Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Foto 18. Panzer-Division

$
0
0
Unternehmen Barbarossa baru saja dimulai dan konvoy panjang kendaraan perang dari 18. Panzer-Division mulai bergerak maju. Perhatikan lambang divisi di bagian belakang mobil di sebelah kanan, begitu juga marking genjang taktis Panzer di dekatnya. Gruppe kendaraan ini bisa dikenali melalui huruf "G" berwarna putih yang dicat di belakang (dan kadangkala di bagian lainnya), dan menunjukkan bahwa mereka merupakan bagian dari Panzergruppe Guderian (Panzergruppe von Kleist menggunakan huruf "K" putih). Pada periode ini kendaraan-kendaraan perang Wehrmacht dicat dengan pola warna Dunkelgrau RAL 7021. Asap hitam yang membumbung tinggi di horison menunjukkan betapa efektifnya Luftwaffe dalam menghancurkan dan menceraiberaikan pasukan Soviet yang terkejut


Sumber :
Buku "Soldat (1) The German Soldier on the Eastern Front 1941-43" karya Gordon Rottman dan Stephen Andrews

Orang Muslim Penyelamat Yahudi dari Nazi

$
0
0


Sebuah sekolah dasar di Berlin mengganti nama sekolah mereka dengan nama seorang muslim Albania yang menyelamatkan sebuah keluarga Yahudi dari pembantaian Nazi selama Perang Dunia II.

Fotografer muslim Albania Refik Veseli menolong seorang Yahudi Moshe Mandil dan keluarganya, saat akan melarikan diri dari invasi Nazi di Yugoslavia pada 1941.

Veseli, yang saat itu masih 17 tahun, membawa keluarga Mandil ke rumah orangtuanya di sebuah desa di Albania. Di sana, keluarga Mandil tinggal hingga 1944.

Meski tinggal bersama keluarga Veseli di Albania, keluarga Mandil masih menghadapi invasi Jerman. Namun mereka bisa lolos dari pemboman Nazi di desa Veseli tersebut.

Selama dua dekade, kedua keluarga tetap menjalin hubungan. Untuk mengenang jasa keluarga Veseli, anak Mandil, Gavra, mengirim surat ke Yad Vashem menceritakan kepahlawanan keluarga muslim itu selama pembantaian Yahudi di Eropa.

Tak lama kemudian, keluarga Veseli mendapat penghargaan berupa medali kepahlawanan Righteous Among the Nations dari Yad Vashem.

"Mereka mungkin tidak memiliki pendidikan di Goethe dan Schiller, tapi mereka punya peranan penting dalam kehidupan manusia. Mereka tidak pernah pamrih dan penuh pengertian," kata wakil keluarga Mandil soal kepahlawanan Veseli dan keluarganya, seperti dikutip Haartz, Minggu kemarin.

Selain penghargaan dari Yad Vashem, keluarga Mandil juga mengatakan sebuah sekolah dasar di Berlin diberi nama sesuai nama pahlawan muslim Albania itu.

Tidak hanya Veseli, Israel juga telah memberi penghargaan kepada 63 warga Albania lainnya atas jasa mereka menolong orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II.

Namun beberapa pahlawan tersebut memutuskan untuk mengembalikan medali ke Israel sebagai tanda protes atas serangan negara Yahudi ke Gaza.

Salah satunya adalah 'pahlawan' Israel asal Belanda, Henk Zanoli, yang mengembalikan medali kehormatan yang diterimanya dari Israel. Zanoli mendapat medali kehormatan karena dia dan keluarganya pernah menyelamatkan seorang bocah Yahudi dari Nazi.

"Dengan kesedihan yang mendalam, saya mengembalikan medali yang saya terima sebagai suatu kehormatan dan tanda penghargaan dari Negara Israel," kata Zanoli dalam sebuah surat yang diterbitkan Haaretz.

"Bagi saya, merupakan sebuah penghinaan terhadap keberanian ibu saya jika tetap memegang kehormatan yang diberikan oleh Negara Israel."


Sumber :



Foto Heinrich Himmler bersama Wehrmacht

$
0
0
Pertemuan para petinggi Reichswehr dan SS dengan Werner von Blomberg, 13 Januari 1935. Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 2), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung), Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Generaloberst Werner von Blomberg (Reichswehrminister), SS-Gruppenführer Paul "Pilli" Körner (Staatssekretär im Staatsministerium Preußen), Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), General der Infanterie Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 1), dan Präsident Charakter als General der Artillerie Edmund Wachenfeld (Befehlshaber Luftkreis-Kommando I)



Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org

Reichsführer-SS Heinrich Himmler (1900-1945), Panglima SS & Polizei

$
0
0



Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Heinrich Luitpold Himmler
Lahir: 7 Oktober 1900 di Münich (Jerman)
Meninggal: 23 Mei 1945 di Lüneburg (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: 14303
Nomor keanggotaan SS: 168
Gelar akademis: Dipl. Landwirt (1922)
Anggota keluarga: Joseph Gebhard Himmler dan Anna Maria Heyder (orangtua), Gebhard Ludwig Himmler (kakak), Ernst Hermann Himmler (adik), Margarete Boden (istri, menikah tanggal 3 Juli 1928), Gudrun Himmler (putri). Sebagai tambahan, Himmler juga dikaruniai dua anak tidak resmi hasil perselingkuhan dengan sekretarisnya Hedwig Potthast (Helge dan Nanette-Dorothea).
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
00.02.1925 SS-Führer
00.09.1926 SS-Gauführer
00.03.1927 SS-Oberfürer
06.01.1929 SS-Gruppenführer
01.01.1933 SS-Obergruppenführer
01.07.1934 Reichsführer-SS

Karriere (Karir): 
00.12.1917 - 00.12.1918 Fahnenjunker di 11. bayerisches Infanterie-Regiment
15.09.1923 - 08.11.1923 Fähnrich di I.Bataillon / 19.Infanterie-Regiment
00.00.1925 - 00.00.19__ Reichsredner der NSDAP
00.00.1925 - 00.00.1925 Leiter der NSDAP-Parteipropaganda für Niederbayern
00.00.1925 - 00.00.1926 Schriftführer der Gauleitung Niederbayern
00.00.1926 - 00.00.1926 Gaugeschäftsführer und stellvertretender Gauleiter für Niederbayern-Oberpfalz
00.00.1926 - 00.00.1926 Stellvertretender Gauleiter für Oberbayern-Schwaben
00.00.1926 00.00.1926 Gau-SS-Führer Niederbayern
00.00.1926 - 00.00.1927 Stellvertretender Reichspropagandaleiter
00.00.1927 - 06.01.1929 Stellvertretender Reichsführer-SS
00.00.1927 - 00.00.192_ Mitglied des Stabes der Obersten SA-Führung
06.01.1929 - 28.04.1945 Reichsführer-SS
00.03.1933 - 17.06.1936 Polizeipräsident Münich
01.04.1933 - 17.06.1936 Politischer Polizeikommandeur Bayern
17.06.1936 - 28.04.1945 Chef der Deutschen Polizei 
00.09.1936 - 28.04.1945 Verein "Lebensborn e.V." der NSDAP
07.10.1939 - 28.04.1945 Reichskommissar für die Festigung des Deutschen Volkstums
00.06.1942 - 00.01.1943 Chef SS-Reichssicherheitshauptamt
20.08.1943 - 28.04.1945 Reichs- und Preussischer Minister des Innern
00.08.1943 - 28.04.1945 Generalbevollmächtigter für die Verwaltung
20.07.1944 - 28.04.1944 Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres
01.10.1944 - 28.04.1945 Chef des Kriegsgefangenenwesens
02.12.1944 - 23.01.1945 Oberbefehlshaber Heeresgruppe Oberrhein
28.01.1945 - 20.03.1945 Oberbefehlshaber Heeresgruppe Weichsel

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan): 
00.00.193_ Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP
09.11.1933 Blutorden der NSDAP #3
00.00.1929 Nürnberger Parteiabzeichen 1929
00.00.19__ SA-Sportabzeichen in Bronze
00.00.19__ DRL-Sportabzeichen in Bronze
00.00.19__ Deutsches Olympia Ehrenzeichen 1.Klasse
00.00.19__ SS-Dienstauszeichnung 25 Jahre
00.00.19__ Ehrenzeichen für deutsche Volkspflege 1. Stufe
00.00.193_ Cavaliere di Gran Croce dell’Ordine della Corona d’Italia (Italia)
00.00.193_ Cavaliere di Gran Croce dell’Ordine dei Santi Maurizio e Lazzaro (Italia)
00.00.19__ Medaille zur Erinnerung an den 13 März 1938
00.00.193_ Medaille zur Erinnerung an den 1 Oktober 1938 mit Spange Prager Burg
00.00.1939 Grosskreuz der Spanischen Ordens von Joch und den Pfeilen
00.00.1939 Medaille zur Erinnerung an den Heimkehr des Memellandes
00.00.19__ Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen
00.00.19__ Goldenes Hitlerjugend Ehrenzeichen mit Eichenlaub
30.07.1942 Grosskreuz Finnischer Orden des Freiheitskreuzws mit Schwertern
00.00.1942 Grosskreuz Finnischer Orden von der weissen Rose Finnlands
00.07.1942 Gemeinsames Flugzeugführer und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten
00.03.1943 Grosskreuz Slowakischer Orden der Prinzen Pribina
00.00.19__ Dienstauszeichnung NSDAP in Silber
00.00.19__ SS-Dienstauszeichnung 12 Jahre

Heinrich Himmler dilahirkan di München sebagai putra kedua dari kepala sekolah Katholik Roma yang saleh Gebhard Himmler. Menerima pendidikan dasar di Landshut, Himmler menjabat sebagai kadet perwira di Resimen Bavaria XI di akhir PD I, walau ia tidak pernah aktif berdinas.

Setelah bekerja secara singkat sebagai pedagang di sebuah perusahaan pembuat pupuk, Himmler bergabung dengan Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei dan pada November 1923 berpartisipasi di Beer Hall Putsch sebagai pembawa surat di sisi Ernst Roehm. Pada reformasi partai, kecerdasan dan kesetiaannya dihargai dengan pengangkatannya sebagai kepala pengawal pribadi Hitler pada Januari 1929. Schutzstaffel yang berbaju hitam, lebih dikenal sebagai SS, hanya beranggotakan 200 orang. Di bawah kepemimpinannya angkatan kecil ini berkembang menjadi pasukan yang besar di masa "Reich Ketiga".

Himmler menambah gajinya yang sedang dengan mengoperasikan bangunan kecil di dekat Munchen dengan istrinya Marga, yang dinikahinya pada 1927, dan yang menerima minatnya dalam kehidupan desa dan ketertarikannya dalam obat dari tumbuhan. Marga memberinya seorang putri, Gudrun yang lahir pada 1929.

