Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Foto 2. SS-Panzer-Division "Das Reich"

$
0
0
Grenadier Waffen-SS dari SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" menaiki sebuah Sturmgeschütz III dalam perjalanan mereka ke Kharkov awal tahun 1943. Di latar belakang di kejauhan sebelah kiri tampak blok-blok menara di sekitar Lapangan Dzerzhinsky, yang dikenal oleh tentara Jerman sebagai "Lapangan Merah" dan kemudian dinamai ulang sebagai "Platz der Leibstandarte" setelah Kharkov berhasil diduduki


 Para perwira dari 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich" / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" berfoto bersama di wilayah Kharkov bulan April 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Heinz-Hermann Bolte (Zugführer 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"), SS-Obersturmführer Friedrich-Wilhelm Graun (Stabsbatterie 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"), SS-Hauptsturmführer Ernst August Krag (Chef 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"), SS-Untersturmführer Wolfgang Otto (Zugführer 2.Batterie / SS-Panzerjäger-Abteilung "Das Reich"), dan SS-Obersturmführer Hartmut Braun (Zugführer 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"). Sturmgeschütz III Ausf.G dengan tulisan "Götz von Berlichingen" di belakang mereka adalah milik dari Ernst-August Krag, yang baru saja dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (9 April 1943) dan naik pangkat menjadi SS-Hauptsturmführer (20 April 1943). Namanya (Götz von Berlichingen) diambil dari nama ksatria Jerman abad ke-16 yang terkenal dengan "tangan baja"nya, sebagai pengganti tangan aslinya yang buntung (nantinya "Götz von Berlichingen" juga dijadikan sebagai nama divisi SS ke-16). Krag mendapat banyak kesuksesan dengan tunggangannya yang satu ini


Para perwira dari 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich" / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" berfoto bersama di wilayah Kharkov bulan April 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Heinz-Hermann Bolte (Zugführer 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"), SS-Obersturmführer Hartmut Braun (Zugführer 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"), SS-Untersturmführer Wolfgang Otto (Zugführer 2.Batterie / SS-Panzerjäger-Abteilung "Das Reich"), dan SS-Obersturmführer Friedrich-Wilhelm Graun (Stabsbatterie 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"). Sturmgeschütz III Ausf.G dengan tulisan "Götz von Berlichingen" di belakang mereka adalah milik dari Batteriechef Ernst-August Krag, yang baru saja dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (9 April 1943) dan naik pangkat menjadi SS-Hauptsturmführer (20 April 1943). Namanya (Götz von Berlichingen) diambil dari nama ksatria Jerman abad ke-16 yang terkenal dengan "tangan baja"nya, sebagai pengganti tangan aslinya yang buntung (nantinya "Götz von Berlichingen" juga dijadikan sebagai nama divisi SS ke-16). Krag mendapat banyak kesuksesan dengan tunggangannya yang satu ini


Ini adalah upacara penganugerahan medali dari SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943 (sebagian sumber menyebutkan tanggal 24 April). Beberapa tokoh Waffen-SS terkemuka mendapatkan medali dalam upacara ini, yaitu Otto Kumm, Sylvester Stadler, Christian Tychsen, Vinzenz Kaiser, Karl-Heinz Worthmann, dan Hans Weiß. Semuanya mendapat Ritterkreuz kecuali Kumm yang mendapatkan Eichenlaub (orang pertama dari Das Reich yang mendapatkannya). Selain Ritterkreuz dan Eichenlaub, dibagikan pula Deutsches Kreuz in Gold. Foto di atas memperlihatkan Panzerkampfwagen VI Tiger #812 "Tiki" yang sangat terkenal

Upacara penganugerahan medali SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") memberikan pidato pendahuluan di atas Panzerkampfwagen VI Tiger #812 "TIKI" dengan SS-Untersturmführer der Reserve Alois Kalss nongkrong di atas cupola, sementara di bawahnya (memakai stahlhelm) adalah SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer") dan SS-Hauptsturmführer Dieter Kesten (Adjutant SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich"). Nomor turet TIKI awalnya adalah 812, kemudian berubah menjadi 833 dan akhirnya S34. Uniknya, Tiger TIKI sendiri di periode ini tercatat dikomandani oleh SS-Unterscharführer Konrad Schweigert, tapi kenapa yang nongtot di atas adalah Kalss? BTW, kendaraan dengan moncong meriam anti pesawat udara menghadap ke atas di latar belakang adalah Sd.Kfz.7/1 2cm Flakvierling 38 auf Selbsfahrlafette


Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") memberikan pidato sambil membaca daftar belanjaan di warung Mang Diman! Perwira yang membelakangi kamera kedua dari kanan adalah SS-Hauptsturmführer Dieter Kesten (Adjutant SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich"), sementara lima orang penerima medali yang kelihatan berbaris di latar belakang adalah, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich"), SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), dan SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"). Sebenarnya SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer") berdiri paling kiri dalam jajaran penerima medali, hanya saja dalam foto ini dia terhalang


Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") dengan latar belakang Panzerkampfwagen VI Tiger "TIKI" (turmnummer 812). Di belakang Krüger adalah ajudan divisi SS-Hauptsturmführer Dieter Kesten yang nantinya juga meraih Ritterkreuz tanggal 12 November 1943 sebagai Führer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"

Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") mengalungkan Ritterkreuz di leher Sylvester Stadler. Para penerima, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich"), SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Obersturmführer Karl-Heinz Lorenz (Chef 2.Kompanie/SS-Panzer-regiment "Das Reich"), dan SS-Hauptsturmführer Rudolf Ullmann (Chef 11.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland")


Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich"),
SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich"), SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich")


Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Para peraih medali, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich"), SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Obersturmführer Karl-Heinz Lorenz (Chef 2.Kompanie/SS-Panzer-regiment "Das Reich"), SS-Hauptsturmführer Rudolf Ullmann (Chef 11.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), SS-Obersturmführer Helmuth Schreiber (Chef 10.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), dan SS-Hauptscharführer Alois Weber (16.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland", terhalang oleh Krüger). Di foto atas SS-Hauptsturmführer Dieter Kesten (Adjutant SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") sedang membetulkan letak Ritterkreuz dari Stadler, sementara SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") mengalungkan medali ke leher Weiß. Satu lagi, dalam buku "Tiger" karya Stephan Cazenave dan Rüdiger Warnick disebutkan bahwa yang di sebelah Weiß adalah Hans Pavelka dan bukannya Lorenz. Ini sulit diterima karena Pavelka menerima Verwundetenabzeichen in Schwarz, sementara Lorenz Verwundetenabzeichen in Silber


 Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich"), SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Obersturmführer Karl-Heinz Lorenz (Chef 2.Kompanie/SS-Panzer-regiment "Das Reich"), SS-Hauptsturmführer Rudolf Ullmann (Chef 11.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), SS-Obersturmführer Helmuth Schreiber (Chef 10.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), dan dan SS-Hauptscharführer Alois Weber (16.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"). Kumm s/d Weiß dianugerahi Ritterkreuz, sementara sisanya adalah Deutsches Kreuz in Gold (kecuali Boska yang menerima Ehrenblattspange)
 

Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") bersiap untuk memberikan medali Deutsches Kreuz in Gold. Paling kanan adalah SS-Obersturmführer Otto Reuter, sementara SS-Hauptscharführer di sebelahnya adalah Ernst Schweiger (8.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"). Wajah sedikit tertutup Krüger di sebelah kiri Schweiger adalah SS-Hauptsturmführer Gert von Reitzenstein (Chef 7.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"). Paling kiri adalah ajudan divisi SS-Hauptsturmführer Dieter Kesten, sementara perwira jangkung yang tertutup wajahnya oleh Kesten adalah SS-Hauptscharführer Alois Weber (16.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"). BTW, Reuter sebenarnya dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold jauh hari sebelumnya (14 Februari 1942) sebagai Chef 5.Kompanie/SS-Infanterie Regiment "Deutschland"dan kemudian tidak bersama Divisi Das Reich lagi, hanya saja entah kenapa dia ikut nongol dalam upacara yang dilangsungkan setahun setelahnya ini!


Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Dari kiri ke kanan: ajudan divisi SS-Hauptsturmführer Dieter Kesten, SS-Obersturmführer Reinhold Scharfe (Chef 1.Kompanie/SS-Kradschützen-Bataillon 2 "Das Reich"), SS-Hauptscharführer Johann Brandstätter (2.Kompanie/SS-Kradschützen-Bataillon 2"Das Reich". Dia masih memakai pita lengan Langemarck!), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich"), SS-Obersturmführer Ernst-August Krag (Chef 2.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 2 "Das Reich". sedikit terhalang oleh komandan divisi Krüger), SS-Unterscharführer Alfred Idel (2.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 2 "Das Reich"), dan SS-Untersturmführer Karl-Heinz Boska (Stabskompanie/SS-Panzer-regiment 2 "Das Reich". Tangan terbebat perban). Idel, Krag, Brandstätter dan Scharfe menerima Deutsches Kreuz in Gold (dengan Idel sedang disematkan langsung oleh Krüger dalam foto ini), sementara Boska menerima Ehrenblattspange


 Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943 yang diabadikan oleh SS-Bildberichter Hans Michàlek. Dari kiri ke kanan: SS-Oberscharführer tak dikenal, SS-Hauptsturmführer Dieter Kesten (Adjutant SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich"), dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich"), Para penerima, dari kiri belakang ke kanan depan: SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Obersturmführer Karl-Heinz Lorenz (Chef 2.Kompanie/SS-Panzer-regiment "Das Reich"), SS-Hauptsturmführer Rudolf Ullmann (Chef 11.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), SS-Obersturmführer Helmuth Schreiber (Chef 10.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), SS-Hauptscharführer Alois Weber (16.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), SS-Obersturmführer Reinhold Scharfe (Chef 1.Kompanie/SS-Kradschützen-Bataillon 2 "Das Reich"), SS-Hauptscharführer Johann Brandstätter (2.Kompanie/SS-Kradschützen-Bataillon 2"Das Reich"), SS-Obersturmführer Ernst-August Krag (Chef 2.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 2 "Das Reich". sedikit terhalang oleh komandan divisi Krüger), SS-Unterscharführer Alfred Idel (2.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 2 "Das Reich"), dan SS-Untersturmführer Karl-Heinz Boska (Stabskompanie/SS-Panzer-regiment 2 "Das Reich". Tangan terbebat perban)

Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Kriegsberichter mengabadikan para penerima medali yang berbahagia dengan kamera filmnya, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich"), SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), dan SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"). Bila anda berminat untuk mendapatkan video upacara Das Reich ini, dapat memesannya di Vivid Interactive terdekat!

Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich"), SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"), dan SS-Hauptsturmführer Karl-Heinz Lorenz (Chef 2.Kompanie/SS-Panzer-regiment "Das Reich". Seragam hitam Panzertruppen, sedikit terpotong). Foto oleh Kriegsberichter Friedrich Zschäckel


Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Para penerima medali yang berbahagia (halah!) menerima penghormatan dari prajurit-prajurit SS yang berbaris di depan mereka. Dari kiri ke kanan:
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich"), SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Hauptsturmführer Karl-Heinz Lorenz (Chef 2.Kompanie/SS-Panzer-regiment "Das Reich"), SS-Hauptsturmführer Rudolf Ullmann (Chef 11.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), SS-Obersturmführer Helmuth Schreiber (Chef 10.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), dan SS-Hauptscharführer Alois Weber (16.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), SS-Hauptsturmführer Gert von Reitzenstein (Chef 7.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Hauptscharführer Ernst Schweiger (8.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Obersturmführer Otto Reuter (mantan Chef 5.Kompanie/SS-Infanterie Regiment "Deutschland"), SS-Obersturmführer Reinhold Scharfe (Chef 1.Kompanie/SS-Kradschützen-Bataillon 2 "Das Reich"), SS-Hauptscharführer Johann Brandstätter (2.Kompanie/SS-Kradschützen-Bataillon 2"Das Reich"), SS-Obersturmführer Ernst-August Krag (Chef 2.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Unterscharführer Alfred Idel (2.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Untersturmführer Karl-Heinz Boska (Stabskompanie/SS-Panzer-regiment 2 "Das Reich". Tangan terbebat perban), dan dua orang prajurit yang tak diketahui identitasnya


Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Setelah upacara usai, kini giliran para penerima medali yang mendapat ucapan selamat dari rekan-rekannya. Di tengah menghadap kamera adalah SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer") yang sedang bersalaman, sementara perwira ketiga dari kanan yang memakai schirmmütze adalah SS-Hauptsturmführer Dieter Kesten (Adjutant SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") yang sedang berbicara dengan SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment "Das Reich", memakai seragam hitam Panzertruppen di kanan). Di latar belakang adalah Panzerkampfwagen VI Tiger #812 "TIKI" dengan SS-Untersturmführer der Reserve Alois Kalss nongkrong di atas turet


Upacara penganugerahan medali Das Reich yang diselenggarakan di Kharkov, Ukraina, tanggal 20 April 1943. Setelah upacara usai, kini giliran para penerima medali yang mendapat ucapan selamat dari rekan-rekannya. SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich") nampak sedang ngobrol dengan SS-Untersturmführer Karl-Heinz Boska (Stabskompanie/SS-Panzer-regiment 2 "Das Reich", membelakangi kamera dengan tangan terbebat perban); SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich") memakai seragam hitam Panzertruppen di belakang SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer") yang tersenyum menghadap kamera sambil bersalaman; dan SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.Bataillon(gepanzerten)/SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer") bersalaman sambil berjalan ke arah kiri. Di latar belakang adalah Panzerkampfwagen VI Tiger #812 "TIKI" dengan SS-Untersturmführer der Reserve Alois Kalss nongkrong di atas turet


Para peraih medali dari SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" ngobrol bareng sambil nyantai beberapa saat setelah upacara penghargaan yang diadakan di Kharkov tanggal 20 April 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Hans Weiß (Kommandeur SS-Panzeraufklärungs-Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Obersturmbannführer Otto Kumm (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Vinzenz Kaiser (Führer III.[gepanzerten] Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), dan SS-Untersturmführer Karl-Heinz Worthmann (Zugführer 6.Kompanie / II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"). Foto oleh SS-Kriegsberichter Friedrich Zschäckel


 Peresmian Gedenkstein (Batu Peringatan) SS di Taman Shevchenko, Kharkov (Ukraina), bulan Juni 1943. Acara ini dihadiri oleh komandan SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich SS,-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger, juga para perwira tinggi lain seperti SS-Obersturmbannführer Hans-Albin Freiherr von Reitzenstein (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") dan SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzer-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich). Foto oleh SS-Kriegsberichter Krötz


Peresmian Gedenkstein (Batu Peringatan) SS di Taman Shevchenko, Kharkov (Ukraina), bulan Juni 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Hans-Albin Freiherr von Reitzenstein (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") dan SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzer-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich). Foto oleh SS-Kriegsberichter Krötz. Tampaknya Reitzenstein mengenakan telinga palsu di foto kedua!


