Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Foto Hellmuth Becker

$
0
0
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hellmuth Becker (12 Agustus 1902 - 28 Februari 1953) adalah komandan Divisi "Totenkopf" yang terakhir (13 Juli 1944 - 8 Mei 1945). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 7 September 1943 sebagai SS-Standartenführer dan Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 6 "Theodor Eicke" / SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" / II.SS-Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd, dan Eichenlaub #595 zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 September 1944 sebagai SS-Oberführer dan Kommandeur 3.SS-Panzer-Division "Totenkopf" / IV.SS-Panzerkorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Julleuchter der SS (16 Desember 1935); Deutsches Reichssportabzeichen in Silber; Ehrendegen des Reichsführers-SS ; Totenkopfring der SS; Ehrenwinkel für alte Kämpfer; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (24 Mei 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (26 Juni 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz (11 Juli 1941) dan in Silber (10 November 1943); Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (9 Oktober 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (13 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold #191/9 (26 September 1942); Demjanskschild (1943). Namanya disebutkan juga dalam Wehrmachtbericht (1 Februari 1945). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


SS-Hauptsturmführer Hellmuth Becker mengenakan SS-Regenumhang (jubah hujan SS) yang berbahan karet dan, sesuai namanya, digunakan saat ada tsunami. Ada pula versi SS-Umhang (jubah SS) yang terbuat dari bahan kain berwarna hitam yang dilengkapi dengan rantai kecil untuk cantelan serta kragenspiegel (tanda pangkat kerah) dan piping


Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Max Simon (Kommandeur 1.SS-Totenkopfstandarte "Oberbayern") dan SS-Sturmbannführer Hellmuth Becker (Kommandeur I.Sturmbann / 1.SS-Totenkopfstandarte "Oberbayern") dalam sebuah acara resmi di sekitar tahun 1937-1938. Mereka berdua mengenakan seragam hitam Allgemeine-SS M32 yang hanya dipakai di masa sebelum Perang Dunia II (meskipun satu-dua penampakannya ada juga yang sempat terekam oleh kamera di masa perang). Simon dan Becker mempunyai karakter wajah yang hampir mirip, apalagi ditambah dengan kacamata yang sama-sama mereka kenakan sehingga membuat orang awam kesulitan untuk membedakannya. Perbedaan yang paling kentara hanyalah tinggi mereka: Simon 190cm sementara Becker "hanya" 175cm


SS-Obersturmbannführer Hellmuth Becker (memakai kacamata, Kommandeur SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3) dan SS-Hauptsturmführer Karl Adolf Ullrich (merokok, Kommandeur SS-Totenkopf-Pionier-Bataillon) beristirahat di sebuah parit setelah pertempuran yang berat di wilayah Demyansk tahun 1941. Ketika pasukan Soviet melancarkan serangan balik di musim dingin tahun 1941/42, divisi Totenkopf dan beberapa unit Jerman lainnya terperangkang di Demyansk selama beberapa bulan (8 Februari - 20 Mei 1942) sebelum kemudian dibebaskan oleh pasukan Jerman lainnya. Ullrich sendiri meraih Ritterkreuz-nya dalam periode ini (19 Februari 1942)


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Theodor Eicke (kiri, Kommandeur SS-Division Totenkopf) dan SS-Standartenführer Hellmuth Becker (kedua dari kiri, Kommandeur SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3 / SS-Division Totenkopf) bersama dengan para perwira Totenkopf lainnya di Front Timur, musim dingin tahun 1941/42. Divisi Totenkopf menderita korban gila-gilaan dalam pengepungan pasukan Soviet di Demyansk sehingga dia dinamakan sebagai Kampgruppe Eicke


Musim semi 1942: Dengan memakai jaket wol tebal putih yang sudah butek warnanya saking keseringan dipake, SS-Standartenführer Hellmuth Becker (Kommandeur SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3 / SS-Division Totenkopf) berdiri di atas mobil Horch Kfz 15 bersama dengan anakbuahnya. Foto ini berasal dari Bundesarchiv tanpa ada keterangan identifikasinya, dengan caption: "Sowjetunion, Raum Demjansk.- Führer der Waffen-SS in Pkw während einer Besprechung bei einem Halt in einem russischen Dorf" (Uni Soviet, wilayah Demyansk - Komandan unit Waffen-SS diatas sebuah mobil dalam suatu pertemuan yang diadakan di sebuah perhentian di desa Rusia). Foto oleh SS-Kriegsberichter Gerhard Wittmar


 SS-Standartenführer Hellmuth Becker (Kommandeur SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3 / SS-Division Totenkopf) memberikan pengarahan dalam sebuah upacara militer. Di belakangnya adalah SS-Untersturmführer Hans Endreß (IIa Personalverwaltung SS-Totenkopf-Kradschützen-Bataillon / SS-Division Totenkopf), sementara turut mendengarkan di sebelah kanan adalah seorang perwira Luftwaffe dari unit yang tak diketahui. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Lenk pada tahun 1942, kemungkinan besar di sekitar wilayah Demyansk saat pasukan Totenkopf (dan beberapa unit Wehrmacht lainnya termasuk Luftwaffe) terkepung oleh pasukan Rusia selama berbulan-bulan. Endreß nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Maret 1945 sebagai SS-Hauptsturmführer der Reserve dan Führer II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 6 "Theodor Eicke" / 3.SS-Panzer-Division "Totenkopf"



Hellmuth Becker sebagai SS-Standartenführer (4 januari 1942 s/d 21 Juni 1944). Pada bulan Agustus 1943 dia diperintahkan untuk merebut wilayah Nikitovka serta Dataran Tinggi 199 dan 197 di Ukraina dari tangan Tentara Merah. Setelah pertempuran sengit melawan musuh, Becker memutuskan untuk melakukan penyerbuan final menggunakan batalyon cadangannya yang masih tersisa dengan bergerak melewati wilayah divisi Jerman yang berdekatan yang tidak terlibat dalam serangan. Dia dan resimennya berhasil merebut Dataran Tinggi 197 serta dua posisi pertahanan lainnya. Kesuksesannya membuat Divisi Totenkopf leluasa bergerak maju ke arah Merchyk dan dalam prosesnya menghancurkan dua divisi Rusia, dua brigade lapis baja dan satu brigade bermotor! Atas prestasinya tersebut Becker dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang dia dapatkan tanggal 7 September 1943 sebagai Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 6 "Theodor Eicke" / SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf"


Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandierender General IV. SS-Panzerkorps), SS-Oberführer Hellmuth Becker (Kommandeur 3. SS-Panzer-Division "Totenkopf"), SS-Standartenführer Josef Swientek (Kommandeur SS-Panzer-Artillerie-Regiment 3 / 3.SS-Panzer-Division “Totenkopf”), SS-Obersturmbannführer Erich Eberhardt (Ia Erster Generalstabsoffizier 3. SS-Panzer-Division "Totenkopf"), dan SS-Sturmbannführer Hubert-Erwin Meierdrees (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 3 / 3.SS-Panzer-Division "Totenkopf"). Foto ini diambil pada musim panas tahun 1944 saat Divisi Totenkopf berada di bawah kendali IV. SS-Panzerkorps


 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hellmuth Becker sebagai komandan 3. SS-Panzer-Division "Totenkopf" (13 Juli 1944 - 8 Mei 1945). Takdir menjadikannya sebagai komandan terakhir dari divisi tempur berlambang tengkorak yang anggota-anggotanya sebagian besar diambil dari para penjaga kamp konsentrasi tersebut, dengan komandan sebelumnya adalah SS-Oberführer Karl Ullrich (20 Juni 1944 - 13 Juli 1944) dan komandannya yang paling terkenal adalah SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Theodor Eicke (1 November 1939 - 26 Februari 1943)



 Presentasi drum 3. SS-Panzer-Division "Totenkopf" yang dipegang bersama-sama oleh komandan divisi SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hellmuth Becker (kiri) beserta SS-Untersturmführer Kurt Franke (Führer 11.Kompanie / SS-Panzer-Grenadier-Regiment 6 "Theodor Eicke" / 3.SS-Panzer-Division "Totenkopf") sebagai persembahan kepada para anggota muda Hitlerjugend dari Wartheland yang baru saja datang untuk bergabung dengan divisi Totenkopf, musim panas tahun 1944. Inskripsi di drum tersebut berbunyi "Den jungen Kameraden des Warthelande (Rekan Seperjuangan Muda dari Wartheland) - Die SS-Pz.Division "Totenkopf". Dalam foto ini kita bisa dengan jelas melihat "jejak" Y-strap di punggung Becker yang dipakai sebagai daleman untuk menyangga celananya. Franke sendiri adalah seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) yang mendapatkan medalinya tanggal 3 Oktober 1943

Front Polandia, Januari 1945: Sambil memegang wolchowstock (tongkat jalan-jalan perwira dan bintara Jerman khas Front Timur), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandierender General IV. SS-Panzerkorps) berbincang-bincang dengan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hellmuth Becker (Kommandeur 3. SS-Panzer-Division "Totenkopf") yang berada di bawah komandonya. Paling kiri di belakang Gille adalah SS-Sturmbannführer Adolf Pittschellis (Führer SS-Panzer-Regiment 3 / 3.SS-Panzer-Division "Totenkopf") yang nantinya terbunuh dalam pertempuran tanggal 26 Januari 1945, hanya beberapa hari setelah foto ini diambil! BTW, Ärmelstreifen (cufftitle) yang tertempel di lengan Becker berbeda dengan ärmelstreifen yang umum dipakai oleh personil Divisi Totenkopf lainnya. ärmelstreifen berlambang tengkorak tersebut merupakan penanda bahwa pemakainya adalah mantan anggota SS-Totenkopfstandarte "Oberbayern" di Dachau, dan mereka diizinkan untuk tetap memajangnya di lengan mereka walaupun telah pindah ke unit lain sebagai bentuk kebanggaan terhadap unit lama mereka


Sumber :
Buku "The Waffen SS on the Eastern Front: A Photographic Record" karya Bob Carruthers
Buku "Totenkopf" karya Charles Trang
www.bild.bundesarchiv.de
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.tumblr.com
www.wehrmacht-awards.com

Menerima Sumbangan Artikel Pembaca

$
0
0
Untuk mengakomodasi begitu luasnya cakupan sejarah Third Reich dan Wehrmacht serta menjawab beberapa pertanyaan yang masuk, maka dengan ini saya membuka kesempatan kepada setiap pembaca blog untuk menyumbangkan artikel-artikel yang berhubungan dengan Third Reich atau Wehrmacht. Bagi pembaca yang berminat bisa mengirimkan artikel dimaksud ke alifrafikkhan@gmail.com.

Artikel yang dibuat bisa mengenai biografi, alat perang, organisasi, sudut pandang pribadi dan sebagainya. Artikel yang memenuhi syarat kelayakan akan dimuat di blog disertai dengan nama pengarangnya. Tidak ada batasan panjang pendek, hanya saja diutamakan yang belum dimuat bahasannya di blog (untuk mengetahui sudah atau belumnya bisa di search di mesin pencari di kanan atas).

Ayo, tunggu apa lagi. Kirimkan karya kamu sekarang juga!

Kisah Max Wünsche Selama dalam Masa Penahanan Sekutu

$
0
0


Artikel sumbangan oleh : Valentine Suwanda

Pasukan hitam dengan logo tengkorak, yang bertanggung jawab atas pembantaian "Untermenschen" di Perang Dunia Kedua, serta pasukan elit yang terkenal atas kejahatan-kejahatan perangnya, organisasi  Schutzstaffel (SS) Jerman hingga kini masih lekat dengan sekian banyak kesan buruk yang tertanam di mata dunia. Setelah perang di mana Jerman dikalahkan, banyak anggota SS yang diadili karena kejahatan perang mereka dan dipenjara bertahun-tahun, tidak sedikit yang dihukum mati. Beberapa bahkan terbunuh oleh massa tanpa sempat melewati pengadilan.

Dari sekian banyak anggota SS, ada seorang anggota elit yang menonjol dibanding yang lainnya. Max Wünsche adalah seorang prajurit ideal yang dapat dibayangkan Adolf Hitler. Pirang, bermata biru, tampan dan gagah, Wünsche adalah representasi pejuang Arian, ras yang diagungkan Hitler. Max sendiri adalah seseorang yang pintar serta ambisius, dia bergabung ke SS pada usia belia 19 tahun dan tergabung dalam LSAAH, pasukan pelindung Hitler. Bukan hal aneh jika lalu Max Wünsche dengan cepat dipromosikan hingga menjadi ajudan junior Hitler sendiri. 

Wünsche adalah salah seorang yang dekat dengan Hitler pada masa awal perang, terlebih lagi mereka berulang tahun pada hari yang sama. Wünsche yang tampan dan pandai berdansa dianggap sebagai selebriti di kalangan petugas SS. Namun akibat ketidakcocokannya dengan butler nepotis sang Fuhrer, Wünsche kembali bertugas di LSSAH yang ikut bergabung dalam perang. Sekalipun begitu, Wünsche tetap menjadi favorit Hitler; bahwa sang Fuhrer selalu menelepon Wünsche di hari ulang tahunnya serta menjadi saksi pada pernikahan Wünsche (dan memberi hadiah yang tidak sedikit).

Selama masa perang, Wünsche membuktikan dirinya tidak hanya terampil dalam pekerjaan administrasi, namun juga dalam pertempuran. Seperti halnya dengan mayoritas pemimpin SS yang lain, Wünsche adalah seorang fanatik NAZI dan memimpin sendiri pasukannya dalam setiap penyerangan, bahkan dalam beberapa kesempatan, rekannya harus menghentikannya dalam usaha-usahanya yang dinilai terlalu beresiko saat perang. Berkat kesuksesan dan keberaniannyanya, Wünsche dianugerahi beberapa penghargaan termasuk Knight's Cross of the Iron Cross with Oak Leaves dan dipromosikan menjadi Standartenfuhrer (setara dengan Kolonel).

Satu hari setelah pendaratan pasukan Sekutu besar-besaran di pantai Normandy pada 6 Juni 1944, Wünsche dan pasukannya ditugaskan untuk menghentikan serangan. Sayangnya, beberapa minggu kemudian Wünsche terluka dan tertangkap oleh pasukan Inggris. Dia lalu dibawa ke Inggris sebagai tawanan perang. Beberapa anggota elit SS yang lain tercatat menghilangkan identitas mereka atau atribut lain yang dapat mengungkapkan keanggotaan mereka dalam pasukan SS, sebab menjelang akhir perang pasukan SS seringkali menjadi bulan-bulanan massa dan dibunuh tanpa pengadilan maupun perlindungan HAM (pasukan SS terkenal seringkali melakukan pelanggaran HAM seperti pembantaian terhadap tawanan perang atau warga sipil).

Dengan paham NAZI garis kerasnya, Max Wünsche dikatakan tetap mengenakan medal-medalnya hingga nanti pada pengadilan. Meski tertangkap, Max tetap menjadi favorit Hitler. Pada musim gugur tahun itu Hitler mencoba mengadakan pertukaran tawanan; John C Morgan untuk Max Wunsche. Morgan adalah seorang pilot penerima penghargaan Medal of Honor dari Amerika, dia dianggap sebagai pahlawan nasional di Amerika Serikat. Seorang perantara mengatur pertukaran tawanan itu, namun Inggris menolak penyerahan Max Wünsche dengan alasan Wünsche adalah seorang tersangka kasus kejahatan perang.

Selama interogasi yang brutal dan lama, oleh pihak Inggris Wünsche dideskripsikan sebagai ‘seorang NAZI luar dalam’ yang sekalipun alot dan menyusahkan dengan jawaban yang ambigu, jawabannya terbukti benar. Dia dikatakan ‘tidak perhatian’ karena sedikit mengetahui seluk beluk Hitler. Diperkirakan, itu adalah taktik Wünsche dalam menghadapi interogasi pihak Inggris, berbeda dengan rekannya sesama elit SS; Meyer yang menjawab pertanyaan dengan campuran kebenaran dan karangan.

‘PW (Prisoner of War = tahanan perang = yang dimaksud adalh Max) benar-benar sebuah pajangan museum. Dia 150 % pejuang Nordic, mengenakan setiap Iron Cross; seorang petugas Leibstandarte sejak 1933 dan tipe fanatik yang paling ekstrem, dengan otak yang perhitungan dan disiplin. Informasinya mengenai kemiliteran dapat dipercaya, namun sikapnya tak dapat ditangani.’ Demikianlah komentar salah seorang interogator Max Wünsche .

Beberapa hari setelah tertangkap Max sempat dikurung di dalam sebuah sangkar besi yang digenangi air (awalnya dia sempat berpikir bahwa dia akan segera dieksekusi) dan dibawa menghadap langsung ke Bernard Montgomery, Jendral Besar Inggris saat itu.

Melalui penerjemah, Montgomery memberitahunya bahwa Inggris memperlakukan tawanan Jerman sesuai dengan perjanjian Jenewa, tapi tidak dengan anggota SS; mereka adalah sampah dan cacing politik dan akan diperlakukan sebagai mana mestinya. Saat akan menjawab, Montgomery membentak Wünsche dan melarangnya berbicara. 

Hingga akhir perang, Max Wünsche ditahan di tahanan perang Caithness, Scotlandia, di bangsal khusus untuk pejabat elit Jerman bersama dengan Kurt ‘Panzer’ Meyer. Banyak pengamat yang menghubungkan pengalaman Max ‘dipermalukan’ selama ditahan di Inggris dengan kebenciannya terhadap orang Inggris selama sisa hidupnya. Hal yang dipertanyakan adalah, meski tercatat mengalami cedera ringan di betis, Max Wünsche dirawat di rumah sakit sipil selama 7 bulan. Mengingat sikap Wünsche yang tidak begitu kooperatif dalam interogasi, hal itu dapat berarti tingginya tingkat kekerasan dalam interogasi terhadapnya.

Pada persidangan atas Kurt Meyer, Wünsche disebut-sebut sebagai seorang pria yang bergabung dalam SS karena idealisme nya, bukan karena kekejiannya. Meski demikian seorang gadis pernah menyebut ‘pejabat SS yang tampan’ terlihat berada di salah satu lokasi pembantaian tawanan perang di Prancis yang segera dihubungkan dengan Wunsche. Namun tak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Wünsche dalam pelanggaran-pelanggaran tersebut. Max Wünsche tidak pernah diadili atas satupun kejahatan perang pada perang dunia ke dua.

Wünsche kembali ke Jerman pada tahun 1948 dan menikahi Ingeborg istrinya. Kemungkinan besar Wünsche menikahi Ingeborg dengan cara resmi SS sebelum tertangkap dan menikahinya secara tradisional begitu kembali ke Jerman. Wunsche memiliki 5 orang putra. Dia lalu menjadi manajer sebuah perkebunan industri (sejak muda Max tertarik dengan agrikultur). Max Wünsche meninggal pada tahun 1995, namun dia tetap dikenang sebagai tentara SS tampan yang pemberani dan bermartabat.


