugspange für Kampfflieger (Close Combat Clasp for Bomber Pilots)

$
0
0



Hauptmann Rudolf Abrahamczik (17 April 1920 – 4 December 1996) adalah pilot pembom Luftwaffe dari Kampfgeschwader 40 dan Kampfgeschwader 2 yang berpengalaman menerbangkan pesawat-pesawat seperti Messerschmitt Me 410, Junkers Ju 188, dan Messerschmitt Me 262A/1a (Jabo). Perwira yang sangat populer di kalangan rekan-rekannya ini dianugerahi medali-medali: Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Oktober 1941) dan I.Klasse (8 April 1942); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (29 Juli 1942); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (21 September 1942); Deutsches Kreuz in Gold (12 Januari 1943); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (29 Februari 1944). Selama karirnya dia terlibat dalam 233 feindflug (misi tempur) dimana 69 di antaranya dibukukan di Front Timur dan 164 di Front Barat. Dari situ, 69 di antaranya dengan menggunakan Me 262 dan 7 sebagai pilot pemburu. Dia mencatat tiga kemenangan udara


  
Oberfeldwebel Reinhard Aigen (20 Mei 1913 - 19 September 1943) mengawali karirnya tanggal 6 Desember 1934 sebagai Schütze di 2.Schwadron / Fahrrad-Abteilung Lübeck. Setahun kemudian dia ditransfer ke Luftwaffe dan bertugas sebagai Bordmechaniker (teknisi terbang). Dalam kampanye di Polandia, Aigen menyelesaikan 17 feindflug (misi tempur), Norwegia 11 feindflug, dan Barat 27 feindflug. Pada bulan Agustus 1941 Aigen dan unitnya dipindahkan ke Rusia dan disana dia menyelesaikan 300+ feindflug. Pada awal tahun 1943, Gruppe-nya mengonversi pesawat Heinkel He 111 mereka menjadi Heinkel He 177. Setelah sempat menjadi instruktur selama beberapa waktu, Aigen dipanggil kembali untuk bertugas tanggal 1 September 1943. Hanya berselang 19 hari kemudian, dia dan seluruh awak He 111 H-16 (Werknummer 161.384) 5J+ER kehilangan nyawanya saat pesawat pembom mereka mengalami masalah mesin setelah menembus awan tebal di atas Orsha, Belarusia. Mereka adalah (selain Aigen): Flugzeugführer Unteroffizier Walter Fock, Beobachter Hauptmann Paul Strobel, Bordfunker Obergefreiter Georg Arnold, dan Bordschütze Unteroffizier Ewald Oetken. Aigen kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara anumerta tanggal 9 Juni 1944 sebagai Bordmechaniker di 7.Staffel / III. Gruppe / Kampfgeschwader 4 (KG 4) "General Wever" / IV.Fliegerkorps / Luftflotte 6, dan menjadi Bordmechaniker pertama yang dianugerahi penghargaan setinggi itu! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Fliegerschützenabzeichen für Bordschützen und Bordmechaniker #8645/37 (18 November 1937); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse 4 jahre (30 April 1939); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (28 September 1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (24 oktober 1939) dan I.Klasse (12 September 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (25 Maret 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juni 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (3 Agustus 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (11 September 1943, diterima atas luka-luka yang dideritanya tanggal 4 September 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (6 Maret 1942). Aigen secara total telah terlibat dalam 447 feindlug, dengan 313 di antaranya dibukukan di Front Timur. 68 misinya memakan waktu lebih dari empat jam sehingga dihitung dua. Jadinya total misinya secara teori adalah 515


Major Heinz-Günter Amelung (9 April 1917 – 26 Desember 1964) masuk Marineschule di Flensburg tahun 1935 tapi ditransfer ke Luftwaffe setahun kemudian. Dia berpartisipasi dalam kampanye di Polandia dan Belgia sebagai pilot Stuka di 6./StG 77. Setelah menjadi Staffelkapitän 5.Staffel tanggal 1 September 1940, Amelung ikut serta dalam invasi ke Balkan dan Rusia tahun 1941. Sampai dengan bulan Juli 1942, dia tercatat telah menghancurkan enam buah jembatan, 27 tank, 16 meriam artileri, 12 senjata anti pesawat udara, plus beberapa kapal laut dari berbagai jenis (freighter, suplai, monitor dan patroli)! Dari tanggal 5 Juli 1942 dia ditarik dari tugas tempur dan menjadi Ia Erster Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) de facto Chef des Stabes dari StG 77, sebelum dilanjutkan menjadi Begleitoffizier (Perwira Pengiring) Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen (Luftflotten-Chef des IV. Fliegerkorps). Sampai dengan akhir perang Amelung telah terlibat dalam 320 misi tempur. Setelah Perang Dunia II usai dia melanjutkan karir di Bundesluftwaffe (1956 - 26 Desember 1964) dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant. Amelung dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Juli 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 77 (StG 77) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV. Klasse; Eisernes Kreuz II.Klasse (28 September 1939) dan I.Klasse; Frontflugspange für Kampfflieger in Gold; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (24 November 1941)



Hauptmann Ernst Andres (19 September 1921 – 11/12 Februari 1945) bergabung dengan Luftwaffe tanggal 15 November 1939. Setelah menjalani pelatihan sebagai pilot (termasuk belajar di Blindflugschule, Sekolah Terbang Buta) dan menjajal berbagai tipe pesawat Luftwaffe yang berbeda (Fw 58, the Ju 52, He 111, Do 17), Andres ditempatkan di Kampfgeschwader 2 yang dilengkapi dengan pembom Dornier Do 17. Dalam pendaratan Sekutu di Dieppe (Prancis) tahun 1942, pesawat Do 217 E-4 (Werknummer 5461) U5+QU yang dipilotinya ditembak jatuh oleh pemburu Spitfire Inggris. Andres berhasil selamat dengan terjun menggunakan parasut ke wilayah Jerman, tapi dua orang awaknya menjadi tawanan Inggris sementara satu orang lagi dinyatakan hilang. Tak lama setelah Andres mendapat DKiG, Geschwaderkommodore KG 2 Major Walter Bradel ikut bersamanya dalam misi malam hari ke atas udara Inggris. Tak dinyana pesawat mereka diberondong tembakan sehingga saat pulang kembali ke markas terpaksa harus mendarat darurat dengan kerusakan 80%. Bradel dan satu orang lagi tewas, sementara Andres selamat untuk kedua kalinya. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 20 April 1944 sebagai Oberleutnant dan Flugzeugführer di Stabsstaffel / Kampfgeschwader 2 (KG 2) "Holzhammer" / IX.Fliegerkorps / Luftflotte 3, dan pada awal Agustus 1944 sudah menyelesaikan 100 feindflug... luar biasa ketika melihat dia adalah seorang pilot pesawat pembom yang lamban dan semuanya merupakan misi ke Inggris yang dipenuhi oleh pesawat-pesawat pemburu kualitas yahud dengan pilot jempolan, pertahanan anti udara yang rapat dan kekuatan yang berbanding jauh (terutama mulai tahun 1943 ke atas)! Setelah unitnya balik ke Jerman untuk berpartisipasi dalam Reichsverteidigung (Defence of the Reich), Andres ditugaskan untuk menjadi pilot pemburu malam (Nachtjäger) menggunakan Junkers Ju 88. Tak lama setelah tinggal landas dari Platz Gütersloh di malam tanggal 11/12 Februari 1945, pesawat Ju 88 G-1 (Werknummer 710.856) 3C+FN Andres ditembak jatuh oleh pemburu malam Mosquito Inggris di atas Oelde. Dia bersama dengan dua orang awaknya, Bordschütze Oberfeldwebel Gerhard Andrä dan Bordfunker Feldwebel Kurt Sauter, gugur dalam peristiwa tersebut. Itu adalah misi ke-10 yang dijalaninya sebagai pemburu malam dari total 130 misi dalam karirnya sebagai pilot Luftwaffe. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Flugzeugbeobachterabzeichen (1 Juli 1942); Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Frontflugspange für Kampfflieger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (3 Desember 1942)


