Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Pengadilan Penjahat Perang Terhadap Perempuan Berusia 91 Tahun

$
0
0

Jaksa penuntut Jerman mengadili perempuan berusia 91 tahun dengan 260 tuduhan keterlibatan pembunuhan saat ia masih menjabat sebagai anggota Nazi yang bertugas di kamp Auschwitz.

Dilansir The Independent, Senin (21/9/15), merujuk pada keterangan juru bicara jaksa penuntut Schleswig-Holstein, Heinz Doellel, perempuan yang tak diungkap identitasnya tersebut bertugas sebagai operator radio di kamp komando Nazi dari April hingga Juli 1944.

Para jaksa berargumentasi bahwa ia dapat diadili atas tuduhan keterlibatan karena ia membantu fungsi kamp kematian tersebut.

Doellel mengatakan tak ada indikasi bahwa perempuan itu tak bisa diadili, meski pengadilan belum memutuskan apakah akan melanjutkan sidangnya hingga tahun depan.

Sebelumnya, seorang pria Jerman berusia 94 tahun yang bekerja sebagai staf administrasi di kamp Auschwitz, Oskar Groening, dinyatakan bersalah atas tuduhan ikut andil dalam pembunuhan 300 ribu warga Yahudi.

Meskipun tak membunuh siapapun selama bekerja di kamp di Polandia yang diduduki Nazi, Groening dijatuhi hukuman empat tahun penjara.

Selama bekerja di kamp Auschwitz, Groening juga bertugas memeriksa gerbong kereta yang membawa warga Yahudi, menghapus dan menghitung catatan bank di dalammya, lalu mengirimnya ke kantor SS di Berlin. Catatan bank ini membantu mendanai perang Nazi.

Tuduhan terhadap dirinya terkait dengan periode kerja antara bulan Mei hingga Juli 1944, ketika 137 kereta membawa sekitar 425 ribu warga Yahudi dari Hungaria tiba di Auschwitz. Setidaknya 300 ribu di antaranya dikirim langsung ke tempat pembantaian umat Yahudi.

Jaksa berpendapat bahwa dengan menyortir catatan bank dari kedatangan warga Yahudi di kamp itu, Groening ikut mendukung rezim Nazi yang melakukan pembunuhan massal.

Kala itu, Groening berusia 21 tahun dan mengakui bahwa ia merupakan anggota Nazi yang antusias ketika dikirim untuk bekerja di kamp Auschwitz sejak 1942.

Groening menjalani proses pengadilan sejak April tahun ini dan mengaku bersalah secara moral. Ia menyerahkan kepada pengadilan untuk memutuskan apakah dia bersalah di mata hukum.

Awal Juli, Groening menyatakan ia hanya bisa meminta Tuhan untuk memaafkannya karena tak berhak menanyakan hal ini kepada korban Holocaust.

Persidangan atas Groening ini menimbulkan pertanyaan klasik ihwal apakah seluruh orang yang bekerja dengan Nazi, meskipun tidak terlibat dalam pembunuhan, dapat dinyatakan bersalah atas pembantaian ratusan ribu jiwa. Hingga saat ini, pengadilan Jerman selalu memutuskan para pekerja itu tidak bersalah.

Banyak warga Jerman ingin menutup sejarah pahit pembantaian Yahudi pada masa Holocaust. Mereka menilai, persidangan anggota Nazi yang kini renta atas kejahatan lebih dari 70 tahun lalu merupakan hal tidak pantas.


Sumber :

Foto 85. Infanterie-Division

$
0
0
KOMANDAN DIVISI

Generalmajor Helmut Bechler (2 Juni 1898 - 9 Januari 1971) ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama dan sempat mengalami luka parah pada tahun 1916. Seusai perang dia telah menjadi seorang komandan kompi, tapi kemudian memilih untuk menjadi warga sipil daripada menjadi anggota Reichswehr. Pada tahun 1934 dia dipanggil kembali untuk bertugas di kemiliteran dengan pangkat Hauptmann. Bersama dengan Infanterie-Regiment 11, dia ikut serta dalam penyerbuan ke Polandia, Prancis dan Rusia (yang terakhir bersama dengan Infanterie-Regiment 173). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 26 Maret 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 504 / 291.Infanterie-Division / LIX.Armeekorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd, untuk kepahlawanannya dalam pertempuran di "Hube-Kessel" (Kantong Hube). Di wilayah yang terkepung ini, Bechler dan anakbuahnya mati-matian menahan gelombang serangan pasukanSoviet selama tiga hari sehingga memampukan tiga divisi Jerman keluar dari kepungan. Bechler terluka parah dalam Pertempuran Hutan Hürtgen di musim semi 1945 sehingga harus merelakan lengan kirinya yang diamputasi. Saat itu dia telah menjadi komandan 85. Infanterie-Division yang telah dia pimpin dari tanggal 7 Desember 1944. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (20 Juli 1916) und I.Klasse (21 Agustus 1918); Ritterkreuz II.Klasse des Sächsische Albrechts-Orden mit Schwertern (23 Mei 1917); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (30 September 1918); Schlesischer Adler-Orden II.Stufe (29 November 1919) und I.Stufe (30 Januari 1920); Baltenkreuz I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (5 Maret 1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse (2 Oktober 1936); Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen (1940); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (14 Mei 1940) und I.Klasse (8 Juni 1940); Deutsches Kreuz in Gold (19 Desember 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Verwundetenabzeichen in Gold; serta Infanterie-Sturmabzeichen (3 Juli 1944). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 2 April 1944



Sumber :
www.das-ritterkreuz.de

Daftar Film Yang Sudah Diupdate Teks/Subtitle Indonesia

$
0
0
Untuk cara pemesanan bisa dilihat DISINI:

42 Ways To Kill Hitler
1941 1979
1959 up periscope
1962 merrills marauders
1974 Last Days of Mussolini
1976 midway
1989 226 four days of snow and blood
1989 return from the river kwai
2009 john rabe
A Woman in Berlin (2009)
Battle of the Atlantic
Battleground (1949)
Come and See (1985)
 633 squadron 1964
 above us the waves 1955
 action in the north atlantic
 dark blue world 2001
 escape from sobibor 1987
 gallipoli 1981
 generation war unsere muetter unsere vaetter 2013
 ghetto 2006
 in which we serve 1942
 mosquito squadron 1969
 straight into darkness 2005
 the battle of the river plate 1956
 the bunker 2001
 the enemy below
 the fallen 2004
 the great dictator 1940
 the star of africa 1957
 the tuskegee airmen 1995
 twelve oclock high 1949
 u47 kapitanleutnant prien
D-Day 6.6.44
Die Wehrmacht - Eine Bilanz
dvd  front apt pupil
dvd  front the devil arithmetic
Enigma (2001)
Escape To Athena (1979)
France Falls
Hans Kloss (2012)
Hearts of War (2007)
Hitler in Colour DVD VCD documenter  film movie Brian Cox 2005
Hitler The Last Ten Days (1973)
Kampf um Norwegen feldzug 1940 - Battle for Norway 1940 campaign documenter german world war II
Liberation (1969)
Stauffenberg (2004)
The Boys From Brazil (1978)
The Devil's Brigade (1968)
The Last Armored Train (2006)
The Last Drop (2005)
The Passage (1979)
The Third Reich in Colour
The Young Lions (1958)
Triple Cross (1969)
WW2 In HD In Color

