Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Foto Pertempuran Narva

$
0
0
Awak sebuah Sd.Kfz.250/5 #402 milik peleton pelopor (Aufklärungszug) dengan plat nomor SS-800647 dari 4.Kompanie / SS Panzer-Aufklärungs Abteilung 11 / 11.SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" menyerahkan selembar kertas berisi informasi situasi pertempuran terkini kepada seorang pengantar pesan bermotor SS (SS-Kradschützen) yang duduk di atas sepeda motor dari jenis DKW NZ 350. Perhatikan simbol Sonnenrad (Roda Matahari) atau Ger-Rune di Sd.Kfz.250/5 yang digunakan oleh Divisi Nordland sebagai lambang unit mereka! Foto ini diambil bulan Juli 1944 saat Tentara Merah melakukan serbuan masif berulangkali terhadap garis Tannenberg di Narva. Divisi Nordland bertahan mati-matian menjaga garis pertahanan yang sangat vital ini bersama dengan 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (Estonia), 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Wallonien (Wallonie), 6. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Langemarck (Flemish), 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade Nederland (Belanda) dan Kampfgruppe Strachwitz dari Panzergrenadier-Division Großdeutschland. Mereka pantang untuk mundur walaupun kekuatan musuh jauh berada di atas mereka. Begitu sengit dan brutalnya pertempuran yang terjadi sehingga gugurlah komandan Divisi Nordland SS-Gruppenführer Fritz von Scholz, dilanjutkan oleh komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 23 Norge serta 24 Danmark! Meskipun begitu, pengorbanan mereka membawa hasil, dan dalam pergulatan yang berlangsung tiga hari tersebut (27-29 Juli 1944), pasukan Jerman berhasil menghancurleburkan tidak kurang dari 113 tank T-34 yang menyerbu garis pertahanan mereka! Tidak hanya itu, dari 136.830 tentara Soviet yang melakukan ofensif di Narva bulan Juli 1944, hanya beberapa ribu yang selamat, dan seantero resimen tank Soviet musnah! Tertahannya ofensif Soviet di hadapan pasukan gabungan Heer dan Waffen-SS memampukan lebih dari 25.000 warga Estonia dan 3.700 orang Swedia untuk meloloskan diri ke negara Swedia yang netral


 Foto ini memperlihatkan seorang sukarelawan Swedia dari 11. SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" sedang mengoperasikan sebuah Panzerschreck (Teror Tank) di front Narva tahun 1944. Senjata satu ini terdiri dari sebuah tabung metal yang menembakkan proyektil kosong berpendorong roket dengan kepala peledak anti-tank. Fungsi perisai di depan adalah untuk melindungi si penembak dari semburan bagian belakang roket saat ditembakkan


 
Para kader Divisi SS "Nederland" berfoto bersama di depan kamera SS-Kriegsberichter Heinemann di front Narva, musim semi 1944. Karena mereka semuanya adalah bangsa Jerman, maka disini kita tidak melihat panji bendera Belanda yang biasanya dikenakan oleh anggota sukarelawan unit ini. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Lothar Hofer (Kommandeur II. Artillerie-Abteilung); SS-Hauptsturmführer Carl-Heinz Frühauf (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 49 "de Ruyter"); SS-Sturmbannführer Dietrich Ziemssen (Ia Erster Generalstabsoffizier 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland"); SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Jürgen Wagner (Kommandeur 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland"); SS-Hauptsturmführer Christian Steenholdt-Schütt (IIa Personalverwaltung 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland"); SS-Hauptsturmführer Hans Meyer (Kommandeur I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 49 "de Ruyter"); SS-Obersturmbannführer Hans Collani (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 49 "de Ruyter"); SS-Hauptsturmführer Wilhelm Schlüter (Kommandeur I. Artillerie-Abteilung); dan SS-Hauptsturmführer Günter Wanhöfer (Kommandeur SS-Pionier-Bataillon 23 "Nederland")


 Para kader Divisi SS "Nederland" berfoto bersama di depan kamera SS-Kriegsberichter Heinemann di front Narva, musim semi 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Christian Steenholdt-Schütt (IIa Personalverwaltung 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland"); SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Jürgen Wagner (Kommandeur 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland"); dan SS-Sturmbannführer Dietrich Ziemssen (Ia Erster Generalstabsoffizier 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland")


 Para kader Divisi SS "Nederland" berfoto bersama di depan kamera SS-Kriegsberichter Heinemann di front Narva, musim semi 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Jürgen Wagner (Kommandeur 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland") dan SS-Sturmbannführer Dietrich Ziemssen (Ia Erster Generalstabsoffizier 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland")



Sukarelawan Belanda berpangkat SS-Rottenführer dari SS-Artillerie-Regiment 54/4.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland" berpose di depan meriam dari jenis Howitzer leichte Feldhaubitze18. Foto ini diambil saat berlangsungnya pertempuran memperebutkan jembatan Narva (Schlacht um den Brückenkopf von Narva) bulan Mei 1944. Foto oleh SS-Kriegsberichter Eisner


 Membersihkan dan merawat senjata adalah salah satu jalan untuk tetap bertahan hidup dan mempertahankan moral tetap tinggi di tengah peperangan yang brutal. Ini adalah hal pertama yang harus dipelajari oleh seorang prajurit Waffen-SS, dimana dia harus mampu membongkar, membersihkan dan memasang kembali senjatanya dengan ketepatan yang mengagumkan. Dalam foto ini kita melihat dua orang anggota 23. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nederland" (niederländische Nr. 1) sedang membersihkan senapan mesin berat MG 42 (Maschinengewehr 42) beserta tripod Lafette 42 sebelum pergi bertempur. Foto diambil di Narva (Estonia) musim semi 1944

  
Sukarelawan asal Belanda dari 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade Nederland (kemungkinan dari SS-Pionier-Bataillon 54) di sebuah jembatan zeni bernama Bunse-Brücke di Narva bulan April 1944. Dia mengenakan jaket kamuflase bolak-balik Sumpfmuster Heer, suatu hal yang tidak aneh mengingat kurangnya pasokan pakaian kamuflase SS pada waktu itu


  
 
 
Tidak diragukan lagi, ini lah foto paling terkenal yang memperlihatkan tentara Nazi berpose bersama kucing (lengkap dengan granat tangan dan bunga)! Dari Truppenkennzeichen di kragenspiegel-nya, ketahuan bahwa para prajurit SS ini adalah sukarelawan Estonia dari 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1) dan foto ini diambil di Front Narva bulan Juni 1944 oleh SS-Kriegsberichter Erich Fabiger. Selain itu, berdasarkan salah satu sumber yang saya baca, nama si anak kucing adalah "Nina der Bunker-Katze" (Nina si anak kucing bunker). Dalam bahasa Estonia, "Nina" berarti "hidung"! Entah dengan alasan apa si kucing diberi nama seperti itu?


Enam orang sukarelawan asal Swedia dalam tubuh 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland", difoto di front Narva musim semi 1944 (antara 20 Mei - 21 Juni). Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Gösta Borg (Kriegsberichter dari SS-Standarte "Kurt Eggers"), SS-Untersturmführer Hans-Caspar Krüger (Kriegsberichter dari SS-Standarte "Kurt Eggers"); SS-Obersturmführer Hans-Gösta Pehrsson (komandan kompi di Nordland), SS-Untersturmführer Gunnar Eklöf (Staff Divisi Nordland), SS-Obersturmführer Carl Svensson (Kriegsberichter dari SS-Standarte "Kurt Eggers"), dan SS-Sturmscharführer Torkel Tillman (Kriegsberichter dari SS-Standarte "Kurt Eggers" yang KIA tanggal 26 Juni 1944 di Normandia). Di balik kamera adalah Rune Ahlgren yang nantinya terbunuh dalam pertempuran tanggal 30 Oktober 1944 di Preekuln, Latvia, sebagai Zugführer (komandan peleton) di Nordland

Sumber :
Foto koleksi NARA (National Archives)
www.5sswiking.tumblr.com 
www.kriegsberichter-archive.com

Foto Pertempuran Voronezh

$
0
0
 Seorang prajurit Wehrmacht dari Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" membiarkan seekor kucingbermain-main dengan sabuk peluru senapan mesin MG 34 di kompartemen sebuah Hanomag lapis baja Sd.Kfz.251 selama berlangsungnya pertempuran pertama Voronezh di dekat Voronezh (Rusia) tanggal 16 Juli 1942
 
 
Sumber :

Foto Wilhelm Mohnke

$
0
0
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Wilhelm Mohnke (15 Maret 1911 - 6 Agustus 2001) sampai detik ini digolongkan sebagai salah satu perwira militer Jerman yang paling setia pada Hitler. Dia telah membuktikan kemampuannya berkali-kali dalam pertempuran sengit di berbagai front. Saat dia ditunjuk untuk terakhir kalinya oleh Sang Führer agar menempati posisi sebagai "penyelamat Berlin" dengan menjadi komandan garis pertahanannya, Mohnke menyadari bahwa itu adalah sebuah usaha yang sia-sia belaka, tapi dia tetap mengemban tanggungjawab tersebut dengan mengerahkan seluruh daya dan kemampuannya. Semata karena usahanya yang tidak kenal lelah lah yang membuat banyak prajurit dan warga sipil Jerman mampu meloloskan diri dari kepungan raksasa Tentara Merah di hari-hari terakhir Perang Dunia II di Eropa.


 
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Di sebelah kiri berdiri SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke, sementara yang memberi hormat Nazi adalah peraih Ritterkreuz SS-Sturmbannführer Fritz Witt yang nantinya menjadi komandan pertama 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend". Paling kanan adalah SS-Hauptsturmführer Albert Frey, sementara antara Frey dan Witt kemungkinan besar adalah SS-Hauptsturmführer Erwin Horstmann 


Komandan Divisi Panzer SS ke-1 "Leibstandarte Adolf Hitler", SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef 'Sepp' Dietrich, sedang menganugerahkan Eiserne Kreuz kelas pertama dan kedua kepada para prajuritnya yang berprestasi dalam invasi Jerman ke Negara-Negara Bawah dan Prancis tahun 1940. Di sebelah kiri adalah SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke, yang nantinya akan menjadi komandan pertahanan Berlin di akhir perang (yang sudah menonton film DOWNFALL pasti tahu!). Foto oleh Karl-Gustav Lerche


 
Para staff dari 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" berfoto bersama tanggal 28 Mei 1943, di acara perayaan ultah komandan divisi Sepp Dietrich yang ke-51. Identifikasi:1.SS-Obersturmbannführer Walther Ewert (Ib Quartiermeister); 2.SS-Oberführer Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 1); 3.SS-Standartenführer Dr. Hermann Besuden (Führer SS-Sanitäts-Abteilung 1); 4.SS-Sturmbannführer Kurt Meyer (Führer SS-Aufklarürungs-Abteilung 1); 5.SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Sepp Dietrich (Kommandeur 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"); 6.SS-Hauptsturmführer Hermann Weiser (Chef 2.Kompanie/SS-Aufklarürungs-Abteilung 1); 7.SS-Sturmbannführer Alfred Bludau (Führer SS-Wirtschafts-Bataillon 1); 9.SS-Sturmbannführer Bernhard Siebken (Führer SS-Nachschub-Deinst 1); 10.SS-Hauptsturmführer Hans Becker (Chef 2.Kompanie/I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 11.? ; 12.SS-Sturmbannführer Heinz von Westernhagen (Führer SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1); 13.SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Führer I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 14.SS-Sturmbannführer Albert Frey (Führer I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 1); 15.SS-Sturmbannführer Rudolf Sandig (Führer II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 16.SS-Sturmbannführer Bernhard Krause (Führer SS-Flak-Abteilung 1); 17.? ; 18.? ; 19.? ; 20.? ; 21.? ; 22.SS-Hauptscharführer Alfred Günther (Zugführer 1.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1); 23.SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann (Ia Erster Generalstabsoffizier); 24.? ; 25.? ; 26.SS-Hauptsturmführer Hubert Meyer (Führer sementara III.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 1); 27.? ; 28.? ; 29.? ; 30.? ; 31.? ; 32.? ; 33.? ; 34.SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-regiment 1). Selain itu, baris pertama yang berdiri paling kanan adalah SS-Obersturmbannführer Wilhelm Mohnke (Führer SS-Ersatz-Bataillon 1); yang muka dan badannya total tertutupi oleh Kurt Meyer adalah SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2); dan yang berdiri di sebelah kanan Hubert Meyer (tanpa nomor) adalah SS-Sturmbannführer Erich Maas (Ic Dritter Generalstabsoffizier)


Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), SS-Standartenführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 1 "LSSAH") dan SS-Obersturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Ersatz-Bataillon Leibstandarte). Foto ini kemungkinan besar diambil antara tanggal 21 Juni 1943 (Mohnke naik pangkat menjadi SS-Obersturmbannführer) s/d 1 juli 1943 (Witt naik pangkat menjadi SS-Oberführer), beberapa hari sebelum ketiga orang ini ditarik untuk menangani 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang baru dibentuk


 Acara ulang tahun SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") ke-36 yang berlangsung tanggal 27 Mei 1944 di Tillierès-sur-Avre, Prancis. Setelah pemberian hadiah (lihat foto sebelumnya), kini para perwira Divisi Hitlerjugend berpose bersama di depan kamera. Baris pertama/depan: ? , ? , SS-Sturmbannführer Horst Schürer (Ordonanz-Offizier), SS-Sturmbannführer Heinrich "Hein" Springer (Divisions-adjutant), SS-Standartenführer Kurt "Panzermeyer" Meyer (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 25), SS-Oberführer Fritz Witt (Divisions-Kommandeur), SS-Obersturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-regiment 26), SS-Obersturmbannführer Fritz Schroeder (Kommandeur SS-Panzer-Artillerie-Regiment 12), dan SS-Hauptsturmführer Siegfried Rothemund (IIa Generalstabsoffizier). Baris kedua: SS-Hauptsturmführer Gerd von Reitzenstein (Chef 5.Kompanie/SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 12),  SS-Sturmbannführer Artur Manthey (Abteilung V Divisions-Ingenieur), SS-Sturmbannführer Erich Pandel (Kommandeur SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 12), SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12), SS-Hauptsturmführer Hubert Meyer (Ia 1. Generalstabsoffizier einer höheren Dienststelle - Leiter der Führungsabteilung), SS-Sturmbannführer Fritz Buchsein (IIa Generalstabsoffizier), dan SS-Hauptsturmführer Albert "Papa" Schuch (Kommandeur Stabquartier Adjudantur-Abteilung). Baris ketiga: SS-Sturmbannführer Hermann Weiser (Korps-Adjutant), SS-Sturmbannführer Bernhard Krause (Kommandeur I.Bataillon/ SS-Panzergrenadier-Regiment 26), SS-Sturmbannführer Gerhard "Gerd" Bremer (Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 12), SS-Sturmbannführer Siegfried Müller (Kommandeur SS Panzer-Pionier-Bataillon 12), SS-Sturmbannführer Bernhard Siebken (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 26), SS-Sturmbannführer Jakob Hanreich (Kommandeur SS Panzerjäger-Abteilung 12), dan SS-Obersturmführer Heinz Ritzert (Chef 15.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 25). Baris keempat: SS-Hauptsturmführer Georg Urabl (Kommandeur SS Feldersatz-Bataillon 12), SS-Sturmbannführer Dr. Wilhelm Kos (IVa Divisions-Intendant), SS-Sturmbannführer Hans Waldmüller (Kommandeur I.Bataillon/ SS-Panzergrenadier-Regiment 25), dan SS-Sturmbannführer Rolf Kolitz (Kommandeur SS-Panzer-Nachschubtruppen 12)


Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Dr.med. Hermann Besuden (Korpsarzt I.SS-Panzer-Korps), SS-Obersturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26), SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12), SS-Standartenführer Kurt Meyer (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 25), dan SS-Sturmbannführer Gerhard "Gerd" Bremer (Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 12). Kasihan si anjing gembala Jerman, dia satu-satunya yang tak dikalungi medali sehingga ekornya pun sampai tumbuh di kepala! Wkwkwkwk sebenarnya itu adalah dua Schäferhund yang kebetulan tertangkap kamera dalam posisi yang berdempetan. Yang satu adalah Patra (anjingnya Fritz Witt), sementara satunya lagi adalah anjingnya Kurt Meyer. Foto ini diambil di acara ulangtahun Witt yang ke-36 yang dirayakan di Tillierès-sur-Avre, Prancis, tanggal 27 Mei 1944


 Tiga orang perwira tinggi dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" mendiskusikan situasi pertempuran terkini sekaligus cara menangkal serangan Sekutu dengan menggunakan bantuan peta. Foto diambil di Normandia bulan Juni 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12), SS-Sturmbannführer Hans Waldmüller (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 25) dan SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26). Uniknya, mereka semua mengenakan seragam kamuflase Telo Mimetico M29 buatan Italia yang banyak dikenakan oleh perwira dari Divisi SS Hitlerjugend di Normandia



Diambil dari cuplikan berita film "Die Deutsche Wochenschau" dan memperlihatkan upacara penganugerahan Ritterkreuz tanggal 11 Juli 1944 untuk dua orang perwira 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang berprestasi: SS-Obersturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") dan SS-Sturmbannführer Karl-Heinz Prinz (Führer II.Bataillon/SS-Panzer-Regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"). Dua foto di atas memperlihatkan saat Mohnke (yang berbalut perban) dikalungi Ritterkreuz oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS Panzerkorps "Leibstandarte"), sementara Prinz memperhatikan di kiri (foto kedua). Ikut hadir komandan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend", Kurt Meyer (kanan), dan Komandan SS-Panzer-Regiment 12 "Hitlerjugend", Max Wünsche(tengah)


Setelah upacara penganugerahan medali selesai, kini giliran kedua orang Ritterkreuzträger anyar berpose bersama yang lainnya. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"); SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"); SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS Panzerkorps "Leibstandarte"); SS-Standartenführer Kurt "Panzermeyer" Meyer (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"); dan SS-Sturmbannführer Karl-Heinz Prinz (Führer II.Bataillon/SS-Panzer-Regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend")


SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS Panzerkorps "Leibstandarte") melakukan kunjungan pada markas 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" di Normandia pada saat upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke dan SS-Sturmbannführer Karl-Heinz Prinz yang diadakan pada tanggal 11 Juli 1944. SS-Standartenführer Kurt Meyer (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") dan SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26) yang merupakan mantan anakbuah Dietrich di Divisi SS Leibstandarte terlihat berbincang-bincang dengannya dan mengantarnya pergi


 Tiga orang perwira tinggi dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" berfoto bersama di Normandia tanggal 28 Juli 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Erich Olboeter (Kommandeur III.[gepanzerte]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 26), SS-Standartenführer Kurt Meyer (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), dan SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26). Foto ini diambil pada saat upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Olboeter. Menariknya, ketiganya mengenakan pakaian berbahan kain kamuflase Italia Telo Mimetico M29 (Olboeter celananya saja yang mempunyai dua kantong besar di bagian depan). Meyer juga membungkus fernglas-nya dengan kain goni tebal!


 Empat orang jenderal SS tak lama setelah dibebaskan dari kamp tawanan Soviet, berfoto bareng di Pusat Repatriasi Friedland tahun 1955. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Johann "Hans" Rattenhuber ( 30 April 1897 – 30 Juni 1957), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Gustav Lombard (10 April 1895 – 18 September 1992), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Wilhelm Mohnke (15 Maret 1911 - 6 Agustus 2001), dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Dr.iur. Dr.rer.pol. Hermann Haertel (12 Mei 1893 - 21 Januari 1970)


 Para veteran Waffen-SS dalam sebuah acara reuni yang diadakan seusai perang. termasuk diantaranya adalah anggota awal Leibstandarte SS Adolf Hitler tahun 1933. Dari kiri ke kanan: Theodor "Teddy" Wisch, Jöhnke (di belakang Wisch), Blöth (di belakang Mohnke), Wilhelm Mohnke, Rudolf Sandig, Helmut Beermann, Bergmann, Johannes "Hans" Wellershaus, Alfred Gilles, Albert Stenwedel, Nebel, Karl Auer, Hans Krüger, Hermann Petersen, Karl Rettlinger, Alfred Bünning, Karl Grewe, Karl Kreutz, Dr. Harald Wagner, Meyer, dan Webers


Ausweis milik Wilhelm Mohnke. Ausweis adalah kartu identitas yang bisa mencakup apa saja: kartu kewarganegaraan, kartu pelajar, kartu anggota militer, kartu keanggotaan partai dan organisasi, serta lainnya. Biasanya tercantum informasi dasar dari si pemilik: nama lengkap, tempat/tanggal lahir dan nomor keanggotaan. Tidak lupa disertakan pula foto dan tanda tangan dari pemilik Ausweis tersebut. Contoh-contoh Ausweis yang terdapat di zaman Nazi: Befristeter Ausweis, Hitler-Jugend (HJ) Mitglieds-Ausweis, Bund Deutscher Mädel (BDM) Mitglieds-Ausweis, SS Ausweis, Rückkehrer Ausweis, dan lain sebagainya


 Soldbuch milik Wilhelm Mohnke. Soldbuch (yang arti harfiahnya yaitu buku pembayaran gaji) adalah ID card dari setiap prajurit Jerman. Di dalamnya terekam pergerakan unit-unit yang dimasuki si prajurit (seperti transfer dan penempatan). Selain itu, promosi pangkat dan juga mutasi turut disertakan. Dalam halaman 22 biasanya disebutkan daftar medali dan penghargaan yang diterima si prajurit, suatu hal yang sebenarnya tidak menjadi peraturan baku karena aslinya Soldbuch tidak mempunyai 'ruang' untuk hal tersebut. Teorinya, halaman terakhir digunakan untuk tambahan data dari perpindahan unit pemilik Soldbuch dan bukannya nongkrongin jumlah medali. Fungsi lain dari Soldbuch adalah sebagai paspor. Seorang prajurit membutuhkan izin, biasanya dari Stab, untuk cuti atau terpisah dari unitnya selama periode tertentu (ditunjukkan di halaman 23). Hal ini dicatat di Soldbuch sehingga si prajurit dapat mendokumentasikan setiap perpindahannya secara resmi dan mendapat izin dari yang berwenang. Ingat bung, Jerman adalah negara paling 'rewel' (baca : cermat) dalam hal-hal beginian!

 



Sumber :
Foto koleksi pribadi Markus Lippl
www.flickr.com
www.forum.axishistory.com
www.reibert.info 
www.wehrmacht-awards.com

SS-Brigadeführer Wilhelm Mohnke (1911-2001), Komandan Terakhir Pertahanan Berlin

$
0
0



Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Wilhelm Mohnke
Lahir: 15 Maret 1911 di Lübeck / Schleswig-Holstein (Jerman)
Meninggal: 6 Agustus 2001 di Hamburg-Barsbüttel (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: 649684 (1 September 1931)
Nomor keanggotaan SS: 15541 (1 November 1931)
Gelar akademis: Tidak ada

Beförderungen (Promosi):
16.11.1931 SS-Mann
05.03.1932 SS-Scharführer
09.03.1933 SS-Truppführer
28.06.1933 SS-Sturmführer
01.10.1933 SS-Sturmhauptführer
01.09.1940 SS-Sturmbannführer
21.06.1943 SS-Obersturmbannführer
21.06.1944 SS-Standartenführer
04.11.1944 SS-Oberführer
30.01.1945 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS

Karriere (Karir):
01.11.1931 - 00.01.1932 SS-Anwärter di 4. SS-Standarte
00.01.1932 - 17.03.1933 Prajurit di 1.Kompanie / 22.SS-Standarte
17.03.1933 - 02.08.1933 Anggota SS-Stabswache Berlin
02.08.1933 - 07.10.1933 Chef 2.Kompanie / SS-Sonderkommando Berlin
07.10.1933 - 13.04.1934 Chef 3.Kompanie / Leibstandarte SS Adolf Hitler
13.04.1934 - 00.10.1934 Chef 2.Kompanie / Leibstandarte SS Adolf Hitler
00.10.1934 - 28.05.1940 Chef 5.Kompanie / II.Bataillon / Infanterie-Regiment Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert)
28.05.1940 - 06.04.1941 Kommandeur II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler
06.04.1941 - 01.02.1942 Menjalani perawatan atas luka-lukanya
01.02.1942 - 16.03.1942 Kommandeur SS-Panzer-Abteilung LSSAH
16.03.1942 - 15.09.1943 Kommandeur SS-Ersatz-Bataillon LSSAH
15.09.1943 - 31.08.1944 Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26 / 12.SS-Panzer-Division "HJ"
22.08.1944 - 31.08.1944 Führer Kampfgruppe Mohnke
31.08.1944 - 06.02.1945 Kommandeur 1. SS-Panzer-Division LSSAH
06.02.1945 - 22.04.1945 Führerreserve
22.04.1945 - 02.05.1945 Kommandeur Verteidigungsabschnitt Z Berlin
02.05.1945 - 10.10.1955 Menjadi tawanan Soviet

Auszeichnungen (Medali/Penghargaan):
00.00.193_ SS Zivilabzeichen Nr. 10362
00.00.1931 Abzeichen des SA-Treffens Braunschweig 1931
16.12.1935 Julleuchter der SS
00.00.193_ Deutsche Reitersportabzeichen in Bronze,
00.00.193_ SA Sportabzeichen in Gold
23.12.1936 Deutsches Olympia-Ehrenzeichen II.Klasse
00.00.193_ Medaille zur Erinnerung an den 13 März 1938
00.00.193_ Medaille zur Erinnerung an den 1 Oktober 1938
21.09.1939 Eisernes Kreuz II.Klasse (termasuk salah satu orang pertama yang menerimanya!)
08.11.1939 Eisernes Kreuz I.Klasse
10.02.1940 Verwundetenabzeichen in Schwarz (atas luka yang dideritanya tanggal 7 September 1939)
03.10.1940 Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern
03.10.1940 Infanterie Sturmabzeichen in Bronze
15.09.1941 Verwundetenabzeichen in Silber
26.12.1941 Deutsches Kreuz in Gold
00.00.1942 Voenen Orden "Za Hrabrost" IV.Stepen 1.Klas (Bulgaria)
11.07.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (sebagai SS-Obersturmbannführer dan Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26 / 12.SS-Panzer-Division “Hitlerjugend” / I.SS-Panzerkorps / 7.Armee / Heeresgruppe B)
00.07.1944 Verwundetenabzeichen in Gold
00.00.194_ Ungarische Silberne Ritterkreuz VO
00.00.194_ Dienstauszeichnung der NSDAP in Bronze
00.00.194_ SS-Dienstauszeichnungen 12 jahr