Himmler ialah pekerja bagian dengan kepala perincian yang suka menonjolkan keilmuannya. Ia mengganti rugi defisiensi tubuhnya sendiri melalui obsesinya dengan kemurnian ras dan keberanian atletis anak buahnya. Pada awal 1931 ia mengadakan kode perkawinan untuk anggota SS di mana ia melarang mereka menikah dengan pasangan yang tidak bisa membuktikan kemurnian darah Arya. Ia menciptakan sekolah pengantin SS dan juga mendirikan institusi keibuan Lebensborn, di mana gadis-gadis muda yang dipilih untuk sifat Nordiknya yang murni dapat bermesum dengan anggota SS. Keturunan mereka lebih baik diurus daripada di rumah keibuan yang normal.

Pencapaian politik Himmler dicapai secara licik. Setelah diangkat sebagai komandan polisi di seluruh Bavaria, ia diangkat sebagai ketua Polisi Prusia dan Gestapo pada 20 April 1934.

Titik balik dalam karier Himmler ialah pengotakannya dalam pembersihan SA, pada 29/30 Juni 1934, yang mengurangi kekuatan Sturmabteilung dan meratakan jalan untuk munculnya SS sebagai organisasi independen dan kuat. Ia didukung oleh Reinhard Heydrich yang mengepalai dinas intelijen partai, Sicherheitsdienst, lebih dikenal sebagai SD. Heydrich memiliki keinginan untuk aspek yang lebih bengis dari kebijakan rasialis Nazi yang membuat Himmler tak merasa nyaman.

Pada 1933 Himmler membangun kamp konsentrasi pertama di Dachau, dan pada tahun-tahun berikutnya, dengan dorongan Adolf Hitler, menambah jangkauan orang yang harus diinternir di kamp. Pada Oktober 1939 Hitler mengangkatnya sebagai Reichskommissar für die Festigung des Deutschen Volkstums dan Himmler diberi kendali absolut atas wilayah Polandia yang baru dicaplok. Bertanggung jawab karena membawa orang-orang keturunan Jerman kembali dari luar Reich ke daerah yang baru diduduki, Himmler berangkat untuk menggantikan orang Polandia dan Yahudi dengan Volksdeutsche dari tanah Baltik, sejumlah bagian terpencil di Polandia, dll. Dalam setahun lebih dari sejuta orang Polandia dan 300.000 Yahudi telah diusir ke arah timur. Dalam menyandang tugasnya sebagai mandor besar Solusi Terakhir, Himmler membuktikan dirinya sebagai murid fanatik teori rasis Nazi dengan dedikasi yang tak diragukan pada pengejawantahannya dalam realitas kelaparan.

Dari waktu invasi Uni Soviet pada Juni 1941, pegangan kuat Himmler pada polisi dan dinas keamanan tampak nyata. ia mengendalikan Kantor Keamanan Utama Reich (RSHA), pertama melalui Heydrich dan kemudian Kaltenbrunner, polisi kriminal dalam Nebe, dinas Intelijen Politik Asing di bawah Walter Schellenberg, dan Gestapo di bawah Müller. Melalui SS ia berkuasa penuh atas kamp konsentrasi dan kamp kematian di Polandia, Belzec, Sobibor dan Treblinka. Himmler menginstruksikan Odilo Globocnik, SSPF Lublin, untuk membangun kamp pembasmian itu agar golongan Yahudi Eropa hancur.

Himmler juga menciptakan Waffen-SS, pasukan pribadi yang kuat, yang kekuatannya telah dikembangkan dari 3 menjadi 35 divisi, menjadikannya sebagai angkatan militer saingan Wehrmacht. Pada Agustus 1943 Himmler diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri, memberinya yuridiksi atas pengadilan dan Dinas Sipil.
Pidato Poznan

Himmler memberikan sebuah pidato terkenal pada 4 Oktober 1943 kepada Pemimpin Grup SS di Poznan ("Posener Rede"), di mana ia berpidato tentang pembasmian bangsa Yahudi. Menyusul percobaan pembunuhan terhadap Hitler pada 20 Juli 1944, kedudukan Himmler diperkuat dan Wehrmacht dipaksa mengakuinya sebagai Panglima Tertinggi Pasukan Cadangan di samping seluruh kegiatannya yang lain. Himmler dinugerahi komandan Army Group Vistula, walaupun ia kekurangan pengalaman dalam kemiliteran.
Perundingan perdamaian, penangkapan, dan kematian

Menyadari akan kalah dalam perang, Himmler mencoba mendekati Sekutu untuk perundingan perdamaian melalui Ketua Palang Merah Swedia, Pangeran Folke Bernadotte. Himmler meminta penghentian pembantaian massal seluruh bangsa Yahudi, dan mengusulkan penyerahan pasukan Jerman di barat, termasuk Denmark dan Norwegia, namun perang melawan Soviet tetap berlanjut. Hitler, mendengar pengkhianatan muridnya yang tepercaya dan paling setia, berang, mencopot Himmler dari seluruh jabatannya.

Menyusul takluknya Jerman Himmler mencoba melarikan diri dengan identitas palsu, namun ditangkap sejumlah anggota SS di (dekat) Bremervörde (Niedersachsen). Himmler bunuh diri pada 23 Mei 1945.

Tubuhnya dikebumikan di sebuah makam tak bertanda di Lueneburg.

Kutipan 
- "Inilah halaman kejayaan dalam sejarah kita yang tidak pernah ditulis dan takkan pernah ditulis," ujarnya dalam pidato di Posen.
- "Tidak ada kata menyerah."
- "Sayalah Heinrich Himmler," kata-kata terakhir yang diucapkannya saat bunuh diri.


Sumber :

Foto Nachtjagdgeschwader 6 (NJG 6)

$
0
0
 
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberfeldwebel Günther Bahr (Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 6 (NJG 6) yang diselenggarakan di Fliegerhorst Schleissheim di dekat Münich pada awal bulan April 1945 (Bahr sendiri telah menerima telegram pengumumannya dari tanggal 28 Maret 1945). Yang mengalungkan medali tersebut adalah Gruppenkommandeur I./NJG 6 Hauptmann Peter Spoden. Tak ada perayaan berlebihan dalam upacara ini karena saat itu Jerman sedang berada di ambang kekalahan. Hanya berselang beberapa hari kemudian (29 April 1945), Spoden dan anakbuahnya menyerahkan diri pada pasukan Amerika

 -------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ

 Oberfeldwebel Günther Bahr (18 Juli 1921 - 29 April 2009) bertugas sebagai instruktur terbang di Zerstörerschule 1 pada tahun 1941. Pada tanggal 19 Desember tahun yang sama dia dipindahkan ke 6./SKG 210 yang beroperasi di Front Timur. Unit tersebut dinamai ulang menjadi 6./ZG 1 pada tanggal 4 Januari 1942. Bahr mengklaim kemenangan udara pertamanya pada tanggal 4 Maret 1942 ketika dia menembak jatuh sebuah pesawat bomber/pengintai ringan bersayap ganda R-5 Rusia. Pada akhir bulan Maret 1942 Bahr menjalani pelatihan untuk menjadi pilot terbang malam. Pada awalnya dia dipindahkan ke I./NJG 1 tapi kemudian, dari tanggal 1 Juli 1943, bertugas dengan sukses bersama dengan 4, 8, dan 12./NJG 4. Pada tanggal 1 Agustus 1943 12./NJG 4 dinamai ulang menjadi 3./NJG 6. Bahr mengklaim kemenangan malam pertamanya di malam tanggal 23/24 Agustus 1942 ketika dia merontokkan sebuah pesawat pembom bermesin empat Stirling RAF di dekat Berlin. Pada akhir 1943 dia telah mengemas 10 kemenangan termasuk dua pembom bermesin empat B-17 USAAF yang ditembak jatuhnya di siang hari tanggal 14 Oktober 1943 dan tiga pembom bermesin empat RAF di malam tanggal 20/21 Desember 1943. Pada akhir tahun 1944 Bahr sudah mengemas 20 kemenangan. Dan kemudian di tiga malam, dia mengklaim 15 kemenangan, termasuk masing-masing empat di malam tanggal 7/8 Januari 1945 dan 28/29 Januari 1945, serta tujuh di malam tanggal 21/22 Februari 1945! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 28 Maret 1945 sebagai Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 6 (NJG 6) / 7.Jagd-Division / IX.(Jagd)Fliegerkorps / Luftflotte Reich setelah berhasil mencetak 37 kemenangan udara. Bahr lalu ditransfer ke 7./NJG 6 tanggal 2 April 1945. Dia tetap bersama dengan unit ini sampai dengan akhir perang. Günther Bahr tercatat mencetak 37 kemenangan udara, dengan 34 di antaranya dicetak di malam hari - semuanya adalah pesawat pembom bermesin empat - dalam 90 misi tempur. Sebagai tambahan, dia juga mencatat satu kemenangan udara di siang hari di Front Timur serta dua pembom bermesin empat yang ditembak jatuhnya di siang hari di Front Barat. Seusai Perang Dunia II dia melanjutkan karirnya di Bundesluftwaffe (15 Februari 1962 - 30 September 1975) dan pensiun dengan pangkat Major. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz I.Klasse; Eisernes Kreuz II.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (15 Mei 1944); serta Deutsches Kreuz in Gold (13 Juni 1944)



Sumber :
www.luftwaffe.cz
www.rommel-lebt.com

Foto 59. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 
Hauptmann der Reserve Karl Baier (4 April 1916 - 23 November 1970) pertama kali masuk Wehrmacht tahun 1937. Dari sana karirnya berlanjut, dimulai dari 13.Kompanie / Infanterie-Regiment 118, I.Bataillon / Grenadier-Regiment 570, sampai menjadi Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 1036. Baier dipromosikan menjadi Leutnant pada tanggal 16 Maret 1940, dilanjutkan dengan menjadi Oberleutnant (25 April 1942) dan Hauptmann (31 Maret 1943). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 16 Oktober 1944 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 1036 / 59.Infanterie-Division / LXXXVIII.Armeekorps / 15.Armee / Heeresgruppe B. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Nahkampfspange in Bronze



Sumber :
www.forum.valka.cz

Foto Hormat Marsekal

$
0
0
 Foto karya Hugo Jaeger yang memperlihatkan acara Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Kassel, Jerman, tanggal 4 Juni 1939. Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) memberikan salam hormat saat lantunan lagu kebangsaan menggunakan Admiralstab (Tongkat Komando Laksamana) yang dipegangnya. Ini adalah "hak khusus" bagi para perwira tinggi Jerman dengan pangkat Marsekal atau Laksamana Besar yang membedakannya dengan jenderal biasa (perhatikan perbedaan dengan jenderal Luftwaffe dan jenderal Italia di latar belakang yang melakukan hormat "standar"!). Hanya ada dua orang laksamana Kriegsmarine yang pernah memegang pangkat Großadmiral: Erich Raeder dan Karl Dönitz, karenanya hanya dua Admiralstab yang dibuat. Bentuknya hampir sama dengan Marschalstab yang diberikan pada 25 orang Marsekal Wehrmacht (Heer dan Luftwaffe), hanya saja terdapat perbedaan mendasar: Garis velvet tongkat berwarna biru gelap, elang diganti dengan jangkar emas di bagian atas, serta adanya simbol jangkar emas yang sama di antara salib baja dan elang emas di badan tongkat


Sumber :
Foto koleksi Hugo Jaeger
www.life.com

Nashorn, si Penghancur Tank

$
0
0


Oleh : Hostuf Ajisaka

Nashorn adalah satu model tank destroyer Jerman yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan mendesak Jerman akan senjata antitank yang lebih baik lagi. Seperti telah disebutkan bahwa Wehrmacht sempat mengalami pukulan berat di medan perang Rusia dengan kehadiran tank-tank Uni Soviet T-34 dan KV1. Tank Destroyer yang sudah ada seperti Panzerjäger I maupun Marder sama sekali belum bisa memadai. Meskipun Marder telah dilengkapi dengan meriam 75 mm, tetap saja tidak cukup efektif untuk menghadapi KV-1. Untuk dapat melumpuhkan KV-1 dari jarak aman minimal harus menggunakan meriam 88 mm. Dan oleh karena inilah, tank destroyer model baru dengan meriam 88 mm mulai diproduksi.

