Quantcast
Channel: NAZI JERMAN
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live

Foto 5. SS-Panzer-Division "Wiking"

$
0
0
"Sonnenrad rune" (Roda Matahari) adalah simbol kuno Jermanik Jerman untuk menggambarkan matahari yang dipakai sebagai lambang Divisi Wiking. Ini harus dibedakan dengan Hakenkreuz, alias Swastika, yang juga merupakan simbol kuno yang menggambarkan keberuntungan serta kesejahteraan. Kata "Wiking" (Viking) sendiri, tentu saja, diambil dari nama suku bangsa pemberani yang berdiam di Eropa Utara (Skandinavia) yang menjarah Eropa Barat pada abad pertengahan. Ini sebagai penghargaan terhadap para anggota divisi yang banyak diambil dari sukarelawan Nordik yang berdiam di Norwegia, Swedia, Finlandia, serta Denmark


 
 
Acara perekrutan sukarelawan untuk SS-Regiment "Nordland" yang diselenggarakan di Hippodromen Vinderen, Oslo (Norwegia), tanggal 30 Januari 1941. Foto atas, duduk dari kiri ke kanan:Vidkun Abraham Lauritz Jonssøn Quisling (Ketua Partai Nasjonal Samling Norwegia); Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); Gauleiter Josef Antonius Heinrich Terboven (Reichskommissar fur die besetzten Norwegischen Gebiete); Generaloberst Paul Nikolaus von Falkenhorst (Oberbefehlshaber der Armee Norwegen), SS-Gruppenführer Wilhelm Rediess (HSSPF/Führer SS-Oberabschnitt "Nord"); dan General der Flieger Karl Kitzinger (Kommandierender General Luftgau Norwegen). Terboven nantinya naik ke podium untuk ngahuntu sampai bucat (foto bawah)


 
Tiga orang anggota Fernsprechkompanie "Wiking" di Satanow (Uni Soviet), bulan Juli 1941. Dari kiri ke kanan: Günther Schnick (Zugführer), Reinhard Wörner (Kompaniechef) dan Herbert Schmeißer (Zugführer). Schnick nantinya terbunuh oleh tembakan sniper tepat di kepala di Berlin bulan April 1945 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Kommandeur Stab / SS-Nachrichten-Abteilung 11 "Nordland"; Wörner menjadi O1 (Ordonnanzoffizier) Stab / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" dan Ia Erster Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) 23.SS-Freiwilligen Panzergrenadier Division "Niederlande"; sementara Schmeißer menjadi Kommandeur SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 "Wiking"


 SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer (kanan) dari SS-Nachrichten-Abteilung 5 / SS-Division "Wiking" (motorisiert) dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse dari tangan komandan batalyonnya, SS-Sturmbannführer Ernst Kemper, bulan Juli 1941. Schmeißer- dan kemungkinan juga Kemper - tidak mengenakan kragenspiegel di kerahnya karena menjaga dari incaran para sniper Rusia yang favorit menjadikan perwira Wehrmacht sebagai target mereka!


Agustus 1941: pengenalan peta para perwira SS-Division "Wiking" (motorisiert) bersama dengan komandan divisi, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (kiri). Orang yang memegang peta adalah SS-Hauptsturmführer Christian Frederik von Schalburg, Asisten Operasi Divisi asal Denmark, sementara kedua dari kanan adalah SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer dari SS-Nachrichten-Abteilung 5 / SS-Division "Wiking"


 Upacara penganugerahan Eisernes Kreuz II.Klasse untuk SS-Obersturmführer Wim Heubel dari Regiment "Westland" / SS-Division "Wiking" yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda, tanggal 11 Juni 1942, sekaligus sebagai pelepasan sukarelawan Belanda ke medan perang di Rusia. Dari kiri ke kanan: Wim Heubel (yang mengenakan seragam hitam NSB), Anton Mussert (pimpinan NSB, Nationaal-Socialistische Beweging), dan SS-Gruppenführer Hanns Albin Rauter (Höherer SS- und Polizeiführer [HSSPF] der Niederlande). Heubel adalah seorang nasional-sosialis fanatik asal Belanda mantan anggota Mussert-Garde yang kemudian menjadi salah satu sukarelawan pertama Waffen-SS



SS-Sturmbannführer Johannes-Rudolf Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Abteilung / SS-Division "Wiking") berdiri di atas kupola Befehlspanzerwagen IV bersama dengan SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment “Germania” / SS-Division “Wiking”) yang berdiri di kanan. Perhatikan bahwa tank Mühlenkamp mempunyai nomor romawi "I" meskipun saat foto ini diambil (bulan Juli 1942 oleh SS-Kriegsberichter Willi Altstadt), II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" masih belum dibentuk!



SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment “Germania” / SS-Division “Wiking”) dalam acara penganugerahan Eiserne Kreuz II.Klasse untuk para anggota yang berprestasi di bawah komandonya. Ikut mendampingi dia (dengan Ritterkreuz di leher) adalah SS-Obersturmführer Helmut Pförtner (Führer 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"). Foto di atas diambil bulan Agustus 1942 oleh SS-Kriegsberichter Willi Altstadt


SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment “Germania” / SS-Division “Wiking”) dan SS-Obersturmführer Helmut Pförtner (Führer 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"). Foto semuanya diambil oleh SS-Untersturmfürher Willi Altstadt dari 5.Zug / Kriegsberichter-Abteilung yang merupakan seorang peraih Eiserne Kreuz I.Klasse. Dia runtang-runtung bersama dengan I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania" (Kampfgruppe Dieckmann) dari sejak penyerbuan Rostov sampai dengan gerak maju di Kaukasus. Dia kemudian mulai mengabadikan batalyon Finlandia yang bertempur di dataran tinggi di barat Kaukasus


Hans-Albin Freiherr von Reitzenstein menganugerahi Eisernes Kreuz II klasse di Rusia kepada para prajurit dari SS-Aufklärungs-Abteilung 5 yang berada di bawah komandonya. Foto ini berasal dari foto album Walter Scheu, dan kita bisa melihat dengan jelas betapa para prajurit SS ini (termasuk von Reitzenstein sendiri) tidak memakai tanda pangkat dan emblem SS di kerahnya! Kenapa? Karena situasi pertempuran di medan perang Rusia yang brutal, membuat terjadinya pembunuhan terhadap tawanan perang merupakan hal yang lumrah, terutama untuk para prajurit Waffen-SS yang sangat dibenci musuhnya Tentara Merah. Untuk menghindari hal ini, maka sudah biasa untuk para pasukan SS yang bertempur di garis depan (terutama pasukan pelopor atau pengintai) untuk tidak memakai ciri-ciri ke-SS-annya!


 Acara jamuan makan para anggota 1.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzergrenadier "Wiking" di dekat Izyum, Ukraina, bulan April 1943. Yang sedang berdiri adalah SS-Hauptscharführer Paul Senghas (31 Januari 1916 - 6 November 1996) yang nantinya meraih Deutsches Kreuz in Gold (9 Juni 1943 sebagai SS-Hauptscharführer) dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (11 Desember 1944 sebagai SS-Obersturmführer der Reserve)


 Acara jamuan makan para anggota 1.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzergrenadier "Wiking" di dekat Izyum, Ukraina, bulan April 1943. Yang sedang melihat kamera adalah Kompaniechef (komandan kompi) SS-Hauptsturmführer Wolf Schneider yang nantinya meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 28 April 1944, sementara yang nyengeh di sebelah kanan adalah SS-Untersturmführer Kurt Schumacher yang nantinya meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Mei 1944 sebagai Führer 3.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" tapi kemudian gugur tanggal 20 Maret 1945 di Stuhlweißenburg (Hungaria)


 Upacara pernikahan SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer (SS-Nachrichten-Abteilung 5 / 5.SS-Panzergrenadier-Division "Wiking") yang diselenggarakan di Stuttgart bulan September 1943. Disini Herr dan Frau Schmeißer berfoto bersama dengan SS-Standartenführer Ernst Kemper yang merupakan komandan batalyon pertama Schmeißer di Divisi "Wiking". Pertemanan Schmeißer dan Kemper sendiri begitu dekat (terlihat dari Kemper yang menjadi pengiring pengantin pria dalam pernikahan Schmeißer di atas!), dan berlanjut sampai sesudah perang


 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") menjenguk SS-Obersturmführer Hans Drexel (stellvertreter Führer II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Westland" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") yang terluka di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan) sekaligus menganugerahkannya dengan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, 14 Oktober 1943. Dia mendapatkannya setelah, sebagai komandan batalyon sementara, berhasil menggagalkan serangan Rusia di Boiki tanggal 28 September 1943

Panzerkampfwagen V Panther "R02" milik SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan para Grenadier dari 131. Infanterie-Division sedang bersiap-siap untuk bertempur habis-habisan dalam usaha untuk menerobos kepungan Tentara Merah di sekitar Kovel, Ukraina, 6 April 1944. Bila anda perhatikan setidaknya salah satu di antara mereka membawa senapan mesin Sturmgewehr 44 (StG 44). 131. Infanterie-Division merupakan salah satu unit pertama Wehrmacht yang mendapat jatah senjata jenis ini. Yang lainnya di antaranya adalah: 5. Jäger-Division, 1. Skijäger-Brigade, 5. Panzer-Division, 4. Panzer-Division, dan 253. Infanterie-Division


 Sebuah Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A dari II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment "Wiking" bergerak melewati sebuah desa Rusia di musim semi 1944. Tank medium ini dibuat sebagai jawaban langsung atas ancaman T-34 Soviet dan mematahkan banyak tradisi pembuatan panzer di tipe-tipe sebelumnya. Cepat dan lincah, Panther menggabungkan perlindungan lapis baja yang tebal dengan meriam 7,5 cm KwK 42 L/70 yang mumpuni. Dengan bobot 46 ton, dia lebih berat dibandingkan dengan T-34 yang mempunyai bobot sekitar 27 ton


 Setelah berhasil lolos dari bencana Kantong Cherkassy, 5. SS-Panzer-Division "Wiking" ditarik ke Polandia untuk menjalani pemulihan sekaligus upgrade mesin perangnya dengan setidaknya delapan kompi Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A. Kemudian infiltrasi pasukan Soviet di Kovel bulan Maret 1944 memaksa Wiking untuk terjun kembali ke medan pertempuran. Disini sebuah Panther "823" melindungi pergerakan para Panzergrenadier di musim semi 1944. Tank satu ini dibalur dengan Zimmerit dan telah mendapat polesan salah satu dari pola kamuflase tiga warna yang digunakan oleh Divisi Wiking


Foto ini memperlihatkan para anggota dari 1.Zug / 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking" beserta tunggangan utama mereka, yang diambil di SS-Truppenübungsplatz Heidelager (terletak antara Dębica dan Sandomierz di Polandia), awal Mei 1944. Kapan foto ini diambil bisa diketahui karena beberapa foto lain yang diambil di waktu yang sama memperlihatkan kartu Muttertag (Hari Ibu) sedang dibagikan kepada para prajurit. Mereka sedang berlatih cara mengendalikan Panzerkampfwagen V Panther, dimana dua-duanya merupakan Ausf.A dan dilaburi cat kamuflase yang asal-asalan (hal yang tampaknya umum di kompi tersebut!). Panther di latar depan mempunyai turmnummer 611 sementara di belakangnya 615, yang menunjukkan bahwa peleton tersebut setidaknya berkekuatan lengkap pada saat foto ini diambil


 SS-Hauptsturmführer Herbert Schmeißer (SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") berbincang-bincang dengan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") di Lublin bulan April 1944 mengenai masalah komunikasi selama berlangsungnya Pertempuran Kovel


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") meninjau front depan di Kovel yang terkepung. Pada akhir bulan Februari 1944, Divisi "Wiking" mendapati diri mereka berada di wilayah antara Chelm dan Lublin di Polandia tak lama setelah selamat dari pengepungan di Cherkassy. Belum lagi beristirahat, pada tanggal 12 Maret 1944 datang kawat dari Führer yang memerintahkan Wiking untuk membantu pertahanan Jerman di wilayah Kovel (timur Polandia) yang saat itu mendapat tekanan berat dari kekuatan besar Soviet. Di waktu yang sama, di Chelm terjadi saling bantai antara etnis Ukraina dan Polandia akibat dendam lama yang meletup kembali. Pada pagi tanggal 16 Maret 1944, SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" dan "Westland" diangkut menuju Kovel menggunakan kereta api, sementara komandan divisi Herbert Otto Gille memilih untuk berangkat duluan dari Lublin menggunakan pesawat ringan Fieseler Fi 156 "Storch". Dia datang kesana sesuai rencana dan langsung mendirikan pos komando sekaligus menyusun pertahanan berlapis demi mempersiapkan diri dalam menghadapi serangan musuh. Usahanya seakan berpacu dengan waktu yang terus mendesak. Terdapat dua ribu orang yang luka-luka yang dirawat seadanya, sementara Gille sendiri ragu-ragu apakah sisa pasukannya yang berangkat menggunakan kereta api akan datang tepat pada waktunya. Unit pertama yang tiba adalah 16 Panther dari 8.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking" di bawah pimpinan SS-Obersturmführer Karl Nicolussi-Leck yang pemberani, veteran dari pertempuran di Kaukasus. Tak lama datang pula III.[schwere] Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" di bawah komando SS-Sturmbannführer Franz Hack untuk membantu penyerangan. Pada tanggal 10 April 1944 kepungan Soviet di Kovel akhirnya berhasil dipatahkan dan Divisi "Wiking" ditarik keluar untuk melakukan penyegaran


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") meninjau front depan di Kovel yang terkepung, Maret/April 1944. Fernglas (teropong) yang digunakannya bisa dibilang tidak biasa karena nampaknya buatan Prancis punya dan berasal dari peninggalan Perang Dunia Pertama (kemungkinan produksi Chevalier, Verdi, Huet, atau Jumelle), sementara SS-Obersturmführer di sebelah kanannya juga memakai teropong 10x50 yang tidak standar (seperti Carl Zeiss) meskipun buatannya lebih modern