Para perwira dari Divisi Panzer SS "Das Reich" di Rusia tahun 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Vinzenz "Zenz" Kaiser (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Obersturmbannführer Heinz Harmel (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 3 "Deutschland"), dan SS-Obersturmbannführer Hans-Albin Freiherr von Reitzenstein (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich")


Para Panzergrenadier dari 2. SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" bergerak melintasi padang stepa yang seolah tak berujung di selatan Oboyan, 60km selatan Kursk, tanggal 6 Juli 1943. Tempat ini menjadi markas Front Voronezh yang dikomandani jenderal Soviet Nikolai Fyodorovich Vatutin sekaligus lokasi penyeberangan utama di sungai Psel


 Ketegangan dan kelelahan kentara sekali di wajah para SS-Panzergrenadier muda dari 2.SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" ini. Kendaraan Sd.Kfz.251/1 yang mereka kendarai bergerak melalui padang stepa luas di sebelah selatan Front Voronezh selama berlangsungnya Pertempuran Kursk bulan Juli 1943


Tiger-Tiger dari 8.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 2/2.SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" bergerak melintasi padang stepa Rusia di selatan jalan Tomarowka-Bykowka dengan diiringi oleh Panzergrenadier SS dalam fase awal Unternehmen Zitadelle, Kursk, 6 Juli 1943. Sehari sebelumnya mereka telah menghancurkan 23 tank Soviet di dekat Beresoff, sementara di hari pada saat foto ini diambil 12 tank musuh menjadi korban tambahan sekaligus sebuah kereta api lapis baja Rusia!

 
Para perwira dari SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" di dalam Pertempuran Kursk di Rusia bulan Juli 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Vinzenz "Zenz" Kaiser (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 4 "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Obersturmbannführer Heinz Harmel (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 3 "Deutschland"), dan SS-Obersturmbannführer Hans-Albin Freiherr von Reitzenstein (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich")


 Foto ini memperlihatkan trio jagoan dari SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland" / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich", dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Helmuth Schreiber (Chef 10.Kompanie / SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"), SS-Standartenführer Heinz Harmel (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland") dan SS-Sturmbannführer Günther-Eberhardt Wisliceny (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland"). Mereka difoto di Stepanovka di Front Mius awal Agustus 1943 pada saat upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Schreiber dan Wisliceny. Schreiber mendapatkannya tanggal 30 Juli 1943 setelah berasil merebut sebuah bukit dari tangan pasukan Rusia yang keberadaannya mengancam bagian samping dari SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland", sementara Wisliceny mendapatkannya juga pada tanggal yang sama atas kehandalannya dalam memimpin batalyon ke-3 saat menghadapi musuh dalam pertempuran yang membuatnya terluka. Sang komandan resimen Harmel sendiri mendapatkan Ritterkreuz-nya tanggal 31 Maret 1943 setelah berhasil memimpin Resimen "Deutschland" dalam kesuksesan merebut Kharkov dari tangan pasukan Rusia di bulan Februari-Maret 1943


Flak-Kanoniere dari 2. SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" melambaikan bendera Swastika untuk memberi pemberitahuan kepada pilot Stuka di angkasa akan posisi mereka di front depan di Belgorod, Rusia, tanggal 3 Agustus 1943. Di sebelah kiri adalah kendaraan Sd.Kfz. 10/5 yang membawa FlaK 30 20cm


 Setelah rusak dalam pertempuran tanggal 14 Juli 1943, Panzerkampfwagen IV Ausf.G (Sd.Kfz.161) #633 dari 3.Zug / 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 2 / 2.SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" mendapat awak baru. Foto diambil di dekat medan perang Kursk tanggal 7 Agustus 1943. Dari kiri ke kanan: komandan tank SS-Unterscharführer Gustav Schinner; gunner SS-Rottenführer Kurt Bunzeck; driver-mekanik SS-Rottenführer Georg Colemonts; Loader SS-Schütze Zülcke; dan MG-gunner/radio operator SS-Sturmmann Heinz Wentzel


Foto ini memperlihatkan saat SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur 2. SS-Panzer-Division "Das Reich") sepulang dari upacara penganugerahan Eichenlaub #286 yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze akhir Oktober 1943. Dia datang dengan menumpang sebuah pesawat transport kecil Fieseler Fi 156 "Storch". Foto-foto kunjungan ini berasal dari kamera SS-Obersturmführer Friedrich Zschäckel, seorang koresponden perang Jerman terkenal yang menerbitkan buku foto "Waffen-SS im Westen - Ein Bericht in Bildern" tahun 1941. Dia adalah seorang Kriegsberichter veteran yang ikut runtang-runtung bersama Divisi Panzer SS "Das Reich" dalam serangan menuju Moskow di tahun 1941. Pada awal tahun 1942 dia bersama Divisi "Nord" dan kemudian tinggal di Prancis bersama "Leibstandarte" di musim panas tahun yang sama. Pada tahun 1943 dia ikut bersama "Totenkopf" dalam pertempuran di Kharkov, dan kemudian kembali bersama "Das Reich" di Kursk. Pada tahun 1944 dia bersama "Hitlerjugend" di Normandia, dan dipercaya telah meninggal bulan Oktober 1944 (sebuah dokumen Jerman yang dikumpulkan bersama dengan lembaran arsip di US National Archives mengatakan hal yang sama persis: "dipercaya telah meninggal bulan Oktober 1944" tanpa ada tambahan apa-apa!). Zschäckel adalah pemegang medali Eisernes Kreuz I klasse, dan dipromosikan menjadi Obersturmführer tanggal 20 April 1943. Ini menjadikan dia sebagai salah satu fotografer perang Waffen-SS berpangkat paling tinggi, juga paling banyak kelayapan di berbagai front dan divisi!


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Walter Krüger (Kommandeur 2. SS-Panzer-Division "Das Reich") sepulang dari upacara penganugerahan Eichenlaub #286 yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze akhir Oktober 1943. Dia datang dengan menumpang sebuah pesawat transport kecil Fieseler Fi 156 "Storch". Di belakangnya (sebagian tertutup) adalah SS-Obersturmbannführer Sylvester Stadler yang juga menerima Eichenlaub di hari dan tempat yang sama, cuma dengan vorschlagsnummer berbeda (#303). SS-Hauptsturmführer yang memberi hormat di kanan kemungkinan adalah Hinrich Schuster (Adjutant 2. SS-Panzer-Division "Das Reich")


 Para perwira dari 2. SS-Panzer-Division "Das Reich" di musim gugur tahun 1943, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Sylvester Stadler (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Der Führer"), SS-Sturmbannführer Hans Bissinger (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Deutschland”), SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), SS-Sturmbannführer Theodor Sorg (Kommandeur SS-Nachrichten Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Obersturmbannführer Hans Blume (Kommandeur SS-Flak Abteilung 2 "Das Reich"), SS-Obersturmbannführer Karl Kreutz (Kommandeur SS-Panzer-Artillerie-Regiment 2 "Das Reich"), dan SS-Obersturmbannführer Peter Sommer (tidak terlihat, Ia Erster Generalstabsoffizier 2. SS-Panzer-Division "Das Reich")


 Konvoy Panzerkampfwagen IV Ausf.G (dua di depan) dan Panzerkampfwagen VI "Tiger" (belakang) dari 2. SS-Panzer-Division "Das Reich" bergerak melalui hutan bersalju di dekat kota Kirovograd, 250km sebelah tenggara Kiev, Ukraina, tanggal 1 Desember 1943. Mereka bersiap-siap untuk bertempur melawan 1st Ukrainian Front. Foto oleh Kriegsberichter Schnitzer


 Foto Tiger S33 (depan) dan S13 dari 8.Kompanie/"Kampfgruppe Lammerding"/SS-Panzer-Regiment 2/2.SS-Panzer-Division "Das Reich" yang diambil di Kirovograd, Ukraina, tanggal 1 Desember 1943. Mereka memainkan peranan kurang signifikan dalam serangan balasan Jerman di wilayah Zhitomir karena korban berat yang diderita dalam Pertempuran Kursk beberapa bulan sebelumnya. Perhatikan coak bekas tembakan senjata anti-tank di lapisan depan dan juga gambar "Springender Teufel" di samping turet. Foto oleh Kriegsberichter Schnitzer


 Foto Panzerkampfwagen VI Tiger S13 dari 8.Kompanie/"Kampfgruppe Lammerding"/SS-Panzer-Regiment 2/2.SS-Panzer-Division "Das Reich" yang diambil di Kirovograd, Ukraina, tanggal 1 Desember 1943. Foto oleh Kriegsberichter Schnitzer


Para perwira dari 2. SS-Panzer-Division "Das Reich" sedang menonton pertunjukan (ludruk?). Duduk dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Fritz Klingenberg (Lehrgruppenleiter zur Division " Das Reich" in SS-Junkerschule Bad Tölz), SS-Obersturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 "Das Reich"), dan SS-Standartenführer Sylvester "Vestl" Stadler (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 4 “Der Führer”). Kemungkinan besar foto ini diambil pada saat reorganisasi dan pemulihan Divisi SS Das Reich sebelum dikirim untuk bertempur di Normandia musim panas 1944. Klingenberg adalah Ritterkreuzträger, Tychsen (dalam foto ini memakai kacamata hitam) adalah Eichenlaubträger, dan Stadler Schwerternträger


 Foto koleksi Tim Willemsen ini memperlihatkan SS-Obersturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich") menginspeksi pasukannya, sementara di belakang mengikuti ajudannya, SS-Hauptsturmführer Claudius Rupp. Foto kemungkinan besar diambil musim semi 1944. Rupp (kelahiran 10 September 1919) nantinya meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 6 Mei 1945 (hanya satu hari sebelum perang berakhir di Eropa!) sebagai  1. Ordonnanzoffizier di 2. SS-Panzer-Division "Das Reich"


Komandan SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich" bersama para Zugführer (Kepala Peleton) dan Batterie-Chef (Kepala baterai artileri) sebelum D-Day di Prancis tahun 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Ernst August Krag (Kommandeur SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"); SS-Obersturmführer Walter Reininghaus (Chef 8.Kompanie[schwere] / SS-Panzer-regiment 2 "Das Reich"); SS-Obersturmführer Heinz-Hermann Bolte (Zugführer 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"); SS-Obersturmführer Hartmut Braun (Chef 2.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung "Das Reich"); dan SS-Hauptstumrführer Dr. Röheler


 Foto koleksi Mark C. Yerger ini memperlihatkan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Heinz Lammerding (Kommandeur 2. SS-Panzer-Division "Das Reich") dan SS-Obersturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich") di Prancis musim semi 1944. Di kiri belakang berdiri SS-Sturmbannführer Ernst-Johann Tetsch (Kommandeur III.[Panzerjäger] Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich") yang nantinya meraih Ritterkreuz bulan Maret 1945 sebagai komandan batalyon di 10. SS-Panzer-Division "Frundsberg", sementara antara Lammerding dan Tychsen adalah SS-Hauptsturmführer Claudius Rupp (Adjutant SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich") yang nantinya meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 6 Mei 1945. Lammerding menjadi komandan Das Reich periode 28 Desember 1943 - 26 Juli 1944. Dia terluka parah dalam pertempuran di Coutances, Normandia, sehingga perannya sebagai komandan divisi digantikan oleh Tychsen. Hanya berselang dua hari setelah pengambilalihan komando, Tychsen tewas diberondong peluru oleh tank Sherman Amerika di malam tanggal 28-29 Juli 1944!