Nashorn mulai didesain pada bulan Oktober 1942. Produksi secara massal baru dibulai pada awal tahun 1943. Nashorn memiliki nama resmi 8.8 cm PaK 43 (L/71) auf Fahrgestell Panzerkampfwagen III/IV (Sf). Model baru ini diberi nama julukan/panggilan 'Nashorn' atau yang berarti 'Badak' atas perintah dari Adolf Hitler. Sekilas, memang tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok dari penampilan luar Nashorn dengan Marder selain meriam 88 mm dan chassis Panzer III dan Panzer IV yang digunakan.

Nashorn berada di kesatuan lapis baja Jerman dalam Batalion Antitank Berat (Schewerer Panzerjäger Abteilungen) 560, 655, 525, 93, 519 dan 88. Tiap-tiap Batalion memiliki 30 hingga 45 unit Nashorn. Dan, seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa meriam 88 mm adalah salah satu senjata antitank terbaik yang pernah dimiliki Jerman.

Nashorn dapat menghancurkan sebuah T-34 dari jarak 1500 meter (kurang lebih 1 mil). Kualitas Nashorn telah teruji dengan baik dalam medan perang Kursk, yang merupakan medan perang tank paling akbar dalam sejarah Perang Dunia II. Kelemahan Nashorn yaitu pelindung yang tidak terlalu kuat, namun dapat ditutupi dengan kemampuannya menghancurkan kendaraan tempur lawan dari jarak yang cukup jauh. Tetapi, Nashorn sama sekali tidak berdaya dalam pertempuran jarak dekat, dan harus selalu dijauhkan dari jangkauan tembakan lawan.

Statistik dan Teknikal Data Nashorn :
*Manufaktur : Deutsche-Eisenwerke AG, in Teplitz-Schönau
*Kelas : Medium Tank Destroyer
*Berat : 24 ton
*Senjata Utama : 88 mm PaK 43 L/71
*Kru : 4 atau 5 orang
*Pelindung : 10 - 30 mm
*Kecepatan : 42 km/jam
*Jarak Tempuh : 235 km



Sumber :
- Darmawan, Muh. Daud (2010). "Kendaraan Tempur Perang Dunia II". Penerbit NARASI
- www.en.wikipedia.org
- alifrafikkhan.blogspot.com




Foto Berwarna Sepeda Motor Wehrmacht

$
0
0
 Seorang Grenadier dari Hermann Göring Division di Tunisia tahun 1943. Dia mengendarai sebuah sepeda motor Bianchi buatan Italia (diproduksi periode 1936-1940). Tak banyak yang terlihat dari motor ini yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi modelnya, tapi kemungkinan besar adalah yang versi 500cc. Si Grenadier melipat jaket kamuflase SS-Palmenmuster serta celananya, dan juga membawa senapan Kar98k di punggungnya


Sumber :
Buku "Afrikakorps: Rommel's Tropical Army in Original Color" karya Bernd Peitz

General der Panzertruppe Hermann Balck (1893-1982), Jenius Perang Panzer Peraih Brillanten

$
0
0


 Album foto Hermann Balck bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Hermann Balck
Lahir: 7 Desember 1893 di Danzig-Langfuhr (Jerman)
Meninggal: 29 November 1982 di Erbenbach-Rockenau (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: William/Wilhelm Balck dan Mathilde Jensen (orangtua)
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
27.03.1913 Oberjäger
18.12.1913 Fähnrich
10.08.1914 Leutnant
01.05.1924 Oberleutnant
01.02.1929 Rittmeister
01.06.1935 Major
01.02.1938 Oberstleutnant
01.08.1940 Oberst
01.08.1942 Generalmajor
21.01.1943 Generalleutnant
12.11.1943 General der Panzertruppe

Karriere (Karir):
10.04.1913 - 12.02.1914 Fahnenjunker di 10. Jäger-Bataillon
12.02.1914 - 01.08.1914 Dikirim ke Militärschule Hannover
01.08.1914 - 12.08.1914 Zugführer di 10. Jäger-Bataillon
12.08.1914 - 30.10.1914 Ajudan sementara di 10. Jäger-Bataillon
30.10.1914 - 06.02.1915 Terluka, dirawat di rumah sakit
06.02.1915 - 28.06.1915 Dipindahkan ke 22. Reserve-Jäger-Bataillon
28.06.1915 - 18.09.1915 Terluka, bersama dengan Ersatz-Bataillon / 10. Jäger-Bataillon
18.09.1915 - 05.12.1915 Kompaniechef di 22. Reserve-Jäger-Bataillon
05.12.1915 - 01.03.1916 Kommandeur Jägerkommando "Balck" / 5.Kavallerie-Division
01.03.1916 - 09.11.1916 Kommandeur MG-Kompanie / 22. Reserve-Jäger-Bataillon
09.11.1916 - 11.02.1918 Kommandeur MG-Kompanie / 10. Jäger-Bataillon
11.02.1918 - 23.01.1919 Kommandeur 4.Kompanie / 10. Jäger-Bataillon
23.01.1919 - 01.08.1919 Kompanieführer di Freiwilligen-Jäger-Bataillon Kirchheim
01.08.1919 - 25.10.1919 Dipindahkan ke 20. Reichswehr-Infanterie-Regiment
25.10.1919 - 01.10.1920 Adjutant 10. Reichswehr-Jäger-Bataillon
01.10.1920 - 01.10.1921 Adjutant III.(Jäger) Bataillon / 17.Infanterie-Regiment 17
01.10.1921 - 01.11.1922 Kompanieoffizier di 17. Infanterie-Regiment
01.11.1922 - 01.06.1925 Kompanieoffizier di Lehr-Bataillon / 17.Infanterie-Regiment
01.01.1923 - 01.10.1923 Dikirim untuk menjalani pelatihan kepemimpinan tambahan sekaligus dipindahkan ke 18. Reiter-Regiment
01.10.1923 - 31.08.1924 Dikirim ke Artillerieschule
30.09.1924 - 23.10.1924 Mengikuti MG-Lehrgang di Truppenübungsplatz Senne
01.06.1925 - 01.10.1928 MG-Offizier dan MG-Zugführer di 18. Reiter-Regiment
20.10.1925 - 28.11.1925 Mengikuti Kampfschule-Lehrgang di Döberitz
01.10.1928 - 01.10.1933 Schwadronchef di 18. Reiter-Regiment
01.10.1933 - 15.10.1935 Bersama dengan Kommandant Frankfurt an der Oder
01.04.1934 - 01.10.1934 Adjutant IIa mit Stab 3. Division
01.10.1934 - 15.10.1935 Stab Kommandant Frankfurt an der Oder
15.10.1935 - 12.10.1937 Kommandeur Radfahr-Bataillon 1
12.10.1937 - 10.11.1938 Kommandeur Radfahr-Abteilung 1
16.11.1938 - 23.10.1939 Inspektion der Schnellen Truppen (In 6) beim Oberkommando des Heeres
23.10.1939 - 15.12.1940 Kommandeur Schützen-Regiment 1
15.12.1940 - 15.05.1941 Kommandeur Panzer-Regiment 3
15.05.1941 - 25.06.1941 Kommandeur 2. Panzer-Brigade
25.06.1941 - 07.07.1941 Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres
07.07.1941 - 01.11.1941 Führerreserve di Oberkommando des Heeres. Penugasan khusus: kekuasaan penuh dalam penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan kendaraan bermotor di AD
01.11.1941 - 16.05.1942 General der Schnellen Truppen in der Oberbefehlshaber des Heeres
16.05.1942 - 01.08.1942 Führer 11. Panzer-Division
01.08.1942 - 05.03.1943 Kommandeur 11. Panzer-Division
05.03.1943 - 12.11.1943 Führerreserve
19.05.1943 - 10.06.1943 Führer Panzergrenadier-Division Großdeutschland
10.06.1943 - 02.09.1943 Führerreserve
02.09.1943 - 08.10.1943 Mit der Führung beauftragt XIV. Panzerkorps
14.11.1943 - 15.11.1943 Kommandierender General XXXX. Panzerkorps
15.11.1943 - 01.02.1944 Mit der Führung beauftragt XXXXVIII. Panzerkorps
01.02.1944 - 05.08.1944 Kommandierender General XXXXVIII. Panzerkorps
05.08.1944 - 01.09.1944 Mit der Führung beauftragt 4. Panzerarmee
01.09.1944 - 21.09.1944 Oberbefehlshaber 4. Panzerarmee
21.09.1944 - 23.12.1944 Oberbefehlshaber Heeresgruppe G
23.12.1944 - 08.05.1945 Oberbefehlshaber 6. Armee
23.12.1944 - 18.03.1945 Oberbefehlshaber Armeegruppe Balck
08.05.1945 - 00.00.1947 Menjadi tawanan Amerika Serikat
00.00.1947 Dilepaskan dari penjara

