Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Foto Pertempuran Berlin

$
0
0
Di foto yang diambil di Friedrichstrasse sebelah selatan Reichskanzlei setelah Pertempuran Berlin berakhir ini, kita bisa melihat seorang prajurit SS yang tergeletak tewas di sebelah halftrack-nya yang hancur. Dahsyatnya, dia bukanlah prajurit Jerman melainkan sukarelawan asal Swedia! Namanya adalah Ragnar Johansson (pangkat SS-Unterscharführer) asal Stockholm yang merupakan mantan sersan di Angkatan Darat Swedia (P4 Skövde) dan anggota dari Partai Nazi Swedia, Svensk Socialistisk Samling (SSS). Ketika pertama dia bergabung dengan Waffen-SS dia ditempatkan di SS-Panzer-Division "Wiking", tapi kemudian dipindahkan ke SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland". Johansson terbunuh pada malam tanggal 1-2 Mei 1945 dalam Pertempuran Berlin ketika sedang mengemudikan kendaraan komando Sd.Kfz.250 milik SS-Hauptsturmführer Hans-Gösta Pehrsson dalam usahanya melarikan diri dari Berlin yang terkepung. Kendaraannya tertembak pasukan Rusia dan hancur (versi lain yang menyebabkannya mledug adalah sebuah granat). Foto ini diambil oleh fotografer Rusia Mark Redkin. Sebuah rekonstruksi pasca-perang yang dilakukan oleh peneliti Lennart Westberg mendapati bahwa foto ini diambil di Friedrichstrasse 107 dengan dinding pasukan penjaga di latar belakang, 200m sebelah utara sungai Spree

---------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ

 Leutnant der Reserve Helmut Banaski (8 Juni 1921 - ? ) bergabung dengan Pionier-Ersatz-Bataillon 206 pada tahun 1941. Setelah mendapat pelatihan khusus, dia ditempatkan di 61. Infanterie-Division yang beroperasi di Front Timur. Pada musim gugur 1944 dia dipindahkan ke Grenadier-Regiment 1077 yang baru dibentuk. Resimen ini menjalani pertempuran berat menghadapi pasukan Soviet sehingga di awal tahun 1945 anggotanya tinggal tersisa 250 orang saja! Dari tanggal 12-18 januari 1945 Banaski dan rekan seperjuangannya mati-matian menahan ofensif tank Soviet di sebelah tenggara Berlin. Meskipun hanya berbekal 12 meriam kecil, dia melakukan serangan balasan tak terduga di waktu malam yang memukul mundur musuh dan memampukan pihak Jerman untuk menstabilkan front, menangkap 220 tawanan, mengevakuasi sebuah rumah sakit lapangan serta menyelamatkan ribuan warga Berlin keluar dari kepungan! Pada tanggal 18 Januari 1945 Banaski terluka parah setelah tertembak di bagian mulutnya. Dibutuhkan operasi dengan dokter bedah terbaik untuk mengobatinya. Saat dalam masa penyembuhan inilah Banaski mendapat kabar bahwa dia telah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 Februari 1945 sebagai Leutnant der Reserve dan Führer des verstärkten Regiments-Pionierzuges in der Stabskompanie / Grenadier-Regiment 1077 / 542.Volks-Grenadier-Division / XXVII.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Dia menghabiskan sisa perang sebagai komandan kompi sebuah unit pelatihan di Denmark. Seusai perang dia melanjutkan karir di Bundeswehr (2 April 1962 - 30 September 1973) dan pensiun dengan pangkat Hauptmann. Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Banaski: Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Juli 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Januari 1944); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (8 Juni 1943); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (29 Juli 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (25 Januari 1945); serta Nahkampfspange in Bronze (8 Maret 1945). BTW, Ritterkreuzträger yang pada saat tulisan ini dibuat (8 November 2014) masih hidup di usianya yang sudah menginjak 93 tahun ini dilahirkan pada HARI YANG SAMA dengan Presiden Indonesia ke-2 Soeharto!



Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.rommel-lebt.com
www.thirdreichmedals.com

Buku Pegangan Kolektor Relic Wehrmacht / Third Reich

$
0
0


Untuk versi PDF/Ebook artikel dibawah bisa didownload DISINI

Oleh : Steve Edpin

Disclaimer:
Artikel ini ditujukan untuk mereka yang ingin memulai mengoleksi, dan disusun berdasarkan pengalaman pribadi. Setiap kolektor memiliki sudut pandang dan pendekatan yang berbeda-beda. Kelengkapan dan akurasi tidak dapat dijadikan acuan/panduan mendasar yang tetap dalam praktik mengoleksi.


(1) “Apa tujuan dari artikel ini?”
Beberapa waktu lalu Kang Alif meminta saya untuk berbagi kisah mengenai koleksi medali/penghargaan relic milik saya, yang saat ini dititikberatkan pada koleksi medali/penghargaan ‘jejermanan’ periode 1933-1945 (alias jaman Rezim Ketiga semenjak Hitler naik ke tampuk kekuasaan). Akan tetapi, saya jelaskan saja relic secara keseluruhan, sehingga tidak hanya sebatas pada medali/penghargaan.
Dengan artikel ini, diharapkan agar para pembaca yang memiliki ketertarikan akan hobi yang sama bukan saja dapat mengerti bagaimana cara memulainya, tapi juga dapat meningkatkan minat untuk mengoleksi. Untuk cara mengoleksinya itu sendiri bukan merupakan topik utama dalam artikel ini, karena setiap kategori koleksi membutuhkan pembelajarannya sendiri yang berbeda-beda. Namun hal ini akan dijelaskan secara umum.

(2) “Apa yang dimaksud dengan ‘kategori koleksi’?”
Kategori koleksi bisa dilihat menurut keotentikan barang (asli atau tidaknya sebuah barang) dan juga menurut jenis barangnya (contoh: koleksi seragam, koleksi perlengkapan, koleksi medali/penghargaan, koleksi dokumen, dll.). Barang-barang asli yang diproduksi pada jamannya (dalam hal ini era Rezim Ketiga) biasanya disebut sebagai relic, sedangkan barang-barang palsu (reproduksi atau copy) disebut sebagai fakes. Satu orang bisa saja mendalami satu kategori atau lebih.
(Catatan: Artikel ini fokus untuk kategori relic saja.)

(3) “Anda masuk kategori yang mana?”
Menurut keotentikan barang, saya mengoleksi dua-duanya, baik relic maupun repro. Untuk relic, saat ini saya lebih fokus pada koleksi medali/penghargaan, literatur, dan foto. Meskipun terkadang, jika memungkinkan, juga mengoleksi beberapa relic di luar kategori tersebut, seperti dokumen dan perlengkapan lapangan.

(4) “Sudah berapa lama menjalani hobi ini?”
Masih sangat baru. Baru mulai koleksi relic tahun 2011.

(5) “Apa saja yang diperlukan untuk memulai mengoleksi relic?”
Waktu untuk mencari dan mempelajari barang yang akan Anda koleksi, tidak cukup dilakukan sehari dua hari saja. Dalam mempelajari relic, tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan: sejarah dari barangnya itu sendiri, tingkat kelangkaan, kisaran harga di pasaran, dan yang terpenting adalah bagaimana mengetahui bahwa barang tersebut adalah relic.
Kesungguhan dibutuhkan untuk belajar dan terus belajar. Di satu sisi, semakin banyak belajar, semakin banyak pemahaman/ilmu yang didapat. Namun di sisi lain, semakin banyak ilmu yang didapat juga terkadang bertentangan satu dengan lainnya, dengan demikian malah tambah membingungkan. Dalam hal ini, pendapat dari para ahli dibutuhkan untuk mendapatkan jawaban, yang akan dijelaskan nanti.
Untuk mendapatkan relic, bisa dibilang tidak membutuhkan tenaga yang banyak. Di era digital ini, pemesanan dan pembayaran dapat dengan mudah dilakukan secara online. Namun dibutuhkan kesabaran ekstra untuk mendapatkan sebuah relic, yang bisa memakan waktu tahunan.
Dan pastinya uang, yang bukan saja diperlukan untuk mendapatkan relicnya itu sendiri, tapi juga untuk ‘membeli ilmu’ yang diperlukan. Meskipun hampir semua yang ingin Anda cari dapat Anda temukan melalui internet, terkadang itu tidak mencukupi, dan ilmu tersebut hanya tersedia dalam bentuk literatur ratusan halaman yang sama sekali tidak dapat ditemukan di internet.

(6) “Bagaimana cara mendalami ilmu untuk mengoleksi relic?”
Dalam mengoleksi sebuah relic, ada tiga cara yang dapat digunakan untuk mendapatkannya. Tiap cara memiliki keuntungan dan kelemahannya masing-masing.
Pertama, cara yang paling mudah tentunya melalui internet. Melalui internet, lazimnya Anda dapat menemukan informasi baik secara garis besar maupun secara spesifik, Anda juga dapat berdiskusi di forum-forum sesama kolektor atau di situs-situs jejaring sosial.
Kedua, dari literatur-literatur yang telah dipublikasikan. Literatur dapat memberikan penjelasan yang jauh lebih mendalam yang seringkali tidak dapat ditemukan di internet. Sebagai contoh, satu medali yang sangat sederhana saja dapat dibahas ke dalam buku ratusan halaman. Tetapi tidak semua kategori koleksi dituangkan dalam bentuk literatur.
Ketiga, pendapat dari para ahli (expert opinion). Ini umumnya saya lakukan untuk mendapatkan opini jika cara pertama dan kedua tidak dapat memberikan jawaban yang definitif. ALWAYS DO YOUR OWN RESEARCH FIRST! Berdiskusilah dengan para ahli, jika ‘penelitian’ Anda sebelumnya tidak dapat memberi jawaban.
Namun, seseorang harus mampu mendapatkan informasi dari banyak sumber/narasumber, dan juga harus dapat memilah-milah mana yang terpercaya.

(7) “Bagaimana cara mengetahui bahwa sebuah sumber dapat dipercaya?”
Awalnya memang sulit untuk mengetahui sumber-sumber mana yang dapat dijadikan panduan. Seiring berjalannya waktu, pengalaman Anda akan bertambah dan dengan sendirinya Anda akan dapat memilah-milah sumber secara lebih baik. Saya rekomendasikan beberapa situs/forum internasional di mana Anda dapat bergabung dan berdiskusi baik dengan sesama penggemar maupun dengan para ahli berkaitan dengan ‘jejermanan’. Beberapa di antaranya (berbahasa Inggris) adalah:
- Wehrmacht-Awards Militaria Forums (www.wehrmacht-awards.com/forums/index.php)
- Axis History Forums (forum.axishistory.com)
- War Relics Forum (www.warrelics.eu/forum)
- Feldgrau Forum (www.feldgrau.net/forum/index.php)
Untuk sumber literatur, perlu diketahui siapa pengarang/penerbit/editor dari literatur tersebut. Dengan demikian dapat dimengerti apakah si pengarang/penerbit/editor berkompeten di bidangnya. Ada begitu banyak macam literatur tentang relic era Rezim Ketiga yang tersedia tergantung dari kategori koleksinya, tidak mungkin disebutkan di sini satu per satu.

(8) “Tantangan atau hambatan apa saja yang ditemui selama mengoleksi?”
Secara garis besar seperti yang disebut pada pertanyaan nomor 5, terutama untuk poin yang terakhir, karena relic macam ini tergolong mahal.
Selain itu, di jaman yang semakin modern, kualitas barang repro pun semakin meningkat. Makin detail, makin akurat, dan sering dijual sebagai relic, entah disengaja atau tidak. Dengan demikian para kolektor pun tertantang untuk terus belajar.

(9) “Dari mana saja relic bisa didapatkan?”
Relic sendiri bisa didapatkan dari berbagai tempat, mulai dari pameran, lelang, dan penjualan online. Ada keuntungan dan kelemahannya masing-masing. Secara pribadi, saya lebih suka membeli dari toko-toko online. Ada banyak penjual relic online yang tidak dapat dimasukkan di sini. Tiap kolektor memiliki pengalaman beli dan preferensinya sendiri-sendiri. Saya rekomendasikan The Collector’s Guild, (www.germanmilitaria.com) di mana Anda dapat membeli (atau sekedar ‘cuci mata’) mencakup relic Sekutu dan Poros, Perang Dunia I dan II, dan juga Perang Saudara Amerika. Relic juga sering dijual di eBay, tapi tidak saya sarankan.