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan SS-Sturmbannführer Franz Hack (memakai jaket kamuflase, Kommandeur III.[schwere] Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer Division "Wiking") di front depan pertempuran Kovel, Maret/April 1944. Hack adalah peraih medali-medali sebagai berikut: Eisernes Kreuz II.Klasse (20 Juni 1940) dan I.Klasse (10 Juli 1941); Deutsches Kreuz in Gold #266/11 (8 Januari 1943); Verwundetenabzeichen in Gold (5 Mei 1944); Nahkampfspange in Gold (1 Mei 1945); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #3129 (14 Mei 1944) mit Eichenlaub #844 (20 April 1945). Foto oleh SS-Kriegsberichter Alois Jarolim


 Panzerkampfwagen V Panther '613' (perhatikan angka 3 tercetak di tutup pintu belakang kubahnya!) dari 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking"terjebak di kedalaman lumpur sehingga dibutuhkan Panther lain (612) untuk menarik dan mengeluarkannya. Foto di atas memberi gambaran pada kita akan sistem pelepasan (alias knalpot) serta bentuk dongkrak yang biasa dibawa oleh Panther. Perhatikan pula ketiadaan pegangan hasil modifikasi lapangan yang digunakan untuk menahan balok kayu tetap pada tempatnya (yang menjadi ciri khas dari tank-tank milik Divisi Wiking), yang belum nongol dalam foto ini meskipun balok kayunya sendiri tampak dengan jelas terikat bersama dengan roda rantai cadangan. Kemungkinan besar kurungan/pegangan yang terbuat dari bahan metal tersebut mulai ditambahkan tak lama sebelum Wiking meninggalkan tempat latihannya di Heidelager, meskipun beberapa tank dari 8. Kompanie telah dilengkapi dengan alat semacam itu dari sejak bulan April 1944. Wilayah yang datar serta berawa-rawa dengan dibatasi oleh hutan lebat merupakan tipikal lokasi di timur Polandia (yang kini menjadi Ukraina Barat serta Belarusia)


 Tank yang sama dengan foto sebelumnya - Panther 613 dari 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking"- dalam keadaan yang lebih "enak untuk dilihat". Perhatikan bahwa nomor 3-nya telah dicat ulang tak lama sebelumnya, yang terlihat dari warnanya yang lebih terang daripada dua angka yang mendahuluinya. Kendaraan lapis baja memang cepat sekali kena kotor dan karat - bahkan pada saat pelatihan - sehingga seringkali angka dan marking, yang sebenarnya dicat putih, disangka sebagai cat kuning! Seperti tank dari Divisi Wiking lainnya, Panther di atas pun dilengkapi dengan roda 24 baut keluaran terbaru yang lebih diperkuat daripada versi sebelumnya


 Panther 613 dari 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking"sedang menjalani perawatan setelah sebelumnya disembunyikan dari mata pesawat musuh di tengah kelebatan hutan. Sekali lagi nomor 3 terlihat di bagian belakang pintu keluar kubah. Di cetakan aslinya foto ini memperlihatkan bahwa drum berukuran 200 liter (44 galon) tersebut sesungguhnya penuh berisi pelumas dengan tulisan "Schmierstoff - 200L - Feuergefährlich" tertera di atasnya


 SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") menganugerahkan Eisernes Kreuz II.Klasse kepada Waffen-Untersturmführer der SS Hando "Tou" Ruus (16 Mei 1917 - 31 Maret 1945) dari Bataillon "Narwa". Dilahirkan dengan nama Harald-Ferdinand Ruhs, dia adalah mantan anggota militer Estonia yang lebih memilih untuk kabur ke hutan daripada menjadi Tentara Merah tak lama setelah negaranya dicaplok oleh Uni Soviet. Invasi Jerman ke negara penjajahnya dijadikan kesempatan buat Ruus untuk bergabung dengan SS-Freiwilligen Panzergrenadier Bataillon Narwa. Dia bertempur dalam gagah berani dalam setiap medan laga yang dijalani oleh unitnya, termasuk ketika menjadi komandan Batalyon "Narwa" setelah semua perwira di atasnya tewas atau luka-luka! Bulan September 1944 dia tertangkap oleh musuhnya setelah batalyonnya terkepung. Nantinya dia dikirim ke Leningrad dan diberitakan dieksekusi disana pada tanggal 31 Maret 1945. Dengan pangkat terakhir Waffen-Hauptsturmführer der SS (Agustus 1944), Ruus tercatat sebagai satu-satunya sukarelawan Wehrmacht asal Estonia yang dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (30 Desember 1944)!

SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") memakai ledermantel sambil bertumpu menggunakan Wolchowstock dengan tangannya. Di sebelah kiri adalah SS-Obersturmbannführer Manfred Schönfelder, Ia Erster Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) alias Kepala Staff 5. SS-Panzer-Division "Wiking" yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Februari 1944. Schönfelder juga merupakan peraih Deutsches Kreuz in Gold (11 Juni 1942) yang didapatkannya saat masih menjadi SS-Hauptsturmführer di III.Bataillon / SS-Regiment "Germania"


Upacara penganugerahan Deutsches Kreuz in Gold untuk SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (kiri) pada tanggal 4 Juni 1944. Para perwira Wiking berkumpul dalam acara ini, dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (11./SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Obersturmbannführer Franz Hackl (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 10 "Westland"); SS-Obersturmführer Johann Velde (3./SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Sturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5); dan seorang SS-Hauptsturmführer yang tidak diketahui namanya


Demonstrasi cara melumpuhkan laras meriam tank musuh menggunakan Stielhandgranate M24. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (Chef 11.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"/5.SS-Panzer-Division "Wiking") dan SS-Obersturmführer Friedrich Hannes (Chef 12.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"/5.SS-Panzer-Division "Wiking"). Tank peraga yang digunakan adalah SU-76 (Samokhodnaya Ustanovka 76) assault gun yang mempunyai laras kaliber 76,2cm. Mahn dan Hannes adalah sama-sama peraih Deutsches Kreuz in Gold. Mahn meraihnya pada tanggal 4 Juni 1944 sementara Hannes 9 Oktober 1944. Dalam foto di atas Mahn sudah mengenakan DKiG-nya sementara Hannes belum, jadi bisa dipastikan bahwa foto ini diambil dalam periode Juni-Oktober 1944


Panther-Panther dari SS-Panzer-Regiment 5 bersiap untuk beraksi di dekat Kovel, sebuah kota strategis yang terletak di barat-laut Ukraina, tanggal 6 April 1944. Panther #R02 (kanan) adalah milik dari SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp, Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzerdivision "Wiking". Meskipun masih dalam proses pembentukan kembali setelah lolosnya mereka dari Kantong Cherkassy, unit Panther dan Panzergrenadier dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" merupakan bagian dari pasukan pembebas yang secara buru-buru dibentuk demi membebaskan kota Kovel di rawa-rawa Pripet. Pada tanggal 10 April 1944 kepungan pihak Soviet atas kota tersebut berhasil dipatahkan dan "Wiking" cepat-cepat ditarik mundur demi memenuhi jadwal pembentukan kembalinya


 Tartakow/Sokol di Sungai Bug (Rusia), bulan Juli 1944. SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") berfoto bersama dengan SS-Hauptsturmführer Herbert Schmeißer (SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") dan istrinya. Istri Schmeißer telah memenangkan sebuah kontes di majalah. Hadiahnya? sang pemenang diizinkan untuk mengunjungi suaminya di front depan!


SS-Standartenführer Johannes-Rudolf Mühlenkamp, komandan SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division "Wiking", berdiri di depan Befehlspanzer (tank komando) Panther Ausf.A setelah pertempuran di sekitar Kovel tanggal 22 Juli 1944


Kommandierender General IV. SS-Panzerkorps yang juga mantan Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking", SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten) memberikan perintah upaya penyelamatan terhadap sebuah batalyon Wehrmacht yang terkepung musuh. Dari kiri ke kanan: Asisten Ajudan tak dikenal, SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), SS-Obersturmbannführer Hans Bünning (mengenakan tropenanzug SS M43 Sahariana, Kommander SS-Panzer-Artillerie-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"); SS-Gruppenführer Gille, SS-Obersturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), dan SS-Sturmbannführer Günther Sitter (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Westland" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking")


 Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (membelakangi kamera, Kommandierender General IV. SS-Panzerkorps), perwira tak dikenal, SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"); dan SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"). Sedikit menarik ketika melihat bahwa Gille bertumpu dengan tangan kanannya menggunakan Wolchowstock, sementara Dorr mengenakan tropenanzug SS M43 Sahariana!


Foto yang diambil di bulan Agustus 1944 selama berlangsungnya pertempuran di timur Warsawa ini memperlihatkan sebuah Panzerkampfwagen V Panther Ausf. A dari 8.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking” dan sebuah kendaraan halftrack Sd.Kfz.251/1 dari III.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 9 “Germania”. Komandan 8. Kompanie, Karl Nicolussi-Leck, terlihat di cupola panzer menghadap ke kamera. Perhatikan pelk cadangan yang digantung di depan Sd.Kfz.251/1!


 Foto yang diambil tanggal 26 Oktober 1944 ini merupakan koleksi Hans Fischer dan berasal dari buku "SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp und seine Männer" karya Paul Oosterling, Hans Fischer dan Ron Erlings (halaman 372 volume 2). Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Kurt Jabs (Abteilungs-Adjutant der I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Oberscharführer Erich Bock (Zugführer di 3. Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Oberscharführer Hans Fischer (Zugführer di 3. Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), dan SS-Obersturmführer Kurt Schumacher (Kompaniechef der 3. Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking")


 Foto yang diambil oleh Ernst Baumann bulan periode 7-12 Januari 1945 ini memperlihatkan para perwira dari I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" dan I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge" berpose bersama di depan pintu Kastil Hegykastely yang berlokasi di sebuah bukit, pinggir jalan antara wilayah Many dan  Bicske, Hungaria. Baris depan, dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Werner Liebald (Chef Maschinengewehr-Kompanie/I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge") dan SS-Sturmbannführer Fritz Vogt (Kommandeur I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge"/11.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division Nordland). Baris belakang, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Ernst Kiefer (Chef 4.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge"); SS-Obersturmführer Helmut Bauer (Chef 3.Kompanie/SS-Panzer-regiment 5); SS-Obersturmführer der Reserve Willi Hein (Kommandeur I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5); SS-Obersturmbannführer Fritz Darges ("raksasa" yang berdiri di tengah, Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division "Wiking"); Panzerkommandant tak dikenal dari II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5; SS-Obersturmführer Karl-Heinz Lichte (dengan rokok terselip di bibir, Chef 5.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 5); dan SS-Obersturmführer Hans Weerts (Chef 4.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 5)

---------------------------------------------------------------------------------

SS-Obersturmbannführer Paul Kümmel (13 April 1911 - 27 Desember 1982) adalah Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" yang tidak mendapat satupun medali perang bergengsi Wehrmacht, meskipun dia notabene menjadi komandan salah satu unit yang paling sering terjun ke dalam kancah pertempuran! Dia bukanlah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, Deutsches Kreuz in Gold/Silber, bahkan Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS!

 SS-Obersturmbannführer Ernst Christian Hartvig Viffert (10 November 1893 - 1950/51) adalah perwira zeni SS yang merupakan sukarelawan dari Denmark. Dia bergabung di unit Pionier Wiking setelah dilancarkannya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman ke Uni Soviet) tahun 1941. Seusai perang, Viffert dijatuhi hukuman kerja paksa selama 25 tahun oleh pengadilan penjahat perang Soviet, dan dia meninggal karena sakit dalam kamp tawanan Stalino

---------------------------------------------------------------------------------

PROFIL MESIN PERANG

Befehlspanzerwagen V Panther Ausf. A Stab, SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking”. Hampir semua foto yang menampakkan tank satu ini memperlihatkan komandan SS-Panzer-Regiment 5, SS-Obersturmbannführer Johannes Mühlenkamp, yang sedang nongkrong di atas cupola seperti tampak dalam gambar di atas. Menariknya, Befehlspanzerwagen (tank komando) dengan turmnummer (nomor turret) R01 diketahui nyata keberadaannya dan ada setidaknya satu foto yang memperlihatkan Panther R02 dengan komandan yang berbeda di atas cupola (yang sayangnya masih belum teridentifikasi sampai saat ini). Penjelasannya adalah begini: dalam upaya meloloskan diri dari kepungan pasukan Rusia di Kovel pada musim semi 1944, Panther yang dikendarai oleh Mühlenkamp menghantam ranjau yang ditanam di luar Kovel di pagi tanggal 5 April 1944. Selama dua hari Panthernya teronggok tidak bisa diperbaiki karena ganasnya pertempuran. Kemungkinan besar Panther naas tersebut adalah R01 dan, sampai dia bisa diperbaiki, Mühlenkamp mau tidak mau menggunakan Panther R02 milik ajudannya (yang ternyata keterusan, beibeh!)


Sd.Kfz.251/7 Ausf. D, SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking”. Meskipun kendaraan tersebut umumnya digunakan oleh batalyon zeni Divisi “Wiking”, tapi Resimen Panzer ke-5 juga mempunyai beberapa kendaraan dari jenis ini pada saat foto di atas diambil, yaitu di antara pertempuran di Kovel dan Chelm di Bug bulan Juli 1944. Perhatikan bahwa dalam foto di kanan, Panther yang kelihatan di bagian kiri yang dilengkapi dengan tambahan pijakan kayu yang dipasang menopang bagian lambung adalah Panther R02 milik komandan SS-Panzer-Regiment 5, SS-Obersturmbannführer Johannes Mühlenkamp. Plat nomor kendaraan SS yang terpasang di Sd.Kfz.251/7 seperti yang ditampilkan di atas sebenarnya hanyalah sekedar ilustrasi saja karena di foto aslinya tidak kelihatan!


