Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Foto 40M Nimród

$
0
0
Barisan baterai anti serangan udara 40M Nimród (36M Bofors 40 mm L/60) dalam posisi siaga di sepanjang jalan Zsámbék Páty, Hungaria, dalam sebuah latihan perang tahun 1940. Nimród adalah senjata flak bergerak-sendiri Hungaria yang merupakan versi berlisensi dari tank Luftvärnskanonvagn L-62 anti II buatan Swedia. Pada awalnya dia dipersiapkan untuk peran anti pesawat udara dan juga sebagai penghancur tank, tapi kemudian pengalaman di medan perang Rusia dimana senjata ini sama sekali tak berguna melawan tank-tank berat Soviet semacam KV-1 membuat perannya dikhususkan hanya untuk pertahanan udara atau melawan tank-tank ringan


Sumber :
www.en.wikipedia.org
www.flickriver.com

Penggunaan Anjing dalam Peran Anti-Tank

$
0
0


Oleh : Bukhori al-Afghani

Fakta unik Perang Dunia II: Operasi Anjing Anti-Tank

Saat Perang Dunia II, pasukan Panzer Jerman khususnya tank adalah pasukan yang sangat ditakuti. Tank Panzer Jerman adalah yang terkuat dan sulit untuk dikalahkan. Meski diserang dari atas, samping, depan, belakang, tank Jerman tetap sulit untuk ditembus dan dihancurkan. Maka munculah ide untuk menghancurkannya melalui bagian bawah tank. Dan yang memiliki ide tersebut adalah militer Uni Soviet.

Ide eksentrik ini menggunakan anjing yang dilatih untuk membawa bom yang diikatkan di tubuhnya (seperti bom bunuh diri). Cara kerjanya adalah anjing dilatih untuk merangkak di bawah tank Jerman kemudian ketika pin pemicu tertekan oleh badan tank maka akan menyulut detonator dan meledaklah tank Jerman.
Ide ini terlihat sangat sempurna dan mudah untuk dilaksanakan. Anjing-anjing yang membawa bom tersebut sudah dilatih untuk mengenali tank-tank Jerman yang berbahan bakar diesel seperti tank-tank Uni Soviet. Dan pada saat Jerman menyerang Uni Soviet, maka dilepaslah skuad anjing perusak tank.

MASALAHNYA: Saat di medan tempur, skuad anjing tersebut tidak mengenali tank-tank Jerman. Dan di luar dugaan, anjing antitank tersebut malah berbalik arah menuju tank milik Uni Soviet.

HASILNYA: Gagal. Skuad anjing antitank justru malah menghancurkan tank tuannya sendiri!

Sumber :



Foto Berwarna Binatang dalam Perang Dunia II

$
0
0
SAPI

 
Satu hari sebelum kedatangan Walter Hollnagel di Italia sebagai fotografer resmi dari RVM (Reichsverkehrsministerium), Roma dikuasai oleh pasukan Sekutu tanggal 4 Juni 1944 tanpa adanya perlawanan. Kita bisa menduga seberapa sukses misi propaganda yang diemban oleh Hollnagel disana nantinya. Gambaran yang memperlihatkan pasukan Jerman yang sedang ditarik mundur di stasiun kereta api Ancona di Adriatik menggunakan sarana kereta yang ditarik sapi saat ini digolongkan sebagai sebuah dokumen bersejarah berwarna yang mempunyai nilai historis


Fotografer RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel menggunakan bagian atas sebuah bangunan rumah yang rusak akibat perang sebagai pijakan saat mengambil foto ini, yang memperlihatkan pasukan Jerman yang bergerak mundur menggunakan gerobak sapi di kota Adriatik Ancona (Italia). Foto diambil bulan Juni 1944

 Di tangan fotografer RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel, bahkan pemandangan biasa seperti deretan rumah di dekat stasiun kereta Ancona (Italia) ini merefleksikan nilai artistik dari cara dia mengambil foto dan obyek yang diambil. Foto ini diambil bulan Juni 1944 saat gerak mundur pasukan Wehrmacht dari Roma


Sumber :
www.eisenbahnstiftung.de

Foto Antena Radio

$
0
0
 Antena dari jenis Kreuzrahmen (crossed frame) yang biasa digunakan dalam sistem DF Goniometer. Meskipun sedikit tidak jelas, kita bisa melihat jalinan kawat yang menopang antena tersebut, juga tali penopang yang disekat (sekitar ½ jalan di antara dua pohon di sebelah kanan)

--------------------------------------------------------

PANZER

 Komandan sebuah Befehlstiger dari schwere Panzer-Abteilung 503 ini memberi tanda sandi menggunakan tangannya, tampaknya ke arah fotografer propaganda yang mengambil gambar ini. Beberapa cara sederhana lain untuk berkomunikasi yang digunakan sepanjang peperangan adalah termasuk menggunakan pistol suar, tongkat sandi dan bendera. Di belakang sang perwira tertancap sebuah antena tipe "bintang" untuk set radio Funksprechgerät 8 (Fu 8). Huruf "I" menunjukkan bahwa Panzerkampfwagen VI Tiger ini berasal dari eselon sandi (Nachrichtentruppe) dari kompi staff (Stabskompanie). Foto oleh Kriegsberichter Buchner
 
 
Sumber :
Buku "Tiger" karya Thomas Anderson

Foto 4. Panzer-Division

$
0
0
Para anggota dari 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 menghabiskan waktu senggang dengan menyanyi diiringi oleh akordeon di Fahrschulpanzer (sekolah pelatihan supir tank) Bamberg tahun 1935. Nama-nama yang numpang-nampang dalam foto ini: Berthold "Bertl" Cramer, Adam Utzmann, Schirrmeister (Sersan Instruktur) Heine, Hugo Plötscher, dan Panzerwart (mekanik tank) Georg Birkner


 Dua Arno dan satu Bertl berpose di atas Panzerkampfwagen III saat berlangsungnya gerak maju pasukan Jerman di Rusia tahun 1941. Mereka berasal dari Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Dari kiri ke kanan: Staffelführer Arno Debus, Feldwebel Berthold Cramer dan MW-Funker Arno Seiler. Cramer terlihat mengenakan Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse serta Panzerkampfabzeichen di seragamnya. Dia adalah fahrer (supir) panzer dari Meinrad von Lauchert serta Hans-Detloff von Cossel, keduanya adalah Ritterkreuzträger dari 4. Panzer-Division


 
Para peserta 12. Offizierslehrgang (pelatihan calon perwira ke-12) di Zossen bulan November 1942. Panzer-Regiment 35 mengirimkan bintara-bintara terbaiknya untuk mengikuti pelatihan disana. Untuk Panzertruppenschule Wünsdorf dikirim Thure von Boltenstern (kelahiran 15 Maret 1924) dan Helmut Staritz (29 Januari 1925); untuk Schule für Schnelle Truppen II Zossen dikirim Rüdiger Graf von Moltke (29 Juni 1924), Georg Schreyer (9 Agustus 1915) dan Georg Martin (5 Juli 1923). Untuk 13. Offizierslehrgang dikirim Ernst-August von Döring (7 September 1923) dan Marquardt von Neumann (15 September 1922). Mereka akan lulus dengan pangkat Leutnant. Dalam foto di atas Georg Martin berdiri nomor tiga dari kiri


Major Hans-Detloff von Cossel (1 Juli 1916 - 22 Juli 1943) yang merupakan komandan I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division gugur dalam pertempuran antar tank (panzerbesatzung) di Shukowka, Orel (Rusia), tanggal 22 Juli 1943 selama berlangsungnya Operasi Kutuzov. Saat itu panzer yang ditungganginya dilempari granat oleh tentara Rusia sehingga terbakar. Tiga orang awaknya terbunuh (termasuk Cossel) sementara dua lagi selamat. Di latar belakang adalah dua kuburan awak Panzer Cossel yang gugur di hari yang sama: Obergefreiter Nikolaus Schuster (26 November 1921 - 22 Juli 1943) dan Feldwebel Berthold "Bertl" Cramer (30 April 1917 - 22 Juli 1943). Semua kuburan ini kelak diratakan kembali oleh pasukan Wehrmacht yang mundur demi menghindari dihancurkan atau dijarah oleh Tentara Merah. Kuburannya sendiri terletak di Kromy, Orel, di sebuah kebun buah-buahan yang terletak di kaki bukit

