Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

AEC Dorchester "Mammut"

$
0
0
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberstleutnant Irnfried Freiherr von Wechmar (Kommandeur Aufklärungs-Abteilung 3 (motorisiert) / 5.leichte-Division / Deutsches Afrikakorps) yang diserahkan langsung oleh Generalleutnant Erwin Rommel (Kommandierender General Deutsches Afrikakorps) pada tanggal 13 April 1941. Di belakang terparkir sebuah ranpur komando AEC Dorchester yang merupakan salah satu dari tiga kendaraan sejenis hasil rampasan dari Inggris yang biasa digunakan oleh Rommel sebagai kendaraan komando utamanya saat mengunjungi berbagai front di Afrika. Pasukan Jerman menyebut kendaraan jenis ini sebagai "Mammut", sementara yang biasa dipakai Rommel dinamakan sebagai "Max"


Sumber :
www.beutepanzer.ru

Foto Berwarna Erwin Rommel

$
0
0
FOTO BERWARNA ASLI 

Erwin Rommel dengan semua tanda kebesarannya. Medali dan penghargaan yang telah diperolehnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (30 September 1914); Königlich Württembergische Goldene Militär-Verdienst-Medaille (25 Februari 1915); 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse (22 Maret 1915); Ritterkreuz des Königlich Württembergische Militär-Verdienstorden (8 April 1915); königlich bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern; Ritterkreuz I.Klasse des Königlich Württembergische Friedrichs-Orden mit Schwertern; Kaiserlich und Königlich Österreich Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit Schwertern; Königlich Bayerische Militär-Verdienstkreuz II.Klasse; Pour le mérite (10 Desember 1917); Verwundetenabzeichen 1918 in Silber; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung I.Klasse; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit Spange “Prager Burg”; Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes; Ärmelband “Führerhauptquartier”; Panzerkampfabzeichen in Silber; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Mei 1940); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse (21 Mei 1940); Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #43 (27 Mei 1940); Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #10 (20 Maret 1941); Al valore d'argento militare Italia (22 April 1941); Ordine al merito di Savoia Italia, Cavaliere di Gran Croce (1941); Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #6 (20 Januari 1942); Ordine coloniale della Stella d'Italia, Cavaliere di Gran Croce (28 April 1942); Gemeinsames Flugzeugführer-und-Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten; Ärmelband “Afrika”; Brillanten zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern #6 (11 Maret 1943); Ordinul Mihai Viteazul Clasa a III-a (12 Juli 1944); Ordinul Mihai Viteazul Clasa a II-a (12 Juli 1944); Verwundetenabzeichen 1939 in Gold (7 Agustus 1944). Selain itu namanya disebutkan pula dalam Wehrmachtsbericht dua kali: edisi 21 Juni 1942 dan 10 September 1943


Foto berwarna Rommel yang diambil dari buku 'Helden der Wuste' yang diterbitkan di tahun 1943. Orang yang mempunyai buku ini santai saja mencabut halaman yang memasang foto Rommel hanya untuk men-scannya, yang berarti dia telah merusak buku yang harganya sekarang mencapai 140 dolar!


 General der Panzertruppe Erwin Rommel (Kommandierender Panzergruppe "Afrika") bersama dengan staff-nya di Gurun Barat Afrika Utara tahun 1942. Melihat dari medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub yang dikenakannya, maka kita bisa memastikan bahwa foto ini diambil bulan Januari 1942, karena Rommel dianugerahi Schwerter tanggal 20 di bulan tersebut. Persis di belakang Rommel menghadap kamera sambil nyengir kecoak adalah Major Lucius Günther Schrivenbach (kelahiran 12 September 1911). Dia bertugas mendampingi sang Rubah Gurun di sepanjang kampanye di Afrika dilanjutkan dengan Prancis tahun 1944. Setelah itu Schrivenbach ditempatkan sebagai Stabsoffizier untuk Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt sampai dengan akhir perang

  "Der Wüstenfuchs" (Rubah Gurun) Erwin Rommel bersama dengan anakbuahnya di pos komandonya di Afrika, musim panas tahun 1942. Yang memotret foto ini tidak lain adalah fotografer pribadi Adolf Hitler, Heinrich Hoffmann, yang sengaja datang ke padang pasir Afrika Utara demi bisa mengabadikan sang jenderal favorit Hitler yang namanya sedang bersinar kala itu



 Pada saat berlangsungnya Perang Dunia II, siaran berita mingguan Jepang sering sekali menyiarkan kemenangan-kemenangan militer yang diraih oleh Erwin Rommel di Afrika Utara. Begitu seringnya berita semacam itu dimuat sehingga nama "Rommel" seakan-akan identik dengan kemenangan atau sukses. Bahkan sampai saat ini maskot tim nasional sepakbola Jepang (yang diharapkan membawa kemenangan serta keberuntungan) dinamakan sebagai "Rommel"!


Erwin Rommel sebagai seorang Generaloberst (Kolonel Jenderal) dan Oberbefehlshaber Panzerarmee Afrika (Panglima Pasukan Tank Afrika). Pangkatnya sama dengan jenderal bintang empat dan satu tingkat sebelum pangkat militer tertinggi: Generalfeldmarschall (Marsekal Lapangan). Sebenarnya ada lagi yang lebih tinggi yaitu Reichsmarschall (Marsekal Reich), tapi pangkat tersebut hanya disematkan khusus pada Panglima Luftwaffe Hermann Göring


 
 
Erwin Rommel dalam sampul majalah "Die Wehrmacht" edisi nomor 10 terbitan tanggal 13 Mei 1942 dengan latar belakang para perwira Afrikakorps dan pohon toge eh kurma. Pada saat itu dia telah berpangkat Generaloberst dan menjadi Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika". Di lehernya bertengger medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern serta Pour le mérite. Yang terakhir didapatkannya dalam Perang Dunia Pertama tanggal 10 Desember 1917 sebagai Oberleutnant dan komandan Kampfgruppe kecil di württembergischen Gebirgsbataillon


 
 Dalam memoarnya, jenderal Australia Leslie James Morshead menganggap Erwin Rommel sebagai orang yang "mudah ditebak" dalam hal bagaimana dia akan menyerang. Ini adalah salah satu alasan mengapa sang jenderal Jerman berkali-kali gagal dalam merebut benteng Tobruk yang dipertahankan sebagian besar oleh orang-orang Australia. Morshead mampu menduga kemana arah tujuan serangan Rommel sehingga dapat merancang cara pertahanan terbaik untuk menangkalnya. Morshead mengatakan bahwa bila saja Rommel lebih sedikit sulit ditebak maka"Fortress Tobruk" bisa saja jatuh ke tangan Afrikakorps lebih awal karena orang-orang yang mempertahankannya tidak dibeli dengan senjata anti-tank yang cukup untuk menangkal serangan di semua posisi pertahanan yang mengelilingi benteng tersebut!


 Anda boleh memilih mencintainya atau membencinya, tapi yang jelas dia selalu terlihat "berkelas" dalam setiap foto. Di kalangan musuh-musuhnya dia juga terkenal sebagai jenderal yang pemberani sekaligus ksatria. Dia tidak memerintahkan anakbuahnya untuk mengeksekusi musuh yang telah ditawan, dan dia juga tidak memburu orang-orang Yahudi yang dia temui (termasuk di Afrika). Sebaliknya, konon dikatakan bahwa dia pernah merobek-robek surat perintah Hitler yang memerintahkannya untuk mengeksekusi pasukan komando Inggris yang ditangkapnya dan setelah itu dengan tenang mengumumkan pada orang-orang di sekitarnya bahwa isi dari surat perintah tersebut tidak terlalu jelas!


Sumber :

Doping Pasukan Wehrmacht dalam Perang Dunia II

$
0
0


Nazi mengajarkan puasa guna mempromosikan kesehatan nasional. Tetapi, begitu tiba masa perang, tanpa ragu Nazi memompa tentara-tentara Jerman dengan obat-obatan dan alkohol. Amfetamin dan metamfetamin menjadi obat pilihan, tetapi banyak pula yang kecanduan morfin dan alkohol.

Dalam suratnya tertanggal 9 November 1939, seorang prajurit muda yang ditempatkan di wilayah pendudukan Polandia menulis kepada orangtua dan saudaranya: "Sulit di sini, dan saya harap kalian akan mengerti jika saya hanya mampu untuk menulis kepada kalian sekali setiap dua sampai empat hari segera Hari ini aku menulis terutama untuk meminta beberapa Pervitin ....."

Surat tersebut menggambarkan betapa Pervitin manjadi salah satu kebutuhan utama tentara Jerman. Pervitin adalah stimulan yang saat ini dikenal sebagai speed (istilah untuk menyebut amfetamin dan metamfetamin). Banyak tentara Jerman yang mabuk Pervitin ketika mereka pergi ke medan perang, terutama saat melawan Polandia dan Perancis dalam Blitzkrieg. Militer Jerman menyediakan jutaan tablet metamfetamin selama paruh pertama tahun 1940. Obat-obatan semacam itu adalah bagian dari rencana untuk membantu pilot, pasukan angkatan laut dan pasukan infantri agar mampu bekerja sekelas manusia super. Pimpinan militer bebas membagikan stimulant, alkohol dan opiat dengan catatan bahwa membius dan memabukkan tentara bisa membantu mencapai kemenangan atas Sekutu. Namun, Nazi kurang memantau efek sampingnya, seperti kecanduan obat dan penurunan standar moral.

Setelah pertama kali diperkenalkan ke pasaran pada tahun 1938, Pervitin, metamfetamin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi,yang berbasis di Berlin, Temmler, dengan cepat menjadi top seller di kalangan penduduk sipil Jerman. Menurut sebuah laporan di Wochenschrift Klinische (Mingguan Klinis), telah menarik perhatian Otto Ranke, seorang dokter militer dan direktur Institute Fisiologi Pertahanan dan Umum di Akademi Kedokteran Militer Berlin. Efek Pervitin mirip dengan adrenalin yang diproduksi oleh tubuh: memicu kewaspadaan. Pada kebanyakan orang, zat tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri, konsentrasi dan kemauan untuk mengambil risiko, sementara pada saat yang sama dapat mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit, lapar dan haus serta mengurangi kebutuhan untuk tidur. Pada bulan September 1939, Ranke menguji Pervitin pada 90 mahasiswa dan menyimpulkan bahwa Pervitin bisa membantu Jerman memenangkan perang. Awal perang, Pervitin diuji pada driver militer yang terlibat dalam invasi Polandia. Kemudian, menurut kriminolog Wolf Kemper, Pervitin dibagikan kepada tentara untuk berperang di garis depan secara serampangan.

Sebuah cerita tentang kehebatan Pervitin datang dari front timur. Pada bulan Januari 1942, 500 tentara Jerman, yang dikepung oleh Tentara Merah, sedang berusaha melarikan diri. Saat itu, suhu minus 30 derajat Celcius. Seorang dokter militer yang ditugaskan di unit tersebut menulis dalam laporannya bahwa pada sekitar tengah malam, enam jam dalam pelarian mereka melalui salju sedalam pinggang, "Semakin banyak tentara yang begitu lelah mulai berbaring di salju." Sang komandan kemudian memutuskan untuk memberikan Pervitin kepada pasukannya. "Setelah setengah jam," tulis dokter itu, "orang-orang itu secara spontan melaporkan bahwa mereka merasa lebih baik Mereka mulai berbaris secara berurutan kembali, semangat mereka meningkat dan mereka menjadi lebih waspada."

Selama periode singkat antara bulan April dan Juli 1940, lebih dari 35 juta tablet Pervitin dan Isophan (versi modifikasi yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Knoll) dikirim kepada tentara dan angkatan udara Jerman. Beberapa tablet, yang masing-masing mengandung tiga miligram zat aktif, dikirim ke divisi medis Jerman dengan nama kode OBM, lalu didistribusikan langsung kepada pasukan. Setiap paket obat-obatan tersebut diberi label "Stimulan" dan petunjuk yang merekomendasikan dosis satu sampai dua tablet "hanya jika diperlukan, untuk mempertahankan sulit tidur." Tetapi kemudian, dokter merasa khawatir terhadap fakta bahwa fase regenerasi setelah minum obat-obatan itu menjadi semakin panjang dan efek obat-obatan itu secara bertahap menurun di kalangan pengguna. Pengguna dapat mengalami masalah kesehatan, seperti keringat berlebih, gangguan peredaran darah, bahkan kematian. Leonardo Conti, menteri kesehatan Jerman, lantas berusaha untuk membatasi penggunaan obat-obatan itu, tetapi tidak begitu berhasil. Meskipun Pervitin diklasifikasikan sebagai zat terbatas pada tanggal 1 Juli 1941, berdasarkan UU Opium, sepuluh juta tablet tetap dikirimkan kepada pasukan Jerman pada tahun yang sama.

Komando medis militer Jerman pun tidak terlalu memusingkan atas efek merugikan Pervitin. Mereka hanya mengeluarkan pedoman dan petunjuk baru penggunaan Pervitin, termasuk informasi tentang risiko yang nyaris tidak berbeda dari instruksi sebelumnya. "Pedoman Pendeteksian dan Pemberantasan Kelelahan" yang diterbitkan 18 Juni 1942 masih sama: "Dua tablet dikonsumsi sekali untuk menghilangkan kebutuhan akan tidur selama tiga sampai delapan jam dan dua tablet efektif selama 24 jam."

Menjelang akhir perang, Nazi memberikan sebuah pil ajaib kepada pasukan mereka. Di pelabuhan Jerman utara, Kiel, pada tanggal 16 Maret 1944, Wakil Laksamana Hellmuth Heye, meminta obat yang dapat membuat siap tempur ketika mereka diminta untuk terus berjuang melampaui periode yang dianggap normal, sementara pada saat yang sama meningkatkan harga diri mereka sebagai tentara. Beberapa waktu kemudian, farmakolog Gerhard Orzechowski, memberi Heye pil yang diberi nama kode D-IX. Isinya lima miligram kokain, tiga miligram Pervitin dan lima miligram Eukodal (obat penghilang rasa sakit berbasis morfin).

Selain obat-obatan, alcohol juga menjadi zat yang populer. Tentang alkohol, Walter Kittel, seorang jenderal di korps medis, menulis bahwa hanya seorang fanatik yang akan menolak untuk memberikan sesuatu kepada prajurit yang dapat membantu mereka santai dan menikmati hidup setelah menghadapi kengerian perang. Alkohol dapat dikatakan sebagai hadiah dan kesenangan yang secara rutin dijual di komisaris militer, sebuah kebijakan yang secara samar menarik kembali gaji tentara ke kas militer.

Namun, pada bulan Juli 1940, setelah Perancis dikalahkan, Hitler mengeluarkan perintah: "Saya berharap bahwa para anggota Wehrmacht yang membiarkan diri mereka tergoda untuk terlibat dalam tindak pidana sebagai akibat dari penyalahgunaan alkohol akan dihukum berat." Boleh saja Hitler berkata seperti itu, tapi minuman keras tampaknya lebih menggoda. Setahun kemudian, Jenderal Walther von Brauchitsch, menyimpulkan bahwa pasukannya sedang melakukan pelanggaran moralitas dan disiplin. Hal itu terjadi akibat penyalahgunaan alkohol. Di antara dampak buruk penyalahgunaan alkohol, ia menyebutkan perkelahian, kecelakaan, penganiayaan terhadap bawahan, kekerasan terhadap atasan dan kejahatan yang melibatkan tindakan seksual yang tidak wajar.