Bergepanther, SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking”. Dalam catatannya tentang pertempuran di sekitar Kovel akhir Maret 1944, SS-Hauptsturmführer Karl Nicolussi-Leck (Chef 8.Kompanie/II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5) menyebutkan bahwa dia mempunyai tiga buah kendaraan jenis ini yang fungsinya sebagai “bengkel berjalan” bagi Panther-Panther di kompinya yang mengalami kerusakan. Bergepanther di atas berasal dari model paling awal dan tidak dilengkapi sekop besar yang biasanya terpasang di lambung belakang. Ilustrasi di atas dibuat berdasarkan sebuah foto yang diambil di musim panas tahun 1944


 Panzerbefehlswagen IV Ausf. J, 1.Kompanie/I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking”. Meskipun dibuat berdasarkan foto yang berasal dari awal tahun 1945, sedikit kemungkinan bahwa marking dan kamuflase panzer ini berubah banyak dari pertempuran bulan Agustus dan September 1944 sebelumnya. Foto yang menampilkan Panther IV milik Divisi “Wiking” terbilang cukup langka sehingga tidak banyak yang diketahui mengenainya. Meskipun begitu, dipastikan bahwa tank-tank milik kompi ke-1, 2 dan 3 dilengkapi dengan sistem marking tiga digit seperti yang tampak dalam gambar. Bagian belakang dari panzer 111 memperlihatkan lokasi penempatan antena berjenis Sternantenne untuk set radio jarak jauh Fu 8 serta lapisan baja pelindung di lambung belakang


Sumber :
Buku "SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp und seine Männer" karya Paul Oosterling, Hans Fischer dan Ron Erlings
Buku "Tiger" karya Thomas Anderson
Buku "Viking Summer; 5.SS-Panzer-Division in Poland 1944" karya Dennis Oliver
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi Riksarkivet (Arsip Nasional Norwegia)
Foto koleksi pribadi "EKman" McGee
Foto koleksi pribadi Hans Fischer
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Morio Ishimura

DKiGträger (Peraih Deutsches Kreuz in Gold) dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking"

$
0
0
SECARA ALFABET

A
Adolph, Günther, 18.12.1944, SS-Untersturmführer, 8./SS-Pz.Gren.Rgt. 10 “Westland”
Albers, Carl, 08.01.1943, SS-Oberscharführer, 3./SS-Inf.Rgt. “Germania”
Albrecht, Heino, 30.12.1944, SS-Obersturmführer, 4./SS-Art.Rgt. 5
André, Harro, 10.07.1943, SS-Obersturmführer, 8./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”

B
Bäurle, Josef, 20.01.1943, SS-Hauptsturmführer, SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Balduff, Walter, 04.06.1944, SS-Hauptscharführer, 15./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Barten, Paul, 08.11.1943, SS-Untersturmführer, 2./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”
Barthel, Joachim, 18.12.1944, SS-Untersturmführer, 3./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Bartols, Willi, 02.01.1942, Leutnant d.R., 1./SS-Pz.Jäg.Abt. 5
Bernau, Hans-Günter, 01.11.1943, SS-Hauptsturmführer, 7./SS-Art.Rgt. 5
Bock, Erich, 08.02.1945, SS-Oberscharführer, 2./SS-Pz.Rgt. 5
Brieger, Otto, 08.02.1945, SS-Oberscharführer, 9./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Bruder, Arnold, 15.04.1945, SS-Oberscharführer, 3./SS-Pz.Rgt. 5
Bühler, Karl-Heinz, 14.03.1942, SS-Obersturmführer, 8./SS-Art.Rgt. 5
Bünning, Hans, 08.12.1942, SS-Hauptsturmführer, I./SS-Art.Rgt. 5

C
Casper, Josef, 06.07.1943, SS-Hauptscharführer, 7./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”
Cramm, Otto, 12.10.1944, SS-Obersturmführer, 8./SS-Pz.Art.Rgt. 5

D
Debus, Heinrich, 23.01.1944, SS-Untersturmführer, SS-Aufkl.Abt. 5
Diekmann, August, 28.02.1942, SS-Sturmbannführer, I./SS-Rgt. “Germania”
Dorr, Hans, 19.12.1941, SS-Obersturmführer, 1./SS-Rgt. “Germania”
Drexel, Hans, 03.08.1943, SS-Obersturmführer, 10./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”

E
Eidens, Johann, 18.12.1944, SS-Untersturmführer, II./SS-Pz.Gren.Rgt. 10

F
Faas, Eugen, 30.12.1944, SS-Hauptscharführer, 8./SS-Pz.Rgt. 5
Fecke, Dr. Werner, 30.12.1944, SS-Sturmbannführer, 1./SS-San.Abt. 5
Fietz, Alfons, 28.02.1945, SS-Hauptscharführer, 12./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Fischer, Alfred, 08.01.1943, SS-Hauptsturmführer, I./SS-Art.Rgt. 5
Fischer, Hans, 28.02.1945, SS-Oberscharführer d.R., 2./SS-Pz.Rgt. 5
Fischer, Paul, 08.02.1945, SS-Hauptsturmführer, 3./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Flügel, Hans, 08.12.1942, SS-Obersturmführer, SS-Pz.Abt. 5
Foditsch, Johann, 06.01.1944, SS-Unterscharführer, 1./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”

G
Gattinger, Kurt, 28.02.1942, SS-Hauptsturmführer, 10./SS-Art.Rgt. 5
Geiger, Anton, 27.04.1945, SS-Unterscharführer, 7./SS-Art.Rgt. 5
Gerdes, Erich, 15.04.1945, SS-Untersturmführer, II./SS-Pz.Gren.Rgt. 10
Gerres, Harald, 02.10.1943, SS-Hauptsturmführer, 6./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Gille, Herbert Otto, 28.02.1942, SS-Oberführer, SS-Art.Rgt. 5
Giwer, Hans, 08.02.1945, SS-Obersturmführer, SS-Pz.Jäg.Abt. 5
Gotthardt, Hans, 29.03.1943, SS-Hauptscharführer, 6./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Großrock, Alfred, 09.06.1943, SS-Oberscharführer, 1./SS-Pz.Rgt. 5
Gruben, Werner, 11.03.1943, SS-Untersturmführer, 3./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Gütt, Peter, 18.12.1944, SS-Untersturmführer, IV./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Gunkel, Heinrich, 02.10.1943, SS-Obersturmführer, 1./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Gutowski, Helmut, 03.08.1943, SS-Obersturmführer, 7./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”

H
Hack, Franz, 08.01.1943, SS-Hauptsturmführer, III./SS-Inf.Rgt. “Germania”
Hadeln von, Dr. phil. Hajo, 19.12.1941, SS-Hauptsturmführer, I./SS-Rgt. “Westland”
Hämel, Heinz, 11.06.1942, SS-Hauptscharführer, 5./SS-Rgt. “Germania”
Hahl, Fritz, 07.12.1944, SS-Obersturmführer, 6./SS-Pz.Gren.Rgt. 10
Hannes, Friedrich, 09.10.1944, SS-Hauptsturmführer, 12./SS-Pz.Gren.Rgt. 9
Harbort, Ernst, 04.06.1944, SS-Unterscharführer, 3./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Haus, Alfred, 29.08.1942, SS-Obersturmführer, I./SS-Inf.Rgt. “Germania”
Hauschild, Karl, 29.03.1943, SS-Obersturmführer, 8./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Heck, Heinrich, 23.01.1942, SS-Hauptscharführer, 2./SS-Aufkl.Abt. 5
Heder, Eberhardt, 11.03.1943, SS-Obersturmführer, 3./SS-Pi.Btl. 5
Hein, Willi, 30.12.1943, SS-Untersturmführer, 2./SS-Pz.Rgt. 5
Heindl, Ernst, 15.04.1945, SS-Hauptsturmführer, II./SS-Pz.Gren.Rgt. 10
Herrmann, Adolf, 08.02.1945, SS-Oberscharführer, 5./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Hess, Helmut, 03.08.1943, SS-Oberscharführer, 1./SS-Aufkl.Abt. 5
Hinz, Bruno, 17.04.1943, SS-Untersturmführer, 2./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Homolka, Franz, 01.06.1944, SS-Unterscharführer, 1./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Hopfenmüller, Heinrich, 29.03.1943, SS-Hauptscharführer, 1./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Horstmann, Heinz, 14.02.1943, SS-Obersturmführer, 7./SS-Inf.Rgt. “Westland”
Huber, Willi, 06.01.1944, SS-Hauptsturmführer, II./SS-Art.Rgt. 5
Hüppe, Hubert, 30.12.1944, SS-Sturmbannführer, SS-Pz.Nachr.Abt. 5

I
Iden, Walter, 06.07.1943, SS-Obersturmführer, 1./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”

J
Jäck, Wener, 17.12.1943, SS-Oberscharführer, 6./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Jahnke, Günter, 08.02.1945, SS-Obersturmführer, Stab/SS-Pz.Div. “Wiking”
Jauss, Karl, 18.12.1944, SS-Oberscharführer, 8./SS-Pz.Rgt. 5
Jensen, Fredrik, 07.12.1944, SS-Obersturmführer, 7./SS-Pz.Gren.Rgt. 9
Jessen, Hans-Georg, 15.12.1943, SS-Obersturmführer, I./SS-Pz.Rgt. 5
Jira, Karl, 30.12.1943, SS-Obersturmfhrer, 3./SS-Aufkl.Abt. 5
Joerchel, Wolfgang, 28.02.1942, SS-Sturmbannführer, II./SS-Rgt. “Germania”
Juchem, Hans, 19.09.1942, SS-Obersturmführer, 5./SS-Inf.Rgt. “Germania”
Jungnickel, Helmut, 22.12.1943, SS-Unterscharführer, 7./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”

K
Kammer, Kurt, 08.02.1945, SS-Hauptscharführer, 9./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Kaufmann, Hermann, 10.03.1945, SS-Obersturmführer, 1./SS-Pz.Aufkl.Abt. 5
Kempcke, Karl-Heinz, 17.11.1943, SS-Untersturmführer, I./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”
Kepplinger, Ludwig, 28.02.1942, SS-Obersturmführer, 10./SS-Rgt. “Westland”
Klein, Otto, 31.01.1944, SS-Obersturmführer, 3./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”
Klingenschmid, Lambert, 02.10.1943, SS-Oberscharführer, 6./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Klose, Willi, 27.10.1942, SS-Hauptsturmführer, 1./SS-Inf.Rgt. “Germania”
Köhle, Konrad, 30.12.1944, SS-Unterscharführer, 1./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Köller, Hans, 08.11.1943, SS-Sturmbannführer, I./SS-Pz.Rgt. 5
Kölzig, Heinzwolf, 07.12.1944, SS-Obersturmführer, SS-Pz.Gren.Rgt. 9
Körbel, Wilhelm, 19.09.1942, SS-Hauptsturmführer, 8./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Koller, Eugen, 22.11.1941, SS-Hauptscharführer, 11./SS-Rgt. “Nordland”
Kometer, Erwin, 30.12.1944, SS-Unterscharführer, 2./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Krausch, Walter, 10.03.1945, SS-Oberscharführer, 3./SS-Pz.Gren.Rgt. 10 “Westland”
Krügel, Albrecht, 10.01.1943, SS-Hauptsturmführer, 6./SS-Inf.Rgt. “Nordland”
Kruse, Fritz, 01.06.1944, SS-Hauptsturmführer, 2./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Kulesza von, Dr. Wilhelm, 18.12.1944, SS-Hauptsturmführer, I./SS-Pz.Gren.Rgt. 10 “Westland”

L
Laible, Adolf, 06.01.1945, SS-Obersturmführer, 1./SS-Flak-Abt. 5
Laug, Fritz, 13.12.1942, SS-Oberscharführer, 11./SS-Art.Rgt. 5
Lebkücher, Andreas, 06.01.1944, SS-Hauptscharführer, 1./SS-Aufkl.Abt. 5
Leisterer, Fritz, 15.12.1943, SS-Hauptscharführer, 5./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Lichte, Karl-Heinz, 07.12.1944, SS-Obersturmführer, 5./SS-Pz.Rgt. 5
Lieb, Ludwig, 11.03.1942, SS-Untersturmführer, 1./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Locker, Alois, 18.12.1944, SS-Oberscharführer, 3./SS-Pz.Gren.Rgt. 10 “Westland”
Lohmann, Hanns, 11.03.1943, SS-Hauptsturmführer, I./SS-Inf.Rgt. “Nordland”
Loibl, Josef, 28.02.1945, SS-Hauptscharführer, 2./SS-Pz.Pi.Btl. 5
Lotze, Gerhard, 24.04.1943, SS-Untersturmführer, 8./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Ludwigs, Hubert, 17.12.1943, SS-Oberscharführer, 5./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”

M
Mahn, Gerhard, 04.06.1944, SS-Untersturmführer, 11./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Marquardt, Ferdinand, 06.01.1944, SS-Oberscharführer, 1./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Martin, Josef, 10.10.1944, SS-Obersturmführer, 6./SS-Pz.Rgt. 5
Massell, Paul, 08.02.1945, SS-Obersturmbannführer, SS-Pz.Gren.Rgt. 10 “Westland”
May, Fritz, 19.09.1942, SS-Hauptsturmführer, 7./SS-Inf.Rgt. “Germania”
Meier, Rudolf, 29.03.1943, SS-Untersturmführer, 2./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Meinköhn, Hans, 15.04.1945, SS-Obersturmführer, 12./SS-Pz.Gren.Rgt. 9
Mellinghaus, Richard, 14.02.1943, SS-Obersturmführer, 7./SS-Inf.Rgt. “Nordland”
Meyer, Werner, 21.11.1943, SS-Untersturmführer, 1./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”
Mittelbacher, Leopold, 08.02.1945, SS-Obersturmführer, I./SS-Pz.Rgt. 5
Mozisch, Hans, 06.01.1945, SS-Oberscharführer, 2./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Mühlinghaus, August, 30.04.1943, SS-Obersturmführer, 11.(finn.)/SS-Inf.Rgt. “Nordland”
Müller, Wilhelm, 08.01.1943, SS-Hauptsturmführer, 5./SS-Art.Rgt. 5
Multhoff, Walter, 17.11.1943, SS-Obersturmführer, I./SS-Pz.Rgt. 5
Murthum, Hermann, 17.11.1943, SS-Hauptsturmführer, 10./SS-Art.Rgt. 5