---------------------------------------------------------------------------

PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD

 
 Hauptmann der Reserve Hans-Georg Müller (13 April 1917 - 14 November 1943) dilahirkan di Nürnberg dari ayah Georg Müller yang merupakan teknisi litografi dan ibu Therese Kuhn. Dia mulai masuk ketentaraan tanggal 1 Oktober 1936 dan sejak saat itu hanya berkiprah di dua unit (yang dua-duanya merupakan bagian dari 4. Panzer-Division): Artillerie-Regiment 103 dan Panzer-Regiment 35. Müller diangkat menjadi Chef 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division tanggal 30 April 1943. Jabatan tersebut diembannya hanya selama beberapa bulan saja karena tak lama kemudian dia gugur tertembak di bagian kepala pada hari minggu tanggal 14 November 1943 di wilayah antara Maladusha dan Andrejevka (Uni Soviet) bersama dengan dua orang awak panzernya: Funker Unteroffizier Erwin Sanow (16 April 1916 - 14 November 1943) dan Leutnant Richard Franke (10 September 1908 - 14 November 1943). Medali dan penghargaan yang diraihnya: DRL Sportabzeichen; Deutsches Reiterabzeichen; Panzerkampfabzeichen in Bronze (23 Juli 1941) dan in Silber (28 Agustus 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (28 Agustus 1941) dan I.Klasse (28 September 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 September 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (15 September 1943)

---------------------------------------------------------------------------

Feldwebel Berthold "Bertl" Cramer (30 April 1917 - 22 Juli 1943) berpose di atas sebuah "Heckenspringer" yang dirampas dari tangan Rusia dalam Pertempuran Orel tahun 1942, sementara di belakangnya terparkir deretan Panzerkampfwagen III dari I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Cramer adalah fahrer (supir) panzer berpengalaman dari Meinrad von Lauchert serta Hans-Detloff von Cossel (keduanya adalah Ritterkreuzträger dari 4. Panzer-Division) yang telah terlibat dalam 125 operasi tank. Dalam Operasi Kutuzov di Kromy (Orel) bulan Juli 1943 dia kehilangan nyawanya bersama dengan Major Cossel dan Obergefreiter Nikolaus Schuster saat Panzerbefehlswagen III yang mereka tunggangi dilempari granat oleh tentara Rusia melalui lubang palka turet yang terbuka sekitar pukul 10:00 pagi. Jenazah ketiganya dikuburkan berdampingan tidak jauh dari lokasi kejadian. Saat itu Cramer mempunyai seorang pacar dari Lüdenscheid yang sedang mengandung buang hatinya... Medali dan penghargaan yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse serta Panzerkampfabzeichen in Silber


Feldwebel Friedrich Ludwig (10 November 1915 - 26 Agustus 1943) berasal dari 8.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Dia meninggal akibat kecelakaan tragis di hari yang sama saat dipromosikan dari Unteroffizier menjadi Feldwebel! Saat sedang melakukan penetrasi ke wilayah musuh di malam hari sepanjang 40km bersama dengan lima panzer lain di wilayah Ssewsk (Rusia), Ludwig tertidur di dalam panzernya dan, mungkin karena kecapekan, lupa mengikat badannya menggunakan strap agar tidak terkena efek guncangan saat tank sedang berjalan. Keesokan paginya baru diketahui bahwa dia telah meninggal oleh awak panzer lain saat badannya telah dingin dan matanya terbuka. Kemungkinan kepalanya tertumbuk ke lapisan baja tebal tank dan takdir Tuhan membuatnya langsung meninggal seketika! Mayatnya buru-buru dibungkus dengan kain terpal dan dikuburkan tanpa diberi penanda karena saat itu Leutnant Fritz Schneider (Chef 8.Kompanie) sadar bahwa mereka sedang berada di wilayah musuh. Jauh di kampung halaman di Jerman, putranya yang baru berusia tiga tahun tiba-tiba membawa mainan bebeknya ke stasiun kereta dan ketika ditanya hendak apa, dia menjawab "aku mau menunggu Papa!". Dalam foto di atas Unteroffizier Ludwig mengenakan Pelz und Leder Mütze (Topi Bulu dan Kulit) yang biasanya dikenakan oleh pilot-pilot Luftwaffe


Leutnant Georg Valentin Martin (5 Juli 1923 - 28 Desember 1944) dilahirkan di Würzburg dari ayah bernama Konrad Martin yang berprofesi sebagai tukang jagal. Dia bergabung dengan Wehrmacht tanggal 25 Oktober 1940 sebagai panzerschütze di Panzer-Ersatz-Abteilung 35. Setelah upacara pengambilan sumpah tanggal 4 November 1940, Martin ditugaskan di Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Dari hari pertama Unternehmen Barbarossa (22 Juni 1941) sampai dengan tanggal 26 September 1942 dia bertempur di Rusia, sebelum terluka oleh pecahan granat di lengan kiri bagian atas sehingga ditarik dari garis depan untuk mendapatkan perawatan. Setelah sembuh Martin menjadi instruktur pelatih di Panzer-Ersatz-Abteilung 35 (1 April 1943 - 10 Oktober 1943) sebelum kembali ke garis depan sebagai Zugführer (komandan peleton) di 4.Kompanie / Panzer-Regiment 35 (11 Oktober 1943 - 3 Desember 1943). Dari tanggal 4 Desember 1943 sampai dengan gugurnya dia di medan pertempuran Martin menjadi Zugführer di 8.Kompanie. Secara bertahap pangkatnya naik dari Gefreiter (1 Juli 1941), Unteroffizier (1 Oktober 1942), Feldwebel (1 Maret 1943), sampai Leutnant (1 April 1943). Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Juli 1941); Panzerkampfabzeichen in Silber (9 Juli 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 September 1942); serta Verwundetenabzeichen in Schwarz (1 Oktober 1942)


Oberleutnant Friedrich "Fritz" Schneider adalah perwira veteran dari Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division yang telah melewati begitu banyak pertempuran di berbagai front yang dilakoni oleh resimennya, utamanya di Front Timur. Berdasarkan keterangan dari rekan-rekan satu unitnya, dia adalah prajurit paling "rakus" di kompi pertama yang selalu dalam keadaan lapar, bahkan saat bertempur! Dia memulai karirnya dari 1.Kompanie, dan mengakhiri perang sebagai komandan 8.Kompanie. Setidaknya sampai bulan Maret 2014 sang perwira panzer veteran masih hidup dan sehat wal-afiat di usianya yang ke-93 tahun!



 Obergefreiter Nikolaus Schuster (26 November 1921 - 22 Juli 1943) adalah panzerfunker (operator radio tank) yang terbakar hidup-hidup di tanknya dalam pertempuran antar tank (panzerbesatzung) di Kromy, Rusia, tanggal 22 Juli 1943. Ikut tewas bersamanya komandan panzer Major Hans-Detloff von Cossel serta Feldwebel Berthold Cramer, sementara dua awak lain (Feldwebel Arno Seiler dan Oberleutnant Heinz Burkard) berhasil selamat. Dalam foto ini dia masih berpangkat Gefreiter dan mengenakan Pelz und Leder Mütze (Topi Bulu dan Kulit) di kepalanya. Insignia petir di lengannya menunjukkan bahwa dia adalah anggota Nachrichtentruppe yang mengurusi sandi dan komunikasi


 Feldwebel Arno Seiler adalah salah seorang awak panzer komandan I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division, Major Hans Detloff von Cossel. Dia merupakan salah satu dari dua orang yang selamat saat panzer yang ditungganginya terbakar setelah dilempar granat melalui palka turet yang terbuka dalam pertempuran antar tank (panzerbesatzung) di Kromy, Rusia, tanggal 22 Juli 1943. Yang tewas dalam peristiwa itu adalah Major Cossel, Obergefreiter Nikolaus Schuster dan Feldwebel Berthold Cramer, sementara yang selamat adalah Feldwebel Seiler dan Oberleutnant Heinz Burkard (Adjutant I.Abteilung). Inset adalah jam tangan yang diberikan oleh Cramer kepada Seiler karena "engkau selalu terlambat"! Seusai perang jam tangan ini nantinya diberikan kembali kepada keluarga Cramer yang masih hidup


Sumber :
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
www.berthold-cramer.blogspot.com
www.fritz-schneider.blogspot.com
www.hans-mueller.blogspot.com
www.panzerregiment35.blogspot.com

Foto Tokoh Nazi Jerman dan Kuda

$
0
0

Para petinggi Wehrmacht dan SS sedang naik odong-odong eh kuda tanggal 3 September 1935. Dari kiri ke kanan: Jenderal Heer yang tidak diketahui, SS-Brigadeführer Ludwig Grauert, Wilhelm Canaris, dan SS-Gruppenführer Kurt (Curt) Kaul