Menurut statistik internal yang disusun oleh kepala korps medis, 705 kematian militer antara September 1939 dan April 1944 terkait dengan alkohol. Angka tidak resmi mungkin jauh lebih tinggi karena kecelakaan lalu lintas, kecelakaan yang melibatkan senjata dan bunuh diri sering disebabkan oleh penggunaan alkohol. Petugas-petugas medis diminta untuk memasukkan para pecandu alkohol dan obat-oabatan ke fasilitas pengolahan. Menurut perintah yang dikeluarkan oleh pelayanan medis, solusi ini memiliki keuntungan yang bisa diperpanjang tanpa batas. Setelah dipenjara di fasilitas pengobatan, pecandu kemudian dievaluasi berdasarkan hukum pencegahana penyakit keturunan, disterilisasi secara paksa ataupun di-euthanasia.

Jumlah kasus di mana tentara menjadi buta atau bahkan meninggal setelah mengkonsumsi alkohol metil mulai meningkat. Mulai tahun 1939, Institut Obat-obatan dan Forensik di Universitas Berlin mendaftar alkohol metil sebagai faktor utama penyebab kematian. Oleh karena itu, penyelundup minuman keras mesti berhadapan dengan hukum. Misalnya, seorang perwira 36 tahun dieksekusi di Norwegia pada musim gugur tahun 1942 setelah kedapatan menjual lima liter alkohol metil dan mengakibatkan beberapa prajurit jatuh sakit dan dua prajurit meninggal. Menurut harian yang diterbitkan pada tanggal 2 Oktober 1942 hukuman tersebut diumumkan kepada pasukan dan unit tambahan untuk digunakan sebagai teguran.

Tetapi, tentara rupanya merasa bahwa apa pun yang bisa membantu mereka melarikan diri dari kengerian perang dapat dibenarkan. Kecanduan morfin meluas di kalangan personil yang terluka selama perang. Bahkan, dokter-dokter yag mengalami kecanduan morfin meningkat empat kali lipat selama tahun 1945 dibandingkan pada awal perang. Franz Wertheim, seorang petugas medis yang dikirim ke sebuah desa kecil di dekat Tembok Barat pada tanggal 10 Mei 1940, menulis kisah berikut: "Untuk membantu melewatkan waktu, kami, para dokter bereksperimen pada diri kami sendiri. Kami akan memulai hari dengan minum segelas cognac dan mengambil dua suntikan morfin. Kami menemukan jika kokain sangat berguna pada tengah hari dan di malam hari kami kadang-kadang mengambil Hyoskin, alkaloid yang berasal dari beberapa varietas tanaman yang digunakan sebagai obat. Sebagai hasilnya, kami tidak selalu sepenuhnya mengendalikan indera kami."

Untuk mencegah wabah morfinisme, seperti yang terjadi setelah perang terakhir, Profesor Otto Wuth, seorang sersan dan psikiater komando medis militer, mengajukan sebuah proposal untuk memerangi morfinisme pada bulan Februari 1941. Dalam proposal tersebut dikatakan bahwa semua yang terluka dan kecanduan akibat pengobatan harus dicatat dan dilaporkan kepada "Dewan Medis Distrik" di mana mereka akan disediakan morfin secara legal atau diperiksa dan dikirim ke pusat-pusat perawatan rehabilitasi narkoba. Dengan cara ini Wuth menyimpulkan bahwa para pecandu morfin dapat dimonitor dan mereka dapat dicegah untuk melakukan tindakan-tindakan kriminal. Pemimpin Nazi sendiri lebih toleran terhadap mereka yang kecanduan obat sebagai hasil dari perang dibandingkan dengan pecandu alkohol.


Sumber :



Foto Heinrich Himmler dan Waffen-SS

$
0
0
 
 
Acara perekrutan sukarelawan untuk SS-Regiment "Nordland" yang diselenggarakan di Hippodromen Vinderen, Oslo (Norwegia), tanggal 30 Januari 1941. Foto atas, duduk dari kiri ke kanan:Vidkun Abraham Lauritz Jonssøn Quisling (Ketua Partai Nasjonal Samling Norwegia); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); Gauleiter Josef Antonius Heinrich Terboven (Reichskommissar fur die besetzten Norwegischen Gebiete); Generaloberst Paul Nikolaus von Falkenhorst (Oberbefehlshaber der Armee Norwegen), SS-Gruppenführer Wilhelm Rediess (HSSPF/Führer SS-Oberabschnitt "Nord"); dan General der Flieger Karl Kitzinger (Kommandierender General Luftgau Norwegen). Terboven nantinya naik ke podium untuk ngahuntu sampai bucat (foto bawah)


Inspeksi Reichsführer-SS Heinrich Himmler ke Grodno, Front Timur, 30 Juni 1941. Ajudan Himmler, SS-Hauptsturmführer Jochen Peiper, berada kedua dari kiri sedang membuka peta, sementara SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS) berdiri paling kanan


 Acara kunjungan Reichsführer-SS Heinrich Himmler ke markas SS-Kavallerie-regiment 1 di dekat Lyck (Polandia) tanggal 5 Juli 1941. Dalam foto ini dia berjalan paling tengah di baris depan dan diapit oleh SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Kurt Knoblauch (Chef des SS-Führungshauptamt) dan SS-Standartenführer Hermann Fegelein (Kommandeur SS-Kavallerie-Brigade) yang memakai stahlhelm. Di baris belakang paling kanan kita bisa melihat ajudan Himmler, SS-Hauptsturmführer Joachim "Jochen" Peiper. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel


Acara kunjungan Reichsführer-SS Heinrich Himmler ke markas SS-Kavallerie-regiment 1 di dekat Lyck (Polandia) tanggal 5 Juli 1941. Disini dia sedang menyaksikan parade para anggota Musikzug (peleton musik) penunggang kuda dari resimen tersebut dengan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Kurt Knoblauch (Chef des SS-Führungshauptamt) berdiri di bawahnya, serta SS-Standartenführer Hermann Fegelein (Kommandeur SS-Kavallerie-Brigade) mendampingi di samping sambil menunggang kuya eh kuda. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel


 Acara kunjungan Reichsführer-SS Heinrich Himmler ke markas SS-Kavallerie-regiment 1 di dekat Lyck (Polandia) tanggal 5 Juli 1941. Kali ini parade dilakukan oleh para anggota SS-Radfahr-Aufklärungs-Abteilung yang berbaris sambil menenteng sepeda mereka. BTW, nomor mobil "SS-89027" terdaftar di mobil Horch 830 atau Mercedes milik 3.SS-Totenkopf-Reiterstandarte


Reichsführer-SS Heinrich Himmler tiba di lapangan udara dari pesawat transport Junkers Ju-52 "Tante" untuk melakukan kunjungan ke 7. SS-Freiwilligen-Gebirgs-Division "Prinz Eugen", hari Kamis tanggal 15 Oktober 1942. Dia disambut langsung oleh komandan divisi tersebut, SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Artur Phleps, yang melakukan salam Nazi. Yang turun dari tangga adalah SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS). Kunjungan itu berlangsung selama tiga hari s/d hari Minggu tanggal 18 Oktober 1942. Foto oleh Beinhauer


 Reichsführer-SS Heinrich Himmler dalam acara inspeksi ke SS-Aufklärungs-Abteilung 13/13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar" di Truppenübungsplatz Neuhammer (Jerman). Dari kiri ke kanan: perwira SS tak dikenal; SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Prof. Dr. med. Karl Gebhardt (terhalang oleh Himmler, Oberster Kliniker beim Reichsarzt SS); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Karl-Gustav Sauberzweig (Kommandeur 13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar"); SS-Sturmbannführer Götz Berens von Rautenfeld (IIa Personalverwaltung – 1. Adjutant 13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar"); Willi Christiansen (perwira staff 13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar" dengan jabatan tidak diketahui); SS-Sturmbannführer Erich Braun (Ia Erster Generalstabsoffizier / Chef des Stabes 13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar"); dan SS-Sturmbannführer Emil Kuhler (Kommandeur SS-Aufklärungs Abteilung 13/13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar")


 Foto ini diambil pada tanggal 12 Januari 1944 pada saat kunjungan Himmler dan Model ke tempat latihan Waffen-Gebirgsjäger Regiment der SS 28/13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar" di Truppenübungsplatz Neuhammer (Jerman). Dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Chef des Amtes VI - Reit und Fahrwesen - im SS-Führungshauptamt); Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9. Armee); SS-Obersturmbannführer Hellmuth Raithel (Kommandeur Waffen-Gebirgsjäger Regiment der SS 28/13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar"); dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Karl-Gustav Sauberzweig (Kommandeur 13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar")


Pemberian medali kepada para pahlawan Pertempuran Cherkassy. Upacaranya diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 21 Februari 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (Führer 5.SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking"), Adolf Hitler, SS-Brigadeführer Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier) dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei). Degrelle mendapat Ritterkreuz #2474 sementara Gille Schwertern #47



 Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei) berbincang-bincang santai dengan dua orang perwira Waffen-SS yang berprestasi: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (kiri, Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") dan SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (kanan, Führer 5.SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien") tak lama setelah penganugerahan medali di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 21 Februari 1944 atas kepahlawanan mereka dalam Pertempuran di Cherkassy

Parade para sukarelawan Ukraina dari 14. Waffen-Grenadier-Division der SS (ukrainische Nr. 1) "Galizische" saat melewati podium yang ditempati oleh Reichsführer-SS Heinrich Himmler di Neuhammer Truppenübungsplatz, bulan April-Mei 1944. Para petinggi SS yang menghadap kamera adalah, dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Fritz Freitag (Kommandeur 14. Waffen-Grenadier-Division der SS), Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der Deutschen Polizei), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Dr. Otto von Wächter (SS-Führer und Nazi-Gouverneur von Galizien), dan SS-Obersturmbannführer Friedrich Beyersdorf (Kommandeur SS-Artillerie Regiment 14 / 14.Waffen-Grenadier-Division der SS)

 11 Agustus 1944: Raut muka bangga tampak kentara terlihat dari SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 "Hitlerjugend"), yang menerima medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #548 atas dedikasinya yang luar biasa dalam pertempuran, apalagi yang menyematkannya adalah dedengkot SS semua, dengan dihadiri oleh panglima tertinggi SS Heinrich Himmler. Dari kiri ke kanan : Kurt Meyer, Max Wünsche, Joseph 'Sepp' Dietrich, Heinrich Himmler dan Meyer yang lain, Hubert Meyer




Sumber :

Foto Heinrich Himmler sebagai Diplomat

$
0
0
  
Dalam kunjungannya ke Italia, Reichsführer-SS Heinrich Himmler diterima langsung oleh il Duce Benito Mussolini di ibukota Roma tanggal 1 Januari 1937. Di halaman bangunan Staff Jenderal Milisi Fasis, Mussolini menganugerahkan Belati Kehormatan Fasis kepada Himmler. Foto di atas memperlihatkan Mussolini dan para tamunya setelah upacara serah-terima. Di atas podium dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef der Ordnungspolizei); Duce Benito Mussolini (Pemimpin Italia); SS-Obergruppenführer Reinhard Heydrich (Chef der Sicherheitsdienst-Hauptamt); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der deutschen Polizei und Mitglied des Reichstages Wahlkreis Weser-Ems); dan SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS)


 Pertemuan satuan polisi Jerman-Italia di Roma tanggal 1 Januari 1937. Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer Reinhard Heydrich (Chef der Sicherheitsdienst-Hauptamt); il Duce Benito Mussolini; SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); dan NSKK-Brigadeführer Ulrich von Hassell (Deutschen Botschafter in Italien). Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam "Berliner Illustrierte Zeitung" edisi no.43 tahun 1937



Reichsführer-SS Heinrich Himmler (tengah) dalam acara diplomasi dengan Italia tahun 1938. Di sebelah kiri dengan tangan di depan adalah NSKK-Brigadeführer Ulrich von Hassell, Duta Besar Jerman untuk Italia (19 November 1932 - 1938), yang nantinya dieksekusi bulan September 1944 karena terlibat konspirasi menggulingkan Hitler. Di belakang Hassell adalah SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege, Kepala Ordnungspolizei dan saingan pertama Himmler dalam tampuk kekuasaan, walaupun kemudian dia "mengalah" dan menjadikan dirinya bawahan Himmler. Di belakang bahu Himmler adalah SS-Gruppenführer Karl Wolff, Chef Adjudant Himmler yang nantinya menjadi Höchste SS und Polizeiführer "Italien" di akhir perang. Di paling kanan adalah SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich, Kepala Sicherheitsdienst (SD). Sebagai Kepala RSHA dan Reichsprotektor Bohemia und Moravia, dia adalah pilihan terdekat untuk menjadi saingan Himmler, tapi ambisinya untuk menduduki kursi Reichsführer-SS masih dipertanyakan


 Reichsführer-SS Heinrich Himmler menunjukkan beberapa lembar dokumen kepada Ramón Serrano Súñer dalam salah satu acara kunjungan sang Menteri Luar Negeri Spanyol ke Berlin, Jerman, bulan September 1940. Ikut hadir dalam acara tersebut SS-Oberführer Arthur Nebe (antara Himmler dan Súñer), SS-Gruppenführer und Generalmajor der Waffen-SS Karl Wolff dan SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (dua orang yang berdiri di kanan)


Masih dalam acara kunjungan Menteri Luar Negeri Spanyol Ramón Serrano Súñer ke Berlin bulan September 1940. Dari kiri ke kanan: Gesandter (diplomat Jerman) yang tidak diketahui namanya; SA-Gruppenführer Wolf-Heinrich Graf von Helldorf (Polizeipräsident Berlin); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef Hauptamt Ordnungspolizei); Ramón Serrano Súñer (Ministro de Interior y Asuntos Exteriores); diplomat Spanyol; Eugenio Espinosa de los Monteros y Bermejillo (Duta Besar Spanyol untuk Jerman); dan SS-Gruppenführer und Generalmajor der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS). Mereka semua berdiri di atas balkon barak Lichterfelde yang merupakan Standarte LSSAH


Reichsführer-SS Heinrich Himmler dalam kunjungan persahabatan ke Spanyol, 25 Oktober 1940. Dalam resepsi penyambutan yang diadakan di Caudillo ini, terlihat dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer Karl Wolff, SS-Hauptsturmführer Joachim "Jochen" Peiper, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, diktator Spanyol Francisco Franco dan Menteri Luar Negerinya Ramón Serrano Suñer. Sedikit tersembunyi di belakang Franco adalah Jenderal José Moscardó Ituarte. Medali salib hitam yang dipakai Himmler di seragamnya adalah Gran Cruz de la Orden Imperial del Yugo y las Flechas (Grand Cross of Order of The Yoke and Arrows) yang merupakan penghargaan tertinggi Spanyol zaman Franco



 Reichsführer-SS Heinrich Himmler mengunjungi reruntuhan benteng Alcazar de Toledo dalam salah satu sesi kunjungan persahabatan ke Spanyol bulan Oktober 1940. Baris depan dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Joachim "Jochen" Peiper (Himmlers-Adjudant); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); Jenderal José Moscardó e Ituarte (orang yang mempertahankan benteng Alcazar de Toledo dalam Perang Saudara Spanyol); dan SS-Gruppenführer und Generalmajor der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS). Antara Peiper dan Himmler adalah Ramón Serrano Suñer (Menteri Luar Negeri Spanyol), sementara di belakang kiri Peiper adalah SS-Oberführer Prof.Dr.med. Karl Gebhardt (Begleitarzt und Leibarzt des Reichsführer-SS)


Sumber :
Buku "Allgemeine-SS: The Commands, Units & Leaders of the General SS" karya Mark C. Yerger

Foto Heinrich Himmler dalam Acara Kunjungan dan Seremonial

$
0
0
 Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei) dan para pengiringnya dalam sebuah acara kunjungan ke sebuah lokasi kebudayaan atau musium dan semacamnya, musim gugur tahun 1940. Mendampingi dia adalah ajudannya yang setia, SS-Hauptsturmführer Joachim "Jochen" Peiper. Foto ini termuat dalam buku "Jochen Peiper: Commander, Panzerregiment Leibstandarte" karya Patrick Agte dan memperlihatkan dengan jelas detail jaket kulit super keren yang dikenakan oleh Himmler!