N
Neswadba, Josef, 22.03.1945, SS-Oberscharführer, 5./SS-Pz.Gren.Rgt. 10 “Westland”
Nicolussi-Leck, Karl, 10.03.1945, SS-Obersturmführer, 8./SS-Pz.Rgt. 5
Niekamp, Heinz, 10.03.1945, SS-Obersturmführer, 2./SS-Pz.Aufkl.Abt. 5
Nimtz, Kurt, 03.08.1943, SS-Hauptscharführer, 3./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”

O
Oeck, Herbert, 10.01.1943, SS-Hauptsturmführer, 3./SS-Pz.Jäg.Abt. 5
Olin, Ola, 28.02.1945, SS-Obersturmführer, 7./SS-Pz.Rgt. 5

P
Paetsch, Otto, 24.04.1943, SS-Sturmbannführer, SS-Aufkl.Abt. 5
Pförtner, Helmut, 22.11.1941, SS-Untersturmführer, 2./SS-Rgt. “Germania”
Pianka, Artur, 09.10.1944, SS-Oberscharführer, 6./SS-Pz.Gren.Rgt. 9
Pleiner, Franz, 06.01.1945, SS-Hauptsturmführer, II./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Polewacz, Harry, 19.12.1941, SS-Sturmbannführer, I./SS-Rgt. “Nordland”
Porsch, Joachim, 14.04.1943, SS-Obersturmführer, 10.(finn.)/SS-Inf.Rgt. “Nordland”

Q

R
Ramelkamp, Herbert, 30.12.1944, SS-Obersturmführer, 2./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Richert, Walter, 08.02.1945, SS-Oberscharführer, 1./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Richter, Joachim, 17.11.1943, SS-Obersturmbannführer, SS-Art.Rgt. 5
Rosenbusch, Erich, 28.02.1942, SS-Hauptsturmführer, 9./SS-Rgt. “Nordland”
Rothofer, Franz, 05.11.1942, SS-Hauptscharführer, 7./SS-Art.Rgt. 5
Rutzen, Werner, 30.12.1944, SS-Untersturmführer, Stabs.Kp./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”

S
Scheibe, Siegfried, 14,06.1942, SS-Hauptsturmführer, 11./SS-Rgt. “Germania”
Schicker, Otto, 07.12.1944, SS-Untersturmführer, II./SS-Pz.Rgt. 5
Schlupp, Helmut, 15.04.1945, SS-Hauptsturmführer, III./SS-Pz.Gren.Rgt. 10
Schmidt, Walter, 09.04.1943, SS-Hauptsturmführer, II./SS-Pz.Gren.Rgt. “Westland”
Schmits, Heinrich, 10.10.1944, SS-Hauptscharführer, 9./SS-Pz.Gren.Rgt. 9
Schneider, Wolf, 28.04.1944, SS-Hauptsturmführer, I./SS-Pz.Rgt. 5
Schönfelder, Manfred, 11.06.1942, SS-Hauptsturmführer, III./SS-Rgt. “Germania”
Scholven, Paul, 10.03.1945, SS-Hauptsturmführer, 10./SS-Pz.Gren.Rgt. 9
Scholz von, Fritz, 22.11.1941, SS-Standartenführer, SS-Rgt. “Nordland”
Schraps, Fritz, 21.11.1943, SS-Obersturmführer, 2./SS-Pi.Btl. 5
Schreiber, Gustav, 08.01.1943, SS-Unterscharführer, 7./SS-Inf.Rgt. “Germania”
Schreier, Max, 14.03.1943, SS-Hauptscharführer, 4./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Schulze, Karl-Willi, 30.12.1944, SS-Sturmbannführer, 5. SS-Pz.Div. “Wiking”
Schumacher, Kurt, 30.12.1943, SS-Untersturmführer, 3./SS-Pz.Rgt. 5
Schust, Richard, 24.04.1943, SS-Obersturmführer, 2./SS-Aufkl.Abt. 5
Schweiß, Willi, 30.12.1943, SS-Unterscharführer, 2./SS-Pz.Rgt. 5
Senghas, Paul, 09.06.1943, SS-Hauptscharführer, 1./SS-Pz.Rgt. 5
Siewert, Gerhard, 03.08.1943, SS-Oberscharführer, 6./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”
Sigmund, Hans, 08.02.1945, SS-Oberscharführer, 11./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Spörle, Richard, 02.04.1943, SS-Obersturmführer, 1./SS-Pz.Gren.Rgt. “Nordland”
Steiner, Felix, 22.04.1942, SS-Brigadeführer u. Generalmajor d. W-SS, Kdr. SS-Div. “Wiking”
Steinert, Fritz, 08.12.1942, SS-Sturmbannführer, II./SS-Schtz.Rgt. “Westland”
Stender, Wulf, 19.12.1942, SS-Oberscharführer, 11./SS-Inf.Rgt. “Germania”
Stichnoth, Erich, 10.03.1945, SS-Obersturmführer, Stabs.Kp./SS-Pz.Aufkl.Abt. 5
Stoffers, Arnold, 15.12.1941, SS-Hauptsturmführer, II./SS-Rgt. “Nordland”
Stürzenbaum, Wilhelm, 08.02.1945, SS-Hauptsturmführer, I./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Styr, Josef, 28.02.1945, SS-Oberscharführer, 10./SS-Pz.Gren.Rgt. 9 “Germania”
Süchting, Rudolf, 04.06.1944, SS-Unterscharführer, 7./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Swatosch, Kurt, 09.10.1944, SS-Unterscharführer, 6./SS-Pz.Rgt. 5

T
Theismann, Günter, 09.10.1944, SS-Oberscharführer, 7./SS-Pz.Gren.Rgt. 9
Thon, Dr. Hans, 30.12.1944, SS-Sturmbannführer, SS-San.Abt. 5

U

V
Velde, Johann, 21.11.1943, SS-Obersturmführer, 3./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”

W
Wagner, Jürgen, 08.12.1942, SS-Standartenführer, SS-Inf.Rgt. “Germania”
Wagner, Willi, 29.03.1943, SS-Hauptsturmführer, 2./SS-Inf.Rgt. “Nordland”
Walther, Kurt, 15.12.1941, SS-Hauptsturmführer, 7./SS-Rgt. “Germania”
Wannhöfer, Günter, 11.03.1943, SS-Obersturmführer, 1./SS-Pi.Btl. 5
Weber, Werner, 06.01.1945, SS-Unterscharführer, 5./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Weck, Julius, 04.06.1944, SS-Obersturmführer, SS-Pz.Pi.Btl. 5
Weerts, Hans, 08.02.1945, SS-Obersturmführer, 4./SS-Pz.Rgt. 5
Weißschuh, Gottlieb, 09.06.1943, SS-Oberscharführer, 2./SS-Pz.Rgt. 5
Westphal, Werner, 30.12.1944, SS-Hauptsturmführer, 5. SS-Pz.Div. “Wiking”
Wittich, Oskar, 01.06.1944, SS-Sturmbannführer, IV./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Wolf, Fritz, 18.12.1944, SS-Obersturmführer, Stab/SS-Pz.Rgt. 5
Wolf, Johann, 18.12.1944, SS-Oberscharführer, 7./SS-Pz.Rgt. 5
Wolf, Ludwig, 01.06.1944, SS-Obersturmführer, 8./SS-Pz.Art.Rgt. 5
Wolters, Hermann, 17.11.1943, SS-Untersturmführer, 1./SS-Pz.Gren.Rgt. “Germania”

X

Y

Z
Zäh, Friedrich, 21.11.1943, SS-Obersturmführer, 9./SS-Art.Rgt. 5

-----------------------------------------------------------------------

SECARA KRONOLOGIS

 SS-Obersturmbannführer Dr.phil. Hans-Joachim "Hajo" Heinrich Freiherr von Hadeln (6 Maret 1910 - 12 Januari 1943) adalah mantan ajudan Reichsführer-SS Heinrich Himmler yang kemudian menjadi perwira Divisi Wiking. Dia meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 19 Desember 1941 sebagai SS-Sturmbannführer dan Kommandeur I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Westland"/SS-Division (mot.) "Wiking". Hadeln terbunuh oleh tembakan sniper Rusia saat sedang melakukan inspeksi di front di dekat Orlowsky/Orlowskaja (Rostov), dan kemudian dikuburkan di Uspenskaja. Ikut tewas bersamanya di hari yang sama (oleh sniper yang sama!) SS-Obersturmbannführer Harry Polewacz (Kommandeur III.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment "Nordland"/SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"). Foto di atas dibuat tahun 1942 oleh fotografer Kurt Alber


 SS-Untersturmführer Paul Barten (depan) bersama dengan seorang SS-Unterscharführer dari 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" bersantai sambil merokok di lubang pertahanan mereka, musim semi 1944. Medali Eisernes Kreuz I.Klasse tampak bercahaya di seragam yang dipakai oleh Barten, sementara tercantol di sebelahnya adalah Infanterie-Sturmabzeichen. Barten (9 September 1911 - Mei 1945) adalah seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold yang didapatkannya pada tanggal 8 November 1943 (dalam foto ini tidak terlihat karena berada di sisi seragam yang satunya lagi). Pangkat terakhirnya adalah SS-Obersturmführer. Perlu diketahui bahwa pada saat foto ini diambil, Divisi Wiking sedang bertempur dengan sengit melawan pasukan Rusia di wilayah Kovel


 SS-Sturmbannführer Hans Köller (11 September 1912 - 17 Februari 1944) meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 8 November 1943 sebagai Kommandeur I.Abteilung/SS-Panzer-regiment 5/5.SS-Panzer-Division "Wiking"/III.Panzer-Korps/8.Armee/Heeresgruppe Süd. Medali-medali lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II. Klasse (14 November 1939), Eisernes Kreuz I. Klasse (14 Agustus 1940), dan Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (20 April 1942)



SS-Sturmbannführer Herbert Schmeißer adalah salah satu anggota pertama unit Fernsprechkompanie / Nachrichtensturmbann / SS-Verfügungstruppe di Berlin-Adlershof dari bulan Februari 1935. Schmeißer lalu menjadi perwira sandi di SS-Nachrichten-Abteilung 5 "Wiking" dari tahun 1940 sampai akhir perang. Dia mendapatkan Eisernes Kreuz I.Klasse bulan Oktober 1941 atas keberanian yang ditunjukkannya saat menyeberangi sungai Dniepr bulan sebelumnya. Dia sempat mengkomandani kompi radio dan kabel sebelum ditunjuk sebagai komandan SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 "Wiking" pertengahan tahun 1944. Medali tertinggi yang diraihnya adalah Deutsches Kreuz in Gold yang didapatkannya tanggal 1 Mei 1945 sebagai SS-Hauptsturmführer


Sumber :
Buku "SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp und seine Männer" karya Paul Oosterling, Hans Fischer dan Ron Erlings
Buku "Tiger" karya Thomas Anderson
Buku "Viking Summer; 5.SS-Panzer-Division in Poland 1944" karya Dennis Oliver
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi Riksarkivet (Arsip Nasional Norwegia)
Foto koleksi pribadi "EKman" McGee
Foto koleksi pribadi Hans Fischer
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Morio Ishimura
www.5sswiking.tumblr.com
www.axishistory.com
www.commons.wikimedia.org
www.ditt.almanet.dk
www.feldgrau.com
www.flickr.com
www.forum.axishistory.com
www.gahetna.nl
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.kriegsberichter-archive.com
www.reibert.info
www.mundosgm.com
www.stabswache-de-euros.blogspot.com
www.wehrmacht-awards.com

Foto Sepeda Motor DKW (Dampf-Kraft-Wagen)

$
0
0
Para anggota Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division saat gerak maju di Baranovichi (Belarusia) tahun 1941 saat berlangsungnya Unternehmen Barbarossa. Dari kiri ke kanan: Spieß Klepzig (I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), Oberleutnant Hans-Detloff von Cossel (Führer 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), dan Leutnant der Reserve Gerhard Georgi (I.Abteilung / Panzer-Regiment 35). Cossel menunggang sebuah sepeda motor dari jenis DKW NZ350, sementara di belakangnya adalah Panzerkampfwagen III "232"


Sumber :
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
www.panzerregiment35.blogspot.com

Foto Heinz Bär

$
0
0

 
Oberstleutnant Oskar-Heinz (Heinrich) "Pritzl" Bär (23 Mei 1913 - 28 April 1957) adalah jagoan udara Luftwaffe yang berhasil menembak jatuh 220 pesawat musuh dalam lebih dari 1000 misi tempur.  Dengan total 220 kemenangan udara, Heinz “Pritzl” Bär berada di urutan ke-8 pilot dengan skor terbesar sepanjang sejarah (tujuh pilot di atasnya semuanya merupakan pilot Luftwaffe!). Selain itu, dengan 16 kemenangan menggunakan Me 262, dia berada di urutan ke-3 pilot jet dengan skor terbesar dalam Perang Dunia II. Perlu diketahui bahwa Bär sangat beruntung, dimana dalam semua misi yang pernah dijalaninya, dia sendiri ditembak jatuh oleh musuhnya sebanyak 18 kali! Keberuntungan Bär berakhir saat dia terbunuh dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang ringan di Braunschweig, Jerman, tanggal 28 April 1957


 Heinz Bär dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya tanggal 2 Juli 1941 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 1.Staffel / Jagdgeschwader 51 (JG 51) "Mölders". Medali tersebut didapatkannya setelah dia berhasil mencetak 27 kemenangan di udara


 1 Agustus 1941 : upacara kenaikan pangkat dari Leutnant menjadi Oberleutnant untuk Heinz Bär (Flugzeugführer di 1.Staffel / Jagdgeschwader 51). Dia adalah jagoan udara Luftwaffe yang telah mencetak puluhan kemenangan udara dan telah mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes atas prestasinya tersebut satu bulan sebelumnya (2 Juli 1941)



 Oberleutnant Heinz Bär (Flugzeugführer di 1.Staffel / Jagdgeschwader 51) dalam foto dari tahun 1941. Di tahun itu unitnya, JG 51, berpartisipasi dalam Unternehmen Barbarossa (penyerbuan ke Rusia) sebagai bagian dari II. Fliegerkorps dan beroperasi di front wilayah tengah. Bär mengklaim lima kemenangan udara tanggal 30 Juni 1941 sehingga membuat total skornya menjadi 22. Pada hari ini pula pilot-pilot JG 51 "mengamuk" dengan menembak jatuh 113 pesawat musuh, termasuk di antaranya adalah kemenangan ke-1000 JG 51 sehingga menjadi unit Luftwaffe pertama yang meraihnya! Selain itu, Geschwaderkommodore Oberst Werner Mölders mencatat kemenangan ke-82 sehingga secara resmi melampaui pencapaian 80 kemenangan milik Manfred von Richthofen, jagoan udara dengan pencapaian terbanyak dalam Perang Dunia Pertama!