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi NARA Archives Amerika Serikat
Foto koleksi pribadi Bart V.
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Thomas E. Nutter
www.5sswiking.tumblr.com
www.commons.wikimedia.org
www.flickr.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.instahlgewittern.com 
www.kruegerwaffen.tumblr.com 
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com

Ersatzstücketasche (Tas Onderdil)

$
0
0




Panzergrenadier dari 16. Panzer-Division saat baru tiba di pinggiran barat sungai Volga di Rusia, akhir musim panas 1942. Seorang Maschinengewehrschütze (penembak senapan mesin) membawa senapan mesin dari jenis MG-34 7.92mm di atas bahunya serta Ersatzstücketasche 34 (kantong onderdil) di depan kiri ikat pinggangnya. Dia juga dipersenjatai dengan Stielhandgranate 24. Orang Jerman biasa menjuluki penembak senapan mesin sebagai Abzug (pelatuk), yang maksudnya adalah "tukang penarik pelatuk"


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad

Großadmiral Erich Raeder (1876-1960), Panglima Kriegsmarine

$
0
0


Album foto Erich Raeder bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Erich Johann Albert Raeder
Lahir: 24 April 1876 di Wandsbek/Hamburg (Jerman)
Meninggal: 6 November 1960 di Kiel/Schleswig-Holstein (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Doktor Kehormatan Filosofi tanggal 31 Mei 1926 di Christian-Albrechts-Universität (Kiel). Karena itu gelarnya adalah Dr.phil.h.c. (Doktor der Philosophie honoris causa)
Anggota keluarga: Hans Raeder (orangtua)
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
13.05.1895 Seekadett
25.10.1897 Unterleutnant zur See
01.01.1899 Leutnant zur See
09.04.1900 Oberleutnant Zur See
21.03.1905 Kapitänleutnant
15.04.1911 Korvettenkapitän
26.04.1917 Fregattenkapitän
29.11.1919 Kapitän zur See
01.08.1922 Konteradmiral
10.09.1925 Vizeadmiral
01.10.1928 Admiral
20.04.1936 Generaladmiral
01.04.1939 Großadmiral

Karriere (Karir):
16.04.1894 - 17.04.1895 Masuk Kaiserlichen Marine dan mengikuti pelatihan dasar sebagai pelaut dan kadet di atas kapal latih "Stosch"
18.04.1895 - 14.04.1896 Mengikuti pelatihan tambahan di atas kapal latih "Gneisenau"
15.04.1896 - 10.10.1897 Pendidikan calon perwira di Marineakademie und -schule (Kiel)
11.10.1897 - 18.11.1897 Signaloffizier di kapal lapis baja "Sachsen"
19.11.1897 - 30.11.1897 Signaloffizier di kapal lapis baja "Baden"
02.12.1897 - 13.04.1899 Signaloffizier di kapal penjelajah berat "Deutschland" dan, pada waktu yang sama, Signaloffizier di II. Division Skuadron Penjelajah
14.04.1899 - 17.11.1899 Adjutant Chef II. Division dari Skuadron Penjelajah di atas kapal penjelajah berat "Deutschland"
18.11.1899 - 04.01.1900 Berangkat ke Tsingtau (Cina)
05.01.1900 - 31.03.1900 Perwira kompi di I. Matrosen-Division
01.04.1900 - 30.04.1900 Wachtoffizier di kapal pantai lapis baja "Aegir"
01.05.1900 - 22.07.1900 2. Adjutant di I.Matrosen-Division
23.07.1900 - 25.09.1900 Wachtoffizier di kapal pantai lapis baja "Aegir"
30.09.1900 - 26.04.1901 2. Adjutant di I. Marine-Inspektion
01.05.1901 - 25.09.1901 1. Offizier di Aviso "Grille"
01.10.1901 - 31.10.1901 Wachtoffizier di Liner "Kaiser Wilhelm der Große"
01.11.1901 - 30.09.1903 Wachtoffizier di Liner "Kaiser Friedrich III"
01.10.1903 - 30.06.1904 I. Lehrgang di Marineakademie und -schule (Kiel)
01.07.1904 - 30.09.1904 Di bawah komando Inspektion des Bildungswesen  der Marine
01.10.1904 - 30.06.1905 II. Lehrgang di Marineakademie und -schule (Kiel)
12.07.1905 - 19.07.1905 Petugas Staff Laksamana di Aviso "Grille"
20.07.1905 - 30.09.1905 Di bawah komando I. Werft-Division
01.10.1905 - 31.03.1906 Navigationsoffizier di kapal pantai lapis baja "Frithjof"
01.04.1906 - 30.09.1908 Di Biro Sandi Reichsmarine-Amt
01.10.1908 - 15.03.1909 Navigationsoffizier di kapal penjelajah berat "Yorck"
16.03.1909 - 21.07.1909 Di bawah komando I. Marine-Inspektion
22.07.1909 - 15.09.1909 Navigationsoffizier di kapal pantai lapis baja "Hildebrand"
01.10.1909 - 14.09.1910 Navigationsoffizier di kapal penjelajah berat "Yorck"
15.09.1910 - 30.09.1912 Navigationsoffizier di kapal yacht "Hohenzollern"
01.10.1912 - 13.06.1917 1. Admiralstabsoffizier beim Befehlshaber der Aufklärungsstreitkräfte
14.06.1917 - 07.01.1918 Chef des Stabes beim Befehlshaber der Aufklärungsstreitkräfte
17.01.1918 - 09.10.1918 Kommandant kapal penjelajah ringan "Cöln"
10.10.1918 - 13.10.1918 Di bawah komando Admiralstabs der Marine zur Verfügung (bersamaan dengan jabatannya sebagai "Perwakilan Front" di Großhauptquartier di Spa saat berlangsungnya perbaikan di galangan kapal terhadap penjelajah "Cöln" di akhir bulan September)
14.10.1918 - 03.12.1918 Di bawah komando Staatssekretär im Reichsmarineamt
04.12.1918 - 14.07.1919 Chef der Zentralabteilung des Reichsmarineamtes
01.07.1920 - 19.07.1922 Kepala Departemen di Marinearchiv
20.07.1922 - 18.09.1924 Inspekteur des Bildungswesens der Marine
19.09.1924 - 09.01.1925 Befehlshaber der leichten Seestreitkräfte der Nordsee
10.01.1925 - 30.09.1928 Chef der Marinestation der Ostsee
24.09.1928 - 30.09.1928 Chef der Marineleitung (sementara)
01.10.1928 - 31.05.1935 Chef der Marineleitung
01.06.1935 - 30.01.1943 Oberbefehlshaber der Kriegsmarine
30.01.1943 - 08.05.1945 Admiralinspekteur der Kriegsmarine
23.06.1945 - 20.11.1945 Ditangkap oleh Tentara Merah dan dikirim ke Moskow
20.11.1945 - 30.09.1946 Didakwa atas tuduhan kejahatan perang oleh Mahkamah Militer Internasional di Pengadilan Nürnberg
30.09.1946 - 26.09.1955 Dijatuhi hukuman seumur hidup setelah diputuskan bersalah
26.09.1955 Dibebaskan sebelum waktunya dari penjara Spandau karena alasan kesehatan

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
10.10.1898 Kaiserlich Chinesischer Orden vom doppelten Drachen III.Klasse, II.Stufe
12.12.1901 Chinagedenkmünze in Stahl
22.06.1907 Königlich Preußische Roter Adler-Orden IV.Klasse
17.09.1907 Ehrenritter II. Klasse des Grossherzoglich Oldenburgischen Haus- und Verdientsordens des Herzogs Peter Friedrich Ludwig mit der silbernen Krone
05.09.1911 Königlich Preußische Roter Adler-Orden IV.Klasse mit der Krone
05.09.1911 Komturkreuz des kaiserlich und königlich Österreich Franz Joseph-Ordens
14.05.1912 Komturkreuz des königliche Griechischen Erlöserordens
06.04.1913 Kaiserlich und königlich Russischer St. Stanislaus-Orden II.Klasse
19.11.1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
18.02.1915 Eisernes Kreuz I.Klasse
00.00.191_ Türkische Silberne Imtiaz-Medaille mit Säbel
00.00.191_ Türkischer Eiserner Halbmond
00.00.191_ Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz II.Klasse
03.06.1916 Ritterkreuz des königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern
22.08.1916 Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz I.Klasse
20.12.1916 Königlich Bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern und mit der Krone
20.11.1917 Königlich Bulgarische Kriegs-Erinnerungs-Medaille
04.09.1918 Kaiserlich und königlich Österreich Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration
00.00.1918 Königlich Preußische Dienstauszeichnungskreuz
16.11.1928 Grosskreuz des Königliche Spanischen Ordens für Verdienste zur See
00.08.1930 Grossoffizierkreuz des Chilen. Verdienstordens
03.06.1931 Königlich Ungarische Kriegs-Erinnerungs-Medaille mit Schwertern
07.05.1934 Grossoffizierkreuz des Königlich Italienische Ordens des heiligen Mauritius- und Lazarus
28.06.1934 Grosskreuz des Königlich Bulgarische Militär-Verdienstordens
09.10.1934 Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918
05.12.1934 Königlich Ungarische Verdienstorden I.Klasse
27.02.1936 Grosskreuz des Ordens der finnischer Weissen Rose
02.10.1936 Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I.Klasse
16.08.1936 Olympia-Ehrenzeichen I.Klasse
30.01.1937 Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP
00.00.193_ Grosskreuz des Jadeordens am weissen Bande mit roter Kante
29.09.1937 Grosskreuz des Königlicher Italienische Ordens des heiligen Mauritius- und Lazarus
09.11.1937 Japanischer Orden der aufgehenden Sonne I.Klasse am grossen Band mit Sternen
30.11.1937 Königlich Bulgarische Kriegs-Erinnerungs-Medaille mit Schwertern
02.06.1939 Grosskreuz des Königlicher Jugoslawische Ordens vom weissen Adler
21.08.1939 Grosskreuz des Königliche Spanischen Marineverdienstkreuzes in weiss
30.09.1939 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
30.09.1939 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
30.09.1939 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1
26.10.1939 Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes
03.09.1941 Grosskreuz des Königlich Bulgarische St. Alexander-Ordens mit Schwertern
14.10.1941 Königlich Rumänische Orden "Michael der Tapfere" III. bis I.Klasse
25.03.1942 Grosskreuz des finnische Freiheitskreuzes mit Schwertern
04.04.1942 Grosskreuz des Königlicher Italienische Militärordens von Savoyen
08.02.1943 Grosskreuz des Königliche Ungarische Verdienstordens am Kriegsbande mit Schwertern

Aufzeichnungen (Catatan):
* Erich Raeder berasal dari keluarga Protestan kelas menengah dari Wandsbeck. Dia sangat mengidolakan ayahnya yang merupakan seorang kepala sekolah yang otoriter dan selalu menekankan pada anaknya pentingnya agama, kepatuhan, kerja keras, dan sikap hidup berhemat (semua nilai ini dipegang teguh oleh Raeder di sepanjang usianya!). Hans Raeder juga memperingatkan anaknya bahwa bila Jerman berubah menjadi negara demokrasi, maka hal tersebut akan menjadi awal dari kehancuran karena itu artinya pemerintahan akan dikuasai oleh "orang yang bermain-main dengan politik" - melakukan apa yang terbaik bagi golongan mereka dan bukannya bagi negara (persis seperti apa yang terjadi di Indonesia sekarang!). Petuah ayahnya ini selalu dipegang teguh oleh Erich Raeder, dan di sepanjang hidupnya dia selalu memandang dirinya sendiri sebagai "Staatspolitische" (seseorang yang berada "di atas politik", alias orang yang selalu memikirkan apa yang terbaik bagi negaranya di atas partai dan golongan). Karenanya, sebagai seorang "perwira non-politis", Raeder mengklaim bahwa dukungannya pada kekuatan laut Jerman (Seemachtideologie) berdasarkan pada pertimbangan obyektifnya bagi kemajuan negara dan bukannya untuk mendukung Hitler dan Nazisme.
* Karir Raeder di Angkatan Laut Jerman berjalan dengan mulus dan cepat terutama karena kecerdasan serta kerja kerasnya. Koleganya mengenalnya sebagai orang yang "penyendiri, kurang nyaman dalam hubungan yang lebih dari hubungan kerja, relijius, otoriter, puritan, kurang menghargai terhadap inisiatif individu... dan sangat sensitif terhadap segala kritikan." Karena sikapnya yang dingin dan selalu menghindari kedekatan dengan orang lain, teman-teman Raeder (yang jumlahnya segelintir) mengakui bahwa sangat sedikit yang mereka ketahui tentang diri Raeder!
* Raeder menikah tahun 1903 dan mempunyai tiga orang anak dari istri pertamanya.
* Pada tahun 1904, Raeder (yang fasih berbahasa Rusia) dikirimkan ke Timur Jauh untuk menjadi pengamat Perang Rusia-Jepang yang sedang berkecamuk.
* Raeder menjadi kapten kapal yacht pribadi Kaiser Wilhelm II, "Hohenzollern", periode September 1910 s/d September 1912. Posisi ini membuat hubungannya menjadi dekat dengan sang Kaisar Jerman, sekaligus membantu karirnya di Kaiserliche Marine. Nantinya Raeder mengklaim bahwa dia sebenarnya tidak menginginkan "tugas kerajaan" tersebut, hanya saja sadar sepenuhnya bahwa setiap perwira yang menjadi kapten "Hohenzollern" biasanya akan lebih mudah menapaki jenjang karir selanjutnya. Hubungannya dengan Wilhelm II begitu dekatnya sehingga mereka tetap rutin saling menulis surat bahkan sampai sang Kaiser wafat di tahun 1941!
* Meskipun Raeder mendeskripsikan akan adanya "ikatan kuat" yang terjalin antara dirinya dengan Karl Dönitz (pengganti Raeder sebagai Panglima Kriegsmarine) sewaktu menjalani hukuman dalam penjara, Reichsarkitekt Albert Speer mengisahkan cerita yang berbeda yang senada dengan apa yang dikatakan oleh Dönitz dalam wawancaranya di kemudian hari. Dönitz masih keukeuh menyalahkan Raeder atas kebijakannya yang mengedepankan pembangunan "kapal permukaan yang gembrot", sementara di lain pihak mengesampingkan pembuatan U-boat yang lebih murah dan efektif. Di pihak lain, kenang Speer, Raeder sendiri menganggap Dönitz sebagai perwira yang terlalu ambisius dan memperlakukan penggantinya tersebut selayaknya atasan kepada bawahan. Beberapa tahun kemudian perseteruan diantara kedua dedengkot angkatan laut Jerman ini mereda saat Dönitz menyelesaikan masa penahanannya dan dibebaskan (1 Oktober 1956). Para pendukung merekalah yang berperan besar dalam rekonsiliasi antara Raeder dan Dönitz demi kepentingan yang lebih besar: Angkatan Laut. Raeder sendiri mengungkapkan perasaannya dalam memoarnya: "Reuni kami dalam kebebasan sangat dalam menyentuh hati kami berdua." Solidaritas yang mereka pertontonkan di depan publik terus beranjut sampai dengan meninggalnya Raeder tahun 1960, yang terlihat dari puja dan puji Raeder terhadap Dönitz dalam memoarnya, dan juga permintaan agar penggantinya tersebut nanti ikut membawakan pidato eulogi di upacara penguburannya. Bürgerfrieden (Perdamaian Umum) mereka, seperti istilah Dönitz, akan terus dikedepankan demi kepentingan persatuan dan kebutuhan untuk mengembalikan kehormatan angkatan laut Jerman pasca Perang Dunia II.