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
15.10.1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
15.11.1914 Königlich bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern
26.11.1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
28.02.1916 Kaiserlich und Königlich Österreich Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration
03.12.1917 Ritterkreuz des königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern
10.05.1918 Verwundetenabzeichen 1918 in Gold
00.00.193_ Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918
00.00.193_ Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse
12.05.1940 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
13.05.1940 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
17.05.1940 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht : "In den Kämpfen südostwärts Sedan errang der Kommandeur eines motorisierten Schützenregiments Oberstleutnant Balck durch rücksichtslosen persönlichen Einsatz besondere Erfolge mit seiner Truppe" (dalam pertempuran di tenggara Sedan, komandan sebuah resimen infanteri bermotor, Letkol Balck, memperoleh cukup kesuksesan bersama dengan pasukannya melalui komitmen pribadi yang tak kenal kompromi)
03.06.1940 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #53 (sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division / XIX.Armeekorps / Panzergruppe Guderian / Heeresgruppe A)
14.10.1940 Panzerkampfabzeichen in Silber
02.12.1941 Voenen Orden Za Hrabrost III.Stepen 1.Klas (Bulgaria)
20.12.1942 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "In den Kämpfen im großen Don-Bogen zeichnete sich die 11. Panzerdivision unter Führung des Generalmajors Balck besonders aus" (dalam pertempuran di pinggir sungai Don, 11. Panzer-Division di bawah pimpinan Mayjen Balck terutama sekali menunjukkan prestasinya yang menonjol)
20.12.1942 Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #155 (sebagai Generalmajor dan Kommandeur 11.Panzer-Division / Heeresgruppe Don)
04.03.1943 Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #25 (sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 11.Panzer-Division / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Don)
31.08.1944 Brillanten zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern #19 (sebagai General der Panzertruppe dan mit der Führung beauftragt 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Nordukraine)
09.09.1944 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Im Weichselbrückenkopf, westlich Baranow, haben die unter dem Oberbefehl des Generals der Panzertruppen Balck, und dem Befehl der Generale der Panzertruppen Breith und Gräser sowie des Generals der Infanterie Recknagel stehenden Truppen im vergangenen Monat den Durchbruch massierter sowjetischer Kräfte vereitelt und den feindlichen Brückenkopf durch erfolgreiche Gegenangriffe eingeengt" (di jembatan Vistula sebelah barat Baranov, pasukan di bawah komando Jenderal Panzer Balck, juga dikomandani oleh Jenderal Panzer Breith dan Gräser serta Jenderal Infanteri Recknagel, berhasil mencegah terobosan pasukan raksasa Soviet di bulan sebelumnya dan menciutkan jembatan pijakan musuh melalui serangan balasan yang sukses)

Aufzeichnungen (Catatan):
* Balck dilahirkan di Danzig-Langfuhr yang sekarang berganti nama menjadi Wrzeszcz (Polandia).
* Balck berasal dari keluarga dengan tradisi militer yang kuat. kakek buyutnya pernah bertugas di King's German Legion Inggris dibawah komando Lord Wellington dalam perang melawan Napoleon, sementara kakeknya adalah perwira di Argyll and Sutherland Highlanders AD Inggris. Ayahnya sendiri, William Balck (19 Oktober 1858 - 15 Juli 1924), adalah salah seorang penulis strategi militer ternama Kekaisaran Jerman dan dalam Perang Dunia Pertama dianugerahi medali keberanian tertinggi Prusia, Pour le Mérite, atas jasa-jasanya sebagai komandan divisi di medan pertempuran. Pangkat terakhirnya adalah Generalleutnant.
* Sang anak diberkahi dengan kecerdasan dan keberanian sama seperti ayahnya. Dalam Perang Dunia Pertama, Balck junior sempat beroperasi selama beberapa minggu di garis belakang Rusia tanpa bantuan dari luar, juga terluka sebanyak tujuh kali sehingga dianugerahi Verwundetenabzeichen 1918 in Gold! Dia direkomendasikan untuk mendapat Pour le Mérite bulan Oktober 1918, tapi perang keburu berakhir sebelum rekomendasinya selesai diproses.
* Seusai Perang Dunia Pertama, Balck terpilih menjadi salah satu dari 4.000 orang perwira Reichswehr.
* Dua kali dia menolak tawaran penempatan di Truppenamt atau Staff Jenderal - jalur normal untuk meniti karir cepat di AD Jerman - dan lebih memilih tetap sebagai perwira lapangan!
* Pada bulan Oktober 1939 Balck ditunjuk sebagai komandan Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division. Pada musim semi resimennya menjalani pelatihan khusus penyeberangan sungai dan formasi jembatan. Pada waktu itu para perwira Balck biasa berteriak pada prajuritnya "pelesiran dengan perahu kano ist verboten!" sebagai peringatan untuk lebih serius dalam berlatih. Pada bulan Mei 1940 Balck memimpin pasukannya dengan penuh kesuksesan dalam Pertempuran Prancis. Pada waktu itu 1. Panzer-Division merupakan bagian dari Panzergruppe pimpinan Heinz Guderian. Resimen Balck menjadi ujung tombak dalam penyeberangan sungai Meuse dan berhasil merebut sisi sungai yang diduduki oleh musuh. Jenderal Guderian tiba tak lama kemudian dan langsung menyeberangi sungai untuk meninjau situasi menggunakan perahu karet. Dengan santai Balck menunggu di sisi sungai dan, ketika Guderian hampir sampai, berteriak sambil bercanda, "pelesiran di Meuse dengan perahu kano ist verboten!"
* Ketika 6. Armee dikepung oleh pasukan Soviet di Stalingrad, front selatan Jerman terancam keruntuhan massal. Balck saat itu memimpin 11. Panzer-Division jauh di utara, 650km dari kota tersebut. Tak lama kemudian dia diperintahkan untuk bergerak ke selatan demi menstabilkan front yang kritis. Pada saat itu 5th Tank Army Soviet sedang berusaha menerobos maju menyeberangi sungai Dnieper, dan satu-satunya unit yang bisa diandalkan di dekatnya adalah divisi Balck. Perbedaan kekuatan di antara kedua belah pihak benar-benar njomplang: perbandingannya adalah 7:1 dalam hal jumlah tank, 11:1 jumlah infanteri, dan 20:1 jumlah artileri! Tapi Balck tidak gentar sedikitpun. Dengan memimpin paling depan, dia mampu menangkal setiap manuver yang dilancarkan musuhnya. Berkali-kali dia menangkis, mengelakkan, mengejutkan, dan memusnahkan detasemen-detasemen Soviet yang dikirimkan kepadanya. Kata-kata penyemangat favoritnya saat itu adalah "Perjalanan di malam hari menyelamatkan darah". Melalui serangkaian pertempuran, kemampuannya yang luar biasa dalam menggerakkan pasukan memampukan sebiji divisi panzernya menghancurkan sedikit demi sedikit pasukan Soviet yang jauh lebih kuat. Dalam hanya beberapa bulan peperangan di musim dingin 1942/1943, divisinya tercatat menghancurkan tidak kurang dari 1000 tank musuh! Tentu saja Hitler tidak tutup mata atas prestasi pinilih jenderalnya tersebut, dan dua kali Balck diundang ke Führerhauptquartier untuk menerima Eichenlaub (20 Desember 1942) serta Schwerter (4 Maret 1943).
* Seusai keluar dari kamp tawanan tahun 1947, Balck ditawari untuk membantu penelitian tentang perang yang dilakukan oleh US Army Historical Division, tapi dia menolaknya.
* Pada tahun 1948 dia ditangkap kembali atas tuduhan terlibat dalam eksekusi terhadap komandan artileri Oberstleutnant Johann Schottke saat Balck masih menjadi panglima Heeresgruppe G di Front Barat. Pada tanggal 28 November 1944 unit Schottke gagal dalam memberikan dukungan artileri terhadap wilayah targetnya di Saarbrücken. Ketika dicari, kedapatan bahwa Schottke dalam keadaan mabok saat bertugas. Balck langsung menggelar penyelidikan singkat, dan tak lama kemudian Schottke dieksekusi tembak mati atas tuduhan lalai dalam perang. Penjatuhan hukuman dan eksekusi tersebut dianggap tidak sah karena tidak melalui mahkamah militer seperti yang seharusnya berlaku. Balck diputus bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun. Dia hanya menjalani separuhnya saja dan kemudian dibebaskan lebih awal.
* Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an Balck berpartisipasi dalam sejumlah seminar dan diskusi panel bersama dengan para pemimpin senior NATO di US Army War College di Carlisle, Pennsylvania. Ikut serta bersamanya mantan perwira staff-nya dalam Perang Dunia II, Friedrich-Wilhelm von Mellenthin.
* Balck digolongkan sebagai salah satu komandan Panzertruppen terbaik yang dimiliki Jerman, terutama saat dia mengkomandani 11. Panzer-Division dan XLVIII. Panzerkorps di tahun 1942-1943. Beberapa pertempuran yang diikutinya digambarkan dengan penuh detail dalam buku "Panzer Battles" yang merupakan memoar dari Generalmajor Friedrich-Wilhelm von Mellenthin (yang bertemu dengan Balck saat 11. Panzer-Division berada di bawah komando XLVIII. Panzerkorps, pada waktu itu Mellenthin bertugas sebagai Kepala Staff XLVIII. Panzerkorps). Mellenthin masih memegang posisi yang sama saat Balck dipromosikan sebagai komandan XLVIII. Panzerkorps, dan bahkan ikut diajak saat Balck mengambil alih komando Heeresgruppe G.
* Balck memulai perang sebagai seorang Oberstleutnant (Letnan-Kolonel) pada tahun 1939 dan mengakhirinya sebagai General der Panzertruppe (Jenderal Pasukan Tank) pada tahun 1945. Dia adalah salah satu dari hanya 27 orang di seantero Wehrmacht yang dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten. Karirnya di masa perang terutama sekali menonjol karena kemampuannya yang luar biasa dalam hal peperangan manuver dan kecepatannya dalam memindahkan unitnya dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini membantunya dalam meniti karir sebegitu cepatnya. Dalam hal ini kasusnya sama dengan yang dialami oleh Walter Model ataupun Hasso von Manteuffel. Ketika me-review cara Balck memegang komando 11. Panzer-Division dalam Krisis Sungai Chir di bulan Desember 1942, jenderal Amerika William DePuy memperkirakan bahwa Balck "mungkin adalah komandan divisi terbaik dari Angkatan Darat Jerman."



Foto Hermann Balck

$
0
0
General der Panzertruppe Hermann Balck (7 Desember 1893 - 29 November 1982) memulai perang sebagai seorang Oberstleutnant (Letnan-Kolonel) pada tahun 1939 dan mengakhirinya sebagai General der Panzertruppe (Jenderal Pasukan Tank) pada tahun 1945. Dia adalah salah satu dari hanya 27 orang di seantero Wehrmacht yang dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten. Karirnya di masa perang terutama sekali menonjol karena kemampuannya yang luar biasa dalam hal peperangan manuver dan kecepatannya dalam memindahkan unitnya dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini membantunya dalam meniti karir sebegitu cepatnya. Dalam hal ini kasusnya sama dengan yang dialami oleh Walter Model ataupun Hasso von Manteuffel. Ketika me-review cara Balck memegang komando 11. Panzer-Division dalam Krisis Sungai Chir di bulan Desember 1942, jenderal Amerika William DePuy memperkirakan bahwa Balck "mungkin adalah komandan divisi terbaik dari Angkatan Darat Jerman". Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


 Oberst Hermann Balck (Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres) dan Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber Armeegruppe Guderian) selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa di Front Timur, musim panas tahun 1941. Pada bulan Oktober 1939 Balck ditunjuk sebagai komandan Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division. Pada musim semi resimennya menjalani pelatihan khusus penyeberangan sungai dan formasi jembatan. Pada waktu itu para perwira Balck biasa berteriak pada prajuritnya "pelesiran dengan perahu kano ist verboten!" sebagai peringatan untuk lebih serius dalam berlatih. Pada bulan Mei 1940 Balck memimpin pasukannya dengan penuh kesuksesan dalam Pertempuran Prancis. Pada waktu itu 1. Panzer-Division merupakan bagian dari Panzergruppe pimpinan Heinz Guderian. Resimen Balck menjadi ujung tombak dalam penyeberangan sungai Meuse dan berhasil merebut sisi sungai yang diduduki oleh musuh. Jenderal Guderian tiba tak lama kemudian dan langsung menyeberangi sungai untuk meninjau situasi menggunakan perahu karet. Dengan santai Balck menunggu di sisi sungai dan, ketika Guderian hampir sampai, berteriak sambil bercanda, "pelesiran di Meuse dengan perahu kano ist verboten!"