Peraih Ritterkreuz dalam Pertempuran Kharkov

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 SS-Hauptsturmführer der Reserve Wilhelm Beck (22 Desember 1919 - 10 Juni 1944) telah menjadi anggota Schutzstaffel (SS) dari tanggal 1 November 1938. Pada tahun 1940, SS-Oberscharführer Beck bertugas di unit Sturmgeschütz LSSAH bersama dengan calon jagoan panzer lainnya, Michael Wittmann. Pada saat dimulainya Unternehmen Barbarossa dia telah menjadi seorang komandan peleton berpangkat SS-Unterstrumführer. Dalam gerak maju ke kota pelabuhan Kerson di pinggiran Laut Hitam, unit StuG Beck sempat berduel menghadapi perahu patroli serta kapal selam Soviet! Pada tahun 1942 dia diangkat sebagai komandan baterai StuG, dan tak lama kemudian ditransfer ke unit panzer LSSAH yang baru dibentuk. Pada kancah Pertempuran Kharkov di musim semi 1943, Beck dan kompi di bawah pimpinannya tercatat menghancurkan lebih dari 100 meriam artileri dan 10 tank T-34 Rusia dalam pergulatan yang berlangsung selama tiga minggu! Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 28 Maret 1943 sebagai SS-Obersturmführer dan Führer 2.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" / SS-Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd. Pada tahun 1943, Beck - bersama dengan sejumlah perwira LSSAH lainnya - dipindahkan ke 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang baru dibentuk. Pada awalnya dia tetap bertugas sebagai komandan kompi, tapi kemudian beralih menjadi perwira penghubung antara divisi HJ dengan "orangtuanya", LSSAH. Dia terbunuh dalam pemboman brutal Sekutu di sekitar Caen/Normandia pada bulan Juni 1944. Beck kemudian dikebumikan di Deutscher Soldatenfriedhof La Cambe, Prancis. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (2 Mei 1941) und I.Klasse (14 September 1941); Panzerkampfabzeichen in Silber (21 Februari 1942); Bulgarischer Tapferkeitsorden IV.Klasse (10 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Agustus 1942); serta Verwundetenabzeichen in Silber (15 Maret 1943)


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Daftar Peraih Ritterkreuz dalam Pertempuran Bulge

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Hauptmann Anton Becker (30 Mei 1915 - 13 Agustus 1995) bergabung dengan Infanterie-Regiment 77 pada tahun 1937 setelah menyelesaikan tugas wajibnya di RAD (Reichsarbeitsdienst). Pada saat Perang Dunia II pecah di bulan September 1939 s/d awal tahun 1940 dia bertugas menjaga perbatasan Jerman di garis pertahanan Siegfried (Westwall). Dalam kampanye militer melawan Prancis, Becker berposisi sebagai Zugführer (komandan peleton) dengan pangkat Leutnant der Reserve. Dia naik pangkat menjadi komandan kompi pada bulan Oktober 1941 saat Wehrmacht sedang sibuk merangsek Rusia dalam Unternehmen Barbarossa. Dia terluka berat dalam pertempuran di Orel pada tahun 1942 sehingga harus menjalani perawatan intensif sampai dengan tahun 1943. Setelah kembali bertugas di resimen lamanya, tak lama kemudian Becker diangkat sebagai Regimentsadjutant. Dalam posisi inilah dia memimpin sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) Jerman dalam pertempuran melawan tentara Amerika yang terkepung di Bastogne pada akhir tahun 1944. Ketika pasukan bantuan musuh datang, mereka berhasil dipukul mundur dengan menderita korban berat dan Becker tetap mempertahankan posisinya di Bonnerne-Villeraux sampai dengan tanggal 18 Januari 1945. Saat datang panggilan untuk mundur ke garis pertahanan baru di Rheinbreitenbach, Becker tetap memberikan perlawanan yang maksimal sehingga lawannya tetap tak mampu mematahkan perlawanan sang ajudan selama berminggu-minggu kemudian! Barulah ketika Jerman menyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei 1945, Becker dan unitnya menyerahkan diri sehari setelahnya. Atas prestasinya dalam Pertempuran Bulge, Anton Becker dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 5 April 1945 sebagai Hauptmann dan Adjutant Grenadier-Regiment 77 / 26.Volks-Grenadier-Division / XXXIX.Armeekorps / 5.Panzerarmee / Heeresgruppe B. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen (28 Februari 1940); Eisernes Kreuz II.Klasse (4 Agustus 1940) und I.Klasse (8 September 1941); Infanterie-Sturmabzeichen (29 Oktober 1940); Deutsches Kreuz in Gold (14 Februari 1942); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (16 Februari 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (22 Agustus 1942); serta Verwundetenabzeichen in Schwarz (8 September 1942)


 Sumber :

Foto 253. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH EICHENLAUB

 Generalleutnant Carl Becker (16 Januari 1895 - 24 Maret 1966) adalah veteran Perang Dunia Pertama yang kemudian menjadi polisi di masa antar-perang. Pada tahun 1934 dia kembali ke militer dengan pangkat Hauptmann. Becker menjadi komandan kompi pada tahun 1935, dilanjutkan dengan menjadi komandan batalyon pada tahun 1937, dan komandan resimen pada tahun 1940. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 29 Oktober 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Infanterie-Regiment 18 / 6.Infanterie-Division / VI.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte, setelah berhasil memukul mundur serangan pasukan Rusia di Rzhev bulan Agustus sebelumnya. Pada awal tahun 1943 Becker dipercaya sebagai komandan sementara 2. Luftwaffen-Feld-Division, dilanjutkan dengan komandan 253. Infanterie-Division (18 Januari 1943 - 9 Mei 1945). Dia mendapatkan medali Eichenlaub #829 pada tanggal 14 April 1945 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 253.Infanterie-Division / LIX.Armeekorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Ketika perang berakhir, Becker ditangkap oleh pasukan Rusia dan baru dibebaskan pada tahun 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz II.Klasse (14 Juli 1915) und I.Klasse (13 Agustus 1916); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Juli 1915) und I.Klasse (17 Juni 1917); kaiserlich und königlich Österreicher Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration (13 Mei 1918); Ritterkreuz des königlichen preußische Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (8 Juli 1918); Ehrenritterkreuz II. Klasse des Grossherzoglich Oldenburgischer Haus-und Verdienstorden des Herzogs Peter Friedrich Ludwig mit Schwertern (23 Agustus 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Gold (31 Agustus 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (19 Januari 1935); Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Oktober 1939) und I.Klasse (10 Juni 1940); Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen (30 Maret 1940); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS #393 (29 September 1941); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #393 (4 Oktober 1941); Deutsches Kreuz in Gold #1/30 (18 Oktober 1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 24 Oktober 1943 dan 10 Oktober 1944