 Heinz Bär dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #31 yang didapatkannya tanggal 14 Agustus 1941 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 1.Staffel / Jagdgeschwader 51 (JG 51) "Mölders". Medali tersebut didapatkannya setelah dia berhasil mencetak 60 kemenangan di udara


 
Heinz Bär dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter #7 yang didapatkannya tanggal 16 Februari 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 1.Staffel / Jagdgeschwader 51 (JG 51) "Mölders". Medali tersebut didapatkannya setelah dia berhasil mencetak 90 kemenangan di udara. Tiga kali dia direkomendasikan oleh unitnya untuk mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub Schwerter und Brillanten, dan tiga kali pula rekomendasi tersebut ditolak oleh Reichsmarschall Hermann Göring, padahal setelah penganugerahan medalinya yang terakhir tersebut Bär masih "mengamuk" dan menembak jatuh tambahan 130 pesawat lagi!



 
Empat orang pilot jagoan dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 51 (JG 51) "Mölders" yang juga adalah Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz), difoto di musim semi 1942. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Heinrich "Gaudi" Krafft (Gruppenkommandeur I./JG 51. RK 18 Maret 1942; total 78 kemenangan; KIA 14 Desember 1942), Hauptmann Heinz "Pritzl" Bär (Staffelkapitän 1./JG 51. RK 2 Juli 1941, EL 14 Agustus 1941, SW 16 Februari 1942; total 222 kemenangan), Leutnant Erwin Fleig (Staffelkapitän 2./JG 51. RK 12 Agustus 1941; total 66 kemenangan; ditawan 29 Mei 1942 setelah bail-out seusai dogfight melawan MiG 3 Rusia), serta Oberfeldwebel Heinrich "Tubby" Höfemeier (Flugzeugführer di 1./JG 51. RK 5 April 1942; total 96 kemenangan; KIA 7 Agustus 1943)



Empat orang pilot jagoan dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 51 (JG 51) "Mölders" yang juga adalah Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz), difoto di musim semi 1942. Dari kiri ke kanan: Oberfeldwebel Heinrich "Tubby" Höfemeier (Flugzeugführer di 1./JG 51. RK 5 April 1942; total 96 kemenangan; KIA 7 Agustus 1943), Leutnant Erwin Fleig (Staffelkapitän 2./JG 51. RK 12 Agustus 1941; total 66 kemenangan; ditawan 29 Mei 1942 setelah bail-out seusai dogfight melawan MiG 3 Rusia), Hauptmann Heinz "Pritzl" Bär (Staffelkapitän 1./JG 51. RK 2 Juli 1941, EL 14 Agustus 1941, SW 16 Februari 1942; total 222 kemenangan), dan Hauptmann Heinrich "Gaudi" Krafft (Gruppenkommandeur I./JG 51. RK 18 Maret 1942; total 78 kemenangan; KIA 14 Desember 1942)


Hauptmann Heinz Bär (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 77) dan pesawat Messerschmitt Bf109F dengan 103 baris kemenangan di ekornya (tulisan "100" tambah tiga buah Abschußbalken) yang difoto tanggal 10 Mei 1942. Kalau anda mengira bahwa ini pesawat punya dia, maka anda salah! saat itu Bär baru mempunyai 91 kemenangan, dan kemungkinan ini adalah pesawat punya Herbert Ihlefeld, komandan I/JG 77 yang di saat itu menyerahkan tongkat komando kepada Bär


Dua orang pilot andalan dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 77  (JG 77) "Herz As" di teater Mediterania, pertengahan tahun 1942. Dari kiri ke kanan: Leutnant Armin Köhler (Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 77) dan Hauptmann Heinz Bär (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 77). Köhler (31 Maret 1912 - 30 Agustus 2000) nantinya meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 7 Februari 1945 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 77. Jumlah kemenangannya berada di angka 69


 Jagoan Luftwaffe Jerman Hauptmann Heinz Bär (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 77) bersama dengan staff Gruppe-nya di Comiso, Italia, bulan Juli 1942. Messerschmitt Me 109F-4 di sebelah kiri memperlihatkan baris kemenangan dan karangan bunga Eichenlaub mengelilingi angka "40" di sayap ekornya. Bär sendiri telah mengemas 100+ kemenangan pada saat itu dan akan mengakhiri perang dengan skor 220 fliegerabschüsse




 
 
 
Pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 ((+ (werknummer 13376) milik Stab I.Gruppe / Jagdgeschwader 77 yang dipiloti oleh Gruppenkommandeur Hauptmann Heinz Bär, difoto di Sisilia bulan Juli 1942. Berhubung prestasi pemiliknya yang "mempesona", maka pesawat ini kerap dijadikan latar belakang saat berfoto oleh para anggota unit atau tamu yang berkunjung. Bagian favorit untuk berpose adalah sayap ekor karena memperlihatkan Abschußbalken (baris kemenangan) yang telah diraih oleh Bär sejauh ini. Angka "100" dalam karangan daun ek serta jumlah baris 13 menunjukkan bahwa jumlah kemenangannya bertengger di angka 113, sementara medali Schwerter di bawah karangan daun ek menunjukkan bahwa pemiliknya adalah Schwerternträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter)


 Hauptmann Heinz Bär (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 77) berfoto bersama seekor anak singa di atas pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 yang juga memajang gambar singa melompat sebagai lambangnya. Anak singa tersebut merupakan persembahan dari kebun binatang Leipzig untuk para anggota I./JG 77 saat mereka singgah ke kota yang berada di Freistaat Sachsen tersebut. Foto diambil di lapangan udara Comiso, Sisilia, tahun 1942


 
Dari kiri ke kanan: Hauptmann Heinz Bär (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 77), perwira Luftwaffe tidak dikenal, Leutnant Armin köhler (Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 77), dan Major Joachim Müncheberg (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 77). Foto diambil di Tunisia awal tahun 1943. Beberapa minggu kemudian Müncheberg gugur dalam pertempuran udara di atas Zanouch/Gafsa, 23 Maret 1943



 
  
Major Heinz Bär (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 77) di Fatnassa, tunisia, bulan April 1943. Di wilayah udara sekitar Tunisia dan Mediterania Bär telah menambah jumlah kemenangan udaranya menjadi 179, tapi kondisi di medan pertempuran dimana Bär berada di pihak yang kalah dan menghadapi musuh yang selalu berlipat-lipat ganda kekuatannya membuat mental sang pilot jagoan menjadi down serta lelah luar-dalam. Setelah beradu argumen dengan komandan baru JG 77 Oberst Johannes Steinhoff serta Hermann Göring, pada pertengahan tahun 1943 Bär dipindahkan ke Prancis sekaligus dimutasi dari Gruppenkommandeur menjadi hanya Staffelkapitän dengan alasan "menunjukkan sikap pengecut di hadapan musuh"!


Major Heinz Bär (Flugzeugführer di 6.Staffel / Jagdgeschwader 1) meninjau korbannya yang ke-184, sebuah Boeing B-17 F"Miss Ouachita" dari 91st Bomb Group, tanggal 21 Februari 1944. Bär mengenakan pakaian favoritnya: jaket kulit penerbang Amerika. Yang berdiri di sebelahnya adalah wingmannya, Oberfeldwebel Leo Schuhmacher yang juga merupakan seorang jagoan udara dengan 23 kemenangan. Lokasinya adalah di perbatasan Jerman dengan Belanda. Foto oleh Kriegsberichter Rothkopf dari PK (Propaganda-Kompanie) Luftflotte 4


 Hampir segala sesuatu tentang Heinz Bär bisa dibilang "luar biasa". Salah satunya adalah kebiasaannya mengenakan jaket terbang kulit A-2 Amerika "pinjaman" yang menjadi favoritnya, dimulai dari bulan Februari 1944. Jaket tersebut mendapat penambahan schulterklappen (tanda pangkat bahu) kuning dengan jalinan perak yang memperlihatkan pangkat Mayor yang disandangnya, serta di bagian depan tercantol medali Eisernes Kreuz I.Klasse yang didapatkannya tanggal 6 Juli 1940 dalam Pertempuran Britania.. dan semua itu bisa dibilang melanggar peraturan utama Luftwaffe dalam hal berpakaian! Belum lagi pilihannya untuk selalu menerbangkan pesawat cadangan skuadronnya dari tahun 1939! Perlu diketahui bahwa dari jumlah 12 buah pesawat dalam satu Staffel (Skuadron), selalu terdapat tambahan satu pesawat sebagai cadangan darurat untuk berjaga-jaga manakala ada pesawat yang rusak atau hilang. Tapi karena Bär secara kebetulan menembak jatuh pesawat musuh pertamanya saat menggunakan pesawat "Weisse 13", maka dari sejak saat itu dia memutuskan bahwa angka 13 adalah angka keberuntungannya!


 Major Heinz Bär (Staffelkapitän 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 1) berbicara dengan rekan sejawatnya dengan latar belakang sebuah pesawat Focke-wulf Fw 190 A-8 "Rote 13" yang merupakan tunggangan dari Bär sendiri. Foto diambil tahun 1944

 Major Heinz Bär (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 1) berdiri di atas pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 yang sedang terparkir di landasan udara sekaligus markas II.Gruppe / Jagdgeschwader 1 (JG 1), musim semi 1944. Bär menjadi komandan Gruppe-nya setelah komandan sebelumnya, Hauptmann Hermann Segatz, gugur dalam pertempuran udara tanggal 8 Maret 1944


 Oberstleutnant Heinz Bär dan pesawat Messerschmitt Me 262 "Rote 13" (werknummer 110559). Pada bulan Februari 1945 dia didapuk menjadi Gruppenkommandeur III.Gruppe / Ergänzungs-Jagdgeschwader 2 (EJG 2) yang dilengkapi dengan pesawat-pesawat jet Messerschmitt Me 262. Di unit dan tunggangan barunya tersebut Bär berhasil menembak jatuh 13 pesawat musuh (sebagian besar adalah pesawat pembom kelas berat semacam B-17 dan B-24) sehingga mengerek skor kemenangannya menjadi 217

----------------------------------------------------------------


Messerschmitt Bf 109 F-4 ((+ (werknummer 13376) milik Stab I.Gruppe / Jagdgeschwader 77 (JG 77) yang dpiloti oleh Gruppenkommandeur Hauptmann Heinz Bär di atas udara Krimea (Rusia) bulan Mei 1942. Ekornya menunjukkan jumlah kemenangan 103 buah, yang diraihnya tanggal 19 Mei 1942 dimana Bär menembak jatuh tidak kurang dari lima pesawat Soviet! Di hari yang sama General der Jagdflieger Adolf Galland melakukan inspeksi ke I./JG 77, yang bersamaan waktunya dengan kemenangan ke-2000 yang diraih oleh JG 77. Pencapaian Bär ini membuat namanya disebutkan dalam Wehrmachtbericht untuk kedua kalinya dalam edisi 20 Mei 1942


Messerschmitt Bf 109 F-4 ((+ (werknummer 13376) milik Stab I.Gruppe / Jagdgeschwader 77 (JG 77) yang dpiloti oleh Gruppenkommandeur Hauptmann Heinz Bär di atas udara Comiso (Italia) bulan Agustus 1942. Cat kamuflasenya terdiri dari RLM 74/75/76 sementara di bagian baling-baling adalah RLM 70. Chevron hitam-putih terdapat di bagian mesin. Perhatikan 13 baris putih dengan bintang merah di atasnya di bagian ekor yang merupakan tambahan dari jumlah kemenangan bersimbolkan angka "100"


 Focke-Wulf Fw 190 A-7 "Gelbe 12" yang diterbangkan oleh Major Heinz Bär (Staffelkapitän 6.Staffel / Jagdgeschwader 1) tanggal 21 Februari 1944. Di hari itu dia menembak jatuh tiga buah pesawat USAAF (sebuah Boeing B-17 "Flying Fortress" dan dua buah North American P-51 "Mustang"). Bär nantinya akan menembak jatuh tujuh P-51 lainnya, termasuk empat yang menjadi korban Messerschmitt Me 262 yang dipilotinya. Skor ini terbilang sedikit dibandingkan dengan total 220 pesawat yang telah ditembak jatuhnya. Penyebabnya seperti yang diutarakan oleh Bär sendiri: "P-51 mungkin adalah pesawat tersulit yang kuhadapi dari seluruh pesawat Sekutu. Mustang mempunyai kecepatan, manuver, serta sulit diidentifikasi karena bentuknya yang mirip dengan Me 109 saat sedang berada di udara... Bila dia mempunyai keuntungan taktis, maka besar kemungkinan dia akan menang dalam setiap pertempuran.."