Sketsa Hermann Balck sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Schützen-Regiment 1 tak lama setelah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Gambar ini dibuat oleh Wolfgang Willrich yang merupakan pelukis perang kenamaan Jerman era Nazi. Dia ditugaskan oleh Kementerian Propagandanya Goebbels untuk membuat karya seni seri para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Karenanya sang pelukis mengunjungi hampir semua front demi melukis langsung para pahlawan tersebut yang dia temui. Karya-karyanya ini nantinya disebarluaskan dalam bentuk kartu pos dan sangat populer di Jerman dalam era Perang Dunia II


 Oberst Hermann Balck (Kommandeur Panzer-Regiment 3 / 2.Panzer-Division) di atas Panzerbefehlswagen III Ausf.E atau F di dekat Pandelejmon (Yunani) tanggal 16 April 1941 selama berlangsungnya Unternehmen Marita. Tank komando ini dilengkapi dengan senjata utama meriam 37mm KwK 36 L/45 dan senapan mesin MG-34 ganda dalam satu dudukan. Untuk mengantisipasi ranjau darat yang dipasang oleh musuh atau kerusakan di tengah jalan, dibawa pula rantai roda cadangan di kubahnya. Di belakang mengikuti Panzerkampfwagen III lainnya, sementara yang ikut nebeng di tank Balck adalah tawanan perang Selandia Baru. Dia akan dibawa ke garis belakang untuk diinterogasi


 Generalmajor Hermann Balck (Kommandeur 11. Panzer-Division) merundingkan strategi pertempuran bersama dengan Oberstleutnant Theodor Graf Schimmelmann von Lindenburg (Kommandeur Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division) di wilayah Don (Uni Soviet), musim dingin 1942/1943. Ketika 6. Armee dikepung oleh pasukan Soviet di Stalingrad, front selatan Jerman terancam keruntuhan massal. Balck saat itu memimpin 11. Panzer-Division jauh di utara, 650km dari kota tersebut. Tak lama kemudian dia diperintahkan untuk bergerak ke selatan demi menstabilkan front yang kritis. Pada saat itu 5th Tank Army Soviet sedang berusaha menerobos maju menyeberangi sungai Dnieper, dan satu-satunya unit yang bisa diandalkan di dekatnya adalah divisi Balck. Perbedaan kekuatan di antara kedua belah pihak benar-benar njomplang: perbandingannya adalah 7:1 dalam hal jumlah tank, 11:1 jumlah infanteri, dan 20:1 jumlah artileri! Tapi Balck tidak gentar sedikitpun. Dengan memimpin paling depan, dia mampu menangkal setiap manuver yang dilancarkan musuhnya. Berkali-kali dia menangkis, mengelakkan, mengejutkan, dan memusnahkan detasemen-detasemen Soviet yang dikirimkan kepadanya. Kata-kata penyemangat favoritnya saat itu adalah "Perjalanan di malam hari menyelamatkan darah". Melalui serangkaian pertempuran, kemampuannya yang luar biasa dalam menggerakkan pasukan memampukan sebiji divisi panzernya menghancurkan sedikit demi sedikit pasukan Soviet yang jauh lebih kuat. Dalam hanya beberapa bulan peperangan di musim dingin 1942/1943, divisinya tercatat menghancurkan tidak kurang dari 1000 tank musuh! Tentu saja Hitler tidak tutup mata atas prestasi pinilih jenderalnya tersebut, dan dua kali Balck diundang ke Führerhauptquartier untuk menerima Eichenlaub (20 Desember 1942) serta Schwerter (4 Maret 1943)


 Generalleutnant Hermann Balck duduk bertelekan peta dalam foto yang dibuat oleh Kriegsberichter Bauer di Rusia tengah tahun 1943. Karena foto ini diambil saat Balck masih menjabat sebagai Führer Panzergrenadier-Division "Großdeutschland", maka bisa dipastikan bahwa periodenya adalah antara 19 Mei 1943 - 10 Juni 1943. Balck mengenakan medali Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub di lehernya yang dia dapatkan tanggal 4 Maret 1943 sebagai Kommandeur 11. Panzer-Division


 Generalleutnant Hermann Balck (Führer Panzergrenadier-Division "Großdeutschland") mendengarkan penjelasan dari salah seorang perwiranya, Major Walter Pössl (Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment "Großdeutschland"). Karena foto ini diambil saat Balck masih menjabat sebagai Führer Panzergrenadier-Division "Großdeutschland", maka bisa dipastikan bahwa periodenya adalah antara 19 Mei 1943 - 10 Juni 1943. Foto oleh Kriegsberichter Bauer dari PK (Propaganda-Kompanie) "Großdeutschland"


 Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Broenner bulan Mei 1943 ini memperlihatkan kunjungan Sepp Dietrich ke tempat pelatihan Divisi Großdeutschland di Borisovka, barat-laut Kharkov, sebelum dimulainya Unternehmen Zitadelle (Pertempuran Kursk). Dari kiri ke kanan: Oberst der Reserve Hyazinth Graf "Panzergraf" Strachwitz von Groß-Zauche (Kommandeur Panzer-Regiment Großdeutschland), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), Oberst im Generalstab Oldwig von Natzmer (Chef des Stabes Panzergrenadier-Division "Großdeutschland"), dan Generalleutnant Hermann Balck (Kommandeur Panzergrenadier-Division "Großdeutschland")


 Foto ini diambil bulan November 1943 dan memperlihatkan dari kiri ke kanan: Perwira Heer tidak dikenal, General der Panzertruppe Hermann Balck (Kommandierender General XLVIII. Panzerkorps), Oberst Horst von Mellenthin (Führer 93. Infanterie-Division), dan Oberst Friedrich-Wilhelm von Mellenthin (Chef des Generalstabes XLVIII. Panzerkorps). Seperti terlihat dari namanya, kedua Mellenthin ini adalah kakak beradik. Horst Alexander Alfred Paul von Mellenthin  (31 Juli 1898 - 8 Januari 1977) nantinya mengakhiri perang dengan pangkat General der Artillerie, sementara adiknya Friedrich-Wilhelm von Mellenthin (30 Agustus 1904 - 28 Juni 1997) mengakhiri perang dengan pangkat Generalmajor. Yang terakhir juga menerbitkan memoarnya yang terkenal yang berjudul "Panzer Battles"







Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.elektra.bsb-muenchen.de
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.granger.com
www.ullsteinbild.de

U-175

$
0
0
Obersteuermann Helmut Klotzsch (kelahiran 12 Februari 1914) dari U-175 berteriak meminta tolong untuk diselamatkan setelah kapalnya ditenggelamkan oleh USGCG (United States Coast Guard Cutter) "Spencer" di perairan Atlantik Utara, barat-daya Irlandia, tanggal 17 April 1943. Beberapa awak U-175 yang ikut diselamatkan bersamanya kemudian bercanda bahwa saat masih berada di dalam U-175 - tak lama sebelum disuruh meninggalkan kapal - Klotzsch memerintahkan teman-temannya untuk tidak berteriak meminta tolong pada musuh! U-175 (dikomandani Korvettenkapitän Heinrich Bruns) adalah u-boat tipe IXC dari 10. Unterseebootsflottille yang ditenggelamkan saat sedang bersiap untuk menyerang konvoy HX-233. USCGC "Spencer" mendeteksi keberadaan kapal selam musuh sebelum konvoy tiba di lokasi kejadian dan kemudian membombardirnya dengan dua bom kedalaman. 40 menit kemudian kapal selam Jerman tersebut dipaksa untuk muncul ke permukaan, hanya untuk ditenggelamkan oleh awaknya sendiri demi mencegahnya jatuh ke tangan musuh. USCGC "Spencer" dan USCGC "Duane" berhasil menyelamatkan 44 orang awaknya


Sumber :
http://ww2images.blogspot.com/search/label/German%20U-Boat%20Arm

Kudeta Münich (Münich Putsch / Beer Hall Putsch / Bierkeller Putsch / Hitlerputsch / Hitler-Ludendorff-Putsch)

$
0
0


Oleh : Herdis Kusmawardhana Saiman

 Peristiwa ini tak terlepas dari nasib negara Jerman yg kalah dalam PD I, dimana dalam sebuah traktat yg dikenal dgn "Perjanjian Versailles 1919" Jerman diharuskan membayar kerugian yg besar kepada Perancis, tetapi mereka enggan membayarnya. Berbagai pembatasan dan tekanan ditujukan terhadap Jerman, mulai dari penyerahan semua wilayah koloninya hingga pembatasan di bidang militer, bahkan Jerman dilarang memiliki Angkatan Laut! Namun pada September 1923, Jerman terpaksa akur ikut kehendak Perancis agar membayar balik hutang mereka. Atau dengan kata lain "JERMAN SEAKAN KEHILANGAN HARGA DIRINYA". Peristiwa inilah yg menyulut kemarahan publik dan ketidakpuasan terhadap kondisi politik yg berimbas juga kepada kondisi ekonomi yg parah, bahkan dalam waktu semalam saja Jerman nyaris kehilangan seluruh kas negara! Kondisi yg parah tersebut seakan memberi peluang bagi ideologi politik ekstrem kanan maupun kiri berkembang pesat dengan dalih menyelamatkan kondisi negara. Salah satunya partai NATIONALSOZIALISTISCHE DEUTSCHE ARBEITERPARTEI atau yg dikenal dgn nama partai Nazi, yg merupakan partai terbesar di Jerman saat itu. Partai ini memiliki musuh politik yakni kelompok kiri beraliran komunis pimpinan Karl Liebknecht, Rosa Luxemburg dan Wilhelm Pieck (Wilhelm Pieck kelak akan menjadi Presiden Republik Demokrasi Jerman atau Jerman Timur yg berhaluan komunis). Kaum komunis pun terus beragitasi dgn tujuan merebut kekuasaan. Akibatnya sering terjadi kerusuhan antara kelompok Nazi dan kelompok komunis.