Sumber :
Buku "Erich Raeder: Admiral of the Third Reich" karya Keith Bird

Foto Erich Raeder

$
0
0
Biografi Erich Raeder bisa dibaca DISINI


Erika Hindermann (2 Januari 1888 - 8 Agustus 1959) adalah istri kedua dari Erich Raeder yang dinikahi tanggal 20 September 1920. Mereka dikaruniai seorang putri bernama Anita Raeder, yang nantinya menikah dengan Eberhard Diestel, anak mantan walikota Hamburg. Erika ditangkap oleh pasukan Soviet pada tahun 1945 dan baru dilepaskan tahun 1949. Raeder sendiri sebelumnya telah menikah dengan Augusta Schultz tahun 1903 dan mendapatkan tiga orang anak


Foto ini diambil di Wilhelmshaven tanggal 12 Desember 1933 dan memperlihatkan upacara penyambutan untuk kapal penjelajah ringan "Köln" yang dihadiri oleh para petinggi Nazi dan Reichswehr. Dari kiri ke kanan: Tidak diketahui, SA-Gruppenführer Wilhelm Brückner (persönlicher Adjutant Hitlers), SS-Oberführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Staatssekretäfr und Chef der Reichskanzlei), Admiral Dr.phil.h.c. Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Reichswehr). Hitler sendiri untuk pertama kalinya mengunjungi pangkalan angkatan laut Jerman tersebut tahun 1929 ditemani oleh Rudolf Hess dan Heinrich Himmler, dan tercatat berkunjung sebanyak 20 kali sampai dengan akhir perang. Perhatikan perbedaan cara hormat antara para pejabat Nazi dengan petinggi militer dalam foto ini!



Adolf Hitler memberi penghormatan dalam parade besar di Berlin untuk memperingati ulang tahun ke-47 dari Sang Führer, tanggal 20 April 1936. Di belakangnya, berjajar dari kiri ke kanan: Werner von Blomberg, Hermann Göring, Dr. h.c. Erich Raeder dan Gerd von Rundstedt


Upacara peringatan percobaan kudeta Hitler (Münich Putsch) yang diselenggarakan di Münich tanggal 9 November 1938. Di bawah, dari kiri ke kanan: Erich Raeder, Hermann Göring, Alfred Rosenberg, Adolf Hühnlein, Julius Streicher, Eugen Ritter von Schobert, Rudolf Hess dan Hugo Sperrle. Orang yang memegang bendera (Blutfahne atau Bendera Darah) adalah Jakob Grimminger


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menyambut Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) sebelum menaiki kapal perang Scharnhorst yang sedang berlabuh di Wilhelmshaven tanggal 1 April 1939. Di hari itu sang panglima Angkatan Laut Jerman dipromosikan oleh Hitler sebagai Großadmiral (Laksamana Besar)

Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Kassel, Jerman, tanggal 4 Juni 1939. Duduk baris depan dari kiri ke kanan: Charakter als Generaloberst Franz Ritter von Epp (wajah terpotong); Reichsführer-SS Heinrich Himmler; Generaloberst Wilhelm Keitel; Generaloberst Walther von Brauchitsch; Großadmiral Erich Raeder; SS-Gruppenführer Wilhelm Reinhard; Adolf Hitler; dan Gauleiter Karl Weinrich


Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Kassel, Jerman, tanggal 4 Juni 1939. SS-Gruppenführer Wilhelm Reinhard berdiri menghadap kamera dengan dipandang oleh Erich Raeder. Reinhard adalah General der Infanterie Kehormatan (Charakter als) dan dalam acara ini dia mengenakan seragam militernya dan bukan seragam hitam Allgemeine-SS. Di lehernya dia mengenakan medali Pour le mérite (27 Agustus 1917) zum Eichenlaub (1 Oktober 1918). Persis di atas kepala Raeder berdiri Joachim "Jochen" Peiper


Foto karya Hugo Jaeger yang memperlihatkan acara Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Kassel, Jerman, tanggal 4 Juni 1939. Duduk baris depan dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Karl Wolff; ? (sedikit tertutup oleh Bormann); Reichsleiter Martin Bormann; Charakter als Generaloberst Franz Ritter von Epp; Reichsführer-SS Heinrich Himmler; Generaloberst Wilhelm Keitel; Generaloberst Walther von Brauchitsch; Großadmiral Erich Raeder; Adolf Hitler; dan Gauleiter Karl Weinrich. Perwira SS berseragam hitam yang berdiri di depan tengah adalah SS-Oberführer Max von Behr. Duduk baris depan dari kanan ke kiri: Reichspressechef Otto Dietrich dan Charakter als General der Infanterie Carl Eduard Herzog von Sachsen-Coburg und Gotha. Sekarang masuk ke tribun belakang: SS-Brigadeführer yang duduk tepat di atas kepala von Sachsen-Coburg und Gotha sambil menatap ke kamera adalah Franz Breithaupt; Jenderal Heer yang duduk di atas di antara Raeder dan Hitler adalah charakter als Generalmajor und SA-Obergruppenführer Hans Georg Hofmann; Perwira yang duduk tepat di muka wajah von Behr adalah SA-Obergruppenführer und Reichskriegsoperferführer Hanns Oberlindober


Foto karya Hugo Jaeger yang memperlihatkan acara Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Kassel, Jerman, tanggal 4 Juni 1939. Dalam foto ini kita bisa melihat Jenderal Hiroshi Oshima, Duta Besar Jepang untuk Jerman


Adolf Hitler dalam upacara penghormatan Legion Condor tanggal 6 Juni 1939. Seperti biasa, saya akan mencoba mengidentifikasi figur-figur terkenal yang nongol di foto ini: Di belakang Hitler adalah SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner; sedikit di sebelah kanan (memakai baju coklat menghadap kamera) adalah salah seorang komandan Legion Condor Hellmuth Volkmann (pangkat terakhir General der Flieger); tiga orang di bagian tengah dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder, Generaloberst Walther von Brauchitsch dan Reichsmarschall Hermann Göring; perwira yang berjalan paling kanan dengan memakai baju coklat dan wajahnya tertutup bendera adalah komandan terakhir Legion Condor Wolfram Freiherr von Richthofen (pangkat terakhir Generalfeldmarschall); di belakang von Richthofen dengan seragam Allgemeine-SS hitam pasti anda pun tahu, Reichsführer Heinrich Himmler, sedangkan jenderal Luftwaffe di sebelahnya adalah Otto Deßloch (pangkat terakhir Generaloberst). Papan-papan nama yang berada di latar belakang berisikan mereka-mereka dari Legion Condor yang telah gugur di medan pertempuran Spanyol

 
Adolf Hitler sedang membahas strategi penyerangan ke Prancis bersama para jenderal-jenderalnya di Wolfsschlucht Brûly-de-Pesche, Belgia, bulan Juni 1940. Dari kiri ke kanan: Major im Generalstab Wilhelm "Willy" Deyhle (Adjutant Chef Wehrmacht-Führungsamt Jodl), Generalmajor Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), Hitler, Generaloberst Walther von Brauchitsch (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht, OKW), dan Großadmiral Dr.phil.h.c. Erich Raeder (Chef des Oberkommandos der Kriegsmarine, OKM)


Suasana penandatanganan menyerahnya Prancis ke tangan Jerman yang dilaksanakan di Compiègne tanggal 22 Juni 1940. Setelah delegasi Prancis selesai tandatangan dan pergi, giliran pemimpin Jerman Adolf Hitler yang datang ke lokasi dan diiringi oleh para pejabat tinggi Jerman. Dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop, Wilhelm Keitel, Walther von Brauchitsch, Rudolf Hess, Erich raeder, Adolf Hitler dan Hermann Göring



Suasana penandatanganan menyerahnya Prancis ke tangan Jerman yang dilaksanakan di Compiègne tanggal 22 Juni 1940. Dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Menteri Luar Negeri), Wilhelm Keitel (Panglima Wehrmacht), Hermann Göring (Panglima Luftwaffe), Rudolf Hess (Deputi Partai Nazi), Adolf Hitler (Führer), Erich Raeder (Panglima Kriegsmarine) serta Walther von Brauchitsch (Panglima Heer)


Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) menganugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes kepada Kapitänleutnant Otto Kretschmer dan para awak U-99 crew di pangkalan U-boat Lorient (Prancis) tanggal Agustus 1940. Berita penganugerahannya sendiri telah diterima Kretschmer sehari sebelumnya di laut lepas saat dalam perjalanan pulang ke pangkalan Bagi yang belum tahu siapa Kretschmer, dialah komandan kapal selam paling sukses dalam Perang Dunia II yang menenggelamkan 47 kapal dengan total tonase 274.418 GRT! BTW, boleh juga tuh belatinya Raeder. Minta dooong!!!

 
Kapitänleutnant Otto Schuhart (kiri, komandan U-29) bersama dengan Panglima Angkatan Laut Erich Raeder (kedua dari kiri) dan Panglima U-boat Karl Dönitz (kanan)

 
Ketiga pimpinan Angkatan Bersenjata memberi ucapan selamat untuk Hitler atas ulang tahunnya, tanggal 21 April 1941. Sehari kemudian Yunani menyatakan penyerahannya setelah diinvasi oleh pasukan Jerman dan Italia. Disini terlihat dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Panglima Angkatan Darat), Reichsmarschall Hermann Göring (Panglima Angkatan Udara) dan Großadmiral Erich Raeder (Panglima Angkatan Laut). Wajah yang nyelip di belakang sambil tersenyum tampaknya adalah Reichspressechef Otto Dietrich


Großadmiral Erich Raeder (kiri) memperkenalkan Admiral Karl Dönitz kepada duta besar Jepang untuk Jerman Hiroshi Oshima, Desember 1942


Rudolf Hess bersama para pejabat tinggi Nazi lainnya dalam persidangan Nürnberg. Baris pertama dari kiri ke kanan : Hermann Göring, Rudolf Hess, Joachim von Ribbentrop dan Wilhelm Keitel. Baris kedua dari kiri ke kanan : Karl Dönitz, Erich Raeder, Baldur von Schirach dan Fritz Sauckel

 
Para tokoh Nazi dalam sidang Pengadilan Nürnberg (1945). Dari kiri ke kanan, baris belakang: Karl Dönitz, Erich Raeder, Baldur von Schirach, Fritz Sauckel, Alfred Jodl, Franz von Papen, Arthur Seyß-Inquart, dan Albert Speer. Baris depan: Hermann Göring, Joachim von Ribbentrop, Wilhelm Keitel, Ernst Kaltenbrunner, Alfred Rosenberg, dan Hans Frank 



Para tokoh Nazi dalam sidang Pengadilan Nürnberg (1945). Dari kiri ke kanan, baris belakang: Karl Dönitz, Erich Raeder, Baldur von Schirach, Fritz Sauckel, Alfred Jodl, Franz von Papen, Arthur Seyß-Inquart, Albert Speer, Konstantin von Neurath, dan Hans Fritsche. Baris depan: Hermann Göring, Rudolf Hess, Joachim von Ribbentrop, Wilhelm Keitel, Ernst Kaltenbrunner, Alfred Rosenberg, Hans Frank, Wilhelm Frick, Julius Streicher, Walter Funk dan Hjalmar Schacht. Yang terakhir (Schacht) pernah berkunjung ke Indonesia selepas Perang Dunia II! 

 
Para tokoh Nazi dalam sidang Pengadilan Nürnberg (22 November 1945). Dari kiri ke kanan, baris belakang: Karl Dönitz, Erich Raeder, Baldur von Schirach, Fritz Sauckel, dan Alfred Jodl. Baris depan: Hermann Göring, Joachim von Ribbentrop, Wilhelm Keitel, dan Alfred Rosenberg. Di depan adalah tim pembela 



Para tokoh Nazi dalam sidang Pengadilan Nürnberg (30 September 1946). Dari kiri ke kanan, baris belakang: Karl Dönitz, Erich Raeder, Baldur von Schirach, Fritz Sauckel, Alfred Jodl, Franz von Papen, Arthur Seyß-Inquart, Albert Speer, Konstantin von Neurath, dan Hans Fritsche. Baris depan: Hermann Göring, Rudolf Hess, Joachim von Ribbentrop, Wilhelm Keitel, Ernst Kaltenbrunner, Alfred Rosenberg, Hans Frank, Wilhelm Frick, Julius Streicher, Walter Funk dan Hjalmar Schacht 


 Erich Raeder dan istri (Erika Hindermann) bersama dengan Karl Dönitz dalam acara inaugurasi Monumen Kehormatan Angkatan Laut (Marine-Ehrenmal) buatan Profesor Giess di sebuah gereja di Wilhelmshaven yang didirikan untuk mengenang para korban perang laut dari semua negara, tanggal 2 Juni 1957. Ikut hadir dalam acara ini Rolf Johannesson yang merupakan panglima Bundesmarine Jerman Barat
 

Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

Foto Peringatan Münich Putsch

$
0
0

Upacara peringatan percobaan kudeta Hitler (Münich Putsch) yang diselenggarakan di Münich tanggal 9 November 1938. Di bawah, dari kiri ke kanan: Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Reichsleiter Alfred Rosenberg (Beauftragter des Führers für die Überwachung der gesamten geistigen und weltanschaulichen Schulung und Erziehung der NSDAP), NSKK-Korpsführer Adolf Hühnlein, Gauleiter Julius Streicher (Gauleiter Franken), General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (Kommandierender General VII.Armeekorps), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), dan General der Flieger Hugo Sperrle (Oberbefehlshaber Luftflotte 3). Orang yang memegang bendera (Blutfahne atau Bendera Darah) adalah SS-Obersturmbannführer Jakob Grimminger (Stab der 1. SS-Standarte in München und Stab des SS-Oberabschnitt Süd). Foto oleh Hugo Jaeger


Sumber :
www.life.com

Foto Berwarna Hermann Göring

$
0
0
Upacara peringatan percobaan kudeta Hitler (Münich Putsch) yang diselenggarakan di Münich tanggal 9 November 1938. Di bawah, dari kiri ke kanan: Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Reichsleiter Alfred Rosenberg (Beauftragter des Führers für die Überwachung der gesamten geistigen und weltanschaulichen Schulung und Erziehung der NSDAP), NSKK-Korpsführer Adolf Hühnlein, Gauleiter Julius Streicher (Gauleiter Franken), General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (Kommandierender General VII.Armeekorps), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), dan General der Flieger Hugo Sperrle (Oberbefehlshaber Luftflotte 3). Orang yang memegang bendera (Blutfahne atau Bendera Darah) adalah SS-Obersturmbannführer Jakob Grimminger (Stab der 1. SS-Standarte in München und Stab des SS-Oberabschnitt Süd). Foto oleh Hugo Jaeger