(10) “Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelian relic secara online?”
Kelebihan dari pembelian secara online: Anda tidak perlu repot-repot datang secara fisik ke tokonya, sehingga hemat waktu, hemat tenaga. Metode pembayaran bermacam-macam tergantung penjual: transfer bank, kartu kredit, atau melalui sarana pembayaran seperti PayPal dll. Sebagian besar dapat dilakukan dengan mudah secara online yang bisa diproses real-time tergantung dari metodenya. Umumnya penjual relic online juga melayani pelanggan dalam skala internasional.
Kelemahan dari pembelian secara online antara lain: barang tidak bisa secara langsung dilihat, penjual salah mendeskripsikan barang, barang rusak atau hilang dalam perjalanan, dan lain sebagainya. Meskipun melayani pelanggan berskala internasional, beberapa penjual juga menolak untuk melakukan penjualan ke negara-negara tertentu yang dinilai kurang aman dalam praktik belanja online, termasuk Indonesia.

(11) “Apa saran Anda untuk membeli relic secara online?”
Belilah relic dari toko-toko tertentu yang sudah dipercaya oleh para kolektor dan memiliki reputasi yang baik, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Toko-toko tersebut harus mampu memberikan garansi uang kembali (money back guarantee) jika barang yang diterima ternyata bukan relic. Jika Anda meragukan keotentikan barang yang akan Anda beli, jangan beli.
Bacalah setiap detail mulai dari reputasi penjual, spesifikasi dan harga barang, metode dan ongkos pengiriman, negara asal, apakah penjual mau mengirim ke lokasi Anda, dan lain sebagainya. Jika kurang jelas, tanyakan langsung kepada penjual. Jika jawaban yang diberikan ambigu, lebih baik Anda mencari penjual yang lain.
Lakukan pembelian dengan penjual yang menggunakan sistem pembayaran secara aman. Singkat kata, salah satu cara mengetahui bahwa sebuah halaman web aman adalah ketika Anda dapat melihat website URL diawali dengan https:// (bukan http:// seperti biasanya) dan terdapat ikon berbentuk gembok. Sarana transfer uang seperti PayPal (www.paypal.com) juga umum dipercaya secara global untuk melakukan transaksi online.
Pastikan bahwa alamat yang Anda masukkan sudah benar. Disarankan agar pengiriman dilakukan dengan asuransi pengiriman (shipping insurance) untuk memberikan ganti rugi terhadap resiko barang rusak atau hilang dalam perjalanan. Mintalah metode pengiriman dengan pelacakan (shipment tracking) untuk mengetahui keberadaan barang selama perjalanan. Untuk alasan keamanan dan kenyamanan konsumen, beberapa penjual terpercaya hanya menyediakan jasa pengiriman macam ini dan menolak pengiriman dengan cara reguler. Akan tetapi, jasa seperti ini memiliki ketentuan yang berbeda-beda dan tergolong mahal (juga tergantung dari ukuran paket, berat paket, nilai yang diasuransikan, dll.).
Catatan: beberapa penjual memberikan ‘jaminan’ bahwa barang yang dijual adalah asli dengan memberikan sertifikat keaslian [certificate of authenticity]. Akan tetapi, sertifikat keaslian tidak dapat dijadikan jaminan untuk alasan apapun. CAVEAT EMPTOR! Pembelilah yang harus berhati-hati.

(12) “Ada saran untuk mereka yang ingin memulai mengoleksi?”
Perluas pengetahuan dengan terus mempelajari subyek yang Anda gemari, sesuaikan dengan kondisi keuangan, jujur dalam mengoleksi. Banyak-banyaklah membaca, karena apa yang Anda dapat, Andalah sendiri yang menentukan.

(13) “Boleh lihat koleksi relic yang Anda punya?”
Berikut adalah beberapa relic yang berhasil saya dapat, disertai dengan penjelasan tiap barang.


Relic pertama yang saya dapatkan di tahun 2011. Ikat pinggang dengan kualitas parade, yang umum disebut dalam bahasa Inggris sebagai ‘brocade belt’. Brocade itu sendiri berarti material kualitas tinggi yang memiliki desain rumit, ditenun dengan pola timbul dengan benang aluminium perak atau emas. Pertama kali dikeluarkan pada tahun 1937 untuk digunakan oleh perwira AD Jerman dan petugas AD Jerman dengan pangkat setingkat perwira. Digunakan untuk acara-acara resmi seperti: parade, perayaan militer, pemakaman, libur nasional, acara social, dan acara lain ketika diijinkan.

Di tahun 2012-2013 saya mengoleksi perlengkapan-perlengkapan yang umum digunakan oleh prajurit lapangan seperti: masker gas dan kalengnya, mess tin, canteen, kantong roti (tas yang diberikan untuk semua prajurit untuk menyimpan perlengkapan dan makanan yang dapat dengan mudah diakses, biasanya roti dibawa dalam tas ini), binocular case, dll.



 Dua buah kaleng untuk menyimpan masker gas yang selalu dibawa oleh prajurit yang sedang bertugas di lapangan (dan juga perwira) masih berfungsi dengan baik. Saya yakin Anda selalu melihat benda ini di foto-foto ketika para prajurit sedang beraksi. Konon seorang prajurit Jerman mendapat hukuman sangat berat jika lupa untuk membawa masker gas. Foto kiri menampilkan kaleng yang dulunya milik seseorang bernama Popek Josef, lengkap dengan maskernya yang sudah usang dan kawat penahannya. Foto kanan memperlihatkan kaleng masker gas dengan kondisi yang lebih baik. Kedua model ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 1938. Meskipun tidak selalu menjamin keotentikan barang, kode-kode atau simbol-simbol seperti ini sangat berperan penting untuk mengidentifikasi sebuah relic, seperti: produsen, tahun produksi, ukuran, dan penjelasan lainnya. Selain itu, material yang digunakan jauh lebih baik dibanding repro yang banyak tersedia. Alur-alur vertikal yang ada pun terlihat jelas dan dalam.




Botol minum lapangan model 1931. Botol minum lapangan dibawa oleh semua prajurit lapangan (dan juga perwira). Foto ini menunjukkan sebuah botol minum lapangan dengan kondisi yang masih sangat sangat baik, lengkap dengan pelindung berbulu tebal, cangkir minum, dan sabuk penahannya. Bulu tebal digunakan sebagai insulasi thermal ketika basah untuk menjaga minuman agar tetap dingin. Pada jaman sebelum perang dan tahun-tahun awal perang, cangkir minum umumnya dicat hitam sampai perubahan regulasi dilakukan pada tahun 1941 agar warna cangkir diubah menjadi hijau olive. Dibandingkan dengan repro yang banyak tersedia, sabuk penahan asli tergolong tebal dan kuat. Lagi-lagi, meskipun tidak selalu menjamin keotentikan barang, kode-kode atau simbol-simbol seperti ini sangat berperan penting untuk mengidentifikasi sebuah relic, seperti: produsen, tahun produksi, ukuran, dan penjelasan lainnya.



Beberapa koleksi dokumen. Atas kiri adalah Wehrpass model pertama (awal perang) lengkap dengan dokumen keluarga mengenai ras Arya (tidak ditunjukkan di foto). Wehrpass bisa diartikan sebagai buku identifikasi militer yang diberikan untuk mencatat perihal-perihal yang berhubungan dengan anggota wamil (biodata, pelatihan, unit dinas, transfer, dll.). Atas tengah adalah Wehrpass model kedua. Bawah kiri adalah Arbeitsbuch model pertama. Arbeitsbuch atau buku pekerja berisi catatan segala rekam jejak seseorang pernah bekerja apa, kapan, dan di mana. Bawah kanan adalah Arbeitsbuch model kedua dengan lambang swastika yang disensor, suatu hal yang banyak terjadi karena setelah perang swastika menjadi lambang terlarang. Atas kanan adalah paspor jalan-jalan (yang saya rasa tidak perlu dijelaskan fungsinya).



Berbagai koleksi literatur berupa buku.




Foto di atas menunjukkan jurnal akademik Jerman terbitan 1937 yang berisi tentang penelitian militer. Jurnal ini diterbitkan mulai tahun 1936 sampai 1944 atas nama Kementerian Peperangan Reich, yang ditulis oleh petinggi-petinggi militer baik jenderal dan laksamana maupun para perwira staf. Jurnal ini memberikan wawasan penting bagi pemikiran strategis Wehrmacht, juga untuk program persenjataan kembali, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan militer yang modern. Dipercaya juga bahwa ide-ide taktik Blitzkrieg sudah dicetuskan dalam jurnal ini. Jurnal ini terdiri dari enam buku yang terpisah dengan total kira-kira 850 halaman. Tujuan utama dari jurnal ini adalah untuk melakukan penelitian di bidang: perilaku perang, kekuatan militer, organisasi dan pelayanan, cabang-cabang Wehrmacht (AD, AL, AU), ekonomi militer, propaganda, politik militer, hukum sipil dan militer, AB asing, peperangan dan sejarah militer (darat, laut, udara), psikologi perang, geopolitik, dan geografi militer. Pembelajaran didasarkan pada bermacam-macam pertempuran darat, laut, dan udara dari PD1 seperti Verdun, Somme, Tannenberg, dan perang Rusia-Jepang. Dilengkapi dengan berbagai peta dan tabel.



Lembar panduan untuk membangun model kapal tempur ‘Scharnhorst’ dan kapal selam ‘U-31’ dengan skala 1:200, dan kapal tempur ‘Gneisenau’ dengan skala 1:500. Di halaman depan terdapat cap dengan tulisan ‘Disetujui oleh Kantor Pusat AL Untuk Pembangunan Model Kapal’. Jika lembaran dibuka, panjang halaman kurang lebih mencapai 1 meter. Terdiri dari beberapa lembar yang memperhatikan tiap detail dari bagian-bagian kapal termasuk nama, spesifikasi, dimensi, dll.



Koleksi literatur berupa koran dan majalah yang diterbitkan Jerman periode 1933-1944. Banyak foto-foto menarik yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Banyak juga ditampilkan foto-foto pertempuran yang diambil oleh para responden perang langsung dari garis depan.

Foto-foto berikut menampilkan beberapa koran dan majalah yang populer dan diburu oleh para kolektor:



Tiga eksemplar ‘Das Schwarze Korps’, koran yang khusus diterbitkan untuk anggota SS. Tiap eksemplar memiliki satu set tambahan untuk Waffen-SS. Salah satu koran yang diburu oleh para kolektor, meskipun koran ini terkenal keburukannya karena berita-berita berbau propaganda yang intens. Tapi ada juga berita-berita pertempuran dengan foto-fotonya yang menarik.



Salah satu majalah yang sangat populer di era Rezim Ketiga dan di kalangan para kolektor: ‘Signal’. Majalah ini cenderung propagandistis layaknya literatur Jerman lainnya. Bercerita tentang pertempuran, militer, dan juga berbagai cerita lain. Diterbitkan mulai tahun 1940 sampai dengan akhir perang, tapi ditujukan untuk negara-negara luar Jerman. Oleh karena itu, ‘Signal’ diterbitkan ke dalam beberapa bahasa seperti: Jerman, Perancis, Belanda, Rusia, Yunani. Foto kanan atas menunjukkan foto yang sangat terkenal saat seorang prajurit Jerman melempar granat di Front Timur. Kiri bawah menampilkan sebuah tank Tiger, dan kanan bawah menunjukkan para awak sebuah U-boot sebelum mulai berlayar untuk ‘memburu’ perkapalan musuh.



Majalah yang diterbitkan untuk para anggota Luftwaffe (AU Jerman): ‘Der Adler’. Majalah ini cukup populer di kalangan para kolektor, bersama dengan majalah untuk AD dan AL yaitu ‘Die Wehrmacht’ dan ‘Die Kriegsmarine’. Diterbitkan oleh Komando Tinggi Luftwaffe mulai tahun 1939 sampai 1944 setiap dua minggu sekali. Banyak foto-foto menarik mengenai Luftwaffe. Foto sampul atas kiri menunjukkan sang pemimpin Luftwaffe, Reichsmarschall Hermann Goering. Atas kanan memperlihatkan Albert Kesselring dengan panglima AB Italia Jenderal Cavallero. Sedangkan bawah tengah dan kanan merupakan dua jagoan Luftwaffe yang sangat terkenal: Werner Mölders (pilot pertama di dunia yang berhasil meraih 100 kemenangan udara) dan Adolf Galland.