Sumber :
www.nonasuwanda.wordpress.com

SS-Brigadeführer Theodor "Teddy" Wisch (1907-1995), Komandan Leibstandarte

$
0
0

 Album foto Theodor "Teddy" Wisch bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Theodor Peter Johann Wisch
Panggilan/julukan: Teddy
Lahir: 13 Desember 1907 di Wesselburener Koog, Schleswig-Holstein (Jerman)
Meninggal: 11 Januari 1995 di Norderstedt, Schleswig-Holstein (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: 369 050 (1 November 1930)
Nomor keanggotaan SS: 4 759 (2 November 1930)
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Hanna "Hannele" Mühlenhardt (istri), Fritz dan Hans Wisch (saudara)
Ciri fisik: -

Beförderungen (Promosi):
02.11.1930 SS-Anwärter
20.01.1931 SS-Mann
01.03.1931 SS-Scharführer
08.01.1932 SS-Truppführer
28.07.1933 SS-Sturmführer
01.10.1933 SS-Hauptsturmführer
30.01.1940 SS-Sturmbannführer
27.09.1941 SS-Obersturmbannführer
30.01.1943 SS-Standartenführer
01.07.1943 SS-Oberführer
30.01.1944 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS 

Karriere (Karir):
00.00.1930 - 17.03.1933 Bergabung dengan 1.Sturm / 53.SS-Standarte (Wesselburen)
17.03.1933 - 01.09.1939 Dipindahkan ke SS-Sonderkommando Berlin (cikal bakal LSSAH)
01.09.1939 - 01.07.1940 Chef 1.Sturm / I.Sturmbann / LSSAH
01.07.1940 - 15.07.1942 Kommandeur II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment 2 LSSAH
15.07.1942 - 10.12.1942 Kommandeur SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) 2 LSSAH
10.12.1942 - 03.07.1943 Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH
04.07.1943 - 30.07.1943 Terluka dalam Pertempuran Kursk sehingga harus mendapatkan perawatan
30.07.1943 - 22.10.1943 Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division LSSAH
22.10.1943 - 20.08.1944 Kommandeur 1. SS-Panzer-Division LSSAH
20.08.1944 - 00.05.1945 Terluka parah dalam pemboman Sekutu di Kantong Falaise sehingga harus mendapatkan perawatan intensif. Wisch dinyatakan tidak layak untuk bertugas kembali di front pertempuran karena luka-lukanya tersebut sehingga menghabiskan sisa karir perangnya sebagai perwira staff di SS-Führungshauptamt
00.05.1945 - 00.00.1948 Menjadi tawanan pihak Sekutu


Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
09.11.1935 Ehrendegen des Reichsführers-SS
16.12.1935 Julleuchter der SS
23.09.1936 Deutsches Olympia-Ehrenzeichen II.Klasse
01.12.1937 Deutsches Reichssportabzeichen in Bronze
01.12.1937 SA-Sportabzeichen in Bronze
01.12.1937 Totenkopfring der SS
00.00.193_ SA-Sportabzeichen in Gold
00.00.193_ SS-Zivilabzeichen (Nr. 4 198)
00.00.193_ Ehrenwinkel für alte Kämpfer
02.04.1938 Deutsches Reiterabzeichen in Bronze
02.03.1939 Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938
22.05.1939 Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938
24.09.1939 Eisernes Kreuz II.Klasse
08.11.1939 Eisernes Kreuz I.Klasse
12.06.1940 Spange “Prager Burg“ zur Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938
00.00.194_ SS-Dienstauszeichnung 1. Stufe
05.11.1940 SS-Dienstauszeichnung 3. Stufe
28.07.1941 Verwundetenabzeichen in Schwarz
15.09.1941 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #506, sebagai SS-Sturmbannführer dan Kommandeur II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) / Panzergruppe 1 / Heeresgruppe Süd
02.03.1942 Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze
03.09.1942 Ordinul Coroana României, IV-a spade şi panglică de Virtute Militră (Order of the Crown of Romania, 4th Class with Swords on Ribbon of Military Virtue)
04.09.1942 Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
25.02.1943 Deutsches Kreuz in Gold #3/611
04.09.1943 Infanterie-Sturmabzeichen in Silber
31.12.1943 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Bei den schweren Abwehrkämpfen im Raum von Shitomir zeichnete sich die SS-Panzerdivision Leibstandarte SS Adolf Hitler unter Führung des SS-Oberführers Wisch durch vorbildlichen Kampfgeist besonders aus" (Divisi Panzer Leibstandarte SS Adolf Hitler, yang dipimpin oleh SS-Oberführer Wisch, menunjukkan peran mereka yang menonjol dengan memperlihatkan semangat tempur yang patut menjadi contoh dalam pertempuran defensif di pinggiran Zhitomir).
12.02.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #393, sebagai SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS dan Kommandeur 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" / XXXXVIII.Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd (berdasarkan rekomendasi melalui telegram ke Führerhauptquartier oleh Sepp Dietrich. Medali dianugerahkan langsung oleh Adolf Hitler)
00.00.1944 Verwundetenabzeichen in Gold (tidak terkonfirmasi melalui dokumen dan tidak dicantumkan dalam Soldbuch-nya)
30.08.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter #94, sebagai SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS dan Kommandeur 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" / LXXX.Armeekorps / 1.Armee / Heeresgruppe B (berdasarkan rekomendasi melalui telegram ke Führerhauptquartier oleh Sepp Dietrich)
13.12.1987 The European Frontfighter Cross (Europa-Kreuz)


Aufzeichnungen (Catatan):
* Ayah Wisch adalah seorang petani sederhana.
* Tidak seperti banyak perwira Wehrmacht lainnya, Theodor Wisch bukanlah seorang perokok.
* Setelah terluka parah oleh tembakan artileri kapal perang Sekutu di Kantong Falaise, Wisch digantikan posisinya sebagai Komandan 1. SS-Panzer-Division LSSAH oleh Wilhelm Mohnke. Wisch sendiri kemudian menjalani perawatan intensif di SS-Lazarett Hohenlychen. Akibat dari luka-lukanya, dia harus merelakan kaki kanannya untuk diamputasi. Dia hanya mampu berjalan menggunakan tongkat dengan lambat, dan setelah perang usai menjadi orang yang tertutup dari dunia luar. Wisch tercatat menderita dua serangan jantung, dan yang terakhir membuatnya tutup usia di rumah sakit Pinneberg pada awal tahun 1995.
* Setelah Wisch meninggal dunia, keluarganya menjual semua peninggalannya (seragam, medali, dokumen) dalam sebuah acara lelang.
* Pertempuran-pertempuran yang pernah diikuti: invasi Polandia, Pertempuran Prancis, Kampanye Balkan, Operasi Barbarossa, Pertempuran Kharkov, Pertempuran Kursk, Kampanye Italia, Pertempuran Kantong Korsun-Cherkassy, dan Pertempuran Normandia.


Sumber :
Buku "SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor 'Teddy' Wisch" karya Markus Lippl

Foto Theodor "Teddy" Wisch

$
0
0
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (13 Desember 1907 - 11 Januari 1995) adalah jenderal Waffen-SS yang menjadi komandan Divisi Leibstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH) setelah komandan pertamanya, Sepp Dietrich. Wisch menjadi komandan LSSAH periode 4 Juli 1943 s/d 20 Agustus 1944 saat divisi SS pertama tersebut bertransformasi dari divisi Panzergrenadier menjadi divisi panzer. Wisch harus merelakan jabatannya diambil alih oleh Wilhelm Mohnke setelah terluka parah oleh tembakan artileri Sekutu dalam pertempuran di Kantong Falaise sehingga harus dirawat secara intensif. Akibat dari luka-lukanya tersebut, Wisch menghabiskan sisa perang sebagai perwira staff dan tidak ditugaskan lagi di front depan. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Ehrendegen des Reichsführers-SS (9 November 1935); Julleuchter der SS (16 Desember 1935); Deutsches Olympia-Ehrenzeichen II.Klasse (23 September 1936); Deutsches Reichssportabzeichen in Bronze (1 Desember 1937); SA-Sportabzeichen in Bronze (1 Desember 1937) und in Gold; Totenkopfring der SS (1 Desember 1937); SS-Zivilabzeichen (Nr. 4 198); Ehrenwinkel für alte Kämpfer; Deutsches Reiterabzeichen in Bronze (2 April 1938); Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (2 Maret 1939); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (22 Mei 1939) mit Spange “Prager Burg“ (12 Juni 1940); Eisernes Kreuz II.Klasse (24 September 1939) und I.Klasse (8 November 1939); SS-Dienstauszeichnung 1.Stufe und 3.Stufe (5 November 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz (28 Juli 1941), in Silber und in Gold (1944); Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (2 Maret 1942) und in Silber (4 September 1943); Ordinul Coroana României (3 September 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (4 September 1942); Deutsches Kreuz in Gold (25 Februari 1943); Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (15 September 1941) mit Eichenlaub (12 Februari 1944) und Schwerter (30 Agustus 1944). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 31 Desember 1943. Untuk biografi singkat Theodor Wisch bisa dibaca DISINI


 Para anggota SS-Sonderkommando Zossen berpose membentuk rangkaian huruf SS dengan "payung" di atasnya. Dalam foto yang diambil tahun 1933 ini, Theodor "Teddy" Wisch ikut berada di dalamnya. Cikal bakal Leibstandarte SS Adolf Hitler dimulai tanggal 17 Maret 1933 saat Sepp Dietrich diperintah oleh Adolf Hitler untuk membentuk SS-Stabswache Berlin yang bertugas untuk menjadi bodyguard pribadi Führer. Dietrich kemudian mengambil 120 orang prajurit SS yang dipilihnya secara pribadi (termasuk diantaranya "Teddy" Wisch) untuk menjadi anggota. SS-Stabswache Berlin kemudian dipecah menjadi tiga unit cabang: SS-Sonderkommando Berlin (8 Mei 1933), SS-Sonderkommando Zossen (10 Mei 1933), dan SS-Sonderkommando Jüterborg (8 Juli 1933). Pada tanggal 3 September 1933 SS-Stabswache Berlin dirubah namanya menjadi Adolf Hitler Standarte, sebelum kemudian berganti nama kembali menjadi Leibstandarte Adolf Hitler (8 November 1933), Leibstandarte SS Adolf Hitler (13 April 1934), Infanterie-Regiment (motorisiert) Leibstandarte SS Adolf Hitler (12 Juni 1939), SS-Division (motorisiert) Leibstandarte SS Adolf Hitler (15 Juli 1941), SS-Panzergrenadier-Division Leibstandarte SS Adolf Hitler (24 November 1942), dan 1. SS-Panzer-Division Leibstandarte SS Adolf Hitler (22 Oktober 1943)


 Sampul dari buku foto "Jugend um Hitler" (Anak Muda di Sekeliling Hitler) keluaran tahun 1934 hasil karya Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Adolf Hitler) ini memperlihatkan saat sang Führer menyambut kedatangan bocah-bocah Jerman yang berkunjung ke tempat peristirahatan pribadinya di Haus Wachenfeld (nantinya menjadi Berghof), di Obersalzberg Berchtesgaden (Münich), awal bulan Agustus 1933. Di sebelah kanan tampak berdiri memperhatikan Reichsjugendführer Baldur von Schirach yang memakai lederhosen, sementara yang memakai seragam hitam Allgemeine-SS M1932 diantara Hitler dan Schirach adalah SS-Sturmführer Theodor "Teddy" Wisch dari SS-Sonderkommando Zossen (cikal-bakal Leibstandarte SS Adolf Hitler)


 Upacara penyertaan "Blutfahne" (Bendera Darah) yang diiringi oleh kompi kehormatan dari Leibstandarte SS Adolf Hitler dalam acara pengambilan sumpah para pejabat pemerintahan Prusia tanggal 15 September 1933 di jalanan Unter den Linden, Berlin. Tiga orang perwira berpakaian hitam yang mengiringi Blutfahne adalah, dari kiri ke kanan: SS-Sturmführer Hans Collani, SS-Sturmhauptführer Jakob Grimminger, dan SS-Sturmführer Theodor "Teddy" Wisch. Foto diatas memperlihatkan saat mereka memasuki pintu gerbang Kadettenanstalt Bataillon Lichterfelde



Klip YouTube ini merupakan cuplikan dari film propaganda "Triumph des Willens" (Triumph of the Will), mahakarya Leni Riefenstahl yang dipublikasikan pada tahun 1935. Film ini menceritakan tentang Reichsparteitag tahun 1934 di Nürnberg. Salah satu adegannya memperlihatkan saat SS-Hauptsturmführer Theodor "Teddy" Wisch (Chef 1.Sturm / I.Sturmbann / Leibstandarte SS Adolf Hitler) memimpin kompinya dalam parade yang diadakan sebelum acara Reichsparteitag. Kita bisa melihatnya di menit 01:16 dan seterusnya dimana Wisch berada paling kiri dari barisan, mengenakan sarung tangan putih sambil memegang pedangnya saat berbaris dengan gagahnya melewati Sepp Dietrich dan Adolf Hitler


 Foto hasil jepretan Heinrich Hoffmann ini memperlihatkan saat EhrenGarde (penjaga kehormatan) dari 1.Sturm / I.Sturmbann / Leibstandarte SS Adolf Hitler berbaris rapi di Königsplatz di Münich pada tanggal 9 November 1935 dalam acara peringatan Beer Hall Putsch (kudeta Nazi yang gagal pada tahun 1923). Dari sejak tahun 1933 (naiknya Hitler ke tampuk kekuasaan), peringatan Beer Hall Putsch menjadi acara wajib para petinggi Nazi, dengan puncak acaranya diadakan di Münich. Berdiri paling kiri adalah komandan Sturm (Kompi) tersebut, SS-Hauptsturmführer Theodor "Teddy" Wisch


 Postkarten (kartu pos) seri Willrich ini dibuat pada tahun 1936 dan memperlihatkan Theodor "Teddy" Wisch sebagai seorang SS-Hauptsturmführer dan Chef 1.Sturm / I.Sturmbann / Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert). Wolfgang Willrich (31 Maret 1897 - 18 Oktober 1948) sendiri adalah seorang seniman perang terkemuka masa Nazi yang banyak mengabadikan tokoh-tokoh militer Jerman saat itu, utamanya peraih Ritterkreuz (Ritterkreuzträger). Karyanya kemudian dipublikasikan secara luas dalam seri kartu pos yang sampai saat ini banyak diburu oleh para kolektor

 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menginspeksi barisan kehormatan Leibstandarte SS Adolf Hitler dalam acara Reichstagssitzung (Sesi Reichstag) yang diadakan di Tiergarten (Berlin) tanggal 20 Februari 1938. Mengiringi di sebelah kirinya adalah komandan LSSAH, SS-Obergruppenführer Josef "Sepp" Dietrich, sementara di belakang mereka dari kiri ke kanan: perwira SS tak dikenal, SS-Untersturmführer Karl Krause (Ordonnanzoffizier in der SS-Begleitkommando des Führers), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I und Leiter der Privatkanzlei des Führers in Führerkanzlei), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), Hauptmann Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Major Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan SS-Hauptsturmführer Theodor "Teddy" Wisch (Chef 1.Kompanie/LSSAH)


 Adolf Hitler menginspeksi barisan kehormatan SS-Leibstandarte sesaat setelah tiba di stasiun kereta api untuk mengikuti rangkaian upacara dalam Reli Nürnberg, 5 September 1938. Di sebelah kiri adalah SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS) dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), sementara di belakang Hitler memegang pedang adalah SS-Hauptsturmführer Theodor "Teddy" Wisch yang nantinya menjadi komandan 1. SS-Panzer-Division "LSSAH" (4 Juli 1943 s/d 20 Agustus 1944). Dalam foto kedua, di belakang Wisch berdiri SS-Sturmbannführer Hermann Müller-John (Leibstandarten Obermusikmeister) sedang memimpin orkes dangdutnya!


Para perwira dari Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) berpose beramai-ramai di depan Istana Versailles, Prancis, tak lama setelah kesuksesan operasi militer Wehrmacht di Barat tahun 1940 (Fall Gelb). Foto ini diambil tanggal 17 Juli 1940 tak lama setelah upacara penganugerahan Eisernes Kreuz I.Klasse. Beberapa wajah diantaranya bisa dikenali: 1. SS-Oberscharführer Fritz Bügelsack (Panzerspähzug / LSSAH), 2. SS-Hauptsturmführer Alexander Sukkau (Chef 10.Batterie / SS-Artillerie-Bataillon LSSAH), 3. SS-Hauptsturmführer Wilhelm Weidenhaupt (Chef 10.Sturm / III.Sturmbann / LSSAH), 4. SS-Hauptsturmführer Otto Baum (Chef 7.Sturm / II.Sturmbann / LSSAH), 5. SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur II.Sturmbann / LSSAH), 6. SS-Hauptsturmführer Georg "Schonberger" Schönberger (Chef Panzersturm-Batterie / LSSAH), 7. SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur LSSAH), 8. SS-Standartenführer August-Wilhelm Trabandt (Kommandeur III.Sturmbann / LSSAH), 9. SS-Obersturmbannführer Martin Kohlroser (Kommandeur I.Sturmbann / LSSAH), 10. SS-Sturmbannführer Wilhelm Keilhaus (Ia Erster Generalstabsoffizier LSSAH), 11. SS-Obersturmbannführer der Reserve Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Bataillon LSSAH), 12. SS-Hauptsturmführer Herbert Garthe (Chef 12.MG-Sturm/ III.Sturmbann / LSSAH), dan 13, SS-Oberscharführer Erich Grätz (Gruppenführer di 11.Sturm / III.Sturmbann / LSSAH). Sebagai tambahan, SS-Hauptsturmführer Kurt Meyer (Chef 15.[Kradschützen] Sturm / III.Sturmbann / LSSAH) berada di baris kedua antara no.7 dan no.8; SS-Obersturmführer Hugo Kraas (Zugführer II / 15.[Kradschützen] Sturm / III.Sturmbann / LSSAH) di belakang no.2; SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur IV.Wachtbataillon / LSSAH) di baris ketiga di belakang no.3; serta SS-Obersturmführer Albert Frey (Chef 9.Sturm / III.Sturmbann / LSSAH) di belakang no.5


 
Foto yang diambil oleh SS-Kriegsberichter Weill ini diambil pada tanggal 6 April 1941 di perbatasan Bulgaria-Macedonia saat Infanterie-Regiment (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) menyeberangi perbatasan Yugoslavia sebagai bagian dari XL. Armeekorps yang ikut serta dalam Unternehmen 25 atau Balkanfeldzug (invasi Jerman atas wilayah Balkan). Korps tersebut melintasi perbatasan dari arah Bulgaria melalui jalur Kyustendil - Kriva Palanka - Blagoevgrad - Carevo Selo (saat ini bernama Delčevo). Regimentskommandeur SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich berpose untuk kepentingan propaganda bersama anakbuahnya dengan diiringi oleh perwira serta prajurit Bulgaria... dan juga seekor keledai! Momen tersebut ikut diabadikan oleh awak film dengan komen mengolok-olok: "Hanya keledai yang masih tertarik oleh selebaran yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di Beograd!" (selebaran dimaksud diletakkan di mulut keledai oleh salah seorang prajurit SS). Terlihat pula beberapa tokoh lain yang bisa dikenali dari beungeutnya: SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur II.Bataillon / Infanterie-Regiment [motorisiert] LSSAH), SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (Adjutant Infanterie-Regiment [motorisiert] LSSAH), dan SS-Hauptsturmführer Gunter d'Alquen (Leiter der Propagandatruppe der Waffen-SS)


Foto hasil cropping yang disatukan ini diambil pada tanggal 15 September 1941 di Front Timur dan memperlihatkan SS-Hauptsturmführer Hans Scappini (kiri, Chef 10.Kompanie / II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler) bersama dengan atasannya, SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler). Pada saat foto ini diambil, Wisch baru saja mendapat pemberitahuan melalui Funkspruch (berita radio) bahwa dia telah dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh Führer und Oberste Befehlshaber der Wehrmacht, dengan dokumen serta medalinya menyusul dikirim melalui kurir. Dalam foto ini sendiri terlihat Wisch sedang memegang Funkspruch bersejarah tersebut dengan tangan kirinya, sementara Scappini sedang membantu memasangkan "Ritterkreuz darurat" di leher sang Bataillonskommandeur. Medalinya sendiri merupakan hasil konversi dari Eisernes Kreuz II.Klasse (penjelasannya di bawah)!