Sumber :
www.en.wikipedia.org
www.geocities.ws

Foto 6. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 Generalleutnant Carl Becker (16 Januari 1895 - 24 Maret 1966) adalah veteran Perang Dunia Pertama yang kemudian menjadi polisi di masa antar-perang. Pada tahun 1934 dia kembali ke militer dengan pangkat Hauptmann. Becker menjadi komandan kompi pada tahun 1935, dilanjutkan dengan menjadi komandan batalyon pada tahun 1937, dan komandan resimen pada tahun 1940. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 29 Oktober 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Infanterie-Regiment 18 / 6.Infanterie-Division / VI.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte, setelah berhasil memukul mundur serangan pasukan Rusia di Rzhev bulan Agustus sebelumnya. Pada awal tahun 1943 Becker dipercaya sebagai komandan sementara 2. Luftwaffen-Feld-Division, dilanjutkan dengan komandan 253. Infanterie-Division (18 Januari 1943 - 9 Mei 1945). Dia mendapatkan medali Eichenlaub #829 pada tanggal 14 April 1945 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 253.Infanterie-Division / LIX.Armeekorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Ketika perang berakhir, Becker ditangkap oleh pasukan Rusia dan baru dibebaskan pada tahun 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz II.Klasse (14 Juli 1915) und I.Klasse (13 Agustus 1916); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Juli 1915) und I.Klasse (17 Juni 1917); kaiserlich und königlich Österreicher Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration (13 Mei 1918); Ritterkreuz des königlichen preußische Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (8 Juli 1918); Ehrenritterkreuz II. Klasse des Grossherzoglich Oldenburgischer Haus-und Verdienstorden des Herzogs Peter Friedrich Ludwig mit Schwertern (23 Agustus 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Gold (31 Agustus 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (19 Januari 1935); Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Oktober 1939) und I.Klasse (10 Juni 1940); Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen (30 Maret 1940); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS #393 (29 September 1941); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #393 (4 Oktober 1941); Deutsches Kreuz in Gold #1/30 (18 Oktober 1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 24 Oktober 1943 dan 10 Oktober 1944


Sumber :
www.en.wikipedia.org
www.geocities.ws

Peraih Ritterkreuz dalam Pertempuran Rzhev

$
0
0
Generalleutnant Carl Becker (16 Januari 1895 - 24 Maret 1966) adalah veteran Perang Dunia Pertama yang kemudian menjadi polisi di masa antar-perang. Pada tahun 1934 dia kembali ke militer dengan pangkat Hauptmann. Becker menjadi komandan kompi pada tahun 1935, dilanjutkan dengan menjadi komandan batalyon pada tahun 1937, dan komandan resimen pada tahun 1940. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 29 Oktober 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Infanterie-Regiment 18 / 6.Infanterie-Division / VI.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte, setelah berhasil memukul mundur serangan pasukan Rusia di Rzhev bulan Agustus sebelumnya. Pada awal tahun 1943 Becker dipercaya sebagai komandan sementara 2. Luftwaffen-Feld-Division, dilanjutkan dengan komandan 253. Infanterie-Division (18 Januari 1943 - 9 Mei 1945). Dia mendapatkan medali Eichenlaub #829 pada tanggal 14 April 1945 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 253.Infanterie-Division / LIX.Armeekorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Ketika perang berakhir, Becker ditangkap oleh pasukan Rusia dan baru dibebaskan pada tahun 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz II.Klasse (14 Juli 1915) und I.Klasse (13 Agustus 1916); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Juli 1915) und I.Klasse (17 Juni 1917); kaiserlich und königlich Österreicher Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration (13 Mei 1918); Ritterkreuz des königlichen preußische Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (8 Juli 1918); Ehrenritterkreuz II. Klasse des Grossherzoglich Oldenburgischer Haus-und Verdienstorden des Herzogs Peter Friedrich Ludwig mit Schwertern (23 Agustus 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Gold (31 Agustus 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (19 Januari 1935); Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Oktober 1939) und I.Klasse (10 Juni 1940); Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen (30 Maret 1940); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS #393 (29 September 1941); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #393 (4 Oktober 1941); Deutsches Kreuz in Gold #1/30 (18 Oktober 1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 24 Oktober 1943 dan 10 Oktober 1944


Sumber :

www.en.wikipedia.org
www.geocities.ws

Foto 168. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

Major Erich Becker (8 April 1911 - 16 Juni 1993) bergabung dengan Reichswehr pada tahun 1930. Unit pertamanya adalah Infanterie-Regiment 15, dilanjutkan dengan Infanterie-Regiment 50 (1935), dan Infanterie-Regiment 385 (1940). Becker adalah seorang perwira yang sangat berpengalaman karena dia telah ikut berpartisipasi dari sejak pendudukan Sudetenland (1938), penyerbuan Polandia (1939), Pertempuran Prancis (1940), Unternehmen Barbarossa (1941), pengepungan Leningrad (1941), dan ofensif Praha (1944). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 September 1944 sebagai Major dan Kommandeur Grenadier-Regiment-Gruppe 425 / Divisionsgruppe 223 / 168.Infanterie-Division / XI.Armeekorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe Nordukraine. Medali bergengsi tersebut diberikan sebagai penghargaan atas prestasi Becker dalam pertempuran di persimpangan Brok/Ostrov (Front Timur). Sebagai seorang pimpinan dari resimen yang sudah hampir kolaps, Becker bertahan mati-matian di kota yang terkepung. Ketika pasukan Soviet memilih untuk melewati kota tersebut demi untuk memburu pasukan Jerman yang bergerak mundur, Becker tidak tinggal diam dan segera memutus jalur kembali yang menghubungkan musuh dengan pasukan utamanya di belakang. Meskipun mendapat serangan balik gencar, sang Regimentskommandeur gigih bertahan sehingga pada akhirnya musuh yang kepalang berada di front depan kini terjepit dari dua arah dan hancur lebur. Berprestasi begitu rupa dengan kondisi pasukan yang sudah morat-marit bukanlah hal sepele, dan Becker pun direkomendasikan untuk mendapatkan Ritterkreuz (dan menerimanya). Pada tanggal 9 Mei 1945 dia ditangkap oleh pihak Soviet dan menjalani masa tahanan sampai dengan tanggal 7 Januari 1950. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse (2 Oktober 1936); Eisernes Kreuz II.Klasse (23 September 1939) und I.Klasse (20 April 1942); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (19 Januari 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (4 Agustus 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (12 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Gold (20 April 1944); Nahkampfspange in Silber (1944); serta Deutsches Kreuz in Gold (28 April 1944)


Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.ritterkreuztraeger.info

Foto 370. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH RITTERKREUZ

 Generalleutnant Fritz Becker (7 Maret 1892 - 11 Juni 1967) adalah veteran Perang Dunia Pertama serta Reichswehr yang kemudian menjadi seorang perwira tinggi Wehrmacht dalam Perang Dunia II. Palagan terakhir diawalinya sebagai komandan Infanterie-Regiment 60, dilanjutkan dengan jabatan Ober-Feldkommandantur 365 (15 Juli 1942 - 15 September 1942) dan komandan 370. Infanterie-Division (15 September 1942 - 1 Juni 1944). Dalam gerak mundur dari Kuban di wilayah 17. Armee, Becker memimpin divisinya dengan penuh determinasi, terutama saat menahan serbuan bergelombang pasukan Rusia dari 37th Army di wilayah Protoka dan Slavyanskaya. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 6 April 1943 sebagai Generalmajor dan Kommandeur 370. Infanterie-Division / XXXXIX.Gebirgskorps / 17.Armee / Heeresgruppe A. Setelah sempat menjadi Führerreserve, secara berturut-turut Becker ditempatkan sebagai komandan sementara XXXXVI. Panzerkorps (3 Juli 1944 - 26 Juli 1944), komandan sementara XXIV. Panzerkorps (20 Agustus 1944 - 30 September 1944), komandan 389. Infanterie-Division (30 September 1944 - 25 Maret 1945), dan komandan Verteidigungsbereich Bremen (5-27 April 1945). Becker sempat terluka berat dalam kecelakaan pesawat terbang. Dia ditawan oleh pihak Inggris dan baru dibebaskan tanggal 6 Januari 1948. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (September 1914) und I.Klasse (29 Oktober 1916); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (13 Desember 1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse (2 Oktober 1936) und I.Klasse (29 Januari 1938); Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen (1940); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (24 Mei 1940) und I.Klasse (3 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (24 November 1941); Deutsches Kreuz in Gold (22 November 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (3 September 1942); serta Kubanschild (1943)


Sumber :
www.389id.de
www.specialcamp11.co.uk

Album Foto Franz Xaver Schwarz koleksi Harry von Gebhardt

Album Foto Ordensburg Crössinsee koleksi Harry von Gebhardt

Gestapo (Geheime Staatspolizei), Polisi Rahasia Nazi yang Ditakuti

$
0
0



PEMBENTUKAN GESTAPO

GEheime STAats POlizei (Polisi Negara Rahasia) disingkat menjadi GESTAPO. Tujuh huruf ini merupakan ide dari salah seorang pegawai kantor pos untuk mempersingkat tulisan pada stempel alamat. Tapi siapa yang sangka, ide dari pegawai kantor pos tersebut menjadi suatu kata yang mengandung teror dan sangat ditakuti oleh seluruh Eropa!

Gestapo dbentuk oleh Hermann Göring pada bulan April 1933 sebagai salah satu upaya untuk meredam lawan politik Hitler. Walaupun saat itu Hitler sudah memegang kekuasaan penuh, tapi masih ada sebagian tokoh politik yang tidak senang dengan Hitler, terutama dari Partai Sosialis Demokrat dan Partai Komunis Jerman. Dalam berbaur dengan masyarakat, anggota Gestapo tidak memakai seragam kepolisian melainkan memakai pakaian sipil. Anggota Gestaspo bisa menyamar jadi tukang susu, pedagang pasar, pegawai kantoran, bahkan bisa menjadi pembantu rumah tangga.

Tugas utama Gestapo adalah menjadi mata-mata untuk mengawasi berbagai tindakan di masyarakat yang bisa menimbulkan sentimen anti-Nazi. Dalam operasionalnya, setiap instruksi dan tindakan dari Gestapo tidak akan dibuka dalam persidangan, jadi Gestapo bisa bertindak tanpa harus mengikuti prosedur hukum, bisa menangkap siapa saja, menginterogasi dengan berbagai cara, dan mengirimkan orang yang ditangkap itu ke dalam penjara tanpa harus melewati meja persidangan.

Jadi misalkan saja ada orang yang iseng membuat lelucon yang menghina Nazi, maka malam harinya orang tersebut kemungkinan sudah dijemput paksa dari rumah dan dijebloskan dalam tahanan. Sejak Gestapo dibentuk, penjara selalu kepenuhan, bahkan banyak tahanan yang dipindahkan ke kamp penahanan yang kelak cara demikian juga menjadi modus untuk menyeret orang ke dalam kamp konsentrasi.

Awalnya Gestapo ini dibawah kendali Hermann Göring, dan Göring hendak menggunakan Gestapo sebagai alat untuk mengukuhkan dirinya dalam hirarki partai Nazi. Namun kemudian ada orang dekat Hitler yang juga tertarik dengan Gestapo, yaitu pemimpin Pasukan SS, Heinrich Himmler. Dan perseteruan dua orang dekat Hitler ini sempat menimbulkan ketegangan dalam Partai Nazi, namun kemudian Göring melihat peluang lain yang lebih menjanjikan dan Gestapo akhirnya diserahkan kepada Himmler.

Untuk membantu operasional Gestapo, Himmler dibantu oleh wakilnya di SS, yaitu Reinhard Heydrich. Dan dalam perkembangan berikutnya, Heydrich lah yang paling berjasa dalam mengembangkan Gestapo dan menyusun suatu sistem operasional mata-mata yang efisien dalam mengawasi seluruh Jerman. Sebab Gestapo sebenarnya hanya sebuah divisi kecil dibawah kepolisian Jerman yang anggotanya hanya berjumlah 40.000 orang, tapi Gestapo mampu mengendalikan informasi seluruh Jerman bahkan di semua negara yang ditaklukan oleh Jerman selama masa Perang Dunia II. Warga yang menjadi korban dari Gestapo kebanyakan berasal dari Belanda, Belgia, dan Prancis.

Maka Jerman yang sudah dibawah pengawasan Gestapo, Nazi semakin leluasa untuk “mencuci otak” rakyat Jerman supaya ikut kepada faham Nazime dan membuat setiap ide dari lawan politik Nazi adalah sebuah tindakan kejahatan. Dan hasilnya adalah peristiwa pembakaran buku-buku yang non-Jerman dan kurikulum Nazi mulai diajarkan di bangku sekolah.

Pada masa itu banyak tokoh Yahudi yang mulai meninggalkan Jerman, misalnya Sigmund Freud dan Albert Einstein. Dan kamp tahanan Nazi mulai bertambah banyak, sampai akhir Perang Dunia II jumlahnya mencapai ratusan.



MALAM PISAU PANJANG

Ketika Hitler menjadi Kanselir, lawan politik Hitler tidak berkutik melawan semua kebijakan Nazi. Semua yang menentang dibabat habis atau dibungkam, terutama setelah terbentuknya Gestapo. Namun masih ada ancaman yang besar dalam tubuh Partai Nazi itu sendiri, yaitu Pasukan SA yang dibentuk oleh Adolf Hitler dan Ernst Rohm pada masa-masa awal Partai Nazi bertumbuh. Demi Hitler dan Partai Nazi, setiap anggota SA tidak ragu mempertaruhkan nyawa mereka untuk melawan Komunis dijalanan dan siapa saja yang menghambat Hitler.