Pameran "Aufbau und Planung im Osten" (Perencanaan dan Pembangunan di Timur) yang diselenggarakan oleh Himmler di Berlin tanggal 20 Maret 1941. Dari kiri ke kanan: Rudolf Hess, Heinrich Himmler, Philipp Bouhler, Dr. Fritz Todt dan Reinhard Heydrich. Bundesarchiv menyebutkan bahwa si pembicara (SS-Sturmbannführer yang berdiri paling kanan) adalah Erich Ehrlinger, padahal pada kenyataannya dia adalah Konrad Meyer


Kunjungan Reichsführer-SS ke Kastil Hradcany, Praha, Cekoslowakia, tanggal 29 Oktober 1941. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS); SS-Obergruppenführer und General der Polizei Reinhard Heydrich (Reichsprotektor für Böhmen und Mähren); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), dan SS-Obersturmbannführer Hermann Peter (Kommandeur SS-Wach-Bataillon Prague)


 Kunjungan Reichsführer-SS ke Kastil Hradcany, Praha, Cekoslowakia, tanggal 29 Oktober 1941. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Karl-Hermann Frank (Stellvertretender "Reichsprotektor“ für Böhmen und Mähren), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS), SS-Obergruppenführer und General der Polizei Reinhard Heydrich (Reichsprotektor für Böhmen und Mähren), dan SS-Hauptsturmführer Hermann Kluckhöhn (Adjudant "Reichsprotektor“ für Böhmen und Mähren). Kastil Hradcany sendiri merupakan kantornya Heydrich sebagai Reichsprotektor


Führerhauptquartier Rastenburg, Prusia Timur, 1942. Dari kiri ke kanan: ? , Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); dan SS-Gruppenführer Helmut Friedrichs (Oberbefehlsleiter der NSDAP). Menarik disini melihat Friedrichs mengenakan seragam partai dan bukannya seragam SS!


 Führerhauptquartier Rastenburg, Prusia Timur, 1942. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); General der Artillerie Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtführungsstabes im Oberkommando der Wehrmacht); SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Reichsleiter der NSDAP und Leiter der Parteikanzlei); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); dan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS)


 Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei) berjabat tangan dengan fotografer pribadi Adolf Hitler, Heinrich Hoffmann, di depan sebuah kabin (rumah kayu) di Führerhauptquartier Wolffschanze Rastenburg, Prusia Timur, tahun 1942. Di belakang Himmler "bertengger", seperti biasa, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS)


 


Reichsführer-SS Heinrich Himmler memeriksa sebuah album katalog presentasi berjudul "Grosse Deutsche Kunstausstellung 1941" (Eksebisi Seni Jerman Akbar 1941) di Wolffschanze (Kandang Serigala), markas lapangan Adolf Hitler di Rastenburg, Prusia Timur, 1942. Dari kiri ke kanan: ? ; Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Hitler); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); SS-Hauptsturmführer Richard Schulze-Kossens (Hitlers Ordonanz-Offizier); dan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS).



Jalan-jalan di depan sebuah rumah kayu di Führerhauptquartier Rastenburg, Prusia Timur, tahun 1942. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Richard Schulze-Kossens (Hitlers Ordonanz-Offizier); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); dan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS). Foto oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler


SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS/Verbindungsoffizier zischen dem Reichsführer SS und dem Führerhauptquartier) dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei) sebelum memasuki kereta api, hari Senin tanggal 1 Juni 1942. Foto diambil oleh Friedrich Franz Bauer. Wolff dipilih secara pribadi oleh Himmler untuk menjadi ajudannya (dan kemudian sebagai Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS). Pada tahun 1937 Wolff telah berpangkat SS-Gruppenführer dan dipandang sebagai orang ketiga dalam hierarki SS setelah Himmler dan Reinhard Heydrich

Upacara pemakaman Reinhard Heydrich tanggal 9 Juni 1942. Dari kiri ke kanan: prajurit SS tak dikenal, SS-Hauptsturmführer Josef Kiermaier (supir Himmler), SS-Oberstgruppenführer Kurt Daluege, SS-Obergruppenführer Karl Wolff, SS-Obergruppenführer Richard Hildebrandt, SS-Obergruppenführer Udo von Woyrsch, Maria Heydrich (memakai hitam-hitam di belakang Himmler, saudari Reinhard Heydrich), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (diapit oleh dua anak lelaki Reinhard Heydrich yang masih belia, Heider di kiri dan Klaus kanan), Heinz Heydrich (adik Reinhard heydrich), Elisabeth Heydrich-Krantz (memakai hitam-hitam, ibu dari Reinhard Heydrich), Jürgen von Osten (menoleh ke kanan di belakang Frank, ayah dari Lina-Heydrich von Osten, istri Reinhard Heydrich), SS-Gruppenführer Karl-Hermann Frank, Gauleiter August Eigruber (baris belakang, sedang ngobrol dengan Jürgen von Osten), SS-Brigadeführer Prof.Dr.med. Karl Gebhardt, dan perwira SS tak dikenal



Upacara pemakaman SS-Obergruppenführer Reinhard Heydrich di Berlin tanggal 9 Juni 1942, difoto oleh Kriegsberichter Fink. Dari kiri ke kanan: ajudan SS; SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Walter Schmitt; Reichsführer-SS Heinrich Himmler; SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich; SS-Oberstgruppenführer und Generaloberst der Polizei Kurt Daluege (terhalang oleh Wolff); SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff; ? ; dan SS-Obergruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich


Upacara pemakaman SS-Obergruppenführer Reinhard Heydrich di Berlin tanggal 9 Juni 1942, difoto oleh Kriegsberichter Fink. Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Walter Schmitt; SS-Gruppenführer Otto Hofmann; Reichsführer-SS Heinrich Himmler; SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich; SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (membelakangi kamera); SS-Oberstgruppenführer und Generaloberst der Polizei Kurt Daluege; SS-Obergruppenführer August Heißmeyer (nyelip antara Daluege dan Waldeck); dan SS-Obergruppenführer und General der Polizei Josias Erbprinz zu Waldeck und Pyrmont


Upacara pemakaman SS-Obergruppenführer Reinhard Heydrich di Berlin tanggal 9 Juni 1942, difoto oleh Kriegsberichter Fink. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer tak dikenal; SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Walter Schmitt; Reichsführer-SS Heinrich Himmler; SS-Oberstgruppenführer und Generaloberst der Polizei Kurt Daluege; dan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff


Upacara pemakaman Reinhard Heydrich tanggal 9 Juni 1942. Reichsführer-SS Heinrich Himmler memimpin prosesi pengantaran jenazah ke pemakaman Invalidenfriedhof dengan diikuti oleh, baris depan kiri ke kanan: Reichsleiter Dr.phil. Robert Ley (Leiter der "Deutschen Arbeitsfront"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Karl-Hermann Frank (Stellvertreter Reichsprotektor Böhmen-und-Mähren), Generalfeldmarschall Luftwaffe Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur der 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), Heinz Siegfried Heydrich (saudara Reinhard heydrich yang menjadi bintara di Wehrmacht), SS-Oberstgruppenführer und Generaloberst der Polizei Kurt Daluege (Stellvertrender Reichsprotektor, Böhmen und Mähren), dan Reichsleiter Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern)



Peringatan Mengenang Para Pahlawan Yang Gugur (Heldengedenktag) yang diselenggarakan tanggal 21 Maret 1943 di Berliner Zughaus. Repot dah kalo disebutin semua yang hadir disini, tapi setidaknya yang di baris depan saja yang dedengkot-dedengkot Third Reich-nya, dari kiri ke kanan: Reichskriegsopferführer Hanns Oberlindober, Generalfeldmarschall Fedor von Bock, Generalfeldmarschall Erhard Milch, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Großadmiral Karl Dönitz, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel, Reichsmarschall Hermann Göring dan Führer Adolf Hitler

Sumber :
www.multimedia.ctk.cz

Generalmajor Erich Bärenfänger (1915-1945), Jenderal Termuda Wehrmacht!

$
0
0


Oleh : Alif Rafik Khan 

Untuk album foto Erich Bärenfänger bisa dilihat DISINI

Nama lengkap: Erich Bärenfänger
Lahir: 12 Januari 1915 di Menden/Westfalen (Jerman)
Meninggal: 2 Mei 1945 di Berlin (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada

Beförderungen (Promosi):
01.10.1937 Gefreiter
01.06.1938 Unteroffizier
01.10.1938 Feldwebel
20.04.1939 Leutnant der Reserve
01.09.1941 Oberleutnant
31.08.1942 Hauptmann
10.06.1943 Major
01.02.1944 Oberstleutnant
25.04.1945 Generalmajor (pangkat Oberst diloncat, naik dua tingkat langsung ke Generalmajor!)

Karriere (Karir):
16.10.1936 - 09.11.1938 Soldat di Infanterie-Regiment 67
04.04.1938 - 30.04.1938 Mengikuti Reserveoffiziersanwärterlehrgang 
09.11.1938 - 14.07.1940 Zugführer di 11.Kompanie / Infanterie-Regiment 123
14.07.1940 - 30.08.1940 Pemulihan di Infanterie-Ersatz-Bataillon 122
30.08.1940 - 10.09.1940 Zugführer di 11.Kompanie / Infanterie-Regiment 123
10.09.1940 - 24.08.1940 Adjutant III.Bataillon / Infanterie-Regiment 123
24.08.1940 - 18.12.1941 Führer 7.Kompanie / Infanterie-Regiment 123
18.12.1941 - 00.01.1942 Adjutant III.Bataillon / Infanterie-Regiment 123
00.01.1942 - 10.05.1942 Chef 7.Kompanie / Infanterie-Regiment 123
10.05.1942 - 31.08.1942 Führer III.Bataillon / Infanterie-Regiment 123
31.08.1942 - 00.10.1943 Kommandeur III.Bataillon / Infanterie-Regiment 123
00.10.1943 - 00.10.1943 Führer Grenadier-Regiment 123
00.10.1943 - 23.01.1944 Kommandeur III.Bataillon / Infanterie-Regiment 123
23.01.1944 - 00.00.1944 Führerreserve
08.04.1945 - 02.05.1945 Kampfkommandant Abschnitt A und B (Berlin)

Auszeichnungen (Medali/Penghargaan)
00.00.193_ DRL Sportabzeichen
12.11.1934 SA-Sportabzeichen
12.06.1940 Eisernes Kreuz II.Klasse
21.06.1940 Eisernes Kreuz I.Klasse
01.07.1940 Verwundetenabzeichen in Schwarz (untuk luka yang dideritanya tanggal 6 Juni 1940)
23.07.1941 Infanterie-Sturmabzeichen in silber
09.08.1941 Verwundetenabzeichen in Silber (untuk luka yang dideritanya tanggal 12 Juli 1941 dan 5 Agustus 1941)
13.08.1941 Ordinul Coroana României, spade în grad de Cavaler (Rumania)
26.12.1941 Deutsches Kreuz in Gold (untuk prestasinya dalam pertempuran di Krimea bulan Oktober/November 1941 dimana Bärenfänger memimpin ujung tombak dari 50. Infanterie-Division dalam gerak maju di wilayah tersebut dan berhasil menghancurkan kekuatan pasukan Soviet yang jauh lebih besar sekaligus membebaskan sebagian pasukan Jerman yang terperangkap. Dia menjadi orang ke-5 di divisinya yang mendapatkan DKiG)
10.01.1942 Verwundetenabzeichen in Gold (untuk luka yang dideritanya tanggal 21 Agustus 1941, 21 November 1941 dan 22 November 1941. Setelah mendapat medali tersebut, Bärenfänger masih "sempat" terluka dua kali lagi!)
07.02.1942 Voenen Orden "Za Hrabrost" IV stepen, 1 klas (Bulgaria)
07.02.1942 Badge of Honor of Bulgarian Infantry in Silver (Bulgaria)
23.05.1942 Medalia Cruciada împotriva comunismului (Rumania)
05.08.1942 Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
07.08.1942 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (untuk kesuksesannya dalam Pertempuran Sebastopol dimana Bärenfänger memimpin batalyonnya menyerbu benteng kuat Rusia dan mendudukinya)
14.08.1942 Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS
02.11.1942 Krimschild
17.05.1943 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #243 (untuk prestasinya dalam pertempuran berat di Kaukasus dan Jembatan Kuban. Telegram penganugerahannya yang dikirimkan langsung oleh Hitler ke markas divisinya berbunyi: "Kepada komandan III./Grenadier-Regiment 123, Herr Hauptmann Bärenfänger. Sebagai ungkapan apresiasi dan rasa terimakasih atas aksi heroik anda dalam perjuangan demi masa depan bangsa kita, aku memberikan pada anda, sebagai prajurit Wehrmacht ke-243, Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub". Komandan 50. Infanterie-Division Generalleutnant Friedrich Schmidt menambahkan kata-kata ini: "Atas nama seluruh anggota divisi aku memberikan ucapan selamat pada Hauptmann Bärenfänger atas penganugerahan medali bergengsi ini, dan aku juga senang karena dedikasi serta keberanian luar biasa Hauptmann Bärenfänger dalam memimpin III./Grenadier-Regiment 123 telah mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari Sang Führer. Divisi ini merasa bangga bahwa Hauptmann Bärenfänger merupakan bagian darinya dan berharap dia akan terus bersama kita dalam waktu yang lama")
23.01.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern #45 (untuk prestasinya dalam pertempuran di Semenanjung Taman. Deutsche Nachrichtenbüro alias dNB memberitakan: "Dalam pengepungan sengit di Semenanjung Taman, Major Bärenfänger berhasil membendung serangan dahsyat yang berlangsung sehari penuh dari 3000 orang pasukan Rusia yang dilengkapi dengan 34 tank dengan hanya bermodalkan 200 orang Grenadier yang berasal dari batalyon Brandenburg-nya. Dengan prestasi tersebut dia telah mengisi halaman penuh kejayaan dari pasukan infanteri kita yang tak tertandingi". Bärenfänger adalah satu-satunya anggota 50. Infanterie-Division yang dianugerahi penghargaan setinggi itu!)
04.03.1944 Ehrenbürger der Stadt Menden
04.03.1944 Ehrenring der Stadt Menden