 Hitler bersama dengan para petinggi Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) di hari ulangtahunnya yang ke-53 tanggal 20 April 1942. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Reichsorganisationsleiter der NSDAP), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im OKW, Oberkommando der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Verbindungsoffizier zischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), SS-Oberführer Prof. Dr.ing. Ferdinand Porsche (Wehrwirtschaftsführer), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan SS-Obergruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Reichsminister ohne Portfeuille und Chef der Reichskanzlei). Foto oleh Walter Frentz


Sumber :
Foto koleksi Hugo Jaeger
Foto koleksi Walter Frentz 
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.life.com

Foto Memel di masa Pendudukan Jerman (1939-1945)

$
0
0
Adolf Hitler memasuki wilayah Memel (Klaipėda) diiringi oleh para perwira Wehrmacht tanggal 24 Maret 1939. Wilayah ini menjadi akar sengketa antara Jerman dan Lithuania dimana pada tanggal 20 Maret 1939 (hanya lima hari setelah Jerman mencaplok Cekoslowakia) Hitler mengultimatum Menteri Luar Negeri Lithuania Juozas Urbšys untuk mengembalikan wilayah tersebut ke tangan Jerman (yang dihadiahkan ke Lithuania oleh Sekutu seusai Perang Dunia Pertama) atau angkatan perangnya akan menyerbu negara di kawasan Baltik tersebut. Akhirnya dua hari kemudian pemerintahan Lithuania menyerah pada tekanan Jerman. Pendudukan Memel adalah akuisisi teritorial terakhir Jerman sebelum Perang Dunia II Pecah. Dalam foto ini sedikit muka-muka mesum yang teridentifikasi: 1. Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), 2. Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), 3. Reichsführer-SS Heinrich Himmler, 4. General der Artillerie Georg von Küchler (Kommandierender General I. Armeekorps), 5. Generalmajor Joachim von Kortzfleisch (Kommandeur 1. Infanterie-Division), dan 6. Oberst Walter Weiß (Kommandeur Infanterie-Regiment 1 / 1.Infanterie-Division)


Adolf Hitler memasuki wilayah Memel (Klaipėda) diiringi oleh para perwira Wehrmacht tanggal 24 Maret 1939. Identifikasinya: 1. Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), 2. Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), 3. General der Artillerie Georg von Küchler (Kommandierender General I. Armeekorps), 4. Reichsführer-SS Heinrich Himmler, 5. Major Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), 6. Generalmajor Joachim von Kortzfleisch (Kommandeur 1. Infanterie-Division), dan 7. Oberst Walter Weiß (Kommandeur Infanterie-Regiment 1 / 1.Infanterie-Division)


Sumber :
www.forum.axishistory.com

Schellenbaum (Jingling Johnnie)

$
0
0



Adolf Hitler memasuki wilayah Memel (Klaipėda) diiringi oleh para perwira Wehrmacht tanggal 24 Maret 1939. Wilayah ini menjadi akar sengketa antara Jerman dan Lithuania dimana pada tanggal 20 Maret 1939 (hanya lima hari setelah Jerman mencaplok Cekoslowakia) Hitler mengultimatum Menteri Luar Negeri Lithuania Juozas Urbšys untuk mengembalikan wilayah tersebut ke tangan Jerman (yang dihadiahkan ke Lithuania oleh Sekutu seusai Perang Dunia Pertama) atau angkatan perangnya akan menyerbu negara di kawasan Baltik tersebut. Akhirnya dua hari kemudian pemerintahan Lithuania menyerah pada tekanan Jerman. Pendudukan Memel adalah akuisisi teritorial terakhir Jerman sebelum Perang Dunia II Pecah. Dalam foto ini sedikit muka-muka mesum yang teridentifikasi: 1. Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), 2. Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), 3. General der Artillerie Georg von Küchler (Kommandierender General I. Armeekorps), 4. Reichsführer-SS Heinrich Himmler, 5. Major Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), 6. Generalmajor Joachim von Kortzfleisch (Kommandeur 1. Infanterie-Division), dan 7. Oberst Walter Weiß (Kommandeur Infanterie-Regiment 1 / 1.Infanterie-Division)

 
Salah satu "pengisi acara" dalam upacara penghormatan untuk Legion Condor yang dihelat di lapangan Lustgarten, Berlin, tanggal 6 Juni 1939. Instrumen di atas (yang biasa dikenal sebagai "Jingling Johnnie" oleh orang Inggris) namanya adalah "Schellenbaum", sedangkan bendera yang ditambahkan di dalamnya dinamakan dengan "Schellenbaumflagge"


Prajurit-prajurit Wehrmacht berbaris di sepanjang rute parade di Champs-Élysées, Paris, dipimpin oleh seorang Obermusikmeister dari Musikkorps unitnya. Reichsadler divisi (Schellenbaumflagge) dari 30. Infanterie-Division bisa terlihat di latar belakang, di atas Schellenbaum (Jingling Johnnie). Perhatikan bahwa mereka memakai sepatu pendek bergaiter dan bukannya sepatu boot yang sedikit lebih tinggi. Pada waktu pendudukan Jerman (1940-1944), warga kota Paris biasanya bercanda tentang ketepatan waktu parade pasukan Wehrmacht yang tak terkalahkan: "Apa sebabnya Champs-Élysées dibatasi oleh pepohonan? ... supaya orang-orang Jerman dapat berbaris di bawah bayangannya!" Foto oleh André Zucca



Sumber :
Foto koleksi Hugo Jaeger
www.forum.axishistory.com
www.life.com
www.peopleus.blogspot.com

Foto Pertempuran Spartakovka (Agustus 1942)

$
0
0
Serangan pasukan Jerman dari Gruppe Drumpen terhadap posisi pertahanan Soviet di Spartakovka di pagi hari tanggal 24 Agustus 1942 didahului oleh bombardir artileri dari meriam-meriam 88mm serta bom-bom yang dijatuhkan oleh pembom tukik Junkers Ju 87B "Stuka". Deretan Panzerkampfwagen III telah siap untuk bergerak maju begitu tembakan artileri berhenti


Dalam Pertempuran Spartakovka (24 Agustus 1942), sebuah tank berat KV-1 Soviet terbakar hebat setelah mendapat hantaman peluru dari meriam anti-tank Jerman. Meskipun dalam pertempuran ini 16. Panzer-Division mencatat beberapa kesuksesan dalam fase awal, mereka mendapati pertahanan musuh makin menguat, terutama di perbatasan terluar kota Stalingrad. Beberapa tank Soviet yang melakukan serangan balasan bahkan sampai menembus pos komando Panzergrenadier-Regiment 64!


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad

Marder

$
0
0



Oleh : Hostuf Ajisaka

Marder adalah model-model tank dari tank destroyer Jerman yang diproduksi untuk menggantikan peran dari Panzerjäger. Ada tiga seri Marder, yaitu Marder I, Marder II, dan Marder III. Marder I mulai diproduksi pada akhir 1941 untuk menghadapi T-34 Uni Soviet. Untuk keperluan ini, Panzerjäger tidak efektif, karena meriam 47 mm sama sekali tidak dapat menembus pelindung T-34. Maka, militer Jerman mendesain tank destroyer baru yang lebih kuat dengan memakai meriam 75 mm.


1. Marder I



Marder I di tahun 1943


Alfred Becker di dalam pabrik konstruksinya di Kota Paris

 Generalfeldmarschall Erwin Rommel ketika menginspeksi Divisi Panzer ke-21 bersama General Feuchtinger dan Major Becker pada Mei 1944, di Normandia

Marder I mulai diproduksi pada Mei 1942 dengan nama 7.5 cm Pak 40/1 auf Geschützwagen Lorraine Schlepper (f), SdKfz 135. Ide perancangan Marder I didapatkan dari Kapten Alfred Becker dari Divisi Infanterie ke-227. Dia adalah orang yang pertama kali memiliki ide untuk menempatkaan beberapa meriam artileri di atas beberapa chassis traktor pengangkut Perancis Tracteur Blinde 37L (Lorraine) yang berhasil dirampas sebanyak 300 unit selama Blitzkrieg. Pimpinan militer Jerman menindaklanjuti hasil percobaan Kapten Becker dengan memasang meriam antitank 75 mm PaK 40 L/46. Marder I pertama kali tampil di medan tempur Rusia pada tahun 1942.

Pada pertengahan Juli dan Agustus 1942, 170 unit Marder telah dibuat dengan memakai chassis Lorraine. Kemudian, beberapa tank Perancis dan tank Polandia lainnya juga dikonversi sebagai dasar pembuatan Marder I, termasuk Hotchkiss H39 dan FCM 36. Marder I pada umumnya digunakan di Front Timur dan telah banyak membawa kesuksesan. Kemudian mereka pun menjadi komponen yang sangat penting pada Divisi lapis baja Divisi Panzer ke-21 di Normandia.


2. Marder II



 Marder II (Sd.Kfz. 131) di wilayah Uni Soviet pada tahun 1943

 Marder II mulai diproduksi pada Juni 1942 dengan menggunakan chassis Panzer II. Senjata yang digunakan sama dengan Marder I, yaitu 75 mm PaK. Beberapa unit juga ada yang menggunakan 76,2 mm (76,2 mm PaK 36 L/.51,5) yang berasal dari meriam-meriam antitank milik Uni Soviet yang berhasil dirampas. Ada beberapa versi dari Marder II, dan yang terpenting ada dua, Sd.Kfz. 132 (Sonderkraftfahrzeug 132) dan Sd.Kfz. 131. Versi Sd.Kfz. 132 dibuat dengan chassis Panzer II Ausf. D dan E, dengan meriam 76,2 mm. Sedangkan Sd.Kfz. 131 dibuat dengan chassis Panzer II Ausf. A, B, dan C. Versi ini didesain ulang untuk memperluas kompartmen awak dan memakai meriam 75 mm PaK 40 L/46.


3. Marder III



 Marder III diproduksi dengan nama resmi Panzerjäger 38(t) für 7.62 cm PaK 36(r), Sd.Kfz. 139 dan memakai chassis  Panzer 38(t). Marder versi ini meskipun memakai meriam 76,2 mm tetapi telah dimodifikasi sehingga dapat menembakkan amunisi 75 mm standar Jerman. Selain meriam, Marder III juga dilengkapi dengan sebuah senapan mesin 7,92 MG 37. Model ini kemudian didesain ulang dengan memindahkan mesin ke belakang, dan selanjutnya diberi nama 7,5 cm PaK 40/3 auf Panzerkampfwagen 38(t) Ausf. H, Sd.Kfz. 138.

Pada model berikutnya, yaitu Panzerjäger 38(t) mit 7.5 cm{aK 0/3 Ausf. M, Sd,Kfz 138, senapan mesin tidak lagi dipasang pada badan tank, melainkan dilepas dan dibawa oleh kru. Semua model dari Merden terbuka pada bagian atas, sehingga tidak ada pelindung pada bagian atas.

Marder dikenal cukup handal dan strategis. Jarang sekali mengalami masalah mesin seperti overheatiing, terutama untuk chassis Panzer 38(t). Satu-satunya kelemahan adalah bagian atas yang terbuka membuat Marder tidak cocok untuk digunakan dalam pertempuran kota maupun hutan belantara, karena awaknya memiliki resiko yang sangat tinggi untuk menjadi sasaran empuk sniper lawan yang bersembunyi di gedung-gedung tinggi, atau pun serangan udara.



Statistis Marder:
A. Kelas : Light Tank Destroyer
B. Berat :
-) 8 ton (Marder I)
-) 10,7 ton (Marder II Sd.Kfz. 132, Sd.Kfz. 131)
-) 10,3 ton (Marder III Sd.Kfz. 139)
-) 10,8 ton (Marder III Sd.Kfz. 138)
C. Senjata Utama :
-) 75 mm PaK 40 L/46 (Marder I, Marder II Sd.Kfz 131, Marder III Sd.Kfz. 138)
-) 76,2 mm PaK 36 L/51,5 (Marder II Sd.Kfz. 132, Marder III Sd.Kfz. 139)
D. Jumlah Kru : 5 orang
E. Pelindung :
-) 5 – 10 mm (Marder I)
-) 5 – 30 mm (Marder II)
-) 10 – 50 mm (Marder III)
F. Kecepatan :
-) 35 km/jam (Marder III Sd.Kfz . 138)
-) 38 km/jam (Marder I)
-) 40 km/jam (Marder II Sd.Kfz. 131)
-) 42 km/jam (Marder III Sd.Kfz 139)
-) 55 km/jam (Marder II Sd.Kfz. 132)


Sumber :
-Darmawan, Muh. Daud (2010). "Kendaraan Tempur Perang Dunia II". Penerbit NARASI
-www.en.wikipedia.org
-www.acemodel.com.ua



RAF Medmenham, Upaya Sekutu Menghancurkan Fasilitas Roket Jerman

$
0
0



Oleh : Waffen Armee


Peringatan 70 tahun D-Day 6 Juni 2014 lalu masih menyisakan berbagai kenangan dalam diri veteran Perang Eropa. Salah satunya adalah tentang kisah divisi pemotretan udara  AU Inggris  yang namanya  jarang dipublikasikan. Peran mereka selalu tenggelam di balik kesangaran epik skuadron-skuadron kombatan Sekutu. Setidaknya sampai suatu ketika mereka menggelar serangkaian operasi foto udara yang amat menentukan akhir Perang Eropa. Berkat operasi ini lah, kini, hampir semua negara menyadari pentingnya unit pemotretan udara.
 
Tanpanya, Perang Eropa atau Perang Dunia II mungkin akan berakhir beda. Hal ini dinilai tak berlebihan jika mengetahui peran divisi pemotretan udara di RAF (Royal Air Force) Medmenham dalam pencarian bunker-bunker penyimpanan V-1 dan V-2. Keduanya adalah senjata rahasia sekaligus senjata pamungkas Jerman yang amat menakutkan. Warga Inggris, termasuk tentara Sekutu, tak akan pernah bisa melupakan bunyi desis keras setiap kali bom-bom terbang itu akan menukik dan meluluhlantakkan apa aja yang ada di hadapannya.