Sumber :
Buku “Luftwaffe Fighter Aircraft in Profile” oleh Christer Bergström dan Claes Sundin
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

Upacara Promosi Kenaikan Pangkat Wehrmacht

$
0
0
 1 Agustus 1941 : upacara kenaikan pangkat dari Leutnant menjadi Oberleutnant untuk Heinz Bär (Flugzeugführer di 1.Staffel / Jagdgeschwader 51). Dia adalah jagoan udara Luftwaffe yang telah mencetak puluhan kemenangan udara dan telah mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes atas prestasinya tersebut satu bulan sebelumnya (2 Juli 1941)

 
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan Hauptmann Theodor Schulz (Kommandeur II.Bataillon / Jäger-Regiment 75 / 5.Jäger-Division) dipromosikan menjadi Major oleh Generalleutnant Friedrich Sixt (Kommandeur 5. Jäger-Division) tanggal 17 September 1944. Dari kiri ke kanan: Sixt, Major Dieter Keller (IIa Personalverwaltung 5. Jäger-Division) dan Hauptmann Schulz. Dalam foto ini kita bisa dengan jelas melihat Ehrenblattspange des Heeres (lingkaran merah) yang didapatkan Schulz tanggal 17 Februari 1944, sementara Deutsches Kreuz in Gold di dada kanan yang didapatkannya tanggal 3 Oktober 1942 tidak terlihat dalam foto ini

Sumber :

Foto Pemburu dan Korbannya

$
0
0
PESAWAT

Leutnant Hans-Joachim Marseille (Flugzeugführer 3./JG 27) dengan bangga berpose bersama salah satu pesawat Sekutu yang ditembak jatuhnya, sebuah Hurricane MK IIB berbaling-baling kayu dari Skuadron RAF no. 274, bulan Februari 1942. Dia juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama salah seorang warga Arab lokal. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Oppitz dari KBK Lw 7 dan pertama kali dipublikasikan tanggal 31 Maret 1942


Major Heinz Bär (Flugzeugführer di 6.Staffel / Jagdgeschwader 1) meninjau korbannya yang ke-184, sebuah Boeing B-17 F"Miss Ouachita" dari 91st Bomb Group, tanggal 21 Februari 1944. Bär mengenakan pakaian favoritnya: jaket kulit penerbang Amerika. Yang berdiri di sebelahnya adalah wingmannya, Oberfeldwebel Leo Schuhmacher yang juga merupakan seorang jagoan udara dengan 23 kemenangan. Lokasinya adalah di perbatasan Jerman dengan Belanda. Foto oleh Kriegsberichter Rothkopf dari PK (Propaganda-Kompanie) Luftflotte 4



Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.en.wikipedia.org

Foto Ergänzungs-Jagdgeschwader 2 (EJG 2)

$
0
0
 Oberstleutnant Heinz Bär dan pesawat Messerschmitt Me 262 "Rote 13" (werknummer 110559). Pada bulan Februari 1945 dia didapuk menjadi Gruppenkommandeur III.Gruppe / Ergänzungs-Jagdgeschwader 2 (EJG 2) yang dilengkapi dengan pesawat-pesawat jet Messerschmitt Me 262. Di unit dan tunggangan barunya tersebut Bär berhasil menembak jatuh 13 pesawat musuh (sebagian besar adalah pesawat pembom kelas berat semacam B-17 dan B-24) sehingga mengerek skor kemenangannya menjadi 217


Sumber :
www.britmodeller.com

Koleksi Karya Seni dari Don Troiani

$
0
0
"The Fourth Alabama"
Brigadier General Barnard Elliott Bee, Jr dari pihak Selatan memberi semangat pada 4th Alabama Regiment untuk maju ke medan pertempuran dalam Pertempuran Pertama Bull Run tanggal 12 Juli 1861. Dalam pertempuran ini pula Jenderal Bee terluka parah dan meninggal 10 hari kemudian (22 Juli 1861). Dia tercatat sebagai salah satu jenderal pertama yang gugur dalam Perang Saudara Amerika (1861-1865)


 "Lone Star"
1st Texas yang merupakan bagian dari Texas Brigade pimpinan Brigadier General John Bell Hood dari pihak Selatan menyerbu membabi-buta melewati ladang jagung di Antietam tanggal 17 September 1862. Mereka hampir gila karena belum merasakan sarapan selama berhari-hari sehingga ketika akhirnya bertemu dengan Iron Brigade dari pihak Utara, mereka merangsek terus tanpa mempedulikan bahwa musuh telah menunggu mereka dari kiri dan depan. Gabungan tembakan senapan dan artileri memaksa brigade orang-orang Texas yang terkenal pemberani itu untuk mundur meninggalkan bendera unit mereka serta 8 pembawa bendera dan 186 (dari 226 prajurit) yang menjadi korban! Jumlah yang mencapai 82,2% dari total kekuatan pasukan ini tercatat sebagai persentase tertinggi yang dialami oleh unit Konfederasi dalam Perang Saudara Amerika (1861-1865)


 "Rock of Erin"
Lukisan ini memperlihatkan pertahanan penuh determinasi yang dipertontonkan oleh 69th Pennsylvania Volunteer Infantry dari pihak Utara saat menghadapi serangan Lieutenant-General James Longstreet dari pihak Selatan ke wilayah tengah Cemetery Ridge di hari terakhir Pertempuran Gettysburg tanggal 3 Juli 1863. Serangan yang terkenal itu biasa dinamakan sebagai "Pickett's Charge" yang diambil dari nama jenderal kavaleri Selatan yang memimpin serangan, Major-General George Edward Pickett


 "Patrick Cleburne"
Major-General Patrick Ronayne Cleburne dari pihak Selatan memimpin divisinya dalam serangan terhadap benteng pertahanan yang dibangun oleh Army of Ohio (pihak Utara) di sekeliling Franklin, Nashville (Tennessee), tanggal 30 November 1864. Di saat-saat terakhir sebelum serbuan tersebut, Cleburne sempat berkata pada koleganya Brigadier General Daniel Chevilette Govan: "Well, Govan... bila kita harus mati, maka kita harus mati seperti seorang lelaki!" Cleburne akhirnya terbunuh dalam serangan tersebut oleh peluru yang merobek dadanya setelah sebelumnya sempat berganti kuda dua kali dan berada di baris terdepan serangan


Sumber :
www.facebook.com
www.firstbullrun.co.uk

Album Foto Panzergrenadier-Division "Großdeutschland"

$
0
0
Simbol Divisi "Großdeutschland" yang berupa huruf GD dalam panji. Divisi ini merupakan unit tempur Wehrmacht elite dalam Perang Dunia II yang bertempur di Front Timur. Großdeutschland dianggap sebagai unit terbaik dari Heer (Angkatan Darat Jerman) sehingga selalu mendapat prioritas utama dalam masalah pasokan perlengkapan perang, mendapatkannya pertama kali dibandingkan dengan unit lainnya!


 Oberst Walter Hoernlein (Kommandeur Infanterie-Regiment "Großdeutschland") mendiskusikan strategi bersama dengan salah seorang perwiranya di Front Timur, musim panas 1941. Di lehernya dia memakai Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #399 yang dia terima tanggal 30 Juli 1941 sebagai komandan Infanterie-Regiment 80. Nantinya dia juga akan mendapat Deutsches Kreuz in Gold (14 Februari 1943) dan Eichenlaub #213 (15 Maret 1943), keduanya sebagai perwira di Großdeutschland (GD). Hoernlein memimpin GD dari tanggal 10 April 1942 s/d 27 Januari 1944 serta membangun reputasi yang solid sebagai pemimpin yang efisien dan dapat diandalkan tapi tetap mempunyai waktu untuk memperhatikan kesejahteraan pasukan yang berada di bawah pimpinannya. Dia begitu dicintai oleh anakbuahnya sehingga mendapat julukan "Papa" Hoernlein. Mungkin salah satu pernyataan terkenal yang pernah dilontarkannya adalah saat dia mengirim telegram ke “Fuhrerhauptquartier” untuk menuntut penjelasan apakah GD merupakan satu-satunya unit Jerman yang tersisa di Front Timur, karena tanpa henti mereka terus bertempur dari satu krisis ke krisis yang lain selama berlangsungnya pergulatan brutal di sekitar Rzhev!

 
Ini adalah acara inspeksi para perwira dari Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" yang dilakukan oleh komandannya, Generalleutnant Walter Hoernlein, bersama dengan Generaloberst Hermann Hoth (Oberbefehlshaber 4. Panzerarmee) di Front Timur bulan Juni 1943. Perhatikan bahwa ada "Tangga" hidup disana. Minimal tingginya dua meter! Foto oleh Kriegsberichter Kempe dari PK Ob. d. H. (Propaganda-Kompanie Oberbefehlshaber des Heeres) 


Gerombolan Panzergrenadier Großdeutschland beramai-ramai naik di atas Sturmgeschütz dalam sebuah serangan terhadap posisi pertahanan Soviet di Belgorod, Orel, dalam fase pertama Pertempuran Kursk awal bulan Juli 1943. Foto oleh Kriegsberichter Kempe dari Propaganda-Kompanie Oberbefehlshaber des Heeres (PK Ob.d.H.)


 Awak tank dari Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" melepas lelah dengan menikmati rokok seusai pertempuran yang sengit di Front Timur. Mereka memakai denim panzer dua bagian yang dilengkapi kantong besar di bagian depan. Seragam ini hanya khusus dipakai di musim panas atau di wilayah yang beriklim hangat


 
Hauptmann Hans-Detlev Chrapkowski (Kommander Sturmpionier-Bataillon "Großdeutschland") menahkodai sebuah Sturmboot 39 di perairan Rusia tengah, 1943. Prajurit zeni di sebelah kanan mempunyai lencana steuermannabzeichen di lengannya


 Panzerkampfwagen VI Tiger (turmnummer B12) dari 11. Kompanien/III. Abteilung/Panzer-Regiment "Großdeutschland" bergerak melintasi sebuah meriam anti-tank 76mm M1942 ZiS-3 Rusia yang teronggok di jalanan, sementara dua orang Obergefreiter mengawasi udara dari keberadaan pesawat musuh di wilayah Achtyrka-Kharkov-Poltava, Ukraina, tanggal 23 September 1943. Tiger-Tiger Großdeutschland bertugas untuk melindungi gerak mundur tentara Jerman ke arah garis pertahanan baru di Dniepr. Tiger di atas telah mendapat cat kamuflase di seluruh badannya serta membawa cadangan rantai roda di plat depan. Foto oleh Kriegsberichter Pfeiffer (PK Div.Großdeutschland)


Unteroffizier muda Hans Roeger (X), Zugführer di 1.Kompanie/Panzerfüsilier-Regiment "Großdeutschland". Dia nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 September 1944 atas aksinya di sekitar Kursenai, Lithuania. Roeger seakan menjadi legenda di divisinya dan aksi-aksi keberaniannya telah menjadi buah bibir. Pada bulan April 1944, saat Großdeutschland sedang berjibaku menstabilkan garis pertahanan di wilayah Iassi (Jassy)/Targul Frumos, Roeger dan anakbuahnya berpatroli dengan mengenakan pakaian penggembala Rumania, lengkap dengan ternaknya! Mereka berhasil menyelinap keluar dari kepungan tentara Rusia dan menghancurkan sebuah jembatan sebelum balik lagi. Insiden lainnya muncul di medan Lithuania. Dia sedang memimpin pasukannya dengan sebuah SPW di jalan menuju jembatan Kursenai saat bertemu dengan grup artileri Soviet. Roeger dan anakbuahnya langsung berloncatan keluar dari SPW dan menyerbu meriam-meriam musuh. Tapi senjata pertahanan Rusia di sekelilingnya tiba-tiba menyalak sehingga memaksa dia untuk menunduk dan merayap di bawah kendaraan musuh sampai akhirnya lebih banyak lagi rekan-rekannya yang datang membantu. Setelah menghancurkan semua perlawanan, dia kemudian memimpin pasukannya dan berhasil menguasai sebuah jembatan penyeberangan untuk menyeberangkan kendaraan-kendaraan perang batalyonnya


Para calon sukarelawan muda Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" dari organisasi Hitlerjugend sedang beramah-tamah dengan dua orang Ritterkreuzträger divisi tersebut, Feldwebel Hans Klemm dan Oberfeldwebel Otto Brakat (kanan), bulan Januari 1944. Klemm (27 September 1916 - 9 Desember 1996) dianugerahi Ritterkreuz tanggal 10 Desember 1942 sebagai Unteroffizier dan Gruppenführer 2.Kompanie/Infanterie-Regiment "Großdeutschland" (mot.), sementara Brakat (15 Januari 1916 - 31 Januari 1978) mendapatkannya tanggal 27 Juli 1941 sebagai Unteroffizier dan Gruppenführer 2.Kompanie/Radfahr-Abteilung 1


Dua orang anggota anyar Großdeutschland yang baru saja menerima seragam serta perlengkapan mereka di garnisun Ersatzbrigade (Brigade Pengganti) Panzergrenadier-Division "Großdeutschland", 27 Januari 1944. Kain zeltbahn dengan pola kamuflase Heeres-Splittermuster 31 yang nongol dalam foto ini berfungsi pula sebagai "bungkus" perlengkapan yang tidak bisa dibawa menggunakan tornister (tas ransel). Kebanyakan para prajurit belia yang baru bergabung ini merupakan anggota Hitlerjugend (HJ) atau Reichsarbeitsdienst (RAD) yang telah menerima latihan militer ringan sebelumnya sehingga tidaklah terlalu sulit untuk melatih mereka kembali. Foto oleh Kriegsberichter Ernst Schwahn


Oberst Karl Lorenz (gogel di topi) dan Oberleutnant der Reserve Hans Wentzke (jaket kamuflase) bersama dengan anakbuah mereka di Ukraina bulan Januari 1944. Wentzke sendiri nantinya dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 20 September 1944 sebagai Oberleutnant der Reserve dan komandan 16.Kompanie/Panzergrenadier-Regiment "Großdeutschland"

Oberleutnant Dr. Bold (kiri) bersama sesama perwira Großdeutschland duduk di pinggir mobil sambil mengatur strategi menggunakan peta di Targul Frumos, Rumania, April 1944. Tanpa ditambahi caption pun kita bisa tahu bahwa orang-orang ini berasal dari Großdeutschland: simbol stahlhelm di mobil, huruf "GD" di schulterklappen, dan ärmelband "Großdeutschland" di lengan kanan. Foto oleh Kriegsberichter Hans Scheerer dari PK (Propaganda-Kompanie) 690 (KB-Zug HGr. A) (KB-Zug HGr. Südukraine)


Konvoy Panzerkampfwagen V "Panther" dari Großdeutschland dalam sebuah serangan ke wilayah Iaşi di Rumania bulan April 1944. Wilayah ini menjadi salah satu lokasi pertempuran paling berdarah-darah di selatan Front Timur. Foto oleh Kriegsberichter Heinrich von der Becke (1913-1997), mantan fotografer olahraga di masa sebelum perang, dan pertama kali dipublikasikan tanggal 4 Mei 1944


LinkOberleutnant Hans-Karl Richter dari 2.Kompanie(SPW)/Panzergrenadier-Regiment "Großdeutschland" (kanan) bersama dengan seorang SS-Hauptsturmführer dari SS-Panzergrenadier-Regiment 6 "Theodor Eicke" sedang berdiskusi di dekat Targul Frumos tanggal 3 Mei 1944. Richter sedang menunjukkan pada si Kapten SS posisi mereka



Dari kiri ke kanan: Hauptmann Heinrich Gerbener (III.Bataillon/Panzergrenadier-Regiment GD), Oberleutnant Diddo Diddens (1.Kompanie/Sturmgeschütz-Brigade GD), dan Oberleutnant der Reserve Hans Wentzke (16.Kompanie(Flak)/Panzergrenadier-Regiment GD). Foto diambil tanggal 10 Mei 1944 di hulu sungai Moldau, Rumania, oleh Kriegsberichter Hans Scheerer. Perhatikan bahwa Wentzke lebih suka menggelantungkan pistolnya daripada dimasukkan ke sarungnya!