Kumpulan koleksi foto Luftwaffe-Helferinnen (pembantu wanita AU Jerman) yang belum lama saya dapat. Diambil dari album Helferin yang bertugas di Luftnachrichten-Kompanie (kompi sinyal AU). Banyak foto-foto lainnya yang tidak dapat ditunjukkan di sini karena satu per satu sudah ditata ke dalam album koleksi.



Koleksi pin pita penghargaan, kombinasi dari jaman sebelum PD2 sampai jaman akhir PD2. Butuh waktu tiga tahun sampai saya berhasil mendapatkan pin pita penghargaan yang terakhir (paling bawah). Baris kelima memperlihatkan dua pin pita penghargaan era PD1 yang umum ditemukan oleh anggota militer Jerman era Rezim Ketiga yang merupakan veteran PD1. Merupakan subyek yang sangat rumit untuk mempelajari pin pita penghargaan era Rezim Ketiga, karena harus mempelajari ratusan penghargaan dari negara bagian Jerman yang berbeda-beda di jaman sebelumnya dan juga berbagai penghargaan luar negeri.



Beberapa koleksi penghargaan/medali. Baris kedua menunjukkan Ehrenkreuz des Weltkrieges 1914-1918 (Penghargaan Perang Dunia 1914-1918). Penghargaan yang juga sering disebut sebagai Salib Hindenburg ini merupakan medali pertama yang dikeluarkan pada jaman Rezim Ketiga. Baris pertama paling kiri dan paling kanan tentunya sudah sangat familiar di kalangan para penggemar ‘jejermanan’: Eisernes Kreuz (Salib Besi) dan Verwundetenabzeichen (Medali untuk mereka yang terluka).

-----------------------------------------------------------








Foto Keluarga dan Kehidupan Pribadi Heinrich Himmler

$
0
0

 Pohon keluarga Himmler. Pasangan suami istri Joseph Gebhard Himmler (17 Mei 1865 - 29 Oktober 19936) dan Anna Maria Heyder (16 Januari 1866 - 10 September 1941) dikaruniai tiga orang anak lelaki. Yang sulung bernama Gebhard Ludwig Himmler, diikuti oleh Heinrich Himmler dan Ernst Himmler. Sang ayah berprofesi sebagai kepala sekolah (Oberstudiendirektor) di Landshut dan menjadi pengajar dari bangsawan Bavaria Prinz Heinrich von Bayerr. Dari situlah nama Heinrich Himmler diambil


Gebhard Himmler mengenakan seragam Fahnenjunker bayerische 16. Infanterie-Regiment dalam Perang Dunia I. Gebhard Ludwig Himmler (29 Juli 1898 - 1989) merupakan kakak laki-laki dari Reichsführer-SS Heinrich Himmler. Dia adalah veteran Perang Dunia Pertama dan dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse atas keberaniannya di medan tempur. Gebhard (namanya sama dengan nama ayahnya) mempunyai bakat seni yang kuat, terutama dalam hal menggambar, menulis puisi, menyanyi, serta bermain gitar dan piano. Dia kuliah di bidang teknik di Universitas Münich. Gebhard sempat bertunangan dengan sepupu jauhnya yang bernama Paula, tapi kemudian tidak diteruskan setelah timbul tekanan dari orangtua dan adiknya Heinrich mengenai "kepolosan" sang gadis. Gebhard kemudian menikah dengan gadis lain dan dikaruniai tiga orang anak (salah satunya lahir di rumah Heinrich!). Pada bulan Mei 1933 dia bergabung dengan NSDAP dengan nomor keanggotaan 1 117 822. Dia tidak hanya anggota SS sama seperti adiknya, tapi juga ikut bertempur bersama dengan Waffen-SS. Pangkat terakhirnya adalah SS-Standartenführer (30 Januari 1944). Setelah Perang Dunia II usai tahun 1945 dia dikirim ke kamp interniran di Neumünster dan kemudian dilepaskan tahun 1948. Dia dan keluarganya sempat mengalami kesulitan hidup karena diblacklist dimana-mana hanya karena dia adalah mantan anggota SS dan saudara dari pemimpinnya. Akhirnya dia mendapat pekerjaan di uropäisch-Afghanisches Kulturinstitut (Institut Kebudayaan Afghan-Eropa) sebagai pengajar


Ernst Himmler di hari pernikahannya. Ernst Hermann Himmler (23 Desember 1905 - 2 Mei 1945) merupakan adik dari Reichsführer-SS Heinrich Himmler. Dia menyelesaikan masa kuliahnya di jurusan Teknik Perlistrikan tahun 1928. Ernst bergabung dengan NSDAP tanggal 1 November 1931 dengan nomor keanggotaan 676 777. Pada tahun 1933 dia bergabung dengan SS dan, berkat bantuan Heinrich, mendapatkan pekerjaan di Radio Berlin. Ernst tak lama kemudian sudah menjadi Technischen Direktors der Reichsrundfunkgesellschaft. Pada beberapa kesempatan, Ernst mensuplai informasi-informasi internal dunia penyiaran kepada kakaknya. Si bungsu terbunuh awal bulan Mei 1945 saat ikut serta dalam pertempuran sengit di Berlin bersama dengan Volkssturm. Pangkat terakhirnya adalah SS-Sturmbannführer (10 September 1939). Dia juga merupakan kakek dari pengarang Jerman Katrin Himmler


Tiga bersaudara Himmler mengenakan seragam hitam Allgemeine-SS M32. Dari kiri ke kanan: Ernst Hermann Himmler (23 Desember 1905 - 2 Mei 1945), Heinrich Luitpold Himmler (7 Oktober 1900 - 23 Mei 1945), dan Gebhard Ludwig Himmler (29 Juli 1898 - 1989). Si bungsu Ernst mempunyai pangkat terakhir SS-Sturmbannführer (10 September 1939), sementara Gebhard SS-Standartenführer (30 Januari 1944). Perhatikan bahwa dalam foto ini Ernst mengenakan simbol kilat di kragenspiegelnya! Itu karena dia merupakan Nachrichtenführer (Pimpinan Sandi) SS-Oberabschnitt. Sementara itu, Gebhard mengenakan medali 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse yang didapatnya dalam Perang Dunia Pertama



 Reichsführer-SS Heinrich Himmler dalam sebuah acara liburan keluarga di wilayah pegunungan Valepp di Bayerische Alpen tahun 1935. Ikut bersamanya istrinya Margarete Boden, putrinya Gudrun Himmler (yang dikepang kuda), anak lelaki adopsinya Gerhard von der Ahe, dan teman perempuan Gudrun yang tidak diketahui namanya. Disana mereka memancing bersama, memetik bunga dan, tentu saja, berfoto bareng layaknya vakansi keluarga biasa. Foto-foto yang berharga dan langka ini termasuk salah satu kumpulan lebih dari 700 buah dokumen, surat, dan foto yang dimiliki oleh seorang keluarga Yahudi dari Israel yang tersembunyi selama bertahun-tahun serta pertama kali dipublikasikan oleh "Welt am Sonntag"


Sumber :
www.deviantart.com
www.en.wikipedia.org 
www.elginhistory12.wikispaces.com

SS-Obergruppenführer Theodor Eicke (1892-1943), Komandan Totenkopf dan Kamp Konsentrasi

$
0
0


Album foto Theodor Eicke bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Theodor Eicke
Panggilan/julukan: Papa
Lahir: 17 Oktober 1892 di Hüdingen/Elsaß-Lothringen (Jerman)
Meninggal: 26 Februari 1943 di Orelka/Kharkov (Ukraina)
Nomor keanggotaan NSDAP: 114 901 (1 Desember 1928)
Nomor keanggotaan SS: 2921 (29 Juli 1930)
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Stationsvorsteher Heinrich Eicke (ayah); Bertha Schwebel (istri)
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
29.07.1930 SS-Mann
00.08.1930 SS-Truppführer
27.11.1930 SS-Sturmführer
30.01.1931 SS-Sturmbannführer
15.10.1931 SS-Standartenführer
21.10.1932 SS-Oberführer
30.01.1934 SS-Brigadeführer
11.07.1934 SS-Gruppenführer
30.01.1937 Mitglied der Großdeutschen Reichstags (M.d.R.)
14.09.1941 Generalleutnant der Waffen-SS
20.04.1942 SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS

Karriere (Karir):
00.00.1909 - 00.00.1913 Freiwilliger di 23. Infanterie-Regiment "König Ferdinand der Bulgaren"
00.00.1913 - 00.08.1914 Ditempatkan di 22. Infanterie-Regiment "Fürst Wilhelm von Hohenzollern"
00.00.1916 - 00.00.1917 Dipindahkan ke Königlich Bayerisches 2. Fußartillerie-Regiment
00.00.1917 - 01.03.1919 Unterzahlmeister di Königlich Bayerisches 2. Fußartillerie-Regiment
01.03.1919 - 00.09.1919 Keluar dari dinas militer dan pindah bersama keluarganya ke Thüringen
00.09.1919 - 00.12.1919 Belajar di Technischen Hochschule di Ilmenau (Thüringen)
00.12.1919 - 00.07.1920 Polizeianwärter di Polizeidienst Thüringen dan Polizeiverwaltung di Ilmenau
00.07.1920 - 00.00.1921 Kommissarsprüfung di Cottbus
00.00.1921 - 00.00.1921 Offiziersanwärter Schutzpolizei di Weimar
00/00/1921 - 00.02.1922 Kriminalbeamter di Soran
00.02.1922 - 00.01.1923 Menjadi pengangguran setelah dipecat dari kepolisian karena dianggap subversif dan diam-diam menjadi pendukung Nazi!
00.01.1923 - 00.03.1932 Anggota BASF di Ludwigshafen sebagai Konsultan Keamanan
00.00.1927 - 00.00.1930 Anggota SA
01.12.1928 - 29.07.1930 SA-Truppführer di Frankenthal
29.07.1930 - 26.02.1943 Anggota SS
30.08.1930 - 27.11.1930 Anggota SS-Sturm 147
27.11.1930 - 30.01.1931 Führer SS-Sturm 147
30.01.1931 - 07.11.1931 Führer II./10. SS-Brigade.
07.11.1931 - 21.12.1931 Verwaltungsführer 10. SS-Standarte.
00.00.1931 - 00.03.1932 Membuat alat peledak ilegal sebagai pertahanan diri dari kaum Komunis atas suruhan Gauleiter Josef Bürckel
21.12.1931 - 00.03.1932 Führer 10. SS-Standarte
00.03.1932 - 00.09.1932 Ditangkap atas kegiatan pembuatan alat peledak ilegal dan dihukum selama dua tahun penjara
00.09.1932 - 16.01.1933 Melarikan diri ke Italia atas bantuan Reichsführer-SS Himmler
00.10.1932 - 16.01.1933 Leiter NS-Flüchtlingslagers Malcesine/Gardasee. Di pengasingannya Eicke ikut hadir dalam acara peringatan kemenangan Italia atas Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang digelar di Monumen Bolzano sehingga memicu kemarahan para petinggi NSDAP. Dia lalu dikeluarkan dari partai
16.01.1933 - 21.03.1933 Kembali ke Jerman hanya untuk berselisih dengan Gauleiter Josef Bürckel
21.03.1933 - 00.06.1933 Dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa atas suruhan Bürckel
00.06.1933 - 20.06.1934 Offizier z.b.V. bei der SS-Gruppe "Süd"
26.06.1933 - 09.03.1934 Bertugas di Konzentrationslager Dachau yang baru didirikan
09.03.1934 - 00.05.1934 Kommandant KL Dachau
00.05.1934 - 00.11.1939 Diserahi tugas untuk mereorganisasi Kamp Konsentrasi
01.07.1934 - 02.07.1934 Terlibat dalam pembunuhan Ernst Röhm
04.07.1934 - 14.11.1939 Inspekteur der Konzentrationslager und Führer der SS-Wachverbände
10.09.1939 - 01.10.1939 HSSPF "Generalgouvernement" (Krakau)
30.10.1939 - 26.02.1943 Kommandeur SS-Totenkopf-Division
07.07.1941 - 19.09.1941 Dirawat di rumah sakit setelah terluka parah akibat ranjau darat Soviet yang meledakkan mobil komando yang ditumpanginya
26.02.1943 Terbunuh 15km di timur Orelka ketika pesawat ringan Fieseler Storch yang dinaikinya ditembak jatuh oleh pasukan Rusia