V-1 adalah sejenis rudal darat ke-darat, sementara V-2 bisalah jika disebut sebagai roket balistik berhulu ledak tinggi.  Jika disimak dari bentuknya, tak bisa dipungkiri, keduanya adalah embrio rudal jelajah dan rudal balistik antar benua yang hingga sekarang masih menjadi momok masyarakat dunia.
 
Dalam Perang Eropa, Inggris dan ibukota London adalah sasaran utama karena dari tempat inilah Jerman tahu Sekutu mengatur semua rencana serangan ke Jerman dan semua wilayah yang di duduki Nazi. V-1 tercatat mulai menyerang  sejak 13 Juni 1944 atau sekitar seminggu setelah Panglima Sekutu Jenderal Dwight D. Eisenhower melancarkan serangan pembuka (D-Day) ke Normandia. Sementara V-2 mulai menghujani tempat yang sama  tiga bulan kemudian. Serangan ini hampir tak bisa ditangkis karena tak ada satu pun senjata anti serangan udara yang mampu menghadangnya di tengah jalan. Tak heran, jika horor yang tercipta pun amat membekas dalam diri setiap penduduk dan tentara yang bertugas di Inggris.
 
Horor yang paling menakutkan dan meruntuhkan nyali, utamanya adalah V-1. Dari kejauhan, bom terbang ini menciptakan bunyi desis yang lambat laun semakin keras sebelum akhirnya menukik dan membumihanguskan benda apa saja yang dihantamnya. Itu sebab, arsenal yang satu ini kerap disebut buzz bomb atau doodle bugs karena “kehadirannya” mirip serangan sekelompok serangga raksasa. Sejak 13 Juni itu, pimpinan Nazi Jerman Adolf Hitler setidaknya  telah memerintahkan untuk meluncurkan 100 unit V-1. Akibat serangan ini, lebih dari 6.000 penduduk London tewas, 17.000 terluka dan ribuan gedung runtuh.
 
V-1 yang bentuknya seperti pesawat terbang tanpa awak diluncurkan dengan ketapel lalu melesat dengan kecepatan 350 mil/jam di ketinggian 3.000 kaki. Di mocong setiap arsenal seberat dua ton ini, termuat 2.000 pon bahan peledak. Meski ratusan pesawat Spitfire telah dikerahkan untuk memburu sejadi-jadinya, sangat sedikit  yang benar-benar mampu menjatuhkannya di tengah jalan. Petaka dan kengerian yang ditimbulkan V-2 lebih-kurang mirip dengan V-1.

Jerman telah meluncurkan sekitar 4.300 unit V-2 ke arah daratan Inggris, yang efek ledakannya kemudian membunuh 2.500 orang dan melukai 6.000 orang lainnya.
 
Tak kurang dari PM Inggris Winston Churchill dan Panglima Sekutu Dwight D. Eisenhower dibuat pusing menghadapi senjata yang tak pernah mereka bayangkan ini. Mereka sempat memerintahkan upaya pencarian situs-situs peluncuran dan pemboman terukur ke sejumlah tempat yang dicurigai, yakni di wilayah Perancis. Namun, Jerman terlalu pintar untuk menyamarkan situs-situs tersebut sehinga tak mudah dikenali dari udara. Situs-situs peluncurannya pun disebar di berbagai negara, sehingga selalu memiliki kesempatan menyerang manakala situs yang lain diserang lawannya.
 
Apakah Sekutu tak mampu mengantisipasi kehadiran arsenal yang kerap disebut Hitler sebagai The German’s Secret Revenge Weapons itu? Sebenarnya tidak juga. Dari pertanyaan ini lah  kemudian merebak kisah tentang peran perwira mapun akademisi yang bekerja di RAF Medmenham  dalam peringatan D-Day kemarin, juga tentang Operasi Hydra dan Crossbow yang mereka jalankan. Kedua operasi disadari jarang diceritakan, karena selalu tenggelam dengan kisah-kisah heroik lain yang lebih menarik disimak kalangan muda di Eropa.

Operasi Hydra dan Crossbow
Meski seratus  V-1 dan ribuan  V-2 telah membumihanguskan Inggris dan London, kehancuran yang lebih besar diam-diam sesungguhnya telah ditepis  RAF Medmenham. Dari markas yang terletak di Danesfiled House, Buckinghamshire, Inggris itulah,  para ahli interpretasi foto udara  telah berhasil “mengungkap” fasilitas perancangan/pembuatan serta bunker-bunker penyimpanan kedua bom pintar, jauh sebelum serangan ke Inggris itu terjadi. Berkat temuan ini pula selanjutnya rencana peluncuran ribuan V-1 dan V-2 berhasil digagalkan.

Fasilitas dan bunker-bunker itu dibombardir lewat serangkaian serangan udara. Dalam catatan resmi pasukan Sekutu, misi pemboman digelar lewat Operasi Hydra pada 17/18 Agustus 1943, dan kedua, Operasi Crossbow pada November 1943. Hydra digelar untuk menghancurkan fasilitas perancangan serta uji-coba V-1 dan V-2 di Peenemunde, pesisir di sebelah barat Jerman yang menghadap ke Laut Baltik. Sementara  Crossbow diarahkan untuk menghancurkan pusat peluncuran V-1 dan V-2 di La Coupole, Pas-de-Calais, Perancis – yang posisinya sudah head-on dan siap menyerang Inggris dari jarak dekat.

Crossbow sendiri bisa dibilang merupakan kelanjutan Hydra. Operasi ini digelar dengan semangat tinggi karena Sekutu semakin meyakini bahwa Jerman serius membangun persenjataan khusus yang memang dikerjakan untuk memenangkan Perang Eropa.

Inisiatif Hydra sendiri, alkisah, dimulai secara kebetulan setelah dinas intelijen Inggris, MI6, mengintersep surat rahasia berisi upaya pengembangan senjata rahasia Jerman pada November 1939. Surat ini ditulis oleh seseorang dalam perjalanan ke Oslo, Norwegia, yang bekalangan diketahui merupakan ahli matematika dan fisikawan Jerman bernama Hans Ferdinand Mayer. Tapi untuk beberapa waktu MI6 tak memberi respon yang memadai.  Kuatir isinya berupa jebakan, mereka hanya berujar: “Too good to be true.”

Tak demikian respon yang diberikan RAF Medmenham. Untuk memastikan kebenaran isi surat tersebut, mereka mengerahkan penerbangan Spitfire dan Hurricane  menyusup ke berbagai tempat di wilayah musuh dan melakukan pemotretan udara di sana. Penerbangan yang sebenarnya terbilang nekad ini akhirnya sampai pada serangkaian foto yang memperlihatkan fasilitas yang aneh. Kening para analis para Photographic Interpreter (PI) berkerut ketika pandangan mata mereka tertuju pada sederetan bangunan mirip fasilitas pengembangan senjata. Tapi sampai titik itu, mereka tak pernah tahu senjata jenis apa yang tengah dikembangkan Jerman, karena Sekutu tak pernah punya padanannya.

Untuk memastikan fasilitas tersebut, pihak Inggris pun mengintrogasi sejumlah tawanan dan intel Polandia, dan PM Inggris Winston Churchill selanjutnya memutuskan untuk membom. Tapi lokasi fasilitas ini tak mudah ditembus. Letaknya jauh di belakang garis pertahanan lawan. “Oleh karena Peenemunde di luar jangkauan sinyal radio navigasi, pemboman harus dilakukan saat terang bulan. Kita tak bisa menjamin keselamatan mereka, jika di sana mereka berhadapan dengan para penempur Jerman. Tapi, walau bagaimanapun, sasaran itu harus dimusnahkan!” Demikian seru Churchill.



Serangan Pasukan Katak Regia Marina ke Pelabuhan Alexandria

$
0
0



Oleh : Waffen Armee

Setelah mengalami kekalahan atas Inggris dalam Pertempuran Tanjung Matapan (28 Maret 1941), Regia Marina (Angkatan Laut Italia) mulai menyusun rencana pembalasan. Rencana balas dendam ini sebenarnya termasuk bagian dari komando operasi komando elit Decima Flottiglia MAS sejak tahun 1940 sebagai upaya melumpuhkan kekuatan angkatan laut Inggris di pelabuhan Alexandria. Senjata yang akan digunakan ialah senjata khusus yang ujungnya dilengkapi hulu ledak seberat 220 kg. Senjata bawah air ini disebut SLC (Siluro a Lento Corsa).

SLC sendiri adalah torpedo yang membutuhkan penunggang untuk mengendalikannya, dan merupakan senjata rahasia Italia di Perang Dunia II. Torpedo ini memiliki panjang 5,5 m dengan diameter 0,5 m dan digerakkan oleh sebuah motor listrik dengan kecepatan 4 km/jam. Senjata ini mampu menjangkau jarak hingga 16 km. Selain itu, senjata ini juga dapat bergerak hingga di kedalaman 30 m, cukup aman untuk bersembunyi dari pantauan kapal-kapal pengintai.

Satu bulan kemudian Italia mengirimkan kapal selam Gondar yang membawa 3 SLC beserta 6 operator SLC dan 2 cadangan menuju Alexandria. Di antara para operator itu ada Tenente (Letnan) Elios Toschi sang penemu SLC. Tetapi di perjalanan mereka dipergoki kapal perusak Australia HMAS Stuart dan langsung dihujani serangan. Gondar mendapat kerusakan namun masih mampu menyelam. Kesialan tidak berhenti sampai disini. Keesokan harinya ketika harus naik ke permukaan untuk mengisi baterai, Gondar dipergoki pesawat patroli Short Sunderland dan diserang. Spontan Gondar lumpuh.

Menyadari serangan ke Alexandria tidak mungkin dilakukan, Capitano (Kapten) Fransesco Brunetti memerintahkan awaknya untuk meninggalkan Gondar. Khawatir Gondar akan jatuh ke tangan Inggris, ia pun memerintahkan agar menenggelamkan Gondar. Semua awak yang selamat ditawan termasuk Tenente Elios Toschi. Namun ia berhasil melarikan diri  dan mencapai pelabuhan di Goa, India. Setelah repatriasi, ia berhasil pulang ke Italia dan kembali bergabung dengan Regia Marina.

Setelah mempelajari kegagalan-kegagalan yang terjadi, Regia Marina mulai mempelajari dengan seksama gerak-gerik musuhnya. Akhirnya diputuskan kapal-kapal yang akan dijadikan target penyerangan: HMS Furious, HMS Valliant dan HMS Queen Elizabeth (kapal bendera Laksamana Sir Andrew Cunningham).

Pada 3 Desember 1941, operasi dilaksanakan. Dengan menggunakan kapal selam Scirè, mereka membawa diam-diam 3 SLC meninggalkan pangkalan La Spezia. Dalam waktu 6 hari perjalanan mereka di Leros, Yunani. Setiap awak di dalamnya siaga satu, tidak ada seorang pun yang boleh meninggalkan kapal meski untuk sekedar membeli rokok. Demi kerahasiaan operasi, intelijen Italia memberi rumor bahwa kapal selam Scirè mengalami kerusakan yang menyebabkannya harus berlabuh di Leros untuk diperbaiki.

Beberapa hari kemudian, pesawat amfibi yang membawa 10 anggota Regia Marina datang. Mereka lah yang akan menunggangi SLC dalam operasi yang mendapat sebutan Operasi GA-3 ini, yaitu:

1. SLC 221, ditunggangi oleh Capitano Luigi Durand De La Penne dan Tenente Emilio Bianchi. Target mereka adalah HMS Valiant.

2. SLC 222, ditunggangi oleh Capitano Antonio Marceglia dan Tenente Spartaco Schergat dengan target HMS Queen Elizabeth

3. SLC 223, ditunggangi oleh Capitano Vincenzo Martellotta dan Tenente Mario Marino dengan target HMS Furious atau HMS Illustrious.

Malam hari pada tanggal 18 Desember 1941, kapal selam Scirè dibawah komando Capitano Junio Borghese mendekati Alexandria. Setelah situasi dirasa aman, Scirè mulai naik ke permukaan. Sebelum para penunggang SLC berangkat, Il Capitano memberi taklimat. Jika misi berhasil, mereka akan dijemput di Rosetta. Namun jika misi gagal atau dibatalkan, mereka akan dianggap hilang atau tewas.

Kendala muncul saat mereka hampir tiba di Alexandria, yakni jaring baja anti kapal selam. Hal ini yang kurang dicermati oleh intelijen Italia. Sangat tidak mungkin untuk menggergaji jaring baja ini. Akhirnya kesempatan datang ketika pukul 02.30 dini hari tanggal 19 Desember 1941, tiga kapal perusak dan satu kapal pengangkut hendak memasuki Alexandria. Melihat keberuntungan menghampiri mereka, Capitano De La Penne dan kawan-kawan segera mengikuti konvoi itu dari belakang. Setelah berhasil memasuki Alexandria, mereka berpencar mencari sasaran masing-masing.

De La Penne dan Bianchi tidak kesulitan menemukan HMS Valiant. Namun kapal ini juga dilindungi oleh jaring baja anti kapal selam. Mereka pun mencoba mendorong sekuat tenaga. Tetapi saat akan berhasil, SLC mereka menyentuh sisi kapal. Ujung SLC yang bermagnet dan tangan mereka yang mulai membeku membuat SLC sulit ditarik. Bianchi mencoba mencari cara lain, namun peralatan renang miliknya rusak. Ia pun terhempas ke permukaan bagaikan torpedo yang melesat. Kini tinggal De La Penne yang bekerja sendirian. Ia langsung memasang waktu peledak dan meninggalkan HMS Valliant dengan cepat. Bukannya melarikan diri, dengan kesetiaan kawannya ia malah menyertai Bianchi hingga mereka tertangkap.

Marceglia dan Schergant juga berhasil menemukan HMS Queen Elizabeth. Mereka segera memasang waktu peledak dan buru-buru naik ke daratan. Setelah mencabut semua atribut kemiliteran, mereka kemudian mengenakan seragam sipil dan langsung mencari jalan menuju Rosetta. Mereka tertangkap akibat keteledoran intelijen Italia, saat mereka membelanjakan mata uang Inggris yang sudah tidak berlaku.