Pada tahun 1934, setahun setelah pemerintahan sudah dikendalikan oleh Hitler dan Partai Nazi, tugas fisik yang membutuhkan SA bisa dibilang sudah tidak ada. Dan ini menjadi suatu dillema besar bagi Hitler.

Ketika awal menapak kekuasaan, Hitler berjanji dan selalu meyakinkan para Jenderal bahwa pasukan SA tidak pernah akan menggantikan militer Jerman yang berjumlah 100.000 prajurit yang dibatasi persenjataannya karena Perjanjian Versailles. Sebaliknya, karena SA bukan militer Jerman, mereka berkembang menjadi para-militan yang berjumlah 3.000.000 anggota, dan jumlah anggota SA yang memiliki akses persenjataan jauh lebih banyak daripada tentara Jerman sendiri.

Hal ini menjadi isu yang sangat serius karena setelah Hitler menjadi Kanselir, SA sudah mulai menuntut agar mereka bisa menggantikan tentara Jerman. Sedangkan Hitler banyak berutang kepada para Jenderal yang mendukungnya menjadi Kanselir, dan sebagian besar Jendral itu adalah keturunan bangsawan yang berpengaruh di Jerman.

Masalah lain adalah SA juga mulai menuntut hak untuk menikmati pembagian hasil dari Jerman, tuntutan ini sangat anti-kapitalis dan terdengar sangat Marxisme. Sedangkan Hitler juga banyak berutang kepada para bankir dan kaum industrialis yang menginginkan peluang bisnis dan usaha yang kondusif dan kompetitif.

Masalah ini timbul karena sebagian besar anggota pasukan SA memang direkrut dari kalangan buruh dan pekerja mengengah. Ingat bahwa Nazi adalah singkatan dari Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (Partai Buruh National Sosialis Jerman). Dan mereka percaya kata sosialis itu berarti pemerataan pendapatan, dan mereka berhak atas setiap kekayaan Jerman. Bahkan pasukan SA tidak ragu untuk menarik upeti dari setiap toko dan pemilik usaha.

Kelakuan SA ini jelas mengancam karir politik Hitler dan masa depan Nazi. Untuk itu Hitler melakukan rapat akbar mencoba untuk menjelaskan kepada semua bahwa SA tidak akan pernah menggantikan Angkatan Bersenjata Jerman dan hanya sebagai unit fungsi lapangan Partai Nazi.

Setelah rapat itu, Ernst Rohm mengatakan bahwa Hitler adalah seorang penghianat. Sejak awal SA sudah setia kepada Hitler dan Nazi, hanya untuk mencapai moment seperti sekarang. Maka Ernst Rohm merencanakan untuk melakukan kudeta terhadap Hitler, tapi informasi ini bocor ke telinga Hitler lewat seorang anggota SA yang setia kepadanya.

Karena Hitler merasa Rohm sudah diluar kendali dan menjadi ancaman serius, maka Hitler merencanakan misi untuk menghabisi SA. Hitler memanggil orang dekat kepercayaannya, Himmler dan Goring, serta Heydrich, untuk menyusun langkah mengakhiri SA. Bagi Goring dan Himmler yang ambisius, berakhirnya SA tentu membawa suatu keuntungan sendiri bagi mereka.

Sebelum rencana yang tersusun rapi itu terlaksana, Wakil Kanselir Papen mengacaukan semuanya. Dalam pidatonya di University of Marburg, Papen mengatakan ada kemungkinan ancaman kudeta dari Ernst Rohm dan dia mendesak Hitler untuk segera mengambil tindakan pencegahan.

Pidato ini dimuat di berbagai media massa, dan menimbulkan ketegangan antara perwira militer dengan Hitler. Bahkan Presiden Hindenburg sampai memanggil Hitler untuk rapat bersama semua staff Angkatan Bersenjata, mengancam akan mengeluarkan dekrit negara dalam keadaan darurat, militer akan mengambil alih negara, dan rezim Nazi akan diakhiri.

Dan kondisi ini sangat mengancam posisi Hitler, dan dia mengalami dillema. Jika konfrontasi dengan Presiden Hindenburg dan petinggi militer, jelas Hitler memiliki keuntungan karena ada Pasukan SA yang dipersenjatai. Namun Hitler tidak ingin mengambil kekuasaan dengan cara kekerasan, karena dengan demikian popularitasnya di mata rakyat Jerman akan hilang.

Sementara itu Goring dan Himmler sibuk menyebarkan isu mengenai kemungkinan SA akan melakukan kudeta, dan isu tersebut membuat Jerman semakin tegang.

Diam-diam Heydrich dan Himmler bertemu dengan para petinggi militer. Mereka meminta dukungan senjata dan sarana transportasi untuk menjalankan rencana menghabisi SA. Dan tentara Jerman juga sudah disiagakan jika diperlukan sebagai cadangan kekuatan.

Dan akhirnya pada hari Jumat, 29 Juni 1934, operasi menghancurkan SA disetujui Hitler dan langsung dijalankan. Tanpa mengundang kecurigaan, Hitler sengaja menyusun rencana kunjungan kerja ke Munich, sebenarnya dia hendak melakukan konfrontasi secara langsung dengan Ernst Rohm dan mengakhiri hubungan mereka selama 15 tahun. Sementara itu pasukan SS yang didampingi oleh Gestapo menyebar ke seluruh Jerman dan mengincar semua pimpinan SA di kota setempat.

Pada tanggal 30 Juni 1934, Hitler sampai di Munich pada saat subuh. Dia langsung menuju ke kediaman Rohm bersama beberapa orang SS. Dia mendobrak masuk dan menemukan Rohm masih tidur dengan seorang pria muda disampingnya. Hitler langsung memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Rohm dan pasangan prianya. Dan memang sudah rahasia umum bahwa sebagian besar pimpinan SA adalah gay. Tapi Hitler selalu mentolerir hal ini karena SA masih berguna bagi dia.

Sementara itu di beberapa tempat lain, pasukan SS bersama Gestapo memburu pimpinan SA dan langsung mengeksekusi di tempat. Selain para pimpinan SA, orang yang menentang Hitler juga yang turut dieksekusi. Misalnya Gregor Strasser, Kurt von Schleicher, dan Gustav von Kahr. Dan peristiwa pagi hari berdarah itu lebih dikenal dengan istilah “MALAM PISAU PANJANG”

Ernst Rohm ditahan di penjara Stadelheim. Pada mulanya Hitler tidak ingin membunuh Rohm karena memandang hubungan mereka selama 15 tahun, namun keputusannya kemudian dipengaruhi oleh Himmler dan Goring yang ingin mengambil keuntungan dari kematian Rohm.