 Tiga orang bintara SS yang nantinya meraih prestasi di medan pertempuran, dari kiri ke kanan: Hans-Georg von Charpentier (16 Juli 1902 - 11 Februari 1945; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer; meraih Ritterkreuz tanggal 29 Desember 1942 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Chef 3.Kompanie / SS-Reiter-Regiment 1 / 8.SS-Kavallerie-Division), Johannes "Hannes" Göhler (15 September 1918 - 21 Februari 2003; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer; meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943 dan Ritterkreuz tanggal 17 September 1943 sebgai Kommandeur 4.Schwadron / SS-Reiter-Regiment 1 / 8.SS-Kavallerie-Division), dan Rudolph Maeker (pangkat terakhir SS-Sturmbannführer; meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 24 Mei 1942 sebagai SS-Obersturmführer)

-----------------------------------------------------------------------

Oberst Johannes Arndt (7 Oktober 1906 - 6 Juli 1944) bergabung dengan 4. (Preußen) Infanterie-Regiment tanggal 1 Maret 1924. Pada tahun 1935 dia dipindahkan ke Infanterie-Regiment 16 dan bersama unit ini ikut serta dalam kampanye di Polandia dan Prancis. Pada permulaan Unternehmen Barbarossa Arndt sudah menjadi komandan batalyon dan menunjukkan prestasi yang mengesankan dalam pertempuran di Sebastopol, Krim, sehingga batalyonnya disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 15 Juni 1942. Pada tanggal 1 Agustus 1942 Arndt mengambil alih kepemimpinan di Infanterie-Ersatz-Regiment 22 dan pangkatnya dinaikkan menjadi Oberstleutnant. Dari sana dia ditunjuk lagi sebagai komandan Grenadier-Regiment 391yang sedang bertempur mati-matian melawan pasukan Rusia di sekitar Leningrad. Ketika musuh melancarkan ofensif besar-besaran tanggal 15 Januari 1944, resimen di bawah kepemimpinan Arndt berhasil mencegah musuh yang berusaha mengepung dua divisi Jerman (126. Infanterie-Division dan 9. Luftwaffen-Feld-Division). XXX. Guard Corps Soviet hanya mampu menerobos maju sejauh 2,2 km sebelum mentok ketika menghadapi perlawanan mati-matian dari resimen Arndt. Ketika pasukan cadangan Jerman didatangkan, akhirnya front Heeresgruppe Nord berhasil distabilkan kembali. Atas prestasinya tersebut Johannes Arndt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Februari 1944 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Grenadier-Regiment 391 / 170.Infanterie-Division / LIV.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 20 April 1944 sang komandan resimen mendapatkan cuti dan baru kembali ke unitnya tanggal 13 Mei 1944. Hanya berselang dua bulan kemudian dia gugur dalam pertempuran di Molidesno. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Dienstauszeichnung III.Klasse dan IV. Klasse (2 Oktober 1936); Eisernes Kreuz II.Klasse (18 Mei 1940) dan I.Klasse (3 Agustus 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Infanterie-Sturmabzeichen; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (15 Juni 1942); Krimschild; serta Deutsches Kreuz in Gold (2 Februari 1942)


Generalleutnant Albrecht Brand (Festungskommandant Königsberg Ostpreußisches) menunggang kuda sambil memberi hormat dalam sebuah acara parade militer di Prusia Timur yang ikut dihadiri juga oleh Generalfeldmarschall Wilhelm List. Di sebelahnya ikut ngendon Oberst Martin Grase (Kommndeur Infanterie-Regiment 1/1.Infanterie-Division). Brand mengenakan medali 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I. Klasse, 1918 Verwundetenabzeichen in Silber, dan Schleischer Adler


 SS-Brigadeführer Otto Brass (8 Juli 1887 - 31 Desember 1945) adalah mantan pegawai jawatan kereta api yang kemudian menjadi sukarelawan tentara Jerman dalam Perang Dunia Pertama. Luka serius membuatnya pensiun dini tahun 1945 dan setelahnya bekerja di perusahaan asuransi. Di waktu luangnya Brass menyibukkan diri di berbagai organisasi milisi nasionalis Jerman seperti Deutschvölkischen Schutz- und Trutzbund, Freikorps "Löschebrand von Klewitz", Brigade "Reinhard" dan Organisation "Roßbach". Pada tanggal 1 Maret 1930 dia bergabung dengan NSDAP dilanjutkan dengan SS tanggal 6 April 1930-nya. Di yang terakhir ini Brass cepat mendapat posisi dan di tahun 1932 dia sudah berpangkat SS-Standartenführer (setingkat Kolonel). Masa aktifnya berhenti di tahun 1936 setelah diberhentikan oleh Reichsführer-SS Heinrich Himmler dengan alasan "kurangnya minat akan pekerjaan" (setelah mendapat pengaduan dari Erich von dem Bach-Zelewski, atasan Brass). Brass balik lagi ke perusahaan asuransi, meskipun dia diperbolehkan untuk tetap memakai pangkat kehormatan SS (Ehrenführer). Saat Perang Dunia II pecah, Brass kembali melamar menjadi sukarelawan demi bisa bertempur, pertama di Heer dan kemudian di Waffen-SS. Dia memimpin sebuah kompi di Divisi SS "Das Reich", tapi luka serius kembali memaksanya untuk ditarik dari front depan untuk "mengembalikan kesehatannya". Melihat dedikasinya, Himmler pun bersimpati dan menariknya dalam tugas aktif Allgemeine-SS sebagai Deputi Landkreis Trebnitz di Niederschlesien. Pada tanggal 20 April 1945 dia dipromosikan menjadi SS-Brigadeführer. Sebulan kemudian Brass menghilang dan secara yudisial dinyatakan telah meninggal. tanggal kematiannya secara resmi ditetapkan pada 31 Desember 1945. Foto ini diambil tahun 1934 saat Brass menjabat sebagai Führer SS-Abschnitt XXIII (Berlin)


 Foto oleh Kriegsberichter Folkerts ini memperlihatkan Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division) menyaksikan parade kemenangan pasukannya di Avenue Foch, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Saat itu 30. Infanterie-Division mendekati Paris dari arah utara, tapi tujuannya sendiri hanya melewati kota tersebut demi melanjutkan memburu pasukan Prancis yang mundur ke arah selatan. Ketika Briesen mendengar berita bahwa Paris dinyatakan sebagai "Kota Terbuka", dia memutuskan untuk mengirim unit kecil ke perbatasan kota tersebut untuk mengecek kebenarannya. Unit tersebut kembali dan melaporkan bahwa tidak ada perlawanan sama sekali yang dijumpai, sementara militer Prancis semuanya telah pergi. Pada saat itulah Briesen memutuskan untuk merubah arah gerakan pasukannya dan mengambil jalur berbeda yang menembus kota Paris. Ketika dia sampai di Champs-Élysées, dia memerintahkan agar diadakan "parade kecil-kecilan", sehingga jadinya 30. Infanterie-Division memasuki Champs-Élysées dengan diiringi oleh band sementara Briesen sendiri memberi hormat sambil menunggang onta. Kejadian tersebut mendapat liputan luas, dan sering disalahpahami sebagai parade kemenangan pasukan Jerman setelah pasukan Prancis menyerah, padahal pada kenyataannya itu hanyalah gerak maju "berkelas" divisi Briesen dengan melewati kota Paris dalam mengejar pasukan Prancis yang mundur!