Aufzeichnungen (Catatan):
* Ayahnya mempunyai nama sama dan bekerja sebagai pembuat lemari.
* Setelah Adolf Hitler menjadi Reichskanzler Jerman bulan Januari 1933, Markas SS di Berlin meminta setiap resimen SS (SS Standarte) untuk memasukkan masing-masing tiga nama dari prajurit terbaik mereka untuk dipindahtugaskan ke unit penjaga pribadi Hitler. Mohnke terpilih menjadi salah satunya bulan Maret 1933. Dia ditempatkan di SS-Stabswache Berlin yang menempatkan penjaga pertamanya ke kawasan Reichskanzlei (Kantor Kanselir) tanggal 8 Mei 1933. Di bulan September 1933 unit tersebut dikenal dengan nama SS-Sonderkommando Berlin.
* Mohnke menjadi komandan batalyon LSSAH bulan Mei 1940 saat penyerbuan ke Barat dimulai setelah komandan sebelumnya terluka. Di sekitar waktu inilah dia dituduh terlibat dalam pembunuhan terhadap 80 orang tawanan perang Inggris dari 48th Division di dekat Wormhoudt, Prancis. Dia tidak pernah diajukan ke pengadilan karena tidak cukup bukti untuk menjeratnya, walaupun kasus ini dibuka kembali tahun 1988 dan 1993.
* Pada hari pertama penyerbuan ke Yugoslavia (6 April 1941), Mohnke terluka parah di bagian kaki akibat serangan udara Sekutu. Dokter yang memeriksanya memutuskan untuk mengamputasi kakinya, tapi Mohnke menolak keras (ingat film "Dances With Wolves"?). Luka-lukanya begitu parah sehingga tetap ada bagian kakinya yang "dihilangkan". Selama delapan bulan masa perawatan ini Mohnke dianugerahi DKiG tanggal 26 Desember 1941. Konon di masa penyembuhan ini Mohnke menjadi kecanduan morfin, dan hal ini yang diduga menjadi sebab utama sifat temperamentalnya (fakta tentang Mohnke kecanduan morfin ini diungkapkan sendiri oleh mantan ajudannya Ralf Tiemann). Hitler sendiri menjuluki Mohnke sebagai "Anjing Pemarah"!
* Adalah Mohnke orang yang paling berjasa menanamkan bibit formasi batalyon panzer Leibstandarte di awal tahun 1942 setelah kembali dari masa pemulihannya. Dia menunjuk Ralf Tiemann sebagai ajudannya dengan tugas pertama untuk mencari rekrutan. Tiemann akhirnya membawakan cukup nama untuk mengisi dua kompi. Saat Divisionskommandeur Sepp Dietrich memperkenalkan istri barunya pada para perwiranya tanggal 14 Januari 1942, Mohnke mempersembahkan padanya daftar pribadinya tersebut yang pada saat itu sudah dikemas menjadi perintah pemindahan. Dietrich, yang sama sekali tidak diberitahu mengenai niat Mohnke sebelumnya, akhirnya menyerah pada tekanan anakbuahnya tersebut dan menandatangani surat tersebut. Maka lahirlah Panzerwaffe dari Leibstandarte SS Adolf Hitler!
* Pada bulan Februari 1942 Mohnke terlibat perdebatan sengit dengan Kepala SS-Führungshauptamt Hans Jüttner sehingga kemudian dibebastugaskan dari jabatannya sebagai komandan SS-Panzer-Abteilung LSSAH yang baru dinikmatinya beberapa hari saja. Tidak hanya itu, Jüttner memerintahkan agar Mohnke dikirim ke rumah sakit militer untuk menjalani perawatan atas "kegilaan sementara" yang dideritanya! Tapi hanya berselang satu bulan kemudian Mohnke telah diserahi tanggungjawab baru sebagai komandan Feldersatz-Bataillon LSSAH. Kemungkinan besar ini karena campur tangan Sepp Dietrich yang tidak menginginkan bakat salah satu perwira terbaiknya terbuang percuma. Dietrich pula yang memastikan agar Mohnke menjadi salah satu penerima pertama Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 Desember 1941, padahal perlu diingat bahwa Mohnke sendiri pada dasarnya tidak pernah terlibat pertempuran satu "encret" pun di tahun 1941!
* Pada tanggal 1 September 1943 16.000 orang rekrutan terbaru Hitlerjugend yang merupakan kelahiran tahun 1926 ikut ambil bagian dalam pembentukan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend", sementara kebanyakan bintara dan perwira seniornya dicomot dari para veteran Front Timur Leibstandarte SS Adolf Hitler. SS-Obersturmbannführer Mohnke diberi komando SS-Panzergrenadier-Regiment 26 yang merupakan resimen kedua yang dibentuk dari 12.SS-Pz.Div."HJ".
* Mohnke dituduh terlibat dalam pembunuhan terhadap 35 orang tawanan perang Kanada di Fontenay-le-Pesnel, Normandia, tahun 1944. Meskipun begitu, untuk kasus ini pun dia tidak pernah diadili dan tidak pernah jelas sejauh mana keterlibatannya. Dia mengatakan pada sejarawan Thomas Fischer bagaimana dia harus menelan obat penghilang rasa sakit setiap harinya karena rasa nyeri tak terperikan yang datang dari sebelah kakinya yang lebih pendek (akibat dari operasi atas luka-lukanya di tahun 1941), tapi apakah hal ini mempengaruhi pengambilan keputusannya tidak diketahui dengan pasti. Yang jelas adalah bahwa kondisi kesehatannya mempengaruhi penempatannya, dan membuatnya "terlambat" menerima Ritterkreuz! Ditunjuknya dia sebagai komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 26 pun merupakan jasa dari sahabatnya SS-Obersturmbannführer Kurt Meyer yang "membujuknya" untuk mengisi penempatan di divisi SS yang baru dibentuk tersebut.
* Struktur SS-Panzergrenadier-Regiment 26 bisa dibilang unik karena meskipun resimen tersebut dilabeli "Panzergrenadier" (Infanteri Bermotor), tapi hanya batalyon ke-3 saja yang dilengkapi oleh kendaraan lapis baja sementara yang lainnya merupakan infanteri murni! Menariknya, resimen ini mempunyai pula sebuah kompi tambahan yang dinamakan sebagai 15.(aufklärungs)Kompanie yang mempunyai ranpurnya sendiri, sehingga lengkaplah sudah ketidakumuman dari resimen yang dikomandani oleh Mohnke tersebut!
* Saat 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" sedang berjuang keras agar Kantong Falaise tetap terbuka (dan dengan ini menderita korban sampai 40-50%!), Mohnke menarik mundur Kampfgruppe-nya ke timur sungai Dives. Ketika situasi di Normandia memburuk dengan cepat dan front terdorong sampai ke sungai Seine, Mohnke adalah salah satu dari yang masih tersisa yang masih tetap mengorganisasikan pertahanan di seberang barat sungai tersebut demi melindungi gerak mundur pasukan Jerman ke arah timur. Setelah sebuah pertempuran yang berat dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 11 Juli 1944. Mohnke memimpin Kampfgruppe tersebut sampai dengan tanggal 31 Agustus 1944 ketika dia ditunjuk untuk menggantikan Theodor Wisch yang terluka parah sebagai komandan 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler". Promosi tidak terduga ini menjadi subyek spekulasi mengenai alasan dibalik pengangkatan Mohnke dan bukannya SS-Obersturmbannführer Joachim Peiper yang lebih mempunyai pengalaman tempur. Peiper, komandan resimen termuda di seantero Waffen-SS, kemungkinan dianggap terlalu muda untuk mengkomandani sebuah divisi.
* Untuk ketiga kalinya Mohnke diduga terlibat dalam kejahatan perang, dan kali ini yang menjadi masalah adalah eksekusi 68 orang tawanan perang Amerika oleh Kampfgruppe Peiper dalam Pertempuran Ardennes akhir tahun 1944. Karena komando divisi yang membawahi Kampfgruppe peiper berada di tangan Mohnke, maka terdapat beberapa tuduhan bahwa seharusnya dia lah yang paling bertanggungjawab dalam hal ini. Untuk kesekian kalinya Mohnke lolos dari kasus tersebut!
* Pada bulan Februari 1945 Mohnke terluka parah di bagian telinga akibat serangan udara di Hungaria sehingga harus ditarik dari front pertempuran dan menjadi Führerreserve (Cadangan Führer, intinya adalah perwira aktif yang tidak menempati posisi/jabatan apapun tapi tetap rutin menerima gaji).
* Setelah pulih dari luka-lukanya, dia ditunjuk langsung oleh Hitler untuk menjadi Kampfkommandant (Komandan Tempur) pertahanan di distrik pusat pemerintahan (Sektor Zitadelle) yang meliputi kompleks Reichskanzlei dan Führerbunker. Pos komando Mohnke sendiri bertempat di bunker di bawah Reichskanzlei. Dia membentuk Kampfgruppe Mohnke yang membawahi dua resimen berkekuatan pas-pasan yang anggotanya diambil dari sisa-sisa kompi Flak LSSAH, pasukan pengganti dari Ausbildungs-und Ersatz Bataillon LSSAH dari Spreenhagan di bawah pimpinan SS-Standartenführer Anhalt, 600 orang anggota Begleit-Bataillon Reichsführer-SS, Führer-Begleit-Kompanie, dan pasukan inti yang terdiri dari 800 orang anggota Wachbataillon LSSAH yang sebelumnya ditugaskan untuk menjaga Sang Führer.
* Meskipun Hitler sudah menunjuk General der Artillerie Helmuth Weidling sebagai keseluruhan komandan front Berlin, tapi Mohnke tetap dibebaskan untuk menangani wilayah yang berada di bawah komandonya. Jumlah total pasukan Jerman yang mempertahankan kota Berlin (terdiri dari LVI. Panzerkorps pimpinan Weidling, Kampfgruppe Mohnke dan beberapa unit kecil lainnya) adalah 45.000 prajurit Wehrmacht ditambah dengan 40.000 anggota Volkssturm. Mereka harus menghadapi tidak kurang dari 1,5 juta pasukan Soviet yang diperintahkan oleh Stalin untuk menduduki Berlin!
* Karena Kampfgruppe Mohnke ditempatkan di pusat kekuasaan Reich Jerman, maka mereka menjadi sasaran bombardir artileri yang paling berat dari pihak Soviet, dimulai dari tanggal 20 April 1945 (yang juga merupakan hari ulangtahun Hitler yang ke-56!) dan terus berlangsung nonstop sampai dengan tanggal penyerahan Jerman 8 Mei 1945. Di bawah pemboman yang luar biasa dahsyat, Mohnke dan anakbuahnya tetap memperlihatkan perlawanan yang heroik dimana setiap jengkal puing-puing bangunan dijadikan sebagai perangkap mematikan bagi musuh yang mendekat. Stalingrad kedua kini terjadi di Berlin, dan pertempuran brutal terjadi di jalanan kota serta antar bangunan yang berdekatan.
* Saat pertempuran di jalanan Berlin sedang sengit-sengitnya berlangsung, Hitler memerintahkan Mohnke untuk menggelar sidang militer dadakan demi mengadili SS-Gruppenführer Hermann Fegelein (penghubung SS antara Hitler dan Himmler) yang dituduh telah melakukan desersi. Mohnke memutuskan bahwa suami dari adik Eva Braun tersebut layak untuk mendapatkan sidang yang adil yang dipimpin oleh jenderal-jenderal Wehrmacht seperti Hans Krebs, Wilhelm Burgdorf, Johann Rattenhuber, dan dia sendiri. Bertahun-tahun kemudian Mohnke mengenang peristiwa tersebut pada pengarang buku James P. O'Donnell: "Tak lama setelah persidangan dimulai, terdakwa Fegelein mulai marah-marah tidak karuan sehingga sidang tak bisa dilanjutkan. Dengan mata merah dan dalam keadaan mabuk berat dia menanyakan kelegalan persidangan tersebut serta berulangkali menegaskan bahwa dia bertanggungjawab terhadap Himmler, hanya Himmler semata dan bukan Hitler. Dia menolak untuk membela dirinya sendiri. Orang ini benar-benar dalam keadaan hancur-hancuran: mengamuk, mengumpat, memelas, muntah-muntah dan bergetar layaknya daun Aspen! Aku sekarang dihadapkan pada pilihan yang sulit: di satu sisi, berdasarkan keterangan dari saksi-saksi yang tersedia dan keterangan awal dia sendiri, dia telah bersalah melakukan desersi... Tapi di sisi lain panduan hukum militer Wehrmacht jelas-jelas menegaskan bahwa seorang prajurit bisa disidang hanya bila dia dalam keadaan sadar dan sehat, baik badan maupun pikiran. Setelah berpikir dalam-dalam, aku memutuskan bahwa Hermann fegelein belum cukup layak untuk disidang dan karenanya sidang ditutup... Aku menyerahkan dia pada jenderal SS Hans Rattenhuber, dan aku tak pernah melihatnya lagi."
* Pada tanggal 30 April 1945 Mohnke mengetahui bahwa Hitler telah mati bunuh diri. Dia memerintahkan agar setiap orang yang mampu bergerak untuk melarikan diri dari kepungan Soviet. Rencananya adalah menyelamatkan diri dari Berlin ke posisi pasukan Sekutu yang berada di sebelah barat sungai Elbe atau ke posisi pasukan Jerman di utara. Akhirnya dibagilah 10 grup yang masing-masing memilih jalur berbeda untuk melarikan diri. Malam tanggal 1 Mei 1945 adalah saat yang menentukan bagi SS-Brigadeführer Mohnke dimana dia merupakan salah satu penjaga pertama bangunan Reichskanzlei di tahun 1933 dan kini menjadi komandan terakhir pertahanannya! Grup pelarian Mohnke meliputi orang-orang terdekat Hitler seperti sekretaris pribadi Traudl Junge, Gerda Christian dan Else Krüger; tukang masak Constanze Manziarly, Dr. Ernst-Günther Schenck, Walther Hewel, serta beberapa lagi yang lainnya. Mohnke berencana untuk menerobos kepungan dan menuju ke pasukan Jerman yang masih bertahan di Prinzenallee. Pada tanggal 2 Mei 1945 General der Artillerie Helmuth Weidling mengumumkan penyerahan diri tentara Jerman di Berlin. Mohnke menyadari bahwa grup kecilnya tidak mungkin lolos dari kepungan Soviet, karenanya dia memutuskan untuk menyerahkan diri pada Tentara Merah. Tapi beberapa anggota pelarian yang ikut dengannya memilih untuk bunuh diri (termasuk diplomat kepercayaan Hitler Walther Hewel) daripada jatuh ke tangan Soviet. Beberapa grup lainnya tetap melanjutkan pertempuran dan baru menyerah tanggal 8 Mei 1945.
* Setelah menyerah, Mohnke dan beberapa perwira senior Jerman lainnya dijamu makan malam mewah oleh Kepala Staff 8th Guards Army Soviet. Dia kemudian diserahkan pada NKVD. Pada tanggal 9 Mei 1945 Mohnke diterbangkan ke Moskow untuk interogasi lanjutan sekaligus menjalani masa kurungan selama enam tahun di penjara Lubjanka. Dari sana Mohnke dipindahkan lagi ke Penjara Umum di Woikowo (Voikovo). Dia tetap menjalani masa penawanan sampai dengan tanggal 10 Oktober 1945. Setelah dibebaskan, Mohnke melanjutkan karirnya sebagai dealer truk kecil dan trailer di Barsbüttel, Jerman Barat.
* Meskipun terdapat kampanye gencar yang dipimpin oleh anggota Parlemen Inggris Jeff Rooker untuk menjerat Mohnke atas dakwaan kejahatan perang, tapi sang jenderal SS tetap tak tersentuh dan menjalani sisa hidupnya dengan damai. Mohnke sendiri menolak semua tuduhan tersebut dan berkata pada sejarawan Thomas Fischer: "Aku tak pernah memerintahkan untuk mengambil tawanan perang Inggris, apalagi mengeksekusinya." Helmuth Mohnke meninggal di usia 90 tahun di Barsbüttel-Hamburg.
* Figur Wilhelm Mohnke telah diperankan oleh beberapa aktor berikut: Michael Culver dalam film televisi produksi Amerika Serikat "The Bunker" (1981), Ralph Michael dalam miniseri televisi Inggris "Selling Hitler" (1981), dan André Hennicke dalam film fenomenal Jerman "Der Untergang/Downfall" (2004)


Sumber :