 Generalleutnant Karl Angerstein (4 Desember 1890 – 20 September 1985) pertama kali masuk dinas militer tanggal 25 September 1911 sebagai Fahnenjunker di Infanterie-Regiment 87. Dia lalu menjalani pelatihan terbang dan kemudian ditempatkan sebagai pilot di 4. Flieger-Ersatz-Abteilung, Feld-Flieger-Abteilung dan 3. Bombergeschwader. Seusai perang dia melanjutkan karirnya sebagai pilot untuk polisi perbatasan, dilanjutkan dengan menjadi Gruppenkommandeur di Kampfgeschwader 157 saat Luftwaffe dibentuk tahun 1935. Dia lalu menjadi Geschwaderkommodore untuk Kampfgeschwader 28 (9 Januari 1940 - 16 Juli 1940) dan Kampfgeschwader 1 (17 Juli 1940 - 1 Maret 1942). Angerstein dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 2 November 1940 sebagai Oberst dan Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 1 (KG 1) "Hindenburg" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 3 sebagai penghargaan atas prestasi unitnya dalam Pertempuran Prancis dan Britania. Setelah malang melintas mengisi posisi yang berhubungan dengan dunia penerbangan, pada tanggal 25 Oktober 1944 dia ganti haluan dengan menjadi Hakim-Perwira di Reichskriegsgericht (Pengadilan Perang Reich). Angerstein ditawan oleh pasukan Amerika tanggal 8 Mei 1945 dan baru dibebaskan tanggal 30 Juni 1947. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Ritterkreuz des königlichen Preußischen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (17 April 1918); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Königlichen Preußischen Flugzeugführerabzeichen; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Dienstauszeuchnung der Wehrmacht I.Klasse 25 jahre; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Gemeinsames Flugzeugführer-und Beobachter-Abzeichen in Gold mit Brillanten; Frontflugspange für Kampfflieger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Juli 1942). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 19 Agustus 1943 dan 9 Oktober 1943


Oberstleutnant Wilhelm "Willy" Antrup (1 Februari 1910 - 24 November 1984) memasuki Deutschen Verkehrsfliegerschule di Cottbus tahun 1934 setelah lulus sekolah umum. Setelah menjalani pelatihan sebagai pilot dia bergabung dengan Luftwaffe tahun 1935. Antrup ikut ambil bagian dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939) sebagai Leutnant di Kondor Legion, dilanjutkan dengan kampanye di Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Britania, Barbarossa, Kiev, Kaukasus, Stalingrad, Kursk, dan banyak lagi. Dia bertugas di Kampfgeschwader 55 "Greif" dari tahun 1939 dan diangkat secara resmi sebagai Komodornya dari tanggal 8 Agustus 1943 s/d 21 November 1944 menggantikan Oberstleutnant Dr. Ernst Kühl (dan nantinya digantikan oleh Major Richard Brunner) Antrup. dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, serta Eichenlaub #655 tanggal 18 November 1944 sebagai Oberstleutnant dan Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / IX.Fliegerkorps / Luftflotte 10. Di akhir Perang Dunia II dia ditawan oleh pasukan Amerika. Pada tahun 1956 dia bergabung dengan Bundesluftwaffe sebagai Leiter der Technischen Schule der Luftwaffe dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1968 dengan pangkat Brigadegeneral. Dalam Perang Dunia II Antrup ikut serta dalam 612 misi operasional. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (1941) dan I.Klasse (1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (1941); Deutsches Kreuz in Gold #6/14 (2 Januari 1942); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse 12 jahre (1943); serta Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger. Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 22 Juni 1944



 Oberfeldwebel Erich Axthammer (3 Desember 1920 - ? ) adalah anak fotografer dari Neumark (Austria) yang bergabung dengan Luftwaffe bulan November 1938 beberapa bulan setelah Anschluss. Selama tahun 1941 dia ditempatkan di Front Timur bersama dengan 7./Schlachtgeschwader 1 dan menerbangkan pesawat serang-darat Henschel HS 123. Pada bulan November 1943 jam terbangnya telah mencapai 300 feindflug (misi tempur) sehingga dianugerahi DKiG. Dia lalu pindah tugas ke 1./Schlachtgeschwader 152, 5./Schlachtgeschwader 77 dan 8./Schlachtgeschwader 10 (yang terakhir bulan Agustus 1944). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 28 April 1945 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer di Stab / Schlachtgeschwader 10 (SG 10) / Luftflotte 4 setelah bertugas dalam 505 feindflug, dan merupakan salah satu dari pilot Luftwaffe terakhir yang mendapatkan penghargaan setinggi itu! Selama karir militernya, Axthammer terbang dalam 530 feindflug (300 di antaranya menggunakan Hs 123 dan sisanya dengan Focke-Wulf Fw 190). Dia mengklaim 4 pesawat Soviet yang ditembak jatuh dalam pertempuran udara (plus dua kemenangan yang tak terkonfirmasi) serta begitu banyak sasaran darat, di antaranya adalah 42 truk (plus 27 kendaraan darat lainnya), 46 kereta yang ditarik kuda, 1 ranpur, 2 tank, 2 senjata artileri, 2 senjata flak, 5 posisi artileri anti pesawat udara, 4 depot bahan bakar, 2 jembatan ponton, 1 jembatan darat, dan 2 pesawat yang terparkir di darat! Medalinya dikalungkan oleh General der Flieger Rudolf Meister sebagai perwakilan dari panglima Luftwaffe Generalfeldmarschall Ritter von Greim (saat itu Hermann Göring telah ditangkap atas perintah Hitler karena tuduhan pengkhianatan). Setelah perang usai dia selama beberapa waktu menjadi pekerja tambang sebelum bergabung dengan Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman Barat) bulan Oktober 1958 sebagai pilot pesawat transport dan helikopter, dan pensiun tanggal 31 Maret 1973 sebagai Stabsfeldwebel. Setidaknya sampai tulisan ini dibuat (8 Mei 2014, tepat 69 tahun setelah Perang Dunia II berakhir di Eropa), mantan jagoan serang-darat Luftwaffe ini masih hidup dan sehat wal-afiat di usianya yang telah menginjak 93 tahun! Axthammer dikenal rendah hati dan jujur, dan dia mengaku bahwa dia tak pernah menghancurkan tank di darat seperti klaim berbagai publikasi dan buku, padahal klaim itu sendiri didasarkan atas saksi mata yang melihat peristiwa itu terjadi serta laporan unitnya! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Juni 1943) dan I.Klasse (10 Agustus 1943); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (1 Juni 1942), in Silber (6 Juni 1943), in Gold (22 Juli 1943) dan in Gold mit Anhänger (11 Agustus 1944); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (11 Oktober 1943); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern (12 November 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (14 November 1943)