Setelah melihat kesuksesan dalam membangun citra partainya, Adolf Hitler kian bernafsu mendapuk kekuasaan terhadap negara bagian Bavaria. Kondisi di Jerman kala itu sangat memungkinkan terjadinya perebutan kekuasaan, karena pemerintahan Republik Weimar begitu lemah. Saat pemberontakan kaum komunis di Hamburg dapat digagalkan oleh Reichswehr (militer Jerman setelah PD I), tak ada alasan lagi bagi Nazi untuk merebut kekuasaan dgn dalih untuk melawan kaum komunis. Namun niat Hitler merebut kekuasaan tak dapat ditahan-tahan lagi.

Pada tanggal 9 November 1923, pemimpin negara bagian Bavaria, Gustav von Kahr akan berpidato di sebuah gedung tempat minum bir di Munich. Kahr adalah pendukung sayap kanan dan Hitler berusaha merekrutnya, tapi Kahr menolak. Tanpa diketahui, Hitler dan orang-orang terdekatnya mengambil posisi di aula besar tempat Kahr berpidato. Tak lama kemudian sekitar 25 orang anggota Sturmabteilung pimpinan Hermann Goering memasuki aula. Hitler naik ke atas meja lalu menembakan pistol ke atas sambil berteriak lantang "REVOLUSI NASIONAL TELAH DIMULAI !! PEMERINTAH BAVARIA DAN REICH TELAH DISINGKIRKAN DAN PEMERINTAH NASIONAL SEMENTARA TELAH DIBENTUK" Publik tak tahu kalau itu hanya gertakan saja. Tiga orang tokoh pemerintahan Bavaria: Gustav von Kahr, Otto von Lossow, dan Hans von Seisser dimasukan ke sebuah ruangan. Hitler memaksa mereka bergabung dengan pemerintahan baru pimpinan Ludendorff. Hitler mencatut nama Ludendorff dan ia yakin Ludendorff akan setuju dengannya. Sementara di luar gedung terjadi bentrokan antara Sturmabteilung dgn militer. Hitler keluar dari gedung diikuti semua hadirin di aula, termasuk ketiga sandera tadi.

Ludendorff pun tertarik dgn tindakan Hitler, serta menyarankan Hitler meneruskan usaha perebutan kekuasaan tersebut yang akihrnya dikenal dengan "Munich Bier Halle Putsch" atau Kudeta Munich. Hitler dan Ludendorff kemudian mengadakan pawai keliling kota, dan Hitler mengumpulkan sekitar 2000 orang pengikutnya termasuk barisan Sturmabteilung untuk turut serta dalam parade tersebut. Namun pawai tersebut dihadang polisi bersenjata dan bentrokan pun terjadi saat itu juga. Tembak menembak pun pecah, beberapa rekan Hitler pun tertembak. Tercatat 18 orang tewas tertembak termasuk beberapa polisi. Karena beredar gosip bahwa Hitler dan Ludendorff tewas di tempat, barisan Nazi ini panik lalu bubar melarikan diri. Hitler diungsikan ke tempat yg aman oleh seorang dokter muda Dr Walther Schultze. Hermann Goering pun dilarikan istrinya ke perbatasan Austria.

Usaha kudeta itu pun gagal, beberapa pemimpin Nazi ditangkap, termasuk Hitler. Lalu pemerintah melarang adanya kegiatan politik Nazi, partai NSDAP pun dibubarkan. Di dalam penjara lalu Hitler menulis sebuah buku yg akan dikenal dgn nama Mein Kampf (perjuanganku).



Major Wilhelm Balthasar (1914-1941), Pilot Paling Sukses dalam Pertempuran Prancis

$
0
0


Album foto Wilhelm Balthasar bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Wilhelm Balthasar
Lahir: 2 Februari 1914 di Fulda/Hessen (Jerman)
Meninggal: 3 Juli 1941 di Aire/Ardennes (Prancis)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Tidak diketahui
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi): 
20.04.1935 Leutnant
18.01.1938 Oberleutnant
11.05.1940 Hauptmann
00.07.1941 Major (anumerta)

Karriere (Karir):
00.00.1933 - 00.00.1935 Bertugas di Resimen Artileri Reichsheer
00.00.1935 - 03.07.1941 Ditransfer ke Luftwaffe
00.11.1936 - 00.09.1937 Ditempatkan di Aufklärerkette Kampfgruppe K/88 Legion Condor
00.09.1937 - 15.03.1938 Ditransfer ke Jagdgruppe J/88 Legion Condor
01.08.1938 - 01.11.1938 Staffelkapitän 1./JG 131
01.11.1938 - 01.05.1939 Staffelkapitän 1./JG 130
01.05.1939 - 00.09.1939 Staffelkapitän 1./JG 1
00.09.1939 - 11.05.1940 Staffelkapitän 7./JG 27
11.05.1940 - 06.06.1940 Staffelkapitän 1./JG 1
06.06.1940 - 25.08.1940 Staffelkapitän 7./JG 27
25.08.1940 - 10.11.1940 Gruppenkommandeur III./JG 3
04.09.1940 - 18.09.1940 Menjalani perawatan setelah terluka dalam dofgight.
10.11.1940 - 16.02.1941 Ditugaskan kembali ke Jagdfliegerschule (JFS) Werneuchen
16.02.1941 - 03.07.1941 Geschwaderkommodore JG 2
03.07.1941 Gugur dalam pertempuran udara ketika pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 (<+-) Werknummer 7066 yang dipilotinya mengalami kerusakan struktur di bagian sayap (terlipat tiba-tiba) saat melakukan terbang tukik demi keluar dari dogfight melawan sekelompok pesawat Spitfire Inggris. Pesawatnya jatuh di jalan antara Aire dan St. Omer di Wittes, 8km utara Aire, pukul 15:25. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Pemakaman Perang Dunia I di Flanders berdampingan dengan ayah tercintanya yang gugur dalam perang tersebut.

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
00.00.193_  Fliegerführerabzeichen
20.06.1939 Spanienkreuz in Gold mit Schwertern und Brillanten
20.09.1939 Eisernes Kreuz II.Klasse
00.00.19__ Eisernes Kreuz I.Klasse
14.06.1940 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #62 (sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG) 27 / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 3, setelah mencatat 28 kemenangan udara)
15.06.1940 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Besonders ausgezeichnet haben sich: der Staffelkapitän Hauptmann Balthasar, indem er bisher zwanzig feindliche Flugzeuge im Luftkampf abschoß und elf weitere am Boden zerstörte; der Leutnant Weber in einem Schützenregiment, indem er im letzten Augenblick unter rücksichtslosem persönlichem Einsatz fünf Zündleitungen an einer wichtigen Brücke durchschnitten und so den Übergang unversehrt in unsere Hand gebracht hat" (Terutama yang telah menonjol prestasinya: komandan skuadron Kapten Balthasar, dengan menembak jatuh 20 pesawat musuh dalam pertempuran udara dan menghancurkan 11 lagi di darat; Letnan Weber dari Resimen Senapan yang, di saat-saat terakhir dengan penuh komitmen diri, memotong lima kabel peledak yang terhubung ke jembatan utama sehingga pasukannya mampu menguasai persimpangan tanpa mengalami kerusakan berarti)
00.00.194_ Verwundetenabzeichen in Schwarz
00.00.194_ Frontflugspange für Jagdflieger in Bronze
00.00.194_ Frontflugspange für Jagdflieger in Silber
00.00.194_ Frontflugspange für Jagdflieger in Gold
02.07.1941 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #17 (sebagai Hauptmann dan Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen" / Jagdfliegerführer 3 / Luftflotte 3, setelah mencatat 40 kemenangan udara)
02.07.1941 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Hauptmann Balthasar errang am 26. Juni seinen 39. und 40., Leutnant Leesmann am 30. Juni seinen 21. und 22. Luftsieg" (Kapten Balthasar pada tanggal 26 Juni berhasil meraih kemenangan ke-39 dan ke-40; Letda Leesmann pada tanggal 30 Juni berhasil meraih kemenangan udara ke-21 dan ke-22)
10.07.1941 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Hauptmann Balthasar, Träger des Eichenlaubes zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, der mit 40 Luftsiegen an den genannten Erfolgen der Luftwaffe hervorragend beteiligt war, fand in siegreichen Luftkämpfen am Kanal den Heldentod. Mit ihm verlor die Luftwaffe einen ihrer tapfersten Jagdflieger. Das Andenken dieses heldenhaften Offiziers des Jagdgeschwaders "Richthofen", der sich schon in der Legion “Condor” durch todesmutigen Einsatz wiederholt ausgezeichnet hatte, wird im deutschen Volk unvergessen bleiben" (Kapten Balthasar, peraih Daun Ek pada Salib Ksatria dari Salib Baja, yang dengan 40 kemenangan udaranya berkontribusi pada kesuksesan Luftwaffe yang sudah disebutkan sebelumnya, gugur sebagai seorang pahlawan dalam pertempuran udara yang gilang gemilang di Kanal. Dengan kematiannya Luftwaffe telah kehilangan salah satu pilotnya yang paling pemberani. Kenangan akan perwira heroik dari Wing Pemburu "Richthofen" ini, yang telah berkali-kali menonjolkan keberaniannya dalam menghadapi maut sebagai pilot Legion Condor, tak akan pernah dilupakan oleh rakyat Jerman)