Foto Unternehmen Panzerfaust (Operasi Panzerfaust)

$
0
0
 Pada tanggal 12 Oktober 1944 schwere Panzer-Abteilung 503 dikirim ke Hungaria untuk mendongkrak kekuatan pasukan Jerman yang berada disana sekaligus mendukung Ferenc Szálasi dan gerakan Nyilaskeresztes (Arrow Cross) dalam usaha kudeta terhadap pemerintahan Hungaria yang bermaksud untuk menyerah pada Uni Soviet. Foto yang diambil tanggal 15 Oktober 1944 ini memperlihatkan sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger II Ausf.B (Königstiger) "223" sedang bertugas jaga di Várhegy (Kastil Bukit) yang menghadap sungai Danube di Budapest


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

Foto Hafthohlladung (Haft-Hl) "Panzerknacker"

$
0
0
 Seorang Oberleutnant Heer asyik bermain catur (atau dam-daman?) bersama dengan rekannya yang berpangkat Feldwebel di dalam sebuah bunker bawah tanah. Mereka sama-sama mencangklong pipa, sementara stahlhelm dan Hafthohlladung (Haft-Hl) "Panzerknacker" bergantungan di atas. Nama unit dan lokasi tidak diketahui, tapi kemungkinan besar di Front Timur


Sumber :
www.flickr.com

Susunan Tempur 6. Armee

$
0
0
Susunan Tempur (Order of Battle) 6. Armee per-tanggal 1 Desember 1942 (bukan 1 Desember 1941 seperti yang ada di diagram!) saat pasukan tersebut sedang sengit-sengitnya bertempur di Stalingrad. Pada musim panas tahun 1942 Adolf Hitler membagi Heeresgruppe Süd menjadi dua: Heeresgruppe A (Generalfeldmarschall Wilhelm List) diperintahkan untuk bergerak ke selatan menuju Rostov dan Kaukasus, sementara Heeresgruppe B (Generalfeldmarschall Maximilian Freiherr von Weichs) bergerak ke timur melintasi Don menuju Volga - dan Stalingrad. 6. Armee di bawah pimpinan General der Panzertruppe Friedrich Paulus menjadi ujung tombak Heeresgruppe B... menuju ke kehancurannya. Paulus memulai serangan dengan membawahi 23 divisi Jerman dan Rumania, 250.000 orang, 500 tank, 7000 artileri dan mortir, serta 25.000 kuda. Dia sebenarnya adalah seorang jenderal yang kompeten, tapi kurang tegas mengambil keputusan karena terlalu percaya akan kemampuan Hitler sebagai "jenius militer". Tentara Wehrmacht sendiri secara diam-diam menjuluki Hitler sebagai "Gröfaz", yang merupakan kebalikan dari "Größter Feldherr aller Zeiten" (Jenderal Terbesar Sepanjang Masa), berdasarkkan propaganda yang selalu didengung-dengungkan oleh Panglima Angkatan Darat Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad

Schlauchboote (Perahu Karet)

$
0
0
 Prajurit infanteri Jerman berjuang menyeberangi rawa-rawa yang banyak terdapat di pinggiran sungai Don dalam gerak maju 6. Armee menuju Stalingrad, musim panas tahun 1942. Mereka menggunakan perahu karet (Schlauchboote) kecil yang berukuran tiga meter dan mampu menampung tiga orang, juga dibantu oleh perahu-perahu kayu yang "dipinjam" dari penduduk lokal. Dua orang awak senjata anti-tank terlihat menumpang di salah satu perahu dengan membawa serta Panzerbüchse PzB.39 7,92mm (Büchse biasanya diterjemahkan sebagai "kontainer", tapi dapat pula berarti "senjata api" dalam ejaan lama). Di perahu lainnya ikut mendarat penembak senapan mesin MG-34 7,92mm dan diikuti oleh Gruppenführer-nya (pimpinan tim) yang memegang senapan mesin ringan MP-40 9mm serta terakhir adalah asisten gunner


Di tengah hari tanggal 22 Agustus 1942 pasukan Pionier (Zeni) dari 6. Armee berhasil menyelesaikan jembatan ponton yang melintasi sungai Don. Foto ini memperlihatkan para anggota Panzer-Pionier-Bataillon 16 dari 16. Panzer-Division (Generalleutnant Hans-Valentin Hube) sedang bersantai di atas perahu-perahu karet cadangan. Istirahat singkat semacam ini biasa dinamakan sebagai "Feuerpause" (Berhenti Menembak) dan biasanya menyediakan waktu yang cukup untuk sekedar makan, merokok, atau tidur-tidur ayam. Perahu-perahu ini mempunyai ukuran 5m x 1,8m serta sanggup membawa sampai tujuh orang, meskipun biasanya digunakan sebagai rakit dengan menyatukan satu sampai tiga pasang perahu karet yang serupa. Pioniertruppen sendiri adalah para spesialis yang sangat terlatih dan biasanya digunakan sebagai ujung tombak saat menyeberangi sungai, membersihkan ladang ranjau, menetralisasi kawat berduri dan menyerbu benteng pertahanan. Mereka bertempur bahu-membahu dengan prajurit infanteri biasa. Pasukan Pionier rata-rata dipersenjatai dengan penyembur api, alat peledak, ranjau, detektor ranjau, pencipta asap, dan peralatan khusus yang bermacam-macam. Brückenpioniere adalah unit pembangun jembatan yang dilengkapi dengan perahu-perahu karet, jembatan ponton dan alat penyeberangan lainnya. Setiap divisi biasanya dilengkapi dengan dua peleton semacam ini. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah Sd.Kfz.251/3 Funkwagen (kendaraan radio) yang membawa panji komando Panzergruppe di bagian depannya


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad 

Foto Rawa dan Paya

$
0
0
 Prajurit infanteri Jerman berjuang menyeberangi rawa-rawa yang banyak terdapat di pinggiran sungai Don dalam gerak maju 6. Armee menuju Stalingrad, musim panas tahun 1942. Mereka menggunakan perahu karet (Schlauchboote) kecil yang berukuran tiga meter dan mampu menampung tiga orang, juga dibantu oleh perahu-perahu kayu yang "dipinjam" dari penduduk lokal. Dua orang awak senjata anti-tank terlihat menumpang di salah satu perahu dengan membawa serta Panzerbüchse PzB.39 7,92mm (Büchse biasanya diterjemahkan sebagai "kontainer", tapi dapat pula berarti "senjata api" dalam ejaan lama). Di perahu lainnya ikut mendarat penembak senapan mesin MG-34 7,92mm dan diikuti oleh Gruppenführer-nya (pimpinan tim) yang memegang senapan mesin ringan MP-40 9mm serta terakhir adalah asisten gunner


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad 

Foto Brückenpioniere (Zeni Pembangun Jembatan)

$
0
0
Di tengah hari tanggal 22 Agustus 1942 pasukan Pionier (Zeni) dari 6. Armee berhasil menyelesaikan jembatan ponton yang melintasi sungai Don. Foto ini memperlihatkan para anggota Panzer-Pionier-Bataillon 16 dari 16. Panzer-Division (Generalleutnant Hans-Valentin Hube) sedang bersantai di atas perahu-perahu karet cadangan. Istirahat singkat semacam ini biasa dinamakan sebagai "Feuerpause" (Berhenti Menembak) dan biasanya menyediakan waktu yang cukup untuk sekedar makan, merokok, atau tidur-tidur ayam. Perahu-perahu ini mempunyai ukuran 5m x 1,8m serta sanggup membawa sampai tujuh orang, meskipun biasanya digunakan sebagai rakit dengan menyatukan satu sampai tiga pasang perahu karet yang serupa. Pioniertruppen sendiri adalah para spesialis yang sangat terlatih dan biasanya digunakan sebagai ujung tombak saat menyeberangi sungai, membersihkan ladang ranjau, menetralisasi kawat berduri dan menyerbu benteng pertahanan. Mereka bertempur bahu-membahu dengan prajurit infanteri biasa. Pasukan Pionier rata-rata dipersenjatai dengan penyembur api, alat peledak, ranjau, detektor ranjau, pencipta asap, dan peralatan khusus yang bermacam-macam. Brückenpioniere adalah unit pembangun jembatan yang dilengkapi dengan perahu-perahu karet, jembatan ponton dan alat penyeberangan lainnya. Setiap divisi biasanya dilengkapi dengan dua peleton semacam ini. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah Sd.Kfz.251/3 Funkwagen (kendaraan radio) yang membawa panji komando Panzergruppe di bagian depannya


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad

Flaktürme (Menara Flak)

$
0
0



Oleh : Waffen Armee

Flaktürme atau Menara senjata anti pesawat (inggris: Flak Tower) adalah bangunan buatan Nazi Jerman yang terkenal sangat kokoh dan sulit untuk dihancurkan.

Setelah angkatan udara Inggris (Royal Air Force) membombardir Berlin pada Oktober 1940, Adolf Hitler sangat marah dan memerintahkan pembangunan beberapa menara Flak sekaligus bunker untuk melindungi kota melawan ancaman udara sekutu. Tiga pasang menara pertama didirikan di Berlin pada tahun 1940 hanya dalam waktu 6 bulan,diikuti pada tahun 1941 dua pasang menara didirikan di Hamburg dan akhirnya tiga pasang lagi di Wina, yang dibangun antara Desember 1942 dan Januari 1945. Kesemuanya, enam belas menara Flak yang dirancang oleh arsitek Jerman Friedrich Tamms, mempekerjakan ratusan pekerja paksa dan tahanan perang dari seluruh Eropa.

Setiap kompleks menara Flak terdiri dari:

G -Tower (Jerman : Gefechtsturm ) atau Menara Tempur, juga dikenal sebagai Gun Tower, Menara Flak Besar.
L -Tower (Jerman : Leitturm ) juga dikenal menara kontrol, atau menara komando, bunker atau menara Flak kecil.

Perlengkapan dan Persenjataan terdiri dari:
  1. 4 sampai 8 meriam Flak 88 (untuk yang dilengkapi 8 meriam Flak 88,biasanya 2 Flak 88 akan dijadikan satu atau 2 laras meriam yang menembak bergantian sehingga ada 4 pasang) atau Flak kaliber 128 mm, digunakan untuk melawan bomber sekutu
  2. 4 senjata anti-pesawat 20 mm (masing-masing senjata 4 laras 20 mm),digunakan untuk melawan heavy-fighter,medium dan light bomber,serta penempur sekutu.
  3. 4 sampai 6 lampu sorot berbagai ukuran.
  4. 4 senapan mesin MG 42,digunakan untuk menjaga dari serangan infantri musuh.
  5. 1 generator pembangkit listrik sedang.
  6. beberapa alat komunikasi lengkap (untuk koordinasi antar menara).
  7. beberapa perangkat radar jarak jauh dan menengah lengkap.
  8. .perangkat penjejak arah lengkap.

Struktur beton bertulang yang besar ini dilengkapi dengan senjata anti-pesawat mulai dari 20 mm sampai 128 mm, yang bisa menembakkan peluru 8.000 putaran per menit ke pesawat musuh, lebih dari 14 kilometer jauhnya. Terdapat pula piringan radar yang bisa ditarik kebelakang beton tebal dan kubah baja untuk melindungi mereka dari kerusakan dalam serangan udara. Di lantai bawah disediakan tempat penampungan bagi warga sipil dari serangan udara, dengan ruang yang bisa menampung 10.000 warga sipil,dan bahkan bangsal rumah sakit ada di dalamnya.

Dengan dinding beton yang tebalnya hingga 3,5 meter, menara Flak terbukti kebal terhadap serangan dengan bom konvensional yang dilakukan oleh pesawat-pesawat pembom Sekutu. Menara-menara Flak di Berlin, selama pertempuran mendekati kalahnya Jerman, membentuk komunitas mereka sendiri, sampai dengan 30.000 lebih warga sipil Berlin berlindung dalam tiap satu menara antipeluru ini. Menara-menara ini, yang seperti kastil abad pertengahan, adalah beberapa tempat yang paling aman di kota dan berjuang hingga akhir, sehingga menara-menara Flak adalah pos-pos terakhir yang menyerah kepada pasukan Uni Soviet, karena berkurangnya pasokan. Itupun mereka harus dibujuk dahulu oleh utusan tentara Soviet!

Ya,tentara Soviet menemukan bahwa mereka tidak dapat melakukan kerusakan yang signifikan terhadap menara Flak ini,bahkan dengan howitzer 203mm mereka. Jadi, apa yang mereka bisa mereka lakukan adalah mengepung menara. Utusan khusus akhirnya harus di kirim ke menara untuk merundingkan penyerahan mereka. Menara Kebun Binatang Berlin atau bunker kebun binatang adalah salah satu titik terakhir pertahanan di Berlin.

Usai perang, di akhir tahun 1945, Inggris melakukan beberapa upaya untuk menghancurkan struktur bunker kebun binatang tanpa banyak keberhasilan. Pada tahun 1948, setelah menempatkan 35 ton bahan peledak ke dalam struktur, akhirnya hancur. Situs saat ini adalah bagian dari kebun binatang dan Hippo Park. Menara kebun binatang atau bunker kebun binatang lah satu-satunya menara Flak yang benar-benar dibongkar. Sebagian besar dari menara antipeluru lainnya terkubur di bawah reruntuhan, dengan beberapa bagian masih terlihat. Salah satunya di Berlin adalah sebuah situs wisata dan dua lantai terbuka untuk pengunjung.

Dua menara masih berdiri di Hamburg, dan enam menara Flak di Wina, dibiarkan hampir tidak berubah hingga saat ini. Salah satu menara digunakan sebagai fasilitas penyimpanan untuk museum seni kontemporer MAK, satu lagi telah berubah menjadi akuarium dan lokasi panjat dinding, yang ketiga terletak di tengah-tengah kompleks militer dan digunakan oleh tentara Austria. Tiga lainnya tak terpakai sejak akhir perang dan akses kesana tetap dibatasi. Ada beberapa usulan mengenai penggunaan kembali menara-menara Flak yang tak terpakai ini, mulai dari gudang untuk back- up data penting , hingga kedai kopi atau hotel. Saat ini menara-menara ini dimiliki oleh Negara dan Kota Wina dan beberapa dari mereka disewakan kepada perusahaan swasta.