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
00.00.1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
00.00.19__ Braunschweigisches Kriegsverdienstkreuz II.Klasse
00.00.19__ Bayerischer Tapferkeitsorden
00.00.19__ Bayerische Militärdienstauszeichnung III.Klasse
00.00.1934 Frontkämpferehrenkreuz
00.00.193_ SS-Dienstauszeichnungen
00.00.193_ Ehrendegen Reichsführer-SS
00.00.193_ SS-Totenkopfring
30.01.1940 Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP
26.05.1940 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
31.05.1940 Eisernes Kreuz I.Klasse
26.12.1941 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #757 (sebagai SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS dan Kommandeur SS-Division Totenkopf / X.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord)
00.00.194_ Verwundetenabzeichen in Silber
00.00.1942 Medaille Winterschlacht im Osten (Ostmedaille)
20.04.1942 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #88 (sebagai SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS dan Kommandeur SS-Division Totenkopf / II.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord)
21.10.1942 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht

Aufzeichnungen (Catatan):
* Ayahnya Heinrich Eicke berprofesi sebagai Stationsvorsteher (penanggung jawab stasiun kereta api), dan Theodor Eicke merupakan anak bungsu dari 11 bersaudara!
* Eicke menikah dengan Bertha Schwebel tanggal 26 Desember 1914 dan dikaruniai dua orang anak: Irma Eicke (lahir 5 April 1916) dan Hermann Eicke (lahir 4 Mei 1920). Irma kemudian menikah dengan SS-Obersturmbannführer Karl Leiner yang merupakan komandan pertama SS-Panzer-Regiment "Totenkopf", sementara Hermann gugur dalam pertempuran tanggal 2 Desember 1941 sebagai Leutnant di Heer (Angkatan Darat).
* Di sekolahnya Eicke bukanlah anak yang pintar. Dia drop out dari sekolah saat usianya menginjak 17 tahun, persis sebelum kelulusan!
* Eicke drop out untuk kedua kalinya saat belajar di Technischen Hochschule di Ilmenau (Thüringen) - yang merupakan kampung halaman istrinya - seusai Perang Dunia Pertama. Dia melamar masuk menjadi anggota polisi tak lama setelahnya, tapi dikeluarkan beberapa tahun kemudian karena terang-terangan menunjukkan kebenciannya pada Republik Weimar dan sering terlibat dalam demonstrasi-demonstrasi politik yang selalu berujung pada kekerasan.
* Pada tahun 1931 Eicke terlibat perselisihan dengan petinggi NSDAP lokal Josef Bürckel. Gara-garanya Bürckel bermaksud untuk menjadikan SA dan SS di Westmark berada di bawah kendalinya. Berdasarkan klaim Eicke, Bürckel bahkan bekerjasama dengan satuan polisi setempat dalam melarang parade SS dan SA yang digelar di Ludwigshafen. Tak lama kemudian Eicke ditahan gara-gara kepemilikan bahan peledak serta perencanaan pembunuhan terhadap lawan politiknya. Dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun, meskipun kemudian diberi pengampunan sementara oleh pejabat Bavaria yang berwenang. Eicke memanfaatkan kesempatan untuk kembali pada Standarte-nya sehingga menarik perhatian petugas kepolisian setempat. Pengampunannya dibatalkan tapi, sebelum ditangkap kembali, Eicke keburu melarikan diri ke Italia atas suruhan Himmler demi menenangkan situasi. Saat Eicke absen Bürckel memanfaatkan kesempatan dengan menyebarkan berita bohong bahwa dia telah dikeluarkan dari partai. Mengetahui kabar tersebut tentu saja Eicke marah besar dan mengancam untuk melakukan pembalasan pada Bürckel melalui surat yang dikirimkan pada sesama anggota unit SS-nya di Jerman. Eicke bahkan menulis bahwa dia akan membunuh sang pejabat Nazi karena telah melukai kehormatannya. Saat Eicke kembali ke Jerman tak lama setelah Nazi berkuasa, konflik diantara kedua orang musuh bebuyutan tersebut langsung tersulut kembali. Dalam satu kesempatan, Eicke dan beberapa personil SS bahkan sampai mengunci Bürckel di kloset pesuruh kantor! Polisi kemudian dipanggil dan tak lama kemudian Eicke dimasukkan ke rumah sakit jiwa Würzburg (Nervenklinik) - tentu saja atas suruhan Bürckel - dan keanggotaannya di SS dicabut. Eicke kemudian berhasil meyakinkan Himmler untuk memasukkannya kembali di SS dengan berjanji bahwa dia akan menjadi "anak baik". Merasa puas, sang Reichsführer-SS langsung menjadikannya sebagai komandan kamp konsentrasi Dachau.
* Eicke ditunjuk menjadi Komandan Kamp Konsentrasi Dachau tanggal 9 Maret 1934 menggantikan SS-Sturmbannführer Hilmar Wäckerle yang dituduh terlibat dalam pembunuhan beberapa tahanan dengan alasan "sebagai penghukuman". Eicke meminta pada Himmler agar para penjaga kamp konsentrasi dipermanenkan statusnya, dan Himmler pun mengabulkannya dengan membentuk SS-Wachverbände (Unit Penjaga SS).
* Setelah menjadi Kampkommandant Dachau, Eicke langsung melakukan banyak perubahan mendasar yang nantinya diterapkan di seluruh kamp konsentrasi di seantero Reich. Dia menentukan peraturan baru untuk para penjaga kamp, diantaranya adalah disiplin kaku, kepatuhan total pada perintah, dan regulasi pemberian hukuman yang lebih ketat kepada para penghuninya. Seragam khusus dibagikan pada para penjaga dan tahanan, dimana seragam penjaganya mempunyai insignia Totenkopf (tengkorak) di bagian kerah. Eicke membenci sifat kelemahan dalam diri dan menginstruksikan pada para anakbuahnya bahwa setiap anggota SS yang mempunyai hati yang lemah bisa "... langsung pensiun segera ke biara". Sifat anti-Yahudi dan anti-Komunis yang kental dalam dirinya, ditambah dengan kepatuhan tanpa kompromi yang diterapkannya membuat Himmler terkesan, dan pada bulan Mei 1934 dia diangkat sebagai Inspektur Kamp Konsentrasi seluruh Jerman.
* Pada awal tahun 1934 Hitler dan beberapa petinggi Nazi lainnya diliputi kecurigaan bahwa Ernst Röhm, Panglima SA, sedang merencanakan kudeta. Hitler memutuskan pada tanggal 21 Juni 1934 bahwa Röhm dan kepemimpinan SA di bawahnya harus dimusnahkan. Pembersihan para pejabat SA dan "musuh negara lainnya" dimulai pada tanggal 30 Juni 1934 dalam sebuah aksi yang dinamakan sebagai "Malam Pisau Panjang". Eicke bersama dengan beberapa orang anggota pilihan dari Dachau ditugasi untuk membantu Leibstandarte SS pimpinan Sepp Dietrich dalam menahan dan memenjarakan para komandan SA. Setelah Röhm ditangkap, Hitler memberi dia pilihan apakah akan bunuh diri atau ditembak. Ketika Röhm menolak untuk membunuh dirinya sendiri, dia dieksekusi mati oleh Eicke (bersama dengan ajudannya Michael Lippert) tanggal 1 Juli 1934.
* Dalam perannya sebagai Inspektur Kamp Konsentrasi, Eicke memulai reorganisasi besar-besaran pada tahun 1935. Kamp-kamp yang lebih kecil dihapuskan sementara Dachau dipertahankan. Tak lama kemudian kamp konsentrasi Sachsenhausen dibuka musim panas 1936, dilanjutkan dengan Buchenwald musim panas 1937 dan Ravensbrück (dekat Lichtenburg) bulan Mei 1939. Terdapat pula beberapa kamp tambahan lainnya di Austria setelah negara tersebut bergabung dengan Nazi, diantaranya adalah kamp konsentrasi Mauthausen-Gusen yang dibuka tahun 1938. Semua peraturan di dalam kamp, baik yang ditujukan pada para penjaga atau tahanan, diseragamkan mengikuti peraturan kamp Dachau.
* Pada tanggal 29 Maret 1936, unit penjaga dan adminitrasi kamp konsentrasi secara resmi dinamai ulang menjadi SS-Totenkopfverbände (SS-TV). Reorganisasi ulang serta pengenalan pekerja paksa yang dilakukan oleh Eicke membuat SS-TV menjadi salah satu cabang SS yang paling berpengaruh, dan hal ini menimbulkan kecemburuan dalam diri Komandan SD dan Gestapo  Reinhard Heydrich - yang sebelumnya telah berusaha untuk mengambil alih kontrol kamp konsentrasi Dachau dari tangan Eicke tapi gagal. Eicke tetap bertahan setelah mendapatkan dukungan penuh dari Himmler.
* Pada awal Perang Dunia II, kesuksesan "saudara-saudara" Totenkopf seperti SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) Leibstandarte SS Adolf Hitler dan tiga Standarten dari SS-Verfügungstruppe dalam penyerbuan ke Polandia membuat Hitler menyetujui rekomendasi Himmler untuk membentuk tiga divisi Waffen-SS bulan Oktober 1939. SS-Division Totenkopf dibentuk dari resimen-resimen di bawah SS-Totenkopfverbände: 1. Standarte (Oberbayern), 2. Standarte (Brandenburg) dan 3. Standarte (Thüringen), ditambah dengan SS-Heimwehr Danzig. Eicke ditunjuk sebagai komandannya.
* Divisi Totenkopf menjelma menjadi salah satu formasi tempur Jerman paling efektif di Front Timur dan seringkali bertugas sebagai "Pemadam kebakaran Hitler", berpindah dari satu wilayah kritis ke wilayah kritis lainnya untuk menangkal setiap terobosan Soviet. Selama berlangsungnya perang, Eicke dan anakbuahnya menjadi terkenal lewat kebrutalan mereka serta kejahatan perang yang mereka lakukan, termasuk eksekusi 97 orang tawanan Inggris di Le Paradis tahun 1940, pembunuhan prajurit Soviet yang tertangkap, serta penjarahan dan pembakaran desa-desa di Front Timur. Divisi Totenkopf tak pernah kendur dalam hal kegigihan bertempur, baik itu dalam Unternehmen Barbarossa tahun 1941, Pertempuran Demyansk musim dingin 1941/1942, ofensif musim panas tahun 1942, penguasaan kembali Kharkov tahun 1943, pertahanan Warsawa tahun 1944, dan Pertempuran Budapest tahun 1945.
* Eicke tewas pada tanggal 26 Februari 1943 di awal Pertempuran Ketiga Kharkov beberapa bulan setelah naik pangkat menjadi SS-Obergruppenführer (setingkat dengan General der Waffen-SS). Saat itu dia baru saja keluar dari rumah sakit untuk menjalani perawatan atas luka-lukanya. Eicke mendapat kabar bahwa unit yang dipimpin oleh menantunya, Karl Leiner, terkepung oleh musuh. Dia lalu berangkat menggunakan pesawat ringan Fieseler Fi 156 Storch untuk melakukan pengintaian medan pertempuran dari udara sekaligus mencari posisi Leiner. Tak lama kemudian, tepat pukul 16:40, pesawat  yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh tembakan udara pasukan darat Soviet, 1 kilometer barat-daya Artelnoje (dekat Lozovaya).
* Tempat jatuhnya pesawat Eicke ternyata berada di wilayah yang dikuasai oleh pasukan Rusia! Para anggota Divisi SS Totenkopf - yang sangat memuja pemimpin mereka - secara sukarela membentuk sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) dibawah pimpinan SS-Hauptsturmführer Arzelino Masarie yang bertugas untuk membawa pulang jenazah Eicke bersama dengan dua orang yang ikut tewas bersamanya : SS-Hauptsturmführer Otto Friedrich (Stabsoffizier SS-Panzergrenadier-Division Totenkopf) dan Oberfeldwebel Michael Werner (pilot). Ketika sinar matahari pertama terbit tanggal 27 Februari 1943 pukul 05:15, Kampfgruppe berkekuatan dua Sturmgeschütz III, tiga Schützenpanzerwagen dan dua peleton Kradtruppen (pasukan sepeda motor) berangkat ke lokasi. Artileri Totenkopf membombardir wilayah sekitar jatuhnya Eicke untuk memberi perlindungan Kampfgruppe tersebut dari serangan musuh. Ketika mereka menemukan jenazah Eicke tidak jauh dari rongsokan pesawat, ternyata sepatunya telah hilang dicuri orang, begitu juga beberapa insignia dan medalinya. Ketika pencarian dilanjutkan di sekitar lokasi, akhirnya medali Eichenlaub yang berharga milik Eicke bisa ditemukan, begitu juga dengan beberapa barang pribadi lainnya
* Eicke dikuburkan di desa yang berdekatan pada tanggal 1 Maret 1943. Hitler memerintahkan agar upacara penguburan jenderal favoritnya tersebut dibuat menuruti cara penguburan raja-raja kuno Jerman yang penuh dengan ritual pagan!
* Setelah kematiannya, Eicke digambarkan oleh pers Nazi sebagai seorang pahlawan, dan kemudian sebuah resimen infanteri Totenkopf mendapat kehormatan dengan penyematan ärmelstreifen (strip lengan) "Theodor Eicke". Pada awalnya Eicke dikebumikan di Deutscher Soldatenfriedhof (Kuburan Prajurit Jerman) Otdochnina di dekat Orelka (Rusia), tapi kemudian pada bulan September 1943 Himmler memerintahkan agar jenazahnya digali dan dikubur ulang di Deutscher Soldatenfriedhof Hegewald di Zhitomir. Ketika pasukan Wehrmacht mundur massal dari Front Timur tahun 1944, jenazah sang komandan Totenkopf masih terkubur disana.
* Divisi SS Totenkopf sangat terpukul mengetahui berita kematian pemimpinnya Theodor Eicke. Para veteran divisi ini dari masa pertama pembentukannya biasa memanggil Eicke dengan sebutan "Papa" sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap sang komandan yang dikenal tegas dan keras tapi tetap penuh humor dan "ngemong" terhadap anakbuahnya. Dia ikut menderita bersama pasukannya dalam pertempuran-pertempuran yang berat di Rusia (terutama sebelas bulan pengepungan Demyanks) dan selalu hadir paling depan saat menghadapi musuh.