Aufzeichnungen (Catatan):
* Pada awal keterlibatannya dalam Perang Saudara Spanyol, Balthasar menerbangkan pesawat pengintai Junkers Ju 52 dan Heinkel He 70.
* Pada tanggal 23 November 1936 dia membawa pulang informasi penting yang memampukan pasukan udara Jerman membom kota pelabuhan Kartagena dengan sukses. Tak lama kemudian dia juga meraih kemenangan udara pertamanya saat dia menembak jatuh sebuah pesawat I-16 dari AU Republik pada tanggal 20 Januari 1937.
* Pada tanggal 16 Maret 1937 Balthasar melakukan pendaratan darurat di landasan udara Almorox, Spanyol. Saat dia mendaratkan pesawat Heinkel He 70-nya yang pincang, tiga buah pesawat pemburu dari J/88 tinggal landas dalam misi penyerangan. Demi melihat sebuah Heinkel He 112 yang terparkir di dekatnya tanpa ada yang memakai , naluri pemburunya muncul dan dia mengajukan izin untuk tinggal landas dengan mengaku sebagai pilot pemburu berpengalaman! Setelah mendapat izin untuk menerbangkan pesawat bersayap tunggal tersebut, Balthasar tinggal landas dan, dalam misi pertamanya sebagai pilot tempur, dia berhasil menghancurkan sebuah lori amunisi musuh menggunakan meriam 20mm yang terpasang di pesawatnya! Dalam perjalanan pulang kembali ke landasan, Balthasar juga mengklaim sebuah tank Republik yang dihancurkannya. Ketika pesawatnya sudah mendarat, pada awalnya dia mendapat teguran keras dari perwira komandan setempat. Tapi ketika sang komandan mengetahui prestasi gemilang yang telah dibukukannya, dia langsung mempromosikan Balthasar sebagai komandan Aufklärungsgruppe A/88, sebuah detasemen He 45 bersayap ganda dan pemburu He 112 yang beroperasi sebagai pesawat pengintai bersenjata, pesawat serang-darat dan pelacak artileri musuh!
* Dalam misi udara di kancah Perang Saudara Spanyol tanggal 7 Februari 1938, Balthasar berhasil menembak jatuh empat pesawat pembom Tupolev SB-2 milik pihak Republik.
* Dalam misi udara di kancah Perang Dunia II tanggal 11 Mei 1940, Balthasar berhasil menembak jatuh tiga pesawat pemburu Gladiator bersayap ganda Belgia dan satu pemburu Morane Prancis.
* Pada tanggal 5 Juni 1940 Balthasar mengklaim lima pesawat Prancis yang menjadi korbannya, yang mengerek jumlah kemenangannya menjadi 24 buah. Sehari kemudian (6 Juni 1940) dia mengamuk kembali dengan menghancurkan empat pesawat musuh.
* Saat dianugerahi Ritterkreuz tanggal 14 Juni 1940, dia adalah pilot pemburu kedua Luftwaffe yang mendapatkannya setelah Werner Mölders. Dengan 23 kemenangan yang didapatnya dalam Fall Gelb, dia juga tercatat sebagai pilot pemburu Luftwaffe paling sukses dalam Pertempuran Prancis!
* Pada tanggal 4 September 1940, Balthasar menjalani perawatan setelah terluka di kedua kaki dalam pertempuran udara melawan pesawat Spitfire Inggris dari 222 Squadron RAF di atas Canterbury/London. Meskipun lukanya terbilang cukup parah, Balthasar sudah kembali terbang menjemput musuh 14 hari kemudian! Tidak hanya itu, pada tanggal 23 September 1940 dia berhasil menembak jatuh dua pesawat Spitfire Inggris dengan hanya menggunakan 88 peluru dari kanon dan MG-nya! Dia mengklaim tiga kemenangan lagi sebelum menyerah pada kenyataan bahwa luka di kakinya makin memburuk dan mengharuskannya menjalani masa perawatan di rumah sakit bulan November 1940.
* Antara tanggal 22 Juni s/d 27 Juni 1941, Balthasar berhasil menembak jatuh sembilan pesawat Inggris, termasuk lima bomber Blenheim bermesin ganda tanggal 23 Juni 1941 (kemenangan nomor 32-40)
* Hanya sehari setelah secara resmi dianugerahi Eichenlaub untuk Ritterkreuz-nya (2 Juli 1941), Balthasar gugur dalam pertempuran udara di dekat Aire/Ardennes tanggal 3 Juli 1941!
* Sampai dengan akhir bulan September 1941, medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub adalah medali keberanian tertinggi Jerman dan hanya kalah hierarkinya dari Großkreuz des Eisernen Kreuzes yang hanya dianugerahkan kepada satu orang (Reichsmarschall Hermann Göring). Prestise Eichenlaub sebagai penghargaan militer tertinggi secara resmi terlampaui pada tanggal 28 September 1941 dengan dikeluarkannya medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern. Hanya saja, penganugerahan pertama medali ini untuk Adolf Galland dibuat tertanggal 21 Juni 1941 meskipun upacara penganugerahannya oleh Hitler dilangsungkan pada tanggal 28 September 1941.
* Setelah kematiannya, pangkatnya dinaikkan secara anumerta dari Hauptmann menjadi Major.
* Sepanjang karirnya, Wilhelm Balthasar telah mencatat 47 fliegerabschüsse (7 diantaranya diraih dalam Perang Saudara Spanyol) dari 765 feindflug (465 dintaranya dibukukannya dalam Perang Saudara Spanyol). Sebagai tambahan, Balthasar juga menghancurkan 13 pesawat saat terparkir di darat.


Rincian kemenangan udara yang diperoleh oleh Wilhelm Balthasar



Sumber :

Foto Wilhelm Balthasar

$
0
0
Major Wilhelm Balthasar (2 Februari 1914 - 3 Juli 1941). Dia meraih 6 kemenangan udara dalam Perang Saudara Spanyol. Awalnya dianugerahi Spanienkreuz in Gold saja tapi kemudian dia (bersama Adolf Galland) mendapat pemberitahuan pada tanggal 20 Juni 1939 bahwa medalinya 'diupgrade' menjadi Spanienkreuz in Gold mit Brillanten sehingga medali yang lama harus dikembalikan! Total kemenangannya adalah 47 yang dibukukan dalam 300 feindflug. Hauptmann Balthasar tewas dalam dogfight melawan pesawat-pesawat RAF di atas Aire, Prancis, tanggal 3 Juli 1941. Dia dinaikkan pangkatnya secara anumerta menjadi Major dan jenazahnya dikuburkan di kompleks pemakaman Perang Dunia I berdampingan dengan ayahnya, seorang prajurit Jerman yang tewas dalam pertempuran di Prancis dalam Perang Dunia Pertama beberapa puluh tahun sebelumnya! Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


 Wilhelm Balthasar dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #62 yang diperolehnya tanggal 14 Juni 1940 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG) 27 / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 3, setelah mencatat 28 kemenangan udara. Dalam foto ini dia mengenakan feldbluse Luftwaffe dengan medali Flugzeugführerabzeichen (Pilot's Badge) versi bahan kain yang dijahitkan ke seragamnya


 Kartupos Röhr seri Ritterkreuzträger bergambar jagoan udara Luftwaffe Hauptmann Wilhelm Balthasar ini diterbitkan setelah kematiannya pada tanggal 3 Juli 1941. Disini terlihat bahwa medali Eichenlaub telah ditambahkan pada Ritterkreuz-nya, sebuah praktek edit foto yang biasa dilakukan pada masa Perang Dunia II bagi para pahlawan perang Jerman yang mendapatkan medalinya secara anumerta (setelah dia gugur). Balthasar sendiri sebenarnya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub pada saat dia masih hidup (2 Juli 1941), tapi sayangnya dia "menikmati" statusnya sebagai seorang Eichenlaubträger hanya selama beberapa jam saja, karena sehari kemudian Balthasar tewas dalam pertempuran udara di atas Ardennes. Karenanya, tak diketahui adanya foto asli yang memperlihatkan dia mengenakan medali Eichenlaub-nya


Sketsa Wilhelm Balthasar sebagai seorang Hauptmann dan Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (Gambar kapak merupakan lambang dari Gruppe tersebut). Gambar ini dibuat oleh Wolfgang Willrich yang merupakan pelukis perang kenamaan Jerman era Nazi. Dia ditugaskan oleh Kementerian Propagandanya Goebbels untuk membuat karya seni seri para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Karenanya sang pelukis mengunjungi hampir semua front demi melukis langsung para pahlawan tersebut yang dia temui. Karya-karyanya ini nantinya disebarluaskan dalam bentuk kartu pos dan sangat populer di Jerman dalam era Perang Dunia II


Sumber :
www.forum.axishistory.com 
www.luftwaffe.cz

Foto Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet"

$
0
0
 Geschwaderkommodore JG 3 Major Günther "Franzl" Lützow (kiri) berbincang-bincang dengan Gruppenkommandeur III./JG 3 Hauptmann Wilhelm Balthasar (tengah) sementara di belakang mereka terlihat ekor dari pesawat Messerschmitt Bf 109 E-4 (G1+I) Werknummer 1559 yang biasa diterbangkan oleh Balthasar. Kedua orang ini sama-sama merupakan veteran Perang Saudara Spanyol (1936-1939). Perhatikan bahwa ekor pesawat tersebut telah dipenuhi oleh 38 buah balkenabschuss (baris kemenangan), dengan 27 diantaranya diraih dengan menembak jatuh pesawat musuh di udara (Abschuss, panah ngaceng ke atas), sementara 9 sisanya dengan menembak pesawat musuh saat masih berada di darat (Bodenzerstörungen, panah lemah syahwat ke bawah). Di setiap baris terdapat keterangan tanggal terjadinya. Foto diambil pertengahan bulan September 1940


Foto ini kemungkinan besar memperlihatkan upacara pengambilalihan jabatan Gruppenkommandeur III./JG 3 dari tangan Hauptmann Wilhelm Balthasar (kiri) ke Hauptmann Walter Oesau (kanan) yang diselenggarakan secara sederhana tapi khidmat di sebuah lapangan sepakbola tanggal 10 November 1940. Dua-duanya sama-sama jagoan udara Luftwaffe dan juga sama-sama Ritterkreuzträger. Balthasar akan menempati posisi baru sebagai instruktur di Jagdfliegerschule (JFS) Werneuchen sebelum didapuk sebagai Geschwaderkommodore JG 2 bulan Februari 1941. Kelak setelah kematian Balthasar bulan Juli 1941, Oesau pula yang akan ditunjuk untuk menggantikannya! 


 
Hauptmann Walter Oesau berfoto dengan pesawat Messerschmitt Bf 109 E-4 (G1+I) Werknummer 1559 milik Wilhelm Balthasar (Gruppenkommandeur III./JG 3) di tahun 1940. Nantinya Oesau akan menggantikan Balthasar sebagai Gruppenkommandeur bulan November 1940. Dia mencetak kemenangan udara pertamanya dalam Perang Dunia II tanggal 13 Mei 1940 setelah menembak jatuh sebuah pesawat Curtiss P-36 Hawk (saat itu Oesau bergabung di 7./JG 51). Hanya beberapa bulan setelahnya (20 Agustus 1940) dia dianugerahi Ritterkreuz setelah menjadi pilot kelima Jerman dalam Perang Dunia II yang mencetak 20 kemenangan udara


Sumber :
Foto koleksi pribadi Bill T (12thpanzer)
www.wehrmacht-awards.com

Koleksi Lukisan Karya Franz Xaver Winterhalter

$
0
0


Franz Xaver Winterhalter (20 April 1805 – 8 Juli 1873) adalah pelukis dan litografer Jerman yang terkenal dengan lukisan-lukisan potret para keluarga kerajaan dan bangsawan Eropa di pertengahan abad ke-19. Namanya kemudian diasosiasikan dengan lukisan potret kerajaan yang artistik dan indah. Diantara karya-karyanya yang paling terkenal adalah "Empress Eugénie Surrounded by her Ladies in Waiting" (1855) dan lukisan potret Empress Elisabeth dari Austria (1865).