Aufzeichnungen (Catatan):
* Bärenfänger adala anak dari Oberpostsekretär (Sekretaris Kantor Pos).
* Dia bergabung dengan SA (Sturmabteilung) tahun 1933.
* Kampanye dan pertempuran yang diikutinya: Invasi Polandia (1939), invasi Prancis (1940), Kampanye Balkan (1941), Invasi Uni Soviet (1941), Kampanye Krimea (1941-1942), Pertempuran Semenanjung Taman (1942), Pertempuran Sebastopol (1942), Pertempuran Jembatan Kuban (1942-1943), Pertempuran Kaukasus (1942-1944), Pertempuran Berlin (1945)
* Setelah dianugerahi Schwerter bulan Januari 1944, Bärenfänger ditarik dari front pertempuran dan didapuk sebagai Inspekteur der Wehrertüchtigungslager HJ (Hitlerjugend).
* Dalam Pertempuran Berlin, Adolf Hitler mempromosikan Bärenfänger dari Oberstleutnant menjadi Generalmajor dengan meloncati pangkat Oberst!
* Dalam Pertempuran Berlin Bärenfänger melancarkan dua serangan pasukan lapis baja terhadap posisi Tentara Merah di Schönhauser Allee (yang terakhir tanggal 1 Mei 1945), tapi dua-duanya gagal. Bärenfänger memimpin sekelompok Königstiger dan senjata-senjata artileri saat keluar dari wilayah sekitar Flaktürme (Menara Flak) yang diparkir secara sempurna seakan-akan sedang berada dalam parade!
* Dalam Pertempuran di timur Berlin Bärenfänger bertempur sementara istrinya selalu ada di sampingnya!
* Bärenfänger adalah seorang Nazi fanatik. Setelah kegagalan usaha untuk melarikan diri dari Berlin yang terkepung di malam tanggal 30 April/1 Mei 1945, dia dan istri serta saudaranya memutuskan untuk bunuh diri di ruang bawah tanah Schultheiss-Brauerei yang terletak di dekat U-Bahnhof Prenzlauer Berg pada tanggal 2 Mei 1945.


Sumber :

Foto Erich Bärenfänger


Foto 50. Infanterie-Division

$
0
0
 Major Erich Bärenfänger (Führer III.Bataillon / Grenadier-Regiment 123 / 50.Infanterie-Division) yang bertubuh tinggi besar sedang memberikan penjelasan situasi terkini kepada Generalleutnant Friedrich Schmidt (Kommandeur 50. Infanterie-Division), sementara di belakang mereka yang berkacak pinggang adalah Generalleutnant Ernst Rupp (Kommandeur 97. Jäger-Division). Panji yang terpasang di bemper mobil staff Horch Kfz 15 dengan plat nomor WH 1939833 adalah lambang divisi yang menunjukkan bahwa yang memakainya adala komandan divisi. Foto kemungkinan besar diambil di musim panas tahun 1942

--------------------------------------------------------------------

PERAIH SCHWERTER

 
Generalmajor Erich Bärenfänger (12 Januari 1915 - 2 Mei 1945) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 7 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Führer III.Bataillon / Infanterie-Regiment 123 / 50.Infanterie-Division / LIV.Armeekorps / 11.Armee / Heeresgruppe A, Eichenlaub #243 tanggal 17 Mei 1943 sebagai Hauptmann dan Kommandeur III.Bataillon / Grenadier-Regiment 123 / 50.Infanterie-Division / XXXXIX.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe A, serta Schwerter #45 tanggal 23 Januari 1944 sebagai Major dan Kommandeur III.Bataillon / Grenadier-Regiment 123 / 50.Infanterie-Division / XXXXIX.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe A. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: DRL Sportabzeichen; SA-Sportabzeichen (12 November 1934); Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Juni 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (21 Juni 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz (1 Juli 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in silber (23 Juli 1941); Verwundetenabzeichen in Silber (9 Agustus 1941); Ordinul Coroana României, spade în grad de Cavaler Rumania (13 Agustus 1941); Deutsches Kreuz in Gold (26 Desember 1941); Verwundetenabzeichen in Gold (10 Januari 1942); Voenen Orden "Za Hrabrost" IV stepen, 1 klas Bulgaria (7 Februari 1942); Badge of Honor of Bulgarian Infantry in Silver Bulgaria (7 Februari 1942); Medalia Cruciada împotriva comunismului Rumania (23 Mei 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (5 Agustus 1942); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (14 Agustus 1942); Krimschild (2 November 1942); Ehrenbürger der Stadt Menden (4 Maret 1944); serta Ehrenring der Stadt Menden (4 Maret 1944). Biografi singkatnya bisa diliat DISINI


Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.historicalwarmilitariaforum.com

Foto Penyambutan Pahlawan Perang di Kampung Halaman

$
0
0
 Oberleutnant Erich Bärenfänger (Chef 7.Kompanie / Infanterie-Regiment 123 / 50.Infanterie-division) mendapat karangan bunga dari para gadis-gadis BDM (Bund Deutscher Mädel) dalam sebuah acara penyambutan. Foto ini kemungkinan besar diambil di Menden yang merupakan kampung halaman Bärenfänger tak lama setelah penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 7 Agustus 1942. Tiga kali sudah dia mengharumkan nama kota tempat kelahirannya tersebut: saat meraih Ritterkreuz, Eichenlaub dan Schwerter. Wajar saja bila dia lalu menjadi warga kehormatan kota dan mendapatkan Ehrenbürger der Stadt Menden (4 Maret 1944) serta Ehrenring der Stadt Menden (4 Maret 1944)


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Foto 1. SS-Panzer-Division Leibstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH)

$
0
0
"Prajurit Aspal" adalah julukan untuk anggota SS berseragam hitam-hitam di awal tahun 1930-an. Foto di atas memperlihatkan para tentara dari SS-LAH (Leibstandarte Adolf Hitler) di tahun 1935. Mereka masih mengenakan seragam hitam pola awal serta stahlhelm masa Perang Dunia I (tapi dengan insignia helm versi kedua). Tahun selanjutnya SS-LAH dan SS-V (Verfügungstruppen) merubah seragam mereka menjadi berwarna abu-abu serta stahlhelm M-1935



 Para anggota baru Leibstandarte SS Adolf Hitler berkumpul di Berlin-Lichterfelde dan memberi salam hormat Nazi (dikenal dengan nama "Hitlergruss") tak lama setelah mereka secara resmi menjadi anggota unit paling elit dari SS-Verfügungstruppe tersebut, 1933. Mereka semua mengenakan seragam hitam SS M-32, jenis seragam yang disebut-sebut membuat pemakainya tampak luar biasa gagah! Seragam jenis ini pertama kali muncul tahun 1932 (makanya disebut M-32). Seusai Perang Dunia II Psikolog Belanda terkenal Dr. A.F.G. van Hoesel menerbitkan laporannya yang berisi hasil wawancara terhadap 450 orang mantan sukarelawan Waffen-SS dari Belanda. Mereka menyatakan bahwa salah satu alasan bergabung dengan unit "perang" SS tersebut adalah karena terpukau terhadap seragam hitamnya dan mendapat kesempatan untuk memakai seragam bergengsi tersebut! Salah seorang perwira dari Divisi "Wiking" SS mengatakan bahwa menakjubkan bila mengingat bahwa seragam hitam SS mempunyai efek psikologis terhadap muka orang yang memakainya sehingga menjadi lebih terlihat keras dan tangguh!


Pasukan Leibstandarte SS Adolf Hitler menjadi penjaga kehormatan saat kedatangan Menteri Luar Negeri Inggris Sir John Simon di bandara Berlin Tempfelhof tanggal 24 Maret 1935. Mereka semua (kecuali perwiranya) membawa senapan Karabiner 98k yang merupakan senapan standar militer Jerman (Wehrmacht) dalam Perang Dunia II, sementara untuk tempat pelurunya digunakan Patronentasche M11 yang diselipkan di ikat pinggang


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menginspeksi barisan kehormatan Leibstandarte SS Adolf Hitler dalam sebuah acara yang diadakan di Krolloper Berlin tahun 1938. Mengiringi di sebelah kirinya adalah komandan LSSAH, SS-Obergruppenführer Josef "Sepp" Dietrich, sementara di belakang mereka dari kiri ke kanan: perwira SS tak dikenal, SS-Untersturmführer Karl Krause (Ordonnanzoffizier in der SS-Begleitkommando des Führers), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I und Leiter der Privatkanzlei des Führers in Führerkanzlei), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), Hauptmann Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Major Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan SS-Hauptsturmführer Theodor "Teddy" Wisch (Chef 1.Kompanie/LSSAH)

 Adolf Hitler menginspeksi barisan kehormatan SS-Leibstandarte sesaat setelah tiba di stasiun kereta api untuk mengikuti rangkaian upacara dalam Reli Nürnberg, 5 September 1938. Di sebelah kiri adalah SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS) dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), sementara di belakang Hitler memegang pedang adalah SS-Hauptsturmführer Theodor "Teddy" Wisch yang nantinya menjadi komandan 1. SS-Panzer-Division "LSSAH" (4 Juli 1943 s/d 20 Agustus 1944). Dalam foto kedua, di belakang Wisch berdiri SS-Sturmbannführer Hermann Müller-John (Leibstandarten Obermusikmeister) sedang memimpin orkes dangdutnya!


Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Upacara ini diselenggarakan di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 dan sebagai kameramannya adalah SS-Kriegsberichter Gösling. Foto ini memperlihatkan saat komandan divisi SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich memberikan pidato pembukaan


Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Kotak berisi setumpuk medali Infanterie-Sturmabzeichen ini siap untuk dibagikan!


Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Di sebelah kiri berdiri SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke, sementara yang memberi hormat Nazi adalah peraih Ritterkreuz SS-Sturmbannführer Fritz Witt yang nantinya menjadi komandan pertama 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend". Paling kanan adalah SS-Hauptsturmführer Albert Frey, sementara antara Frey dan Witt kemungkinan besar adalah SS-Hauptsturmführer Erwin Horstmann


Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Infanterie-Sturmabzeichen mulai disematkan oleh Sepp Dietrich pada para penerimanya dengan diperhatikan oleh Fritz Witt di sebelah kiri


Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Contoh medali Infanterie-Sturmabzeichen yang sudah menempel di seragam penerimanya


Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Masih banyak lagi prajurit dan perwira yang belum kebagian Infanterie-Sturmabzeichen, yang terlihat dari isi kotak yang masih setengah penuh!


Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Sang komandan sedang mencari-cari "lubang" buat ditusuk!


Upacara penganugerahan medali bagi para anggota divisi SS "Leibstandarte Adolf Hitler" di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Kalau anda perhatikan, para penerima medali ini telah mempersiapkan diri sebelumnya, yang terlihat dari loop lubang medali di seragam mereka ( di bawah flap kancing dada)!


Komandan Divisi Panzer SS ke-1 "Leibstandarte Adolf Hitler", SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef 'Sepp' Dietrich, sedang menganugerahkan Eiserne Kreuz kelas pertama dan kedua kepada para prajuritnya yang berprestasi dalam invasi Jerman ke Negara-Negara Bawah dan Prancis tahun 1940. Di sebelah kiri adalah SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke, yang nantinya akan menjadi komandan pertahanan Berlin di akhir perang (yang sudah menonton film DOWNFALL pasti tahu!). Foto oleh Karl-Gustav Lerche


Upacara penganugerahan medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse untuk para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) yang berprestasi dalam Fall Gelb (operasi penyerbuan Jerman ke Prancis dan Benelux). SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef 'Sepp' Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler) menyalami SS-Oberschütze Walter Göttsche, sementara di sebelah kanannya berdiri SS-Oberscharführer Alfred Miegel. Foto diambil tanggal 9 September 1940 di Metz, Prancis, oleh SS-PK Karl-Gustav Lerche


Foto-foto lain yang memperlihatkan upacara penganugerahan medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse untuk para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) yang berprestasi dalam Fall Gelb (operasi penyerbuan Jerman ke Prancis dan Benelux). Foto diambil tanggal 9 September 1940 di Metz, Prancis, oleh SS-PK Karl-Gustav Lerche


 
 
 Para prajurit dan bintara dari Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) menikmati keindahan kota Paris setelah kemenangan Jerman di Prancis tahun 1940. Seperti turis pada umumnya, mereka juga membeli cenderamatan khas kota tersebut dan diiringi guide yang membawa mereka pada berbagai tujuan wisata yang terkenal di "Kota Cahaya" seperti Menara Eiffel, Place de la Concorde, Sacre-Coeur, Notre Dame de Paris, Arc de Triomphe, dan lain-lain


 SS-Unterscharführer Michael Wittmann (depan kiri) dari 1.Sturmgeschütz-Batterie / Abteilung Schönberger / Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) berpose dengan santai di depan Sturmgeschütz III Ausf.A "Buzzard" bersama dengan Gunner andalannya SS-Rottenführer Klinck di hari penganugerahan Eisernes Kreuz II.Klasse, sore tanggal 12 Juli 1941. Dia mendapatkan medali keberanian pertamanya tersebut setelah menghancurkan enam tank T-34 Soviet di pagi dan siang hari , tanggal yang sama! Penasaran kan gimana dongengnya? Di hari itu Wittmann dan tiga orang awaknya (gunner/richtschütze SS-Rottenführer Klinck, loader/ladeschütze SS-Rottenführer Petersen, dan driver/fahrer SS-Rottenführer Koldenhöff) diperintahkan untuk pergi ke dataran tinggi strategis yang dinamakan Point 65,5. Disana dia melihat iring-iringan 18 buah tank T34/76 Rusia dalam dua kelompok. Melihat kesempatan baik, Wittmann menyuruh Koldenhöff untuk memposisikan StuG-nya dalam posisi sergapan di tempat yang tersembunyi. Dalam fase pertama pertempuran, dua T34 menjadi korban dari meriam 75mm KwK StuG Witttmann, yang buru-buru mundur saat tank lainnya menyadari kehadiran mereka. Wittmann balik lagi ke lokasi pertempuran dengan berjalan kaki untuk mengintai posisi musuh saat dia dikagetkan oleh ledakan dua meriam yang disusul oleh hancurnya T34 ketiga, hasil dari tembakan gunner-nya Klinck yang bertindak atas inisiatif sendiri setelah mendapati telah berhadap-hadapan dengan tank musuh! StuG tunggal Jerman ini diuntungkan oleh tembakan-tembakan tank lawannya yang begitu buruknya sehingga melebar kesana kemari! Segera Wittmann memergoki T34 keempat yang berhasil dihancurkannya melalui skill tinggi sang supir StuG Koldenhöff yang selalu memposisikan kendaraan mereka seefisien mungkin (ingat, meriam StuG tidak bisa diputar ke samping, beibeh!). Setelah menyeberangi sebuah sungai kecil, Wittmann melihat tiga T34 yang sebelumnya dia intai sedang berjaga di sebuah bukit dengan mesin menyala. Ketika Koldenhöff membawa StuG-nya sampai sejarak 500 meter, barulah Wittmann menghantam salah satu T34 dan membuatnya terbakar. Sisa dua T34 buru-buru mengarahkan meriam mereka ke StuG biang kerok yang selama ini telah membabat lima tank mereka. Koldenhöff sekali lagi bermanuver dan mengarahkan posisi meriam ke arah musuh. BELEDUGG!! Korban keenam telah dihancurkan. Melihat kengerian yang terpampang di depan mata, satu T34 yang tersisa buru-buru kabur dari lokasi! Saat Wittmann merasa tugas telah selesai, dia melihat kubah T34 kedua yang sebelumnya telah dihancurkannya kini bergerak kembali! Tak mau mengambil resiko, tank Rusia tersebut dihantam peluru penghancur baja untuk kedua kalinya sehingga membuatnya terbakar dan awaknya berloncatan keluar. Dan disinilah hal yang menakjubkan terjadi: bukannya menghabisi mereka, Wittmann memerintahkan salah seorang awaknya untuk buru-buru keluar membawa selimut tebal dan memadamkan api yang membakar ketiga awak T34 Rusia tersebut! Prestasi Wittmann di hari tersebut langsung diganjar oleh komandan LSSAH, SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich, dengan Eisernes Kreuz II.Klasse. Ketika ditanya apakah dia punya permintaan khusus, Wittmann meminta supaya tiga orang awak tank Rusia yang terluka tersebut diberikan perawatan medis yang terbaik yang bisa diberikan! LUAR BIASA!!