Oberstleutnant Hansgeorg Bätcher (13 Januari 1914 - 23 April 2003) menerima pelatihan terbang di Fliegergruppe Tutow (November 1935 - Maret 1936) sebelum bergabung dengan Kampfgeschwader 157 bulan Desember 1938. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi Jerman atas Polandia (1939) dan Prancis (1940). Di yang terakhir Bätcher sempat tertawan tanggal 5 Juni 1940 setelah pesawatnya ditembak jatuh, tapi dilepaskan kembali ketika Prancis menyerah atas Jerman beberapa hari kemudian. Dia ditugaskan sebagai instruktur terbang selama beberapa bulan sebelum aktif kembali di front bulan Mei 1941 dengan bergabung bersama Kampfgeschwader 100 yang dilengkapi oleh pesawat pembom Heinkel He 111. Pada awal tahun 1942 unitnya terlibat dalam pemboman maritim atas kapal-kapal soviet di Laut Hitam dan Bätcher menjadi pilot pembom tersukses dalam operasi ini setelah berhasil menenggelamkan dan merusak beberapa kapal musuh. Setelah itu Bätcher berpindah tugas ke Kaukasus dan Stalingrad. Dia selalu menunjukkan prestasi yang jempolan sebagai veteran bomber sehingga dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 Desember 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 "Wiking" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Setelah menyelesaikan misi tempurnya yang ke-658 bulan Februari 1944, Bätcher dianugerahi Eichenlaub #434 tanggal 24 Maret 1944 sebagai Major dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Jasanya begitu diperlukan sehingga dia dilarang untuk terbang dan dialihtugaskan sebagai perwira staff sampai bulan Desember 1944 ketika dibalikkan lagi sebagai perwira lapangan di Kampfgeschwader 76 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat pembom bermesin jet Arado Ar 234. Pada bulan Februari 1945 dia ditunjuk sebagai komandan KG(J) 54 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat Messerschmitt Me 262 fighter-bomber sampai dengan akhir perang. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juli 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (23 Agustus 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (3 September 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (8 November 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (24 November 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold #71/28 (2 Juli 1942)



Hauptmann im Generalstab Otto Edler von Ballasko (29 April 1919 - 5 Februari 2005) adalah pilot dari Austria yang bergabung dengan Flieger-Ersatz-Abteilung 16 tanggal 7 November 1938. Dia ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Britania, Unternehmen Barbarossa, Pengepungan Leningrad, Kantong Demyansk, Pertempuran Kaukasus, Pertempuran Stalingrad, Pertempuran Kursk, dan invasi Sekutu atas Sisilia. Veteran bomber yang biasa mempiloti pesawat Heinkel He 177 ini dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Kampfgeschwader 1 "Hindenburg" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 1. Dia ditangkap oleh pasukan Amerika bulan Mei 1945 dan dilepaskan kembali di akhir tahun yang sama. Ballasko melanjutkan karir sebagai direktur perusahaan ban "Semperit" di Inggris. Sepanjang Perang Dunia II dia telah tercatat terlibat dalam 401 misi tempur. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen (9 Maret 1940); Eisernes Kreuz II.Klasse (1 September 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (31 Januari 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (10 Juli 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (26 September 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger (1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (16 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold (19 Januari 1942); Kroatisches Flugzeugführerabzeichen (11 Juni 1943); serta Demjanskchild (31 Desember 1943)


Major Josef Belz


Feldwebel Günther Bierbrauer


Major Helmuth Bode


Major Richard Czekay


Hauptmann Erwin-Peter Diekwisch


Hauptmann Heinrich Eppen


Major Ludwig Franzisket


 Leutnant Hans Gaenshirt (30 Juli 1923 - 22 Desember 2010) mengabdi di 2.Staffel/Kampfgeschwader 100 sebelum kemudian dipindahkan ke Kampfgeschwader 4. Medali yang diterimanya: Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (30 November 1943), Eisernes Kreuz II. Klasse (15 Januari 1944), Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (22 Januari 1944), Eisernes Kreuz I. Klasse (7 Maret 1944), Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (17 Maret 1944), Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (14 Juni 1944), Deutsches Kreuz in Gold (24 Desember 1944), dan Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl #200 (20 April 1945)


 Major Bernhard Hamester (21 Oktober 1913 - 22 April 1945) dari Stukageschwader 3 tercatat menjalani 400+ feindflug (misi tempur) sepanjang karir militernya, dan dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (3 September 1942) serta Deutsches Kreuz in Gold (9 April 1942). Dia terbunuh saat pesawatnya terkena tembakan senjata artileri anti udara Soviet di dekat Trebbin (Jerman)


Salah satu pilot dari II.Gruppe/SG 1 yang paling berpengalaman adalah Oberleutnant Hans-Joachim Jäschke yang baru berusia 22 tahun. Dia bergabung dengan Gruppe pada awal tahun 1942 dan pada akhir bulan Maret 1944 sudah menjadi Staffelkapitän dari 4./SG 2. Pada tanggal 26 Maret 1944, tak lama setelah kedatangan II./SG 1 di pangkalan udara Rovaniemi, Finlandia, Jäschke dianugerahi Ritterkreuz. Pada saat itu dia telah menerbangkan 553 feindflug (misi tempur) dan berhasil menghancurkan 78 tank, 27 senjata artileri, lebih dari 100 truk, dan 11 jembatan! Foto di atas memperlihatkan Jäschke saat baru berada di Rovaniemi awal bulan April 1944. Salah seorang kameradnya membantu memasangkan Ritterkreuz demi konsumsi fotografer. Perhatikan medali Deutsches Kreuz in Gold (diberikan tanggal 2 Agustus 1943) versi kain dengan lingkaran metal yang dikenakannya! Jäschke juga memakai Frontflugspange in Gold dengan tulisan “500” serta medali Flugzeugführerabzeichen, juga dalam versi kain. Seperti semua pilot II./SG 1 lainnya, pada musim panas 1944 Hans-Joachim Jäschke dipaksa untuk mengganti pesawat Junkers Ju 87-nya yang terpercaya dengan Focke-Wulf Fw 190 F-8. Perubahan ini tak membawa keberuntungan baginya. Pada tanggal 21 Juli 1944, dalam sebuah serangan dalam ketinggian rendah terhadap konvoy musuh di dekat Klezcsele, Hungaria, pesawat Jäschke ditembak jatuh oleh senjata anti serangan udara. Pesawatnya terbakar hebat dan dia tidak berhasil keluar sehingga terbunuh dalam ledakan yang kemudian terjadi saat pesawatnya menabrak daratan
. Foto di atas diambil oleh seorang Hauptmann tak dikenal yang hobi fotografi dari Gruppenstab yang kemudian menjadi tawanan di Jerman selatan bulan Mei 1945. Disana tentara Amerika mengambil beberapa rol negatif filmnya yang belum dikembangkan. Film-film tersebut kemudian dikembangkan oleh Kodak di Amerika, dan berdekade-dekade setelah itu seorang kolektor menemukannya secara tidak sengaja. Foto-foto ini lalu dikembalikan lagi ke Jerman meskipun kondisinya sudah banyak yang rusak


Oberleutnant Johann Klaus adalah pilot veteran dari II./SG 1. Dia bergabung dengan II./St.G 1 bulan Juli 1942 dan pada musim panas 1944 sudah menjadi salah satu pilot terbaik Gruppe-nya! Kemampuannya yang menonjol membuat dia diserahi tanggungjawab untuk menjadi Staffelkapitän dari 6./St.G 1 bulan Agustus 1943. pada tanggal 30 Agustus tahun yang sama Klaus dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold. Setelah lebih dari 600 feindflug (misi tempur), dia dianugerahi Ritterkreuz di Rovaniemi pada tanggal 26 Maret 1944, berbarengan dengan Oberleutnant Hans-Joachim Jäschke.
Pada tanggal 20 Oktober 1944, saat menjadi komandan sementara II./SG 1, pesawat Fw 190 yang diterbangkan oleh Oberleutnant Klaus ditembak jatuh oleh senjata anti serangan udara Rusia di wilayah Ebenrode, Prusia Timur. Dia berhasil bail-out di wilayah Jerman, tapi kemudian angin malah membawa parasutnya ke wilayah yang dikuasai oleh Rusia! Klaus menderita luka serius akibat dari menghantam ekor pesawatnya ketika sedang berusaha untuk bail-out. Dia lalu ditangkap oleh Rusia dan menjadi tawanan perang sampai tahun 1949