 SS-Obergruppenführer Walter Buch


General der Infanterie Erich-Heinrich Clößner menjadi komandan 25. Infanterie-Division tanggal 15 Oktober 1939 s/d 15 November 1940, menggantikan Generalleutnant Christian Hansen dan digantikan oleh Generalmajor Sigfrid Henrici. Dia adalah seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold #144/2 (15 Juli 1942) dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #80 (29 September 1940)


Hauptmann Eberhardt von Cossel (14 Oktober 1917 - 30 Juni 1942) adalah adik dari Eichenlaubträger Major Hans-Detloff von Cossel yang dijuluki sebagai "Der Kleine Cossel" (Cossel Kecil). Eberhardt sama beraninya dengan sang kakak dalam pertempuran. Dia kehilangan satu matanya di medan perang Rusia, tapi Ritterkreuz-nya malah diberikan kepada orang lain! Sang Hauptmann gugur dalam pertempuran di Kharkov tanggal 30 Juni 1942. Ketika Hans-Detloff mengetahui kabar tersebut, sang kakak menyendiri dalam diam ke sebuah landasan pacu dan menangis disana. Medali dan penghargaan yang diraih oleh Eberhardt von Cossel: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Silber dan Panzerkampfabzeichen in Silber. Foto di atas diambil tahun 1941


SS-Gruppenführer Josef "Sepp" Dietrich" (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler) memberikan salam hormat Nazi sambil duduk di atas kuda kepada barisan anakbuahnya yang memakai topi kepi SS model awal. Paling kiri adalah SS-Standartenführer Otto Brass yang merupakan Führer SS-Abschnitt XXIII (Berlin) tahun 1934. Karenanya kita bisa menduga bahwa foto ini diambil di Berlin tahun 1934


Generalmajor Eccard Freiherr von Gablenz (pangkat terakhir Generalleutnant) sebagai komandan Infanterie-Regiment 18


SA-Gruppenführer Edmund Heines (21 Juli 1897 - 30 Juni 1934) sebagai Polizeipräsident Breslau (1933-1934). Dia adalah salah satu petinggi Sturmabteilung yang dieksekusi oleh pasukan SS dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Malam Pisau Panjang" tanggal 30 Juni 1934. Sama seperti pimpinannya SA-Stabschef Ernst Röhm, Heines juga adalah seorang maho yang hobi memangsa remaja-remaja muda. Bahkan di saat kematiannya dia ditemukan sedang berada di atas ranjang tanpa busana bersama dengan seorang pemuda berusia 18 tahun! Ketika menolak perintah langsung dari Hitler agar mengenakan pakaian, Heines langsung ditembak mati bersama dengan pemuda yang tusbol (tusuk bo'ol) bersamanya. Adiknya yang juga menjadi perwira di organisasi yang sama, SA-Obersturmbannführer Oskar Heines, ikut dieksekusi dua hari kemudian (1 Juli 1934). Mengenai perawakannya, Edmund Heines dikatakan mempunyai "badan supir truk dan wajah anak kecil"


Generaloberst Wilhelm Heye dalam upacara era Reichswehr


 Generalmajor Horst Niemack (1909-1992) adalah perwira dari Divisi Großdeutschland dan juga peraih Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub (4 Juni 1944). Seusai perang dia menghabiskan sebagian besar waktunya pada hobinya: menunggang dan memelihara kuda. Pada pertandingan berkuda di Olimpiade tahun 1956, 1960, 1964 dan 1968, dia ikut serta bersama tim Jerman Barat sebagai perwakilan resmi. Pada tahun 1956 Niemack juga diangkat sebagai ketua Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. (OdR, Asosiasi Peraih Ritterkreuz)


SS-Standartenführer Eberhard Quirsfeld

 Generalleutnant Stephan Rittau


 Hauptmann der Reserve Paul Anton Wichmann (23 Februari 1898 - 14 Juli 144) adalah komandan 2.Kompanie/Sicherungs-Bataillon 313/Sicherungs-Regiment 630. Dia terbunuh di Szylin (40km barat-laut Kobryn, Rusia) oleh tembakan pasukan Soviet saat berusaha menahan serangan mereka. Atas kepahlawanannya, secara anumerta Wichmann dipromosikan menjadi Major der Reserve. Medali yang telah diraihnya: Kriegsverdienstkreuz II. Klasse mit Schwertern (1 September 1942) dan Kriegsverdienstkreuz I. Klasse mit Schwertern (1 September 1943)


Sumber :
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
Foto koleksi pribadi Larrister
Foto koleksi pribadi Steve Campbell
www.forum.axishistory.com

Kampfwagen-Erinnerungsabzeichen (World War I Tank Badge)

$
0
0
Kampfwagen-Erinnerungsabzeichen adalah medali untuk para mantan awak tank Kekaisaran Jerman dalam Perang Dunia I yang pertama kali dikeluarkan tanggal 13 Juli 1921 oleh Reichswehrminister Otto Geßler. Bentuk medali ini berpusat pada sebuah tank A7V yang merupakan satu-satunya tank Jerman yang operasional dalam perang tersebut. Di atasnya nongkrong Totenkopf (tengkorak) yang merupakan simbol dari unit tank Jerman (perlu diingat bahwa pada saat itu tank belum disebut sebagai panzer, tapi masih "Kampfwagen" alias Kendaraan Perang). Medali ini telah diberikan kepada 99 orang mantan awak tank Jerman, dengan yang paling terkenal adalah SS-Oberstgruppenführer Josef "Sepp" Dietrich


 
 
SS-Oberstgruppenführer und Panzer-Generaloberst der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (28 Mei 1892 - 21 April 1966) mengenakan Kampfwagen-Erinnerungsabzeichen (World War I Tank Badge) di seragamnya. Dalam Perang Dunia Pertama dia memang pernah bertugas di 13. Bayerische Sturmpanzer-Kampfwagen-Abteilung sebagai seorang gunner, menggunakan tank Mk IV Inggris hasil rampasan (Februari-November 1918). Dietrich mencicipi pertempuran menggunakan tank tersebut dalam tiga pertempuran: Rheims (Juni 1918), Soissons (Juli 1918) dan Cambrai (Oktober 1918). Foto di atas diambil saat Sepp sedang bersama dengan Reichsbildberichterstatter (fotografer pribadi Hitler) Heinrich Hoffmann di Berghof Berchtesgaden musim semi-panas 1944. Pada waktu itu dia masih berpangkat SS-Obergruppenführer


 Oberst Ernst Volckheim (11 April 1898 - 1 September 1962) bergabung dengan Angkatan Darat kekaisaran Jerman tahun 1914 dan ditempatkan di Infanterie-Regiment von Alvensleben (6. Brandenburgisches) Nr. 52. Setelah menyelesaikan masa tugas di MG-Scharschützen-Abteilung 66, dia mendaftarkan diri ke unit tank Jerman yang baru didirikan. Volckheim menjadi komandan tank A7V #560 di Sturm-Panzerkraftwagen-Abteilung 1. Dia terluka parah tanggal 11 Oktober 1918 saat berlangsungnya serangan tank di Iwuy, dan memerintahkan awak tanknya untuk meninggalkan kendaraan mereka setelah sebuah tembakan artileri melumpuhkan roda rantainya. Atas jasa-jasanya Volckheim dianugerahi 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Silber serta Kampfwagen-Erinnerungsabzeichen yang sangat langka. Di masa antar perang dia menulis beberapa buah buku tentang pengembangan tank Jerman dalam Perang Dunia Pertama - karya-karya yang kemudian dipelajari dengan seksama oleh mbahnya Panzertruppen Heinz Guderian. Dalam Perang Dunia II Volckheim didapuk menjadi komandan Panzer-Regiment 3, Stabsoffizier di Heeresgruppe Mitte, dan 20. Gebirgs-Armee. Dia ditangkap oleh pasukan Inggris pada tahun 1945 setelah terluka akibat serangan udara


 Tiga orang perwira dari tiga unit yang berbeda sedang ngadu huntu together: Heer (Angkatan Darat), SS (Schutzstaffel) dan NSKK (Nationalsozialistisches Kraftfahrkorps). Dahsyatnya, ketiganya mengenakan Kampfwagen-Erinnerungsabzeichen (World War I Tank Badge) yang menandakan bahwa mereka adalah veteran awak tank Jerman dalam Perang Dunia Pertama! Perwira dari Heer adalah Oberst Ernst Volckheim




Sumber :
www.de.academic.ru
www.forum.axishistory.com
www.gottmituns.net

Hugo Boss!

$
0
0
(

Buka gambar untuk melihat lebih besar)

Tesis Machrio Achmad Nurhatta

$
0
0

Gimanaaa gitu disandingkan dengan Hitler, Mussolini, Goebbels, Dönitz dan Skorzeny. Jadi malu! Hehehe... terimakasih banyak Bro Machrio Achmad Nurhatta yang telah menyelesaikan Tesis untuk S2 bidang Hukum di Universitas Trisakti. Semoga sukses selalu!