 Pasukan dari Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) dalam operasi pembersihan kota Cherson dari sisa-sisa Tentara Merah yang masih bertahan, Unternehmen Barbarossa Agustus 1941. Pertempuran di kota tersebut bermula dari tanggal 18 Agustus dan baru berakhir bulan September 1941. Karena saking beratnya pertempuran, para anggota Leibstandarte yang terlibat di dalamnya (terutama dari Aufklärungs-Abteilung "LSSAH" pimpinan Kurt "Panzermeyer" Meyer yang bertempur dari hari pertama) diperbolehkan untuk berwisata melepas lelah tak lama setelahnya! Foto oleh SS-Kriegsberichter Augustin. Kota ini sekarang menjadi bagian dari negara Ukraina


7 Oktober 1941 di Melitopol, Ukraina: Para prajurit Waffen-SS berusaha membawa rekan mereka SS-Unterscharführer Martin Bergemann (1.Krad-Kompanie/SS-Aufklärungs-Abteilung "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang terluka setelah seorang diri berusaha menghancurkan sebuah tank T-34 Soviet dan gagal. Si tank biang kerok akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh sebuah StuG yang dikomandani oleh Georg Iseke (1.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Leibstandarte SS Adolf Hitler")


 Para anggota SS-Division (motorisiert) Leibstandarte SS Adolf Hitler membaur bersama dengan penduduk lokal Ukraina saat menonton sebuah pertunjukan yang digelar dalam Festival Musim Panas di wilayah dekat Laut Azov tahun 1942. Para wanita Ukraina tersebut mengenakan pakaian tradisional mereka dan tampaknya sangat menikmati "kebersamaan" dengan para prajurit Jerman


SS-Obersturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 1 / SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dianugerahi medali Steaua Romaniei Order (Romanian Order of the Star) - Officer Class with Swords on the Ribbon of Military Virtue - oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Medali asing sekutu Jerman ini telah diotorisasi melalui Dekrit Kerajaan Rumania No.2020 tertanggal 16 Juli 1942. Sebelumnya Witt telah menerima Military Order for Bravery in War 4th Class, 1st Grade (Bulgaria) pada tanggal 10 Juli 1942. Medali yang disebut terakhir tercantol di bawah Eisernes Kreuz I.Klasse. Foto terakhir memperlihatkan, dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Obersturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 1 / SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Hauptsturmführer Paul Wernicke (Kommandant des Hauptquartier in der Stabes SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), dan SS-Oberführer Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 1 / SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler")


Para perwira dari SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov bulan Februari 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer der Reserve Dr. Robert Brüstle (Truppenarzt di III.(gepanzerte)Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2), SS-Hauptsturmführer Georg Bormann (Chef 7.Kompanie / II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2), SS-Sturmbannführer Joachim "Jochen" Peiper (Kommandeur III.(gepanzerte)Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2), SS-Obersturmführer Rudolf Möhrlein (Ordonnanzoffizier III.(gepanzerte)Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2), dan SS-Obersturmführer Erhard Gührs (Zugführer di III.(gepanzerte)Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2). Pada waktu itu komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 2 adalah SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch


Perhentian sementara konvoy kendaraan perang SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di barat Kharkov pada bulan Februari 1943 selama berlangsungnya serangan balasan Jerman terhadap posisi pasukan Rusia yang dipimpin oleh Generalfeldmarschall Erich von Manstein. Temperatur turun sampai -20°C, sementara badai salju dan medan yang penuh rintangan benar-benar menuntut usaha maksimal dari para Panzergrenadier muda ini. Untuk kesekian kalinya mereka menjadi ujung tombak serangan dan menanggung beban terberat dalam pertempuran yang terjadi


 Pada awal tahun 1943 situasi peperangan di Rusia terlihat buruk. 6. Armee di bawah pimpinan Generalfeldmarschall Friedrich Paulus telah terpuruk di Stalingrad dan ofensif lanjutan yang dilancarkan oleh Tentara Merah telah membawa mereka jauh ke barat sampai ke Kharkov. Kondisi kritis tersebut telah diselamatkan berkat kepemimpinan dahsyat Generalfeldmarschall Erich von Manstein yang mampu memanfaatkan dengan maksimal I. SS-Panzerkorps yang baru datang dari Prancis. Pasukannya berhasil merebut kembali Kharkov dengan cara yang spektakulerrrr! Foto ini memperlihatkan sebuah Sd.Kfz.251 milik SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" yang sedang mendekati Kharkov di akhir bulan Februari 1943. Divisi tersebut nantinya memasuki kota Kharkov pada tanggal 11 Maret 1943 dengan bagian sampingnya dilindungi oleh SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" (kiri) dan SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" (kanan)

28 Maret 1943 di Kharkov, Ukraina: SS-Obersturmbannführer Kurt Meyer (Kommandeur SS-Aufklärungs-Abteilung 1 / SS-Panzergrenadier-Division "LSSAH") menganugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes kepada SS-Obersturmführer der Reserve Hermann Weiser (22 November 1918 - 21 Maret 1970), Führer 2.Kompanie / SS-Aufklärungs-Abteilung 1 / SS-Panzergrenadier-Division "LSSAH". Paling kanan adalah SS-Standartenführer Dr. Hermann Besuden (Führer SS-Sanitäts-Abteilung 1), peraih Deutsches Kreuz in Silber (10 Januari 1945) yang juga berasal dari Divisi Leibstandarte SS Adolf Hitler. Weiser bertugas di batalyon pengintai Meyer dalam pertempuran memperebutkan Kharkov, dan disana dia telah menunjukkan prestasi serta keberanian yang mengesankan dalam banyak kesempatan. Kepemimpinannya dalam pergulatan brutal saat terkepung di bangunan sekolah Kharkov berperan penting dalam keselamatan pasukan yang dipimpinnya


Foto berwarna cantik diatas kertas foto agfacolor farbdia ini memperlihatkan sebuah Panzerkampfwagen III Ausf.J #556 dari Stab II.Abteilung (kompi 5,6,7,8) / SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" setelah pertempuran di dekat Belgorod, musim semi (April atau Mei) tahun 1943. Panzer tersebut dilengkapi dengan schürzen (yang baru saja secara resmi diterapkan penggunaannya!) dan mengangkut para anggota Waffen-SS. Dari tiga buah antena yang menempel di tubuhnya serta perwira yang nongkrong di depan, kita bisa tahu bahwa ini adalah Panzerbefehlswagen (tank komandan). Saat dipindahkan ke Italia akhir tahun 1943, LSSAH meninggalkan sebagian panzernya untuk dipakai oleh Divisi SS "Das Reich" dan "Totenkopf". Foto di atas dibuat oleh Kriegsberichter Franz Grasser


 Foto ini dibuat di awal musim panas tahun 1943 dan memperlihatkan para awak Panzerkampfwagen VI Tiger I dari schwere-Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler" sedang membersihkan lubang meriam 8.8cm KwK 36 tank mereka menggunakan sebuah Rohrwischer (sikat khusus untuk laras meriam). Selain dari Balkenkreuz, tak ada insignia lain yang kelihatan menempel di tank kelas berat ini. Badannya dilumuri cat kamuflase garis belang (kemungkinan berwarna hijau zaitun) yang ditimpah di atas warna dasar kuning tua. Alat pelepas granat asap telah dicopot untuk sementara dari bagian samping kubahnya

Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) mengadakan inspeksi terhadap sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger milik 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov tanggal 27 April 1943. Dalam foto atas tampak SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Chef 18.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH") sedang menunjukkan pada Guderian bagian-bagian dari Tiger. Foto oleh Kriegsberichter Wiesebach


Heinz Guderian mengadakan inspeksi terhadap sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger milik 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov tanggal 27 April 1943. Berdiri di atas Tiger, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), SS-Oberführer Werner Ostendorff (Chef des Stabes II. SS-Panzerkorps), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Chef 18.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), x , dan SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann ((Ia Erster Generalstabsoffizier 1. SS-Panzergrenadier-Division "LSSAH"). Foto oleh Kriegsberichter Ohlemacher


Foto ini diambil dari buku "Leibstandarte SS Adolf Hitler Album Historique" karya Georges Bernage, Ronald McNair, Jean-Claude Perrigault, dan Herbert Walther. Para perwira 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" berfoto bersama tanggal 5 Mei 1943, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Bernhard Krause (Führer SS-Flak-Abteilung 1), SS-Sturmbannführer Dr. Fritz Greineder (Divisionsgericht Abteilung III), SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-regiment 1), SS-Oberführer Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 1), SS-Standartenführer Simon Füss (Chef Stabskompanie SS-Panzer-Regiment 1), SS-Sturmbannführer Karl Leiner (Kommandeur schwere SS-Panzer-Abteilung 101), dan SS-Unterscharführer Hermann Ganzmüller (Stabsschreiber 1. SS-Panzergrenadier-Division "LSSAH"). Leiner sempat menjadi komandan resimen panzer ke-1 SS selama beberapa waktu sebelum digantikan oleh Schönberger


 
Para staff dari 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" berfoto bersama tanggal 28 Mei 1943, di acara perayaan ultah komandan divisi Sepp Dietrich yang ke-51. Identifikasi:1.SS-Obersturmbannführer Walther Ewert (Ib Quartiermeister); 2.SS-Oberführer Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 1); 3.SS-Standartenführer Dr. Hermann Besuden (Führer SS-Sanitäts-Abteilung 1); 4.SS-Sturmbannführer Kurt Meyer (Führer SS-Aufklarürungs-Abteilung 1); 5.SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Sepp Dietrich (Kommandeur 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"); 6.SS-Hauptsturmführer Hermann Weiser (Chef 2.Kompanie/SS-Aufklarürungs-Abteilung 1); 7.SS-Sturmbannführer Alfred Bludau (Führer SS-Wirtschafts-Bataillon 1); 9.SS-Sturmbannführer Bernhard Siebken (Führer SS-Nachschub-Deinst 1); 10.SS-Hauptsturmführer Hans Becker (Chef 2.Kompanie/I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 11.? ; 12.SS-Sturmbannführer Heinz von Westernhagen (Führer SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1); 13.SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Führer I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 14.SS-Sturmbannführer Albert Frey (Führer I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 1); 15.SS-Sturmbannführer Rudolf Sandig (Führer II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 16.SS-Sturmbannführer Bernhard Krause (Führer SS-Flak-Abteilung 1); 17.? ; 18.? ; 19.? ; 20.? ; 21.? ; 22.SS-Hauptscharführer Alfred Günther (Zugführer 1.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1); 23.SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann (Ia Erster Generalstabsoffizier); 24.? ; 25.? ; 26.SS-Hauptsturmführer Hubert Meyer (Führer sementara III.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 1); 27.? ; 28.? ; 29.? ; 30.? ; 31.? ; 32.? ; 33.? ; 34.SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-regiment 1). Selain itu, baris pertama yang berdiri paling kanan adalah SS-Obersturmbannführer Wilhelm Mohnke (Führer SS-Ersatz-Bataillon 1); yang muka dan badannya total tertutupi oleh Kurt Meyer adalah SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2); dan yang berdiri di sebelah kanan Hubert Meyer (tanpa nomor) adalah SS-Sturmbannführer Erich Maas (Ic Dritter Generalstabsoffizier)


 Empat orang Ritterkreuzträger dari 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" berfoto bareng di hari perayaan ulangtahun ke-51 dari SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Sepp Dietrich (Komandan Divisi) tanggal 28 Mei 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Rudolf Sandig (Führer II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2); SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Führer I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); dan SS-Hauptsturmführer Hans Becker (Chef 2.Kompanie/I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2)


 Para Panzergrenadier dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" ramai-ramai menaiki panzer dalam kancah Pertempuran Prokhorovka yang merupakan bagian dari Pertempuran Kursk bulan Juli 1943. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel. Dalam pertempuran sengit antar tank yang berlangsung sehari penuh tersebut (12 Juli 1943), 5th Guards Tank Army Soviet yang berkekuatan 850 tank kehilangan lebih dari 400 tanknya yang menjadi korban tank-tank Jerman, sementara LSSAH sendiri mengklaim 192 tank musuh yang berhasil dihancurkan! Ketika mendapat laporan yang luar biasa tersebut, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Paul Hausser (Kommandierender General II. SS-Panzerkorps yang membawahi divisi SS LSSAH, Das Reich dan Totenkopf) tidak langsung mempercayainya dan menyuruh staffnya untuk menghitung sendiri jumlah tank Soviet yang berserakan menggunakan papan tulis dan kapur putih! Jumlah korban yang diderita oleh Waffen-SS di hari itu adalah 70-80 panzer, yang sebagian besar berasal dari SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" (yang kebagian tugas mempertahankan jembatan Psel), sementara SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" sendiri hanya kehilangan 11 panzer! Melihat jumlah kerugian massal yang diderita oleh Tentara Merah di hari itu bisa dibilang sebagai korban tank terbesar dalam satu hari dalam satu pertempuran di sepanjang kancah Perang Dunia II. Perbedaannya terletak pada cepatnya penggantian tank yang hancur oleh pihak Soviet, sementara untuk pihak Jerman tidak semudah itu sehingga setiap kehilangan yang diderita begitu terasa pengaruhnya

 Italia tahun 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzergrenadier-Division LSSAH), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Paul "Papa" Hausser (Kommandierender General II. SS-Panzerkorps), dan SS-Sturmbannführer Herbert Kuhlmann (Kommandeur I.Bataillon / Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzergrenadier-Division LSSAH)


Volkswagen tipe 166 Schwimmwagen dengan plat nomor SS-302098 berjuang keras melintasi jalanan berlumpur di Front Timur, sementara di belakangnya terlihat dua buah Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A dari I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1/1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler". Lokasinya adalah di dekat Zhitomir, Ukraina, musim dingin 1943/1944. Yang menjadi supir dari mobil amfibi di atas tidak lain adalah SS-Hauptsturmführer Gustav Knittel (Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1 "LSSAH"). Perhatikan gambar kunci yang menjadi lambang divisi LSSAH tertera di samping kendaraan Knittel! Schwimmwagen yang merupakan salah satu dari 84 buah kiriman ke LSSAH bulan Juni 1942 ini berasal dari jenis Vorserienschwimmwagen orsinil (hanya 125 yang pernah diproduksi) yang dibuat menggunakan tangan di pabrik Porsche di Stuttgart dan mempunyai banyak perbedaan dalam masalah detail dengan kendaraan serupa buatan Wolfsburg yang dikerjakan kemudian. Setidaknya sampai musim panas 1944, LSSAH menerima jatah 392 buah kendaraan dari jenis ini!