Nasib sial juga menghampiri Martellotta dan Marino. Mereka tidak menemukan target meski sudah berkeliling mencari target. Belakangan target yang mereka cari sudah meninggalkan Alexandria, 2 hari yang lalu. Setelah bosan berkeliling mereka akhirnya memilih target lain, kapal tanker besar Sargona yang berbobot 7.750 ton milik Norwegia. Tepat di sebelah Sargona ada kapal perusak HMS Jervis. Mereka akhirnya tertangkap juga saat mencapai daratan oleh patroli Inggris yang mulai bersiaga setelah tertangkapnya De La Penne dan Bianchi. Mereka langsung dibawa ke markas intelijen Royal Navy. Keempat manusia katak ini kontan diinterogasi habis-habisan. Namun mereka tetap "tutup mulut".

Sir Andrew pun terbangun dari tidurnya, dan memerintahkan penyelam untuk menyisir seluruh pelabuhan. Namun sia-sia saja karena waktu yang mereka miliki sangat sempit.

Ledakan pertama pun terjadi dari kapal Sargona. Sir Andrew bahkan sampai terpental. HMS Jervis turut mendapat kerusakan parah. Ledakan kedua menyusul dari HMS Queen Elizabeth. Kapal ini bahkan terangkat lima kaki dari permukaan air akibat ledakan dari bawah. Dan yang terakhir ledakan dari HMS Valliant.

Setelah peristiwa itu Italia tidak pernah mengusahakan pembebasan mereka.



Foto Olahraga dan Kompetisi Ski

$
0
0
Seorang anggota SS dalam sebuah Skimeisterschaft (Kompetisi Ski) yang diselenggarakan sebelum Perang Dunia II. Elang yang terpasang di topinya merupakan elang SS versi pertama (1927-1936), sementara topi yang dikenakannya adalah skimütze (topi ski) pola pertama juga yang mempunyai warna abu-abu tanah. Dalam beberapa penerbitan, topi jenis ini sering disalahartikan sebagai bergmütze (topi gunung) karena bentuknya yang sangat mirip


 Skimeisterschaften (Kompetisi Ski) di Kitzbühel, Austria, bulan Februari 1939. Para pesertanya berasal dari unit-unit SS und Polizei seperti SD (Polisi rahasia) dan Ordnungspolizei (Polisi Umum). Mereka mengenakan bergmütze (topi gunung) Allgemeine-SS yang berwarna hitam. Di tempat ini terdapat pula Polizei-Skischule yang melatih para calon polisi berski. Nama kompetisinya adalah "Großdeutsche Alpine Skimeisterschaft"


 SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef der Ordnungspolizei) dalam acara "Großdeutsche Alpine Skimeisterschaft" (Kompetisi Ski Alpin Jerman Raya) yang diselenggarakan di Kitzbühel, Austria, bulan Februari 1939


 SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (Chef der Sicherheitspolizei) dalam acara "Großdeutsche Alpine Skimeisterschaft" (Kompetisi Ski Alpin Jerman Raya) yang diselenggarakan di Kitzbühel, Austria, bulan Februari 1939. Dia mengenakan Deutsches Reiterabzeichen (German Horseman's Badge) di bawah medali Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP dan DRL Sportabzeichen


 SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef der Ordnungspolizei) dan SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (Chef der Sicherheitspolizei) dalam acara "Großdeutsche Alpine Skimeisterschaft" (Kompetisi Ski Alpin Jerman Raya) yang diselenggarakan di Kitzbühel, Austria, bulan Februari 1939. Dari kiri ke kanan: Kurt Daluege, Brenner, Reinhard Heydrich, dan Becker


Selain kompetisi ski yang diikuti para anggota SS dan Polizei, pada tahun 1939 di Kitzbühel (Austria) diadakan pula kompetisi ski untuk para anggota Wehrmacht (Heer, Luftwaffe, Kriegsmarine). Para pesertanya mendapat kenang-kenangan sebuah pin khusus yang memajang Reichskriegsflagge, Adler Wehrmacht, Gamsbock dan ski di atas peta "Jerman Raya"


Sumber :
www.commons.wikimedia.org
www.wehrmacht-awards.com

Album Foto karya Fotografer Pribadi Hitler Walter Frentz

$
0
0
 Adolf Hitler saat baru tiba di lapangan udara Berlin-Tempelhof dengan latar belakang pesawat angkut pribadinya yang baru tanggal 6 Juli 1939. Di sebelah kiri (menghadap ke belakang) adalah pilot pribadinya (Flugkapitän) SS-Gruppenführer Hans Baur, sementara yang sedang ngobrol dengan Hitler memakai topi putih adalah ajudan dari Luftwaffe Hauptmann Nicolaus von Below. Selain itu, yang tersenyum di belakang Hitler dengan memakai seragam hitam Allgemeine-SS M32 adalah ajudannya yang lain, SS-Gruppenführer Julius Schaub. Perwira Luftwaffe yang memakai kacamata di belakang adalah Oberst Victor Carganico (Kommandant des Flughafens Berlin-Tempelhof), ayah dari Horst Carganico yang nantinya menjadi jagoan udara Luftwaffe ternama. Foto oleh Walter Frentz (fotografer pribadi Hitler). Pesawat yang digunakan Hitler untuk runtang-runtung dinamai "Grenzmark", sebuah pesawat dari jenis Focke-Wulf 200A-0 (S-8 ) "Condor", werknummer 3098 dengan nomor registrasi D-ACVH. Pesawat ini mulai digunakan untuk tugas-tugas kenegaraan dari tanggal 30 Juni 1939. Di musim gugur tahun yang sama, setelah perang pecah antara Jerman dan Inggris-Prancis, nomor registrasinya dirubah menjadi WL-ACVH selama beberapa minggu untuk kemudian diganti lagi menjadi AC+VH (Balkenkreuz ditambahkan di antara huruf). Pesawat ini ikut digunakan sebagai alat angkut pasukan dalam invasi Jerman ke Norwegia bulan April 1940 dengan menggunakan nomor registrasi NK+NM. Riwayatnya berakhir saat hancur dalam pendaratan darurat di Orel (Rusia) tanggal 23 Desember 1941


 Si ganteng SS-Obersturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler") berpose santai sambil mengigit pipa cangklong dalam foto yang diambil oleh salah seorang fotografer pribadi Hitler, Walter Frentz, tanggal 15 Mei 1940. Mantep nggak seragam yang dikenakannya? Sekedar informasi, seragam dan insignia SS (Schutzstaffel) dirancang oleh SS-Oberführer Prof. Dr. Karl Diebitschen sementara desain grafisnya oleh SS-Sturmhauptführer Walter Heck. Perusahaan Hugo Boss diserahi kepercayaan untuk memproduksi seragam ini bersama dengan seragam punya Hitlerjugend


 Sebuah pesawat maritim jarak jauh Focke-Wulf Fw 200 "SG+KS" dari I.Gruppe / Kampfgeschwader 40 (KG 40) dengan anggunnya sedang terbang di udara dengan latar belakang langit biru dan awan putih. Foto oleh Walter Frentz di tahun 1941. Pesawat ini adalah ancaman utama jalur pelayaran Sekutu di samudera Atlantik, bersama dengan kawanan U-boat Dönitz. Sayangnya, di tahun-tahun pertama Perang Dunia II (1939-1941), perkembangan penerbangan laut kurang mendapat tempat dalam rencana strategis Luftwaffe sehingga peran penting pesawat semacam Fw 200 "Condor" kurang dimaksimalkan. Ketika di pertengahan perang perannya baru dilirik, semuanya sudah terlambat. Hal ini disebut-sebut sebagai salah satu kesalahan terbesar Luftwaffe dalam Perang Dunia II!


 15 Juli 1941: Seorang tawanan Soviet (yang tampaknya adalah keturunan Asia) sedang diperiksa mulutnya oleh SS-Obersturmbannführer Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt) tak lama setelah dimulainya Operasi Barbarossa. Foto oleh Walter Frentz. Para ilmuwan SS dan ahli rasial Jerman lainnya sangat tertarik dalam mengklasifikasikan tipe ras yang berbeda-beda di Timur demi mencari contoh ras yang cocok untuk di-Jermanisasi


 Reichsführer-SS Heinrich Himmler (kiri) bersama dengan seorang anak Ukraina yang akan dimasukkan ke Program Lebensborn. Foto diambil oleh Walter Frentz di Minsk (Belorusia) tanggal 15 Agustus 1941. Di sebelah kiri adalah SS-Obersturmführer Josef "Sepp" Kiermaier (supir pribadi sekaligus bodyguard Himmler), sementara di tengah berdiri SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS). Lebensborn (Benih Kehidupan) sendiri adalah program Nazi yang dicanangkan oleh Himmler untuk memberi perlindungan terhadap anak-anak yatim-piatu, janda tentara SS serta wanita yang hamil di luar nikah dengan cara menyediakan tempat pengasuhan untuk anak-anak mereka. Program ini secara ketat hanya memasukkan anak-anak yang dianggap "pantas" secara rasial. Lebih lengkapnya tentang Lebensborn bisa dilihat DISINI... eh, DISINI!


Foto terkenal yang diambil oleh Walter Frentz di Berghof Obersalzberg tahun 1942 ini memperlihatkan Adolf Hitler bersama dengan anjing gembala Jerman peliharaannya yang bernama Blondi. Nantinya Blondi akan melahirkan lima ekor anak anjing, dengan salah satu di antaranya menjadi favorit Hitler dan dinamakan dengan "Wolf" (sesuai dengan julukan Hitler sendiri). Pada bulan April 1945 anjing kesayangan Hitler ini dieksekusi di dalam Führerbunker menggunakan potasium sianida atas suruhan majikannya sementara anak-anaknya ditembak mati oleh perwira SS, semuanya demi mencegah mereka jatuh ke tangan pasukan Soviet yang sedang mendekati bunker Berlin!


 Hitler bersama dengan para petinggi Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) di hari ulangtahunnya yang ke-53 tanggal 20 April 1942. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Reichsorganisationsleiter der NSDAP), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im OKW, Oberkommando der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Verbindungsoffizier zischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), SS-Oberführer Prof. Dr.ing. Ferdinand Porsche (Wehrwirtschaftsführer), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan SS-Obergruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Reichsminister ohne Portfeuille und Chef der Reichskanzlei). Foto oleh Walter Frentz


Perundingan di markas besar Heeresgruppe Süd di Poltava tanggal 1 Juni 1942. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Adolf Heusinger (Chef der Operationsabteilung des Generalstabes im Oberkommando des Heeres); General der Infanterie Georg von Sodenstern (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Süd); Generaloberst Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Oberbefehlshaber 2.Armee); Adolf Hitler; General der Panzertruppe Friedrich Paulus (Oberbefehlshaber 6.Armee); General der Kavallerie Eberhard von Mackensen (Kommandierender General III.Panzer-Korps); dan Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd). Foto oleh fotografer pribadi Hitler Walter Frentz


Foto oleh Walter Frentz ini memperlihatkan jamuan minum di Führerhauptquartier Werwolf untuk merayakan ulang tahun ke-35 Ajudan Luftwaffe Hitler, Oberstleutnant Nicolaus von Below, tanggal 20 September 1942. Duduk mengelilingi meja dari kiri ke kanan: NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I [Leiter der Privatkanzlei des Führers] in Führerkanzlei), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler), Kapitän zur See Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Major Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), SS-Hauptsturmführer Richard Schulze-Kossens (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Johanna Wolf (Sekretärinnen Adolf Hitlers), Oberstleutnant Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), dan Christa Schroeder (Sekretärinnen Adolf Hitlers)


 Foto oleh Walter Frentz ini memperlihatkan jamuan minum di Führerhauptquartier Werwolf untuk merayakan ulang tahun ke-35 Ajudan Luftwaffe Hitler, Oberstleutnant Nicolaus von Below, tanggal 20 September 1942. Duduk dari kiri ke kanan: Johanna Wolf (Sekretärinnen Adolf Hitlers), Oberstleutnant Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Christa Schroeder (Sekretärinnen Adolf Hitlers), Oberstarzt der Reserve Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt und Bevollmächtigter für das Sanitäts- und Gesundheitswesen), Gesandter Walther Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I [Leiter der Privatkanzlei des Führers] in Führerkanzlei), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler). Yang terakhir mengenakan ärmelstreifen "Stosstrupp 1923" yang langka di lengannya. Seorang pelayan dari Führerhauptquartier dengan insignia "Großdeutschland" di seragamnya berdiri memperhatikan di sudut kanan


Foto karya Walter Frentz ini memperlihatkan Adolf Hitler beraudiensi tak lama setelah upacara penganugerahan Eichenlaub dan Schwertern untuk para perwira Luftwaffe yang telah membuktikan keberanian mereka di medan pertempuran. Tempat upacaranya adalah di Berghof, Obersalzberg, sementara untuk tanggalnya adalah 4 April 1944. Dari kiri ke kanan: Major Werner Streib (Geschwaderkommodore Nachtjagdgeschwader 1. Schwertern #54, 11 Maret 1944), Hauptmann Gerhard Barkhorn (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52. Schwertern #52, 2 Maret 1944), Oberst Erich Walther (Kommandeur Fallschirmjäger-Regiment 4 / 1.Fallschirmjäger-Division. Eichenlaub #411, 2 Maret 1944), Major Kurt Bühligen (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen". Eichenlaub #413, 2 Maret 1944), Hauptmann Hans-Joachim Jabs (Gruppenkommandeur IV.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1. Eichenlaub #430, 24 Maret 1944), Major Bernhard Jope (Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 100. Eichenlaub #431, 24 Maret 1944), Major Reinhard Seiler (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 54. Eichenlaub #419, 4 Maret 1944), Major Hansgeorg Bätcher (tertutup oleh Hitler. Gruppenkommandeur I. Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever". Eichenlaub #434, 24 Maret 1944), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Hauptmann der Reserve Horst Ademeit (Gruppenkommandeur I. Gruppe / Jagdgeschwader 54. Eichenlaub #414, 2 Maret 1944), Major Johannes Wiese (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 52. Eichenlaub #418, 2 Maret 1944), Wachtmeister Fritz Petersen (Geschützführer 6.Batterie / Flak-Regiment 4 [motorisiert]. Eichenlaub #438, 26 Maret 1944), Major Dr.jur. Maximilian Otte (GruppenKommandeur II.Gruppe / Schlachtgeschwader 2 "Immelmann". Eichenlaub #433, 24 Maret 1944), dan Oberleutnant Walter Krupinski (Staffelkapitän 7.Staffel / Jagdgeschwader 52. Eichenlaub #415, 2 Maret 1944). Sebenarnya terdapat satu orang lagi penerima: Leutnant Erich Hartmann (Staffelkapitän 9.Staffel / Jagdgeschwader 52. Eichenlaub #420, 2 Maret 1944), tapi entah kenapa dia tidak nongol dalam foto ini!