Himmler menemui Rohm di penjara dan memberikan sebuah pistol untuknya melakukan bunuh diri, tapi Rohm menolak dan berseru “Jika saya akan dihukum mati, biarkan Adolf sendiri yang melakukannya”.

Tapi Himmler tidak memperdulikan perkataan Rohm dan memberinya waktu 10 menit untuk bunuh diri. Dan 15 menit kemudian, dua orang anggota SS memasuki sel tahanan Rohm dan mengeksekusinya. Sebelum Rohm dieksekusi, dia berdiri dan kemudian berpose hormat ala Nazi sambil berseru “MEIN FUHRER!!” dan kemudian terdengar suara tembakan mengakhiri hidup Rohm.

Setelah hari yang berdarah itu, Hitler kemudian mengarahkan semua anggota SA untuk dijadikan pasukan sukarelawan Jerman dan semuanya ditempatkan dibawah komando para Jenderal Angkatan Bersenjata. Presiden Hindenburg dan para staff militer memberikan selamat kepada Hitler atas aksi pembersihkan itu dan kemudian para Jenderal bersumpah setia mendukung pemerintahan Hitler.

Dengan demikian berakhir juga ancaman dari SA terhadap posisi Hitler. Dan sekarang, satu-satunya yang menghalangi Hitler untuk memperoleh puncak kekuasaan absolut hanya satu, yaitu seorang Ksatria Tua, Presiden Paul von Hindenburg.


Sumber :

Peraih Penghargaan dari Ost-Bataillonen

$
0
0
OST-BATAILLON 439

 Oberstleutnant der Reserve Hanns Becker (29 Desember 1904 - 16 Agustus 1965) bergabung dengan Panzerjäger-Abteilung 13 pada tanggal 26 Agustus 1939. Setelah menjadi perwira setahun kemudian, dia bertugas sebagai komandan kompi di Panzerjäger-Abteilung 267. Pada tahun 1944 dia menjadi komandan Ost-Bataillon 439 yang anggotanya sebagian besar adalah orang-orang Rusia dan Ukraina. Dalam Pertempuran Normandia dia dan batalyonnya bertarung begitu gagah berani melawan pasukan pendaratan Sekutu di Isigny, sehingga dianggap sebanding dalam hal ketangguhannya dengan rekan-rekan seperjuangan mereka yang merupakan orang Jerman asli! Hal ini berbanding terbalik dengan sebagian besar unit-unit sukarelawan "Timur" lainnya di Normandia, yang mempunyai kualitas tempur begitu menyedihkan sehingga banyak yang statusnya diturunkan menjadi hanya sebagai penjaga instalasi belaka! Tentu saja hal tersebut merupakan hasil dari kepemimpinan Becker yang mengagumkan, sehingga sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Agustus 1944 sebagai Major der Reserve dan Kommandeur Ost-Bataillon 439 / 352.Infanterie-Division / II.Fallschirmkorps / 7.Armee / Heeresgruppe B. Tak lama setelahnya Becker menjadi Führerreserve, dan penempatan terakhirnya adalah sebagai komandan Grenadier-Regiment 2 / Infanterie-Division "Theodor Körner". Pada tanggal 7 Mei 1945 dia menyerahkan diri pada pasukan Amerika Serikat. Medali dan penghargaan lain yang diperolehnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (5 Juli 1941) und I.Klasse (27 Juli 1941); Infanterie-Sturmabzeichen (1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (11 Juni 1942)


Sumber :

Album Foto 15. Infanterie-Division koleksi Harry von Gebhardt


A Day of WW2 Reenactment: Event Reenactor Indonesia di Bandung

$
0
0

Pada hari Minggu tanggal 17 Januari 2016 diadakan acara temu kangen para pelaku reka-ulang (reenactment) dari berbagai kota yang diadakan di Kota bandung, tepatnya di Taman Hutan Raya (Tahura) yang berlokasi di Dago Pakar. Acara ini melibatkan para perwakilan dari organisasi-organisasi reenactor Indonesia, diantaranya adalah IDR (Indonesian Reenactors), HvB (Historia van Bandung), AAF (Axis Airsoft Federation), Medan Reenactors, PPGH (Paguyuban Pengumpul Gombal Amoh), dan Reds (Recon Detachment Squad).

Tema yang diusung adalah "A Day of WW2 Reenactment" (Sehari Bersama Janda Bohay), dan tentunya mengambil alur konflik Perang Dunia II antara pihak Poros (Jerman dan jepang) melawan Sekutu (Amerika dan Inggris). Acara sendiri berlangsung dari pukul 10:00 s/d 14:30, dan ditutup dengan pembagian doorprize.

















































































































Sumber :
Foto koleksi pribadi Alif Rafik Khan, Randy Wirayudha, U Tamsiq Tamama, Fauzie, dan Ferry Adriansyah

Kisah Perempuan Jerman yang Menjadi Keganasan Tentara Soviet Tahun 1945

$
0
0


Oleh : MF Mukthi

Ruth Schumacher, perempuan Jerman kelahiran 1926, tak kuasa terus memendam perasaan. Setelah puluhan tahun bungkam, dia akhirnya buka suara. Dia merupakan salah satu perempuan Jerman yang diperkosa Tentara Merah tak lama setelah Berlin jatuh ke tangan Uni Soviet pada awal Mei 1945.

“Selama beberapa dekade, sebagian besar perempuan Jerman diam tentang trauma yang mereka alami,” tulis Eric Westervelt dalam “Silence Broken On Red Army Rapes In Germany,” dimuat di laman npr.org.

Kisah Ruth membuka selubung kejahatan perang Tentara Merah Uni Soviet semasa Perang Dunia II. Selain dari diamnya para penyintas, kabut hitam peristiwa kelam itu datang terutama dari bekas negara Uni Soviet yang berusaha keras menutupinya.

Kejatuhan Berlin –dan wilayah-wilayah sebelumnya yang dilalui Tentara Merah– menjadi awal petaka bagi banyak perempuan Jerman. “Biarawati, gadis-gadis, perempuan tua, ibu hamil dan ibu yang baru saja melahirkan semua diperkosa tanpa belas kasihan,” tulis Antony Beevor dalam Berlin: The Downfall 1945.

Kejahatan perang itu bahkan sudah berlangsung sejak sebelum Tentara Merah masuk Berlin. Gadis-gadis di tempat-tempat yang dilalui Tentara Merah, termasuk kota-kota di Polandia, harus menyerahkan kehormatannya sebagai ganti dari keselamatan nyawanya.

Ruth, salah satunya. Di kota tempat tinggalnya, Leipzig, pemerkosaan terjadi tak lama setelah usainya bombardir Sekutu dan pindahnya pasukan mereka ke tempat lain. “Segera aku diperkosa bergiliran oleh gerombolan yang terdiri dari lima orang Rusia,” kenang janda prajurit Jerman yang bertugas di U-boat itu, sebagaimana dilansir di npr.org.