Foto schwere Panzer-Abteilung 509 (s.Pz.Abt.509)

$
0
0
Panzerkampfwagen VI Tiger II (Königstiger) "300" dari schwere Panzer-Abteilung 509 selama berlangsungnya usaha untuk membebaskan Budapest (Hungaria) dari Tentara Merah, Januari-Februari 1945. Dari tanggal 18 Januari 1945 s/d 8 Februari 1945, s.Pz.Abt.509 mempertunjukkan prestasi yang luar biasa dengan menghancurkan 203 tank, 145 meriam artileri dan anti-tank, serta 5 pesawat udara Soviet dengan hanya kehilangan 10 Königstiger! Prestasi yang bukan main tersebut langsung dipublikasikan oleh Wehrmachtsbericht (Siaran harian dari radio propaganda Wehrmacht)


 Pada awal April 1945, Panzerkampfwagen VI Tiger II (Königstiger) "231" dari dari schwere Panzer-Abteilung 509 merupakan salah satu dari sedikit tank Jerman yang berhasil kembali ke perbatasan Reich dari medan perang Hungaria. Yang lainnya menjadi korban pertempuran atau ditinggalkan oleh awaknya karena rusak


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

SS-Oberscharführer Harald Nugiseks (1921-2014), Ritterkreuzträger dari Estonia

$
0
0


Untuk album foto Harald Nugiseks bisa dilihat DISINI!

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Harald Nugiseks
Lahir: 22 Oktober 1921 di Karjaküla/Särevere Parish/Järva maakond (Estonia)
Meninggal: 2 Januari 2014 di Tori/Pärnu maakond (Estonia)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada

Beförderungen (Promosi):
00.10.1943 Waffen-Unterscharführer der SS
00.04.1945 Waffen-Oberscharführer der SS

Karriere (Karir):
02.10.1941 - 00.12.1942 Bergabung dengan Ostbataillon Nr. 185
00.12.1942 - 25.05.1943 Menjadi warga sipil untuk sementara
25.05.1943 - 00.10.1943 Anggota Estnische SS-Freiwilligen-Brigade
00.10.1943 - 00.01.1944 Zugführer di 3. Estnische SS-Freiwilligen-Brigade
00.01.1944 - 00.05.1944 Zugführer di 20. Estnische SS-Freiwilligen-Division
00.05.1944 - 07.05.1945 Zugführer di 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1)
07.05.1945 - 00.12.1945 Menjadi tawanan Cekoslowakia
00.12.1945 - 10.11.1946 Menjadi tawanan Uni Soviet
10.11.1946 - 13.02.1947 Dibebaskan, pulang ke kampung halaman
13.02.1947 - 17.09.1953 Ditangkap kembali oleh pihak berwenang Soviet
17.09.1953 - 00.00.1958 Menjalani masa deportasi di Siberia

Auszeichnungen (Medali/Penghargaan):
00.00.1942 Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
21.12.1943 Infanterie-Sturmabzeichen in Silber
21.12.1943 Verwundetenabzeichen in Schwarz
27.02.1944 Eisernes Kreuz II.Klasse
07.03.1944 Eisernes Kreuz I.Klasse
00.00.1944 Verwundetenabzeichen in Silber
09.04.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (sebagai Waffen-Unterscharführer der SS dan Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / SS-Freiwiligen-Grenadier-Regiment 46 (estnische Nr.2) / 20.Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr.1) / III.(Germanische) SS-Panzerkorps) / Armee-Abteilung Narwa / Heeresgruppe Nord) setelah berhasil merebut jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla dari tangan pasukan Soviet. Berkali-kali usaha sebelumnya telah gagal dan batalyon Nugiseks kehilangan hampir semua perwiranya. Sang Bintara lalu maju ke depan untuk menerima tongkat komando serangan. Segera dia merubah taktik: Semua suplai granat tangan dibawa ke front menggunakan kereta ski sehingga para penyerang tidak usah bolak-balik ke belakang melintasi ladang ranjau manakala suplai habis. Dengan granat kini dengan mudah disalurkan dari tangan ke tangan melalui parit pertahanan, pasukan Soviet yang mempertahankan jembatan menjadi terdsak dari utara melalui serangan bergelombang, dan akhirnya jembatan yang vital itu pun berhasil diduduki. Cerita selengkapnya bisa dibaca DISINI.
31.07.1992 Eesti Vabadusvõitlejate in Gold
22.10.2001 Eesti Reservohvitseride Kogu Kuldrist
22.10.2001 Kaitseministeeriumi teeneterist III järk
00.00.2002 Mälestusmedal "10 aastat taastatud kaitseväge“
17.06.2004 Kaitseväe Eriteenete rist
23.10.2004 Kaitseministeeriumi medal "Kodu Kaitseks"
24.02.2005 Maaväe teenetemärk "Ohvitseri hõberist"
23.04.2008 Eesti Evangeelse Luterliku Kiriku Teeneteristi III järk
20.08.2008 Eesti Piirivalve Ohvitseride Kogu teeneterist
20.08.2008 Eesti Eruohvitseride Kogu teeneterist
19.10.2008 Eesti Rahva Tänumedal
24.02.2011 Varsinais-Soome Reservväelaste Ringkonna

Aufzeichnungen (Catatan):
* Dilahirkan di sebuah peternakan dari keluarga petani Estonia.
* Menjadi sukarelawan Estee Legion tahun 1943
* Nugiseks menerima Ritterkreuz saat masih menjalani perawatan atas luka-lukanya di rumah sakit. Upacara penganugerahan yang dihadiri oleh SS-Oberführer Franz Augsberger (Kommandeur 20. Waffen-Grenadier-Division der SS) dan SA-Obergruppenführer Karl-Siegmund Litzmann (Generalkommissar für Estland im Reichskommissariat Ostland) ini mendapat liputan luas dan diberitakan dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda harian Wehrmacht) serta majalah SIGNAL.
* Dia adalah salah satu dari empat sukarelawan Estonia yang dianugerahi Ritterkreuz... dan yang paling terkenal! Tiga lainnya adalah: Paul Maitla, Alfons Rebane dan Harald Riipalu (Nugiseks adalah satu-satunya yang bukan perwira). Dia juga merupakan salah satu dari 20.000 orang Estonia yang menjadi sukarelawan Wehrmacht dalam Perang Dunia II.
* Setelahnya Nugiseks sempat mendapat hukuman dari atasannya karena berkelahi dengan prajurit lain yang menggoda perawat DRK (Deutsches Rotes Kreuz).
* Saat ofensif besar-besaran Tentara Merah di Estonia bulan September 1944, rumah keluarga Nugiseks dihancurkan.
* Nugiseks ditangkap oleh pasukan Cekoslowakia dan dibawa ke kamp tawanan. Setelah tiga kali usaha melarikan diri yang gagal dia dipindahtangankan ke pihak Soviet yang kemudian membawanya ke Polandia lalu ke kamp Vorkuta. Pada tahun 1946 dia dibawa ke Estonia dan dilepaskan di bulan November hanya untuk ditangkap lagi bulan Februari 1947! Nugiseks diganjar hukuman 10 tahun masa penawanan di kamp ditambah dengan lima tahun deportasi dari negaranya. Dia dilepaskan dari penjara tahun 1953 dan diperintahkan untuk tinggal di Siberia selama beberapa waktu selama masa deportasinya belum usai. Disini Nugiseks menikah dengan sesama wanita asal Estonia yang kemudian meninggal beberapa tahun kemudian. Dia menikah lagi dengan wanita Estonia lainnya dan bersama mereka kembali ke negaranya tahun 1958. Nugiseks melanjutkan karirnya sebagai mandor serta pekerjaan lainnya di wilayah Pärnu sampai dengan masa pensiunnya.
* Pada awal kepulangannya ke Estonia, tidak ada satupun perusahaan yang mau menerima mantan "Nazi" bekerja pada mereka, selain itu pengawasan terus-menerus dari NKVD membuatnya sulit untuk bergerak kemana-mana. Selama bertahun-tahun dia bekerja serabutan sekedar untuk menyambung hidup. Akhirnya Nugiseks mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan di proyek konstruksi. Kerja kerasnya pada akhirnya berbuah dan dia diangkat menjadi mandor.
* Pada tahun 1970, sang veteran perang ini membangun rumah untuk keluarganya menggunakan tangan sendiri!
* Ketika Estonia meraih kemerdekaannya tanggal 20 Agustus 1991, Nugiseks dipromosikan secara kehormatan menjadi Kapten Cadangan (21 Februari 1994).
* Nugiseks menghadiri upacara pemakaman kembali Ritterkreuzträger asal Estonia lainnya Alfons Rebane, yang dilaksanakan di Estonia pada tahun 1999 oleh pemerintah Estonia.
* Pada bulan Oktober 2008 dia dianugerahi Medal of Gratitude oleh masyarakat Estonia setelah berhasil mengumpulkan 4.229 tandatangan.
* Orang-orang mengenal Nugiseks sebagai pria pekerja keras dan sangat ramah. Karakter semacam inilah yang menolongnya melewati masa-masa berat di Gulag dan pendudukan Soviet di Estonia.


Sumber :

Foto Harald Nugiseks

$
0
0
Waffen-Oberscharführer der SS Harald Nugiseks (22 Oktober 1921 - 20 Januari 2014) dilahirkan di peternakan Vanaõu, desa Karjaküla, Särevere Parish, Järva maakond (Estonia). Dia secara sukarela bergabung dengan Estee Legion (Legiun Estonia) tahun 1943. Nugiseks dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 April 1944 sebagai sebagai Waffen-Unterscharführer der SS dan Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / SS-Freiwiligen-Grenadier-Regiment 46 (estnische Nr.2) / 20.Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr.1) / III.(Germanische) SS-Panzerkorps) / Armee-Abteilung Narwa / Heeresgruppe Nord setelah berhasil merebut jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla dari tangan pasukan Soviet. Berkali-kali usaha sebelumnya telah gagal dan batalyon Nugiseks kehilangan hampir semua perwiranya. Sang Bintara lalu maju ke depan untuk menerima tongkat komando serangan. Segera dia merubah taktik: Semua suplai granat tangan dibawa ke front menggunakan kereta ski sehingga para penyerang tidak usah bolak-balik ke belakang melintasi ladang ranjau manakala suplai habis. Dengan granat kini dengan mudah disalurkan dari tangan ke tangan melalui parit pertahanan, pasukan Soviet yang mempertahankan jembatan menjadi terdsak dari utara melalui serangan bergelombang, dan akhirnya jembatan yang vital itu pun berhasil diduduki. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (21 Desember 1943); Verwundetenabzeichen in Schwarz (21 Desember 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (27 Februari 1944); Eisernes Kreuz I.Klasse (7 Maret 1944); serta Verwundetenabzeichen in Silber (1944)

Untuk biografi singkat Harald Nugiseks bisa dilihat DISINI!


"Elang Muda" Harald Nugiseks mengenakan seragam pramuka Estonia (Eesti Skautide Ühing) saat masih duduk di kelas 6 (sekitar usia 12 tahun). Dia adalah seorang anak petani yang lahir di peternakan, tapi mempunyai minat yang sangat tinggi terhadap kemiliteran. Nugiseks telah menjadi anggota gerilyawan melawan pasukan pendudukan Soviet saat Jerman membebaskan Estonia dari Tentara Merah tahun 1941


Foto kelulusan tahun 1937 bersama dengan teman-teman sekelas dan kepala sekolah. Baris pertama (berbaring), dari kiri ke kanan: Lembit Talviste dan Hugo Ruiso. Baris kedua (duduk) : Linda Pärn, Hilda Otti, Salme Estental, dan Valve Umbsaar. Baris ketiga (berdiri) : Harald Nugiseks, Leili Nurk, Johanna Dreger, Magda Tempel, Aime Pöllu, dan Kepala Sekolah Eduard Paap


 Waffen-Unterscharführer der SS Harald Nugiseks dalam foto dari bulan Maret 1944. Mengenai topi bulu yang dikenakannya, Nugiseks mengenang bahwa semua orang Estonia di unitnya memiliki topi semacam ini. Seorang komandan Jerman tampaknya tidak menyukai pemakaian topi yang tidak sesuai regulasi tersebut, dan bertanya sinis pada Nugiseks: "Apa pula itu yang kau pakai?", Nugiseks hanya menjawab singkat: "Ini namanya topi dan rasanya hangat kalau dipakai..." Tidak hanya itu, dalam foto ini juga dia menggantungkan pisau belati non-standar khas Skandinavia yang biasa dinamakan sebagai pisau Sami



Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Waffen-Unterscharführer der SS Harald Nugiseks (Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / SS-Freiwiligen-Grenadier-Regiment 46 / 20.Waffen-Grenadier-Division der SS) yang dilaksanakan di rumah sakit militer saat Nugiseks menjalani perawatan atas luka-lukanya. Upacara penganugerahan yang dihadiri oleh SS-Oberführer Franz Augsberger (Kommandeur 20. Waffen-Grenadier-Division der SS) dan SA-Obergruppenführer Karl-Siegmund Litzmann (Generalkommissar für Estland im Reichskommissariat Ostland) ini mendapat liputan luas dan diberitakan dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda harian Wehrmacht) serta majalah SIGNAL. Nugiseks secara resmi mendapatkan Ritterkreuz-nya tanggal 9 April 1944


 Waffen-Unterscharführer der SS Harald Nugiseks dalam sebuah foto hasil pewarnaan. Disini dia memakai semua medali keberanian Jerman yang telah diraihnya, termasuk Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya tanggal 9 April 1944. Disini pula kita bisa melihat dengan jelas Adler lengan BeVo yang dikenakannya. BeVo merupakan singkatan dari "Beteiligung Vorsteher" (Kemitraan Vorsteher) yang merupakan nama sebuah perusahaan konveksi hasil kerjasama dua orang: Lucas Vorsteher dari Lenneper Strasse 50 dan Ewald Vorsteher dari Krenzstrasse 72 (kedua-duanya dari kota Wuppertal-Berman). Mereka mengembangkan sistem tenun mesin yang kemudian banyak dipakai oleh Wehrmacht untuk menggantikan metode bordir tangan yang lebih mahal (biasa dinamakan RZM, Reichszeugmeisterei), meskipun yang terakhir ini tetap diproduksi sampai akhir perang. Hasil-hasil dari buatan BeVo biasa ditemukan pada ärmelstreifen (pita lengan), hoheitsabzeichen (lambang elang), dan kokade topi. BTW, perhatikan cap studio foto di kanan bawah yang menandakan bahwa foto ini diambil di Tallin (ibukota Estonia)!