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di Ingolstadt (Jerman) tanggal 14 Januari 1944 kepada awak tank terbaik Wehrmacht: SS-Untersturmführer Michael Wittmann (Zugführer 13.Kompanie (schwere) / SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH") dan gunner-nya, SS-Rottenführer Balthasar "Bobby" Woll, atas prestasi mereka yang sejauh ini telah menghancurkan 88 tank musuh! Yang memberikan medali adalah komandan 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (membelakangi kamera), sementara komandan SS-Panzer-regiment 1 SS-Obersturmbannführer Jochen Peiper berdiri di sebelah kanan. Acara tersebut diliput oleh Propaganda-Kompanie yang terlihat dari seorang Kriegsberichter yang ikut nimbrung sambil menyodorkan lemper eh mikrofon dari jenis "Neumann Bottle" (Neumann CMV3/3A). Ritterkreuz tampaknya sudah dikalungkan di leher Wittmann (kedua dari kiri), sementara Woll (ketiga dari kiri) masih belum kebagian jatah! Yang nyempil di antara Wisch dan Peiper adalah awak Wittmann lainnya, SS-Panzerschütze Sepp Rößner (Ladeschütze)


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di Ingolstadt (Jerman) tanggal 14 Januari 1944 kepada awak tank terbaik Wehrmacht: SS-Untersturmführer Michael Wittmann dan gunner-nya, SS-Rottenführer Balthasar "Bobby" Woll, atas prestasi mereka yang sejauh ini telah menghancurkan 88 tank musuh! Di belakang mereka terparkir Panzerkampfwagen VI Tiger I Ausf.F "S04" milik Wittmann dengan 88 cincin kemenangan. Dari kiri ke kanan: SS-Panzerschütze Werner Irrgang (Funker), SS-Rottenführer Bobby Woll (Richtschütze), SS-Untersturmführer Michael Wittmann (Zugführer 13.Kompanie(schwere)/SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), SS-Panzerschütze Sepp Rößner (Ladeschütze), dan SS-Sturmmann Eugen Schmidt (Fahrer). Sebenarnya rekomendasi Ritterkreuz yang dikirimkan oleh SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") ke Oberkommando der Wehrmacht (OKW) pada tanggal 10 Januari sebelumnya "hanya" mencantumkan jumlah kemenangan Wittmann di angka 66, tapi dahsyatnya: di masa empat hari antara pengiriman proposal dan pemberitahuan resmi bahwa proposal telah disetujui, sang jagoan panzer mengamuk dan menghancurleburkan tidak kurang dari 22 tank tambahan sehingga mengerek skor kemenangannya menjadi 88!

Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz di Ingolstadt (Jerman) tanggal 14 Januari 1944 kepada awak tank terbaik Jerman: Michael Wittmann dan Bobby Woll, atas prestasi mereka yang sejauh ini telah menghancurkan 88 tank musuh! Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Michael Wittmann (Zugführer 13.Kompanie(schwere)/SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), SS-Panzerschütze Sepp Rößner (Ladeschütze), SS-Panzerschütze Werner Irrgang(Funker), SS-Sturmmann Eugen Schmidt (Fahrer), dan SS-Rottenführer Balthasar 'Bobby' Woll (Richtschütze)


 Jagoan panzer Michael Wittmann berfoto bersama kru kebanggaan dan Panzerkampfwagen Tiger Ausf.E (# S04) tak lama setelah menerima Ritterkreuz barengan dengan gunnernya yang super berbakat, Balthasar Woll. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Michael Wittmann, SS-Rottenführer Balthasar 'Bobby' Woll, SS-Panzerschütze Werner Irrgang, SS-Panzerschütze Sepp Rößner , dan SS-Sturmmann Eugen Schmidt. Perhatikan bahwa laras meriam 88mm dari Tiger di belakang mereka telah di-cat garis-garis putih, dimana satu garis sama dengan jumlah satu tank/anti-tank musuh yang berhasil dibabat!


Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz di Ingolstadt (Jerman) tanggal 14 Januari 1944 kepada awak tank terbaik Jerman: Michael Wittmann dan Bobby Woll, atas prestasi mereka yang sejauh ini telah menghancurkan 88 tank musuh! Setelah upacara selesai, giliran Jochen Peiper sebagai komandan resimen untuk memberi selamat kepada anakbuahnya tersebut. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Jochen Peiper (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), SS-Untersturmführer Michael Wittmann (Zugführer 13.Kompanie(schwere)/SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), SS-Rottenführer Balthasar 'Bobby' Woll (Richtschütze), SS-Panzerschütze Werner Irrgang (Funker), SS-Panzerschütze Sepp Rößner (Ladeschütze), dan SS-Sturmmann Eugen Schmidt (Fahrer)


Satu persatu Jochen Peiper menyalami para awak Michael Wittmann yang TOP BGT BLG (Top Banget Belegug!), dimulai dengan Bobby Woll. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Michael Wittmann (Zugführer 13.Kompanie(schwere)/SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"); SS-Obersturmbannführer Jochen Peiper (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"); SS-Rottenführer Balthasar 'Bobby' Woll (Richtschütze); SS-Panzerschütze Werner Irrgang (Funker), SS-Panzerschütze Sepp Rößner (Ladeschütze), dan SS-Sturmmann Eugen Schmidt (Fahrer)


 Sekarang giliran halal bihalal dengan Sepp Rößner. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Michael Wittmann (Zugführer 13.Kompanie(schwere)/SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"); SS-Obersturmbannführer Jochen Peiper (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"); SS-Rottenführer Balthasar 'Bobby' Woll (Richtschütze); SS-Panzerschütze Werner Irrgang (Funker), SS-Panzerschütze Sepp Rößner (Ladeschütze), dan SS-Sturmmann Eugen Schmidt (Fahrer). Perhatikan laras meriam Tiger Wittmann yang dihiasi baris tebal 8 biji dan baris tipis 8 biji yang melambangkan skor kemenangannya. Uniknya, ini bukanlah Tiger yang dipakai Wittmann untuk menghajar musuh-musuhnya! Tiger #S04 di atas sengaja ditambahkan baris kemenangan untuk kepentingan propaganda, sementara Tiger milik Wittmann sendiri adalah Tiger #S21


 
Sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger dari 13.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" menembakkan senjata utamanya ke arah posisi musuh untuk memberikan tambahan kekuatan penekan bagi pasukan infanteri yang sedang merangsek maju di dekat wilayah Petrivka (timur Vinnytsia), Ukraina, bulan Februari 1944. Tiger tersebut merupakan salah satu dari tank pengganti yang dikirimkan pada LSSAH di bulan itu dan mempunyai penanda taktis berbentuk angka "2" kecil berwarna hitam yang terletak di bagian depan turetnya serta di boks penyimpan peralatan di turet belakang. 13./Pz.Rgt.1 sendiri adalah kompi tank berat (schwere panzer kompanie) yang dilengkapi oleh tank-tank dari jenis Tiger. Kompi tersebut diupgrade dari akhir bulan November 1942 di Fallingbostel

 Foto ini diambil di dekat La Vaulx Richard, Belgia, tanggal 18 Desember 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Hans-Martin Leidreiter (14 September 1920 - 6 April 2007) dan SS-Sturmbannführer Gustav Knittel (27 November 1914 - 30 Juni 1976). Leidreiter adalah Chef 2.Kompanie / SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1 "LSSAH" sementara Knittel adalah Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1 "LSSAH"


SS-Obersturmführer Heinrich "Heinz" Goltz (Chef Stabskompanie SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1/Kampfgruppe Knittel/1.SS-Panzer-Division "LSSAH") mencocokkan peta yang dipegangnya dengan petunjuk arah di persimpangan Kaiserbaracke, luar Malmedy, Belgia, tanggal 18 Desember 1944. Goltz menjadi Kepala Staff Kompi menggantikan SS-Obersturmführer Ferdinand Ötter yang tewas dalam serangan udara Sekutu di Nörvenich beberapa waktu sebelumnya

Foto ini telah tersebar luas di berbagai buku, website dan forum, dan dipercaya sebagai foto Jochen Peiper sewaktu memimpin pasukannya dalam Pertempuran Bulge. Padahal ini adalah kesalahan yang nyata Brow! Dalam buku "Leibstandarte 1943-1945" oleh Charles Trang Heimdal, ketiga orang ini adalah (dari kiri ke kanan) : SS-Unterscharführer Ochsner (kiri), supir Ochsner berpangkat SS-Rottenführer yang tidak diketahui namanya, dan komandan peleton SS-Oberscharführer Persin. Tidak percaya kalau orang di kiri bukan Peiper? Ini adalah dua foto tambahan dari momen yang sama sebagai bukti, dan terlihat jelas bahwa wajahnya beda jauh dengan sang komandan Kampfgruppe Peiper:

 Dari kiri ke kanan: SS-Unterscharführer Ochsner, supir Ochsner berpangkat SS-Rottenführer yang tidak diketahui namanya, dan komandan peleton SS-Oberscharführer Persin. Ketiganya berasal dari 3.Kompanie/SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1/"Kampfgruppe Knittel"/1.SS-Panzer-Division "LSSAH" yang sedang berada di persimpangan Kaiserbaracke (sebelah timur Recht, Belgia) saat ke-gap oleh Kriegsberichter di siang hari tanggal 18 Desember 1944 sehingga langsung foto-foto buat majalah Kuncung! Kendaraan yang dinaiki oleh Ochsner dan supirnya adalah VW-Schwimmwagen tipe 166


Dari kiri ke kanan: SS-Unterscharführer Ochsner dan supirnya yang berpangkat SS-Rottenführer yang tidak diketahui namanya. 3.Kompanie/SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1 merupakan patroli pengintai terdepan dari Kampfgruppe Knittel yang berada di bagian selatan serangan balik pasukan Jerman di Ardennes bulan Desember 1944. Foto yang terkenal ini pada kenyataannya adalah foto hasil rancangan, dimana si Kriegsberichter telah meyakinkan kedua bintara SS tersebut untuk berpose seakan-akan sedang "memeriksa peta di wilayah musuh yang telah diduduki"! Beberapa saat sebelum foto diambil, sang Kriegsberichter kreatif (yang tidak diketahui namanya) tidak lupa menegakkan papan penunjuk jalan "Malmédy" yang sebelumnya miring dengan menambah berat sisi lainnya menggunakan senapan Mauser 98K yang digantungkan! Terdapat sebuah Panzerfaust yang disimpan di belakang supir untuk mengantisipasi kemungkinan bertemu dengan musuh


SS-Oberscharführer Persin and SS-Unterscharführer Ochsner dari 3.Kompanie/SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1/"Kampfgruppe Knittel"/1.SS-Panzer-Division "LSSAH" di dekat persimpangan Kaiserbaracke, Malmedy-Ligneuville, Belgia, tanggal 18 Desember 1944. Kendaraan Sd.Kfz.250 di latar belakang merupakan milik dari SS-Obersturmführer Manfred Coblenz (Chef 2.Batterie/SS-Panzer-Artillerie-Abteilung 1" LSSAH")



Königstiger #332 milik SS-Unterscharführer Otto Blase yang ditinggalkan oleh awaknya setelah terkena tembakan peledak asap dan disangka terbakar. "Raja Macan" satu ini kemudian ditarik dari lokasi mogoknya oleh anggota Kompi Evakuasi ke-463 Amerika, dan nasibnya berakhir sebagai barang pameran di Patton Museum yang terletak di Fort Knox, Kentucky, Amerika Serikat. Sebagian interiornya sengaja dibelah demi memberi kesempatan pada pengunjung untuk dapat melihat bagian dalamnya. Königstiger #332 sebelumnya berada di bawah komando Kampfgruppe Peiper. Mereka sedang mendekati La Gleize pada tanggal 25 Desember 1944 saat dihantam peluru peledak asap yang ditembakkan oleh sebuah tank Sherman pimpinan Sergeant Glenn George. Saat para awaknya berusaha kabur mereka ditembaki oleh tembakan senapan mesin dari Sherman yang sama


18 Desember 1944: Sebuah Jagdpanzer IV/70 (V) dari SS-Panzerjäger-Abteilung 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) bergerak keluar dari jalan utama dan masuk ke lapang berlumpur demi menghindari rongsokan kendaraan lapis baja, tank ringan dan half-track dari 18th Cavalry Squadron/14th Cavalry Group yang disergap dan dihancurkan oleh Kampfgruppe Hansen yang menyerang melalui Poteau dari Recht. Ketiadaan zimmerit mengindikasikan bahwa kendaraan satu ini diproduksi setelah pertengahan bulan September 1944, meskipun cuplikan gambar bergerak dari kendaraan yang sama yang berasal dari Die Deutsche Wochenschau Nr. 747 memperlihatkan bahwa dia masih dilengkapi oleh knalpot silinder horizontal model awal yang telah diperintahkan untuk diganti oleh model knalpot Flammentöter vertikal bertekanan api dari sejak bulan Agustus 1944


Foto ini (dan foto-foto sesudahnya) diambil dari rangkaian gambar yang memperlihatkan 2.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 1 sedang melakukan 'serangan' di dekat Poteau di pagi tanggal 18 Desember 1944. Dalam kenyataannya, mereka hanyalah berpose belaka untuk kepentingan propaganda! Di hadapan mereka adalah kendaraan-kendaraan Amerika yang ditinggalkan di jalan - apa yang masih tersisa dari Task Force Mayes/14th Cavalry Group yang hancur lebur dalam pertempuran beberapa waktu sebelumnya. Dalam foto di atas, seorang SS-Rottenführer bersenjatakan StG 44 bersikap seakan-akan sedang memberi tanda kepada anakbuahnya untuk maju menyerang. Untuk pembahasan tentang identitasnya bisa anda baca di bagian bawah!