Pengalaman pahit itu juga menghampiri Gabriele Kopp, yang kala itu berusia 15 tahun. Setelah tergesa-gesa melarikan diri dari rumahnya lantaran sang ibu –yang berjanji akan menyusul– mengatakan tentara Soviet sudah mendekat, dia akhirnya tertangkap prajurit Soviet di sebuah desa.

“Keesokan harinya, dia dikejar ke rumah orang lain, di mana dia diperkosa oleh seorang tentara, dan kemudian oleh tentara lain segera setelah itu. Keesokan paginya, dia didorong ke sebuah gudang dan diperkosa oleh dua orang lainnya,” tulis Susanne Beyer dalam “Harrowing Memoir: German Woman Writes Ground-Breaking Account of World War II Rape,” dimuat di spiegel.de.

Ternyata seorang perempuan paruh baya pengungsi menjadikannya “umpan” kepada tentara Soviet. Masa kelamnya itu berlangsung selama dua pekan sebelum dia akhirnya bisa melarikan diri ke sebuah peternakan.

Di masa itu banyak ibu mengorbankan gadis mereka untuk mencari selamat. Mereka ada yang bermain kotor seperti yang mereka lakukan terhadap Kopp, ada juga yang membiarkan serdadu Soviet yang menginap di rumah mereka mendekati gadis-gadis di dalam rumah. Beberapa ibu malah mendukung bila gadisnya didekati Tentara Merah. Letnan Wladimir Gelfand, komandan pleton mortir di Divisi Senapan ke-301, mengalaminya.

“Di pinggiran Berlin pada akhir April, dia mendapati pengalaman adanya permohonan dari seorang perempuan muda menarik –yang didukung oleh ibunya– untuk dijadikan pemuas seksual eksklusifnya agar perempuan itu selamat dari keadaan lebih buruk,” tulis Frederick Taylor dalam Exorcising Hitler.

Berbeda dengan para gadis, yang tak berdaya, perempuan lebih matang punya keleluasaan lebih besar untuk menyiasati keadaan. Contohnya jurnalis Marta Hillers –penyintas pertama yang menuliskan pengalamannya ke dalam sebuah buku yang terbit pada 1950, tapi memakai nama anonim. Dia yang kala itu sudah berusia tiga puluh tahunan, terpaksa menyerahkan dirinya kepada seorang perwira Soviet agar terhindar dari perkosaan massal Tentara Merah. Sebelumnya, dia beberapa kali diperkosa prajurit Soviet.

Bagi Soviet, memperkosa perempuan Jerman merupakan hukuman balasan atas kejahatan bangsa Jerman. “Banyak serdadu Soviet ingin membalaskan dendam mereka akibat penderitaan yang telah ditimbulkan (oleh Jerman, red) di negeri mereka,” tulis Michael Jones dalam Total War: From Stalingrad to Berlin.

Tak adanya perintah khusus untuk hal itu menyebabkan banyak serdadu harus menanyakan komandannya tentang apa saja yang boleh dilakukan terhadap orang Jerman. “Tentang pertanyaan mengenai perempuan, Anda bisa memperlakukan perempuan Jerman agak bebas, asal tak terlihat terorganisir. Satu atau dua dari kalian bisa pergi (mencari perempuan Jerman, red), melakukan yang kalian perlukan, kembali ke kesatuan, dan hanya itu,” lanjutnya.

Stalin sendiri tak pernah mau menghukum prajurit-prajuritnya atas tindak perkosaan mereka terhadap perempuan Jerman. Dia justru memaklumi dengan mengingat beratnya tugas para prajurit dan kebaradaannya yang berjarak ribuan kilometer dari tanah air.

Akibatnya, meski tak ada angka pasti, sekitar dua juta perempuan Jerman menjadi korban perkosaan. Menurut Philipp Kuwert, pakar trauma dan kepala Departement Psychiatry and Psychotherapy di University Hospital of Greifswald, rata-rata seorang perempuan Jerman mengalami 12 kali perkosaan.

Selain menimbulkan trauma berkepanjangan, perkosaan massal itu juga mengganggu siklus haid para korban. Para ginekolog sampai menamakannya “Russian disease”. Kopp absen haid selama tujuh tahun. Janin yang mereka kandung umumnya diaborsi; yang sampai lahir harus menanggung pengucilan.

Banyak dari perempuan itu lalu meninggal tak lama setelah mengalami perkosaan. Mereka yang selamat, mengalami trauma panjang dan umumnya tak berani bersuara; terlebih para penyintas yang kemudian menjadi bekas warga negara Jerman Timur, pemerintah komunis memaksa mereka menandatangani perjanjian untuk tak mengungkap perkosaan massal di ujung Perang Dunia II itu. “Dan aku sudah banyak melewati malam tanpa tidur karena hal itu,” ujar Ruth.


Sumber :



Album Foto Otsfront Koleksi Harry von Gebhardt

Peraih Ritterkreuz dalam Unternehmen Fall Gelb

$
0
0

 Oberstleutnant Hans Becker (30 Mei 1914 - 15 Januari 2004) bergabung dengan Infanterie-Regiment 15 sebagai Schütze pada tahun 1935, sebelum dipindahkan ke Infanterie-Regiment 116 dua tahun kemudian. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi Jerman ke Polandia (1939) dan Prancis (1940) sebagai komandan kompi. Dalam pertempuran sengit di desa Remiencourt, Becker dan unitnya menjadi yang pertama menguasai posisi musuh, begitu pula di Noye-Bach dan Creuse. Puncak kepahlawanan sang perwira muda terjadi di Saleux saat sebiji kompinya mampu merebut benteng pertahanan Dury dari tangan pasukan Prancis yang berkekuatan 5-6 kompi pasukan kolonial serta 21 tank! Atas prestasinya yang luar biasa tersebut Becker dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 28 November 1940 sebagai Leutnant dan Führer 2.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 116 / 9.Infanterie-Division / XXXX.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe B (sebelumnya dia telah dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse tanggal 3 Juni 1940. Ini menjadikannya salah satu dari sedikit orang di Wehrmacht yang mendapatkan kedua medali tersebut secara bersamaan dalam satu hari!). Setelah itu Becker masih berperan aktif dalam tugas militer, meskipun kebanyakan menjadi perwira staff atau ditempatkan di garis belakang. Penempatan terakhirnya adalah sebagai Kommandeur der Schule I für Fahnenjunker der Infanterie di Dresden pada bulan November 1944. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Dienstauszeichnung IV.Klasse (1939); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern


Sumber :
www.389id.de

SS-Brigadeführer Hellmuth Becker (1902-1945), Komandan Totenkopf Tukang Mabok

$
0
0

Album foto Hellmuth Becker bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Hellmuth Becker
Panggilan/julukan: Becker
Lahir: 12 Agustus 1902 di Neuruppin, Brandenburg (Jerman)
Meninggal: 28 Februari 1953 di Kamp 337, Sverdlovsk, Luhansk Oblast, Ukraina (Uni Soviet)
Nomor keanggotaan NSDAP: 1 592 593 (1 April 1933)
Nomor keanggotaan SS: 113 174 (27 Februari 1933)
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Tidak diketahui
Ciri fisik: Tinggi 175cm