Daftar Komandan Panzertruppenschule (Sekolah Pasukan Panzer)

$
0
0


Oleh : Jan-Hendrik

Kommandeur der Schulen der Panzertruppen
Nov.1942 - Obt 1943 GM Hans Tröger
Nov.1943 - Nov.1944 GM Bruno Ritter von Hauenschild
Jan.1945 - Ende GL Franz Westhoven

Panzertruppenschule Wünsdorf/Bergen
Okt.1929 - Okt.1931 Oberst Paul Genee
Nov.1931 - Mai 1934 GM Ernst Feßmann
Juni 1934 - Sept.1936 Oberst Johann Haarde
Okt.1936 - Okt.1938 GM Ludwig Ritter von Radlmaier
Nov.1938 - Dez.1939 Oberst Friedrich Kühn
Feb.1940 - Okt.1940 GM Josef Harpe
Okt.1940 - Jan.1943 Oberst Johannes Nedtwig
Feb.1943 - Sept.1943 Oberst Ewald Kraeber
Sept.1943 - Ende GM Oskar Munzel

Kavallerie-/Panzertruppenschule II , Krampnitz
Sept.1937 - Nov.1938 GL Erich Volk
Nov.1938 - Nov.1939 Oberst Cord von Bülow
Dez.1939 - Juli 1942 GM Arno von Lenski
Aug.1942 - Mai 1943 GM Dietrich von Saucken
Mai 1943 - Dez.1943 GM Oswin Grolig
Feb.1944 - Juli 1944 Oberst Walter Gorn
Juli 1944 - Sept.1944 Oberst Wolfgang Glaesemer

Schießschule der Panzertruppen , Putlos
1935 - Aug.1938 Oberstlt. Herbert Baumgart
Sept.1938 - Mai 1941 Oberst Ewald Kraeber
Juni 1941 - Sept.1941 Oberst Hans Joachim von Köppen
Okt.1941 - Apr.1942 Oberst Ewald Kraeber
Mai 1942 - Apr.1943 ? ? ?
Mai 1943 - Juni 1944 Oberstlt. Hans Bonatz
Juli 1944 - Ende Oberstlt. Fritz Fechner

Abgteilungsführerschule Paris
Sept.1942 - Nov.1942 Oberst Hans Tröger
Nov.1942 -Aug.1943 Oberst Rudolf Freiherr von Waldenfels
Aug.1943 - Feb.1944 Oberst Dietrich von Müller

Kompanieführerschule Versailles
Sept.1942 - Nov.1942 Oberst Hans Tröger
Nov.1942 - März 1944 Oberst Bernhard Sauvant

Panzerlehrgänge Erlangen (Panther)/ O.B.-Schule
Apr.1943 - März 1944 Oberstlt. Egon Streit
Apr.1944 - Okt.1944 Major Bruno Kahl
Okt.1944 - Ende Major Joseph Rettemeier

Panzerlehrgänge Paderborn (Tigerlehrgänge)
Feb.1943 - Juli 1943 Hauptmann Hannibal von Lüttichau
Juli 1943 - Juni 1944 Oberstlt. Hans-Georg Lueder
Juli 1944 - Dez.1944 Oberstlt. Erich Hoheisel
Dez.1944 - Ende Major Wertner Freiherr von Beschwitz

AusbildungsLehrAbteilung für Panzergrenadiere , Weimar
Mai 1942 - August 1944 Oberstlt. Helmut von Wehren

Panzerjägerschule Mielau/Grafenwöhr
Januar 1944 bis Ende Oberst Geffers

PanzerAufklärungsLehrgänge , Lutschienitz
August 1944 - Januar 1945 Hauptmann Heinz Karst

Feld-Unteroffiziersschule der Panzertruppe
Feb.1943 - Jan. 1944 Oberst Fritz Seele ( 1944 an der Ostfront gefallen )
Jan.1944 - Ende Oberst Kurt Leuschner

Kdr.(DivKdo.) d.Fahnenjunkerschulen der Panzertruppe
Nov.1942 - Juni 1944 Oberst Erich Fronhoefer
Juli 1944 - Ende GM Walter Spannenkrebs

Fahnenjunkerschule 1 Groß Born/Wischau
Juni 1942 - Juli 1943 Oberst Gerhard Schmidhuber
Sept. 1943 - Ende Oberst Ernst August van Nes

Fahnenjunkerschule 2 Ohrdruf/Groß Glienicke
Jan.1943 - Apr.1943 Oberst Walter Spannenkrebs
Apr.1943 - Juli 1944 Oberst Otto Brose
Aug. 1944 - Okt.1944 Oberst Walter Buddee
Nov.1944 - Ende Oberstlt.Thilo Freiherr von Werthern

Fahnenjunkerschule 3 Königsbrück/Landshut
Apr.1943 - Nov.1944 Oberst Helmut Bachmann
Nov.1944 - Jan.1945 Oberst Kuno von Meyer
Jan.1945 - Ende Oberstlt. Karl Theodor von Molinari

Fahnenjunkerschule 4 Bamberg
Februar 1945 - Ende Major Johannes Teuber

Oberfähnrichschule 1 Zossen/Groß Glienicke/Krampnitz
Apr.1943 - Juni 1944 Oberst Walter Spannenkrebs
Juli 1944 - Ende Oberst Gerhard Wendenburg

Oberfähnrichschule 2 Wischau
Aug.1943 - Sep.1944 Oberst ? ? Ritter
Sept.1944 - Ende Oberst Werner Jochens

Kdr.d.Heeres-Unteroffiziersschulen der.PzTruppe , Krampnitz
Okt.1943 - Juni 1944 Oberst ? ? Schäfer
Juli 1944 - Ende Oberst Hans Joachim von Köppen

Heeres-Unteroffiziersschule d.Schnellen Truppen Putlos/Eisenach
Sep.1940 - Sept.1943 Oberst ? ? Schäfer
Okt.1943 - April 1944 Oberst Johann Haarde
Mai 1944 - Ende Major Willy Jähde

Heeres-Unteroffiziersschule (Panzeraufklärer) Sternberg/Sondershausen
Sept.1941 - März 1944 Oberst Heinrich-Wilhelm Stollbrock
April 1944 - Januar 1945 Major ? ? Göder
Februar 1945 - Ende Hauptmann Heinz Karst

Heeres-Unteroffiziersschule (Panzergrenadiere) Eisenach
Juni 1943 - Juli 1943 Oberst Alexander Vial
Aug.1943 - Feb.1945 Oberst Helmuth Zollenkopf
Februar 1945 - Ende Oberstlt. Christian Kübler

Heeres-Unteroffiziersschule (Panzerjäger) Kolberg/Eisenach
Jan.1944 - Juli 1944 ? ? ?
Juli 1944 - Ende Major d.Res. ? ? Bückel

Heeres-Unteroffiziersschule (Panzergrenadiere) O.B. Jena
Nov.1943 - Nov.1944 Oberst Alexander Vial
Dez.1944 - Ende Oberst Arnold Fanelsa

PanzerAufklärungsAusbildungsAbteilung für O.B. Meiningen
März.1944 - Aug.1944 Major Roland von Hößlin (hingerichtet am 13.10.44)
Aug 1944 - Ende Hauptmann Lothar Bärwinkel

Heeres-Unteroffiziersschule (Panzergrenadiere)Ravensburg-Weingarten
April 1944 - Ende Oberstlt. ? ? Schuster

Heeres-Unteroffiziersschule (Panzergrenadiere) Krampnitz/Aarhus
April 1944 - ? ? ?

Heeres-Unteroffiziersschule (Panzergrenadiere) Arnswalde/Putlos
? 1944 - Jan.1945 Major Günter Kaldrack ( gef. 26.1.1945)
Jan.1945 - Ende ? ? ?

Heeres-Unteroffiziersschule (Panzergrenadiere)O.B. Weimar
April 1944 - Ende ? ? ?

Panzerlehrregiment Wünsdorf/Bergen
April 1939 - Jan.1940 Oberst Wilhelm Conze
Feb.1940 - Okt.1942 Oberst Eberhard Ostmann von der Leye
Okt.1942 - Juli 1943 Oberst Erhard Grosan
Juli 1943 - Okt.1943 Oberst Bernhard Thome
Okt.1943 - Jan.1945 Oberst Rudolf Gerhardt
Januar 1945 - Ende Major Helmut Hudel

Lehrtruppe der Panzertruppenschule Bergen,Fallingbostel
Feb.1944 - Mai 1944 Major Wolfram Montfort
Mai 1944 - Sept.1944 Major Matthias Graf von der Schulenburg
Okt.1944 - Ende Major Fritz-Rudolf Schultz

Lehrtruppen Krampnitz/Panzergrenadierlehrregiment 902
Okt. 1937 - Dez.1938 Major ? ? Degener
Jan.1939 - Okt.1941 Oberstlt. Hans Cramer
Okt.1941 - Dez.1942 Oberstlt. ? ? von Room
Dez.1942- Dez.1943 Oberst ? ? Marzahn
Jan.1944 - Juni 1944 Oberst Joachim Gutmann
Juni 1944 - Juli 1944 Oberstlt. Willi Welsch (gef. 29.7.1944)
Aug.1944 - Sept.1944 Major Otto Kuhnow
Okt. 1944 - Apr.1945 Oberstlt. Joachim Ritter von Poschinger (gef. 4.4.1945)