 Oberstleutnant Helmut Mahlke (27 Agustus 1913 – 26 Desember 1998) dari Sturzkampfgeschwader 1 (StG 1) adalah jagoan Stuka yang memulai karirnya tahun 1932 di Angkatan Laut. Tiga tahun kemudian dia ditransfer ke Luftwaffe dan menjadi master strategi serang-laut yang saat itu masih dalam tahap pengembangan. Mahlke terlibat dalam kampanye Jerman di Prancis, Dunkirk, Pertempuran Britania, pemboman Malta, Afrika Utara, Tobruk, dan Front Timur. Dia dianugerahi Ritterkreuz setelah dalam 159 misi tempur berhasil menghancurkan dua kapal perusak, satu kapal selam, serta 29 kapal suplai (selain juga merusakkan sebuah kapal penjelajah serta kapal-kapal lain yang lebih kecil)! Mahlke terpaksa "pensiun dini" setelah pesawatnya terbakar dan dia terluka parah, yang memaksanya menghabiskan sisa perang di posisi staff. Setelah perang dia bergabung dengan Bundeswehr (16 November 1955 - 30 September 1970) dan pensiun dengan pangkat Generalleutnant. Medali-medali yang diraihnya: Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse 4 jahre (2 Oktober 1936); Gemeinsames Flugzeugführer-Beobachter Abzeichen (19 Desember 1936); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (20 Agustus 1939); Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes (19 Desember 1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (16 April 1940) dan I.Klasse (21 Juni 1940); Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 Juli 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (8 Agustus 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (15 Juni 1942); Deutsches Kreuz in Gold (31 Maret 1944); serta Frontflugspange für Schlachtflieger in Gold (8 September 1944)



Sumber :
 
Buku "German Fighter Ace Hans-Joachim Marseille: The Life Story of the Star of Africa" karya Franz Kurowski 
Majalah "Luftwaffe im Focus Spezial" No.1 tahun 2003
Foto koleksi pribadi Docarchiv
www.en.wikipedia.org
www.en.ww2awards.com
www.forum.axishistory.com

www.luftwaffe.cz
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com

www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Dijual! Seragam Perang Dunia II (Non-Nazi)

$
0
0
Untuk yang berminat bisa menghubungi e-mail saya di alifrafikkhan@gmail.com atau langsung SMS ke nomor telepon 0856-2007755. Pembayaran dialamatkan ke rekening BCA 3770149389 atau Mandiri 9000003384550 (Sukabumi) a/n ALIF RAFIK KHAN. Untuk pembelian seragam rada ribet, karena anda harus pergi dulu ke tukang jahit minta diukurin data-data sebagai berikut:
topi: ukur saja pake meteran lilit di atas kepala pas di dahi di atas kuping sedikit
Baju: panjang dan lebar badan, lebar bahu, lingkar kerah dan panjang tangan
Celana: Lingkar pinggang, panjang, pinggul (lingkar), paha (lebar), lebar ujung kaki dan kris (selangkangan)

Note:
Semuanya adalah produksi lokal dengan bahan kain rata-rata gabardine, jadi kalau ada sedikit perbedaan bahan atau insignia dengan aslinya harap maklum. Yang jelas barang akan diusahakan seotentik mungkin. Harga BELUM termasuk ongkos kirim. Semua barang tidak ready stock jadi baru dibuat setelah dipesan, karena itu dari pemesanan sampai pengiriman bisa memakan waktu 2-3 minggu (harap maklum). Anda juga bisa memesan seragam yang tidak ada dalam contoh foto di bawah, cukup kirimkan contoh gambarnya melalui email.



 
 
 World War II Repro British P37 Battledress
tersedia dalam 2 pilihan bahan kain :
1. Bahan kain kanvas Rp.800.000 (complete Jacket+trousers+insignia+sidecap)
2. Bahan kain wool Rp.1.600.000 (complete Jacket+trousers+insignia+sidecap)

 Perlengkapan perang (belt, holster, ammo pouch dsb.)


 Jaket penerbang/pilot A-2 AVIREX - USA



 Seragam Red Army Uni Soviet
Seragam+celana+insignia Rp 600.000,-


 Topi tentara Jepang (Ryakubo)
Tanpa ear flap (rumbai telinga) Rp 120.000,-
Dengan ear flap (rumbai telinga) Rp 150.000,-

Memorabilia yang Dicuri

$
0
0
 
Memorabilia peninggalan jagoan udara Luftwaffe Gerhard Barkhorn. Pada tahun 1996 barang-barang ini dicuri secara brutal dari rumah keluarga yang menyimpannya (setelah Barkhorn serta istrinya meninggal tahun 1983) dan tak lama kemudian mereka sudah bermunculan di rumah-rumah lelang terkemuka di internet. Untungnya beberapa diantaranya dikembalikan oleh orang yang berhasil memenangkannya dan kemudian diberi tahu tentang hal ini. Daftar barang yang dicuri terdapat dalam foto di atas


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Jerman Pasca Nazi

Foto Bundeswehr (Angkatan Barsenjata Jerman Barat)

$
0
0
BUNDESLUFTWAFFE

 Pada tanggal 21 April 1961 Generalleutnant Josef Kammhuber mempersembahkan tiga ärmelstreifen (pita lengan) Bundeswehr untuk memperingati tiga skuadron udara (Geschwader) terkemuka Jerman dalam Perang Dunia Pertama, "Immelmann", "Boelcke" dan "Richthofen". Tanggalnya sendiri bertepatan dengan 43 tahun peringatan kematian jagoan udara terbaik di perang tersebut, Manfred Freiherr von Richthofen. Foto ini memperlihatkan saat penerimaan ärmelstreifen tersebut oleh tiga orang komandan skuadron (yang juga merupakan mantan pilot Luftwaffe dalam Perang Dunia II). Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Erich Hartmann (Jagdgeschwader 71 "richthofen"), Oberst Gerhard Barkhorn (Jagdbombergeschwader 31 "Boelcke") dan Oberst Walter Grasemann (Aufklärungsgeschwader 51 "Immelmann"). Bundesluftwaffe memang meneruskan tradisi untuk menganugerahkan ärmelstreifen pada Traditionsverbände (unit lawas) mereka, seperti "Jagdgeschwader Mölders", "Jagdgeschwader Steinhoff", "Jagdgeschwader Richthofen" dan "Jagdgeschwader Boelke", yang diambil dari nama pilot-pilot jagoan Jerman dalam dua perang dunia. Foto ini terdapat dalam buku "Die Bundeswehr und ihre Uniformen. 30 Jahre Bekleidungsgeschichte" karya Jörg-Michael Hormann



Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Foto Seeflieger (Penerbang Maritim Luftwaffe)