Tiga orang SS-Schütze 'menyerbu' melintasi jalan yang telah dipenuhi oleh rongsokan mesin perang Amerika. Prajurit di depan bersenjatakan senapan mesin MP40, yang di tengah senapan Kar 98, dan di belakangnya menggunakan karabin M1 hasil rampasan


SS-Panzergrenadier Berthold Nasse (kiri) dan rekannya (yang tidak diketahui namanya) dari Kampfgruppe Hansen/SS-Panzergrenadier-Regiment 1 "LSSAH" berlari di jalanan antara Recht dan Poteau (Belgia) dalam serangan dadakan terhadap Task Force Mayes/14th Cavalry Group yang terjadi di pagi hari tanggal 18 Desember 1944


Orang-orang yang sama (ketiga 'penyerbu' dalam foto sebelumnya) kini tampak sedang beristirahat sambil ngudud rokok Lucky Strike Amerika hasil rampasan. Sang fotografer mulai memfokuskan diri pada seorang anggota unit ini, seorang grenadier yang merupakan gunner MG42 bersenjatakan pistol Browning 9mm high-power buatan Belgia dengan sabuk peluru menggelayut di bahunya. Kita akan membahas orang ini di foto selanjutnya!


Inilah salah satu foto paling terkenal dalam Perang Dunia II yang menampilkan seorang prajurit Jerman dalam Pertempuran Bulge. Yang jadi pertanyaan adalah: siapakah dia? Foto ini diambil dari klip berita perang masa itu (lihat klipnya DISINI) dan dilaporkan sebagai grenadier dari 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" yang gambarnya diambil di dekat Poteau tanggal 18 Desember 1944. Terdapat beberapa foto lain yang diambil dari momen yang sama, yang kemudian dijadikan salah satu lukisan terkenal karya George A. Campbell. Beberapa website dan buku rame-rame berusaha mencari tahu identitas si prajurit, dan nama-nama yang paling sering nongol adalah Walter Armbrusch, Berthold Nasse, dan Ernst Kalt (semuanya dari Kampfgruppe Hansen/1.SS-Panzer-Division). Semua identifikasi ini adalah SALAH! Musium di Poteau, Belgia, mengklaim telah mengetahui nama sebenarnya dari dia, tapi memutuskan untuk tidak memberitahukannya ke publik atas permintaan dari si prajurit sendiri. Yang jelas, kata mereka, dia selamat sampai perang usai dan menghabiskan sisa hidupnya di Amerika Serikat!
Hal lain: nama-nama yang diberikan tampaknya terlalu berlebihan. Sebagai contoh, nama "Nasse" dan "Kalt" merupakan terjemahan sederhana bahasa Jerman dari "Basah" dan "Dingin"! Selain itu, para veteran dari SS Leibstandarte telah mengidentifikasi beberapa orang anggota unit mereka yang berada di Poteau saat itu (Stiewe, Prieß, Gilbert), tapi tidak mampu mengidentifikasi si prajurit dalam foto di atas ataupun rekan yang bersamanya.
Foto ini sendiri bukanlah aksi sebenarnya setelah pertempuran, tapi diatur sedemikian rupa untuk kepentingan propaganda perang. Prajurit-prajurit sebenarnya yang bertempur dan menghancurkan konvoy Amerika disana telah pergi ke arah barat beberapa lama sebelum foto ini diambil. Selain itu, dugaan bahwa jas hujan yang dikenakannya merupakan hasil rampasan dari tentara Amerika merupakan sebuah dugaan tanpa bukti. Yang jelas, di foto atas kita bisa melihat campuran elemen Kampfgruppe Hansen dengan Schnellegruppe Knittel.
Identifikasi yang paling kuat menyebutkan bahwa dia adalah Hans Tragarsky (1921 - 7 Januari 2011), yang bertempur dari hari pertama Perang Dunia II sampai hari terakhir. Dia adalah peraih Nahkampfspange in Silber, Eisernes Kreuz II klasse, dan Infanterie-Sturmabzeichen. Sedikit informasi mengenai dirinya bisa dilihat DISINI


Dalam foto ini, "Winter Fritz" berpose bersama rekan-rekannya. Dia memegang sebuah pistol Browning, sementara belati komando Stiletto Sekutu (Fairbairn Sykes) terselip di dadanya. Celananya pun merupakan celana dari jenis Army M43 Amerika (meskipun tidak bisa diketahui apakah yang versi warna coklat atau hijau). Jangan lupakan pula jas hujannya yang diklaim merupakan jas poncho Amerika. Hmm... sebenarnya dia MODAL nggak sih??


"Winter Fritz" beristirahat sambil menikmati rokok dan minuman panas dengan tidak lupa berpose di depan kendaraan tempur (ranpur) ringanM8 Greyhound Amerika dari Task Force Mayes/14th Cavalry Group yang hancur dalam penyergapan oleh Kampfgruppe Hansen/SS-Panzergrenadier-Regiment 1 "LSSAH" di dekat Poteau di pagi tanggal 18 Desember 1944


SS-Rottenführer bersenjatakan StG 44 dalam foto ini ( dan foto di bagian atas) dikatakan sebagai Josef Prieß oleh para veteran dari Leibstandarte, meskipun untuk asal unitnya terdapat perbedaan. Ada yang mengatakan (J.P. Pallud dalam bukunya "Ardennes 1944: Peiper and Skorzeny") bahwa dia berasal dari 2.Kompanie/I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 1/Kampfgruppe Hansen, sementara yang lainnya (forum-forum internet) mengatakan bahwa dia anggota Stab Kompanie/SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1/Kampfgruppe Knittel. Klaim ini bisa diperdebatkan, karena saat Unternehmen Wacht am Rhein, Prieß tercatat sebagai seorang SS-Unterscharführer di peleton sepeda SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1. Lalu, mungkinkah dia baru dipromosikan beberapa hari sebelumnya sehingga belum dibagikan seragam yang sesuai? Tidak ada keterangan pasti akan hal ini...


Satu lagi figur berjas-hujan yang ikut mejeng dalam 'adegan' di Poteau. Dia teridentifikasi oleh Jean-Paul Pallud (pengarang buku "Ardennes 1944: Peiper and Skorzeny") sebagai SS-Untersturmführer Siegfried Stiewe, ajudan SS-Pz.AA1 LSSAH yang dikatakan terbunuh bulan Maret 1945. Anehnya, saya tidak menemukan nama ini dalam daftar Volksbund, sementara satu-satunya Siegfried Stiewe yang tercatat adalah seorang Unteroffizier yang tewas tahun 1940!


Keterangan lebih yang jauh berbeda dikeluarkan oleh Timo Worst, seorang pengarang buku asal Belanda yang mengkhususkan diri pada Schnellegruppe Knittel. Dia mengatakan bahwa orang dengan jas hujan di atas bernama Wilhelm Gilbert, yang bisa dikenali melalui alis mata tebal serta Nahkampfspange in Silber yang dikenakannya. Kacrutnya, sama seperti kasus Prieß, di Ardennes Gilbert juga berpangkat SS-Unterscharführer dan bukannya SS-Rottenführer seperti tampak dalam foto. Yang jelas, Gilbert dan Prieß berasal dari unit yang sama, SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1. Foto disini menampilkan Gilbert asli dengan alis mata yang amit-amit tebalnya


Untuk meyakinkan bahwa orang-orang di atas adalah Wilhelm Gilbert, Timo mengeluarkan foto ini yang diambil oleh fotografer yang sama yang merekam gambar bersejarah di Poteau (tapi diambil sebelumnya). Gilbert adalah seorang Zugführer (komandan peleton) dari II.Zug, 2.Kompanie (SdKfz 250), sementara Josef Prieß adalah komandan Gruppe di Fahrradzug (peleton sepeda) Stabskompanie. Kemudian diketahui bahwa sepeda-sepeda mereka diangkut ke front menggunakan truk sementara mereka sendiri nebeng di atas SdKfz 234/1 milik SS-Oberscharführer Eugen Henn seperti yang tampak dalam foto (kendaraan jenis Schützenpanzerwagen ini memang dimiliki pula oleh Stabskompanie). Naaah, sekarang perhatikanlah prajurit yang duduk di sebelah kiri yang memalingkan muka ke arah kamera dengan alis terangkat. Dialah Wilhelm Gilbert. Silakan bandingkan dengan foto SS-Rottenführer yang memakai jas hujan, dan and nilai sendiri apakah mereka orang yang sama...


Foto-foto lain yang memperlihatkan penyerangan Kampfgruppe Hansen/SS-Panzergrenadier-Regiment 1 "LSSAH" terhadap Task Force Mayes/14th Cavalry Group tanggal 18 Desember 1944 di Poteau (Belgia). Serangan ini menimbulkan kerugian besar bagi pihak Amerika dan banyak mesin perang mereka yang hancur/dirampas oleh Jerman


Sumber :
Buku "Tiger" karya Thomas Anderson
Buku "Waffen-SS Encyclopedia" karya Marc Rikmenspoel
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Bart V. 
Foto koleksi pribadi Gordon Williamson
Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi pribadi Max Williams
Foto koleksi pribadi Michael D. Miller 

Foto Sepeda Motor Zündapp

$
0
0
 Barisan Kradstaffel dari 6.Schwadron / Kavallerie-Regiment 18 dalam acara demonstrasi untuk memperingati perayaan Tag der Wehrmacht (Hari Angkatan Bersenjata Jerman) tanggal 12 September 1938. Motor yang digunakan adalah Zündapp K800. Paling depan adalah dua prajurit yang telah mendapatkan Schützenschnur (Tambang Ketepatan Menembak) dan tersampir di pundaknya


Sumber :

Kakak Beradik Pertama yang Dianugerahi Ritterkreuz

$
0
0

Oleh : Steve Edpin

Artikel di bawah ini bercerita tentang pasangan kakak beradik pertama yang dianugerahi Salib Ksatria Salib Besi (Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) pada Perang Dunia Kedua.

Di bawah ini adalah terjemahan artikel ke bahasa Indonesia.

Judul: Dua kakak beradik peraih Salib Ksatria (Ritterkreuz)

*KETERANGAN ILUSTRASI*
Atas Kiri:
Pasangan kakak beradik pertama yang dianugerahi Salib Ksatria oleh sang Führer: Mayor Dr. Albrecht Lanz (kiri) dan Mayor Jenderal Hubert Lanz (kanan).

Atas Kanan:
Meskipun hanya berjarak 300 meter dari musuh, sebuah pesawat Fieseler-Storch mendarat di garis depan. Dua orang keluar dari pesawat itu, dengan pistol dan senapan di tangan mereka: Jenderal Ritter von Speck, komandan sebuah korps angkatan darat, tanpa mengenakan topi di kepalanya, dikawal oleh kepala staf umumnya, Kolonel Lanz. Sang jenderal telah menetapkan lokasi dan titik kunci yang tepat mengenai posisi musuh yang menghujani garis Jerman dengan tembakan senapan mesin. Tanpa berpikir panjang sang jenderal menempatkan diri di depan para pasukannya dan menyerang basis perlindungan musuh bersama dengan mereka. Sepuluh hari kemudian, sang jenderal yang berambut putih gugur di dekat Pont-sur-Yonne, lagi-lagi memimpin pasukannya dari depan saat bertempur. Kolonel Lanz menahan gerakan musuh dengan senapan mesin selama mungkin sampai sang jenderal yang terluka parah dapat dievakuasi. – Pengintaian yang dilakukan Kolonel Lanz di Sungai Meuse yang dapat memungkinkan pergerakan korps angkatan darat dilakukan dengan cepat di atas sungai tersebut, kesuksesan dalam pemboman dalam penerbangan intai di atas posisi musuh, aksi individual yang memberikan kontribusi yang signifikan dalam merebut kota Laon: merupakan beberapa alasan atas penganugerahan Salib Ksatria untuk Kolonel Lanz.

Bawah Kiri:
Komandan batalion sebagai pemimpin pasukan pengejut di ladang gandum. Pada pertempuran di Lys, sebuah resimen yang dipimpin oleh Mayor Dr. Lanz harus merebut desa Gotthem dan Denterghem dengan dua batalion. Walaupun dengan gencar dihujani tembakan dari senapan mesin dan artileri musuh, Mayor Dr. Lanz menguasai desa Gotthem dengan batalionnya. Perlawanan dari musuh terus menguat dan batalion melancarkan serangan di medan yang membingungkan sehingga perlahan-lahan kehilangan momentum. Mayor Dr. Lanz memutuskan untuk menggunakan pasukan kecil untuk melakukan serangan terhadap target yang telah diperintahkan, yaitu di tepi barat desa Denterghem. Pasukan ini langsung dipimpin olehnya dan melancarkan serangannya sendiri. Dalam formasi baris tempur, pasukan kecil tersebut bergerak di ladang gandum setinggi manusia. Satu-satunya pemandu adalah kompas yang ada di tangan sang pemimpin batalion. Dengan segera, para prajurit bergerak maju untuk melancarkan seragan bersama dengan komandan mereka. Dari tiga sisi mereka diserang. Setelah berjam-jam akhirnya target berhasil diraih, Denterghem berhasil direbut. Selama penyerangan berlangsung, tidak jarang terjadi pertempuran satu lawan satu. Dengan demikian, seluruh posisi pasukan Belgia di Lys sejauh 5 kilometer berhasil dipatahkan. Tidak lama setelahnya, Belgia menyerah, suatu aksi yang dipengaruhi oleh tindakan luar biasa yang berani dari Mayor Dr. Lanz dan pasukannya.

*SUMBER FOTO*
- koleksi pribadi, ‘Berliner Illustrirte Zeitung’, no. 12, tahun edisi 50, terbitan 20 Maret 1941

Foto 1. SS-Infanterie-Brigade (motorisiert)

$
0
0
Anggota Waffen-SS sedang membersihkan mobil Wanderer W 23 S Kübelwagen mereka di pinggir sungai atau danau. Plat nomor mobil tersebut adalah "SS 83 384", dan diatasnya tergantung sebuah Kraftstoff feuergefährlich (jerigen bahan bakar) model standar. Dari plat nomornya kita bisa mengetahui bahwa kendaraan tersebut merupakan kepunyaan 8. SS-Totenkopf Standarte yang pada tanggal 25 Februari 1941 berubah nama menjadi SS-Infanterie-Regiment 8 (motorisiert) Reichsführer-SS


 
 "Tentara Nazi juga manusia". Para prajurit dari 8. SS-Totenkopf Standarte ini menikmati waktu senggang di masa pelatihan mereka (perhatikan drillichjacke kelabu yang mereka kenakan!) dengan pergi ke danau untuk berenang dan mandi bersama. Mereka tidak melupakan "kodrat" mereka sebagai anggota militer dan berbaris tiga-tiga sambil menyanyikan lagu-lagu mars Wehrmacht serta menyimpan senjata dan stahlhelm mereka dengan rapi. Tapi beda ceritanya kalau sudah ketemu sama air! Bagaikan anak kecil baru nemu mainan, mereka juga saling bercanda antar sesama dan memanfatkan sebuah perahu kayu sebagai sarana "heureuy"!