 Tiga orang veteran 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1) dalam sebuah acara reuni di Adaveres (Estonia) tanggal 29 Agustus 1992. Dari kiri ke kanan: Ants Kõverjalg, Harald Nugiseks dan Harri Rent. Kõverjalg adalah mantan anggota Waffen-Artillerie Regiment der SS 20 yang seusai perang menerbitkan memoar yang berjudul "Sõda ja Saatused" (Perang dan Takdir), sementara Rent (9 Januari 1924 - 13 April 2010) adalah mantan SS-Untersturmführer yang menjadi Zugführer (pemimpin peleton) di 7.Kompanie / II.Bataillon / Waffen-Grenadier Regiment der SS 46 (estnische nr. 2). Dia juga menerbitkan memoarnya di tahun 1997 yang berjudul "Ma jäin ellu : mälestuskilde sõjast ja vangilaagritest" (Tapi Aku Selamat: Kenangan Masa Perang)


 Harald Nugiseks saat menerima penyerahan sebuah lukisan kehormatan bergambar dirinya mengenakan seragam Waffen-SS dari organisasi nasionalis Estonia. Penyerahan itu secara simbolis juga merupakan pertanda bahwa para patriot Estonia tidak pernah melupakan jasa Nugiseks walaupun dia notabene adalah sukarelawan "Nazi"!


Upacara penganugerahan Eesti Rahva Tänumedal (Medali Nasional Estonia) untuk Harald Nugiseks yang diselenggarakan di Tori Kirikus (Gereja Tori) pada tanggal 19 Oktober 2008. Medali tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang bisa diberikan oleh negara tersebut kepada warganya yang berprestasi. Nugiseks dianggap telah berjasa besar bagi Estonia bukan setelah Estonia merdeka dan bukan pula di masa penjajahan Soviet, tapi saat dia menjadi seorang sukarelawan Waffen-SS! Karenanya foto yang menyertai piagam penganugerahannya pun adalah foto Nugiseks muda saat mengenakan seragam SS. Saat ditanya manakah medali yang paling berharga baginya diantara sekian banyak medali yang pernah didapatnya, Nugiseks hanya menjawab singkat "Ritterkreuz!" Foto oleh Erki Nurk


Upacara pemakaman Harald Nugiseks yang diselenggarakan secara penuh kebesaran di kota Tori (Estonia). Foto oleh Rauno Volmar. Dia meninggal di usia 92 tahun, dan di saat kematiannya namanya telah direhabilitasi sekaligus ditahbiskan sebagai salah satu pahlawan pejuang kemerdekaan Estonia. Begitu banyaknya medali dan penghargaan yang diraihnya sehingga dibutuhkan tiga buah Ordenskissen (Bantal Medali) untuk membawanya!


Medali dan penghargaan yang diperoleh Harald Nugiseks yang dipajangkan dalam sebuah styrofoam. Sebagian besar adalah medali keluaran Estonia (Eesti Vabadusvõitlejate in Gold, Kaitseministeeriumi teeneterist III järk, dll.), sementara medali Jermannya adalah: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (21 Desember 1943); Verwundetenabzeichen in Schwarz (21 Desember 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (27 Februari 1944); Eisernes Kreuz I.Klasse (7 Maret 1944); Verwundetenabzeichen in Silber (1944); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (9 April 1944). Sekedar tambahan, Ritterkreuz asli yang diperolehnya di masa perang hilang di Cekoslowakia saat Nugiseks menjalani masa tahanan. Dia baru menerima medali penggantinya tahun 1992 dari sesama Ritterkreuzträger, Klemens Behler



Video-video lain yang memperlihatkan "penampakan" Harald Nugiseks. Orang-orang mengenal Nugiseks sebagai pria pekerja keras dan sangat ramah. Karakter semacam inilah yang menolongnya melewati masa-masa berat di Gulag dan pendudukan Soviet di Estonia. 


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com
www.delfi.ee
www.forum.axishistory.com
www.rindeleht.ee 
www.wehrmacht-awards.com
www.wehrmacht.rindeleht.ee

Foto Upacara Penyerahan Medali di Rumah Sakit

$
0
0

 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") menjenguk SS-Obersturmführer Hans Drexel (stellvertreter Führer II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Westland" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") yang terluka di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan) sekaligus menganugerahkannya dengan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, 14 Oktober 1943. Dia mendapatkannya setelah, sebagai komandan batalyon sementara, berhasil menggagalkan serangan Rusia di Boiki tanggal 28 September 1943

Hauptmann Walter-Christian Müller (Kommandeur Panzerjäger-Abteilung 389) terlihat happy tak lama setelah pengalungan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes dan karangan bunga tanggal 27 Juli 1944 walaupun saat itu notabene sedang dirawat di rumah sakit setelah menderita luka-luka dalam pertempuran. Seusai perang dia bergabung dengan Bundeswehr tahun 1959 dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1971 dengan pangkat terakhir Oberstleutnant (pangkat terakhirnya di Wehrmacht adalah Major)

 Obergefreiter Kurt Nöbel (Gruppenführer 1.Kompanie(reit.) / Aufklärungs-Abteilung 7 / 7.Infanterie-Division) mendapat anugerah Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 30 November 1943 di Feldlazarett (rumah sakit lapangan) Wehrmacht. Rupanya setelah pertempuran yang melambungkan namanya (tapi sekaligus membuatnya terluka sehingga harus dirawat di rumah sakit), Nöbel direkomendasikan oleh komandannya untuk mendapatkan Ritterkreuz, dan diterima. Jadilah upacara pemberian medali yang sederhana tapi tetap membanggakan!


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Waffen-Unterscharführer der SS Harald Nugiseks (Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / SS-Freiwiligen-Grenadier-Regiment 46 / 20.Waffen-Grenadier-Division der SS) yang dilaksanakan di rumah sakit militer Türi (Estonia) pada hari kamis tanggal 20 April 1944 saat Nugiseks menjalani perawatan atas sakitnya. Upacara penganugerahan yang dihadiri oleh SS-Oberführer Franz Augsberger (memakai einheitsfeldmütze, Kommandeur 20. Estnische SS-Freiwilligen-Division) dan SA-Obergruppenführer Karl-Siegmund Litzmann (botakers, Generalkommissar für Estland im Reichskommissariat Ostland) ini mendapat liputan luas dan diberitakan dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda harian Wehrmacht) serta majalah SIGNAL. Nugiseks sendiri secara resmi mendapatkan Ritterkreuz-nya dari tanggal 9 April 1944. Uniknya, Nugiseks masuk rumah sakit bukan akibat dari luka-lukanya di medan pertempuran melainkan karena sakit misterius (komplikasi tipus, pneumonia dan sakit telinga) saat dia sedang cuti di kampung halamannya di Türi! Sakit ini sempat membuatnya kehilangan kesadaran selama delapan hari dan berat badannya sampai merosot drastis, turun menjadi hanya 49kg saja. Dokter pun sudah menyerah atas kondisinya. Ternyata nun jauh di Berlin sana tersiar berita tentang sekaratnya sang pahlawan pemberani Estonia. Dokter terbaik Jerman bergelar profesor medis langsung didatangkan menggunakan pesawat untuk merawat Nugiseks (yang tidak dapat mengingat namanya). Sejak saat itu kesehatannya makin membaik, yang terlihat dari foto verleihung (upacara penganugerahan) disini. BTW, ketika SS-Kriegsberichter yang mewawancarainya menanyakan apa yang telah terjadi di jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla (yang membuatnya dianugerahi Ritterkreuz), Nugiseks seperti biasanya menjawab singkat: "Kami bertempur seperti di setiap pertempuran lainnya." Dia adalah persis seperti yang disebut oleh sebuah headline suratkabar yang terbit keesokan harinya: "Silent Hero" (Pahlawan Sunyi)!

 
Unteroffizier Otto Rodewald (Gruppenführer di Nachrichtenzug / Grenadier-Regiment 948 / 359.Infanterie-Division) mempertunjukkan keberanian yang mengagumkan dalam pertempuran di Tarnopol ketika dia menghancurkan lima tank T-34 Soviet dengan senjata tangan hanya dalam waktu 45 menit, padahal dia hanyalah seorang petugas sandi! Ketika hendak menghancurkan tank keenam, Rodewald terluka oleh pecahan bom. Atas prestasinya ini, dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 24 Maret 1944 yang dikalungkan oleh General der Panzertruppe Erhard Raus (kiri). Lokasinya? Ya di tempat dimana Rodewald menjalani perawatan atas luka-lukanya, yaitu di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan)!


 Pemberian medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan Infanterie-Sturmabzeichen oleh seorang Hauptmann (kemungkinan Kompaniechef, komandan kompi) kepada prajurit bawahannya yang terluka yang diselenggarakan di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan) di Nowo Alexandrowskoje, Rusia, tahun 1942



Sumber :

Foto Veteran Heer di Masa Tua (Pasca Perang Dunia II)

$
0
0
Hauptmann Friedrich Adrario (29 November 1918 – 15 Juni 2011) adalah Führer Panzerjäger-Abteilung 272 yang seusai perang melanjutkan karir militer di Bundeswehr (1956-1983) dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Medali bergengsi yang telah diraihnya: 1939 Eisernes Kreuzes II. und I. Klasse; Ostmedaille; Allgemeines-Sturmabzeichen; 1939 Verwundetenabzeichen in Schwarz und Silber; Nahkampfspange in Bronze und Silber; Deutsches Kreuz in Gold (6 Mei 1942); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (28 Desember 1944)


 Hauptmann Eckart Afheldt (15 Agustus 1921 - 3 Desember 1999) memulai karir militernya sebagai Fahnenjunker di Infanterie-Regiment 21 tanggal 1 September 1939. Dari sana catatan prestasinya diselimuti oleh "kegelapan", dan tak banyak yang bisa diketahui. Di malam tanggal 17 Januari 1945, batalyon Jäger (Pemburu) yang dikomandani Afheldt mendapati tank-tank berat Soviet telah berkumpul di dekat kota Petrikau. Mengetahui dengan pasti kemana tujuan tank-tank tersebut, dia mempersiapkan kekuatan untuk melakukan sergapan dadakan di wilayah Wiersewitz dengan dibantu oleh unit Sturmgeschütz dan Panzerjäger. Sergapan yang dilakukannya berhasil, dan tak lama setelah pertempuran bangkai tank-tank Soviet berserakan di sekitar kota dan hutan di dekatnya! Atas prestasinya tersebut, Afheldt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 17 Maret 1945 sebagai Oberleutnant dan Führer II.Bataillon / Jäger-Regiment 2 / Panzergrenadier-Division "Brandenburg" / Panzerkorps Großdeutschland / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Mei 1941) dan I.Klasse (16 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Gold; Infanterie-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille). Afheldt ditangkap oleh Soviet bulan Mei 1945 tapi kemudian dilepaskan hanya beberapa bulan kemudian (Juli 1945). Dia lalu melanjutkan karir militernya di Bundeswehr (2 Januari 1956 - 30 September 1981) dan pensiun dengan pangkat Brigadegeneral


 Feldwebel Hinrich Ahrens (15 Maret 1921 - 31 Desember 2009) adalah Geschützführer dari 13.Kompanie / Grenadier-Regiment 1141 / 561.Volks-Grenadier-Division yang tercatat meraih empat Panzervernichtungsabzeichen (7 Februari 1943, 9 November 1943, 19 November 1943, dan 18 November 1944). Yang terakhir diraihnya saat pasukan Soviet melancarkan serangan besar-besaran tanggal 16 Oktober 1944, dan unit PaK (Panzerabwehrkanone) Ahrens menghancurkan sebagian besar dari 70 tank musuh yang dihancurkan oleh divisinya di hari itu. Salah satunya (tank T-34) dimusnahkan secara pribadi oleh Ahrens dengan menggunakan granat tangan. Medali-medali lain yang diraihnya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (23 Juli 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (7 November 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (24 Maret 1942), in Silber (2 Agustus 1942) dan in Gold (23 Agustus 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Agustus 1942) dan I.Klasse (29 November 1942); Nahkampfspange in Bronze (10 Agustus 1944); Deutsches Kreuz in Gold (7 April 1944); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (9 Januari 1945)


Oberst im Generalstab Bern von Baer (1911-1981). Foto kiri memperlihatkan saat dia baru saja menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai seorang Oberstleutnant im Generalstab tahun 1944, sementara foto kanan memperlihatkan saat Baer sudah menjadi jenderal di Bundeswehr tahun 1960

 
Leutnant Ludwig Bauer (1923- ) meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 29 April 1945 sebagai Führer I.Abteilung / Panzer-Regiment 33 / 9.Panzer-Division. Setelah perang dia bergabung kembali dengan Bundeswehr dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant der Reserve. Baca pengalaman perangnya yang mengagumkan DISINI 



Major Winrich Behr (1918-2011) merupakan anggota staff intelijen 6. Armee dalam Pengepungan Stalingrad dan mendapat Ritterkreuz-nya di Afrika. Foto di masa tuanya diambil pada tanggal 3 Januari 2008

Leutnant Georg Bose (1921-2011), jagoan tank dari Sturmgeschütz-Abteilung 177 dengan 44 kemenangan. Di masa tuanya dia aktif di dunia internet, dan menerbitkan sendiri buku otobiografinya. BTW, artikel ini saya buat tanggal 29 September 2011, dan hanya berselang tiga hari setelah kematiannya (26 September 2011)!


Hauptmann Johann Condné (1919-2001) melanjutkan karir di Bundeswehr dari tanggal 18 November 1956 sampai dengan 31 Maret 1979 dengan pangkat terakhir Brigadegeneral 



Generalmajor Reinhard Gehlen (1902 - 1979) merupakan Leiter der Abteilung Fremde Heere Ost (Kepala FHO) periode 1 April 1942 - 10 April 1945. Di tangannyalah Fremde Heere Ost mencapai puncak prestasinya, dan perwira-perwira terbaik Wehrmacht di bidangnya berdatangan menjadi staff-nya. Gehlen adalah seorang oportunis, dan melihat kekalahan Nazi yang sudah di depan mata, dia menyembunyikan data-datanya yang berharga di tempat-tempat yang tersembunyi. Data inilah yang menjadi alat tukarnya saat dia ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat. Melihat bahwa dia memang berharga dan mengakui akan sedikitnya data intelijen tentang Soviet yang dimiliki, para petinggi militer Amerika membebaskan Gehlen dan malah mempekerjakan mereka sebaga bagian dari jaringan agennya!