$
0
0

Unteroffizier Johannes Flath (kelahiran 4 Januari 1920), yang berasal dari Luftwaffe, mengenakan Flotten-Kriegsabzeichen (High Seas Fleet Badge) - yang merupakan medalinya Kriegsmarine - dalam sebuah foto studio saat dia masih berpangkat Obergefreiter. Flath merupakan bordflieger (pilot pesawat pengintai yang biasa diperbantukan dalam kapal-kapal penjelajah ringan Jerman alias leichte Kreuzer) yang tercatat pernah bertugas di  Kreuzer Königsberg (16 Maret 1940 - 26 April 1940), Kreuzer Prinz Eugen (15 Oktober 1940 - 9 Juli 1941; 3 Februari 1942 - 31 Mei 1942), serta Kreuzer Admiral Scheer (15 Mei 1943 - 20 Juni 1943; 16 Juni 1944 - 12 Oktober 1944; 6 Januari 1945 - 16 April 1945). Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Reichsjugend Sportabzeichen #156722 (15 Oktober 1937); Reichssportabzeichen in Bronze (13 Oktober 1938); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwerten (11 November 1940); Flotten-Kreigsabzeichen (27 Maret 1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (5 Juni 1942); serta Golden kordel zum Armelbätigkeitsabzeichen (10 Februari 1944) 


Sumber :
www.aufhimmelzuhause.com

Foto 100. leichte Infanterie-Division / 100. Jäger-Division

$
0
0
PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD


 
Oberst Dr.-Ing Albrecht Adolf Heinrich Peter Czimatis (18 April 1897 - 22 Desember 1984) adalah perwira artileri dari Prusia yang pertama kali bertugas di Altmärkisches Feldartillerie-Regiment Nr. 40 tanggal 24 Maret 1915. Dia tetap berada di Reichsheer diantara dua perang dunia. Pada tahun 1932 Czimatis lulus dari kuliahnya dengan gelar Doktor Teknik. Dia dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 2 Juli 1942 sebagai Kommandeur Artillerie-Regiment 83 / 100.Jäger-Division / XXXX.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd. Pada akhir Pertempuran Stalingrad (5 Januari 1943) dia diperintahkan untuk mengambil alih komando 305. Infanterie-Division dari Oberst im Generalstab Bernhard Steinmetz yang terluka, dan keesokan harinya mendapat "limpahan" sisa-sisa prajurit dari 79. Infanterie-Division! Setelah ditawan oleh Tentara Merah, Czimatis menjadi anggota Nationalkomitee Freies Deutschland, organisasi anti-Nazi yang dibentuk oleh para tawanan Jerman di Rusia. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Agustus 1916); 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse (26 September 1918); Baden Order of the Zähringer Löwen; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse. Foto di atas memperlihatkan saat DKiGverleihung (hari penganugerahan DKiG) untuk Czimatis, dimana yang menyematkan medali tersebut adalah Generalleutnant Werner Sanne (Kommandeur 100. Jäger-Division)




Sumber :
www.forum.axishistory.com

Fakta Menarik tentang Panzer

$
0
0
 Panzerkampfwagen VI Tiger "231" milik Leutnant Zabel dari schwere Panzer-Abteilung 503 dihantam oleh tembakan musuh dari berbagai kaliber sebanyak 252 kali dalam pertempuran di dekat Ssemernikovo, perbatasan terluar Rostov/Don pada tanggal 11 Februari 1943, tapi masih bisa digerakkan sampai sejauh 60km ke garis belakang dan kembali dengan selamat ke unitnya! Di kemudian hari tank GREGET satu ini dipulangkan ke Jerman (perhatikan rantai roda khusus untuk pengangkutan), meskipun tidak diketahui nasibnya setelah itu, apakah diperbaiki atau dikilo di tukang lekdut 


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

Foto schwere Panzer-Abteilung 506 (sPz.Abt.506)

$
0
0
 Panzerkampfwagen VI Tiger (8,8 cm L/56) Ausf. E (Sd.Kfz. 181) dari schwere Panzer Abteilung 506 di Front Timur tahun 1944. Perhatikan bahwa dua senapan mesin MG 34 yang terpasang di badannya ditutupi oleh kain merah (juga ujung meriam utama KwK 36 L/56 88mm yang ditutupi oleh pembungkus), yang berguna untuk melindunginya dari debu musim panas Rusia yang biasa muncul di sebagian besar jalan-jalannya yang tidak berlapis aspal. Bagian terluar roda-rodanya terbuat dari besi, dimana sebelum bulan Januari 1944 semua roda Tiger bagian luarnya dilapisi oleh bahan karet. Meskipun konsekwensinya membuat tank menjadi bertambah berat, tapi hal ini terpaksa dilakukan karena di akhir-akhir perang Jerman mengalami kekurangan bahan karet yang parah, yang harus diimpor dari Timur Jauh (terutama Indonesia!). Tiger ini bergerak dengan semua lubang keluarnya dibiarkan terbuka dan empat dari lima awaknya nongkrong di luar (kecuali supir), yang mungkin dilakukan untuk mendinginkan diri di tengah udara yang panas. Foto ini sendiri telah mendapat sentuhan editing, yang terlihat dari bayangan meriam dengan "garpu" di ujungnya!


Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto 126. Infanterie-Division

$
0
0
Para perwira dari Infanterie-Regiment 426 / 126.Infanterie-Division berbincang bersama di tengah masa tenang dari pertempuran saat invasi Jerman ke Rusia tahun 1941 (Unternehmen Barbarossa). Mereka semuanya adalah Ritterkreuzträger meskipun pada saat foto ini diambil baru perwira di kanan yang sudah mendapatkannya. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Walter Wienke (Ritterkreuz tanggal 20 Agustus 1942 sebagai Führer II.Bataillon / Infanterie-Regiment 426), Fahnenjunker-Oberfeldwebel Karl Glätzer (Ritterkreuz tanggal 9 April 1944 sebagai Führer I.Bataillon / Grenadier-Regiment 426), dan Oberstleutnant Alfred Hemmann (Kommandeur Infanterie-Regiment 426)


Sumber :
www.histomil.com

Foto Pertempuran Krimea

$
0
0
 Upacara penganugerahan medali Eisernes Kreuz II.Klasse untuk para prajurit Rumania dari unit Pasukan Gunung. Mereka merupakan bagian dari AD ke-3 Rumania yang ikut membantu ekspansi Jenderal Erich von Manstein (11. Armee) di Krimea. AD ke-3 Rumania sendiri terdiri dari Korps Kavaleri (Brigade Kavaleri ke-5, ke-6 dan ke-8) dan Korps Gunung (Brigade Gunung ke-1, ke-2 dan ke-4). Skuadron Pengintai Udara ke-19 dan ke-21 (dilengkapi dengan pesawat IAR-39) serta Skuadron Penghubung ke-111 (pesawat F-10G) juga diperbantukan kepadanya. Total terdapat 74.700 prajurit di bawah komando Letnan Jenderal Petre Dumitrescu


Sumber :
www.feldgrau.com

Fakta Menarik tentang Fallschirmjäger

$
0
0
 General der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General Fallschirmjäger) meminta seorang prajurit Fallschirmjäger untuk menunjukkan luka di kepala yang baru didapatnya di medan pertempuran, dan lalu membelainya sambil menyemangatinya. Hal yang menunjukkan keakraban yang tidak biasa antara seorang prajurit rendah dengan perwira tinggi yang jarang terdapat di kesatuan-kesatuan lainnya!