Sumber :
Foto koleksi Walter Frentz

Foto Theodor Eicke

$
0
0
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Theodor "Papa" Eicke (17 Oktober 1892 - 26 Februari 1943) adalah orang dibalik sistem kamp konsentrasi SS dan juga merupakan komandan pertama Divisi SS Totenkopf (30 Oktober 1939 - 26 Februari 1943). Para anggota divisi ini dari masa pertama pembentukannya biasa memanggil Eicke dengan sebutan "Papa" sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap sang komandan yang dikenal tegas dan keras tapi tetap penuh humor dan "ngemong" terhadap anakbuahnya. Dia ikut menderita bersama pasukannya dalam pertempuran-pertempuran yang berat di Rusia (terutama sebelas bulan pengepungan Demyanks) dan selalu hadir paling depan saat menghadapi musuh. Eicke tewas pada tanggal 26 Februari 1943 beberapa bulan setelah naik pangkat menjadi SS-Obergruppenführer (setingkat dengan General der Waffen-SS). Saat sedang melakukan pengintaian medan pertempuran dari udara di awal Pertempuran Ketiga Kharkov, pesawat Fieseler Fi 156 Storch yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh pasukan Soviet, 1 kilometer barat-daya Artelnoje (dekat Lozovaya). Setelah kematiannya, Eicke digambarkan oleh pers Nazi sebagai seorang pahlawan, dan kemudian sebuah resimen infanteri Totenkopf mendapat kehormatan dengan penyematan ärmelstreifen (strip lengan) "Theodor Eicke". Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


 Kunjungan Panglima SS dan SA ke barak penjaga Konzentrationslager Dachau tanggal 8 Mei 1936. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Theodor Eicke (Inspekteur der Konzentrationslager und Führer der SS-Wachverbände), Reichsführer-SS Heinrich Himmler, SA-Stabschef Viktor Lutze (sedikit tertutup), SS-Oberführer Hans Loritz (Kommandant KL Dachau), SS-Obersturmbannführer Otto Augustini (Führer 1. SS-Totenkopfverbände Oberbayern), dan SS-Obersturmführer tak dikenal


 SS-Gruppenführer Theodor Eicke dan SS-Gruppenführer Alfred Rodenbücher. Yang terakhir adalah mantan perwira Reichsmarine yang kemudian meneruskan karir di SS dan di akhir Perang Dunia II balik lagi menjadi perwira Kriegsmarine! Rodenbücher "bersinggungan" dengan Eicke saat keduanya sama-sama bertugas di Kamp Konsentrasi Dachau: Eicke menjadi Kampkommandant, sementara Rodenbücher menangani SS-Hilfswerk Dachau. Pada tahun 1941 dia mengundurkan diri dari keanggotaan SS setelah berselisih dengan Gauleiter Franz Hofer. Dari sejak saat itu Rodenbücher melanjutkan karirnya di Marineartillerie dengan pangkat tertinggi Korvettenkapitän


 Para perwira Totenkopf sedang berkumpul bersama dengan latar belakang bendera swastika dan lambang "SS" besar. Paling kiri adalah SS-Standartenführer Otto Reich (Kommandeur SS-Totenkopf-Standarte 4 "Ostmark"); Paling kanan adalah SS-Gruppenführer Theodor Eicke (Kommandeur SS-Division Totenkopf), sementara sebelah kirinya yang berkacamata adalah SS-Standartenführer Max Simon (Kommandeur SS-Totenkopf-Standarte 1 "Oberbayern"). Foto ini tampaknya diambil pada masa-masa awal pembentukan Divisi SS Totenkopf


 SS-Gruppenführer Theodor Eicke (Kommandeur SS-Division Totenkopf) dan SS-Standartenführer Max Simon (Kommandeur SS-Totenkopf-Standarte 1 "Oberbayern"). Simon nantinya akan menjadi komandan Divisi Totenkopf sepeninggal Eicke (26 Februari 1943 - 27 April 1943) dan, sama seperti Eicke, dia juga adalah peraih medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang dia dapatkan tanggal 28 Oktober 1944 sebagai Kommandeur 16. SS-Panzergrenadier-Division "Reichsführer-SS"


 SS-Gruppenführer Theodor Eicke (Kommandeur SS-Division Totenkopf) bersama dengan para anakbuahnya. Saya tidak mendapati adanya keterangan satu pun dari foto ini, tapi dari papan nama "Rudolf Kaucký" di latar belakang, diketahui bahwa foto ini diambil di Cekoslowakia, tepatnya di U Kasáren 1380, 293 01 Mladá Boleslav (nggak tahu itu nama alamat atau nama dukun beranak!). Rudolf Kaucký sendiri merupakan nama toko serba ada yang masih aktif sampai sekarang. Perlu diketahui bahwa sampai dengan Unternehmen Barbarossa, Divisi SS Totenkopf mendapat perlengkapan kelas dua, utamanya bekas militer Cekoslowakia


 Theodor Eicke sebagai SS-Gruppenführer dengan kerah jenderal SS model awal dan ärmelstreifen tengkorak (Totenkopf) di lengannya. Eicke sendiri berpangkat setingkat Letnan jenderal SS periode 11 Juli 1934 s/d 20 April 1942 dan sempat mengisi berbagai posisi penting dalam tubuh hierarki SS: Inspekteur der Konzentrationslager und Führer der SS-Wachverbände (4 Juli 1934 - 14 November 1939), HSSPF "Generalgouvernement" Krakau (10 September 1939 - 1 Oktober 1939), dan Kommandeur SS-Totenkopf-Division (30 Oktober 1939 - 26 Februari 1943). Foto ini merupakan koleksi pribadi dari Phil Nix yang merupakan hasil pembelian dari Jost Schneider


 Theodor Eicke mengenakan seragam SS-Gruppenführer sebagai Komandan SS-Division Totenkopf. Foto ini diambil dalam periode antara tanggal 31 Mei 1940 (penganugerahan Eisernes Kreuz I.Klasse) dan 26 Desember 1941 (penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes). Dalam foto ini kita juga bisa melihat medali Goldenes Parteiabzeichen (yang didapatkan Eicke tanggal 30 Januari 1940) serta tandatangan sang jenderal Waffen-SS



 SS-Hauptsturmführer Martin Stange (kedua dari kiri, Chef  7.Batterie/Artillerie-Regiment/SS-Totenkopf-Division) berbicara dengan General der Kavallerie z.V. Curt Ludwig Freiherr von Gienanth (Militär-Befehlshaber im Generalgouvernement) sementara di latar belakang berdiri SS-Gruppenführer Theodor "Papa" Eicke (Kommandeur SS-Totenkopf-Division). Singkatan z.V. (zur Verfügung) di belakang pangkat Von Gienanth berarti bahwa dia sudah pensiun sebelumnya tapi kemudian diaktifkan kembali


SS-Gruppenführer Theodor Eicke (Kommandeur SS-Division Totenkopf) dalam Blitzkrieg ke Prancis tahun 1940. Foto-foto ini terdapat dalam buku "Damals - Erinnerungen an große Tage der SS Totenkopf-Division im französischen Feldzug 1940" yang diterbitkan tahun 1943. Pada awal Perang Dunia II, kesuksesan "saudara-saudara" Totenkopf seperti SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) Leibstandarte SS Adolf Hitler dan tiga Standarten dari SS-Verfügungstruppe dalam penyerbuan ke Polandia membuat Hitler menyetujui rekomendasi Himmler untuk membentuk tiga divisi Waffen-SS bulan Oktober 1939. SS-Division Totenkopf dibentuk dari resimen-resimen di bawah SS-Totenkopfverbände: 1. Standarte (Oberbayern), 2. Standarte (Brandenburg) dan 3. Standarte (Thüringen), ditambah dengan SS-Heimwehr Danzig. Eicke ditunjuk sebagai komandannya


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Theodor Eicke (Kommandeur SS-Division Totenkopf) beserta dengan ajudannya SS-Obersturmführer Richard Pauly. Foto diambil tanggal 23 September 1941 oleh SS-Kriegsberichter Wiegand dalam gerak maju Divisi SS Totenkopf di wilayah utara Rusia. Eicke baru saja kembali ke front untuk memegang komando divisinya setelah selama berbulan-bulan dirawat di rumah sakit karena terluka parah akibat ranjau darat Soviet yang meledakkan mobil komando yang ditumpanginya (7 Juli 1941). Selama masa absennya, tampuk komando Divisi SS Totenkopf dipegang sementara oleh SS-Oberführer Matthias Kleinheisterkamp (7 Juli 1941 - 18 Juli 1941) dan SS-Brigadeführer Georg Keppler (18 Juli 1941 - 19 September 1941)


Foto yang diambil dari penerbitan "Die Freiwillige" edisi bulan Juni 1974 ini memperlihatkan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Theodor Eicke (Kommandeur SS-Division Totenkopf) sedang termenung di akhir musim gugur 1941. Anehnya, dia mengenakan kragenspiegel jenderal SS versi awal yang menunjukkan tanda pangkat SS-Obergruppenführer! Foto ini sendiri kemungkinan diambil di Front Timur



Theodor Eicke (Kommandeur SS-Division Totenkopf) di hari dia dianugerahi Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #88 tanggal 20 April 1942. Di hari yang sama dia mendapat kenaikan pangkat dari SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS menjadi SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS. Selain dari Eichenlaub, kita juga bisa melihat medali Eisernes Kreuz I.Klasse, Verwundetenabzeichen in Silber dan Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP. Foto diambil oleh fotografer pribadi Hitler Heinrich Hoffmann dan menjadi populer setelah dipublikasikan dalam buku "Damals - Erinnerungen an große Tage der SS Totenkopf-Division im französischen Feldzug 1940" terbitan tahun 1943


 Kuburan pertama Theodor Eicke di Otdochnina. Tidak seperti kuburan Wehrmacht dengan salib Kristen, kuburan-kuburan anggota Waffen-SS selalu berbentuk Toten-Rune yang merupakan simbol kematian kaum pagan Jerman kuno. Simbol ini (bersama dengan Leben-Rune yang berbentuk sama tapi mengarah ke atas) sampai saat ini selalu digunakan dalam banyak tulisan untuk menggambarkan kelahiran dan kematian. Setelah kematiannya tanggal 26 Februari 1943, Eicke digambarkan oleh pers Nazi sebagai seorang pahlawan, dan kemudian sebuah resimen infanteri Totenkopf mendapat kehormatan dengan penyematan ärmelstreifen (strip lengan) "Theodor Eicke"


 Kuburan kedua Theodor Eicke di Hegewald. Pada awalnya dia dikebumikan di Deutscher Soldatenfriedhof (Kuburan Prajurit Jerman) Otdochnina di dekat Orelka (Rusia), tapi kemudian pada bulan September 1943 Himmler memerintahkan agar jenazahnya digali dan dikubur ulang di Deutscher Soldatenfriedhof Hegewald di Zhitomir. Ketika pasukan Wehrmacht mundur massal dari Front Timur tahun 1944, jenazah sang komandan Totenkopf masih terkubur disana. Tidak seperti kuburan sebelumnya di Otdochnina, kali ini nisannya tidak berbentuk Toten-Rune melainkan Balkenkreuz