 
Foto ini memperlihatkan SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (kiri, Kommandeur II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler) bersama dengan SS-Obersturmführer Josef "Jupp" Diefenthal (Adjutant II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler) pada tanggal 15 September 1941, di hari dia mendapat pengumuman penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes melalui radio. Perhatikan bahwa medali Ritterkreuz-nya tampak lebih kecil dari ukuran biasanya! Menurut buku sejarah divisi Leibstandarte SS Adolf Hitler karangan Rudolf Lehmann, disebutkan bahwa ketika "Funkspruch" (berita radio) resmi tentang penganugerahan medali tersebut sampai ke markas besar divisi yang berada di front depan, maka para anggota Leibstandarte segera berimprovisasi membuat medali sementara sebelum medali aslinya datang. Medali itu adalah medali Eiserne Kreuz II klasse. Apakah berarti medali "imitasi" tersebut yang tampak dalam foto di atas? BTW, Diefenthal mengenakan adjutant-schnur (tambang ajudan) yang tersambung dengan peluit ke saku seragamnya


 Berita tentang penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler) yang dimuat dalam harian "Das Schwarze Korps" edisi 24 September 1941 (Folge 10, S. 6/7). "Das Schwarze Korps" (Korps Hitam) sendiri adalah koran mingguan resmi SS yang terbit setiap hari rabu dan dibagikan secara cuma-cuma kepada para anggotanya. Pertama kali keluar tanggal 6 Maret 1935 sebanyak 70.000 eksemplar, koran ini telah mencatat kenaikan oplah menjadi 200.000 eksemplar di bulan November tahun yang sama, dan mencapai puncaknya pada tahun 1944 dengan sirkulasi sebanyak 750.000 eksemplar. Selain di dalam negeri dan wilayah-wilayah pendudukan, "Das Schwarze Korps" juga diterbitkan di negara-negara lainnya, termasuk di Amerika Serikat (sebelum Jerman dan Amerika berperang). Setidaknya pada tahun 1930-an tercatat ada satu toko buku yang berasosiasi dengan German American Bund yang mengedarkannya di negara Paman Sam


 
SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuses yang didapatkannya tanggal 15 September 1941 sebagai Kommandeur II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) / Panzergruppe 1 / Heeresgruppe Süd. Pada awal Unternehmen Barbarossa (operasi penyerbuan Jerman atas Uni Soviet tahun 1941), pasukan Wehrmacht umumnya (dan Leibstandarte secara khususnya) menghadapinya dengan sangat antusias. Operasi-operasi militer terdahulu di Polandia, Skandinavia, Barat, Balkan dan Afrika Utara meyakinkan mereka bahwa Angkatan Bersenjata Jerman benar-benar tak terkalahkan dan mereka meyakini hal yang sama akan berlaku pula di Rusia. Ketika pertempuran menjadi seakan tak putus-putusnya dan musuh tampak semakin kuat, antusiasme tersebut segera menghilang, dan akibatnya mental bertempur pun semakin kendor. Dibutuhkan perwira-perwira yang mempunyai ghirah kepemimpinan yang tinggi serta kemampuan jempolan untuk membuat prajurit-prajurit mereka tetap mempunyai semangat tempur yang membara, dan Wisch adalah salah satunya


 Komandan II.Bataillon / SS-Division (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler", SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch, memakai feldmütze (topi lapangan) M43 saat membriefing pasukannya di medan perang Rusia di bulan September 1941. Foto ini mengandung misteri yang membuat saya tambah ganteng: Wisch mengenakan topi M43 (pertama kali dikeluarkan tahun 1943), sementara fotonya sendiri diambil dua tahun sebelumnya! Lah kok bisa begitu? Nah itu dia, saya juga baru nemu kasus pencabulan model begini! Ini jelas-jelas Wisch, dan fotonya sendiri diambil dalam periode setelah dia mendapatkan Ritterkreuz (15 September 1941) dan sebelum naik pangkat menjadi SS-Obersturmbannführer (27 September 1941). Apakah topinya sendiri merupakan modifikasi dari bergmütze (topi gunung)? Bisa jadi. Yang jelas, bergmütze asli mempunyai "paruh" yang lebih pendek dari feldmütze seperti yang dipakai oleh Wisch dalam foto di atas


 Lima orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dari SS-Division (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) berfoto bersama di Front Timur bulan September 1941. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Gerhard "Gerd" Pleiss (Chef 1.Kompanie / I.Bataillon LSSAH. Ritterkreuz 20 April 1941), SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur II.Bataillon LSSAH. Ritterkreuz 15 September 1941), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur LSSAH. Ritterkreuz 4 Juli 1940), SS-Sturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur I.Bataillon LSSAH. Ritterkreuz 4 September 1940), dan SS-Sturmbannführer Kurt "Panzermeyer" Meyer (Kommandeur SS-Aufklärungs-Abteilung LSSAH. Ritterkreuz 18 Mei 1941). Hanya berselang dua bulan kemudian (November 1941), Pleiss kehilangan nyawanya setelah menginjak ranjau darat dalam pertempuran di Rostov. Kuburannya saat ini masih bisa ditemui di dekat rel kereta di Taganrog (Rostov Oblast/Rusia)


Lukisan ini merupakan hasil karya dari SS-Oberscharführer Ernst Krause, yang menampilkan para peraih Ritterkreuz dari Divisi Leibstandarte SS Adolf Hitler. Seniman muda ini ikut serta dalam invasi ke Polandia, Prancis dan Yunani, dan kemudian mendapat penugasan untuk menjadi pelukis resmi SS. Karyanya yang paling menonjol adalah lukisan di atas, yang dihadiahkan kepada Hitler oleh LSSAH dan kemudian dipajang di ruang pameran utama Jerman di Münich tahun 1942. Konon kabarnya Hitler begitu terpesona oleh lukisan ini sehingga dia langsung menunjuk Krause sebagai perancang medali Front Timur (Ostmedaille). Tugas ini berhasil diselesaikannya dengan baik, dan Krause menjadi pelukis ternama selama Perang Dunia II. Lukisan ini sendiri hilang di tengah kekacauan perang


 SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dalam acara penganugerahan medali untuk anggota II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) 2 / SS-Division (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler" yang berprestasi dalam pertempuran di Front Timur. Memperhatikan di tengah adalah Komandan II. Bataillon, SS-Obersturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar pada musim panas tahun 1942 (setelah pengenalan kragenspiegel SS model kedua seperti yang dipakai oleh Dietrich, dan sebelum Wisch naik jabatan jadi komandan resimen)


 Upacara penganugerahan medali medali Ordinul Coroana României, II-a spade şi panglică de Virtute Militră (Order of the Crown of Romania, 2nd Class with Swords on Ribbon of Military Virtue) untuk SS-Obersturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment [motorisiert] / SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang disematkan oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Upacara ini diselenggarakan pada bulan September 1942 di wilayah Évreux-Dreux yang berada di sebelah barat Paris. Pada saat itu Divisi Leibstandarte sedang berada di Prancis setelah ditarik dari Front Timur bulan Juli 1942 untuk memulihkan diri setelah bertempur secara non-stop selama berbulan-bulan melawan Tentara Merah


Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment [motorisiert] 1 / SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Oberführer Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 1 / SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), dan SS-Obersturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment [motorisiert] 2 / SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Foto ini diambil bulan September 1942 di wilayah Évreux-Dreux yang berada di sebelah barat Paris, seusai upacara penganugerahan medali-medali Rumania (sekutu Jerman dalam Perang Dunia II) untuk tiga orang anggota Leibstandarte yang berprestasi: Witt mendapatkan Ordinul Steaua României Mare Ofițer (Officer to the Order of the Star of Romania. Didapatkan tanggal 16 Juli 1942); Staudinger mendapatkan Ordinul Steaua României Comandor, spade şi panglică de Virtute Militră (Commander to the Order of the Star of Romania with Swords on Ribbon of Military Virtue. Didapatkan tanggal 24 Juni 1942); dan Wisch mendapatkan Ordinul Coroana României, II-a spade şi panglică de Virtute Militră (Order of the Crown of Romania, 2nd Class with Swords on Ribbon of Military Virtue. Didapatkan tanggal 3 September 1942)



Foto hasil jepretan SS-Kriegsberichter Max Büschel ini memperlihatkan SS-Obersturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang dengan bangga memperlihatkan medali Ordinul Coroana României, II-a spade şi panglică de Virtute Militră (Order of the Crown of Romania, 2nd Class with Swords on Ribbon of Military Virtue) yang baru saja didapatkannya pada tanggal 3 September 1942. Medali keberanian tertinggi Rumania ini pertama kali dikeluarkan oleh Raja Carol I pada tanggal 14 Maret 1881, dan terus diberikan kepada para putra terbaiknya (juga sekutu asing pilihan) sampai dengan runtuhnya monarki Rumania pada tahun 1947. Medali tersebut kemudian diaktifkan kembali pada tahun 2011. Dalam foto ini Wisch mengenakan medali Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze lebih rendah dari kebiasaan, sementara Verwundetenabzeichen in Schwarz berada lebih tinggi dari Infanterie-Sturmabzeichen. Perlu diketahui bahwa saat Divisi Leibstandarte berada di bawah komando Sepp Dietrich, Verwundetenabzeichen (Medali Luka) tidak diberikan begitu mudahnya dan kadangkala dibutuhkan luka yang sangat serius untuk "layak" mendapatkan medali tersebut. Karenanya bisa jadi penempatan Verwundetenabzeichen yang lebih tinggi dibandingkan Infanterie-Sturmabzeichen oleh Wisch menunjukkan betapa berharganya medali tersebut!


 Theodor "Teddy" Wisch dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 25 Februari 1943, lima bulan setelah mendapatkan Ritterkreuz, sebagai SS-Standartenführer dan Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 "Leibstandarte SS Adolf Hitler". Vorschlagliste (teks rekomendasi) Wisch menyebutkan enam alasan penganugerahannya: pertempuran di dekat Uman dan pertempuran defensif di kedua bagian Sokolovka tanggal 27-30 Juli 1941; direbutnya Cherson dari tangan pasukan Rusia tanggal 19 Agustus 1941; penghancuran pasukan Rusia di wilayah semenanjung di selatan delta Dniepr tanggal 12-21 September 1941; pertempuran defensif di Don (Rostov) tanggal 22-29 November 1941; pertempuran defensif di timur Taganrog pada musim dingin 1941/42; serta pertempuran defensif di timur Kharkov tanggal 1-15 Februari 1943. Medali dan dokumennya (juga sebagian besar memorabilia peninggalan Wisch) sekarang menjadi milik dari Markus Lippl, pengarang buku "SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor 'Teddy' Wisch"


 
Dua orang perwira terkemuka Leibstandarte, dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dan SS-Sturmbannführer Joachim "Jochen" peiper (Kommandeur III.[gepanzertes]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Mereka sedang berbincang-bincang di tengah musim dingin yang membekukan di pinggiran Novo-Fedorovka (sekitar 150km dari Kharkov, Ukraina), tanggal 6 Maret 1943. Di latar belakang tampak pagar dengan papan penunjuk yang bertuliskan "Peiper". Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel



 
SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dan SS-Sturmbannführer Joachim "Jochen" peiper (Kommandeur III.[gepanzertes]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") berdiskusi di sebuah gubuk yang dijadikan markas III. Bataillon di pinggiran Novo-Fedorovka (sekitar 150km dari Kharkov, Ukraina), tanggal 6 Maret 1943. Terlihat ada tali kulit menggelantung di bahu Jochen. Tampaknya itu adalah tali untuk kompas, dan kompas yang mempunyai tali panjang semacam ini biasanya adalah kompas buatan Finlandia. Perwira yang sedang menelepon di sebelah kanan adalah SS-Hauptsturmführer Paul Guhl (Chef 11.Kompanie / III.Bataillon [gepanzertes] / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel


Kunjungan Regimentskommandeur Teddy Wisch ke markas salah satu batalyonnya yang dikomandani oleh Jochen Peiper di pinggiran Novo-Fedorovka (sekitar 150km dari Kharkov, Ukraina), tanggal 6 Maret 1943. Yang bisa dikenali dari foto ini adalah: SS-Untersturmführer Rudolf Möhrlin (berdiri, Ordonnanzoffizier III.[gepanzertes]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Sturmbannführer Joachim "Jochen" peiper (duduk di tengah, Kommandeur III.[gepanzertes]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (duduk kedua dari kanan, Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), dan SS-Hauptsturmführer Paul Guhl (duduk di kanan, Chef 11.Kompanie / III.Bataillon [gepanzertes] / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel


 Para perwira Leibstandarte di dekat Kharkov bulan Februari-Maret 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Sturmbannführer Joachim "Jochen" peiper (Kommandeur III.[gepanzertes]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), dan SS-Obersturmführer Hans Westemeyer (membelakangi kamera)


 SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch dalam Pertempuran Ketiga Kharkov tahun 1943. Pada saat itu dia menjadi komandan dari SS-Panzergrenadier-Regiment 2 "Leibstandarte SS Adolf Hitler". Pertempuran Ketiga Kharkov sendiri berlangsung tanggal 19 Februari 1943 s/d 15 Maret 1943. Dalam pertempuran sengit yang berlangsung di sekitar kota Kharkov (Ukraina) tersebut, pasukan Jerman dari SS-Panzerkorps berhasil mengusir pihak bertahan Soviet dari Kharkov setelah pergulatan dalam kota yang berlangsung selama berhari-hari 


 
Dua orang komandan resimen dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) dalam Pertempuran Ketiga Kharkov bulan Maret 1943. SS-Standartenführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 1 LSSAH) berdiri di bawah, sementara SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH) nongkrong di atas Sd.Kfz.251/3 Ausf.C "Emil" sambil memakai stahlhelm. Tertutup oleh Witt adalah SS-Sturmbannführer Joachim "Jochen" peiper (Kommandeur III.[gepanzertes]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH)


 Dua orang komandan resimen dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) dalam Pertempuran Ketiga Kharkov bulan Maret 1943. SS-Standartenführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 1 LSSAH) berdiri di kiri bawah memakai schirmmütze, sementara SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH) nongkrong di atas Sd.Kfz.251/3 Ausf.C "Emil" sambil memakai stahlhelm. Diantara Witt dan Wisch (juga memakai stahlhelm) adalah SS-Hauptsturmführer Karl-heinz Prinz (Chef 1.Kompanie / SS-Panzerjäger-Abteilung 1 LSSAH), sementara yang sedang membaca peta di belakang Prinz adalah SS-Sturmbannführer Joachim "Jochen" peiper (Kommandeur III.[gepanzertes]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH). Selama pertempuran di sekitar kota Kharkov, kompi Prinz untuk sementara berada di bawah komando batalyon Peiper


 
 Theodor "Teddy" Wisch sebagai seorang SS-Standartenführer dan Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di musim semi tahun 1943 (dengan sedikit masalah kelebihan berat badan tampaknya!). Dia mengenakan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (didapatkan tanggal 15 September 1941) di lehernya, serta Deutsches Kreuz in Gold (didapatkan tanggal 25 Februari 1943) di saku seragam. Wisch sendiri dipromosikan dari SS-Obersturmbannführer (Letnan-Kolonel) menjadi SS-Standartenführer (Kolonel) tanggal 30 Januari 1943


Tiga orang perwira (sekaligus Ritterkreuzträger) dari Divisi Leibstandarte sedang bersantai di sela-sela jeda pertempuran di Front Timur pada tahun 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Hermann Weiser (Chef 2.Kompanie / SS-Aufklarürungs-Abteilung 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), dan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Medali Luftwaffe yang tersemat di seragam Dietrich adalah Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten (Combined Pilots and Observers Badge in Gold with Diamonds)  yang merupakan medali kehormatan pemberian pribadi dari Hermann Göring


 
Para staff dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" berfoto bersama tanggal 28 Mei 1943, di acara perayaan ultah komandan divisi Sepp Dietrich yang ke-51 yang diselenggarakan di Kharkov (Ukraina). Identifikasi:1.SS-Obersturmbannführer Walther Ewert (Ib Quartiermeister); 2.SS-Oberführer Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 1); 3.SS-Standartenführer Dr. Hermann Besuden (Führer SS-Sanitäts-Abteilung 1); 4.SS-Obersturmbannführer Kurt Meyer (Führer SS-Aufklarürungs-Abteilung 1); 5.SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Sepp Dietrich (Kommandeur 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"); 6.SS-Hauptsturmführer Hermann Weiser (Chef 2.Kompanie/SS-Aufklarürungs-Abteilung 1); 7.SS-Sturmbannführer Alfred Bludau (Kommandeur SS-Wirtschafts-Bataillon 1); 9.SS-Sturmbannführer Bernhard Siebken (Kommandeur SS-Nachschub-Deinst 1); 10.SS-Hauptsturmführer Hans Becker (Chef 2.Kompanie/I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 11.? ; 12.SS-Sturmbannführer Heinz von Westernhagen (Führer SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1); 13.SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Kommandeur I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 14.SS-Sturmbannführer Albert Frey (Kommandeur I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 1); 15.SS-Sturmbannführer Rudolf Sandig (Kommandeur II.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2); 16.SS-Sturmbannführer Bernhard Krause (Führer SS-Flak-Abteilung 1); 17.? ; 18.? ; 19.? ; 20.? ; 21.? ; 22.SS-Hauptscharführer Alfred Günther (Zugführer 1.Batterie/SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1); 23.SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann (Ia Erster Generalstabsoffizier); 24.? ; 25.? ; 26.SS-Hauptsturmführer Hubert Meyer (Führer sementara III.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 1); 27.? ; 28.SS-Obersturmbannführer Gustav Mertsch (Kommandeur IV.Abteilung / SS-Artillerie-Regiment 1) ; 29.? ; 30.? ; 31.? ; 32.? ; 33.? ; 34.SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-regiment 1). Selain itu, baris pertama yang berdiri paling kanan adalah SS-Obersturmbannführer Wilhelm Mohnke (Führer SS-Ersatz-Bataillon 1); yang muka dan badannya total tertutupi oleh Kurt Meyer adalah SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2); dan yang berdiri di sebelah kanan Hubert Meyer (tanpa nomor) adalah SS-Sturmbannführer Erich Maas (Ic Dritter Generalstabsoffizier)



Para perwira dari Leibstandarte SS Adolf Hitler. Baris pertama dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer Kurt 'Panzermeyer' Meyer, SS-Oberstgruppenführer Josef 'Sepp' Dietrich dan SS-Hauptsturmführer Hermann Weiser. Baris kedua: SS-Brigadeführer Theodor Wisch, SS-Brigadeführer Hugo Kraas dan SS-Sturmbannführer Albert Frey. Baris belakang: SS-Obersturmbannführer Heinz von Westernhagen, SS-Untersturmführer Alfred Günther dan SS-Standartenführer Rudolf Lehmann. Semua pangkat yang Ogut sebutkan bukanlah pangkat saat foto ini diambil, melainkan pangkat TERAKHIR mereka!