Sumber :
www.histomil.com

Foto Berwarna Kanada dalam Perang Dunia II

$
0
0
 Foto ini memperlihatkan empat orang prajurit dari 3rd Canadian Infantry Division, dari kiri ke kanan: Sergeant Traplin, Bombardier Heldon, Bombardier Blank dan Sergent Kennedy. Mereka sedang berpose dengan senjata anti pesawat udara 40mm/L60 Bofors buatan Swedia setelah baru saja menembak jatuh sebuah pesawat Luftwaffe di atas pantai dekat sarang pertahanan mereka yang terletak di wilayah Bernières-sur-Mer dekat Juno Beach (Normandia), 6 Juni 1944. Pada saat foto ini diambil pesawat-pesawat Jerman masih aktif di wilayah tersebut. Pada saat D-Day, sekitar 30.000 orang prajurit Kanada telah mendarat di Normandia dan 340 orang di antaranya tewas dalam pertempuran di bibir pantai. Orang yang menghadap ke kiri di tengah sedang menggunakan Stiffkey Sight buatan Inggris, sebuah alat komputer mekanis sederhana yang mampu membantu mengarahkan penglihatan gunner senjata mengikuti target yang bergerak dengan cepat. Senjata AA Bofors sendiri adalah sebuah senjata yang mobil dan biasanya dipindahkan dengan cara ditarik menggunakan GMC atau truk Dodge 6x6. Awaknya terdiri dari delapan orang yang terdiri dari komandan, gunner, dua loader, penunjuk arah, operator ketinggian, operator radio, dan supir truk penarik


Sumber :
www.stolly.org.uk

Foto Ernst Barkmann

$
0
0
SS-Oberscharführer Ernst Barkmann (25 Agustus 1919 - 27 Juni 2009) adalah jagoan panzer dari Divisi SS "Das Reich" yang tercatat menghancurkan 82 tank musuh (kebanyakan adalah tank Sherman dari Amerika), 136 kendaraan lainnya serta 43 senjata anti-tank. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Agustus 1944 sebagai SS-Unterscharführer dan Panzerkommandant di 4.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich" / LXXXIV.Armeekorps / 7.Armee / Heeresgruppe B setelah berhasil menghancurkan sembilan tank Sherman dalam pertempuran di desa Lerey, Prancis, tanggal 27 Juli 1944 dalam apa yang terkenal sebagai "Barkmann's Corner". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (14 Juli 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (1939); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1939); Verwundetenabzeichen in Silber (19 Juli 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Verwundetenabzeichen in Gold; Eisernes Kreuz I.Klasse (1 Agustus 1944); serta Panzerkampfabzeichen III.Stufe "50" (1945). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


 Ernst Barkmann sebagai seorang SS-Sturmmann. Dia memulai karir militernya dengan bergabung bersama SS-Standarte "Germania" yang bermarkas di Hamburg tanggal 1 April 1936. Pada saat penyerbuan Jerman ke Polandia (September 1939) dia bertugas sebagai penembak senapan mesin di 9.Sturm / III.Sturmbann / SS-Standarte "Germania" yang merupakan bagian dari 14. Armee. Dalam palagan pertamanya ini Barkmann sudah menunjukkan keberaniannya yang menonjol dan mendapatkan dua buah medali: Infanterie-Sturmabzeichen in Silber serta Verwundetenabzeichen in Schwarz. Pangkatnya juga dinaikkan menjadi SS-Rottenführer


Ernst Barkmann diatas Panzerkampfwagen V Panther Ausf.D "401" yang menjadi andalannya. Dia sebenarnya berasal dari unit infanteri dengan spesialisasi senapan mesin. Pada musim gugur tahun 1942 Barkmann mengajukan permohonan pindah unit ke satuan panzer Waffen-SS yang baru dibentuk, dan di musim dinginnya dia sudah berjibaku di Front Timur dengan unit barunya sebagai gunner Panzer III Ausf.J/1 yang dikomandani oleh SS-Rottenführer Alfred Hargesheimer. Barkmann bertugas di SS-Panzer-Regiment "Das Reich" dalam operasi bermotor besar-besaran guna menghancurkan Grup Gerak Popov. Dalam pertempuran yang kemudian terjadi dia membuktikan diri sebagai gunner yang berkualitas. Tak lama setelahnya dia dipromosikan menjadi SS-Unterscharführer dan diberikan komando Panzer III-nya sendiri. Sebagai seorang komandan tank, Barkmann berhasil menghancurkan beberapa tank Rusia dalam Pertempuran Ketiga Kharkov (19 Februari - 15 Maret 1943)


 Pada saat SS-Scharführer Ernst Barkmann (2.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment "Das Reich") memulai peranan barunya sebagai komandan Panzer III Ausf.J dalam Pertempuran Kharkov (19 Februari - 15 Maret 1943), supir tanknya saat itu bernama Ernest Pölz (tengah) yang merupakan saudara kandung dari jagoan Stuka Luftwaffe sekaligus Eichenlaubträger Hubert Pölz (kanan)


SS-Unterscharführer Ernst Barkmann dari 4.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich: memegang bendera dalam upacara yang diadakan oleh Divisi SS "Das Reich" di Prancis selatan, bulan Mei 1944, saat I.Abteilung / SS-Panzer Regiment 2 menerima tambahan Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G terbaru dalam perbendaharaannya. Saat itu Barkmann tergabung dalam 4.Kompanie sementara sebelumnya dia tergabung dalam 2.Kompanie ketika berlangsung Pertempuran Kursk dan menggunakan Panther Ausf.D sampai dengan Agustus 1943


 Pada tanggal 27 Juli 1944, SS-Unterscharführer Ernst Barkmann baru saja kembali dengan Panther Ausf.A "421"-nya dari front. Dalam perjalanan dia dihentikan oleh barisan prajurit infanteri SS yang sedang bergerak mundur. Mereka melaporkan bahwa unit lapis baja Amerika sedang mendekat. Barkmann memutuskan untuk mengirimkan dua orang awaknya untuk memverifikasi kebenaran laporan tersebut. Tak lama kemudian mereka kembali dengan berita bahwa 15 tank Sherman ditambah dengan beberapa kendaraan perang lainnya sedang mendekat. Barkmann memutuskan untuk menghadapi mereka tanpa menunggu perintah terlebih dahulu meskipun tak ada Panther lain yang menemaninya. Dia menggerakkan panzernya ke sudut jalan di dekat Le Lorey (Normandia) yang dilindungi oleh kerimbunan pohon ek sambil menunggu kedatangan musuh. Ketika rombongan tank Amerika akhirnya datang, Panther Barkmann mulai menembak dan menghancurkan dua tank terdepan serta sebuah truk tangki BBM di belakangnya. Dua Shermann berusaha memutari rongsokan kendaraan perang yang terbakar yang menghalangi jalan. Meriam Barkmann menyalak kembali. Satu buah tank Shermann meledak, diikuti oleh satunya lagi. Sisa kendaraan perang lainnya buru-buru mundur dari neraka tersebut sambil memanggil bantuan udara sehingga Panther Barkmann mengalami kerusakan dan beberapa awaknya terluka. Dengan menggunakan unsur dadakan serta memanfaatkan kebisingan suara pesawat, dua tank Sherman berusaha menyelinap dan menyerang Panther yang "terluka tersebut". tapi kemudian malah mereka yang berbalik dihancurkan oleh Barkmann! Dia dan awaknya lalu buru-buru memperbaiki panzer mereka yang rusak dengan tak lupa meng-K.O. dua tank Sherman lainnya dalam proses tersebut ditambah dengan satu Sherman terakhir dalam perjalanan kembali ke markas. Supirnya mampu menggerakkan Panther mereka yang rusak ke tempat yang aman di desa Neufborg yang terdekat. Dalam pertempuran luar biasa yang terkenal dengan nama "Barkmann's Corner" (Sudut Barkmann) tersebut, sang jagoan panzer Jerman mampu menghancurkan tidak kurang dari sembilan tank Sherman dan beberapa kendaraan perang lainnya. Atas prestasinya itu Barkmann diganjar dengan medali militer tertinggi Jerman, Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes


SS-Oberscharführer Ernst Barkmann berpose dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya tanggal 27 Agustus 1944 sebagaisebagai SS-Unterscharführer dan Panzerkommandant di 4.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich". Dia mengenakan seragam hitam Panzer versi SS yang biasa dinamakan sebagai "Sonderbekleidung des Deutscher Panzertruppen" (Pakaian Khusus Pasukan Tank Jerman). Selama karirnya Barkmann berhasil menghancurkan 82 tank, 136 kendaraan lainnya dan 43 senjata anti-tank. Kebanyakan dari tanknya berjenis M4 Sherman (buatan Amerika Serikat) sehingga dia dijuluki sebagai "Sherman Killer"!