 Foto-foto ini diambil oleh Oberleutnant Walter Frentz di terowongan pabrik pembuat rudal Dora-Mittelbau awal bulan Juli 1944. Frentz adalah fotografer PK (Propaganda-Kompanie) dari Luftwaffe yang diperbantukan di Führerhauptquartier dan mendapat akses khusus ke semua fasilitas Wehrmacht atas nama Adolf Hitler. Pada awal bulan Juli 1944 dia sedang dalam proses membuat sebuah film propaganda tentang keampuhan roket-roket V-1 dan V-2 untuk kepentingan internal. Saat dalam masa pembuatan itulah dia diperkenankan untuk melihat-lihat ke pabrik rudal rahasia Dora-Mittelbau dimana kebanyakan para pekerjanya diambil dari tahanan kamp konsentrasi (seperti yang terlihat dalam foto ini)


 Foto ini diambil oleh Walter Frentz di Führerhauptquartier Wolfsschanze tanggal 18 September 1944 dan memperlihatkan dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), dan Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine)


Salah satu set kereta mainan milik Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Pada bulan Maret 1945 Walter Frentz, salah seorang fotografer pribadi Hitler, membuat foto berwarna ini, yang diambilnya di kediaman Göring di Carinhall. Kebanyakan dari kereta mainan ini kemudian hancur atau hilang tak tentu rimbanya

----------------------------------------------------------

 Dr. Claude (Claudius) Honoré Desiré Dornier (14 Mei 1884 - 5 Desember 1969) adalah perancang pesawat sekaligus pendiri Dornier Flugzeugwerke keturunan Prancis. Pesawat-pesawat hasil karyanya di antaranya adalah Dornier Do 18 dan "perahu terbang" Dornier Do X bermesin 12 yang selama beberapa dekade menjadi pesawat terbesar sekaligus terkuat. Namanya juga mengemuka dalam sejarah penerbangan Jerman karena konsepnya yang unik dalam hal instalasi mesin multi pesawat terbang. Pesawat ciptaannya kadang kala dilengkapi oleh baling-baling ganda di depan dan belakang dalam konfigurasi tarik-dorong


Dr. Ernst Heinkel (24 Januari 1888 - 30 Januari 1958) adalah perancang sekaligus produsen pesawat, Wehrwirtschaftsführer (pembuat mesin dan perlengkapan perang untuk keperluan Wehrmacht), dan anggota Partai Nazi. Perusahaan Heinkel Flugzeugwerke yang dipimpinnya memproduksi Heinkel He 178, pesawat turbojet pertama di dunia, serta Heinkel He 176, pesawat berbahan bakar roket pertama. Atas jasa-jasanya, pada tahun 1938 dia dianugerahi Deutscher Nationalpreis für Kunst und Wissenschaft (Penghargaan Nasional Jerman untuk Seni dan Keilmuan)


Wilhelm Emil "Willy" Messerschmitt (26 Juni 1898 - 15 September 1978) adalah pembuat pesawat terkemuka yang terutama terkenal melalui pesawat Messerschmitt Bf 109 yang menjadi pesawat pemburu utama Jerman dalam Perang Dunia II. Sampai pada detik ini, Bf 109 tercatat sebagai pesawat pemburu yang paling banyak diproduksi dalam sejarah: 35.000 buah! Pesawat lainnya - Messerschmitt Me 209 - menjadi pemecah rekor sebagai pesawat berbaling-baling paling cepat sampai dengan tahun 1969. Perusahaannya juga memproduksi pesawat jet pertama di dunia yang masuk proses produksi yaitu Messerschmitt Me 262, meskipun secara pribadi dia tidak merancangnya


Sumber :
Buku "Hitler’s Personal Pilot: The Life and Times of Hans Baur" karya C.G. Sweeting
Buku "Wolfsschanze: Fotografien von Walter Frentz" karya Walter Frentz
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.lindemanns.de
www.spiegel.de
www.ullsteinbild.de
www.walter-frentz.de
www.wehrmacht-awards.com
www.yadvashem.org

Foto Adolf Hitler dan Binatang Peliharaannya

$
0
0

Foto terkenal yang diambil oleh Walter Frentz di Berghof Obersalzberg tahun 1942 ini memperlihatkan Adolf Hitler bersama dengan anjing gembala Jerman peliharaannya yang bernama Blondi. Nantinya Blondi akan melahirkan lima ekor anak anjing, dengan salah satu di antaranya menjadi favorit Hitler dan dinamakan dengan "Wolf" (sesuai dengan julukan Hitler sendiri). Pada bulan April 1945 anjing kesayangan Hitler ini dieksekusi di dalam Führerbunker menggunakan potasium sianida atas suruhan majikannya sementara anak-anaknya ditembak mati oleh perwira SS, semuanya demi mencegah mereka jatuh ke tangan pasukan Soviet yang sedang mendekati bunker Berlin! 


Sumber :
www.forum.axishistory.com

Foto Kampfgeschwader 40 (KG 40)

$
0
0
 Sebuah pesawat maritim jarak jauh Focke-Wulf Fw 200 "SG+KS" dari I.Gruppe / Kampfgeschwader 40 (KG 40) dengan anggunnya sedang terbang di udara dengan latar belakang langit biru dan awan putih. Foto oleh Walter Frentz di tahun 1941. Pesawat ini adalah ancaman utama jalur pelayaran Sekutu di samudera Atlantik, bersama dengan kawanan U-boat Dönitz. Sayangnya, di tahun-tahun pertama Perang Dunia II (1939-1941), perkembangan penerbangan laut kurang mendapat tempat dalam rencana strategis Luftwaffe sehingga peran penting pesawat semacam Fw 200 "Condor" kurang dimaksimalkan. Ketika di pertengahan perang perannya baru dilirik, semuanya sudah terlambat. Hal ini disebut-sebut sebagai salah satu kesalahan terbesar Luftwaffe dalam Perang Dunia II!


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.en.wikipedia.org

Foto Adolf Hitler dan Paul von Hindenburg

$
0
0
 Peringatan Heldengedenktag (Hari Pahlawan) di Berlin tanggal 25 Februari 1934. Para petinggi militer dan pejabat tinggi negara meletakkan karangan bunga untuk mengenang para pahlawan Jerman yang telah gugur di Ehrenmal Unter den Linden, Berlin. Upacara ini dipimpin oleh Reichspräsident Paul von Hindenburg (Staatsoberhaupt) yang telah menua, didampingi oleh Reichskanzler Adolf Hitler di sebelah kirinya. Dari kiri ke kanan: Konstantin Freiherr von Neurath (Reichsminister des Auswärtigen), Lutz Graf Schwerin von Krosigk (Reichsminister der Finanzen), SA-Standartenführer Dr. Julius Lippert (Staatskommissar in der Hauptstadt Berlin), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), SS-Brigadeführer Dr. Kurt Schmitt (Reichswirtschaftsminister), Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Hitler, Vizekanzler Franz von Papen, Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Hindenburg, Oberst Oskar von Hindenburg (1. militärischen Adjutant des Reichspräsidenten), Charakter als General der Infanterie Hermann Göring (Reichstagspräsident), Generaloberst Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung)


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org

Nobar (Nonton Bareng) "Fury" di Braga XXI

$
0
0

Pada hari Sabtu tanggal 25 Oktober 2012 pukul 20.30 bertempat di Braga XXI (Bandung), komunitas HvB (Historia van Bandoeng) dan IDR (Indonesian Reenactors) mengadakan acara NoBar (Nonton Bareng) film terbaru Brad Pitt yang berjudul "Fury". Acara ini terselenggara atas undangan kang Ekko Survianto dari IDR, dan sebelumnya direncanakan akan diadakan di TSM XXI, tapi berhubung Braga lebih dekat dengan markas HvB di Museum Mandala Wangsit Siliwangi Jl. Lembong, makanya tempat acara dirubah supaya mengakomodasi lebih banyak kawan-kawan lain yang ingin ikutan nobar.

Secara umum para pemerhati sejarah dari HvB dan IDR menganggap bahwa film ini cukup seru dalam hal adegan-adegan action yang digelar serta special-effect pertempurannya, hanya saja ada yang "gagal paham" bagaimana bisa sebuah tank Sherman Amerika mampu menghadapi tank Tiger Jerman dan memenangkan duel saat sudah terkena dua kali tembakan, belum lagi aksi ala "Rambo" di penghujung film dimana satu tank (yang sudah rusak!) bertahan habis-habisan menghadapi gempuran satu batalyon Panzergrenadier Waffen-SS dan membunuh begitu banyak prajurit musuh! Kalau hal ini sih memang bisa dimaklumi dan ala Hollywood banget! Hehehe...

BTW, para pembaca blog juga bisa melihat koleksi militaria milik HvB yang diperjualbelikan, seperti helm dan jaket pilot USAF, seragam KNIL dan lain-lain. Bagi yang berminat bisa menghubungi email saya di alifrafikkhan@gmail.com





























Winterstiefel, Sepatu Musim Dingin Wehrmacht

$
0
0



Seorang perwira berseragam Sonderbekleidung der deutschen Panzertruppen (pakaian khusus pasukan tank Jerman) dari Divisi 3. SS-Panzer-Division "Totenkopf" dengan gembira memegang dua ekor anak babi. Di seragamnya terpasang pita medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan medali Eisernes Kreuz I.Klasse, sementara di lengannya terdapat satu strip Panzervernichtungsabzeichen sebagai bukti bahwa pemiliknya setidaknya pernah menghancurkan satu buah tank musuh menggunakan senjata genggam-tangan. Foto ini diambil di musim dingin, yang terlihat dari salju beku di belakangnya serta winterstiefel yang dipakai di kakinya. Sang perwira yang berpangkat SS-Obersturmführer ini diketahui bernama Paul Rösch


 Maho? Entahlah! Yang jelas prajurit di kiri mengenakan Winterhose (celana musim dingin) M42 lengkap dengan Winterjacke (jaket musim dingin), sementara rekannya di kanan mengenakan Feldhose (celana lapangan) standar dan Winterjacke. Dia juga mengenakan Winterstiefel (sepatu musim dingin) M42 model awal yang hanya sebentar saja penggunaannya (musim dingin 1942/1943). Sepatu ini diujicoba barengan dengan Winteranzug (pakaian musim dingin) M42, tapi tidak pernah masuk tahap diproduksi massal


Sumber :
www.militarymodels.co.nz
www.wehrmacht-awards.com

Gewehr G-43, Senapan Semi-Otomatis Wehrmacht

$
0
0



Oleh : Waffen Armee

Pada tahun 1941, Nazi Jerman menginvasi Uni Soviet sebagai bagian dari Operasi Barbarossa. Sesaat sebelum dibukanya permusuhan, Tentara Merah Soviet mulai kembali mempersenjatai infanterinya, melengkapi senapan bolt-action tua dengan senapan semi otomatis SVT-38 dan SVT-40. Hal ini agak mengejutkan Jerman, yang mulai memproduksi senapan semi otomatis terus menerus untuk menopang angkatan bersenjata mereka.

Seri senapan SVT menggunakan mekanisme gas yang sederhana, yang segera ditiru oleh Walther di Gewehr 41 (G-41, versi senapan semi otomatis sebelumnya), memproduksi Gewehr 43 (G-43). Desainnya yang kokoh dibuat dengan sederhana, menjadi lebih ringan dari senapan semi otomatis G-41. Divisi Gunung Jerman pun menggunakan senapan ini untuk mendaki.

Tambahan boks magasin yang berisi 10 peluru bisa dilepas pada G-43 adalah peningkatan lebih dari boks magasin G-41. G-43 ini ditujukan, seperti G-41, yang akan diisi peluru kembali dengan menggunakan 5 pengupas klip peluru tanpa melepas magasin. Tentara yang bersenjatakan senapan ini biasanya membawa satu kantung pengupas klip standar dan kantung G-43 dengan dua magasin cadangan.

Gewehr 43 telah dimasukkan ke dalam produksi pada bulan Oktober 1943, dan diikuti pada tahun 1944 oleh Karabiner 43 (K-43), yang serupa dengan G43 dalam segala hal kecuali untuk huruf yang di cap di samping. Perubahan nama dari Gewehr untuk Karabiner adalah karena fakta senapan itu sebenarnya hanya 2 cm lebih panjang dari Karabiner 98k standar, dan oleh karena itu penamaan "Langen Gewehr" (senapan panjang) terasa agak aneh.

Wehrmacht bertujuan untuk membekali setiap anggota grenadier (infanteri) dengan 19 pucuk G-43, 10 di antaranya dilengkapi dengan teleskop pembidik jarak jauh, karena komandan kompi melihat kecocokan. Namun masalah ini tidak pernah benar-benar tercapai.

Total produksi hingga akhir perang mencapai 402.713 dari kedua model, termasuk sedikitnya 53.435 senapan sniper. Teleskop pembidik jarak jauh yang digunakan umumnya adalah Zielfernrohr 43 (ZF-4) dengan perbesaran 4x.

Senjata ini awalnya dirancang untuk digunakan dengan peluncur granat Schiessbecher (standar pada Karabiner 98k juga) dan supresor Schalldämpfer, namun aksesoris ini dianggap gagal dalam tes dan dicabut sebelum senapan berhasil mencapai produksi serial. Senapan ini juga tidak dilengkapi untuk dipasangkan bayonet.

Senjata ini tetap digunakan hingga akhir perang oleh Angkatan Bersenjata Cekoslowakia untuk beberapa tahun. Demikian juga dengan pasukan penjaga perbatasan Jerman Timur dan Volkspolizei, yang menerbitkan ulang G-43, yang dikenali dengan tanda bukti berbentuk matahari dekat nomor seri dan nomor seri terukir oleh electropencil pada komponen yang dilepas.




Viewing all 1111 articles
Browse latest View live