Para perwira dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) berfoto bersama tanggal 28 Mei 1943 di acara perayaan ultah komandan divisi Sepp Dietrich yang ke-51. Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division LSSAH), SS-Obersturmbannführer Kurt "Panzermeyer" Meyer (Kommandeur SS-Aufklarürungs-Abteilung 1 LSSAH), SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Sturmbannführer Rudolf Sandig (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Hauptscharführer Alfred Günther (muka tertutup oleh Frey, Zugführer 1.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1 LSSAH), SS-Sturmbannführer Albert Frey (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 1 LSSAH), dan SS-Hauptsturmführer Hermann Weiser (Chef 2.Kompanie / SS-Aufklarürungs-Abteilung 1 LSSAH)


Divisionskommandeur SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich berdiri paling depan saat berfoto bersama para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) di perayaan hari ulangtahunnya yang ke-51 tanggal 28 Mei 1943 yang diselenggarakan di Kharkov (Ukraina). Baris pertama dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Obersturmbannführer Kurt "Panzermeyer" Meyer (Kommandeur SS-Aufklarürungs-Abteilung 1 LSSAH), SS-Hauptscharführer Alfred Günther (Zugführer 1.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1 LSSAH), SS-Sturmbannführer Albert Frey (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 1 LSSAH), dan SS-Hauptsturmführer Hermann Weiser (Chef 2.Kompanie / SS-Aufklarürungs-Abteilung 1 LSSAH). Baris belakang: SS-Sturmbannführer Rudolf Sandig (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), dan SS-Hauptsturmführer Hans Becker (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH)


 Foto bersama para perwira dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) dalam rangka perayaan ulang tahun ke-51 komandan divisi mereka, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich, tanggal 28 Mei 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), Sepp Dietrich, dan SS-Sturmbannführer Albert Frey (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 1 LSSAH)


 Para perwira dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) di acara ulangtahun yang ke-51 sang Divisionskommandeur, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich, yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Dr.-Med. Hermann Besuden (Kommandeur SS-Sanitäts-Abteilung 1 LSSAH), SS-Sturmbannführer Alfred Bludau (nyempil, Kommandeur SS-Wirtschafts-Bataillon 1 LSSAH), SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Ersatz-Bataillon 1 LSSAH), SS-Obersturmbannführer Kurt Meyer (Kommandeur SS-Aufklarürungs-Abteilung 1 LSSAH), dan SS-Sturmbannführer Bernhard Siebken (Kommandeur SS-Nachschub-Deinst 1 LSSAH)



Para perwira SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) di acara ulangtahun yang ke-51 sang Divisionskommandeur, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich, yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Ersatz-Bataillon 1), SS-Obersturmbannführer Walther Ewert (Ib Quartiermeister SS-Panzergrenadier-Division LSSAH), SS-Obersturmbannführer Kurt Meyer (Kommandeur SS-Aufklarürungs-Abteilung 1), SS-Standartenführer Dr.-Med. Hermann Besuden (Kommandeur SS-Sanitäts-Abteilung 1), dan SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2). Perhatikan Meyer yang mencoba "ngabodor" dengan menjulurkan lidah di belakang Besuden!


 Empat orang Ritterkreuzträger dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) berfoto bareng di hari perayaan ulangtahun ke-51 dari SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Sepp Dietrich (Komandan Divisi) tanggal 28 Mei 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Rudolf Sandig (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH); SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH); SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH); dan SS-Hauptsturmführer Hans Becker (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH)


 Acara kumpul bareng para perwira dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) dalam rangka perayaan ulang tahun ke-51 komandan divisi mereka, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich, tanggal 28 Mei 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Hans Becker (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Oberführer Walter Staudinger (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 1 LSSAH), SS-Standartenführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Sturmbannführer Alfred Bludau (Kommandeur SS-Wirtschafts-Bataillon 1 LSSAH), SS-Obersturmbannführer Gustav Mertsch (Kommandeur IV.Abteilung / SS-Artillerie-Regiment 1 LSSAH), dan SS-Standartenführer Dr.-Med. Hermann Besuden (Kommandeur SS-Sanitäts-Abteilung 1 LSSAH)


 Komandan SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" yang baru diangkat menggantikan Sepp Dietrich, SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch, tiba dalam acara pisah-sambut jamuan makan siang untuk menghormati SS-Standartenführer Dr.-Med. Hermann besuden (membelakangi kamera, IVb Divisionsarzt SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang baru saja ditunjuk untuk menjadi Korpsarzt I. SS-Panzerkorps, awal bulan Juli 1943. Besuden nantinya dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Silber pada tanggal 10 Januari 1945 sebagai SS-Oberführer. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel



 Acara pisah-sambut jamuan makan siang Divisi Leibstandarte untuk menghormati SS-Standartenführer Dr.-Med. Hermann besuden (IVb Divisionsarzt SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang baru saja ditunjuk untuk menjadi Korpsarzt I. SS-Panzerkorps, awal bulan Juli 1943. Disini Dr. Besuden sedang berpidato sambil memegang gelas berisi racun tikus, sementara di sebelahnya adalah SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang melepaskan seragam serta medalinya dan hanya mengenakan diensthemd (kemeja tugas). Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel



Acara pisah-sambut jamuan makan siang Divisi Leibstandarte untuk menghormati SS-Standartenführer Dr.-Med. Hermann besuden (IVb Divisionsarzt SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang baru saja ditunjuk untuk menjadi Korpsarzt I. SS-Panzerkorps, awal bulan Juli 1943. SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (tengah, Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") memimpin anakbuahnya dalam melakukan toast untuk merayakan penempatan Dr. Besuden yang baru sekaligus ucapan selamat kepada Divisionsarzt penggantinya, SS-Obersturmbannführer Dr.-Med. Peter Liebrich. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel


Dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dan SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann (Ia Erster Generalstabsoffizier 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Ia Erster Generalstabsoffizier sendiri adalah kepala staff secara de facto, yang mengepalai segala tetek-bengek kebutuhan divisi (utamanya administrasi) yang kadang terlalu repot bila harus diserahkan langsung ke komandan. Lehmann telah menjadi kepala staff Leibstandarte dari sejak zaman kepemimpinan Sepp Dietrich, dan terus berlanjut sampai posisi komandan dipegang oleh Wisch. Ini membuktikan kapasitasnya yang mumpuni sebagai pengatur divisi yang sebenarnya. Dietrich dan Wisch bisa memfokuskan diri pada keputusan-keputusan "penting" di medan tempur, sementara untuk operasional divisi sehari-hari cukup dipercayakan kepada Lehmann. Foto ini sendiri kemungkinan besar diambil dalam Pertempuran Kursk di musim panas tahun 1943


 Acara kunjungan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) ke markas mantan divisinya, Leibstandarte, pada tanggal 2 Desember 1943. Pada saat itu Divisi Leibstandarte sedang beroperasi di wilayah Ukraina, tepatnya di sekitar Zydouce, Vinnitsa. Dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann (membelakangi kamera, Ia Erster Generalstabsoffizier 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), Sepp Dietrich, dan SS-Hauptsturmführer Hermann "Bibl" Weiser (Adjutant I. SS-Panzerkorps)


 

Acara kunjungan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) ke markas mantan divisinya, Leibstandarte, pada tanggal 2 Desember 1943. Pada saat itu Divisi Leibstandarte sedang beroperasi di wilayah Ukraina, tepatnya di sekitar Zydouce, Vinnitsa (caption foto ini tidak tepat alias salah alias ngacapruk). Foto ini memperlihatkan saat Dietrich (kiri) sedang berbincang-bincang dengan SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Tampaknya medali Schwerter milik Dietrich dikaitkan langsung ke ritsleting jaket bulunya dan bukan dikalungkan ke leher seperti umumnya! Dietrich juga mengenakan cincin khusus seperti tampak dalam foto


Pada tanggal 13 Desember 1943, General der Panzertruppe Erhard Raus (Oberbefehlshaber 4. Panzerarmee) mengadakan kunjungan ke salah satu divisi yang berada di bawah komandonya, 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler", yang saat itu bermarkas di wilayah Kotovka (Ukraina). Foto ini memperlihatkan saat Raus (kanan) berbincang-bincang dengan komandan Divisi Leibstandarte, SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch. Tanggal kunjungannya juga bertepatan dengan ulang tahun Wisch yang ke-36, karena itu Rausch memanfaatkan momen tersebut untuk ikut mengucapkan selamat kepada sang Divisionskommandeur


Dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dan SS-Sturmbannführer Rudolf "Rudi" Lehmann (Ia Erster Generalstabsoffizier 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") memberi hormat pada General der Panzertruppe Erhard Raus (Oberbefehlshaber 4. Panzerarmee) di dalam mobil (dengan Kennzeichen XXXXVIII.Panzerkorps) yang baru saja usai dari mengadakan kunjungan ke markas Divisi Leibstandarte di Kotovka (Ukraina) sekaligus memberi selamat pada sang Divisionskommandeur Wisch (yang baru saja merayakan ulangtahunnya yang ke-36), 13 Desember 1943. Beberapa saat setelah Jenderal Raus pergi, Robert Arthecker (Chef Bäckerei-Kompanie Leibstandarte) menempatkan sebuah kue ulang tahun yang indah di meja pos komando. Tiba-tiba terdengar dentuman tank dari luar sehingga mengejutkan semua yang hadir. Orang-orang di dalam segera mengambil senjata mereka dan berlindung. "Rudi" Lehmann sendiri langsung berlari ke arah kue, mengambilnya, dan buru-buru meloncati jendela untuk membawanya ke tempat yang aman. Diperlukan waktu beberapa detik kemudian sebelum situasi menjadi jelas: SS-Sturmbannführer Herbert Kuhlmann (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") telah memerintahkan sebuah Panzerkampfwagen V Panther yang diparkir di luar untuk menembakkan "salvo kehormatan" demi memperingati ulang tahun Divisionskommandeur mereka! Semua orang akhirnya lega setelah mengetahui apa yang telah terjadi. Tak lama kemudian Lehmann datang kembali ke pos komando, sambil tersenyum, dan membawa serta kue ulang tahun yang tidak tersentuh di tangannya...


 Acara kunjungan General der Panzertruppe Hermann Balck (Kommandierender General XLVIII. Panzerkorps) ke salah satu divisi yang berada di bawah komandonya, 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH), yang saat itu bermarkas di wilayah Kotovka (Ukraina), akhir tahun 1943. Disini Balck (tengah) sedang ngadu huntu dengan SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division LSSAH), sementara di sebelah kiri mengikuti SS-Sturmbannführer Rudolf "Rudi" Lehmann (Ia Erster Generalstabsoffizier 1.SS-Panzer-Division LSSAH)


 
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di Ingolstadt (Jerman) tanggal 14 Januari 1944 kepada salah satu awak tank terbaik Wehrmacht: SS-Untersturmführer Michael Wittmann (Zugführer 13.Kompanie (schwere) / SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH") dan gunner-nya, SS-Rottenführer Balthasar "Bobby" Woll, atas prestasi mereka yang sejauh ini telah menghancurkan 88 tank musuh! Yang memberikan medali adalah komandan 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler, SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (membelakangi kamera), sementara komandan SS-Panzer-regiment 1 SS-Obersturmbannführer Jochen Peiper berdiri di sebelah kanan. Acara tersebut diliput oleh Propaganda-Kompanie yang terlihat dari seorang Kriegsberichter yang ikut nimbrung sambil menyodorkan lemper eh mikrofon dari jenis "Neumann Bottle" (Neumann CMV3/3A). Ritterkreuz tampaknya sudah dikalungkan di leher Wittmann (kedua dari kiri), sementara Woll (ketiga dari kiri) masih belum kebagian jatah! Yang nyempil di antara Wisch dan Peiper adalah awak Wittmann lainnya, SS-Panzerschütze Sepp Rößner (Ladeschütze)


 Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di Ingolstadt (Jerman) tanggal 14 Januari 1944 kepada salah satu awak tank terbaik Wehrmacht: SS-Untersturmführer Michael Wittmann (Zugführer 13.Kompanie (schwere) / SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH") dan gunner-nya, SS-Rottenführer Balthasar "Bobby" Woll, atas prestasi mereka yang sejauh ini telah menghancurkan 88 tank musuh! Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Gerhard Nüske (Adjutant SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Oberführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), Bobby Woll, SS-Sturmmann Eugen Schmidt (Fahrer), SS-Panzerschütze Sepp Rößner (Ladeschütze), dan SS-Obersturmbannführer Joachim "Jochen" Peiper (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler")


 Vorschlag für die Verleihung des Eichenlaubes zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (Rekomendasi bagi Penganugerahan Eichenlaub) yang dikeluarkan oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) pada tanggal 8 Februari 1944 untuk salah satu mantan anak didiknya di Leibstandarte, Theodor "Teddy" Wisch. Sedikit kalimat yang bisa dikutip disini: "... SS-Brigadeführer Wisch memperlihatkan kembali kualitasnya sebagai pemimpin yang berjiwa prajurit dengan kualitas militer yang tinggi, tenaga yang kuat dan keteguhannya. Dengan sebuah komitmen pribadi, dia telah memimpin pertempuran-pertempuran ofensif dan defensif dari garis depan. Kesuksesan dari hari-hari penyerangan adalah semata berkat intervensi personalnya. Kendaraan tempur lapis baja milik komandan divisi yang berada di tengah-tengah serangan panzer atau formasi Grenadier, juga perpindahannya dari satu pos komando ke pos komando yang lainnya, merupakan sebuah pemandangan yang berulang dan berulang lagi terjadi di hari-hari ini. Karena keberaniannya yang telah terbukti secara permanen, kemampuan tingginya yang seakan tidak pernah habis, serta kepemimpinannya yang luar biasa dalam memimpin divisinya, dengan ini saya mempertimbangkan bahwa SS-Brigadeführer Wisch layak untuk mendapatkan Eichenlaub. - Dietrich"


Beberapa hari kemudian datang balasannya dari Feld-Kommandostelle Der Reichsführer-SS, tertanggal 10 Februari 1944: "Saya menerima rekomendasi penganugerahan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor Wisch. Tertanda: Heinrich Himmler". Dengan ini Wisch secara resmi mendapatkan Eichenlaub untuk Ritterkreuz-nya yang diberikan dua hari kemudian (12 Februari 1944). Medali yang diterima oleh Wisch adalah medali ke-393 yang diberikan kepada para pahlawan terbaik Jerman dari sejak penganugerahan pertamanya di tahun 1940 (untuk jenderal Gebirgsjäger Eduard Dietl)


Berdasarkan Kriegstagebuch (catatan harian perang) Divisi Leibstandarte tertanggal 26 Februari 1944, pihak Wehrmacht-Adjutantur dari Führer mengirimkan perintah kepada Komandan 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler", SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor Wisch, untuk segera datang ke Führerhauptquartier demi menerima langsung medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes dari tangan Adolf Hitler. Pada tanggal 24 Februari 1944 Wisch, dengan ditemani oleh beberapa perwira SS lainnya, kemudian terbang ke tempat peristirahatan Hitler di Berghof Obersalzberg dimana upacara penganugerahan diselenggarakan. Foto ini diambil pada saat upacara tersebut baru saja dimulai. Dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps), Adolf Hitler, dan Theodor Wisch


 Upacara penganugerahan Eichenlaub #393 zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) untuk SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang diselenggarakan di Berghof Obersalzberg pada tanggal 24 Februari 1944. Ikut hadir dalam acara ini para petinggi Waffen-SS yang berasal dari Leibstandarte: Sepp Dietrich (mengenakan seragam hitam panzer), Fritz Witt, Max Wünsche dan Otto Günsche. Wisch sendiri telah menerima berita penganugerahannya dari tanggal 12 Februari 1944


Para perwira Waffen-SS yang merupakan lulusan dari Leibstandarte berfoto bersama seusai upacara penganugerahan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang diselenggarakan di Berghof Obersalzberg pada tanggal 24 Februari 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Otto Günsche (persönlicher Adjutant Adolf Hitler), SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps), Theodor Wisch, dan SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"). BTW, Hitler sangat membenci perokok dan tidak mengizinkan siapapun untuk merokok di dekatnya, apalagi di tempat peristirahatan pribadinya. Tapi khusus untuk Sepp Dietrich (yang merupakan mantan komandan pengawal pribadinya), sang Führer memberi pengecualian seperti tampak dalam foto ini!


Upacara penganugerahan Eichenlaub #393 zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) untuk SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang diselenggarakan di Berghof Obersalzberg pada tanggal 24 Februari 1944. Selesai upacara, Wisch dan para perwira SS pengiringnya berfoto bersama di pelataran Berghof dengan latar belakang pegunungan yang diselimuti salju. Dari kiri ke kanan: Theodor Wisch, SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps), dan SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend")


 Setelah usainya upacara penganugerahan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diserahkan langsung oleh Adolf Hitler pada tanggal 24 Februari 1944, Eichenlaubträger (peraih Eichenlaub) SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") menyempatkan diri untuk berjalan-jalan kecil di sekeliling Berghof Obersalzberg bersama dengan istri tercintanya, Hanna "Hannele" Mühlenhardt. Mereka menikmati keindahan alam pegunungan Bavaria yang mengagumkan yang terbentang di sekitar mereka


 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") bersama dengan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (kanan) di Papenschwandt, Austria, pada tanggal 5 Maret 1944. Beberapa bulan kemudian Wisch dianugerahi Schwerter atas aksinya dalam pertempuran di Kantong Falaise, tapi aksi yang sama pula yang membuatnya terluka parah sehingga harus kehilangan sebelah kakinya!


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk tiga orang perwira dari 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" yang diselenggarakan di Belgia pada tanggal 4 Juni 1944. Membelakangi kamera adalah Divisionskommandeur (Komandan Divisi) SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch yang memberi ucapan selamat pada para penerima yang berbahagia, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Gustav Knittel (Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Hauptsturmführer Paul Guhl (Führer III.[gepanzertes]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), dan SS-Untersturmführer Hans Dauser (Zugführer di 2.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler")


 
 Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Hauptsturmführer Werner Pötschke (Chef 1.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni 1944 di Flanders/Belgia. Yang mengalungkan medali tersebut adalah SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dibantu oleh SS-Sturmbannführer Friedrich "Fritz" Beutler (IIa Personalverwaltung - 1.Adjutant 1. SS-Panzer-Division LSSAH), sementara ikut memperhatikan SS-Obersturmbannführer Joachim "Jochen" Peiper (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler")


Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Joachim "Jochen" Peiper (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), dan SS-Hauptsturmführer Werner Pötschke (Chef 1.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Foto ini diambil seusai upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Hauptsturmführer Pötschke yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni 1944 di Flanders/Belgia, dimana Wisch mendengarkan dengan penuh perhatian (perhatikan ekspresi muka serta alisnya yang terangkat sebelah!) saat Peiper menceritakan kepahlawanan seperti apa yang membuat Pötschke mendapatkan Ritterkreuz



 Jamuan makan para anggota 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) seusai upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Hauptsturmführer Werner Pötschke (Chef 1.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH) yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni 1944 di Flanders/Belgia. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Hans Gruhle (Adjutant SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH), SS-Sturmbannführer Josef "Jupp" Diefenthal (Kommandeur III.[gepanzerten]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), Werner Herman Gustav Pötschke, SS-Sturmbannführer Friedrich "Fritz" Beutler (membelakangi kamera, IIa Personalverwaltung - 1.Adjutant 1. SS-Panzer-Division LSSAH), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division LSSAH), dan SS-Obersturmbannführer Joachim "Jochen" Peiper (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH)



Jamuan makan para anggota 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) seusai upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Hauptsturmführer Werner Pötschke (Chef 1.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH) yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni 1944 di Flanders/Belgia. Dari kiri ke kanan: Werner Herman Gustav Pötschke, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur 1. SS-Panzer-Division LSSAH), SS-Sturmbannführer Josef "Jupp" Diefenthal (membelakangi kamera, Kommandeur III.[gepanzerten]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 2 LSSAH), SS-Obersturmbannführer Joachim "Jochen" Peiper (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH), SS-Hauptsturmführer Hans Gruhle (membelakangi kamera, Adjutant SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH), dan SS-Sturmbannführer Friedrich "Fritz" Beutler (IIa Personalverwaltung - 1.Adjutant 1. SS-Panzer-Division LSSAH)


 SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) melakukan inspeksi terhadap pasukan dari 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" dengan diiringi oleh komandan divisi, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch. Uniknya, dalam foto yang diambil pada bulan Juni 1944 di Front Barat ini Dietrich mengenakan seragam tanpa dekorasi apapun yang tertempel, selain dari medali Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub yang tergantung di lehernya!