Oberstleutnant Heinz-Günther Guderian (1914-2004), anak dari jenderal panzer terkenal Heinz Guderian. Setelah perang dia bergabung dengan Bundeswehr (1 Desember 1956 - 31 Maret 1974) dan pensiun dengan pangkat Generalmajor 




Major Karl-Günther von Hase (1917- ? ) yang menerima Ritterkreuz tanggal 12 Februari 1945 dan merupakan menantu dari Generaloberst Luftwaffe Hans-Jürgen Stumpff


Oberst Karl Herzog (1906-1998). Usai Perang Dunia II dia melanjutkan karir di Bundeswehr dari tanggal 16 Agustus 1957 sampai dengan 30 September 1966 dengan pangkat terakhir sebagai Generalmajor


Oberstleutnant Cord von Hobe (1909-1991). Bila anda perhatikan dengan seksama, tulisan hasil tangan dari von Hobe sendiri yang terdapat di foto kiri menyebutkan bahwa ia berpangkat Oberst (Kolonel) di bulan Mei 1945. Hobe menerima Ritterkreuz tanggal 9 Mei 1945 (sesudah Jerman kalah) sebagai Oberstleutnant. Tentu saja (kalau memang) ia diangkat jadi Oberst, pasti setelahnya! Kemungkinan besar promosi tersebut tanpa disertai dokumen sehingga kemudian yang diakui sebagai pangkat terakhirnya adalah Oberstleutnant. Banyak kejadian seperti ini yang terjadi di akhir perang, dimana promosi dan penganugerahan medali sering tidak "terkontrol". BTW, foto di kanan sendiri memperlihatkan von Hobe di tahun 1961 sebagai Generalleutnant di Bundeswehr Jerman Barat


Hauptmannn der Reserve Paul-Georg Kleffel (1920- ). Pasca Perang Dunia II dia meneruskan karir di Bundeswehr (Angkatan Darat Jerman Barat) dan pensiun dengan pangkat terakhir Generalleutnant. Setidaknya sampai dengan tulisan ini dibuat, tanggal 22 Februari jam 15.38, orang ini masih hidup!




Major Erich Mende (1916-1998), peraih Ritterkreuz dari Grenadier-Regiment 216. Setelah keluar dari tahanan Sekutu, dia mendapati kampung halamannya di Groß Strehlitz, dekat Oppolne, telah dimasukkan ke Wilayah Polandia. Dia lalu bermukim di wilayah Ruhr, meneruskan kuliah (lulus dengan gelar Dr.Jur.) dan melanjutkan karir sebagai seorang ahli hukum dan politikus. Mende pernah menjabat sebagai Bundesminister für gesamtdeutsche Fragen (Sekretaris Hubungan Antar-Jerman) dan juga Vizekanzler Jerman Barat



Friedrich-August von Michael (1917- ). mengakhiri perang dengan pangkat Major, dan kemudian meneruskan kiprahnya di Bundeswehr. Perhatikan medali yang nyangkut di lehernya di foto kanan. Kalau anda menyangka itu adalah medali Pour le Mérite, maka anda adalah waduk angsa. Yang benar adalah, itu medali Johanniterorden!


Oberst Alfred Müller (1915-1997) adalah peraih Eichenlaub zum Ritterreuz des Eisernen Kreuzes #354. Di akhir perang dia berhasil meloloskan diri dari cengkeraman pasukan Soviet dan kabur ke Front Barat di Frankfurt an dem Oder. Karena hal inilah dia tidak menyadari bahwa pangkatnya telah dinaikkan menjadi Oberst (berdasarkan Stellenbesetzungsliste des OKW-PA, promosinya tertanggal 15 Mei 1945 dan ditandatangani oleh General der Panzertruppe Walther Wenck). Setelah perang usai, Müller melanjutkan karir kemiliteran di Bundeswehr tanggal 1 Februari 1956. Dia pensiun pada tanggal 31 Maret 1975 dengan pangkat terakhir Brigadegeneral (seperti tampak dalam foto di atas). Dua tahun sebelumnya, tanggal 22 Februari 1973, dia dianugerahi medali Bundesverdienstkreuz I.klasse


 Oskar Munzel (1899-1992) mengakhiri perang dengan pangkat Generalmajor sebelum ditawan oleh Sekutu pada tahun 1945. Pada tahun 1947 Munzel dibebaskan. Selama 4 tahun berikutnya dia menjadi penasihat militer di Mesir sebelum kemudian melanjutkan karir di Bundeswehr (1956 - 31 Maret 1962), sebagai General der Kampftruppen yang mengepalai beberapa divisi, dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Dia merupakan seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold (14 Februari 1943) dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 Oktober 1944 sebagai Oberst dan komandan 14. Panzer-Division)


Generalmajor Horst Niemack (1909-1992) adalah mantan perwira dari Divisi Großdeutschland dan juga peraih Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub (4 Juni 1944). Seusai perang dia menghabiskan sebagian besar waktunya pada hobinya: menunggang dan memelihara kuda. Pada pertandingan berkuda di Olimpiade tahun 1956, 1960, 1964 dan 1968, dia ikut serta bersama tim Jerman Barat sebagai perwakilan resmi. Pada tahun 1956 Niemack juga diangkat sebagai ketua Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. (OdR, Asosiasi Peraih Ritterkreuz)
 
 
 Generaloberst Lothar Rendulic (1887 - 1971) lahir di Austria dari keluarga berdarah Kroasia. Dia merupakan salah satu dari hanya tiga orang mantan jenderal Austria yang menapaki karier sampai berpangkat Generaloberst (Kolonel-Jenderal) dalam tubuh Wehrmacht (lainnya adalah Alexander Löhr dan Erhard Raus). Setelah menjalani masa hukuman penjara seusai perang, Rendulic menghabiskan hari tuanya dengan menjadi penulis buku serta aktif di dunia politik lokal di Seewalchen am Attersee, Salzkammergut (Austria)


Hauptmann Franz Silzner (1914-1998). Peraih Ritterkreuz (21 Oktober 1942) dan Deutsches Kreuz in Gold (14 April 1942). Dia memimpin 11.Kompanie/Infanterie-Regiment 501/290 Infanterie-Division. Tanggal 13 Agustus 1942, dengan kompinya yang telah menyusut menjadi hanya 35 orang, dia berhasil melakukan serangan balasan terhadap pasukan Rusia di perbatasan Now-Derewjna sehingga menghindarkan situasi sulit yang dialami resimennya. Lima hari kemudian, setelah serangan artileri yang mematikan, posisi pertahanannya direbut oleh unit serbu Rusia. Dengan hanya bermodalkan 24 orang, Silzner melakukan serangan balasan, terlibat dalam pertempuran jarak dekat, dan merebut kembali posisi yang hilang. Hasilnya: 84 tentara Rusia tewas dan 9 orang dijadikan tawanan! 


Generalleutnant Hans Speidel (1897-1984). Dia merupakan salah satu tokoh kunci komplotan yang berkhianat terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944. Ajaibnya, dia berhasil selamat dari buruan Gestapo, dan setelah perang usai karirnya makin menanjak dengan menjadi jenderal NATO


Hauptmann Bodo Spranz (1920-2007) adalah Chef I./Sturmgeschütz-Brigade 237 yang dianugerahi Ritterkreuz dan Eichenlaub (barengan di tanggal yang sama, 3 Oktober 1943!) atas kepahlawanannya dalam medan pertempuran. Seusai perang dia menjadi Direktur Musium Etnologi di Freiburg, Jerman


Oberstleutnant Wilhelm Walther (1910-2010). Jagoan perang dan susup-menyusup dari Brandenburgers ini meninggal dalam usia 100 tahun lebih 9 bulan dan 28 hari!


Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen 
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger

Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi pribadi Paul E.
www.deutsche-marinesoldaten.de
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.feldgrau.com

www.feldgrau.net
www.lagoticaritrovata.it
www.lewisheatonbooks.com
www.luftwaffeinprofile.se
www.militaria321.com
www.regencystamps.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com

www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com

 

Foto Veteran Luftwaffe di Masa Tua (Pasca Perang Dunia II)

$
0
0

Generalmajor (Luftwaffe) Kurt Andersen (1898-2003). Di sebelah kiri adalah foto Kurt Andersen sebagai Oberst Luftwaffe dan komandan Flak-Regiment 153, sementara di kanan adalah foto dirinya sebagai Inspekteur des BundesGrenzSchutz di tahun 1958. Perhatikan bahwa di lengan seragam hijaunya hanya ada panji BGS tanpa ada embel apa-apa lagi. tulisan BUNDESGRENZSCHUTZ baru nongol di versi seragam selanjutnya, sementara seragam hijau ini dipakai dari tahun 1950-an sampai dengan 1980-an. Satu lagi yang dahsyat: Andersen meninggal di usia 104 tahun!!!


 Oberstleutnant Wilhelm "Willy" Antrup (1 Februari 1910 - 24 November 1984) memasuki Deutschen Verkehrsfliegerschule di Cottbus tahun 1934 setelah lulus sekolah umum. Setelah menjalani pelatihan sebagai pilot dia bergabung dengan Luftwaffe tahun 1935. Antrup ikut ambil bagian dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939) sebagai Leutnant di Kondor Legion, dilanjutkan dengan kampanye di Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Britania, Barbarossa, Kiev, Kaukasus, Stalingrad, Kursk, dan banyak lagi. Dia bertugas di Kampfgeschwader 55 "Greif" dari tahun 1939 dan diangkat secara resmi sebagai Komodornya dari tanggal 8 Agustus 1943 s/d 21 November 1944 menggantikan Oberstleutnant Dr. Ernst Kühl (dan nantinya digantikan oleh Major Richard Brunner) Antrup. dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, serta Eichenlaub #655 tanggal 18 November 1944 sebagai Oberstleutnant dan Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / IX.Fliegerkorps / Luftflotte 10. Di akhir Perang Dunia II dia ditawan oleh pasukan Amerika. Pada tahun 1956 dia bergabung dengan Bundesluftwaffe sebagai Leiter der Technischen Schule der Luftwaffe dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1968 dengan pangkat Brigadegeneral. Dalam Perang Dunia II Antrup ikut serta dalam 612 misi operasional. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (1941) dan I.Klasse (1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (1941); Deutsches Kreuz in Gold #6/14 (2 Januari 1942); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse 12 jahre (1943); serta Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger. Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 22 Juni 1944



Oberstleutnant Hansgeorg Bätcher (13 Januari 1914 - 23 April 2003) menerima pelatihan terbang di Fliegergruppe Tutow (November 1935 - Maret 1936) sebelum bergabung dengan Kampfgeschwader 157 bulan Desember 1938. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi Jerman atas Polandia (1939) dan Prancis (1940). Di yang terakhir Bätcher sempat tertawan tanggal 5 Juni 1940 setelah pesawatnya ditembak jatuh, tapi dilepaskan kembali ketika Prancis menyerah atas Jerman beberapa hari kemudian. Dia ditugaskan sebagai instruktur terbang selama beberapa bulan sebelum aktif kembali di front bulan Mei 1941 dengan bergabung bersama Kampfgeschwader 100 yang dilengkapi oleh pesawat pembom Heinkel He 111. Pada awal tahun 1942 unitnya terlibat dalam pemboman maritim atas kapal-kapal soviet di Laut Hitam dan Bätcher menjadi pilot pembom tersukses dalam operasi ini setelah berhasil menenggelamkan dan merusak beberapa kapal musuh. Setelah itu Bätcher berpindah tugas ke Kaukasus dan Stalingrad. Dia selalu menunjukkan prestasi yang jempolan sebagai veteran bomber sehingga dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 Desember 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 "Wiking" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Setelah menyelesaikan misi tempurnya yang ke-658 bulan Februari 1944, Bätcher dianugerahi Eichenlaub #434 tanggal 24 Maret 1944 sebagai Major dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Jasanya begitu diperlukan sehingga dia dilarang untuk terbang dan dialihtugaskan sebagai perwira staff sampai bulan Desember 1944 ketika dibalikkan lagi sebagai perwira lapangan di Kampfgeschwader 76 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat pembom bermesin jet Arado Ar 234. Pada bulan Februari 1945 dia ditunjuk sebagai komandan KG(J) 54 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat Messerschmitt Me 262 fighter-bomber sampai dengan akhir perang. Seusai perang dia menjadi pengusaha plastik yang super sukses. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juli 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (23 Agustus 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (3 September 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (8 November 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (24 November 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold #71/28 (2 Juli 1942)


Oberfeldwebel Günther Bahr (1921-2009) adalah seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) yang juga jagoan tempur malam Luftwaffe dengan 37 kemenangan udara (34 di antaranya dibukukan di waktu malam). Dia melanjutkan karir di Bundeswehr dari tanggal 15 Februari 1962 s/d 30 September 1975 dengan pangkat terakhir Major
 Foto di kiri memperlihatkan Leutnant Hugo Broch (Flugzeugführer 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54) di hari penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Maret 1945 setelah 79 kemenangan udara. Pilot kelahiran  Januari 1922 ini (dan masih hidup sampai tulisan ini dibuat!) adalah juga seorang DKiGträger (peraih Deutsches Kreuz in Gold) yang diraihnya tanggal 17 Oktober 1943 sebagai Unteroffizier dan Flugzeugführer di 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 54. Pengalaman tempur pertamanya adalah sebagai Kaczmarek (wingman) untuk Horst Ademeit (166 kemenangan, RK-EL) dan Heinrich "Bazi" Sterr (130 kemenangan, RK). Kemenangan pertamanya terjadi pada tanggal 7 Maret 1943 tapi sayangnya tidak terkonfirmasi. Kemenangan terkonfirmasi pertamanya adalah tanggal 13 Maret 1943 


Oberleutnant Rudolf Donth (1920-2001). Dia menerima Ritterkreuz setelah menghancurkan 6 buah tank musuh dengan tangannya sendiri. Dalam foto kanan (diambil tahun 1958), Donth bertugas sebagai perwira pasukan parasut di Bundeswehr dengan pangkat Hauptmann. Dia memakai pita medali yang memajang semua penghargaan yang telah diraihnya di atas saku kiri, sementara wing parasutnya dipasang di atas saku kanan

 
Oberfähnrich Herbert Fries (lahir 1925) adalah prajurit Fallschirmjäger yang mendapat Ritterkreuz dalam pertempuran di front Italia ketika ia menghancurkan 16 tank Amerika hanya bermodalkan laras meriam Panther yang ditanam dalam bunker!