Sumber :
www.elektra.bsb-muenchen.de
www.forum.axishistory.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.multimedia.ctk.cz
www.ullsteinbild.de

Foto Kamp Konsentrasi Auschwitz-Birkenau

$
0
0
SS-Sturmbannführer Richard Baer (9 September 1911 - 17 Juni 1963) dan ajudannya, SS-Obersturmführer Karl-Friedrich Höcker (11 Desember 1911 - 30 Januari 2000), dalam sebuah foto studio yang dibuat tanggal 21 Juni 1944. Baer adalah Kommandant Konzentrationslager Auschwitz-Birkenau periode Mei 1944 - Januari 1945. Foto ini diambil dari album pribadi milik SS-Obersturmführer Karl-Friedrich Höcker yang disumbangkan ke United States Holocaust Memorial Museum tahun 2007. Albumnya sendiri terdiri dari 116 buah foto yang diambil di enam bulan terakhir masa operasional Kamp Konsentrasi Auschwitz (Juni 1944 s/d Januari 1945), yang juga tercatat sebagai masanya yang "paling mematikan" bila diukur dari jumlah tahanan yang mati disana. Tapi tidak terdapat sama sekali tanda-tanda akan hal itu dalam album ini, hanya memperlihatkan kegiatan "normal" sehari-hari penjaga kamp seperti acara kunjungan pejabat, hiburan, sosial, dan upacara resmi. Terdapat beberapa perwira kamp terkemuka yang ikut ditampilkan, diantaranya adalah Rudolf Höss, Josef Kramer, Franz Hoessler dan Dr. Josef Mengele. Ini adalah satu-satunya foto yang diketahui yang memperlihatkan saat mereka bertugas di Auschwitz!


SS-Obersturmführer Karl-Friedrich Höcker (Adjutant Lagerkommandant Auschwitz-Birkenau) duduk di sebelah kiri sambil melihat ke kamera dalam acara ngobrol santai sambil ditemani miras. Ikut menemani bersamanya para dokter SS, diantaranya adalah SS-Hauptsturmführer Dr.med. Fritz Klein (kiri belakang, Lagerarzt Bergen-Belsen), SS-Sturmbannführer Dr.med. Horst Schumann (sedikit tertutup di sebelah Klein. Dikenali dari foto lain acara ini, Lagerarzt Auschwitz), dan SS-Sturmbannführer der Reserve Dr. Eduard Wirths (ketiga dari kanan, memakai dasi, Lagerarzt Auschwitz)

 

Sumber :
www.ushmm.org

Jilbab Nazi

$
0
0
Foto hasil kiriman Ullifna 'Tamsq' Tamama ini memperlihatkan sebuah motif jilbab yang lain dari yang lain: Swastika! Tidak diketahui siapa yang membuatnya atau gadis cute yang mengenakannya, yang jelas jilbab ini dijual di salah satu mall di Palembang belum lama ini. Bagi para pembaca blog ini yang berasal dari kalangan cewek, anda berminat untuk mengenakannya? ;)


Sumber :
www.facebook.com

Foto Kendaraan Adolf Hitler

$
0
0
 Diktator Italia Benito Mussolini mengadakan kunjungan ke Jerman tanggal 25-29 September 1937. Disini dia sedang asyik mengobrol dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler di atas sebuah Mercedes Benz W 07 (dikenal juga dengan nama Typ 770 atau Großer Mercedes) yang dikemudikan oleh supir pribadi Hitler, SS-Sturmbannführer Erich Kempka


Adolf Hitler berkendara keliling kota Münich menggunakan sebuah "Großer Mercedes" bersama dengan tamunya, diktator Fasis Italia Bennito Mussolini, tanggal 18 Juni 1940. Pada hari itu Mussolini tiba di kota kelahiran Nazi tersebut bersama dengan Menteri Luar Negeri sekaligus menantunya, Conte Galeazzo Ciano, untuk mendiskusikan masa depan kedua negara dalam peperangan melawan musuh-musuhnya. Hitler sebenarnya sedikit kecewa karena Italia baru menyatakan perang terhadap Prancis dan Inggris tanggal 10 Juni 1940, saat kemenangan untuk Jerman sudah di depan mata dalam Pertempuran Prancis. Tidak hanya itu, Mussolini juga "merajuk" pada Hitler agar negaranya ikut mencicipi wilayah jarahan di Prancis selatan yang belum diduduki Wehrmacht. Hitler tentu saja ogah membiarkan sekutu barunya tersebut ikut menikmati hasil yang telah dengan susah payah diraihnya. Karenanya dalam perjanjian penyerahan diri Prancis pada tanggal 22 Juni 1940, dia mengajukan syarat yang lunak yang memperbolehkan mantan musuhnya tersebut untuk tetap menguasai wilayah selatan dengan membentuk pemerintahan boneka Vichy. Mengetahui hal ini, Mussolini marah karena merasa peranannya hanya dijadikan sebagai "kelas dua", tapi tidak bisa berbuat apa-apa untuk merubahnya!


Sumber :
www.sites.google.com

Foto Kegiatan Pertambangan Zaman Nazi

$
0
0
  SS-Obersturmführer Karl-Friedrich Höcker (11 Desember 1911 - 30 Januari 2000) dalam sebuah kunjungan ke tambang batubara di Jawischowitz dekat Auschwitz, musim panas 1944. Caption aslinya berbunyi "Als bergmann" (sebagai pekerja tambang). Adjutant Kommandant Konzentrationslager Auschwitz-Birkenau ini merupakan anak dari seorang pekerja konstruksi yang gugur dalam Perang Dunia Pertama. Setelah bergabung dengan SS bulan Oktober 1933, dia menjadi anggota SS-Totenkopf-Standarte 9 di Danzig pada tahun 1939 dan diangkat sebagai ajudan Komandan Kamp Konsentrasi Neuengamme, Martin Gottfried Weiss, setahun setelahnya. Pada tahun 1943 Höcker mengikuti pelatihan calon perwira di SS-Junkerschule Braunschweig. Setelahnya dia menjadi ajudan dari Richard Baer, yang kemudian diangkat sebagai Lagerkommandant Auschwitz bulan Mei 1944. Baer menjadi komandan terakhir kamp konsentrasi paling terkenal tersebut karena pada bulan Januari 1945 dia dan anakbuahnya dipaksa meninggalkan kamp untuk menghindari gerak maju Tentara Merah yang makin dekat. Setelahnya Baer diangkat sebagai komandan kamp Dora-Mittelbau, dengan Höcker tetap menjadi ajudannya. Ketika pasukan Sekutu membebaskan kamp tersebut, sang ajudan menggunakan surat-surat identifikasi palsu sehingga identitas dirinya tidak terbongkar selama masa penahanan yang singkat. Seusai perang Höcker bekerja sebagai pegawai bank, tapi beberapa tahun kemudian identitasnya terbongkar sehingga dia harus menjalani pengadilan para penjahat perang Auschwitz di Frankfurt awal tahun 1960-an. Pengadilan tidak dapat menemukan keterlibatan langsung dirinya atas tuduhan pembunuhan massal, sehingga dia dilepaskan kembali pada tahun 1970-an dan mampu meneruskan karirnya sebagai pegawai bank sampai pensiun. Sampai dengan kematiannya di tahun 2000, Höcker tetap menganggap dirinya tidak bersalah atas semua tuduhan kejahatan perang yang didakwakan terhadapnya. Dia beralasan bahwa dia hanyalah seorang ajudan yang tidak berhubungan langsung dengan kamp, melainkan bertugas melayani keperluan komandannya


Sumber :
www.ushmm.org

Foto Helferin dan Helferinnen (Pekerja Pembantu Perempuan) Wehrmacht

$
0
0
SS UND POLIZEI

 Acara kunjungan para perwira dan penjaga Kamp Konsentrasi Auschwitz ke tempat peristirahatan Solahütte yang terletak sekitar 29km dari lokasi kamp mereka. Kemungkinan besar foto ini diambil tanggal 29 Juli 1944 saat perayaan selesainya masa tugas SS-Obersturmbannführer Rudolf Höss sebagai supervisi program "Aktion Höss" di Auschwitz. SS-Obersturmführer Karl Höcker (Adjutant Lagerkommandant Auschwitz) berjemur menikmati cuaca terik musim panas bersama dengan para Helferinnen (pekerja pembantu perempuan) Auschwitz di sebuah teras kabin berburu



Sumber :
www.ushmm.org

Koleksi Foto Kriegsberichter Altmeyer

$
0
0
Pasukan Wehrmacht mengadakan operasi pembersihan di sebuah desa di Rusia demi mencari barang atau orang yang mencurigakan. Mereka menggeledah setiap rumah dan menyuruh semua penghuninya untuk keluar agar bisa dilakukan penghitungan. Foto diambil tanggal 21 Maret 1942 oleh Kriegsberichter Altmeyer


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org

Kriegsberichter (Koresponden Perang) dan Propagandakompanie (Kompi Propaganda)

Foto Operasi Anti Partisan dan Gerilyawan

$
0
0
Persiapan eksekusi mati para anggota Partisan Rusia dengan cara digantung dalam Unternehmen Barbarossa, musim panas 1941. Lima tali gantungan telah disiapkan dan diuji coba satu persatu kekuatannya sebelum dipasangkan pada sang terhukum. Seorang prajurit Jerman bersiaga dengan senapannya, menjaga kemungkinan kalau-kalau ada yang melarikan diri atau memberontak di saat-saat terakhir mereka


 

 Eksekusi mati terhadap Maria "Masha" Bruskina yang dilaksanakan di Minsk (Belarusia) hari minggu tanggal 26 Oktober 1941. Gadis Yahudi berusia 17 tahun ini adalah anggota perlawanan bawah tanah komunis yang menyamar menjadi perawat untuk membantu usaha pelolosan diri para tawanan Tentara Merah yang dirawat oleh Wehrmacht di Rumah Sakit Institut Politeknik Minsk karena luka-lukanya. Seorang pasien kemudian membocorkan rahasianya, dan Masha ditangkap pada tanggal 14 Oktober 1941 oleh anggota 707. Infanterie-Division serta II. Schutzmannschaft-Bataillon (pasukan kolaborator Lithuania di bawah pimpinan Antanas Impulevičius). Setelah ditangkap, Masha menulis surat pada ibunya: "Aku tersiksa oleh pikiran bahwa aku telah mendatangkan kekhawatiran yang besar pada ibu. Janganlah bersusah hati karena tak ada hal buruk yang terjadi pada diriku. Aku bersumpah bahwa ibu tak akan pernah mendapat kesusahan lagi karena ulahku. Bila ibu sempat, tolong kirimkan pakaian favoritku yang berwarna hijau dan kaus kaki putih. Aku ingin terlihat pantas saat aku meninggalkan dunia ini." Pejabat lokal Jerman menginginkan eksekusi penggantungan di depan publik untuk memberi pelajaran pada warga Minsk agar jangan coba-coba melawan otoritas yang berlaku. Ikut digantung bersamanya dua orang anggota perlawanan: Volodia Shcherbatsevich yang baru berusia 16 tahun dan veteran Perang Dunia I Kiril Trus. Sebelum digantung, mereka bertiga digiring melalui jalan-jalan kota Minsk sambil membawa plakat yang bertuliskan "Kami adalah Partisan dan telah menembak tentara Jerman" (anggota perlawanan bawah tanah yang tertangkap biasa dipaksa mengenakan plakat semacam ini sebelum dieksekusi, apakah mereka benar-benar melakukannya atau tidak). Lokasi penggantungannya adalah persis di depan "Minsk Kristall", sebuah pabrik penyulingan bir di Jalan Nizhne-Lyahovskaya



 Penggantungan dua orang tersangka gerilyawan komunis oleh aparat pemerintahan lokal di Bogoduchov Ukraina). Kedua foto ini adalah salah satu dari 451 buah foto hasil koleksi dari "The Extraordinary State Commission for Determination and Investigation of Nazi and Their Collaborators' Atrocities in the USSR" (Komisi Negara Luar Biasa untuk Determinasi dan Investigasi Kejahatan Nazi dan Kolaboratornya di Uni Soviet)