Para prajurit dari 8. SS-Totenkopf Standarte bernyanyi bersama di pinggir danau setelah berpuas-puas mandi di waktu senggang saat masa pelatihan mereka. Untuk "memperindah" nyanyian digunakanlah akordeon. Beberapa bulan setelah foto ini diambil mereka akan berdarah-darah di medan perang Rusia setelah dimulainya Unternehmen Barbarossa (22 Juni 1941)



Pelatihan para anggota SS yang dipimpin oleh seorang bintara berpangkat SS-Unterscharführer. Pelatihan tersebut meliputi lintas-alam dengan membawa perlengkapan lengkap, berbaris di alam terbuka, dan pengenalan medan menggunakan bantuan peta serta kompas. Juga tak lupa diperagakan pelatihan dasar bagi setiap anggota militer dimanapun di dunia: berdiri tegap dalam satu barisan


Generaloberst Georg-Hans Reinhardt (Oberbefehlshaber 3. Panzerarmee) melakukan kunjungan ke SS-Infanterie-Regiment 8 (motorisiert) / 1.SS-Infanterie-Brigade (motorisiert) dan disambut langsung oleh komandannya, SS-Sturmbannführer August Wilhelm Trabandt. Trabandt menjadi komandan resimen tersebut dari bulan Februari 1943 sampai dengan tanggal 18 Oktober 1943. Selanjutnya dia naik jabatan menjadi komandan 1. SS-Infanterie-Brigade (motorisiert) sampai dengan tanggal 24 Januari 1944. Foto oleh SS-Kriegsberichter August Ahrens






 Sema seperti prajurit lainnya di kolong dunia, para anggota SS-Infanterie-Regiment 8 (motorisiert) / 1.SS-Infanterie-Brigade (motorisiert) ini menghabiskan waktu mereka (saat tidak sedang bertempur) dengan berlatih perang-perangan, baris-berbaris, membersihkan senjata, dan makan berkelompok. Foto diambil tahun 1943 oleh SS-Kriegsberichter August Ahrens


 SS-Infanterie-Regiment 8 (motorisiert) / 1.SS-Infanterie-Brigade (motorisiert) dalam sebuah latihan penyeberangan sungai menggunakan kendaraan amfibi Trippel SG6/41 yang merupakan versi lanjutan dari Trippel SG6/38. Kendaraan ini adalah hasil karya desainer muda Hans Trippel (1908-2001) yang juga adalah anggota Sturmabteilung. Berhubung tidak berhasil mendapatkan order resmi dari Wehrmacht maka produksinya pun terbatas hanya sampai 1000 buah saja. Kebanyakannya merupakan hasil dari pembelian pribadi dan digunakan oleh unit-unit Waffen-SS. Pamornya kalah jauh dibandingkan dengan kendaraan fungsi serupa keluaran Volkswagen (Schwimmwagen). Foto oleh SS-Kriegsberichter August Ahrens ini kemungkinan besar dibuat tahun 1943




Sumber :
Foto koleksi US National Archives and Records Administration (NARA)

Foto Mobil Amfibi Trippel

$
0
0
 SS-Infanterie-Regiment 8 (motorisiert) / 1.SS-Infanterie-Brigade (motorisiert) dalam sebuah latihan penyeberangan sungai menggunakan kendaraan amfibi Trippel SG6/41 yang merupakan versi lanjutan dari Trippel SG6/38. Kendaraan ini adalah hasil karya desainer muda Hans Trippel (1908-2001) yang juga adalah anggota Sturmabteilung. Berhubung tidak berhasil mendapatkan order resmi dari Wehrmacht maka produksinya pun terbatas hanya sampai 1000 buah saja. Kebanyakannya merupakan hasil dari pembelian pribadi dan digunakan oleh unit-unit Waffen-SS. Pamornya kalah jauh dibandingkan dengan kendaraan fungsi serupa keluaran Volkswagen (Schwimmwagen). Foto oleh SS-Kriegsberichter August Ahrens ini kemungkinan besar dibuat tahun 1943


Sumber :
Foto koleksi US National Archives and Records Administration (NARA)

Foto Kampfgeschwader 100 (KG 100) "Wiking"

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ



Oberstleutnant Hansgeorg Bätcher (13 Januari 1914 - 23 April 2003) menerima pelatihan terbang di Fliegergruppe Tutow (November 1935 - Maret 1936) sebelum bergabung dengan Kampfgeschwader 157 bulan Desember 1938. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi Jerman atas Polandia (1939) dan Prancis (1940). Di yang terakhir Bätcher sempat tertawan tanggal 5 Juni 1940 setelah pesawatnya ditembak jatuh, tapi dilepaskan kembali ketika Prancis menyerah atas Jerman beberapa hari kemudian. Dia ditugaskan sebagai instruktur terbang selama beberapa bulan sebelum aktif kembali di front bulan Mei 1941 dengan bergabung bersama Kampfgeschwader 100 yang dilengkapi oleh pesawat pembom Heinkel He 111. Pada awal tahun 1942 unitnya terlibat dalam pemboman maritim atas kapal-kapal soviet di Laut Hitam dan Bätcher menjadi pilot pembom tersukses dalam operasi ini setelah berhasil menenggelamkan dan merusak beberapa kapal musuh. Setelah itu Bätcher berpindah tugas ke Kaukasus dan Stalingrad. Dia selalu menunjukkan prestasi yang jempolan sebagai veteran bomber sehingga dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 Desember 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 "Wiking" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Setelah menyelesaikan misi tempurnya yang ke-658 bulan Februari 1944, Bätcher dianugerahi Eichenlaub #434 tanggal 24 Maret 1944 sebagai Major dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Jasanya begitu diperlukan sehingga dia dilarang untuk terbang dan dialihtugaskan sebagai perwira staff sampai bulan Desember 1944 ketika dibalikkan lagi sebagai perwira lapangan di Kampfgeschwader 76 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat pembom bermesin jet Arado Ar 234. Pada bulan Februari 1945 dia ditunjuk sebagai komandan KG(J) 54 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat Messerschmitt Me 262 fighter-bomber sampai dengan akhir perang. Seusai perang dia menjadi pengusaha plastik yang super sukses. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juli 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (23 Agustus 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (3 September 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (8 November 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (24 November 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold #71/28 (2 Juli 1942)


Sumber :
Foto koleksi pribadi Willi Schumacher
www.rommel-lebt.com
www.ww2awards.com

Foto 4. Schnellbootflottille

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Korvettenkapitän Niels Bätge (19 April 1913 - 12 Desember 1944) bergabung dengan Reichsmarine tanggal 1 April 1931 dimana dia belajar dasar-dasar pelayaran di kapal latihan "Niobe" dan penjelajah ringan "Karlsruhe". Setelah sempat bertugas di satuan kapal torpedo, Bätge bergabung dengan unit kapal cepat (Schnellboote) dan menjadi kapten 4. Schnellbootflottille tanggal 1 Oktober 1940. Setelah Flotilla-nya berhasil menenggelamkan kapal dengan total tonase 90.500 GRT, Bätge dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Januari 1942 sebagai Kapitänleutnant dan Chef 4. Schnellbootflottille / Marineoberkommando Nordsee. Ketika semua flotilla kapal cepat dipindahkan ke Front Timur setelah dimulainya Unternehmen Barbarossa, 4. Schnellbootflottilla adalah satu-satunya unit yang tetap bertahan di perairan Front Barat. Bätge dipromosikan sebagai Korvettenkapitän tanggal 1 September 1943. Tak lama kemudian dia mengambil alih kapal perusak Z-35. Bersama dengan Z-36, kapal ini menghantam ladang ranjau Jerman di Teluk Finlandia tanggal 12 Desember 1944. Bätge dan ke-24 awaknya berhasil menyelamatkan diri menggunakan perahu penyelamat, tapi cuaca yang luar biasa dingin membuat mereka mati membeku beberapa lama kemudian! Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (15 September 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz (7 Oktober 1940); Zerstörer-Kriegsabzeichen (12 Januari 1941); Schnellboot-Kriegsabzeichen (30 Maret 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (11 Juni 1941); serta disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht edisi 25 November 1941: "Vor der britischen Küste griffen Schnellboote unter Führung des Flottillenchefsvon Kapitänleutnant Baethge einen stark gesicherten Geleitzug an und versenkten bei heftigen Kämpfen mit britischen Zerstörern vier schwer beladene Handelsschiffe mit zusammen 16 500 BRT, darunter einen Tanker von 6 500 BRT. Alle Boote kehrten unversehrt an ihren Stützpunkt zurück" (Kapal-kapal serang cepat di bawah pimpinan Kapten Flotilla Kapitänleutnant Baethge menyerang konvoy yang dilindungi oleh kapal perusak Inggris. Dalam pertempuran sengit yang terjadi, empat kapal barang yang penuh muatan dengan total 16.500 GRT - termasuk sebuah tanker dengan berat 6.500 GRT - berhasil ditenggelamkan di lepas pantai Inggris)


Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Foto 18. SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Horst Wessel"

$
0
0
Sebuah foto studio yang memperlihatkan SS-Hauptscharführer Abel Chapy (pangkat terakir SS-Untersturmführer) dan diambil tahun 1944. Dia bergabung dengan Waffen-SS tahun 1943 dan lulus dari pelatihan calon perwira di SS-Junkerschule Bad Tölz awal tahun 1944. Selanjutnya Chapy bertugas di I.Bataillon / 8. Französische SS-Freiwilligen Sturmbrigade (Brigade Frankreich) yang di medan pertempuran Galicia, Ukraina, di musim panas tahun 1944, menjadi bagian dari SS-Panzergrenadier-Regiment 40 / 18.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Horst Wessel". Pengalamannya cukup menarik: Di Galicia peleton anti-tanknya "turun derajat" menjadi prajurit infanteri biasa setelah semua senjata mereka hancur dalam pertempuran. Tanggal 14 Agustus 1944 Chapy terluka dan dipaksa mengeluarkan sisa-sisa pecahan granat dari tangannya menggunakan pisau. Dahsyatnya, dia menolak untuk dievakuasi dan hanya menginginkan perban untuk membebat lukanya sebelum kembali bertempur! Peleton Chapy kemudian ditugaskan untuk membebaskan kompi lain yang terkepung musuh, dan sang jagoan Prancis berhasil melakukannya dengan jalan satu-satunya yang tersedia: serangan bayonet dilanjutkan dengan pertempuran satu lawan satu. Kemudian dia menemukan bahwa salah seorang bintara Jerman di brigadenya yang mengurusi logistik bernama Egel telah melakukan pencurian serta aktif di pasar gelap. Chapy hanya bisa kecewa tapi tak bisa berbuat apapun. Tapi ketika beberapa orang anakbuahnya yang terluka tiba di markas dan melapor bagaimana mereka berjalan kaki dari front karena ditolak oleh Egel untuk menumpang di Kübelwagen-nya yang penuh dengan minuman keras, Chapy tak dapat menahan diri lagi. Dia lalu membawa empat orang yang terluka tersebut sebagai "saksi" (termasuk SS-Grenadier Duverger yang merupakan anggota termuda SS-Sturmbrigade ketika mendaftar di usia 15 tahun!), menyeret Egel lalu membawanya ke hutan untuk mengeksekusinya. Tak lama kemudian Chapy dijemput oleh SS-Feldgendarmerie (Polisi Militer) dari Horst Wessel untuk ditangkap. Beberapa anakbuahnya naik pitam dan mengelilingi para penangkapnya sambil bersiap untuk berkonfrontasi tapi Chapy menenangkan mereka lalu pergi dengan tenang bersama penjemputnya. Perwira hukum divisi yang menangani kasusnya bersimpati kepadanya, tapi dia diadili oleh perwira dari SS-Wallonie (keturunan Prancis dari Belgia) yang tak mengetahui kasus sebenarnya dan menyatakan bahwa dia telah bersalah sehingga dikirimkan ke kamp konsentrasi Dachau. Kasus ini sempat mengemuka dan di tahun 1945 Reichsführer-SS Heinrich Himmler, yang diberitahu duduk perkara sebenarnya, memerintahkan agar diadakan pengadilan baru yang lebi adil. Persis saat Chapy akan dibebaskan dan dikembalikan sebagai perwira SS aktif, pasukan Amerika datang dan menahannya! Dia diserahkan pada pemerintahan Gaullist Prancis yang kembali menahannya selama beberapa lama sebelum dibebaskan. Chapy lalu meneruskan karirnya sebagai pemilik restoran di tenggara Prancis. Saat diwawancara seusai perang tentang perasaannya mengabdi di militer "asing", Chapy menjawab: "Aku tak menyesal. Aku tidak mengkhianati siapapun dan aku tak pernah memerangi negaraku..."


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

Foto 88. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Hauptmann Kurt Bahns (24 Januari 1916 - 18 Februari 1945) bergabung dengan Infanterie-Regiment 96 tanggal 3 November 1937. Setelah berpartisipasi dalam penyerbuan ke Polandia (1939) dia dipindahkan ke 88. Infanterie-Division sebagai Zugführer (komandan peleton) dan ikut serta dalam penyerbuan ke Uni Soviet (1941). Dalam pertempuran sengit melawan Tentara Merah di utara bukit Tim (wilayah antara Olym dan Kschen) bulan Oktober 1942, divisi infanteri tersebut mencatat prestasi menonjol Bahns yang mempertontonkan keberanian luar biasa di depan musuh, khususnya tanggal 13-16 Oktober 1942. Dalam pertempuran tersebut sang komandan kompi sendiri terluka sehingga harus dirawat di Reserve-Lazarett Haynau di Schlesien. Disana dia secara resmi dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Chef 6.Kompanie / II.Bataillon / Infanterie-Regiment 246 / 88.Infanterie-Division / LV.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe B. Setelah itu Bahns ditugaskan sebagai instruktur di  Infanterieschule sebelum aktif kembali bertugas beberapa bulan kemudian sebagai komandan Panzer-Grenadier-Regiment 100 / Führer-Begleit-Division. Dia dinyatakan gugur dalam pertempuran di tenggara Stargard/Pommern melalui telegram yang dikirimkan oleh 19. Panzer-Division. Menariknya, saat itu divisi panzer tersebut tidaklah beroperasi di Stargard melainkan di Breslau, tapi kenapa telegramnya dikirimkan dari mereka dan bukannya oleh unit tempat Bahns bergabung? Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (24 September 1939); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (12 Juli 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (21 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942); serta Verwundetenabzeichen in Schwarz (11 November 1942


Sumber :
www.epier.com
www.oocities.org
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Foto Patroli

$
0
0

 Anggota 1.SS-Infanterie-Brigade (motorisiert) dalam sebuah patroli untuk mendeteksi keberadaan gerilyawan Rusia, 1943. Di tahun itu unit brigade infanteri Waffen-SS tersebut terlibat dalam operasi anti-Partisan di wilayah Velikiye Luki, Podluschje, Witebsk-Gorodok-Gurki-Danau Senniza, dan Borrissov. Mereka juga membentuk para kader yang nantinya akan dimasukkan ke unit baru para sukarelawan Estonia, 3. Estnische SS-Freiwilligen Brigade. Foto oleh SS-Kriegsberichter August Ahrens


Sumber :
Foto koleksi US National Archives and Records Administration (NARA)
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live