Theodor "Teddy" Wisch sebagai SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS serta Kommandeur 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler". Foto ini diambil dalam kurun waktu Februari-Agustus 1944, setelah dia dianugerahi Eichenlaub dan sebelum mendapatkan Schwerter. Wisch memimpin divisinya melawan pasukan Sekutu di Normandia yang berkekuatan jauh lebih besar sampai dengan gerak mundur di bulan Agustus 1944. Pada saat berusaha meloloskan diri dari kepungan musuh di Kantong Falaise, dia terkena pecahan bom yang ditembakkan oleh artileri kapal-kapal perang Sekutu. Lukanya begitu parah sehingga salah satu kakinya kemudian harus direlakan untuk diamputasi. Posisi Wisch sebagai komandan Divisi Leibstandarte kemudian digantikan oleh temannya Wilhelm Mohnke


Reuni tiga tokoh Leibstandarte seusai perang, dari kiri ke kanan: Theodor "Teddy" Wisch (pangkat terakhir SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS), Josef "Sepp" Dietrich (pangkat terakhir SS-Oberstgruppenführer und Panzer-Generaloberst der Waffen-SS), dan Hugo Kraas (pangkat terakhir SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS). Wisch merupakan Schwerterträger, Dietrich Brillantenträger, dan Kraas Eichenlaubträger


 Pertemuan para veteran Wehrmacht dan Waffen-SS peraih Ritterkreuz (Ritterkreuzträger) pasca Perang Dunia II. Dari kiri ke kanan : Heinrich 'Hein' Springer (Ritterkreuz 12 Januari 1942; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer), Ernst Barkmann (Ritterkreuz 27 Agustus 1944; pangkat terakhir SS-Oberscharführer), Heinz Macher (Ritterkreuz 3 April 1943 dan Eichenlaub 19 Agustus 1944; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer), Erich Eichler (Ritterkreuz 21 September 1944; pangkat terakhir Major), Theodor Wisch (Ritterkreuz 15 September 1941, Eichenlaub 12 Februari 1944 dan Schwerter 30 Agustus 1944; pangkat terakhir SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS), Günther-Eberhard Wisliceny (Ritterkreuz 30 Juli 1943, Eichenlaub 26 Desember 1944 dan Schwerter 6 Mei 1945; pangkat terakhir SS-Obersturmbannführer), Albert Stenwedel (Ritterkreuz 3 Mei 1945; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer), Willy Hein (Ritterkreuz 4 Mei 1944; pangkat terakhir SS-Hauptsturmführer der Reserve), dan Werner Meyer (Ritterkreuz 4 Mei 1944; pangkat terakhir SS-Hauptsturmführer)


 Para veteran Waffen-SS dalam sebuah acara reuni yang diadakan seusai perang. termasuk diantaranya adalah anggota awal Leibstandarte SS Adolf Hitler tahun 1933. Dari kiri ke kanan: Theodor "Teddy" Wisch, Jöhnke (di belakang Wisch), Blöth (di belakang Mohnke), Wilhelm Mohnke, Rudolf Sandig, Helmut Beermann, Bergmann, Johannes "Hans" Wellershaus, Alfred Gilles, Albert Stenwedel, Nebel, Karl Auer, Hans Krüger, Hermann Petersen, Karl Rettlinger, Alfred Bünning, Karl Grewe, Karl Kreutz, Dr. Harald Wagner, Meyer, dan Webers


 Theodor "Teddy" Wisch (kiri) dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1980-an. Disini dia dengan bangga memakai medali Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub yang didapatkannya dalam Perang Dunia II. Orang-orang yang mengenal Wisch memujinya sebagai seorang berjiwa pemimpin yang tidak neko-neko, pendiam dan tidak suka menonjolkan diri. Seusai perang dia menjadi sedikit tertutup dari dunia luar dan hanya hadir dalam acara-acara reuni yang digalang oleh HIAG (Hilfsgemeinschaft auf Gegenseitigkeit der ehemaligen Angehörigen der Waffen-SS e. V.) atau organisasi veteran prajurit Jerman lainnya


 Theodor "Teddy" Wisch meninggal dunia pada usia 87 tahun akibat serangan jantung di rumah sakit Pinneberg, Norderstedt, Schleswig-Holstein (Jerman), pada tanggal 11 Januari 1995. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Stadtfriedhof Barsbüttel. Pada tahun 2006 istri tercintanya, Hanna Wisch (nama gadis Hanna Mühlenhardt), menyusul suaminya ke alam baka dan jenazah mereka pun dikubur berdampingan dalam satu batu nisan. Setelah Teddy Wisch meninggal dunia, keluarganya menjual semua peninggalannya (seragam, medali, dokumen) dalam sebuah acara lelang. Sekarang hampir semua barang tersebut menjadi koleksi dari Markus Lippl, pengarang buku biografi Teddy Wisch


 
Buku "SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor 'Teddy' Wisch" karangan Markus Lippl adalah sumber terbaik untuk mencari tahu lebih dekat mengenai mantan komandan Leibstandarte yang satu ini. Selama bertahun-tahun Lippl mengumpulkan segala hal tentang Teddy Wisch, mulai dari foto-foto, dokumen, seragam, dan memorabilia lainnya. Selain hal , dia juga melakukan wawancara langsung dengan orang-orang yang pernah mengetahui secara personal tentang tokoh dalam bukunya tersebut. Karena itu, banyak foto (tidak kurang dari 80 buah) serta fakta baru yang muncul dalam buku karangannya yang tidak ada dalam buku tentang Wisch lainnya

--------------------------------------------------------------------

FOTO-FOTO THEODOR "TEDDY" WISCH LAINNYA















 


Sumber :
Buku "Jochen Peiper: Commander, Panzerregiment Leibstandarte" karya Patrick Agte
Buku "SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor 'Teddy' Wisch" karya Markus Lippl  
Foto koleksi pribadi Daniel Sagatowski
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi NARA (National Archives) 
www.bandenkampf.blogspot.com
www.bildarchiv.bsb-muenchen.de
www.forum.axishistory.com
www.gettyimages.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.hitlersgermany.wordpress.com
www.kriegsberichter-archive.com
www.multimedia.ctk.cz
www.peiper.reibert.info
www.pinterest.com
www.reibert.info
www.thephora.net
www.tumblr.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2gravestone.com

Foto Unternehmen / Operation Weserübung

$
0
0
Pasukan terjun payung Jerman dari Fallschirmjäger-Regiment 1 (FJG 1) beristirahat untuk menggalang kekuatan kembali demi menghadapi kemungkinan serangan balasan musuh di lapangan terbang Fornebu, Bærum (Norwegia), bulan April 1940. Beberapa saat sebelumnya mereka berhasil merebut wilayah sekitarnya dari tangan pasukan yang bertahan selama berlangsungnya Unternehmen Weserübung (Operasi Latihan-Weser) - invasi militer Jerman atas Norwegia. Pada tanggal 9 April 1940 pasukan Wehrmacht menyerang secara bersamaan negara Denmark dan Norwegia. Memegang kendali atas Norwegia merupakan hal yang penting bagi Hitler karena tiga alasan: mengamankan pantai utara sebagai bagian dari benteng pertahanan Atlantik; sebagai pangkalan dari unit-unit angkatan laut (termasuk U-boat yang mentargetkan jalur lalulintas pelayaran Sekutu di Atlantik Utara), serta mengamankan pasokan bijih besi dari Swedia melalui pelabuhan Narvik. Foto diambil oleh Willi Ruge


Sumber :
www.bag-of-dirt.tumblr.com

Foto 34. Infanterie-Division

$
0
0
Foto bersama para anggota 34. Infanterie-Division di Front Italia, tepatnya di wilayah Bordighera (tak jauh dari Ventimiglia), bulan Oktober 1944. Divisi tersebut tercatat berada di sekitar Bordighera periode Oktober-November 1944. Para anggotanya mengenakan strap merah kecil di schulterklappen mereka yang membedakannya dari unit-unit Wehrmacht lain. Sekarang kita beralih ke bagian identifikasi: Pria botak berkacamata yang duduk di tengah adalah Hauptmann Hans Augustin (Chef 14.[Panzerjäger]Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 253) yang dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 12 Oktober 1943. Di foto pertama dia diapit oleh dua orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz); yang kiri adalah Leutnant Kaspar Harscheidt (Zugführer di 3.Kompanie / I.Bataillon / Grenadier-Regiment 253) yang mendapatkan Ritterkreuz tanggal 31 Agustus 1943, sementara yang kanan adalah Unteroffizier Friedrich Glaser (Richtschütze di 14.[Panzerjäger]Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 253) yang mendapatkan Ritterkreuz tanggal 2 November 1943. Bintara dengan dua Panzervernichtungsabzeichen di lengannya adalah Sanitäts-Oberfeldwebel Jakob Brüggen. Di foto pertama dia duduk nomor dua dari kanan, sementara di foto kedua berdiri paling kiri


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Foto Bendera Identifikasi

$
0
0
 Tiga orang prajurit dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" menghentikan kendaraan mereka saat melihat sebuah piano yang ditinggalkan oleh penghuninya di pinggir jalan. Salah seorang diantaranya - yang ternyata mempunyai keahlian bermain piano - kemudian melakukan konser dadakan di hadapan teman-temannya. Mereka memakai, dari kiri ke kanan: jaket parka musim dingin, baju pelapis kamuflase, dan seragam hitam panzer. Perhatikan bendera swastika yang dipasang di kap depan  Kübelwagen yang dimaksudkan sebagai pengenal bagi pesawat udara Luftwaffe. Foto ini diambil di Kharkov (Ukraina) pada bulan Maret 1943 tak lama setelah pasukan Jerman berhasil merebut kota tersebut dari tangan Tentara Merah


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

Kamera Dalam perang

$
0
0
Seorang perwira Panzertruppen Heer berpangkat Leutnant sedang berusaha mengabadikan sebuah vas bunga dengan kamera lipatnya, sementara rekan lainnya balik mengabadikan usahanya melalui foto ini. Dari jutaan prajurit Jerman yang berangkat menuju medan tempur, banyak diantaranya yang membawa serta kamera pribadi mereka demi untuk merekam jejak 'Dienstzeit' (pengabdian militer) dalam Perang Dunia II, salah satu fase masa yang - mereka ketahui dengan pasti - menjadi salah satu yang paling terkenal dalam sejarah (dan karenanya mereka tidak mau ketinggalan untuk ikut serta di dalamnya!). Foto-foto yang dihasilkan kemudian mereka kirimkan ke handai taulan atau teman di kampung halaman dalam bentuk tunggal, kartupos atau album. Tak ada pihak lain yang berseteru dalam Perang Dunia II yang melebihi 'kegilaan' tentaranya Hitler dalam mendokumentasikan segala hal yang mereka temui di lapangan, dan tercatat jutaan foto dari masa itu yang sampai sekarang masih tersimpan rapi di banyak album, kotak atau arsip! Kamera yang paling sering dipakai adalah yang berformat 127 atau 120 (juga kamera film 35mm yang lebih modern). Instrumen-instrumen ini digunakan oleh para soldaten dengan penuh dedikasi dan akurasi, layaknya saat membidikkan senapan Mauser atau meriam Krupp mereka saat bertempur


Sumber :
Buku "New Images of Nazi Germany: a Photographic Collection" karya Paul Garson

Kunjungan Adolf Hitler ke Finlandia

$
0
0
Pada tanggal 4 Juni 1942 Adolf Hitler secara rahasia mengadakan kunjungan ke Finlandia untuk bertemu dengan Carl Gustaf Mannerheim (Panglima Angkatan Bersenjata Finlandia) sekaligus mengucapkan selamat secara pribadi kepada sang Marsekal yang baru saja berulangtahun yang ke-75 di hari itu. Mannerheim sendiri memutuskan untuk tidak menyambut Hitler di markas besarnya karena akan terlihat seperti kunjungan resmi dan, tentunya, menarik banyak wartawan untuk datang. Karenanya, pertemuan dilangsungkan di Imatra yang berada di selatan Finlandia. Di lapangan terbang Immola, Hitler disambut oleh Risto Ryti yang merupakan Presiden Finlandia. Selanjutnya rombongan berangkat ke kereta api pribadi Mannerheim untuk makan siang bareng sekaligus bernegosiasi. Bersama sang Führer kita bisa melihat para pejabat tinggi Jerman: Walther Hewel, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Hans-Jürgen Stumpff, General der Gebirgstruppe Eduard Dietl, Nicolaus von Below, Hans Baur, Karl Jesko von Puttkamer. Foto-foto ini diambil dari situs www.sa-kuva.fi.















































































































































Update Koleksi DVD Terbaru (Juni 2016)

$
0
0
Keterangan lebih lanjut, SMS/WA ke 0856-2007755


PERANG EROPA :

THE DEMOLITION SQUAD / DIVERZANTI (1967)
Ketika Jerman menguasai bandara penting dan strategis (dimana pesawat bisa lepas landas untuk membombardir posisi partisan), Markas dari salah satu unit partisan mengirim beberapa pasukan komando dengan misi untuk meledakkan pesawat dan bandara yang dikuasa Jerman tersebut. Berhasilkah misi mereka? Teks Indonesia (1 DVD)


 BATTLE OF EAGLES / PARTIZANKA ESKADRILLA (1979)
Pada musim semi 1942, angkatan udara Jerman memiliki dominasi lengkap, tidak hanya di langit Yugoslavia tetapi juga hampir seluruh Eropa. Partisan di Yugoslavia pada waktu itu memiliki pesawat dan senjata yang dicuri dari musuhnya, dan digunakan untuk melawan Jerman selama '' Third Offensive ''.  Disinilah awal sejarah dari terbentuknya angkatan udara Yugoslavia. Audio Inggris tanpa teks (1 DVD)


 BATTLE OF SUTJESKA / FIFTH OFFENSIVE (1973)
Pertempuran Sutjeska ini juga dikenal sebagai “Fifth Offensive” pada bulan Mei 1943, dimana tentara Yugoslavia yang dipimpin oleh Josip Broz Tito harus menghadapi serangan dari tentara Jerman. Pertarungan tanpa lelah untuk bisa menerobos kekuatan musuh yang tak seimbang. Teks Indonesia (1 DVD)


 MAIDEN BRIDGE (1976)
Ketika Yugoslavia berperang melawan Jerman, beberapa tentara Jerman ditangkap oleh Partisan Yugoslavia, sementara sebaliknya juga beberapa partisan Yugoslavia ditangkap oleh Jerman. Mereka akhirnya  mengadakan persetujuan untuk bertukar tawanan perang di Jembatan Maiden. Teks Indonesia (1 DVD)


TACTICAL GUERILLA / PARTIZANI (1974)
Partisan Yugoslavia beberapa kali menyerang Jerman tanpa peringatan sehingga membuat Wehrmacht melakukan ekspedisi militer skala besar untuk menghukum pasukan gerilyawan tersebut. Akibatnya adalah kehancuran dimana-mana. Teks Indonesia (1 DVD)


WALTER DEFENDS SARAJEVO (1972)
Walter adalah seorang yang misterius dan kharismatik, pemimpin perlawanan yang berusaha untuk menghentikan pasukan pendudukan Nazi. Ketika  tentara Jerman mundur  dan sangat membutuhkan bahan bakar, Walter berusaha mensabotase pasokan bahan bakar mereka. Jerman kemudian melakukan rencana licik untuk menghilangkan hambatan tersebut. Teks Indonesia (1 DVD)


 LANDING ON DRVAR (1963)
Serangan di Drvar dikenal sebagai  'The Seventh Enemy Offensive' atau 'Operation Equestrian jump', yang merupakan upaya terakhir dari Jerman untuk menghancurkan markas tertinggi Partisan di Drvar sekaligus menangkap pimpinannya, Tito. Serangan ini digelar pada bulan Mei 1944 dan melibatkan pasukan terjun payung dari SS. Sebagai pimpinannya adalah jenderal yang sudah kenyang makan asam garam pertempuran, Lothar Rendulic. Teks Indonesia (1 DVD)


 THE BRIDGE / MOST (1969)
Partisan Yugoslavia mengirim tim elit ahli peledak untuk menganalisa kekuatan Jerman serta meledakkan jembatan penting dan strategis. Selain dijaga ketat, jembatan tersebut juga hampir mustahil untuk dihancurkan karena kekuatan konstruksinya. Satu-satunya orang yang mengetahui kelemahannya adalah arsitek yang membangunnya. Sang arsitek, bagaimanapun juga, enggan untuk bekerja sama karena dia tidak ingin melihat karyanya hancur, tapi pilihan tetap harus ditentukan demi Yugoslavia. Teks Indonesia (1 DVD)


 OPERATION CROSS EAGLES (1968)
Petualangan Perang Dunia Kedua yang bersetting di Yugoslavia, di mana sekelompok kecil pasukan komando pemberani dikirim untuk menculik seorang komandan Jerman yang nantinya akan digunakan dalam pertukaran dengan jenderal Amerika terkemuka yang ditawan oleh pasukannya Hitler. Audio Inggris tanpa teks (1 DVD)


 KOMMANDO SCHWARZER PANTHER (1987)
Seorang berkebangsaan Swedia bekerja pada proyek senjata rahasia untuk pemusnah massal. Pihak Jerman ingin menariknya ke sisi mereka, tetapi Sekutu punya rencana untuk menculiknya sebelum senjata mematikan itu benar-benar berfungsi. Audio Inggris tanpa teks (1 DVD)


 LAST TRAIN TO BERLIN (1970)
Berjudul asli "Der Letzte Zug nach Berlin", film ini menceritakan tentang sebuah grup komando Sekutu bergabung dengan sekelompok patriot Yugoslavia dan berencana untuk mencuri kereta api yang penuh dengan emas Nazi yang akan dikirim menuju Berlin. Audio Inggris tanpa teks (1 DVD)


 BLOODY TALE / KRVAVA BAJKA (1969)
Ribuan pekerja menolak untuk bekerja bagi pasukan pendudukan Jerman sehingga kota tersebut menerima pembalasan yang menyedihkan: represi yang keras, penganiayaan terhadap warga yang tidak bersalah, dan penghapusan jatah reguler makanan. Teks Indonesia (1 DVD)


---------------------------------------------------------------------------


PERANG PASIFIK :

MERDEKA / MURUDEKA 17805 (2001)
Film ini menuai kontroversi besar saat dirilis pertama kali di Indonesia pada tahun 2001, terutama karena adanya adegan dimana seorang perempuan tua Jawa mencium kaki tentara Jepang sambil menceritakan salah satu bait darir Ramalan Jayabaya tentang kedatangan tentara berkulit kuning di nusantara. Walaupun diproduksi dengan dana besar dan hasil kerjasama antara Jepang dan Indonesia, film ini tidak beredar luas disini karena alasan politik. 1 DVD teks Indonesia


BATTLE OF OKINAWA (1971)
Saat pasukan Amerika dengan cepat mendekati Kepulauan Jepang, Kaisar memerintahkan semua lini untuk mempertahankan pulau Okinawa dari serangan Sekutu, dan pertempuran yang kemudian terjadi menjadi pertempuran paling berdarah dari seantero Perang Pasifik! 1 DVD teks Indonesia


 THE ETERNAL ZERO (2013)
Seorang wanita muda Jepang dan kakaknya menjelajahi sejarah kakek mereka yang meninggal dalam Perang Dunia II. Mereka mulai menghubungi orang-orang yang terbang dengan dia, meminta kesaksian mereka tentang siapa sesungguhnya kakek yang selama hidupnya  menjadi misteri yang belum terpecahkan. 1 DVD teks Indonesia


 BATTLE OF THE CORAL SEA (1959)
Pada tahun 1942 komandan kapal selam Jeff Conway diam-diam memotret kapal induk Jepang di Coral Sea. Ketika kapal selamnya rusak, Conway dipaksa untuk menyerah kepada Jepang dan dibawa ke kamp interogasi. Menghadapi kemungkinan terburuk untuk tinggal di kamp tawanan yang terkenal brutal, dia memutuskan untuk melarikan diri. Berhasilkah usahanya? 1 DVD teks Indonesia


JAPAN’S LONGEST DAY (1968)
Setelah ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Kaisar Hirohito membuat keputusan untuk menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Militer Jepang berbeda pendapat dengan pemerintahnya mengenai permintaan dari Sekutu untuk menyerah tanpa syarat. Menteri Angkatan Darat Anami memimpin para perwira militer dan mengusulkan untuk tetap berjuang sampai titik darah penghabisan. Kaisar Hirohito, bagaimanapun juga, bergabung dengan para menteri dalam meminta untuk hal yang tak terpikirkan: penyerahan damai dari Jepang. Ketika pada akhirnya pihak militer berencana untuk melakukan kudeta, Anami harus menghadapi pilihan antara keinginan pribadi dan kesetiaan kepada Kaisarnya. 1 DVD teks Indonesia