 SS-Oberscharführer Ernst Barkmann (Panzerkommandant di 4.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich") mengenakan seragam hitam Panzertruppen dalam sebuah foto studio tak lama setelah dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Angka "2" di schulterklappen (tanda pangkat bahu) menunjukkan bahwa dia berasal dari SS-Panzer-Regiment 2. Pinggiran Kragenspiegel (insignia kerah) Barkmann terbuat dari cord (tali puntir) berwarna silver yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang Kandidat Perwira (Offiziersanwärter)


 Pertemuan para veteran Wehrmacht dan Waffen-SS peraih Ritterkreuz (Ritterkreuzträger) pasca Perang Dunia II. Dari kiri ke kanan : Heinrich 'Hein' Springer (Ritterkreuz 12 Januari 1942; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer), Ernst Barkmann (Ritterkreuz 27 Agustus 1944; pangkat terakhir SS-Oberscharführer), Heinz Macher (Ritterkreuz 3 April 1943 dan Eichenlaub 19 Agustus 1944; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer), Erich Eichler (Ritterkreuz 21 September 1944; pangkat terakhir Major), Theodor Wisch (Ritterkreuz 15 September 1941, Eichenlaub 12 Februari 1944 dan Schwerter 30 Agustus 1944; pangkat terakhir SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS), Günther-Eberhard Wisliceny (Ritterkreuz 30 Juli 1943, Eichenlaub 26 Desember 1944 dan Schwerter 6 Mei 1945; pangkat terakhir SS-Obersturmbannführer), Albert Stenwedel (Ritterkreuz 3 Mei 1945; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer), Willy Hein (Ritterkreuz 4 Mei 1944; pangkat terakhir SS-Hauptsturmführer der Reserve), dan Werner Meyer (Ritterkreuz 4 Mei 1944; pangkat terakhir SS-Hauptsturmführer)


Jamuan makan para veteran Waffen-SS yang diselenggarakan pada tahun 1958. Dari kiri ke kanan: Heinz Lammerding, Heinz Macher (belakang), Ernst August Krag dan Ernst Barkmann. Dalam Perang Dunia II mereka sama-sama bertugas di Divisi SS "Das Reich" dan juga sama-sama merupakan peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (Ritterkreuzträger). Yang membedakan adalah satuan cabang mereka: Lammerding adalah mantan komandan divisi, Macher dari SS-Panzergrenadier-Regiment 3 "Deutschland", Krag dari SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich", dan Barkmann berasal dari SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"


Jamuan makan para veteran Waffen-SS yang diselenggarakan pada tahun 1958. Duduk di depan dari kiri ke kanan: Heinz lammerding (Das Reichh), Ernst August Krag (Das Reich), Joachim "Jochen" Peiper (Leibstandarte), dan Ernst Barkmann (Das Reich). Dua yang terakhir adalah rekan seperjuangan dari sejak tahun 1945 di Austria ketika Peiper memasukkan unit Barkmann ke dalam Kampfgruppe-nya meskipun dalam waktu yang tidak terlalu lama


Boneka SS-Unterscharführer Ernst Barkmann lengkap dengan seragam hitam Panzertruppen dan dekorasi di dadanya (Eisernes Kreuz I.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen in Silber serta Verwundetenabzeichen in Schwarz). Tapi anehnya, kok justru medali paling bergengsi, Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, justru nggak nongtot?



Sumber :
Foto koleksi pribadi Gran sasso
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
www.cranstonart.co.uk
www.findagrave.com
www.forum.axishistory.com
www.panzerworld.com
www.pinterest.com
www.wehrmacht-awards.com

Foto Berwarna Peta Pertempuran dan Merundingkan Strategi Perang (Lagebesprechung)

$
0
0
Dukungan penuh yang diberikan oleh pesawat-pesawat serang-darat Luftwaffe terhadap gerak maju pasukan panzer Jerman tersimbolisasikan dari foto snapshot di atas yang memperlihatkan General der Flieger Dr.-ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) sedang ngadu huntu dengan Oberst Richard Koll (Kommandeur Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division) di Rusia. Richthofen terkenal sebagai otak dibalik strategi brilian penyerangan oleh unit-unit Stuka, dan disini dia baru saja turun dari pesawat penghubung ringan Fieseler Fi 156 Storch untuk berunding dengan Koll di garis depan pertempuran, musim gugur 1941. Sengitnya pertempuran masih terlihat dari asap yang membumbung hanya beberapa ratus meter di depan! Sedikit terlihat di lengan kanan Richthofen adalah pita lengan bertuliskan "Jagdgeschwader Frhr. V. Richthofen Nr. 1 1917/18” yang merupakan penghormatan atas jagoan terbang terbaik dalam Perang Dunia Pertama, Manfred von Richthofen, yang juga merupakan sepupu Wolfram


 Oberst Walter Hoernlein (Kommandeur Infanterie-Regiment "Großdeutschland") mendiskusikan strategi bersama dengan salah seorang perwiranya di Front Timur, musim panas 1941. Di lehernya dia memakai Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #399 yang dia terima tanggal 30 Juli 1941 sebagai komandan Infanterie-Regiment 80. Nantinya dia juga akan mendapat Deutsches Kreuz in Gold (14 Februari 1943) dan Eichenlaub #213 (15 Maret 1943), keduanya sebagai perwira di Großdeutschland (GD). Hoernlein memimpin GD dari tanggal 10 April 1942 s/d 27 Januari 1944 serta membangun reputasi yang solid sebagai pemimpin yang efisien dan dapat diandalkan tapi tetap mempunyai waktu untuk memperhatikan kesejahteraan pasukan yang berada di bawah pimpinannya. Dia begitu dicintai oleh anakbuahnya sehingga mendapat julukan "Papa" Hoernlein. Mungkin salah satu pernyataan terkenal yang pernah dilontarkannya adalah saat dia mengirim telegram ke “Fuhrerhauptquartier” untuk menuntut penjelasan apakah GD merupakan satu-satunya unit Jerman yang tersisa di Front Timur, karena tanpa henti mereka terus bertempur dari satu krisis ke krisis yang lain selama berlangsungnya pergulatan brutal di sekitar Rzhev!