Pasukan Wehrmacht mengadakan operasi pembersihan di sebuah desa di Rusia demi mencari barang atau orang yang mencurigakan. Mereka menggeledah setiap rumah dan menyuruh semua penghuninya untuk keluar agar bisa dilakukan penghitungan. Foto diambil tanggal 21 Maret 1942 oleh Kriegsberichter Altmeyer



Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org

Ohrwarmer (Pelindung Telinga)

$
0
0
 Reichsführer-SS Heinrich Himmler dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant Theodor Eicke (Kommandeur SS-Division Totenkopf) terlibat dalam sebuah perbincangan ringan di tengah dinginnya cuaca bulan Januari 1942 (saking dinginnya sampai-sampai Eicke mengenakan ohrwarmer alias pelindung telinga!). Saat itu sang Panglima SS sedang mengadakan kunjungan kepada Divisi Totenkopf yang sedang bertempur mati-matian di Front Timur. Foto oleh SS-Kriegsberichter Gerhard Wittmar


6. Armee yang terkepung oleh Tentara Merah di Stalingrad tetap mendapat dukungan suplai dari Luftwaffe, meskipun hal ini tidak pernah mencukupi kebutuhan para prajurit Wehrmacht yang sedang bertarung mati-matian disana. Amunisi dan peralatan adalah prioritas utama, meskipun cukup banyak juga pakaian musim dingin yang berhasil masuk. Perwira di sebelah kiri ini termasuk diantara yang beruntung dalam menerima jaket musim dingin keluaran terbaru, lengkap dengan sepatu bulu yang hangat. Seragam musim dingin biasanya dibuat dalam versi bolak-balik antara putih dan abu-abu, dimana bagian luar dan dalamnya sama-sama bisa digunakan. Versi pertama bagian abu-abunya dibuat dari bahan wol sementara versi selanjutnya berbahan katun (dengan warna yang bermacam-macam dari abu-abu tikus, abu-abu lapangan, dan bahkan abu-abu biru Luftwaffe). Dalam usaha untuk menjaga bagian putihnya tetap bersih tidak tersentuh kotoran, adalah umum melihat parka abu-abu dipadukan dengan celana putih atau sebaliknya. Sebagai tambahan, para perwira juga kadang mengenakan ohrwarmer (pelindung telinga) dari berbagai tipe sehingga tinggal menyisakan satu ciri yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang perwira: topi lapangan yang dikenakan di kepalanya. Bila cuaca bertambah dingin, terkadang dipakai pula kopfschützer (syal) yang dililitkan di leher sampai menutupi telinga dan tudung parkanya ditarik ke atas. Sementara itu, prajurit yang kebagian tugas jaga di sebelah kanan tidak cukup beruntung dalam menerima pembagian pakaian musim dingin sehingga dia dipaksa untuk mengenakan wachmantel (jaket jaga) di bagian luar übermantel-nya (jaket selutut). Bagian terluar terbuat dari bahan selimut tebal yang kadang dilengkapi dengan tudung kain di bagian belakang kerahnya yang lebar. Wachmantel mempunyai kantong saku standar, namun ditambah dengan saku bulu vertikal di atasnya untuk tempat menghangatkan tangan. Semua perlengkapan lapangan biasanya dipakai di bagian dalam jaket terluar ini, yang mengindikasikan bahwa pemakaiannya hanya pada saat kondisi dirasa cukup aman saja. Sarung tangan bulu yang dipakainya biasa digunakan untuk melapisi sarung tangan standar yang berbahan karet/kulit, sementara itu wachstiefel (sepatu jaga) berbahan kulit dan kayu yang berat juga dikenakan di bagian luar sepatu lapangan standar. Tentu saja, semua "pemberat" yang dikenakan oleh si prajurit hanya digunakan untuk keperluan tugas jaga saja, karena itu namanya diembel-embeli dengan awalan "wache" (jaga). Pakaian ini biasanya bukan milik pribadi dan biasanya diserahterimakan pada prajurit yang kebagian tugas jaga selanjutnya


Ohrwarmer (pelindung telinga) Wehrmacht bentuknya seperti headphone yang biasa kita kenal, hanya tentu saja tidak ada sambungan listrik disini (boro-boro bisa denger musik!) dan fungsinya pun untuk melindungi telinga dari terpaan cuaca dingin atau angin kencang. Bahan utama yang diletakkan di bagian telinga terbuat dari kain tebal dengan pinggir rajutan sementara gagangnya dari besi lengkung. Biasanya alat ini dikenakan di dalam topi si pemakai


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.wehrmacht-awards.com

JagdPanther "Sang Panther Pemburu"

$
0
0


Oleh : Hostuf Ajisaka

JagdPanther (Panther Pemburu) adalah tank destroyer Jerman yang memakai chassis PzKpfw V Panther dan meriam antitank 88 mm. JagdPanther juga salah satu kendaraan tempur Jerman yang paling ditakuti oleh musuh-musuhnya. Produksi JagdPanther dimulai pada awal tahun 1944. Seperti Elefant, JagdPanther dibuat dengan pelindung yang kuat, dan dirancang untuk saling berhadapan secara langsung dengan tank lawan. Desain sebenarnya telah dimulai sejak akhir tahun 1942 dengan nama resmi SdKfz 173. Pada awal produksi di awal tahun 1944, Adolf Hitler menginstruksikan pemberian nama menjadi ’JagdPanther’.

Untuk membuat satu unit JagdPanther, chassis Panther dimodifikasi dengan membuat suatu ruangan atau kompartemen untuk para awak yang luas di bagian depan dengan tetap mempertahankan profil yang rendah, tidak seperti Elefant yang menempatkan kompartemen awak di bagian belakang. Senjata yang digunakan adalah versi antitank dari 88 mm KwK 43 L/71, sama seperti pada PzKpfw VI B King Tiger, dan ditambah sebuah senapan mesin MG-34 7,92 mm untuk pertahanan diri. Meriam 88 mm KwK 43 L/71 dirasakan terlalu besar bagi awak yang ada di dalamnya sehingga seringkali mengakibatkan perasaan kurang nyaman. Tetapi, ini sama sekali tidak mempengaruhi penampilan JagdPanther di medan tempur sebagai tank destroyer yang sangat ditakuti.

Jagdpanther memiliki kekuatan penahan beban dan kekuatan tembakan yang sangat baik, yang membuatnya sangat mampu menghancurkan segala jenis tank-tank Sekutu. Berdasarkan pada chassis Panther Ausf G yang tersedia, JagdPanther sangat jarang mengalami masalah mesin yang terlalu serius. Hal ini karena telah dilengkapi dengan peningkatan pada transmisinya (ZF AK 7-400 heavy duty) – yang pada dasarnya ditujukan pada Panther II – dan dibuat untuk menghilangkan kelemahan utama pada Panther. JagdPanther dikendarai oleh 5 orang kru: 1 pengemudi, 1 operator radio, seorang komandan, 1 penembak dan 1 pengisi pelurunya.

Dengan chassis Panther yang digunakan, JagdPanther tidak banyak memiliki masalah mekanis. Selama perang, JagdPanther diproduksi sebanyak 392 unit (sumber lain mengatakan total yang diproduksi mencapai 419 unit). Sebanyak total 419 unit JagdPanther yang telah diproduksi sejak awal Januari 1944 oleh 3 pabrik manufaktur. MIAG memproduksi 270 unit JagdPanther dari awal Januari 1944 hingga masa akhir perang. Maschinenfabrik Niedersachsen-Hannover (MNH) memproduksi sebanyak 112 unit dari November 1944. Maschinenbau und Bahnbedarf (MBA) hanya memproduksi sebanyak 37 unit dari Desember 1944. Rencana produksi dari masing-masing pabrik ini sebenarnya sebanyak 150 unit JagdPanter per bulan, namun karena terganggunya produksi manufaktur Jerman akibat perang membuatnya hal tersebut susah dilakukan.

Pada bulan Juni 1944, unit-unit pertama yang tersedia telah memperkuat Panzerjäger Abteilungen 654 dan 559. Sebagian besar dari unit-unit ini diterjunkan di medan perang Rusia. Sebagian kecil lainnya (tidak lebih dari 10 unit) terlibat dalam pertempuran di Normandia untuk melawan pendaratan tentara Sekutu dalam Operasi Overlord.

Di antara catatan pertempuran JagdPanther di Front Eropa (Front Barat), yang paling mengesankan adalah yang terjadi di dekat kota Caumont, Perancis pada tanggal 31 Juli 1944. 3 unit JagdPanther dari Kompi ke-2 dalam kesatuan Panzeräger Abteilungen 654 (Batalion Antitank 654) yang dipimpin oleh Hauptmann Friedrich Luders, seorang ace JagdPanther yang sangat brilian dan cukup terkenal, menghadang dan menghajar pasukan Inggris dari Divisi Skotlandia ke-15 yang menggelar operasi ofensif ‘Operasi Blue Coat’. Dalam pertempuran ini, Friedrich Luders menunjukkan kelasnya sebagai seorang veteran yang sangat tangguh.

Mimpi buruk bagi Divisi Skotlandia ke-15 dimulai ketika 11 unit tank Churchill Inggris tiba-tiba meledak dan terbakar habis begitu saja hanya dalam waktu DUA MENIT, Akibat disergap oleh TIGA JagdPanther!! Tidak puas dengan ini, Kompi ke-2 dari Panzeräger Abteilungen 654 kembali mengamuk dan memakan korban berikutnya berupa beberapa truk pengangkut dan kendaraan APC (Armoured Personnel Carrier) ditambah dua unit Light Tank Inggris. Pembantaian Divisi Skotlandia ke-15 ini tidak dapat terhindarkan.

Akibatnya, selain tank-tank yang hancur tersebut, dua kompi pasukan Inggris binasa seluruhnya. Pada tanggal 3 Agustus 1944, pasukan Inggris kembali melakukan serangan di tempat yang sama setelah didahului oleh tembakan bertubi-tubi dari meriam artileri. Hauptmann Friedrich Luders dan anak buahnya masih tetap bertahan di tempatnya dan kembali berhasil menghancurkan 6 unit tank Inggris. Pasukan Inggris terpaksa memanggil bala bantuan dan akhirnya Friedrich Luders terpaksa mengundurkan diri.

Hasil akhir pertempuran dalam dua hari tersebut adalah Divisi Skotlandia ke-15 kehilangan 19 unit tank, beberapa truk dan tinggal menyisakan 4 unit kendaraan tempur saja sehingga harus membatalkan operasi ofensif mereka, sedangkan 3 unit JagdPanther dari Kompi ke-2 Panzeräger Abteilungen 654 berhasil menarik mundur dengan keadaan utuh tanpa kerusakan sedikit pun, setelah berhasil menghadang gerak laju musuhnya. Atas prestasi yang gemilang ini, Hauptmann Friedrich Luders memperoleh penghargaan Ritterkreuz der Eisernez Kreuz pada tanggal 21 Oktober 1944.

Beberapa unit JagdPanther yang masih bisa bertahan hingga saat ini! 3 unit JagdPanther yang masih bertahan hingga saat ini tengah dipulihkan dan dalam keadaan siap dijalanka. 2 museum Jerman, Deutsches Panzermuseum di Munster dan Wehrtechnische Studiensammlung (WTS) di Koblenz, masing-masing memiliki koleksi JagdPanther tersebut. SDKFZ Foundation di Inggris telah memulihkan 1 unit JagdPanther seperti sedia kala, dengan memanfaatkan 2 unit JagdPanther yang telah rusak. 1 unit yang lainnya lagi juga akan diperbaiki dan dipulihkan.

Ini adalah 7 unit dari beberapa JagdPanther yang masih diketahui bertahan hingga saat ini, yang mana dipajang di:
1. Bovington Tank Museum, Dorset, Inggris —satu dari beberapa yang dipasang oleh British Army Royal Electrical and Mechanical Engineers untuk percobaan, model produksi akhir.
2. Imperial War Museum, London, Inggris. Varian dari produksi awal. Di sini terdapat bekas tembakan dan penetrasi di bagian sisi kanan kompartemen mesinnya yang mana pada bagian kiri memang sengaja dibuka untuk dilihat umum.
3. Kubinka Tank Museum, Moscow, Rusia;
4. Musée des Blindés in Saumur, Perancis;
5. Sinsheim Auto & Technik Museum, Sinsheim, Jerman;
6. Panzermuseum Thun, Thun, Switzerland;
7. United States Army Ordnance Museum, Aberdeen, Amerika Serikat.