 Major-General Sir John Douglas dari 11th Hussars


Leonilla Fürstin zu Sayn-Wittgenstein-Sayn (1843)


Katarzyna Potocka née Branicka dalam pakaian Oriental (1854)


Permaisuri Eugénie dikelilingi oleh para dayangnya (1855)


 Putri Kotschoubey (1860)


Madame Barbe de Rimsky-Korsakov (1864)


Permaisuri Elisabeth dari Austria dengan Gaun Gala Kerajaan yang dihiasi dengan Bintang Berlian (1865)



Sumber: :

Foto Pertempuran Tarnopol

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 
Oberstleutnant Udo Balzer (19 Oktober 1906 - 14 April 1944) mengawali karir sebagai anggota Landespolizei tanggal 8 April 1929. Pada tanggal 20 April 1936 dia ditransfer ke Heer sebagai Oberleutnant di Infanterie-Regiment 30, dilanjutkan dengan Infanterie Regiment 472 (31 Agustus 1939) dan Grenadier Regiment 461 (15 Januari 1943). Setelah mengikuti kursus tambahan di Feld-Unteroffizierschule der Infanterie, Balzer dipromosikan sebagai komandan Füsilier-Bataillon "Demba" (sumber lain menyebut "Deba") yang diterjunkan menghadapi kepungan gencar Rusia di Tarnopol, Ukraina, musim semi 1944. Pada tanggal 10 Maret 1944 kota tersebut dideklarasikan oleh Hitler sebagai "Festung" (Benteng) dan dipertahankan mati-matian oleh pasukan Jerman di bawah pimpinan Generalmajor Egon von Neindorff. Dalam pergulatan mati-matian ini Balzer dan batalyonnya mempertunjukkan prestasi mengesankan saat melumat habis grup tempur Soviet berkekuatan dua batalyon yang dikirim untuk menyerang wilayah hutan Czarny (3km dari Zagrobela) yang mereka pertahankan. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 April 1944 sebagai Major dan Kommandeur Füsilier-Bataillon "Demba" (Deba) / Kommandant Fester Platz Tarnopol / XXXXVIII.Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Nordukraine. Hanya berselang lima hari kemudian sang komandan pemberani gugur bersama dengan pasukannya yang pada akhirnya hancur lebur oleh bombardir dahsyat artileri musuh. Pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Oberstleutnant pada tanggal 15 Agustus 1944. Begitu dahsyatnya Pertempuran Tarnopol sehingga dari 4.600 orang tentara Jerman yang bertahan, hanya 55 orang yang selamat hidup-hidup keluar darinya! Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Balzer: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Juni 1940) dan Eisernes Kreuz I.Klasse (16 Oktober 1941). Nama Balzer juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 15 Maret 1944



Sumber :

Foto Tokoh Third Reich dengan Seragam Polizei

$
0
0
SS-Sturmbannführer Karl Auer (20 Oktober 1916 - 31 Maret 1997) adalah anak petani yang bergabung dengan SS-Verfügungstruppe tahun 1935. Setelah menyelesaikan pelatihan sebagai perwira SS di Junkerschule Bad Tölz, Auer lulus sebagai SS-Untersturmführer tanggal 1 Juni 1940 tanpa pernah mencicipi pertempuran sebelumnya. Betapa kecewanya mantan anggota resimen "Germania" dan "Der Führer" ini ketika mengetahui telah ditempatkan bukan di unit "elite" (seperti Leibstandarte atau Das Reich), melainkan di Polizei-Division, yang bertanggungjawab ke SS tapi masih belum menjadi bagian dari Waffen-SS. Penyerbuan Jerman ke Uni Soviet memberinya kesempatan pertama untuk bertarung di medan tempur. Sebagai seorang perwira penghubung di batalyonnya, dia beberapa kali menggantikan komandan peleton yang terluka sehingga menambah pengalamannya. Seperti kata pepatah, "berlian disimpan dimanapun tetap jadi berlian". Orang-orang seperti Karl Auer dan Helmut Dörner membuat reputasi Polizei-Division secara perlahan meningkat melalui aksi-aksi mereka sebagai komandan kompi di Slusk dan Luga. Auer terluka untuk pertama kalinya tanggal 4 September 1941 (dan di akhir perang daftar lukanya akan bertambah panjang sehingga dia dianugerahi Verwundetenabzeichen in Gold!). Tahun 1942 membawanya bertempur melawan para gerilyawan komunis di sekitar Leningrad, yang selalu merecoki garis belakang pasukan Jerman. Setelah itu Auer dan unitnya dikirim ke Yunani selama beberapa minggu untuk memerangi partisan di sana, sebelum ditempatkan di Rumania dan Hungaria. Di yang terakhir ini Polizei-Division berhasil selamat dari kepungan Soviet di Temeschburg dan kemudian ditarik mundur ke Theiß. Atas kesuksesan dalam pertempuran defensif yang berat ini, kesuksesan keluar dari kepungan, dan kesuksesan serangan balik penuh determinasi di Sag dan Sandra, Auer dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 31 Oktober 1944 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Führer I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 8 / 4.SS-Polizei-Panzergrenadier-Division / LVII.Armeekorps / 3.(ungarische)Armee / Heeresgruppe Süd. Polizei-Division kemudian ditarik ke Front Oder tahun 1945 untuk menghadapi kekuatan raksasa Soviet yang berusaha merebut Berlin. Di hari-hari terakhir pertempuran ini semangat juang Auer dan batalyonnnya bukannya makin lemot melainkan malah menjadi-jadi! Di tengah korban yang terus berjatuhan, kekurangan senjata dan perbekalan, dan serangan terus-menerus dari musuh, tak sedikitpun Auer mundur dari posisi pertahanannya di Rahmel. Dia direkomendasikan untuk mendapatkan Eichenlaub, Ehrenblattspange, Nahkampfspange in Gold serta dimuat dalam berita Wehrmachtbericht sekaligus, tapi hanya satu yang kemudian diberikan: NKiG untuk lebih dari 50 hari pertempuran jarak dekat, serangan frontal, duel satu lawan satu, duel melawan kendaraan lapis baja, dan serangan parit pertahanan! Penyebabnya bukan karena dia dianggap "tidak layak" untuk mendapatkannya, hanya saja kekacauan di akhir perang membuat hierarki Oberkommando der Wehrmacht tidak berjalan dengan baik. Hanya penyerahan resmi Jerman bulan Mei 1945 yang kemudian membuat Auer menyerahkan diri ke tangan musuh besarnya, Rusia. Dia ditawan sampai tahun 1948 dan kemudian meneruskan karir sebagai penjual produk-produk tembakau yang sukses. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Agustus 1941) dan I.Klasse (17 Februari 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1 November 1941); satu buah Panzervernichtungsabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Gold (20 Maret 1945); Nahkampfspange in Bronze (1 Oktober 1943), in Silber (1 November 1944) dan in Gold (22 Maret 1945); serta Deutsches Kreuz in Gold (1945, masih diragukan keshahihannya)


 
Oberstleutnant Udo Balzer (19 Oktober 1906 - 14 April 1944) mengawali karir sebagai anggota Landespolizei tanggal 8 April 1929. Pada tanggal 20 April 1936 dia ditransfer ke Heer sebagai Oberleutnant di Infanterie-Regiment 30, dilanjutkan dengan Infanterie Regiment 472 (31 Agustus 1939) dan Grenadier Regiment 461 (15 Januari 1943). Setelah mengikuti kursus tambahan di Feld-Unteroffizierschule der Infanterie, Balzer dipromosikan sebagai komandan Füsilier-Bataillon "Demba" (sumber lain menyebut "Deba") yang diterjunkan menghadapi kepungan gencar Rusia di Tarnopol, Ukraina, musim semi 1944. Pada tanggal 10 Maret 1944 kota tersebut dideklarasikan oleh Hitler sebagai "Festung" (Benteng) dan dipertahankan mati-matian oleh pasukan Jerman di bawah pimpinan Generalmajor Egon von Neindorff. Dalam pergulatan mati-matian ini Balzer dan batalyonnya mempertunjukkan prestasi mengesankan saat melumat habis grup tempur Soviet berkekuatan dua batalyon yang dikirim untuk menyerang wilayah hutan Czarny (3km dari Zagrobela) yang mereka pertahankan. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 April 1944 sebagai Major dan Kommandeur Füsilier-Bataillon "Demba" (Deba) / Kommandant Fester Platz Tarnopol / XXXXVIII.Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Nordukraine. Hanya berselang lima hari kemudian sang komandan pemberani gugur bersama dengan pasukannya yang pada akhirnya hancur lebur oleh bombardir dahsyat artileri musuh. Pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Oberstleutnant pada tanggal 15 Agustus 1944. Begitu dahsyatnya Pertempuran Tarnopol sehingga dari 4.600 orang tentara Jerman yang bertahan, hanya 55 orang yang selamat hidup-hidup keluar darinya! Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Balzer: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Juni 1940) dan Eisernes Kreuz I.Klasse (16 Oktober 1941). Nama Balzer juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 15 Maret 1944





Sumber :
Buku "The Face of Courage: The 98 Men Who Received the Knight's Cross and the Close-Combat Clasp in Gold" by Florian Berger

Foto 542. Grenadier-Division / 542. Infanterie-Division / 542. Volks-Grenadier-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 Leutnant der Reserve Helmut Banaski (8 Juni 1921 - ? ) bergabung dengan Pionier-Ersatz-Bataillon 206 pada tahun 1941. Setelah mendapat pelatihan khusus, dia ditempatkan di 61. Infanterie-Division yang beroperasi di Front Timur. Pada musim gugur 1944 dia dipindahkan ke Grenadier-Regiment 1077 yang baru dibentuk. Resimen ini menjalani pertempuran berat menghadapi pasukan Soviet sehingga di awal tahun 1945 anggotanya tinggal tersisa 250 orang saja! Dari tanggal 12-18 januari 1945 Banaski dan rekan seperjuangannya mati-matian menahan ofensif tank Soviet di sebelah tenggara Berlin. Meskipun hanya berbekal 12 meriam kecil, dia melakukan serangan balasan tak terduga di waktu malam yang memukul mundur musuh dan memampukan pihak Jerman untuk menstabilkan front, menangkap 220 tawanan, mengevakuasi sebuah rumah sakit lapangan serta menyelamatkan ribuan warga Berlin keluar dari kepungan! Pada tanggal 18 Januari 1945 Banaski terluka parah setelah tertembak di bagian mulutnya. Dibutuhkan operasi dengan dokter bedah terbaik untuk mengobatinya. Saat dalam masa penyembuhan inilah Banaski mendapat kabar bahwa dia telah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 Februari 1945 sebagai Leutnant der Reserve dan Führer des verstärkten Regiments-Pionierzuges in der Stabskompanie / Grenadier-Regiment 1077 / 542.Volks-Grenadier-Division / XXVII.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Dia menghabiskan sisa perang sebagai komandan kompi sebuah unit pelatihan di Denmark. Seusai perang dia melanjutkan karir di Bundeswehr (2 April 1962 - 30 September 1973) dan pensiun dengan pangkat Hauptmann. Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Banaski: Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Juli 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Januari 1944); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (8 Juni 1943); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (29 Juli 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (25 Januari 1945); serta Nahkampfspange in Bronze (8 Maret 1945). BTW, Ritterkreuzträger yang pada saat tulisan ini dibuat (8 November 2014) masih hidup di usianya yang sudah menginjak 93 tahun ini dilahirkan pada HARI YANG SAMA dengan Presiden Indonesia ke-2 Soeharto!



Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.rommel-lebt.com
www.thirdreichmedals.com
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live