 AGAINST THE SUN (2014)
Dalam salah satu kisah nyata paling mengerikan dalam Perang Dunia II, tiga penerbang pembom tukik Angkatan Laut AS mengalami kehabisan bahan bakar sehingga terpaksa mendaratkan pesawat mereka di Laut Pasifik Selatan. Mereka bertahan hidup di atas rakit kecil, dikelilingi oleh lautan terbuka. tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada harapan untuk selamat. Melawan rintangan yang luar biasa, tiga orang ini harus bertahan hidup dari badai, hiu, kelaparan, dan menjaga satu sama lain. 1 DVD teks Indonesia


 TORPEDO RUN (1958)
Seorang komandan kapal selam Amerika dalam Perang Dunia II memutuskan untuk menghancurkan Kapal induk Jepang yang meluncurkan serangan terhadap Pearl Harbor. Istri dan anaknya telah ditangkap oleh pihak musuh dan kini, bersama tawanan perang lainnya, digunakan sebagai perisai manusia untuk kapal induk tersebut. 1 DVD teks Indonesia


 UNBROKEN (2014)
Film ini bercerita tentang kehidupan Louis Zamperini, seorang atlet Olimpiade yang bergabung dengan angkatan bersenjata negaranya dalam Perang Dunia II. Setelah kecelakaan pesawat yang fatal di laut, Zamperini menghabiskan hari-hari yang mengerikan di rakit sederhana dengan dua rekannya, sebelum kapal Angkatan Laut Jepang menemukannya. 1 DVD teks Indonesia


 LORELEI – THE WITCH OF THE PACIFIC OCEAN (2005)
Dalam hari-hari terakhir Perang Dunia II setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom oleh Amerika, Kekaisaran Jepang menerima hadiah terakhir dari Nazi Jerman yang sudah runtuh: U-Boat I-507, kapal selam yang sangat canggih dan dilengkapi dengan teknologi eksperimental untuk mencegat kapal-kapal yang mengangkut senjata nuklir ketiga ke pulau Tinian, sebuah pulau yang menjadi markas utama dari pesawat pembom B-29. 1 DVD teks Indonesia


 WARRIORS OF THE RAINBOW (2012)
Film yang menceritakan tentang suku pedalaman di Taiwan yang terkenal dengan nama Seediq Bale, dimana mereka sangat memegang teguh adat istiadat dari nenek moyang mereka. Ketika tentara Jepang menginvasi Taiwan, mereka diadu domba dengan suku lainnya. Sungguh keberanian yang luar biasa, dimana hanya sekitar 300 orang Seediq bisa mengalahkan ribuan orang Jepang dalam pertempuran di sebuah hutan yang merupakan daerah kekuasaan suku mereka. Film ini terdiri dari 2 Episode. 1 DVD teks Indonesia

--------------------------------------------------------------------------- 


PERANG DUNIA PERTAMA

 ANZAC GIRLS (2014)
Kisah nyata dari para perawat yang luar biasa, dimana mereka tergabung dalam Layanan Keperawatan tentara Australia. Mereka menyaksikan kebrutalan dan kepahlawanan dalam perang di Gallipoli dan Front Barat selama Perang Dunia Pertama. 2 DVD teks Indonesia.



 CANAKKALE 1915 (2012)
Film ini menceritakan tentang Kampanye militer Turki selama Perang Dunia Pertama di Semenanjung Gallipoli pada tahun 1915. Khususnya dari sudut pandang Sersan Mehmet Ali (Ali Ersan Duru) dari Biga, Kopral Seyit, dan banyak lainnya. Para pejuang Turki tersebut berjuang sampai titik darah penghabisan demi membela negaranya dan mengalahkan Sekutu yang mempunyai kekuatan jauh lebih besar. 1 DVD teks Indonesia



 CANAKKALE  YOLUN SONU (2013)
Mempunyai judul lain "Gallipoli, End of the Road", film produksi Turki ini menceritakan duel antara sniper terbaik Turki dengan Australia di medan perang Gallipoli. Mereka berusaha saling mengalahkan satu sama lain sekaligus membunuh musuh sebanyak-banyaknya. Siapakah yang menjadi pemenangnya? 1 DVD teks Indonesia



 DEATHWATCH (2002)
Dalam salah satu episode perang parit di Front Barat pada tahun 1917, sekelompok tentara Inggris mencapai parit pertahanan Jerman di malam yang berkabut. Disana mereka menangkap seorang tentara Jerman, yang malah menyarankan untuk meninggalkan parit karena ada kekuatan supranatural yang mengerikan! 1 DVD teks Indonesia



 DEFENDERS OF RIGA (2007)
Ketika Jerman mencoba untuk menguasai Latvia dalam perang dunia Pertama, rakyat Latvia yang terdiri dari partisan bersenjata yang terlatih berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan negaranya. Satu-satunya jalan utama untuk masuk ke negara ini adalah Jembatan di sungai Riga, dan bagaimanapun juga, jembatan tersebut harus dihancurkan agar Jerman tidak masuk ke Latvia. 1 DVD teks Indonesia



 FIELD PUNISHMENT NO. 1 (2015)
Film ini berkisah tentang para aktivis penentang perang pertama dari Selandia Baru (New Zealand) yang ditangkap dan kemudian dikirimkan ke medan perang Eropa Barat sebagai hukumannya. Pertempuran brutal yang terjadi sangat bertentangan dengan hati nurani mereka. 1 DVD audio Inggris tanpa teks


 GALLIPOLI (2015)
Empat pemuda Australia dikirim ke semenanjung Gallipoli di Turki dalam kampanye militer yang berlangsung selama sepuluh bulan. Para prajurit menghabiskan waktu selama berbulan-bulan untuk mencoba bertahan hidup dalam kondisi yang luar biasa sulit. Tujuh miniseri yang terdapat dalam tiga DVD, teks Indonesia


 OUR WORLD WAR (2014)
Selama Perang Dunia Pertama, tentara Inggris menghadapi rentetan kengerian Pertempuran Mons pada tahun 1914, perselisihan internal pada tahun 1916, dan perang tank inovatif pada tahun 1918. Terdiri dari tiga miniseri yang dikemas dalam 1 DVD, teks Indonesia



THE LIGHTHORSEMEN (1987)
Di medan pertempuran Palestina pada tahun 1917, gerak maju pasukan Inggris terhenti di wilayah Gaza. Sekelompok unit berkuda Australia yang dikenal dengan nama "The Lighthorsemen" berusaha keras untuk menerobos pertahanan musuh sekaligus mencari cara penyerbuan melalui padang pasir tanpa bantuan air! Teks Indonesia


 THE SILENT MOUNTAIN (2014)
Ketika Perang Dunia Pertama pecah antara Austro-Hungaria vs Italia, pegunungan Alpen menjadi pertahanan utama pasukan Austro-Hungaria dan juga merupakan tempat yang sulit untuk ditaklukkan. Pada Akhirnya, pihak Italia membuat suatu misi nekad untuk menghancurkan gunung yang dijaga kuat tersebut. 1 DVD teks Indonesia



 WILLIAM KELLY’S WAR (2014)
William Kelly adalah seorang sniper dari Australia yang bertempur melawan pasukan gabungan Jerman dan Turki di Gallipoli. Keahliannya adalah menembak tepat dalam jarak jauh tanpa bantuan teropong! Telah banyak yang menjadi korbannya, termasuk perwira tinggi Jerman. 1 DVD teks Indonesia

Foto Joseph Goebbels

$
0
0

 Paul Joseph Goebbels (29 Oktober 1897 - 1 Mei 1945) adalah Menteri Propaganda Nazi Jerman dari tahun 1933 s/d 1945 yang juga merupakan salah satu orang terdekat Adolf Hitler sekaligus pengikutnya yang paling fanatik. Dia terkenal akan kemampuannya dalam hal berorasi di muka umum serta kebenciannya yang mendalam terhadap kaum Yahudi. Pada masa mudanya Goebbels bercita-cita untuk menjadi penulis buku. Dia meraih gelar Doktor Filosofi dari Universitas Heidelberg pada tahun 1921 dan bergabung dengan NSDAP cabang utara pada tahun 1924 bersama dengan Gregor Strasser. Pada tahun 1926 Goebbels ditunjuk untuk menjadi Gauleiter (Kepala Partai Regional) wilayah Berlin, dimana dia mulai menaruh perhatian pada pengaruh propaganda dalam mempromosikan program-program partainya. Setelah Nazi meraih kekuasaan pada tahun 1933, Goebbels diangkat sebagai Menteri propaganda - suatu jabatan yang dimanfaatkannya secara maksimal sehingga semua jalur pemberitaan dan informasi di media berada di bawah kontrolnya. Dia terutama beradaptasi dalam penggunaan media "baru" seperti radio dan film untuk kepentingan propaganda. Pada tahun 1943 Goebbels mulai mempengaruhi Hitler untuk mencanangkan "Perang Total" melawan Sekutu dan mengarahkan segala daya upaya dalam semua bidang demi terwujudnya kemenangan Jerman (termasuk diantaranya adalah penutupan bisnis yang tidak mempunyai peran militer penting, menarik wanita menjadi pekerja buruh, dan memasukkan pria-pria Jerman ke dalam militer dengan kelonggaran dalam hal umur dan fisik). Ketika ibukota Berlin dikepung oleh pasukan Soviet pada musim semi 1945, Goebbels memutuskan untuk bunuh diri bersama dengan istrinya setelah sebelumnya membunuh kelima anak mereka dengan sianida! Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
 

 Adolf Hitler dalam sebuah acara jamuan makan yang diadakan pada tahun 1930. Di sebelah kanan adalah Gauleiter Berlin Joseph Goebbels sementara antara Hitler dan Goebbels adalah Geli Raubal yang merupakan kekasih rahasia Hitler. Foto oleh Heinrich Hoffmann yang merupakan fotografer pribadi Hitler


 Acara makan siang para petinggi Nazi di Lambach (Chiemsee) untuk merayakan isbat anak dari Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Hitler) - yang juga bernama Heinrich Hoffmann - tanggal 29 Maret 1931. Disini kita bisa melihat di deretan kanan: Adolf Hitler, Joseph Goebbels, dan Geli Raubal. Sementara di eretan kiri: Hermann Esser dan Franz Xaver Schwarz. Foto oleh Heinrich Hoffmann (senior)


Acara kumpul-kumpul para petinggi Nazi di Lambach (Chiemsee) untuk merayakan isbat anak dari Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Hitler) - yang juga bernama Heinrich Hoffmann - tanggal 29 Maret 1931. Dari kiri ke kanan: mengelilingi meja dari kiri ke kanan: Hermann Esser, Heinrich Hoffmann, Adolf Hitler, Geli Raubal, dan Joseph Goebbels


 Adolf Hitler (Vorsitzender der NSDAP, Oberster SA- und SS-Führer) berpidato melalui mikrofon di hadapan simpatisannya di dekat Berliner Schloss, Lustgarten (Berlin), dalam acara kampanye pemilihan presiden (Reichspräsidentenwahl) tanggal 4 April 1932. Dari kiri ke kanan: SA-Oberführer Wilhelm Brückner (persönlicher Adjutant Hitlers), Wolf-Heinrich Graf von Helldorf (SA-Führer Berlin-Brandenburg), Joseph Goebbels (Gauleiter Berlin), dan Adolf Hitler


 
Adolf Hitler berkumpul bersama dengan para petinggi Nazi di makam Horst Wessel (berada di belakang fotografer) yang terletak di Nikolaifriedhof, Berlin tengah, tanggal 22 Januari 1933. Dari kiri ke kanan: SA-Gruppenführer Hanns Ludin (di belakang Hanke, Führer in der SA-Gruppe Südwest), Karl Hanke (berjanggut, Hauptamtsleiter in Reichspropagandaleitung der NSDAP), Wolf-Heinrich Graf von Helldorf (SA-Führer Berlin-Brandenburg), SA-Oberführer Wilhelm Brückner (Führer SA-Reichsleitung-Sturm und Leiter der Unterabteilung F in Amt III “Quartiermeisterstab beim Stab der OSAF”), Führer Adolf Hitler (Vorsitzender der NSDAP, Oberster SA- und SS-Führer), Ernst Röhm (di belakang Hitler, Stabschef der SA), Joseph Goebbels (Gauleiter Berlin), SA-Obergruppenführer Franz Ritter von Epp (tertutup oleh Goebbels, Amtsleiter im Wehrpolitischen Amt der Reichsführung der NSDAP), SS-Gruppenführer Kurt Daluege (sedikit tertutup, Führer der SA in Berlin-Brandenburg und Leiter der SS im Gau Brandenburg); SA-Standartenführer Hanns Bunge (Abgeordneter der NSDAP für den Wahlkreis 24 (Oberbayern-Schwaben) in den Reichstag), Adolf Hühnlein (tangan bersilang di depan, Quartiermeister und Chef des Kraftfahrwesens der SA, Obersten SA-Führung), dan SA-Standartenführer Dr. jur. Ludwig Fischer (hauptamtlicher Stabsleiter des Reichsrechtsamtes). Horst Wessel adalah anggota SA yang dijadikan sebagai martir partai Nazi setelah dibunuh oleh komunis tahun 1930. Dia adalah pencipta dari lagu "Die Fahne hoch" (Bendera di Ketinggian), yang lebih dikenal sebagai Horst-Wessel Lied, dan setelah kematiannya menjadi lagu kebangsaan partai Nazi dan, otomatis setelah Hitler berkuasa, juga menjadi lagu kebangsaan tidak resmi Jerman. Kuburannya kemudian dijadikan sebagai tempat ziarah "suci" para Nazi, dan bahkan beberapa pidato terkenal yang disuarakan oleh Joseph Goebbels dibuat saat berkunjung ke tempat tersebut!


 Adolf Hitler berkumpul bersama dengan para petinggi Nazi di makam Horst Wessel yang terletak di Nikolaifriedhof, Berlin tengah, tanggal 22 Januari 1933. Meskipun Horst Wessel pada kenyataannya mati tanggal 23 Februari 1930, tapi "Todestagssammlung" alias haul-nya selalu diselenggarakan tanggal 22 Januari dengan acara utama ziarah kubur sang "Martir" Nazi. Tahun 1933 adalah untuk pertama kalinya Hitler menghadiri acara peringatan tersebut, karena tahun-tahun sebelumnya ancaman pembunuhan dari kaum komunis dan pembenci Nazi begitu nyata sehingga dia disarankan oleh pengikutnya untuk mewakilkan kehadirannya ke Goebbels, Gauleiter Berlin. Seperti biasa, identifikasi beibeh: (1) SA-Oberführer Dr. rer.pol. Achim von Arnim (Professor für Wehrwissenschaft an der Technischen Hochschule in Berlin-Charlottenburg), (2) Ernst Röhm (Stabschef der SA), (3) SA-Oberführer Wilhelm Brückner (Führer SA-Reichsleitung-Sturm und Leiter der Unterabteilung F in Amt III “Quartiermeisterstab beim Stab der OSAF”), (4) Führer Adolf Hitler, (5) SS-Sturmführer Julius Schaub (Führer z.b.V. Reichsführer-SS), (6) Joseph Goebbels (Gauleiter Berlin), (7) Reichsführer-SS Dipl.-Landwirt Heinrich Himmler (Reichsführer-SS), (8) SA-Obergruppenführer Franz Ritter von Epp (Amtsleiter im Wehrpolitischen Amt der Reichsführung der NSDAP), dan (9) Adolf Hühnlein (Quartiermeister und Chef des Kraftfahrwesens der SA, Obersten SA-Führung)


Majalah mingguan TIME dari Amerika (volume XXII terbitan 10 Juli 1933) menampilkan
Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda) sebagai sampulnya, digambar dari samping dengan caption "Minister of Propaganda Goebbels. Say it in your dreams: THE JEWS ARE TO BLAME!" (Menteri Propaganda Goebbels. Katakan dalam mimpimu: Orang Yahudilah yang harus disalahkan!")


 Peringatan Heldengedenktag (Hari Pahlawan) di Berlin tanggal 25 Februari 1934. Para petinggi militer dan pejabat tinggi negara meletakkan karangan bunga untuk mengenang para pahlawan Jerman yang telah gugur di Ehrenmal Unter den Linden, Berlin. Upacara ini dipimpin oleh Reichspräsident Paul von Hindenburg (Staatsoberhaupt) yang telah menua, didampingi oleh Reichskanzler Adolf Hitler di sebelah kirinya. Dari kiri ke kanan: Konstantin Freiherr von Neurath (Reichsminister des Auswärtigen), Lutz Graf Schwerin von Krosigk (Reichsminister der Finanzen), SA-Standartenführer Dr. Julius Lippert (Staatskommissar in der Hauptstadt Berlin), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), SS-Brigadeführer Dr. Kurt Schmitt (Reichswirtschaftsminister), Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Hitler, Vizekanzler Franz von Papen, Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Hindenburg, Oberst Oskar von Hindenburg (1. militärischen Adjutant des Reichspräsidenten), Charakter als General der Infanterie Hermann Göring (Reichstagspräsident), Generaloberst Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung)



Para petinggi Nazi dalam acara Reichsarbeitstag (Hari Buruh Reich) tanggal 1 Mei 1935. Perayaan ini (yang masuk salah satu hari libur di Jerman) secara resmi dinamakan sebagai "Nationaler Feiertag des deutschen Volkes" dari tahun 1934, sementara di tahun 1933 dia masih dinamakan "Feiertag der nationalen Arbeit". Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Philipp Bouhler (Chef Führerkanzlei), SA-Gruppenführer Rudolf Schmeer (Reichshauptdienstleiter der NSDAP), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsminister Bernhard Rust (menoleh ke kanan, Reichsminister für Wissenschaft, Erziehung und Volksbildung), SA-Gruppenführer Hanns Kerrl (Reichsminister für Kirchenangelegenheiten), Reichsminister Dr. phil. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Untersturmführer Karl Wilhelm Krause (di belakang Goebbels, persönliche Kamerdiener von Hitler), Major Friedrich Hossbach (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), SA-Gruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), SS-Obergruppenführer Richard Walther Darré (di belakang Brückner, Chef Rasse- und Siedlungshauptamt/RuSHA), Reichsjugendführer Baldur von Schirach (Jugendführer des Deutschen Reiches), dan Reichsminister Franz Seldte (ujung kanan di belakang Schirach, Reichsarbeitsminister)


 Dari kiri ke kanan: Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Reichskanzler Adolf Hitler, dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichswehrminister). Foto diambil tanggal 25 Februari 1934 pada saat pelaksanaan upacara khidmat Volkstrauertag (Hari Berkabung Rakyat) di Berlin. Berdasarkan dekrit tertanggal 27 Februari 1934, acara rutin tahunan mengenang para pahlawan Jerman yang telah gugur ini berganti nama menjadi Heldengedenktag (Hari Peringatan Pahlawan). Pada prosesnya acara yang masuk libur nasional di Jerman ini berubah dari mengenang yang telah gugur menjadi pemujaan terhadap pahlawan


Foto ini diambil tanggal 5 Mei 1937 pada saat pembukaan Haus der deutschen Kunst (House of German Art/Rumah Seni Jerman) di Münich. Wanita di sebelah kanan Hitler adalah arsitek Gerhardine "Gerdy" Troost yang juga merupakan istri dari Paul Ludwig Troost (1878-1934), sesama arsitek yang merancang bangunan rumah seni Jerman tersebut tapi keburu meninggal sebelum pembangunannya selesai. Yang memakai dasi kupu-kupu di sebelah Menteri Propaganda Joseph Goebbels adalah Profesor Adolf Ziegler, Präsident der Reichskammer der Bildenden Künste. Dia adalah yang bertanggungjawab untuk mengenyahkan semua "Seni Kelas Rendah" buatan seniman Jerman dan hanya mengakomodir yang sesuai dengan gambaran ideal Nordik seperti yang diinginkan Hitler. Disini kita juga bisa melihat Kepala Ajudan Hitler SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (kiri) yang bersanding dengan SS-Obersturmführer Karl Wilhelm Krause (kedua dari kiri)


Pembuat film wanita Nazi terkenal, Leni Riefenstahl (tengah), mendapat kunjungan kehormatan dari Adolf Hitler di Berlin, bulan Juli 1937. Bersama mereka di foto buatan Heinrich Hoffmann ini adalah saudara Leni yang bernama Heinz (kiri) dan istrinya Ilse (kanan). Perhatikan bahwa dalam foto ini tampak seperti ada bayangan putih layaknya hantu di antara Hitler dan Ilse!