Statistik JagdPanther:
*) Kelas : Medium Tank Destroyer
*) Berat : 45 ton
*) Ukuran :
- Panjang 9.87 m,
- Lebar 3.42 m,
- Tinggi 2.71 m.
*) Senjata Utama :
- meriam 88 mm KwK 43 L/71 ~ 57 peluru
- senapan mesin MG-34 7,92 mm ~ 600 peluru
*) Kru : 5 orang
*) Pelindung :
- 80 mm bagian depan,
- 100 mm bagian mantelnya,
- 45mm sisi samping,
- 40mm sisi belakang.
*) Kecepatan : 46 km/jam
*) Jarak Tempuh : 160 km



Sumber :
- Darmawan, Muh. Daud (2010). "Kendaraan Tempur Perang Dunia II". Penerbit NARASI
- www.en.wikipedia.org




Geballte Ladung, Tujuh Granat Disatukan

$
0
0


Oleh : Alif Rafik Khan

Untuk pertempuran jarak dekat biasanya digunakan granat tangan dari jenis stielhandgranate M1924, meskipun bila dibutuhkan ledakan yang lebih besar maka yang digunakan adalah menggabungkan enam kepala granat mengelilingi satu buah granat dengan stiknya (Geballte Ladung alias Peledak Gabungan). Biasanya Geballte Ladung digunakan sebagai sarana peledak bangunan atau mesin perang dan jarang digunakan untuk infanteri lawan. Peledak hasil modifikasi ini juga mampu merusak rangkaian roda rantai tank atau ranpur meskipun tidak cukup kuat untuk menembus lapisan bajanya (kecuali yang mempunyai lapisan tipis).

Untuk mengikat enam kepala peledak ini biasa digunakan kawat baja atau tali. Saat digunakan, granat yang ada di tengah akan memicu ledakan berantai terhadap enam granat lainnya sehingga menimbulkan efek ledakan yang lebih besar bila dibandingkan dengan menggunakan hanya satu granat saja. Penting untuk diketahui bahwa tidak semua kepala granat yang diikat menjadi satu berasal dari jenis peledak yang sama. Kadang-kadang ada beberapa jenis granat yang digunakan, dan malah ada juga granat hasil rampasan dari tangan musuh yang ikut diselipkan.


Pada tanggal 23 November 1942, Operasi Uranus (rencana Soviet untuk mengepung 6. Armee di Stalingrad) berhasil terlaksana. Pertempuran yang sebelumnya dengan pede dikatakan oleh Hitler sebagai "sudah dimenangkan", kini menjadi jebakan mematikan bagi ratusan ribu prajurit Jerman yang terperangkap di dalamnya! Tidak hanya itu, musim dingin yang kejam juga mulai menampakkan pengaruhnya. Tapi setidaknya pasukan Jerman yang terkepung di Stalingrad dilengkapi oleh mantel hangat yang memadai. Pakaian jenis ini biasanya dibawa serta oleh bagian perbekalan unit dan hanya dikeluarkan pada saat dibutuhkan. Tentu saja, mantel standar Wehrmacht tidak bisa dibilang maksimal dalam menahan bekunya musim dingin Rusia yang terkenal kejam, tapi setidaknya itulah satu-satunya yang tersedia. Luftwaffe mati-matian berusaha membawa pasokan suplai dari udara dan menyediakan tambahan sarung tangan, syal dan sepatu yang sangat dibutuhkan seperti yang terlihat dipakai oleh para Grenadier dalam lukisan karya Ron Volstad ini. Kopfschützer (syal/scarf) biasanya terbuat dari bahan wol yang bisa dipakai di sekitar leher atau menutupi kepala sebagai usaha sederhana untuk menambah kehangatan. Beberapa syal dapat digunakan bersamaan pada satu waktu. Leutnant dengan MP-40 mengenakan topi bulu domba hasil modifikasi lapangan, sementara penembak senapan mesin dengan MG-34 telah menanggalkan stahlhelm-nya yang kaku dan menggantikannya dengan kopfschützer yang dipadukan dengan feldmütze M38 (topi lapangan). Sulitnya memperoleh pasokan amunisi dan senjata membuat pasukan Wehrmacht yang terperangkap di Stalingrad memanfaatkan segala sarana yang tersedia, termasuk peralatan perang hasil rampasan. Adalah umum untuk melihat Grenadier Jerman menggunakan senapan mesin PPsH-41 buatan Soviet. Untuk pertempuran jarak dekat biasanya digunakan granat tangan dari jenis stielhandgranate M1924, meskipun bila dibutuhkan ledakan yang lebih besar maka yang digunakan adalah menggabungkan enam kepala granat mengelilingi satu buah granat dengan stiknya (Geballte Ladung). Sebagai usaha darurat mengkamuflase diri biasanya digunakan seprai putih atau kain rumahtangga berwarna putih lainnya yang dijahit alakadarnya untuk menutupi übermantel. Beberapa prajurit juga mencat stahlhelm-nya dengan warna putih


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
www.ima-usa.com
www.lexpev.nl

Foto Adolf Hitler dan Olahraga

$
0
0

 Adolf Hitler tiba dalam upacara pembukaan Olympische Winterspiele (Olimpiade Musim Dingin) yang ke-4 yang diselenggarakan di Olympia-Skistadion/Garmisch-Partenkirchen (Jerman) tanggal 6 Februari 1936. Dari kiri ke kanan: Tidak dikenal, SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), Karl Fiehler (Reichsleiter der NSDAP für Kommunalpolitik), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), dan tidak dikenal. Foto oleh Willy Rehor. Hitler memanfaatkan acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin untuk kepentingan propaganda dengan memperkenalkan Jerman sebagai negara yang cinta damai dan bersahabat di hadapan ke-28 negara partisipan. Sebelumnya semua plakat dan tulisan yang bernada rasis serta xenofobia dihilangkan secara cermat dari sudut-sudut kota Garmisch-Partenkirchen!


Foto ini diambil tanggal 1 Agustus 1936 pada saat pembukaan Olimpiade Musim Panas ke-11 di Berlin dan pertama kali dipublikasikan dalam seri "Die olympischen Spiele 1936 in Berlin und Garmisch-Partenkirchen" dari Cigaretten-Bilderdienst Hamburg-Bahrenfeld . Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berdiri di atas mobil Mercedes-Benz 770k dengan plat nomor IIA-19356 (Stadtbezirk München) yang sedang berjalan, diiringi oleh para pejabat tinggi Nazi serta pengawalnya dari Leibstandarte. Di kursi belakang duduk ajudannya, SS-Obersturmführer Karl Wilhelm Krause. Mereka melintasi Gerbang Brandenburg (Brandenburg Tor) yang merupakan ikon kota Berlin dan dibangun tahun 1788-1791

Hitler di anak tangga Marathon dalam pembukaan Olimpiade Berlin, 1 Agustus 1936 dengan didampingi oleh para pimpinan Komite Olimpiade Internasional. Di kiri adalah Henri de Baillet-Latour (Presiden IOC) sementara di kanannya adalah Theodor Lewald (Ketua Panitia Olimpiade Jerman). Di belakang Baillet-Latour adalah Wilhelm Keitel, sementara jenderal Jerman yang jalan bersama Keitel kemungkinan adalah Ernst Busch. Hitler sendiri didampingi oleh komandan pengawal pribadinya, Sepp Dietrich (memakai seragam hitam SS dan stahlhelm)

Adolf Hitler bersama dengan Spyridon "Spyros" Louis (12 Januari 1873 - 26 Maret 1940). Louis adalah seorang pembawa air yang menjadi pemenang lomba lari Marathon dalam Olimpiade modern pertama yang diselenggarakan di Yunani tahun 1896. Dia adalah tamu kehormatan dalam Olimpiade Berlin dan menjadi pembawa bendera tim Yunani dalam upacara pembukaan. Dalam foto di atas, Hitler memberikan sebuah ranting daun zaitun yang diambil dari Olympia, tempat lahirnya pertandingan Olimpiade, sebagai simbol perdamaian. Acara ini sekaligus pula merupakan penampilan terakhir Louis di muka publik. Pada tahun 1940 dia meninggal dunia beberapa bulan sebelum Italia menginvasi Yunani. BTW, paling kiri adalah Werner von Blomberg sementara paling kanan adalah Julius Schaub


Sumber :
Buku "Die Reitkunst der Welt an den Olympischen Spielen 1936"
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.ushmm.org

Foto Atlantikwall

$
0
0
Sebuah meriam raksasa lintas-selat dari Batterie "Lindeman" di Sangatte, Pas-de-Calais, Prancis. Meriam SK C/34 dengan panjang 20 meter yang disandangnya berkaliber 406mm dan biasa dijuluki sebagai "Adolfkanone". Dibutuhkan peluru seberat satu ton dengan jangkauan 42km untuk umpan larasnya, meskipun dia bisa juga "disumpal" dengan peluru seberat 590kg dengan jangkauan lebih jauh, 56km! Meriam yang pertama kali dibuat oleh Krupp tahun 1934 ini sebenarnya diperuntukkan bagi turet kapal perang kelas H, tapi kemudian penggunaannya diperluas menjadi artileri pantai (Küstenartillerie). Marine Küstenbatterie "Lindemann" sendiri dilengkapi dengan tiga buah Adolfkanone yang dicomot dari Batterie Schleswig-Holstein di Polandia. Pada awalnya baterai pertahanan artileri pantai ini dinamakan sebagai "Großdeutschland", tapi kemudian dirubah menjadi "Lindemann" sebagai penghargaan terhadap Kapitän zur See Ernst Lindemann, Kapten Kapal Bismarck yang gugur tahun 1941. Foto ini diambil oleh Marine-Kriegsberichter Kuhn tanggal 19 September 1942 pada saat peresmian operasionalnya oleh Kapitän zur See Friedrich Frisius (Kommandant der Seeverteidigung Pas de Calais)


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org

Foto Berwarna Amerika Serikat dalam Perang Dunia II

$
0
0
Pasukan Amerika dari 2nd Ranger Battalion (pimpinan James Earl Rudder) berbaris menuju Weymouth, sebuah kota pantai di selatan Inggris, dalam perjalanan menuju pelabuhan dimana mereka akan dinaikkan ke kapal pendarat untuk serangan besar D-Day tanggal 6 Juni 1944. Target mereka adalah sarang meriam raksasa yang terbuat dari beton di Pointe du Hoc, Normandia. Tugas yang dibebankan kepada mereka benar-benar berat: mereka harus mendaki tebing curam setinggi 30 meter di bawah tembakan musuh, lalu menyerang dan menghancurkan meriam di puncaknya yang mengarah ke tempat pendaratan di wilayah Omaha dan Utah. Para Ranger ini tidak menyadari bahwa meriam yang menjadi sasaran mereka telah dipindahkan sebelumnya, dan mereka dipaksa untuk masuk jauh lebih dalam demi menemukan senjata biang kerok tersebut demi membuatnya tidak berfungsi! Meskipun begitu, benteng pantai Pointe du Hoc tetap menjadi target serangan karena sebiji pengamat artileri depan Jerman yang bercokol disana dapat mengarahkan tembakan artileri akurat terhadap posisi pasukan Amerika yang mendarat. Pada akhirnya para Ranger ini berhasil menjalankan tugas yang dibebankan ke pundak mereka dan merebut benteng yang menjadi target mereka sekaligus menghancurkan meriam yang sudah kadung dipindahkan. Ternyata tugas tidak berakhir disini karena selama dua hari berikutnya mereka yang giliran mempertahankan benteng dan melayani serangan balik gencar yang dilancarkan oleh pasukan Jerman. Di akhir pertempuran batalyon ini telah kehilangan 60% prajuritnya yang menjadi korban!


Sumber :
Foto koleksi NARA (National Archives)
www.commons.wikimedia.org

Foto Kamuflase Perang Kota

$
0
0
 Awak meriam anti-tank PaK 38 50mm yang bercokol di bawah tangga bangunan teater musik Stalingrad ini sebagiannya diambil dari personil Luftwaffe, apa yang para Landser biasa namakan sebagai "Ersatz-Landser" (Prajurit Pengganti). Kamuflase yang digunakannya tidak biasa karena memanfaatkan rongsokan sekitar dan bukannya rerumputan seperti standar. Ini hal yang wajar karena Stalingrad adalah pertempuran kota dan bukannya pertempuran di hutan, desa atau stepa seperti biasanya terjadi di Front Timur. Kita bisa melihat lempengan besi, kotak kayu dan potongan keranjang yang tidak terpakai dalam foto ini, semuanya memberi kombinasi pengkamuflasean yang sulit dikenali dari jarak jauh!


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live