Generalleutnant Adolf Galland (1912-1996), jagoan udara Luftwaffe yang terkenal flamboyan dan menjadi "bintang" dalam Pertempuran Udara Britania tahun 1940

 Oberst Hermann Graf (1912-1988), jagoan udara Luftwaffe dengan 212 kemenangan udara. Seusai perang dia bekerja di sebuah perusahaan elektronik. Beberapa tahun sebelum kematiannya dia didiagnosa menderita Parkinson, sebuah penyakit yang banyak menyerang pilot-pilot yang terbang di ketinggian dalam Perang Dunia II!


Hauptmann Alfred Grislawski (1919-2003), jagoan udara Luftwaffe dengan 133 kemenangan dalam lebih dari 800 misi tempur yang menempa Erich Hartmann menjadi pilot terbesar sepanjang sejarah!
 

Jagoan Luftwaffe Oberst Dietrich "Dieter" Hrabak (1914-1995), 125 kemenangan udara dalam 1000 misi tempur). Foto yang kanan memperlihatkan ketika ia sudah berpangkat Generalmajor di Bundesluftwaffe, Oktober 1970 


Generalmajor Hans Kroh (1907-1967) dari Fallschirmjäger, peraih Schwerter. Seusai perang dia berkarir di Luftwaffe Bundeswehr dan pensiun dengan pangkat Generalmajor 


Major Günther Rall (1918-2009) adalah jago udara Luftwaffe dengan 275 kemenangan. Setelah Perang Dunia II dia melanjutkan karir di Bundeswehr dan pensiun dengan pangkat Generalleutnant. Dalam foto di kanan adalah Rall dengan kapasitasnya sebagai Inspekteur der Luftwaffe der Bundeswehr, jabatan yang dia pegang dari tanggal 1 Januari 1971 sampai dengan 31 Maret 1973 


Oberst Hans-Ulrich Rudel (1916-1982). Peraih medali tertinggi (Goldenem Eichenlaub) yang hanya dia satu-satunya peraihnya, Rudel dikenal sebagai fanatik Nazi sampai akhir hayatnya! 


Oberstleutnant Gerhart Schirmer (1913-2004) adalah pemegang Eichenlaub nomor 657. Setelah perang usai, dia bergabung dengan Bundeswehr sampai pensiunnya di tahun 1971


Generalleutnant Wilhelm Schmalz (1901-1983) yang merupakan komandan Divisi Fallschirm-Panzer-Division "Hermann Göring", satu-satunya divisi panzer yang dimiliki oleh Luftwaffe. Dia ditangkap oleh pasukan Amerika di Italia, dan dituntut atas kejahatan perang. Setelah 5 tahun, tuntutannya digugurkan


Oberst Johannes Steinhoff (1913-1994). Jagoan udara Luftwaffe dengan 176 kemenangan. Berkarir di Bundesluftwaffe dari tahun 1955 sampai dengan 31 Maret 1974. Pensiun dengan pangkat Generalleutnant


Oberfeldwebel Alexander Uhlig (9 Februari 1919 - 1 November 2008). Di foto kanan, perhatikan bahwa Ritterkreuz yang tergantung di lehernya masih memajang lambang Swastika, padahal pemakaian lambang tersebut di Jerman pasca perang adalah terlarang!


Major Rudolf Witzig (1916-2001) yang merupakan salah satu Fallschirmjäger dalam penyerbuan Benteng Eben-Emael tahun 1940. Sesuai perang dia berkarir di Bundeswehr dari tanggal 16 Januari 1956 s/d 30 September 1974 dengan pangkat terakhir Oberst


Oberleutnant Walter Wolfrum (1923-2010), jagoan udara Luftwaffe dengan 143 kemenangan yang menempatkannya di jajaran pilot ke-43 dengan skor kemenangan terbanyak di dunia. Setelah perang kecintaannya akan dunia penerbangan berlanjut dengan menjadi seorang penerbang akrobatik udara yang membuatnya banyak menggondol penghargaan dalam berbagai kejuaraan


Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen 
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger

Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi pribadi Paul E.
www.deutsche-marinesoldaten.de
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.feldgrau.com

www.feldgrau.net
www.lagoticaritrovata.it
www.lewisheatonbooks.com
www.luftwaffeinprofile.se
www.militaria321.com
www.regencystamps.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com

www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com

Foto Veteran Kriegsmarine di Masa Tua (Pasca Perang Dunia II)

$
0
0

Kapitänleutnant Wilhelm Anhalt (1917-1979) meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 3 Juli 1944 sebagai Chef 4.Räumbootsflottille. Melanjutkan karir di Bundesmarine seusai Perang Dunia II, dan aktif dari tanggal 1 Mei 1956 sampai dengan 31 Maret 1973. Pensiun dengan pangkat terakhir Fregattenkapitän


 Adalbert von Blanc (1907-1976) sebagai Fregattenkapitän di Kriegsmarine (kiri) dan Flottillenadmiral di Bundesmarine (kanan). Dia meraih Ritterkreuz (27 November 1944) dan Eichenlaub #866 (10 Mei 1945) sebagai Führer 9. Marine-Sicherungs-Division. Seusai perang Blanc bergabung dengan German Mine Sweeping Administration (GMSA) yang berada di bawah kendali Inggris. Dia juga melanjutkan karir di Bundesmarine Jerman Barat dari tanggal 1 Juli 1956 s/d 30 September 1964 dan pensiun dengan pangkat Flottillenadmiral


 Konteradmiral Conrad Engelhardt (1898-1973) adalah peraih Deutsches Kreuz in Gold (11 September 1943) dan Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuzes mit Schwertern (24 Februari 1945) yang seusai Perang Dunia II menjadi kepala Forschungsstelle Ostsee dari tahun 1965 s/d 1972. Tugas organisasi ini adalah meneliti alat-alat transportasi yang digunakan untuk melakukan evakuasi warga Jerman melintasi Laut Baltik tahun 1944-45


Pangkat terakhir Heinrich Hoffmann (1910-1998) di Kriegsmarine adalah Korvettenkapitän, sementara di Bundesmarine dia pensiun dengan pangkat Kapitän zur See. Dia tercatat dalam sejarah merupakan prajurit Jerman pertama yang dinaugerahi Ritterkreuz setelah bertempur melawan pendaratan Sekutu di Normandia. Perhatikanlah Ritterkreuz dan Deutsches Kreuz yang dikenakannya setelah menjadi perwira di Bundesmarine: semua tanda swastika dihilangkan, dan versi 1957-lah yang dipakai! 
 

Korvettenkapitän Friedrich Kemnade (1911-2008). Seusai perang dia bergabung di Bundesmarine (4 April 1956 s/d 30 September 1970) dan pensiun dengan pangkat terakhir Konteradmiral 


Kapitänleutnant Wilhelm Meentzen (1915-2001). Berkarir di Bundesmarine dari tanggal 2 Juni 1956 sampai dengan 30 September 1974. Pensiun dengan pangkat terakhir Vizeadmiral 


Kapitänleutnant Horst von Schroeter (1919-2006). Seusai perang dia bergabung dengan Bundesmarine (1 Juli 1956 s/d 30 September 1979) dan pensiun dengan pangkat terakhir Vizeadmiral 


Admiral Paul Wenneker (1890-1979) ketika masih berpangkat Kapitän zur See sekaligus kapten kapal "Deutschland" (kiri), dan setelah menjadi Admiral a.D. di tahun 1963 


Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen 
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger

Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi pribadi Paul E.
www.deutsche-marinesoldaten.de
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.feldgrau.com

www.feldgrau.net
www.lagoticaritrovata.it
www.lewisheatonbooks.com
www.luftwaffeinprofile.se
www.militaria321.com
www.regencystamps.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com

www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com

Foto Veteran SS und Polizei di Masa Tua (Pasca Perang Dunia II)

$
0
0

SS-Oberführer Otto Baum (1911-1998) adalah peraih Ritterkreuz (8 Mei 1942), Eichenlaub #277 (22 Agustus 1943) dan Schwerter #95 (2 September 1944) dari Waffen-SS. Medali-medali lain yang diraihnya: 1939 Eisernes Kreuz II. Klasse (25 September 1939) dan I. Klasse (15 Juni 1940); 1939 Verwundetenabzeichen in Silber (21 Agustus 1943); Ostmedaille; Panzervernichtungsabzeichen; Infanterie-Sturmabzeichen (3 Oktober 1940); Deutsches Kreuz in Gold (26 Desember 1941); dan Demjankschild (31 Desember 1943). Baum meninggal dunia di Stettin setelah mengalami serangan stroke


SS-Obersturmbannführer Georg-Robert Beßlein (1911-1993). Dia menyerah bersama seluruh anggota garnisun "Festung Breslau" tanggal 6 Mei 1945, dan tetap dalam tawanan Soviet sampai dengan 9 Oktober 1955


SS-Sturmbannführer Johannes Göhler (1918-2003), peraih Ritterkreuz dari Divisi Kavaleri SS "Florian Geyer" dan ajudan dari Hermann Fegelein



SS-Sturmbannführer Otto Günsche (1917-2003), ajudan SS terakhir Adolf Hitler yang membakar jenazahnya setelah bunuh diri


SS-Brigadeführer Heinz Harmel (1906-2000). Yang kanan difoto tahun 1997


SS-Obersturmbannführer Paul Albert Kausch (1911-2001). Secara resmi dia dinyatakan meraih Eichenlaub tanggal 23 April 1945, tapi kemudian dianggap tidak sah oleh Veit-Scherzer karena dia sendiri tidak pernah menerima Eichenlaub-nya. Setelah perang, Kausch bergabung dengan OdR= Ordensgemeinschaft der Rittterkreuzträger (Ordo Komunitas Peraih Ritterkreuz)


SS-Sturmbannführer Ernst August Krag (1915-1994), perwira SS dari Divisi Das Reich


SS-Brigadeführer Otto Kumm (1919-2004) memegang rekor sebagai pemegang terakhir medali Schwertern yang masih hidup. Dua foto di atas adalah koleksi pribadi Mark C. Yerger, dan foto di sebelah kanan diambil pada tahun 1997


SS-Oberscharführer Rochus Misch (1917-2013). Mantan operator telepon Hitler di saat-saat terakhirnya dalam Führerbunker Berlin yang pengap. Dia meninggal dunia dalam usia 96 tahun tanggal 5 September 2013, dan tercatat sebagai penghuni terakhir Führerbunker yang meninggal dunia (setelah mendahuluinya Bernd von Freytag-Loringhoven tanggal 27 Februari 2007, Armin Lehmann 10 Oktober 2008, dan Siegfried Knappe 1 Desember 2008)


SS-Standartenführer Joachim "Jochen" Peiper (1915-1976)

SS-Sturmbannführer Walter Reder (1915-1991), peraih Ritterkreuz dari Divisi Totenkopf


SS-Obersturmführer Kurt Sametreiter (1922 - ? ), jagoan panzer dari SS-Panzerjäger-Abteilung 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler" dengan prestasi terbaik: menghancurkan 24 tank musuh dalam Pertempuran Kursk!


SS-Hauptsturmführer der Reserve Heinrich Sonne (23 Februari 1917 - ? ). Seusai perang, Sonne melanjutkan karir di Bundeswehr dari tanggal 5 November 1956 s/d 31 Maret 1973 dan pensiun dengan pangkat terakhir Oberstleutnant


Heinrich Springer bersama dengan istrnya Ursula dalam sebuah acara resepsi. SS-Sturmbannführer Heinrich "Hein" Springer (3 November 1914 - 27 Oktober 2007) adalah mantan perwira dari Divisi Leibstandarte yang kemudian dipindahkan ke Divisi Hitlerjugend (seperti sebagian besar perwira divisi tersebut lainnya). Setelah memperoleh Ritterkreuz tanggal 12 Januari 1942 sebagai Führer 3.Kompanie/SS-Infanterie-Regiment (mot.) "LSSAH", Springer menghabiskan sebagian besar sisa karir militernya sebagai perwira staff


SS-Obersturmbannführer Otto Weidinger (1914-1990). Foto di sebelah kanan diambil saat ia menghadiri gala sore dalam pertemuan OdR pada awal 1980-an



Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen 
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Markus Lippl

Foto Reuni Tokoh Third Reich

$
0
0
 Empat orang jenderal SS tak lama setelah dibebaskan dari kamp tawanan Soviet, berfoto bareng di Pusat Repatriasi Friedland tahun 1955. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Johann "Hans" Rattenhuber ( 30 April 1897 – 30 Juni 1957), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Gustav Lombard (10 April 1895 – 18 September 1992), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Wilhelm Mohnke (15 Maret 1911 - 6 Agustus 2001), dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Dr.iur. Dr.rer.pol. Hermann Haertel (12 Mei 1893 - 21 Januari 1970)


 Para veteran Waffen-SS dalam sebuah acara reuni yang diadakan seusai perang. termasuk diantaranya adalah anggota awal Leibstandarte SS Adolf Hitler tahun 1933. Dari kiri ke kanan: Theodor "Teddy" Wisch, Jöhnke (di belakang Wisch), Blöth (di belakang Mohnke), Wilhelm Mohnke, Rudolf Sandig, Helmut Beermann, Bergmann, Johannes "Hans" Wellershaus, Alfred Gilles, Albert Stenwedel, Nebel, Karl Auer, Hans Krüger, Hermann Petersen, Karl Rettlinger, Alfred Bünning, Karl Grewe, Karl Kreutz, Dr. Harald Wagner, Meyer, dan Webers


 Dari kiri ke kanan: Herbert Schmeißer, Sylvester Stadler, Günter Liersch, dan Karl Conrad pada acara reuni SS Nachrichtenkameradschaft bulan Mei 1990. Keempat orang ini pernah bertugas di Fernsprechkompanie / Nachrichtensturmbann / SS-Verfügungstruppe tahun 1936. Schmeißer nantinya menjadi Nachrichtenoffizier di SS-Nachrichten-Abteilung 5 "Wiking"; Stadler menjadi perwira infanteri dan komandan 2. SS-Panzer-Division "Das Reich"; Liersch menjadi TFK (Technischer Führer Kraftfahrzeugwesen) di SS-Panzer-Regiment 3 "Totenkopf"; dan Conrad menjadi TFK di SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"


Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen 
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger

Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi pribadi Paul E.
www.deutsche-marinesoldaten.de
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.feldgrau.com

www.feldgrau.net
www.lagoticaritrovata.it
www.lewisheatonbooks.com
www.luftwaffeinprofile.se
www.militaria321.com
www.regencystamps.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com

www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com

Viewing all 1111 articles
Browse latest View live