Beförderungen (Promosi):
00.00.1928 Stabswachtmeister
09.11.1937 SS-Sturmbannführer
09.11.1940 SS-Obersturmbannführer
04.01.1942 SS-Standartenführer
21.06.1944 SS-Oberführer
01.10.1944 SS-Brigadeführer

Karriere (Karir):
01.08.1920 - 00.00.1928 Bergabung dengan Infanterie-Regiment 5
00.00.1928 - 01.08.1932 Stab / 2. (Preußisches) Artillerie-Regiment
01.08.1932 - 27.02.1933 Pensiun dari militer dan menjadi warga sipil
27.02.1933 - 01.01.1934 Bergabung sebagai anggota SS dan menjalani pelatihan ulang
01.01.1934 - 17.06.1934 Adjutant III.Sturmbann / 9.SS-Standarte
17.06.1934 - 01.07.1935 Adjutant 7. SS-Standarte
01.07.1935 - 00.00.1936 Chef der Rekrutenausbildungs-Kompanie SS-Totenkopfverband "Oberbayern"
00.00.1936 - 09.11.1937 Leiter der Unterführer-Lehrgäng SS-Unterführerschule Dachau
09.11.1937 - 01.11.1939 Kommandeur I.Sturmbann / 1.SS-Totenkopfstandarte "Oberbayern"
01.11.1939 - 07.07.1941 Kommandeur I.Bataillon / SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 1 (motorisiert)
07.07.1941 - 18.07.1941 Führer SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3 (motorisiert) 
08.07.1941 - 08.08.1941 Stellvertretender Kommandeur SS-Schützen-Regiment "Thule"
10.07.1941 - 11.07.1941 Terluka dalam pertempuran dan mendapat perawatan ringan
11.07.1941 - 08.08.1941 Führer I.Bataillon / SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 1 (motorisiert)
08.08.1941 - 12.09.1941 Kommandeur II.Bataillon / SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 1 (motorisiert)
12.09.1941 - 25.10.1941 Kommandeur SS-Totenkopf-Kradschützen-Bataillon 
25.10.1941 - 01.03.1942 Kommandeur SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3 (motorisiert)
01.03.1942 - 15.03.1942 Terluka dalam pertempuran
15.03.1942 - 10.10.1943 Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 3 "Totenkopf"
10.10.1943 - 09.11.1943 Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 6 "Theodor Eicke" 
12.01.1944 - 12.03.1944 Führerreserve 
13.03.1944 - 13.07.1944 Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 36
13.07.1944 - 08.05.1945 Kommandeur 3. SS-Panzer-Division "Totenkopf"
09.05.1945 - 29.11.1947 Menjadi tawanan Uni Soviet
29.11.1947 - 09.09.1952 Dijatuhi hukuman kerja paksa selama 25 tahun oleh Pengadilan Militer Soviet
09.09.1952 - 18.02.1953 Didakwa kembali atas tuduhan melakukan sabotase
18.02.1953 - 28.02.1953 Dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi beberapa hari kemudian

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
16.12.1935 Julleuchter der SS
00.00.193_ Deutsches Reichssportabzeichen in Silber
00.00.193_ Ehrendegen des Reichsführers-SS 
00.00.193_ Totenkopfring der SS
00.00.193_ Ehrenwinkel für alte Kämpfer
00.00.1938 Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938
00.00.1939 Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938
24.05.1940 Eisernes Kreuz II.Klasse
26.06.1940 Eisernes Kreuz I.Klasse
11.07.1941 Verwundetenabzeichen in Schwarz 
09.10.1941 Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze
13.07.1942 Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
26.09.1942 Deutsches Kreuz in Gold #191/9 
00.00.1943 Demjanskschild
07.09.1943 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, sebagai SS-Standartenführer dan Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 6 "Theodor Eicke" / SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" / II.SS-Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd
10.11.1943 Verwundetenabzeichen in Silber
21.09.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #595, sebagai SS-Oberführer dan Kommandeur 3.SS-Panzer-Division "Totenkopf" / IV.SS-Panzerkorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte
01.02.1945 Namanya disebutkan dalam Wehrmachtbericht

Aufzeichnungen (Catatan):

* Ayah Becker adalah seorang pelukis, dan Becker pun mendapatkan pelajaran seni saat dia masih SMA.
* Sudah menjadi rahasia umum bahwa Becker tidak disukai oleh beberapa koleganya. Kebiasaannya menenggak miras membuatnya hampir selalu dalam keadaan mabuk. Setidaknya dia pernah memperkosa seorang wanita Rusia secara terang-terangan, juga dalam satu kesempatan di malam Natal tahun 1942 dia pernah mengadakan pesta orgy di ruangan kantin resimennya di Prancis! Tidak hanya itu, dalam keadaan mabuk berat, pada malam tersebut Becker "mengamuk gila-gilaan" sehingga merusakkan furniture, memecahkan jendela kaca, mengendarai kuda sampai mati, dan dipuncaki dengan bersetubuh bersama beberapa orang pelacur sekaligus! Belum cukup? Becker juga diketahui memelihara pelacur di pos komando terdepannya di Ukraina pada musim semi 1943 dan kemudian, untuk merayakan hari ulang tahun Hitler tanggal 20 April 1943, Becker yang sedang mabuk berat memerintahkan resimennya memuntahkan semua senjata berat mereka dalam salvo bergemuruh yang berlangsung selama 10 menit! Tindakannya ini bisa dibilang keterlaluan karena telah menyia-nyiakan amunisi yang berharga di saat perang masih berkecamuk, dan juga membuat unit-unit Jerman sekitarnya berhamburan menyelamatkan diri! Meskipun telah dilaporkan langsung pada Reichsführer-SS Heinrich Himmler, tapi Becker ternyata tidak tersentuh dan tetap melanjutkan karirnya sampai dengan menjadi komandan divisi. Ini karena kemampuannya sebagai komandan perang jempolan dan keberaniannya di medan tempur menjadi kompensasi dari kelakuan buruknya. "Hukuman" yang diterimanya dari Himmler hanyalah ditarik sebentar dari front depan sebelum kemudian ditugaskan kembali.
* Setelah perang usai Becker mendapat hukuman 25 tahun kerja paksa oleh Rusia. Saat memimpin pembangunan sebuah jembatan, dia diketahui telah menanam granat yang belum meledak menggunakan semen ke dinding jembatan. Untuk kedua kalinya Becker dibawa ke depan pengadilan militer komunis, dan kali ini dia dijatuhi hukuman mati atas tuduhan sabotase. Hellmuth Becker dieksekusi dengan cara tembak mati pada tanggal 28 Februari 1953.


Sumber :
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live