Dalam foto aslinya di atas, tampaklah bahwa bayangan putih tersebut aslinya adalah, tak lain dan tak bukan, Menteri Propaganda Nazi Joseph Goebbels! Masih tetap menjadi misteri kenapa Hitler memerintahkan sahabat terdekatnya untuk dihapus dari foto ini. Apakah mereka sedang saling ngambek satu sama lain? Yang jelas, tak lama setelah foto ini dibuat, sejarah mencatat bahwa Sang Führer mendapat goncangan hebat dalam pemerintahannya ketika dia mengetahui adanya affair antara Goebbels dengan seorang artis luar negeri!


 Resepsi penganugerahan pertama dari penghargaan Deutscher Nationalpreis für Kunst und Wissenschaft (The German National Prize for Arts and Science) untuk Reichsleiter Alfred Rosenberg (Beauftragten des Führers für die Überwachung der gesamten geistigen und weltanschaulichen Schulung und Erziehung der NSDAP) yang diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 1938 di Reichskanzlei di Berlin (pemberitahuannya sendiri telah diumumkan dari tanggal 7 September 1937). Dalam foto ini Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) tampak sedang memperlihatkan Urkunde (sertifikat) penghargaan kepada Rosenberg (kiri), sementara di sebelah kanan Hitler berdiri Gerdy Troost (janda arsitek Paul Troost), Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant des Führers). Selain Rosenberg, terdapat empat penerima lain yang mendapatkan penghargaan di hari yang sama: Paul Troost (secara anumerta), Wilhelm Filchner, August Bier dan Ferdinand Sauerbruch (dua yang terakhir dibagi satu sama lain). Deutscher Nationalpreis für Kunst und Wissenschaft sendiri diciptakan oleh Hitler pada tahun 1937 sebagai pengganti Hadiah Nobel (dia telah melarang warga negara Jerman untuk menerima hadiah tersebut dari tahun 1936 setelah penulis Jerman yang anti-Nazi, Carl von Ossietzky, mendapatkan Nobel Perdamaian pada tahun 1935). Total penerima penghargaan ini dari tahun 1937 s/d 1939 hanya berjumlah sembilan orang sehingga menjadikannya sebagai salah satu penghargaan terlangka di era Third Reich, lebih langka dari Deutscher Orden (German Order)!


 Upacara perayaan "Anschluss" Austria ke dalam Jerman Reich dan dibukanya "Grossdeutscher Reichstag" yang diselenggarakan tanggal 9 April 1938 di aula kota Wina. Bürgermeister der Stadt Wien (Walikota Wina) Dr.-Ing.Hermann Neubacher (tengah, membelakangi kamera) memberi sambutan kepada Adolf Hitler sambil dikelilingi oleh para pejabat tinggi Nazi. Dari kiri ke kanan: 1.Reichsminister Joseph Goebbels, 2.Reichsstatthalter Arthur Seyss-Inquart (belakang Goebbels), 3.Stellvertreter des Führers Rudolf Hess, 4.Gauleiter Josef Bürckel; 5.General der Infanterie Wilhelm List, 6.SA-Brigadeführer Thomas Kozich, 7.SS-Brigadeführer Hans Blaschke, 8.?, 9.?, 10.Reichssendeleiter Eugen Hadamowsky, 11.?, 12.Prinz August Wilhelm von Preußen, 13.SS-Gruppenführer Julius Schaub, Hitler, 14.SS-Obergruppenführer Richard Walther Darré, 15.SS-Gruppenführer Karl Wolff, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, 16.SS-Brigadeführer Ernst Kaltenbrunner, 17.SA-Obergruppenführer Wolf Heinrich Graf von Helldorf, 18.Neubacher (membelakangi kamera), 19.SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers, 20.jenderal Heer yang tidak diketahui namanya, 21.Generalleutnant (Luftwaffe) Alexander Löhr, 22.SS-Gruppenführer Wilhelm Keppler , 23.?, 24.? dan 25.? Sebagai tambahan, kepala SS-Standartenführer Dipl.-Ing. Odilo Globocnik nongol antara Von Helldorf dan Neubacher



 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) setelah kedatangannya di ibukota Austria Wina selama berlangsungnya sumpah setia para anggota NSKK baru dari Austria di depan Rathaus Wien, 9 April 1938, tak lama setelah Anschluss (penyatuan) dengan Jerman. Foto oleh Scherl. Kita ambil identifikasinya di foto bawah, dari kiri ke kanan: Perwira NSKK tak dikenal, Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), Adolf Hitler, Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Gruppenführer Josef Bürckel (Reichskommissar Gauleiter), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant des Führers), Dr. Ing. Hermann Neubacher (Bürgermeister Wien), SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef Hauptamt Ordnungspolizei), serta SA-Gruppenführer Hermann Schäfer (Leiter der Reichsautozug, RAZ)


 Para petinggi Nazi dalam acara Reichsparteitag tanggal 5-12 September 1938 di dalam gedung Luitpoldhalle (Nürnberg). Depan dari kiri ke kanan: Reichsminister Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Leiter des Einheitsverbands Deutsche Arbeitsfront), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der deutschen Polizei), SA-Stabschef Viktor Lutze, Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Gauleiter Julius Streicher (Gauleiter Franken). Di belakang kita bisa melihat para ajudan Hitler: NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (antara Lutze dan Hess), Major Rudolf Schmundt (tertutup oleh Hess), NSKK-Brigadeführer Fritz Wiedemann (tertutup oleh Hitler), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (antara Hitler dan Streicher)


 Para Reichsleiter (kecuali Von Ribbentrop) berbaris bersama dalam peringatan Münich Putsch tanggal 9 November 1938. Baris depan dari kiri ke kanan: SA-Stabschef Viktor Lutze, Dr. Reichspressechef Dr. Otto Dietrich, Reichsstatthalter Franz Xaver Ritter von Epp, Reichsminister Richard Walther Darré, Reichsjugendführer Baldur von Schirach, Oberster Parteirichter Walter Buch, Reichsorganisationsleiter Dr. Robert Ley, Reichspropagandaleiter Joseph Goebbels, SS-Gruppenführer Wilhelm Grimm, Reichsminister Joachim von Ribbentrop, dan Stabsleiter Martin Bormann. Baris depan adalah jajaran Reichsleiter yang bukan merupakan pemegang Blutorden (Buch, Bormann dan Ley nantinya dianugerahi medali ini, tapi saat foto ini diambil mereka masih belum menerimanya), sementara di belakang berbaris para Gauleiter yang sama-sama bukan penerima Blutorden. Sedikit menarik ketika dalam foto ini Goebbels si pincang tampak mengenakan sepatu boot laras tinggi (karena saya belum pernah melihatnya memakai sepatu yang sama dalam foto-foto lain). Sepatu yang menutup kaki kanannya yang pincang tampak tidak nyaman dipakai oleh sang menteri propaganda, dan dia (bersama dengan Ley) kelihatannya sedang membicarakan hal tersebut!


Acara konferensi pers di Führerbau selama berlangsungnya peristiwa "Kristallnacht" tanggal 10 November 1938. Kalau gambar orang-orang ini terlalu kecil sehingga membuat mata anda tetelo, coba klik gambarnya sehingga ngebelegedeg dan perhatikan! SS-Obersturmführer Max Wünsche (Ordonnanz-Offizier di Begleitkommando des Führers) berdiri di bawah lampu dinding di tengah, si pirang dalam seragam hitam Allgemeine-SS yang berendengan dengan Hauptmann Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"). Disini kita juga bisa melihat SS-Gruppenführer Julius Schaub (sebelah kiri Brückner memagai seragam hitam Allgemeine-SS, Persönlicher Adjutant Hitler), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (sebelah kiri Wünsche, Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), Reichsminister Dr. phil. Joseph Goebbels (keempat dari kanan, Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (kedua dar kanan, Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), dan Reichsminister Rudolf Hess (kanan, Stellvertreter des Führers). Foto oleh Hugo Jaeger (fotografer pribadi Adolf Hitler)


 Upacara penganugerahan Deutscher Nationalpreis für Kunst und Wissenschaft (The German National Prize for Arts and Science) untuk para tokoh nasional Jerman yang berprestasi dalam bidang seni dan keilmuan, yang diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 1939 di Reichskanzlei, Berlin. Yang memberikan penghargaan adalah Adolf Hitler (membelakangi kamera, Führer und Reichskanzler), yang ditemani oleh Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda) di sebelah kirinya. Sebagai penerima di hari itu adalah, dari kiri ke kanan: Profesor Ernst Heinkel (perancang pesawat), Profesor Willy Messerschmitt (bersalaman dengan Hitler, perancang pesawat), Dr. Ferdinand Porsche (perancang mobil dan tank), dan Dr. Fritz Todt (Generalinspektor für das Straßenwesen). Diantara barisan penonton di latar belakang kita bisa melihat Oberstleutnant Rudolf Schmundt (antara Goebbels dan Hitler, Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), SA-Obergruppenführer Franz Seldte (di belakang Todt, Reichsarbeitsminister), Generaloberst Erhard Milch (di belakang kepala Todt, Staatssekretär zum Reichsluftfahrtministerium), SS-Gruppenführer Paul "Pilli" Körner (antara Milch dan Seldte, Abgeordneter der NSDAP im Reichstag), dan SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (di belakang Milch, Chef der Sicherheitsdienst)


 Foto ini berasal dari seri propaganda Nazi dan memperlihatkan para petinggi Third Reich sedang menonton sebuah pertunjukan di tribun VIP Staatsoper Unter den Linden (Berlin State Opera), dalam perayaan Heldengedenktag (Hari Pahlawan) yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maret 1939. Baris pertama dari kiri ke kanan: Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), General der Flieger Hans-Jürgen Stumpff (Chef der Luftwehr), Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 1), SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (Chef der Sicherheitsdienst), Lina Mathilde von Osten (istri Heydrich), dan SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef der Ordnungspolizei). Duduk di belakang Von Bock adalah SA-Gruppenführer Hanns Oberlindober (Reichsführer der Nationsozialistischen Kriegsopferversorgung e. V.), sementara di antara Hitler dan Von Brauchitsch adalah Reichsführer-SS Heinrich Himmler


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berpidato di hadapan para "Alte Kämpfer" (Pejuang Tua) dalam Peringatan Münich Putsch yang diselenggarakan di Bürgerbräukeller tanggal 8 November 1939. Tanpa disadari oleh semua pihak yang hadir, sebuah bom telah ditanam oleh Georg Elser di podium tempat Hitler berpidato. Banyak dari pentolan NSDAP-Reichsleitung ini dipastikan tewas atau terluka kalau saja Hitler tidak secara tiba-tiba menghentikan pidatonya lebih cepat dari biasanya dan kemudian meninggalkan lokasi acara! Untuk identifikasinya, dari kiri ke kanan: Alfred Rosenberg (kiri bawah memegang mulut), Joseph Goebbels, Wilhelm Grimm (memakai seragam Heer diatas Goebbels), Dr. Wilhelm Frick, Max Amann (paling bawah kelihatan kepalanya doang), Karl Fiehler, Prof. Dr.med.vet. Friedrich Weber, Adolf Hühnlein, Hermann Kriebel, Dr. Fritz Todt, Franz Ritter von Epp, Rudolf Hess, Julius Schaub, Adolf Wagner, Martin Bormann, Wilhelm von Grolmann, Wilhelm Brückner, Heinrich Himmler, Ulrich Graf, Christian Weber, Heinrich Hoffmann, Rudolf Schmundt, Karl Wolff, Hans Pfeiffer, dan Max Wünsche


Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda) sedang melayani permintaan tandatangan para prajurit Wehrmacht. Foto ini menarik karena diambil dalam periode singkat (1939-1941) dimana Adolf Hitler mengganti seragam kebesarannya dari coklat NSDAP (dengan armband swastika) menjadi Feldgrau (abu-abu lapangan) dengan Hoheitsabzeichen (elang dan swastika) di lengan kiri. Banyak petinggi NSDAP lainnya (Goebbels, Rudolf Hess, Robert Ley, dan lain-lain) yang kemudian mengekor perubahan model seragam Hitler (seragam abu-abu dengan elang di lengan). Sebuah perintah langsung dari Hitler kemudian dikeluarkan pada musim panas tahun 1941 - berbarengan dengan dimulainya Unternehmen Barbarossa - yang melarang hal ini, alias "kembali ke awal, anak-anak!" bila memang para petinggi partai tersebut tidak bertugas di kemiliteran


 Para petinggi Nazi dan Wehrmacht menyaksikan sebuah pertunjukan opera terkenal karya Heinrich von Kleist yang berjudul "Der Prinz von Homburg" (Pangeran dari Homburg) yang dipentaskan di Grand Theatre Poznań (Teatr Wielki im. Stanisława Moniuszki w Poznaniu) dari tanggal 16 Maret 1941 s/d 23 Maret 1941. Pada saat itu gedung teater tersebut baru saja selesai direnovasi dan lakon karya Von Kleist merupakan pertunjukan pertama yang dipertontonkan disana. Duduk di baris depan dari kiri ke kanan: Tidak diketahui, Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Arthur Karl Greiser (Reichsstatthalter und Gauleiter der NSDAP im von den Deutschen besetzten Reichsgau Wartheland), dan Generalleutnant Hellmuth Bieneck (Kommandierenden General Luftgau-Kommando II di Poznań)


Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda) berbicara di hadapan para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) dari Heer yang sedang mengadakan kunjungan ke kantor sang Menteri Propaganda di Berlin pada tanggal 1 November 1942. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Günter Klappich (Chef 11.Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 60 / 16.Infanterie-Division. Ritterkreuz 31 Juli 1942), Oberleutnant Hans-Gotthard Pestke (nyempil di belakang, Chef 3.Kompanie / I.Bataillon / Grenadier-Regiment 176. Ritterkreuz 15 November 1941), Hauptmann Wilhelm Spindler (Chef 13.Kompanie / III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 98 / 1.Gebirgs-Division. Ritterkreuz 21 Desember 1940), Hauptmann Max Sachsenheimer (Kommandeur II.Bataillon / Jäger-Regiment 75 / 5.Jäger-Division. Ritterkreuz 5 April 1942), Oberleutnant Hans Guhr (Adjutant Grenadier-Regiment 513 / 294.Infanterie-Division. Ritterkreuz 10 September 1942), Oberleutnant Gerhard Möws (Chef 3.Kompanie / Kradschützen-Bataillon 22 / 2.Infanterie-Division [motorisiert]. Ritterkreuz 1 November 1942), Oberleutnant Friedrich-Wilhelm Proske (Chef 1.Kompanie / I.Bataillon / Grenadier-Regiment 84 / 102.Infanterie-Division. Ritterkreuz 12 April 1942), Oberleutnant der Reserve Wilhelm "Willi" Hümmerich (memakai kacamata, Chef 14.Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 80 / 34.Infanterie-Division. Ritterkreuz 18 Oktober 41), Oberleutnant der Reserve Richard Grünert (Chef 3.Kompanie / Kradschützen-Bataillon 7 / 7.Panzer-Division. Ritterkreuz 14 Oktober 1941), ? (tersembunyi di belakang Grünert), Oberleutnant Dr.med.vet. Klaus Hilgemann (berkumis, Chef 13.Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 422 / 126.Infanterie-Division. Ritterkreuz 18 Oktober 1942), Hauptmann Harald von Hirschfeld (Führer II.Bataillon /Gebirgsjäger-Regiment 98 / 1.Gebirgs-Division. Ritterkreuz 15 November 1941), Reichsminister Goebbels, dan Hauptmann Karl Langesee (Kommandeur II.Bataillon / Jäger-Regiment 207 / 97.Jäger-Division. Ritterkreuz 10 Agustus 1942)


Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda) berbicara di hadapan para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) dari Heer yang mengelilinginya. Mereka sedang mengadakan kunjungan ke kantor sang Menteri Propaganda di Berlin pada tanggal 1 November 1942. Perwira dengan lima buah lencana Panzervernichtungsabzeichen di lengannya adalah Oberleutnant Peter Kiesgen (Chef 1.Kompanie / I.Bataillon / Grenadier-Regiment 239 / 106.Infanterie-Division. Ritterkreuz 5 Oktober 1941), sementara di sebelah kirinya (dengan rambut poni) adalah Leutnant Erich Bachem (Vorgeschobene Beobachter [VB] IV.Abteilung / Artillerie-Regiment 262 / 262.Infanterie-Division. Ritterkreuz 6 Januari 1942). Di antara Bachem dan Kiesgen adalah Oberleutnant der Reserve Richard Grünert (Chef 3.Kompanie / Kradschützen-Bataillon 7 / 7.Panzer-Division. Ritterkreuz 14 Oktober 1941); di belakang Kiesgen adalah Oberleutnant Friedrich-Wilhelm Proske (Chef 1.Kompanie / I.Bataillon / Grenadier-Regiment 84 / 102.Infanterie-Division. Ritterkreuz 12 April 1942); orang yang membelakangi dengan dagu super mancung adalah Hauptmann Karl Langesee (Kommandeur II.Bataillon / Jäger-Regiment 207 / 97.Jäger-Division. Ritterkreuz 10 Agustus 1942); perwira yang berdiri paling kanan (di belakang Goebbels) adalah Oberleutnant Gerhard Möws (Chef 3.Kompanie / Kradschützen-Bataillon 22 / 2.Infanterie-Division [motorisiert]. Ritterkreuz 1 November 1942), sementara persis di belakangnya dengan rambut di belah dua adalah Oberleutnant Ekkehard Kylling-Schmidt (Chef 4.Kompanie / Infanterie-Regiment 26 / 30.Infanterie-Division. Ritterkreuz 20 Oktober 1941); sementara perwira botak yang mojok di belakang kiri, siapa lagi kalau bukan Hauptmann Max Sachsenheimer (Kommandeur II.Bataillon / Jäger-Regiment 75 / 5.Jäger-Division. Ritterkreuz 5 April 1942)



Para perwira dan bintara Waffen-SS dalam acara ramah tamah dengan Menteri Propaganda Joseph Goebbels tanggal 5 April 1943, sekaligus sebagai perayaan beberapa orang peraih medali setelah kemenangan dalam Pertempuran Kharkov. Foto pertama, dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hans Jüttner (Chef des SS-Führungshauptamtes), SS-Sturmbannführer Kurt Meyer (Führer SS-Aufklärungs-Abteilung 1/SS-Panzergrenadier-Division LSSAH), SS-Sturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 1/SS-Panzergrenadier-Division LSSAH), Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Sturmbannführer Hugo Kraas (Führer I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 2/SS-Panzergrenadier-Division LSSAH), SS-Hauptsturmführer Hermann Buchner (Chef 9.Kompanie/SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 1/SS-Panzergrenadier-Division Totenkopf), SS-Untersturmführer Heinz Macher (Chef 16.Kompanie (Pionier)/SS-Panzergrenadier-Regiment Deutschland/SS-Panzergrenadier-Division Das Reich), SS-Oberscharführer Hans Hirning (Granatwerfertruppführer 6.Kompanie/SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 1/SS-Panzergrenadier-Division Totenkopf), dan SS-Scharführer Egon Endell (6.Batterie/SS-Totenkopf-Artillerie-Regiment/SS-Panzergrenadier-Division Totenkopf)