Lehrtruppe der Panzertruppenschule /Batallion Krampnitz
Feb.1944 - Aug.1944 Major d.Res. Konrad von Nagel zu Aichberg


Sumber :

Foto Tikus Nazi Jerman

$
0
0
Di Front Timur kedua belah pihak yang berperang banyak menggunakan sistem parit untuk memperkuat pertahanan mereka. Salah satu masalah utama sistem seperti ini, selain infiltrasi dari musuh, adalah banyaknya tikus yang berkeliaran dan bisa menjadi masalah serius karena membawa penyakit. Karenanya seringkali dilakukan perburuan binatang pengerat tersebut, utamanya saat sedang sepi dari pertempuran! Foto di atas diambil tahun 1942


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Foto Sd.Kfz.10 (Sonderkraftfahrzeug 10)

$
0
0
Pasukan infanteri Jerman yang sedang bergerak maju menuju Rusia (Operasi Barbarossa) mendapat tumpangan dadakan dengan nebeng di atas panel samping sebuah Sd.Kfz.10/4 bersenjatakan FlaK 2cm 30/38 yang telah dilipat ke dalam. Bagi Wehrmacht, motorisasi unit-unit perang bukan hanya masalah melengkapi infanteri dengan truk supaya mereka bisa bergerak lebih cepat, tapi juga memanfaatkan mobilitas, fleksibilitas dan konsentrasi tinggi kekuatan senjata untuk mencapai hasil yang menentukan. Resimen-resimen infanteri bermotor merupakan bagian integral dari gabungan rumit dan sangat terlatih berbagai cabang Wehrmacht yang berbeda. Kerjasama yang saling menentukan inilah yang menjadi penyokong utama suksesnya Blitzkrieg dalam hal taktis dan operasional


Sumber :
Buku "Barbarossa 1941: German Infantryman vs Soviet Rifleman" karya David Campbell

Foto 178. Panzer-Division

$
0
0
KOMMANDEUR

 Generalmajor Hans-Ulrich Back (26 Agustus 1896 - 14 Februari 1976) menjadi kadet pasukan Turki Usmani tanggal 4 Agustus 1914 dan pindah ke 1. Hannoverschen Infanterie-Regiment 74 dua bulan kemudian untuk bertempur dalam Perang Dunia Pertama. Seusai perang Back sempat aktif di dinas kepolisian sebelum masuk tentara kembali sebagai Hauptmann tanggal 17 Juli 1935. Back ikut serta dalam Anschluss Austria, aneksasi Sudetenland, serta invasi ke Polandia dan Barat sebagai komandan batalyon di 2. Panzer-Division. Dalam peristiwa yang terakhir ini dia menunjukkan kapasitasnya sebagai komandan jempolan saat berhasil merebut Abbeville dan jembatan Somme tanggal 20 Mei 1940. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 Agustus 1940 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur I.Bataillon / Schützen-Regiment 2 / 2.Panzer-Division / XXXIX.Armeekorps (motorisiert) / Gruppe Guderian / Heeresgruppe A. Penempatan Back selanjutnya sebagai komandan adalah sebagai berikut: Schützen-Regiment 304 (10 Agustus 1940 - 23 Juli 1942), 11. Panzergrenadier-Brigade (15 September 1942 - 7 November 1942), 16. Panzer-Division (1 November 1943 - 14 Agustus 1944), 178. Panzer-Division (9 Oktober 1944 - Desember 1944), dan 232. Panzer-Division (Februari 1945 - Maret 1945). Sebagai komandan 16. Panzer-Division, Back selalu bertempur paling depan dan memperlihatkan keberanian yang mengagumkan dalam melawan tank-tank Soviet, utamanya saat berhasil mencegah pasukan musuh merebut kota Uman yang sangat vital bagi keberlangsungan pasokan suplai pasukan Wehrmacht bulan Januari 1944. Atas prestasinya tersebut dia direkomendasikan untuk mendapatkan Eichenlaub tapi ditolak, hanya namanya saja yang disebutkan dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda Wehrmacht) edisi 31 Januari 1944. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (14 November 1915) dan I.Klasse (23 Mei 1918); Türkische Kriegs-Verdienstmedaille (25 Juli 1916); Verwundetenabzeichen 1918 in Silber (15 April 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (9 November 1934); Dienstauszeichnung Heer, für 12, 18 und 25 Jahre (2 Oktober 1936); Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (8 November 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit Spange Prager Burg; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939) dan I.Klasse (20 Oktober 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42; serta Panzerkampfabzeichen in Silber


 Sumber :

Foto 232. Panzer-Division

$
0
0
KOMMANDEUR

 Generalmajor Hans-Ulrich Back (26 Agustus 1896 - 14 Februari 1976) menjadi kadet pasukan Turki Usmani tanggal 4 Agustus 1914 dan pindah ke 1. Hannoverschen Infanterie-Regiment 74 dua bulan kemudian untuk bertempur dalam Perang Dunia Pertama. Seusai perang Back sempat aktif di dinas kepolisian sebelum masuk tentara kembali sebagai Hauptmann tanggal 17 Juli 1935. Back ikut serta dalam Anschluss Austria, aneksasi Sudetenland, serta invasi ke Polandia dan Barat sebagai komandan batalyon di 2. Panzer-Division. Dalam peristiwa yang terakhir ini dia menunjukkan kapasitasnya sebagai komandan jempolan saat berhasil merebut Abbeville dan jembatan Somme tanggal 20 Mei 1940. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 Agustus 1940 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur I.Bataillon / Schützen-Regiment 2 / 2.Panzer-Division / XXXIX.Armeekorps (motorisiert) / Gruppe Guderian / Heeresgruppe A. Penempatan Back selanjutnya sebagai komandan adalah sebagai berikut: Schützen-Regiment 304 (10 Agustus 1940 - 23 Juli 1942), 11. Panzergrenadier-Brigade (15 September 1942 - 7 November 1942), 16. Panzer-Division (1 November 1943 - 14 Agustus 1944), 178. Panzer-Division (9 Oktober 1944 - Desember 1944), dan 232. Panzer-Division (Februari 1945 - Maret 1945). Sebagai komandan 16. Panzer-Division, Back selalu bertempur paling depan dan memperlihatkan keberanian yang mengagumkan dalam melawan tank-tank Soviet, utamanya saat berhasil mencegah pasukan musuh merebut kota Uman yang sangat vital bagi keberlangsungan pasokan suplai pasukan Wehrmacht bulan Januari 1944. Atas prestasinya tersebut dia direkomendasikan untuk mendapatkan Eichenlaub tapi ditolak, hanya namanya saja yang disebutkan dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda Wehrmacht) edisi 31 Januari 1944. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (14 November 1915) dan I.Klasse (23 Mei 1918); Türkische Kriegs-Verdienstmedaille (25 Juli 1916); Verwundetenabzeichen 1918 in Silber (15 April 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (9 November 1934); Dienstauszeichnung Heer, für 12, 18 und 25 Jahre (2 Oktober 1936); Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (8 November 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit Spange Prager Burg; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939) dan I.Klasse (20 Oktober 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42; serta Panzerkampfabzeichen in Silber


 Sumber :

Foto 4. Gebirgs-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Major Fritz Backhauss (9 Februari 1915 - 7 Maret 1971) menjadi anggota 4. (Preuß.) Infanterie-Regiment tanggal 4 April 1934. Setelah mengikuti kursus senjata lanjutan tahun 1936, dia pindah tugas ke Infanterie-Regiment 119 setahun kemudian. Backhauss ikut serta dalam penyerbuan ke Polandia, Prancis serta Rusia, dan seringkali terluka karena selalu memilih untuk memimpin pasukannya dari depan. Di malam tanggal 11-12 Januari 1944 Backhauss memimpin batalyonnya dalam mempertahankan posisi mereka dari serangan sekitar 50 tank Rusia. Dia memilih untuk tidak diam saja dan bermanuver ke samping sehingga menghantam musuh dari arah yang tidak diduga. Taktiknya berhasil dan musuh pun kabur dengan meninggalkan korban besar. Atas prestasinya tersebut Backhauss menjadi anggota ke-17 dari 4. Gebirgs-Division yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 8 Februari 1944 sebagai Hauptmann dan Kommandeur III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 13 / 4.Gebirgs-Division / XXXXIV.Armeekorps / 3. rumänische Armee / Heeresgruppe A. Di akhir perang dia menyerahkan diri pada pasukan Amerika di wilayah Innsbruck dan dilepaskan bulan Juni 1945. Setelahnya dia melanjutkan karir di Bundeswehr (26 April 1956) sampai dengan kematiannya sebagai seorang Oberstleutnant pada bulan Maret 1971 di Rumah Sakit Militer Koblenz karena sakit, hanya beberapa hari sebelum rencana pensiunnya (31 Maret 1971)! Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (20 Mei 1940) dan I.Klasse (7 Juni 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz (6 Juni 1940) dan in Silber (19 April 1943); Infanterie-Sturmabzeichen (25 Agustus 1940); Krone Rumäniens mit Schwertern am Band V. Klasse (5 November 1941); Voenen Orden "Za Hrabrost" IV.Stepen 2 klas Bulgaria (26 Agustus 1942); Dienstauszeichnung IV. Klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942); Rumänische Erinnerungsmedaille "Kreuzzug gegen den Kommunismus" mit oxyd. Spange Kaukasus (1 September 1943); Nahkampfspange in Bronze (1 September 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (8 Desember 1943)



Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Foto Boneka

$
0
0
"Cosselbär" (Beruang Cossel) adalah nama boneka Teddy Bear yang merupakan maskot/trademark (markenzeichen) dari I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division pimpinan Major Hans-Detloff von Cossel (1 Juli 1916 - 22 Juli 1943). Batalyon tersebut memang dijuluki sebagai "Bären Abteilung" (Batalyon Beruang) dan mempunyai logo beruang di setiap panzer milik mereka. Foto di atas diambil di Lgov (Rusia) musim dingin tahun 1943 dan memperlihatkan sang boneka kesayangan ditempatkan di atas turet Panzerkampfwagen IV sambil dipasangi Panzerfeldmütze für Offizier M38, Ritterkreuz serta Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) milik sang pahlawan perang yang juga merupakan seorang Eichenlaubträger (peraih Eichenlaub)


Hans Dammers (jagoan Luftwaffe dengan 113 kemenangan udara) mempunyai kebiasaan unik: dia biasa memasangkan medali-medali yang telah diraihnya di boneka beruang Steiff saat sedang cuti! Di foto kiri adalah saat dia dianugerahi Ritterkreuz pada tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer 9.Staffel/Jagdgeschwader 52. Perwira yang memasangkannya adalah Oberleutnant Hermann Graf, jagoan Luftwaffe dengan 212 fliegerabschüsse


Sumber :
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
www.panzerregiment35.blogspot.com

Schwerer Panzerjäger Tiger (P) Ferdinand-Elefant (Sd.Kfz.184)

$
0
0



Oleh : Waffen Armee

Pertama kali di desain antara tahun 1941-42.Tank ini menggunakan sasis Porsche Tiger I yang gagal bersaing dengan desain Henschel. Saat itu Henschel menyodorkan varian Tiger I dengan posisi turret ada di tengah sasis, sedangkan Porsche memilih menempatkan turret agak ke depan sasis (keduanya sama-sama menggunakan turret desain Krupp). Henschel dinyatakan sebagai pemenang dan Tiger I diproduksi berdasarkan rancang bangun Hencshel, sedangkan Porsche yang kalah masih mendapat kesempatan bahwa sasisnya akan digunakan sebagai sasis tank destroyer yang baru dan dilengkapi dengan meriam anti-tank Krupp yang baru, 88 mm Pak 43/2. Senjata baru ini dapat menghancurkan tank musuh dari jarak jauh, sebelum tank musuh dapat menembak.

 Ruang pengemudi dan operator radio terletak di depan, masing-masing terpisah. Ruang mesin berada di tengah sasis sedangkan kubah meriam dan kru meriam terletak di bagian belakang tank. Meriam 88 mm Panzerabwehrkanone (PaK) 43/2 L/71 adalah meriam baru yang dikembangkan dari basis 88 mm (Flak 18/36), sebuah meriam anti pesawat yang terkenal karena selain dapat digunakan untuk menembak jatuh pesawat, meriam ini ternyata juga dapat digunakan untuk menghancurkan tank-tank sekutu di Afrika. L/71 memiliki laras lebih panjang daripada L/56 Flak 18 & Flak 36,sehingga kecepatan pelurunya jauh lebih tinggi. Meriam ini dapat digerakan dengan sudut 25° baik secara vertikal maupun horizontal. Pada saat tank bergerak biasanya laras meriam ini dikunci dengan pengait yang ada di depan sasis.
Sebanyak 91 unit dikerahkan di Battle of Kursk,yang merupakan salah satu pertempuran tank terbesar saat itu. Ferdinand berhasil menghancurkan banyak tank Soviet, sedangkan armor tebal yang dimiliki Ferdinand sulit ditembus oleh meriam dan senjata anti-tank Soviet saat itu. Walaupun sukses di medan tempur melawan tank-tank Soviet, tank ini justru mendapat masalah saat berhadapan dengan infantri lawan. Ferdinand sama sekali tak dibekali senjata MG layaknya tank-tank Jerman lainnya sehingga rentan dari serangan infantri lawan. Kebanyakan Ferdinand yang mengalami kerusakan terpaksa ditinggalkan karena tank ini terlalu berat untuk ditarik (bobot Ferdinand 65.000 kg bandingkan tank Tiger I yang berbobot 55.000 kg saja jika diderek harus menggunakan setidaknya 3 unit Sd.Kfz.9)!

Ferdinand yang masih tersisa kemudian dikirim ke Austria untuk di-upgrade dan diberi nama Elefant, perbedaan yang paling terlihat adalah penambahan MG 34 sebagai machinegun anti infantri. Tahun 1944 tank-tank ini dikirim ke front Italia untuk menghadapi kemajuan sekutu disana, namun bobotnya yang terlalu berat ternyata tak cocok digunakan di medan Italia, kebanyakan jalan dan jembatan yang ada di Italia tak sanggup menahan bobot tank ini sehingga amat menyulitkan mobilitasnya. Masalah lain datang dari kurangnya spare-part yang tersedia,sehingga kebanyakan Elefant dihancurkan oleh krunya sendiri agar tak digunakan oleh musuh. Elefant terakhir terlihat beraksi dalam pertempuran terakhir, Battle of Berlin.
Dibalik sejumlah kelemahan fatal yang melekat pada Ferdinand/Elefant, tank ini juga menorehkan reputasi yang baik dengan kill ratio 10:1. Pada Battle of Kursk, sPzJagAbt 653 yang dilengkapi tank ini mengklaim berhasil menghancurkan 320 tank Soviet dari berbagai jenis dengan hanya kehilangan 13 Ferdinand! Rekor yang luar biasa ini disebabkan oleh kekuatan dari meriam baru 8.8cm yang digunakannya dan tebalnya lapisan armor (200 mm) yang dipakainya.
Saat ini hanya ada dua Elefant/Ferdinand yang tersisa: Ferdinand yang berhasil diambil alih Soviet sewaktu Battle of Kursk dan Elefant yang berhasil diperoleh sekutu di Anzio, Italia. Masing-masing berada di museum Kubinka di luar Moskow dan Museum United States Army Ordnance di Maryland.

Spesifikasi
Bobot : 65.000 kg
Panjang : 8,1 m
Lebar : 3,4 m
Tinggi : 2,9 m
Jumlah kru : 6 orang
Ketebalan Armor : 50-200 mm

Primary armament :1× 8,8 cm Pak 43/2 L/70
Secondary armament : 1× 7.92 mm Maschinengewehr 34 (versi Late)
Engine : 2×Maybach HL 120 petrol
Power/weight : 9 hp/tonne
Suspension : longitudinal torsion-bar
Operational range : 150 km
Speed : 30 km/h


Jagdpanzer 38(t) Hetzer (Sd.Kfz.138/2)

$
0
0



Oleh : Waffen Armee

Tank destroyer Hetzer dikembangkan dari sasis tank PzKpfw 38(t) sebagai alternatif tank destroyer yang murah dan mudah dibuat. Sasis tank PzKpfw 38(t) sendiri merupakan sasis tank yang awalnya di buat oleh Czechoslovakia, namun ketika negara ini takluk oleh serbuan Nazi Jerman maka tank ini diadopsi oleh Jerman sebagai salah satu elemen tanknya. Seiring berjalannya waktu, Jerman mulai mengkonversi tank-tank PzKpfw 38(t) menjadi tank destroyer seperti Marder III. Sadar bahwa awak tank destroyer dengan model terbuka seperti Marder III (walaupun daya pandang sangat baik) mudah menjadi mangsa infantri musuh maupun pecahan peluru maupun hal-hal lainnya yang membahayakan awaknya, kemudian Jerman mendesain ulang tank destroyer dengan armor di sekujur tubuh. Hasilnya lahirlah Hetzer yang berukuran kecil namun memiliki kemampuan menghancurkan heavy tank musuh.
 