 Generalleutnant Erwin Rommel (Kommandierender General Deutsches Afrikakorps) mengkonsultasikan sebuah peta bersama dengan Generalmajor Stefan Fröhlich yang, sebagai seorang Fliegerführer Afrika, memimpin dukungan udara terhadap Afrikakorps Jerman dalam kampanye musim dingin tahun 1941/1942. Rommel seringkali memindahkan markasnya secara mendadak selama berlangsungnya ofensif karena dia percaya penuh bahwa seorang komandan harus selalu dekat dengan front depan pertempuran agar bisa bereaksi secara cepat terhadap perubahan apapun yang terjadi di tengah kancah peperangan. Foto di atas pertama kali dipublikasikan tahun 1943 dalam buku "Balkenkreuz Über Wüstensand" (Salib Balkan di atas Padang Pasir) terbitan Gerhard Stalling Verlag


  Sebuah brifing kecil yang dilakukan di padang stepa Kalmuck antara seorang Kompaniechef (komandan kompi) berpangkat Oberleutnant (kiri) dengan bawahannya, Zugführer (komandan peleton) berpangkat Leutnant. Foto ini diambil tanggal 21 Juni 1942 dan mereka merupakan bagian dari 6. Armee yang sedang melakukan ofensif ke arah Volga/Stalingrad. Di awal-awal gerak majunya pasukan Jerman tidak menemui perlawanan yang berarti karena, belajar dari pertempuran pada tahun sebelumnya, STAVKA (Komando Tinggi Angkatan Bersenjata Uni Soviet) mempersiapkan pasukan terbaik mereka untuk ofensif balasan di musim dingin dan tidak terjebak pada perangkap pengepungan yang dipersiapkan oleh Wehrmacht


Generaloberst Erhard Raus (8 Januari 1889 - 3 April 1956) adalah perwira keturunan Austria dan mantan pimpinan Schützen-Brigade 6 yang menjadi komandan 6. Panzer-Division periode 23 November 1941 - 7 Februari 1943. Sebelumnya dia telah menjadi komandan sementara divisi tersebut menggantikan Franz Landgraf dalam Operasi Barbarossa (7-15 September 1941). Dia lalu menjadi Kommandierender General 4. Panzerarmee periode 3 November 1943 - 21 April 1944. Medali bergengsi yang telah diraihnya: Eichenlaub #280 (22 Agustus 1943) zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (11 Oktober 1941). Dalam foto yang diambil di tahun 1942 di atas Raus masih berpangkat Generalmajor (1 September 1941 - 1 Januari 1943) dan terlihat sedang membaca sebuah peta ditemani oleh para perwiranya



 Foto ini diambil tanggal 1 Juli 1942 pada permulaan Pertempuran Pertama El Alamein. Erwin Rommel baru beberapa hari dipromosikan secara luar biasa oleh Hitler menjadi Generalfeldmarschall (22 Juni 1942), dan disini sang Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika" sedang mereencanakan rencana serangan Jerman bersama dengan para staff-nya. Di kiri memakai schutzbrille adalah Oberst Fritz Bayerlein (Chef des Stabes Deutsches Afrikakorps), sementara yang memakai tropenmütze terhalang oleh Rommel adalah Oberst Eduard Crasemann. Crasemann adalah Kommandeur Artillerie-Regiment 33 (motorisiert) yang menjadi Führer (Komandan sementara/pengganti) 15. Panzer-Division setelah komandan aslinya, Generalmajor Gustav von Vaerst, terluka dalam Pertempuran Gazala tanggal 26 Mei 1942. Paling kanan (tidak terlihat dari foto) adalah Generalmajor Alfred Gause (Chef des Generalstabes Panzerarmee "Afrika"). Moncong mobil di latar belakang berasal dari jenis 1941 Ford C11 ADF, sementara tempat meletakkan peta yang dipakai oleh Rommel adalah kap Sd.Kfz.250/3


 Oberst Walther von Hünersdorff (Kommandeur Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division) membrifing anakbuahnya sambil membawa kertas yang berisi susunan unit tempur di hari itu selama berlangsungnya serangan atas posisi pertahanan Soviet yang disebut sebagai "Peternakan Kelinci", Januari 1943. Dalam pertempuran sengit antara Don dan Donets di musim dingin itu, Hünersdorff mengkomandani sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) yang merupakan gabungan dari 6. dan 7. Panzer-Division ditambah unit-unit artileri serbu cadangan Heer. Foto oleh Helmut Ritgen




Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd) menemui General der Panzertruppe Hermann Breith (Kommandierender General III. Panzerkorps) untuk merundingkan strategi pertempuran di timur laut Bjelgorod (Mei 1943) yang merupakan permulaan dari Unternehmen Zitadelle alias Pertempuran Kursk. Perwira yang memakai monokel di sebelah kanan adalah Oberst im Generalstab Ernst Merk (General-Stab des III. Panzer-Korps kommandiert)




Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) sedang merundingkan strategi operasi terbaru (kemungkinan Unternehmen Zitadelle/Pertempuran Kursk) di atas sebuah peta besar bersama dengan Generalleutnant Walther Wenck (Chef des Generalstabes 1. Panzerarmee), musim semi 1943. Disini kita bisa melihat momen langka dimana Guderian mengenakan seragam hitam Panzertruppen! Wenck sendiri mengenakan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang dia dapatkan tanggal 28 Desember 1942. Pangkat terakhirnya adalah General der Panzertruppe 


 Generaloberst Walter Model (kedua dari kanan, Oberbefehlshaber 9. Armee) dan Generalleutnant Vollrath Lübbe (kedua dari kiri, kommandeur 2. Panzer-Division) di Front Timur, musim panas 1943. Lübbe adalah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (17 Agustus 1943) dan Deutsches Kreuz in Gold (6 Maret 1943), serta merupakan ayah dari jenderal Bundeswehr Ernst-Vollrath Lübbe (1920-2001)

 
Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord) dan Generalleutnant Friedrich "Fritz" Schulz (Kommandierender General LIX. Armee-Korps), bulan Maret 1944. Fritz dan adiknya (Adelbert Schulz) merupakan dua bersaudara yang luar biasa dahsyat, sama-sama menjadi pahlawan melalui keberanian mereka sebagai pemimpin di medan pertempuran. Fritz dianugerahi Schwerter, sementara Adelbert malah lebih tinggi, Brillanten! 




Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nordukraine) bersama dengan Oberst im Generalstab Friedrich-Wilhelm von Mellenthin (kiri, Chef des Generalstabes XXXXVIII. Panzerkorps) dan General der Panzertruppe Walther Nehring (kanan, Kommandierender General XXXXVIII. Panzerkorps), bulan Agustus 1944. Mellenthin adalah mantan staff Rommel di Afrika sementara Nehring -sama-sama veteran Afrikakorps - setelah usai perang menulis sebuah buku yang mengupas habis sejarah pasukan panzer Jerman, "Die Geschichte der deutschen Panzerwaffe 1916 bis 1945" 



Sumber :
Buku "Afrikakorps 1941-1942" karya Peter Chamberlain dan Chris Ellis
Buku "Kill Rommel! Operation Flipper 1941" karya Gavin Mortimer
Buku "The 6th Panzer Division: 1937-45" karya Oberst a.D. Helmut Ritgen  
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman 
Foto koleksi NARA Archives
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Morio Ishimura  
Foto koleksi pribadi Thomas E. Nutter
Foto koleksi pribadi trbooks
www.audiovis.nac.gov.pl

www.battlefieldhistorian.com 
www.commons.wikimedia.org 
www.feldgrau.com
www.forum.axishistory.com

www.forum.germandaggers.com
www.histomil.com
www.instahlgewittern.com
www.network54.com
www.norgeslexi.com

www.oakleafmilitaria.com
www.reibert.info
www.thirdreichcolorpictures.blogspot.com
Viewing all 1110 articles
Browse latest View live