 Reichsminister Joseph Goebbels (kiri) berbincang-bincang dengan Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), sementara setengah terpotong di sebelah kanan adalah General der Gebirgstruppe Ferdinand Schörner (Kommandierender General XXXX.Panzerkorps). Foto ini diambil tanggal 20 Juli 1944, hanya beberapa jam setelah upaya pembunuhan oleh Oberst Claus von Stauffenberg di Führerhauptquartier Wolfsshanze! Jodl sendiri terluka ringan dalam peristiwa tersebut


 Pada tanggal 4 Agustus 1944 di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg/Ostpreußen), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) mengumpulkan para Reichsleiter (Kepala Reich, pangkat tertinggi kedua dalam hierarki Partai Nazi setelah Führer) dan Gauleiter (Pimpinan regional Partai Nazi) yang melakukan kunjungan berjamaah menengok keadaannya sekaligus menunjukkan kekompakan dan persatuan yang masih terjalin di tubuh NSDAP. Di baris depan kita bisa melihat kepala-kepala dari Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Reichsminister Joseph Goebbels, dan Reichsleiter Dr. Robert Ley


Mayat Reichskanzler Joseph Goebbels yang terbakar hangus dipertontonkan pada pihak Sekutu. Dia mati bunuh diri bersama dengan istrinya, Magda Ritschel, pada tanggal 1 Mei 1945 di Berlin setelah terlebih dahulu membunuh kelima anak mereka dengan racun! Sehari sebelumnya (30 April), dia baru saja diangkat sebagai Reichskanzler menggantikan Hitler yang terlebih dahulu mati bunuh diri. Depresi berat karena kehilangan orang yang sangat dipujanya, Goebbels dan istrinya memutuskan untuk mengikuti jejak pemimpin mereka. Ada beberapa versi mengenai proses kematian pasangan suami-istri fanatik ini, tapi yang paling populer adalah bahwa Goebbels terlebih dahulu menembak istrinya di halaman Reichskanzlei sebelum menembak dirinya sendiri. Mayatnya kemudian dibakar oleh ajudannya, SS-Hauptsturmführer Günther Schwägermann. Sayangnya, proses pembakaran itu tidak sempurna sehingga jasad Goebbels masih bisa dikenali beberapa hari kemudian saat pihak Soviet telah menduduki kota Berlin


Sumber :
www.auctions.alexautographs.com
www.forum.axishistory.com
www.wehrmacht-awards.com

Foto Sd.Kfz.223 (Sonderkraftfahrzeug 223) Leichter Panzerspähwagen

$
0
0
 Sebuah Sd.Kfz.223 milik Aufklärungs-Abteilung 29 / 29.Infanterie-Division (mot.) di dekat Kwassuy/Smolensk, musim panas 1941. Kendaraan lapis baja ringan bertenaga mesin Horch V-8 ini dipersenjatai dengan sebuah MG 34 dan mempunyai kemampuan cross-country sampai 200km. Dalam foto ini tampak bagian kompartemennya ditutupi dengan sebuah bendera swastika besar yang berfungsi sebagai pengenal bagi pesawat-pesawat Luftwaffe di atas


Sumber :
www.instahlgewittern.com

Foto Pertempuran Smolensk (6 Juli - 5 Agustus 1941)

$
0
0

 29. Infanterie-Division (mot.) ikut berperan besar dalam merebut wilayah Smolensk dari tangan pasukan Rusia pada tanggal 17 Juli 1941. Meskipun begitu, sama seperti unit-unit lain yang berada di bawah Panzergruppe Guderian, divisi ini masih harus bertempur penuh selama tiga minggu sebelum kepungan raksasa yang mengelilingi kota strategis di Uni Soviet tersebut bisa dikatakan "telah tertutup". Pihak Jerman, yang kekurangan sumber daya manusia demi menambal setiap usaha terobosan yang dilakukan oleh musuh, pada akhirnya tak mampu menahan beribu-ribu Tentara Merah yang berhasil lolos dari kepungan. Kegagalan ini terbukti fatal di masa depan saat pasukan yang melarikan diri tersebut balik badan untuk bertempur kembali melawan pihak penyerbu


 Sebuah Sd.Kfz.223 milik Aufklärungs-Abteilung 29 / 29.Infanterie-Division (mot.) di dekat Kwassuy/Smolensk, musim panas 1941. Kendaraan lapis baja ringan bertenaga mesin Horch V-8 ini dipersenjatai dengan sebuah MG 34 dan mempunyai kemampuan cross-country sampai 200km. Dalam foto ini tampak bagian kompartemennya ditutupi dengan sebuah bendera swastika besar yang berfungsi sebagai pengenal bagi pesawat-pesawat Luftwaffe di atas


Sumber :
www.instahlgewittern.com

Foto Pertempuran Aachen (2-21 Oktober 1944)

$
0
0

Walter Model di atas Kübelwagen dalam perjalanan inspeksi pos komando Jerman di sekitar Aachen tanggal 9 Oktober 1944. Disini dia sedang mengunjungi 246. Volksgrenadier-Division (pimpinan Oberst Gerhard Wilck yang merangkap Kampfkommandant Aachen) yang bermarkas di sebuah bunker benteng pertahanan Westwall. Duduk di kursi belakang dua orang Ritterkreuzträger: SS-Hauptsturmführer Heinrich Springer (perwira staff Heeresgruppe B). Foto ini juga memperlihatkan penggunaan Zeltbahn sebagai tarnung (kamuflase) di kap mesin depan yang tidak biasa!



Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) sedang merundingkan strategi pertempuran berdasarkan peta yang dibentangkan oleh bawahannya, 9 Oktober 1944. Paling kanan adalah
Oberst Gerhard Wilck (Kommandeur 246. Volksgrenadier-Division/Kampfkommandant Aachen). Model dianggap sebagai Jenderal dengan taktik bertahan terbaik yang pernah dimiliki oleh angkatan darat Jerman, Wehrmacht!



 Para tawanan Jerman yang berasal dari Aachen digiring menuju tempat detensi sementara mereka dengan menyusuri rel kereta api, sementara kota Aachen sendiri terlihat di latar belakang. Foto ini diambil pada tanggal 15 Oktober 1944 oleh fotografer dari U.S. Signal Corps dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 31 Juli 1945






 Tawanan Wehrmacht melintasi tank Sherman saat digiring oleh seorang prajurit Amerika keluar dari kota Aachen (Jerman) menuju lokasi detensi sementara mereka di garis belakang. Tank Sherman tersebut, bersama dengan prajurit di atasnya, sedang dalam perjalanan menuju ke kota yang sebagiannya masih diduduki oleh pihak Jerman. Foto ini diambil pada tanggal 18 Oktober 1944 oleh Harry Harris dari Associated Press dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 23 Oktober 1944


 Prajurit Jerman yang ditawan dalam pertempuran di sekitar Aachen diperintahkan untuk membantu pasukan GI membawa karung-karung berisi tanah untuk ditumpuk di titik-titik pertahanan Amerika yang masih mendapat serangan artileri dari wilayah yang masih dikuasai oleh pihak Jerman. Foto ini diambil pada tanggal 19 Oktober 1944 oleh Wescott dari U.S. Signal Corps dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 21 Oktober 1944


 Corporal Alfred Thess (memakai helm) yang berasal dari Elmhurst/Illinois sedang berusaha membujuk bintara Jerman dan anakbuahnya untuk menyerah kepada pasukan Amerika. Thess, yang merupakan seorang penterjemah, ikut menemani anggota medis unitnya yang diizinkan masuk garis pertahanan Jerman untuk menjemput seorang perwira Amerika yang terluka disana. Sang Kopral memanfaatkan pertemuannya dengan unit kecil Jerman yang bertugas untuk membujuk mereka ikut kembali bersama tim medis ke wilayah yang diduduki oleh pasukan Amerika. Dari setelan prajurit Jerman yang tampak dalam foto ini yang telah siap berkemas-kemas, tampaknya usaha Thess membuahkan hasil! Foto ini sendiri diambil pada tanggal 19 Oktober 1944 di dekat Crucifix Hill, sebelah timur kota Aachen (Nordrhein-Westfalen)


  
Pengungsi sipil Jerman yang hendak keluar dari kota Aachen berhenti sejenak untuk memperhatikan barisan panjang tentara Wehrmacht yang kalah dalam pertempuran dan kini sedang menuju lokasi kamp untuk para tawanan perang, 1 November 1944. Komandan pertahanan Aachen, Oberst Gerhard Wilck, memutuskan untuk menyerah bersama dengan seluruh anakbuahnya pada tanggal 21 Oktober 1944 walaupun dengan resiko menentang perintah dari Hitler



Para tawanan Jerman dengan muka kusut menunggu dalam grup-grup kecil untuk diberangkatkan keluar dari kota Aachen (Nordrhein-Westfalen) menuju kamp tawanan perang. Sebagian dari mereka memilih untuk duduk-duduk sebentar di trotoar yang dipenuhi oleh puing-puing bekas pertempuran. Lebih dari 2.500 orang anggota garnisun pertahanan Aachen telah terbunuh atau menyerahkan diri selama berlangsungnya pertempuran sengit yang berujung pada kejatuhan kota perbatasan tersebut ke tangan pasukan Amerika dari U.S. First Army pada tanggal 21 Oktober 1944. Aachen, yang merupakan salah satu kota strategis di barat Jerman, tercatat sebagai kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Sekutu
 

 Dua orang prajurit Amerika menggiring tawanan Jerman mereka - yang merupakan awak senapan mesin - ke tempat detensi sementara sebelum dikirim ke kamp tawanan perang. Foto ini diambil di kota Aachen (Nordrhein-Westfalen) pada tanggal 26 Oktober 1944 oleh Peter J. Carroll yang merupakan fotografer dari Associated Press dan dipublikasikan keesokan harinya pada tanggal 27 Oktober 1944. Kota di perbatasan yang merupakan wilayah spa terkenal tersebut kini telah menjadi puing-puing akibat pertempuran yang berlangsung dari tanggal 2 s/d 21 Oktober 1944


 Mayat tentara Jerman tergeletak di jalanan kota Stolberg (Aachen/Rhineland), sementara berdiri di dekatnya Staff Sergeant William E. Beckett yang berasal dari Tarpon Springs, Florida. Foto ini diambil oleh E.E. Shelton dari U.S. Army Signal Corps pada tanggal 19 November 1944 dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 21 November 1944. Meskipun pertempuran memperebutkan distrik Aachen secara resmi  telah berakhir dari tanggal 21 Oktober 1944, tapi tampaknya masih ada beberapa perlawanan sporadis yang masih harus dihadapi oleh pihak Amerika


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Foto Pertempuran Kantong Falaise (12-21 Agustus 1944)

$
0
0


Foto ini diambil di Kantong Falaise (Calvados/Normandia) di bulan Agustus 1944 saat pasukan Jerman terkepung dan dibombardir habis-habisan dalam wilayah yang sempit oleh pasukan Sekutu. Diperkirakan bahwa Panzerkampfwagen V Panther naas dari I.Abteilung / Panzer-Lehr-Regiment 130 / Panzer-Lehr-Division ini terkena bom yang dilepaskan dari sebuah pesawat P-47 Thunderbolt sehingga terbakar hebat, dan kedua prajurit infanteri yang nongkrong di atasnya ikut menjadi korban dengan kondisi mengenaskan. Sebuah senapan mesin MG 42 tergeletak diantara kedua kaki salah seorang diantara mereka


Sumber :
www.picssr.com

Foto Pertempuran Monte Cassino (17 Januari - 18 Mei 1944)

$
0
0
Dua orang anggota "Grüne Teufel" (Iblis Hijau) Fallschirmjäger yang tertangkap oleh Sekutu dalam Pertempuran Monte Cassino (17 Januari - 18 Mei 1944). Wajah yang tak tersentuh pisau cukur serta ekspresi mereka menunjukkan neraka seperti apa yang telah mereka lalui. Prajurit di kiri tertangkap setelah berusaha mencuri persediaan kaleng kornet sapi yang disimpan oleh pihak Sekutu di salah satu kamp tawanan perang di dekat Cassino, sementara prajurit di kanan masih memperlihatkan muka shock setelah terkena bombardir secara terus menerus dari artileri serta pesawat-pesawat pembom ang biasa dikeluarkan sebelum dimulainya serangan darat Sekutu. Foto ini diambil pada tanggal 28 Maret 1944 dan pertama kali dipublikasikan keesokan harinya tanggal 29 Maret 1944


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com

Foto Pertempuran Cherbourg (6-30 Juni 1944)

$
0
0
Seorang prajurit Jerman keluar dari bunker persembunyian di Cherbourg dengan tangan terangkat untuk menyerahkan diri pada pasukan Amerika yang telah menunggu. Foto ini diambil pada tanggal 27 Juni 1944 oleh fotografer tak dikenal dari U.S. Signal Corps. Dari tanggal 6 s/d 30 Juni 1944 pasukan Amerika mengepung dan mengisolasi unit-unit Wehrmacht yang terperangkap di kota pelabuhan Cherbourg. Dua orang pimpinan pasukan Jerman yang bertahan disana, Generalleutnant Karl-Wilhelm von Schlieben (Kommandant Festung Cherborug) dan Konteradmiral Walter Hennecke (Kommandant Seeverteidigung Normandie), menyerahkan diri pada tanggal 26 Juni 1944. Di hari yang sama Adolf Hitler menganugerahkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada Hennecke atas jasa-jasanya yang telah membuat pelabuhan Cherbourg tidak berfungsi dengan menggunakan sistem peledakan masif dan 'menanamkan' kapal-kapal yang tenggelam di pintu masuknya. Begitu besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh anakbuah Hennecke sehingga Cherbourg baru dapat beroperasi kembali di pertengahan bulan Agustus 1944, itu pun dengan fungsi yang terbatas!


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com
www.worldwarphotos.info

Zerstörer Z25

$
0
0


Z25 merupakan bagian dari 8. Zerstörer-Flotille - yang juga biasa disebut sebagai Flotilla "Narvik" - dan berpangkalan di wilayah Kirkens (Norwegia). Kapal perusak ini digunakan dalam operasi yang kurang berhasil di sepanjang pantai Murmansk sampai dengan akhir tahun 1941 sebelum balik kembali ke Jerman. Setelah berpartisipasi dalam Unternehmen Cerberus, Z25 menjadi bagian dari "Zerstörergruppe Arktis" dan beroperasi melawan konvoy PQ 13. Pada bulan April 1942, kapal perusak Z25 dan 'Hermann Schoemann' secara bersama-sama menyerang kapal penjelajah 'Edinburgh' milik Inggris yang lumpuh, merusakkannya begitu parah sehingga harus ditenggelamkan. Pada bulan September 1942, Z25 digunakan dalam operasi penanaman ranjau laut di Laut Barents dan dipindahkan ke Prancis pada bulan Maret 1943. Kapal ini kemudian digunakan dalam operasi pengawalan di Laut Baltik sampai dengan akhir perang. Pengoperasiannya kemudian diambil-alih oleh Inggris sebelum diberikan ke Angkatan Laut Prancis pada bulan Februari 1946. Dinamai ulang menjadi 'Hoche', dia bertugas sampai dengan tanggal 2 Januari 1958. Bagian utamanya kemudian digunakan sebagai badan kapal Q102 sebelum kemudian dipreteli dan dijual sebagai besi tua.

Data Konstruksi
Dibuat: 15 Februari 1939 oleh Deschimag Bremen
Diluncurkan: 16 Maret 1940
Ditugaskan: 30 November 1940
Biaya: 13.180.000 Reichsmark

Komandan
30.11.1940 - 00.07.1941 Korvettenkapitän Heinrich Gerlach
00.07.1941 - 00.09.1941 Kapitänleutnant/Korvettenkapitän Kurt Haun
29.09.1941 - 20.08.1943 Korvettenkapitän/Fregattenkapitän Heinz Peters
21.08.1943 - 30.11.1943 Korvettenkapitän Carl-Heinz Birnbacher
01.12.1943 - 12.05.1945 Korvettenkapitän/Fregattenkapitän Alfred Gohrbrandt
12.05.1945 - 04.02.1946 Kapitänleutnant Heinz Liermann

Dimensi 
Berat (Maksimum): 3.605 ton
Panjang (Total): 127 meter
Panjang (Garis Air): 121,9 meter
Gandar: 12 meter
Draf: 4,65 meter
Awak: 320 s/d 332 orang

Senjata
Meriam 15 cm L/48 C/36 (5,9"): 4 buah (5 antara 1942-1944)
Meriam 3,7 cm L/83 C/30: 4 buah (10 sejak 1944)
Senapan Mesin 2 cm MG L/65 C/30: 5 buah (16 sejak 1942, 17 sejak 1944)
Tabung Torpedo 53,3 cm: 8 buah
Ranjau Laut: 60 buah
Peluncur Bom Kedalaman: 4 buah
Mesin
Cerobong: 2 buah
Turbin: 2 buah
Tipe: Wagner (buatan Deschimag)

Kinerja
Capaian: 70000 shp
Kecepatan: 37,5 knot (67 km/jam)
Jangkauan: 3.500 km dengan kecepatan rata-rata 19 knot


-------------------------------------------------------------------------

ALBUM FOTO

Korvettenkapitän Heinz Peters (Kommandant Z25)


1. Offizier Z25


Tiga orang perwira Z25, dari kiri ke kanan: 1 WI, Kapitänleutnant Werner Georg Kimmerling (Leitender Ingenieur Z25), dan Bordarzt




Kapitänleutnant Werner Georg Kimmerling (Leitender Ingenieur Z25)


Liburan pertama


Icke-Vogt, 23 Juni 1942 di Berlin



Matahari yang muncul di malam hari di Laut Utara


Bergen (Norwegia)


 
Perairan Kutub Utara































Sumber :
www.3reich-collector.com
www.bismarck-class.dk
www.en.wikipedia.org
www.german-navy.de

Foto Pemberontakan Warsawa (Warsaw Uprising)

$
0
0
 Kepala Staff SS-Sturmbrigade RONA, Waffen-Sturmbannführer der SS Ivan Denisovich Frolov (tengah), bersama dengan para perwira dari RONA (Russkaya Osvoboditelnaya Narodnaya Armiya, Tentara Pembebasan Nasional Rusia) selama berlangsungnya Pemberontakan Warsawa, Agustus 1944. Setidaknya tiga orang dari mereka memakai topi Kubanka khas Cossack, sementara perwira di kiri memakai seragam M1935 dengan kragenspiegel dan hoheitsabzeichen M1940. Di sebelah kanannya (kedua dari kiri) adalah perwira Schutzpolizei Jerman. Frolov sendiri memakai seragam dan kragenspiegel M1940 Jerman, tapi dilengkapi dengan schulterklappen Cossack M1943 perak bergaris merah, celana sharovary biru, dan sepatu lars. Kedua dari kanan adalah Podporuchik (Letnan) Michalczewski yang juga memakai celana biru Sharovary, sementara di paling kanan yang memakai seragam hitam Panzertruppen M1942 dengan Totenkopf kerah M1935 serta feldmütze M1943 abu-abu berasal dari unit POA/ROA (Русская освободительная армия, Russkaya osvoboditel'naya armiya). Dengan kekuatan 1.700 prajurit yang belum menikah, empat T-34, satu SU-76 dan beberapa meriam artileri, RONA menjadi salah satu unit Jerman yang ditugaskan untuk memadamkan pemberontakan Warsawa. Frolov, bersama dengan anggota ROA lainnya, nantinya didakwa atas tuduhan pengkhianatan oleh Mahkamah Militer Uni Soviet seusai perang dan digantung pada tahun 1946



Sumber :
Buku "Hitler’s Russian & Cossack Allies 1941–45" karya Nigel Thomas
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live