Hetzer memiliki ketebalan armor jauh dibawah tank destroyer umumnya, dengan hanya ketebalan maksimal 60 mm.Tank-tank destroyer kelas berat memiliki armor yang tebal, seperti Jagpanther (max armor 120 mm) ataupun Jagdtiger (max armor 250 mm), membuatnya dapat bertahan saat menerima hantaman peluru 76 mm tank sekutu. Namun tank-tank sekelas Jagdpanther memerlukan waktu produksi yang lebih lama dan lebih kompleks, selain itu nilai per unitnya jauh diatas Hetzer (Hingga akhir perang tercatat hanya 382 unit yang sempat di produksi, Jagdtiger jauh lebih mengenaskan,hanya sekitar 88 unit yang di produksi). Hetzer jauh lebih cepat di produksi massal, dan bentuknya yang kecil menyulitkan tank musuh membidiknya.Dengan meriam utamanya, Herzer hampir dapat menghancurkan semua tank musuh.Sedangkan untuk menghalau infantri musuh, Hetzer dilengkapi sepucuk MG34 dengan remote.
 
Dibalik semua keunggulan,Hetzer menyimpan beberapa kelemahan. Bentuknya yang kecil sangat tak nyaman untuk keempat awaknya, terutama karena armor Hetzer berbentuk slope. Pandangan keluar amat terbatas, komandan tank kadang kala harus membuka hatch untuk bisa mendapatkan pandangan yang lebih baik. Sistem pengisian breechnya dari sebelah kanan, sedangkan senjatanya juga di tempatkan di sebelah kanan dekat dengan dinding slope tank, membuat pengisian peluru menjadi sulit.
 
Paska berakhirnya perang dunia kedua, pabrikan Hetzer diambil alih Czechoslovakia. Tentara Swiss masih menggunakan Hetzer hingga tahun 1970an!


SPESIFIKASI

Berat : 14.500 kg
Panjang : 6,2 m
Lebar : 2,5 m
Tinggi :  2,1 m
Jumlah kru : 4 orang
Ketebalan Armor : 10-60 mm

Primary armament : 1× 7,5 cm Pak 39 L/48 (41 peluru)
Secondary armament : 1× 7.92 mm Maschinengewehr 34 (1.200 peluru)
Engine : Praga AC/2800 petrol engine
Power/weight : 10 hp/tonne
Fuel Capacity : 320 litres
Suspension : torsion bar
Operational range : 250 km
Speed : 39 km/h


Leichter Ladungsträger Goliath (Sd.Kfz.302/303a/303b)

$
0
0



Oleh : Waffen Armee

Saat perang dunia ke II ada satu tank milik jerman yang cukup ditakuti oleh sekutu. Tank ini memiliki ukuran mini,bahkan mungkin tank terrkecil yang pernah dibuat militer,namun tank ini dapat meledakan diri dengan daya ledak yang cukup besar

Tank Goliath, yang memiliki nama jerman Leichter Ladungsträger Goliat (Sd.Kfz 302/303a/303b), adalah remote control tank Jerman yang juga dikenal sebagai tank "kumbang" untuk Sekutu. dibuat oleh Wehrmacht selama Perang Dunia II, ukuran tank "kumbang" adalah sekitar panjang 4 kaki (1,2 m), lebar 2 kaki (0,61 m), dan tinggi 1 kaki (0,30 m) dengan berat 75-100 kilogram (170-220 lb), mengandung bahan peledak tinggi yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai tujuan ganda, seperti menghancurkan tank, mengganggu formasi infanteri padat, dan pembongkaran bangunan dan jembatan.

Pada tahun 1940 akhir, diawali dengan rancangan desainer kendaraan bersenjata Perancis Adolphe Kégresse, kantor persenjataan Wehrmacht mengarahkan perusahaan otomotif Borgward Carl FW Bremen untuk mengembangkan sebuah kendaraan yang membawa minimal 50 kg bahan peledak. Hasilnya adalah SdKfz. 302, yang disebut Ladungsträger Leichter ('pembawa muatan ringan'), atau Goliath, yang membawa 60 kg bahan peledak. Kendaraan itu dikemudikan dari jarak jauh melalui kotak kontrol joystick,yang melekat pada Goliat dengan kabel telepon triple-untai terhubung ke bagian belakang kendaraan. Dua dari untaian digunakan untuk memindahkan dan mengarahkan Goliath, sementara yang ketiga digunakan untuk peledakan.

Goliath memiliki 650 m kabel. Setiap Goliath digunakan hanya untuk sekali pakai,yang dimaksudkan untuk diledakkan dengan target. Goliath model awal menggunakan sebuah motor listrik, tetapi karena ini mahal untuk membuat (3000 Reichsmarks) dan sulit untuk memperbaiki di lingkungan pertempuran, kemudian model (dikenal sebagai SdKfz 303.) menggunakan mesin bensin, sederhana namun lebih handal

Goliath digunakan di semua lini dimana Wehrmacht berjuang, dimulai pada musim semi 1942. Mereka digunakan terutama oleh Panzer elite dan unit-unit tempur insinyur. Goliath digunakan paling terkenal dalam Pemberontakan Warsawa tahun 1944 sebagai unit Wehrmacht dan SS yang dikerahkan untuk menghancurkan perlawanan sengit oleh Angkatan Darat Polandia (Armia Krajowa). Sedangkan Polandia hanya mempunyai sejumlah kecil senjata anti-tank, relawan Polandia sering dikirim untuk memotong kabel perintah dari Goliat sebelum mencapai target. Beberapa Goliath juga terlihat di pantai Normandia pada saat "D-Day",meskipun sebagian besar tidak sukses diledakan karena tembaka artileri memutuskan kabel perintah Goliath sehingga tidak dapat menerima perintah dari komando pusat



Heeresbergführer (Lencana Komandan Gunung Angkatan darat)

$
0
0
Heeresbergführer adalah lencana Gebirgsjäger (pasukan Gunung) yang diberikan bagi yang telah memenuhi lima kriteria: rencana dan pelaksanaan operasi gunung bagi perwira dan komandan unit, berpartisipasi dalam pelatihan selama empat bulan di medan operasi gunung, memimpin pelaksanaan operasi di kondisi pegunungan yang sulit (terbagi dalam empat tahap), sekaligus melakukan penyelamatan bagi prajurit yang terluka

 Oberstleutnant Friedrich "Fritz" Bader (21 Juni 1908 - 16 Mei 1997) merupakan seorang intelektual yang mempelajari bahasa Inggris dan Prancis serta Geografi sebelum perang. Pada tanggal 1 April 1930 dia bergabung dengan 11. (Sächs.) Infanterie-Regiment. Lima tahun kemudian Bader mulai bertugas di unit pasukan gunung (Gebirgsjäger) dan terpilih menjadi salah satu anggota tim ski Jerman dalam Olimpiade Musim Dingin di Garmisch-Partenkirchen tahun 1936. Pengalaman militer Bader semakin bertambah dari waktu ke waktu setelah dia mengikuti banyak kampanye militer Wehrmacht seperti Anschluss Austria, Invasi Polandia, invasi Yugoslavia, Pertempuran Kaukasus, Operasi Edelweiss, kampanye Italia dan Pertempuran Monte Cassino. Dia selalu turut serta di hampir seluruh operasi pasukan Jerman di gunung-gunung tertinggi di Eropa, termasuk di Mont Blanc. Bader dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Major dan Kommandeur Hochgebirgsjäger-Bataillon 3  / LXXV.Armeekorps / Armee Ligurien / Heeresgruppe C atas kepahlawanannya dalam pertempuran di Monte Cassino dan Monte LaPezzo, dimana batalyonnya melindungi gerak mundur pasukan utama Jerman dari kedua kota tersebut sekaligus bertempur di kelebatan hutan Italia melawan gabungan pasukan Inggris dan Maroko yang berhasil dia porak porandakan. Pada tanggal 1 September 1944 Bader mengambil alih komando Gebirgsjäger-Regiment 85 yang dia pimpin sampai berakhirnya perang. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (8 November 1938); Eisernes Kreuzes II klasse (30 Juni 1941) dan I klasse (3 November 1941); Infanterie-Sturmabzeichen (12 Agustus 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (19 November 1942) dan Silber (13 Februari 1944); Ostmedaille (1 Agustus 1942); Deutsches Kreuz in Gold (9 Juni 1943); Red Krune Kralya Zvonimira II.Stupnja Cross with Oakleaves (22 September 1943); serta Ehrenblattspange des Heeres (17 Juli 1944)


Sumber :
www.de.wikipedia.org
www.wehrmacht-awards.com
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live