Oberst Willi Langkeit (kedua dari kiri, Kommandeur Panzer-Regiment "Großdeutschland") beristirahat di samping Befehlspanzer V "Panther" Ausf.A (turmnummer 01) di dekat Iași, sebuah Kotapraja di wilayah Moldavia, timur-laut Rumania, tanggal 17 Mei 1944. Di sebelah kiri adalah Hauptmann Ernst-Günter Lehnhoff yang nantinya meraih Ritterkreuz tanggal 12 Desember 1944 sebagai Major dan komandan Panzer-Füsilier-Bataillon der Führer-Grenadier-Brigade. Saat itu Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" berada di bawah komando Heeresgruppe Südukraine


Major Hans-Detlev Chrapkowski (Kommander Panzer-pionier-Bataillon "Großdeutschland") menganugerahkan Panzervernichtungsabzeichen (nama lengkapnya: "Sonderabzeichen für das Niederkämpfen von Panzerkampfwagen durch Einzelkämpfer") kepada salah seorang anakbuahnya yang berpangkat Obergefreiter di depan sebuah tank T-34 Rusia hasil rampasan, Mei 1944. Foto oleh Kriegsberichter Scheerer (KB-Zug HGr. Südukaine). Chrapkowski sendiri merupakan mantan perwira dari Pionier-Bataillon 43 yang dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold di bulan yang sama dengan foto di atas, tanggal 28 Mei 1944


 Setelah si Obergefreiter muda (yang sayangnya tak diketahui namanya) menerima Panzervernichtungsabzeichen, kini giliran Oberfeldwebel yang juga adalah "Spieß" unit menyerahkan dokumen kelengkapan medalinya. Unit Pionier atau zeni (insinyur tempur), dengan peralatan peledak khusus serta senjata jarak dekat lain yang jauh lebih lengkap dibandingkan dengan tentara infanteri biasa, memang merupakan satuan paling ideal kalau sudah berurusan dengan buru-memburu tank yang berbahaya. Sebelum Panzerfaust membuat setiap prajurit mempunyai senjata anti-tanknya sendiri, satuan Pionier adalah penyumbang paling banyak dalam hal penghancuran tank musuh yang dihancurkan oleh tangan! Sejak Perang Dunia Pertama, prajurit Jerman telah dilatih untuk berlindung tanpa terlihat manakala tank lawan datang, membiarkan mereka lewat, mempercayakan pada artileri untuk memisahkan tank-tank sialan itu dari infanteri yang mengiringinya, lalu setelah itu baru menghabisi si tank yang sendirian dengan menempelkan peledak di bagian belakang lapis baja yang lebih tidak terlindungi


Generalleutnant Hasso von Manteuffel (Kommandeur Panzergrenadier-Division Großdeutschland, kedua dari kanan) bersama dengan para staff dari Großdeutschland. Perwira yang berdiri paling dekat dengan kamera adalah Wolfgang Heesemann yang nantinya meraih Ritterkreuz tanggal 17 Februari 1945 sebagai Oberst dan Kommandeur Panzergrenadier-Regiment Großdeutschland. Medali ini didapatkannya secara anumerta sebagai penghargaan atas gugurnya Heesemann dalam pertempuran tanggal 6 Februari 1945


Hasso von Manteuffel dengan Major Hugo Schimmel (tengah) . dan Leutnant Schroeder (ajudan Manteuffel) di luar Wilkovischken, Lithuania, bulan Agustus 1944. Schimmel meraih Ritterkreuz tanggal 23 Januari 1942 sebagai Hauptmann dan komandan III.Bataillon/Infanterie-Regiment 41 (motorisiert). Pangkat terakhirnya adalah Oberst. Foto berwarna di atas merupakan pewarnaan hasil karya Rory Andrews


Hasso von Manteuffel dan Hugo Schimmel. Pada saat foto ini diambil, Schimmel menjabat sebagai Kommandeur Panzergrenadier-Regiment "Großdeutschland". Setelah sembuh dari luka-lukanya, pada bulan April 1945 Oberst Schimmel diperintahkan untuk melaporkan diri pada kantor personil Angkatan Darat yang terletak di bunker Hitler untuk menerima penugasan selanjutnya. Untungnya, tugas barunya membawanya ke Bavaria sebagai bagian dari pasukan cadangan AD yang dipimpin oleh para perwira-perwira yang tak mempunyai posisi untuk sementara waktu. Dia kemudian ditangkap oleh pihak Amerika dan dilepaskan tahun 1946


Major Hans-Dieter von Basse (mengenakan Ritterkreuz di leher) bersama dengan anakbuahnya dari I.Bataillon / Panzer-Füsilier-Regiment "Großdeutschland" di akhir tahun 1944. Pada waktu tersebut batalyonnya adalah satu-satunya unit self-propelled-weapon (SPW) di Panzergrenadier-Division "Großdeutschland", sehingga wajar kalau beberapa orang dalam foto ini mengenakan seragam Sturm-Artillerie abu-abu. Prajurit paling kiri kelihatannya mengenakan seragam M44 yang langka! 

Para sukarelawan muda Jerman yang baru bergabung dengan Divisi "Großdeutschland" berbaris menuju Marktplatz Garnisionstadt (dimana upacara militer pergantian cadangan dilangsungkan) dengan dipimpin oleh seorang HJ-Bannführer dan dua orang peraih Ritterkreuz dari divisi tersebut (sebelah kiri adalah Hans Sachs sementara yang kanan adalah Heinz Maaz). Foto ini tidaklah diambil di awal perang saat antusiasme, optimisme dan euforia melanda hampir seluruh warga Jerman, melainkan diambil di akhir-akhir perang (tepatnya tanggal 25 November 1944). Ini menunjukkan betapa berhasilnya propaganda Nazi Jerman dalam mempengaruhi warganya untuk tetap teguh berpegang pada keyakinan untuk menang!


Para sukarelawan Hitlerjugend yang baru bergabung dengan Divisi "Großdeutschland" berkumpul dalam upacara pengambilalihan dan penerimaan pasukan cadangan, 25 November 1944, bersama dengan Hans Sachs (kiri) dan Heinz Maaz (seragam hitam panzer). Di antara Sachs dan Maaz adalah seorang HJ-Bannführer


Dua orang Ritterkreuzträger dari Panzer-regiment "Großdeutschland": Major Walter von Wietersheim (kiri) dan Hauptmann der Reserve Hans Lex. Wietersheim meraih Ritterkreuz tanggal 15 Mei 1944 sebagai Hauptmann dan Kommandeur II.Abteilung/Panzer-Regiment "Großdeutschland", sementara Lex meraihnya tanggal 10 September 1943 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Chef 7.Kompanie/Panzer-Regiment "Großdeutschland"

---------------------------------------------------------------------------

KOMMANDEUR

 Generalmajor Karl Lorenz (24 Januari 1904 - 3 Oktober 1964) menjadi komandan Divisi Panzergrenadier "Großdeutschland" periode 1 September 1944 s/d 1 Februari 1945, menggantikan Hasso von Manteuffel dan digantikan Hellmuth Mäder. Dia adalah seorang peraih Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #395 yang didapatkannya tanggal 12 Februari 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment "Großdeutschland". BTW, alat optik yang nongkrong di depan Lorenz namanya adalah 12x60 Richtungsweiser-Fernrohr, jaket yang dikenakannya berasal dari jenis Fellmantel, codet di pipinya adalah hasil Mensur di masa muda, dan kacamata hitam (!) di schirmmütze-nya adalah varian dari Cenkdem (gochenk adem)


Sumber :
Buku "Gott, Ehre und Vaterland" karya Thomas McGuirl dan Remy Spezzano
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Gordon Williamson

Rasio Perbandingan Tank yang Hancur dan Dihancurkan dari Unit Tank Berat Wehrmacht

$
0
0


Catatan:
* Unit tank berat disini maksudnya adalah unit yang berkekuatan tank-tank berat semacam Panzerkampfwagen VI "Tiger" dan "Königstiger". Panther atau Panzer IV tidak masuk ke dalam kategori ini karena mereka "hanya" tank medium, sementara Jagdtiger atau Ferdinand/Elefant masuknya Panzerjäger (pemburu tank alias self-propelled weapon) dan bukan tank murni.
* Lebih dari 50% dari jumlah 1.715 tank berat Jerman yang menjadi korban dalam Perang Dunia II diakibatkan oleh tank yang dihancurkan sendiri oleh awaknya karena berbagai sebab (takut jatuh ke tangan musuh, ketiadaan bahan bakar, masalah mesin dan lain-lain)! Jumlah ini mencakup juga kehilangan selain dari dihancurkan oleh musuh, seperti misalnya tank yang dirampas atau jatuh ke tangan musuh dalam keadaan yang masih berfungsi
* Unit dengan jumlah penghancuran terbanyak tank musuh adalah schwere Panzer-Abteilung 503 yang berhasil membabat habis 1.700 tank!
* Unit dengan jumlah kehilangan terbanyak juga adalah schwere Panzer-Abteilung 503 yang kehilangan 252 panzernya di medan perang karena berbagai sebab.
* Unit dengan rasio paling dahsyat (16,67) adalah 13.Kompanie / Panzer-Regiment "Großdeutschland" yang berhasil menghancurkan 100 tank lawannya di medan perang sementara hanya kehilangan 6 Tiger! Ini berarti untuk satu Tiger yang menjadi korban, unit tersebut menghancurkan 16 tank musuh!
* Unit dengan rasio paling kecil (1,28) adalah schwere Panzer-Abteilung 508 yang menghancurkan 100 tank musuh dan kehilangan 78 tanknya.
* Kesimpulannya: TIDAK ADA unit tank berat Wehrmacht yang kehilangan tanknya lebih besar dari penghancuran tank musuh-musuhnya. Karenanya saya hanya akan berucap: RESPECT!!


Sumber :

Jumlah Ritterkreuzträger (Peraih Ritterkreuz) Divisi Waffen-SS

$
0
0



Catatan:
* Jumlah total Ritterkreuzträger yang berasal dari Waffen-SS adalah 457 orang, termasuk sukarelawan dari negara lain yang bergabung dengan unit-unitnya.
*Angka yang disebutkan disini dimaksudkan untuk Ritterkreuzträger yang meraih medalinya saat bertugas di unit tersebut. Dia bisa saja pindahan dari unit lain atau lalu pindah lagi ke unit lainnya, maka unit lainnya tersebut tidak disebutkan dalam daftar.
* Divisi dengan jumlah Ritterkreuzträger terbanyak adalah 2. SS-Panzer-Division "Das Reich" dengan 69 Ritterkreuzträger.
* Terdapat 12 divisi yang tidak mempunyai Ritterkreuzträger: 21. Waffen-Gebirgs-Division der SS Skanderbeg (albanische Nr. 1), 24. Waffen-Gebirgs-(Karstjäger-)Division der SS, 25. Waffen-Grenadier-Division der SS Hunyadi (ungarische Nr. 1), 26. Waffen-Grenadier-Division der SS Hungaria (ungarische Nr. 2), 29. Waffen-Grenadier-Division der SS (italienische Nr. 1), 30. Waffen-Grenadier-Division der SS (russische Nr. 2), 30. Waffen-Grenadier-Division der SS (weissruthenische Nr. 1), 31. SS-Freiwilligen-Grenadier-Division, 32. SS-Freiwilligen-Grenadier-Division 30 Januar, 35. SS- und Polizei-Grenadier-Division, 37. SS-Freiwilligen-Kavallerie-Division Lützow, dan 38. SS-Grenadier-Division Nibelungen


Sumber :

Jagoan Tiger Wehrmacht

$
0
0



Catatan:
* "Jagoan Tiger Wehrmacht" maksudnya adalah adalah para komandan tank Panzerkampfwagen VI "Tiger" atau "Königstiger" Heer dan Waffen-SS yang selama karirnya berhasil menghancurkan minimal 5 tank musuh. Hal ini diraihnya bisa pada saat dia telah menjabat sebagai komandan tank atau sewaktu masih menjadi awaknya (richtschütze atau gunner). Supir, loader atau operator radio tidak termasuk ke dalam kategori ini.
* Kurt Knispel adalah jagoan Tiger dengan kill terbanyak. Dia juga adalah jagoan tank terbesar sepanjang sejarah bila melihat jumlah kill-nya!
* s.Pz.Abt. maksudnya adalah schwere Panzer-Abteilung (Detasemen Tank Berat Heer), sementara s.SS-Pz.Abt. adalah schwere SS-Panzer-Abteilung (Detasemen Tank Berat SS).



Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

GIF Animasi Third Reich

$
0
0
 
Sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger dari 13.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" menembakkan senjata utamanya ke arah posisi musuh untuk memberikan tambahan kekuatan penekan bagi pasukan infanteri yang sedang merangsek maju di dekat wilayah Petrivka (timur Vinnytsia), Ukraina, bulan Februari 1944. Tiger tersebut merupakan salah satu dari tank pengganti yang dikirimkan pada LSSAH di bulan itu dan mempunyai penanda taktis berbentuk angka "2" kecil berwarna hitam yang terletak di bagian depan turetnya serta di boks penyimpan peralatan di turet belakang. 13./Pz.Rgt.1 sendiri adalah kompi tank berat (schwere panzer kompanie) yang dilengkapi oleh tank-tank dari jenis Tiger. Kompi tersebut diupgrade dari akhir bulan November 1942 di Fallingbostel










Faces of War


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

Foto Pertempuran Kovel

$
0
0
Selebaran yang disebarkan oleh pasukan Rusia pada pihak Jerman yang terkepung di Kovel bulan Maret-April 1944. Selebaran tersebut intinya mengajak pasukan Jerman untuk menyerah dengan janji akan diperlakukan dengan baik. Isinya adalah: "Hidup atau Mati? Perwira dan prajurit di Kantong Kovel! Saat-saat terakhir kalian telah datang! Apa yang kalian harapkan? Pertolongan dari luar yang telah dijanjikan? Sia-sia belaka!"


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") meninjau front depan di Kovel yang terkepung. Pada akhir bulan Februari 1944, Divisi "Wiking" mendapati diri mereka berada di wilayah antara Chelm dan Lublin di Polandia tak lama setelah selamat dari pengepungan di Cherkassy. Belum lagi beristirahat, pada tanggal 12 Maret 1944 datang kawat dari Führer yang memerintahkan Wiking untuk membantu pertahanan Jerman di wilayah Kovel (timur Polandia) yang saat itu mendapat tekanan berat dari kekuatan besar Soviet. Di waktu yang sama, di Chelm terjadi saling bantai antara etnis Ukraina dan Polandia akibat dendam lama yang meletup kembali. Pada pagi tanggal 16 Maret 1944, SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" dan "Westland" diangkut menuju Kovel menggunakan kereta api, sementara komandan divisi Herbert Otto Gille memilih untuk berangkat duluan dari Lublin menggunakan pesawat ringan Fieseler Fi 156 "Storch". Dia datang kesana sesuai rencana dan langsung mendirikan pos komando sekaligus menyusun pertahanan berlapis demi mempersiapkan diri dalam menghadapi serangan musuh. Usahanya seakan berpacu dengan waktu yang terus mendesak. Terdapat dua ribu orang yang luka-luka yang dirawat seadanya, sementara Gille sendiri ragu-ragu apakah sisa pasukannya yang berangkat menggunakan kereta api akan datang tepat pada waktunya. Unit pertama yang tiba adalah 16 Panther dari 8.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking" di bawah pimpinan SS-Obersturmführer Karl Nicolussi-Leck yang pemberani, veteran dari pertempuran di Kaukasus. Tak lama datang pula III.[schwere] Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" di bawah komando SS-Sturmbannführer Franz Hack untuk membantu penyerangan. Pada tanggal 10 April 1944 kepungan Soviet di Kovel akhirnya berhasil dipatahkan dan Divisi "Wiking" ditarik keluar untuk melakukan penyegaran


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") meninjau front depan di Kovel yang terkepung, Maret/April 1944. Fernglas (teropong) yang digunakannya bisa dibilang tidak biasa karena nampaknya buatan Prancis punya dan berasal dari peninggalan Perang Dunia Pertama (kemungkinan produksi Chevalier, Verdi, Huet, atau Jumelle), sementara SS-Obersturmführer di sebelah kanannya juga memakai teropong 10x50 yang tidak standar (seperti Carl Zeiss) meskipun buatannya lebih modern


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan SS-Sturmbannführer Franz Hack (memakai jaket kamuflase, Kommandeur III.[schwere] Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer Division "Wiking") di front depan pertempuran Kovel, Maret/April 1944. Hack adalah peraih medali-medali sebagai berikut: Eisernes Kreuz II.Klasse (20 Juni 1940) dan I.Klasse (10 Juli 1941); Deutsches Kreuz in Gold #266/11 (8 Januari 1943); Verwundetenabzeichen in Gold (5 Mei 1944); Nahkampfspange in Gold (1 Mei 1945); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #3129 (14 Mei 1944) mit Eichenlaub #844 (20 April 1945). Foto oleh SS-Kriegsberichter Alois Jarolim


 SS-Hauptsturmführer Herbert Schmeißer (SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") berbincang-bincang dengan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") di Lublin bulan April 1944 mengenai masalah komunikasi selama berlangsungnya Pertempuran Kovel


 Setelah berhasil lolos dari bencana Kantong Cherkassy, 5. SS-Panzer-Division "Wiking" ditarik ke Polandia untuk menjalani pemulihan sekaligus upgrade mesin perangnya dengan setidaknya delapan kompi Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A. Kemudian infiltrasi pasukan Soviet di Kovel bulan Maret 1944 memaksa Wiking untuk terjun kembali ke medan pertempuran. Disini sebuah Panther "823" melindungi pergerakan para Panzergrenadier di musim semi 1944. Tank satu ini dibalur dengan Zimmerit dan telah mendapat polesan salah satu dari pola kamuflase tiga warna yang digunakan oleh Divisi Wiking


Panzerkampfwagen V Panther "R02" milik SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan para Grenadier dari 131. Infanterie-Division sedang bersiap-siap untuk bertempur habis-habisan dalam usaha untuk menerobos kepungan Tentara Merah di sekitar Kovel, Ukraina, 6 April 1944


Panther-Panther dari SS-Panzer-Regiment 5 bersiap untuk beraksi di dekat Kovel, sebuah kota strategis yang terletak di barat-laut Ukraina, tanggal 6 April 1944. Panther #R02 (kanan) adalah milik dari SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp, Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzerdivision "Wiking". Meskipun masih dalam proses pembentukan kembali setelah lolosnya mereka dari Kantong Cherkassy, unit Panther dan Panzergrenadier dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" merupakan bagian dari pasukan pembebas yang secara buru-buru dibentuk demi membebaskan kota Kovel di rawa-rawa Pripet. Pada tanggal 10 April 1944 kepungan pihak Soviet atas kota tersebut berhasil dipatahkan dan "Wiking" cepat-cepat ditarik mundur demi memenuhi jadwal pembentukan kembalinya


 SS-Untersturmführer Paul Barten (depan) bersama dengan seorang SS-Unterscharführer dari 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" bersantai sambil merokok di lubang pertahanan mereka, musim semi 1944. Medali Eisernes Kreuz I.Klasse tampak bercahaya di seragam yang dipakai oleh Barten, sementara tercantol di sebelahnya adalah Infanterie-Sturmabzeichen. Barten (9 September 1911 - Mei 1945) adalah seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold yang didapatkannya pada tanggal 8 November 1943 (dalam foto ini tidak terlihat karena berada di sisi seragam yang satunya lagi). Pangkat terakhirnya adalah SS-Obersturmführer. Perlu diketahui bahwa pada saat foto ini diambil, Divisi Wiking sedang bertempur dengan sengit melawan pasukan Rusia di wilayah Kovel



Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com
www.flickr.com

Foto 14. Waffen-Grenadier-Division der SS (ukrainische Nr. 1)

$
0
0
 SS-Oberführer Fritz Freitag (Kommandeur 14. Waffen-Grenadier-Division der SS [ukrainische Nr. 1] "Galizische") memberi salam hormat Nazi pada acara sumpah setia para anggota divisinya yang berasal dari Ukraina dan baru saja menyelesaikan pelatihan militer mereka, musim dingin 1943-1944. Di sebelah kanan adalah penterjemahnya yang berasal dari Ukraina


Foto studio seorang SS-Schütze (prajurit) dari14. Waffen Grenadier Division der SS Galicia (ukrainische Nr 1) yang diambil akhir tahun 1944 di Slovakia yang merupakan markas dari divisi tersebut pada saat itu. Yang cukup menjadi perhatian adalah kragenspiegel (lencana kerah) dengan bordiran berbentuk singa (yang menjadi simbol divisi) serta lambang kepala Totenkopf di einheitsfeldmütze M43 yang dikenakannya

-----------------------------------------------------------------------

 SS-Hauptscharführer Jaroslav Kunitsky yang merupakan kelahiran tahun 1926 adalah salah satu perwira termuda di 14. Waffen-Grenadier-Division der SS (ukrainische Nr. 1) "Galizische" saat dia dipromosikan menjadi SS-Untersturmführer. Kunitsky merupakan salah satu dari 2000 orang bintara asal Ukraina yang dikirim ke Jerman pada tahun 1943 untuk menjalani pelatihan. Dia selamat sampai perang usai dan meninggal dunia di Toronto (Kanada) pada tahun 2009


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com

Foto NSD (Nationalsozialistischer Deutscher Studentenbund)

$
0
0
 Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers) bersalaman dengan empat orang Ritterkreuzträger dari Wehrmacht dalam acara perayaan ulang tahun ke-15 Nationalsozialistischer Deutscher Studentenbund (Liga Pelajar Nasional-Sosialis Jerman) yang diadakan di München pada tanggal 27 Januari 1941. Para peraih Ritterkreuz ini semuanya merupakan anggota NSD di masa sebelum perang. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Wilhelm Walther (RK 24 Juni 1940 sebagai Stoßtruppführer 4.Kompanie / Baulehr-Bataillon zur besonderen Verwendungen 800 "Brandenburg"), Leutnant der Reserve Helmut Ringler (RK 15 Mei 1940 sebagai MG-Halbzugführer di Sturmgruppe "Stahl" / Fallschirmjäger-Sturm-Abteilung "Koch"), Leutnant der Reserve Fritz Steger (RK 15 Agustus 1940 sebagai Zugführer di Infanterie-Regiment 20 [motorisiert] / 10.Infanterie-Division [motorisiert]), dan Leutnant der Reserve Franz Berger (RK 19 Juli 1940 sebagai Stoßtruppführer 11.Kompanie / Infanterie-Regiment 130 / 45.Infanterie-Division)


Sumber :
Buku "German Army Uniforms and Insignia 1933-1945" oleh Brian L. Davis

Kumpulan Parodi Hitler di YouTube

$
0
0































Foto Reiter-Regiment 18 / Kavallerie-Regiment 18

$
0
0
Para anggota 2.Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 berfoto bersama di Reiter-Kaserne di Cannstatt bulan September 1936. Pada saat itu yang menjadi Schwadrons-Chef adalah Rittmeister Henning Schönfeld, sementara Schwadronswachtmeister (Spieß) dipegang oleh Oberwachtmeister Bormann. Perwira-perwira di kompi ini yang kemudian mendapat nama harum dalam Perang Dunia II diantaranya adalah Oberleutnant Horst Niemack (Schwerternträger), Leutnant Wolf-Kurt Freiherr von Rotberg (DKiGträger), Leutnant Hans Wilfried von Stockhausen, dan Rittmeister Schönfeld sendiri (Ritterkreuzträger)


Para anggota 4.Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 berfoto bersama di Reiter-Kaserne di Cannstatt bulan September 1936. Pada saat itu yang menjadi Schwadrons-Chef adalah Rittmeister Rudolf "Rudi" Hepp, sementara Schwadronswachtmeister (Spieß) dipegang oleh Oberwachtmeister Sobotta. Anggota skuadron ini diambil dari 7. Reiter-Regiment yang bermarkas di Silesia, termasuk pula kuda-kudanya yang terkenal indah (wunderschönen Pferden)


 Para anggota 5.Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 berfoto bersama di Reiter-Kaserne di Cannstatt bulan September 1936. Pada saat itu yang menjadi Schwadrons-Chef adalah Rittmeister Reuß, sementara Schwadronswachtmeister (Spieß) dipegang oleh Wachtmeister Möhn. Pada tahun 1937 posisi Schwadrons-Chef berpindah ke tangan Rittmeister Sachenbacher, sementara Spieß-nya adalah Oberwachtmeister Schmermund



2.Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 dalam acara latihan di Truppenübungsplatz Königsbrück musim panas 1939. Perwira yang mengangkat tangan di tengah adalah Oberleutnant Ludwig Ferdinand Genannt Louis Prinz zu Sayn-Wittgenstein-Berleburg (Schwadrons-Chef 2.Schwadron), sementara yang mengangkat tangan di sebelah kiri (menyuruh berhenti) adalah Leutnant Dietrich Nübling (Führer 1.Zug / 2.Schwadron). Selain itu, ketiga dari kiri adalah Gefreiter Christian Stähle (Bursche Schwadrons-Chef 2.Schwadron)

-------------------------------------------------------------------

Unteroffizier August Bachmann adalah Schwadronswachtmeister di 1.(reiter) Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18. Posisinya bisa terlihat dari dua "Kolbenringen" (ring piston) yang tertempel di lengannya. Pada tanggal 1 Oktober 1938 posisi Schwadronswachtmeister berganti nama menjadi Hauptwachmeister (Spieß). Foto di atas sendiri kemungkinan diambil tahun 1938 di Burgholzhof


 Leutnant Hermann Budenbender adalah Abteilungsadjutant dari II.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 dari sejak pembentukannya bulan Oktober 1936 sampai dengan pembubarannya bulan Agustus 1939. Dalam Perang Dunia II dia dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 7 Februari 1943 sebagai Rittmeister dan Kommandeur Schnelle Abteilung 178 / 78.Sturm-Division. Foto ini memperlihatkan saat Budenbender masih berpangkat Fähnrich


 Rittmeister Rudolf "Rudi" Hepp dalam sebuah upacara militer yang diselenggarakan tanggal 20 April 1936 (kemungkinan untuk menyambut ulangtahun Adolf Hitler yang ke-47). Dia adalah Schwadrons-Chef dari 4.Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 periode 1935-1936 sebelum digantikan oleh Rittmeister Albrecht Freiherr von Wechmar pada tanggal 6 Oktober 1936, dan dilanjutkan oleh Rittmeister Hans Jakob di akhir tahun 1937. Hepp nantinya akan meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 11 Desember 1941 sebagai Rittmeister der Reserve di I.Bataillon / Infanterie-Regiment 326 / 198.Infanterie-Division, serta Ehrenblattspange des Heeres tanggal 15 September 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 725 / 715.Infanterie-Division


 Major Eberhard Rodt (4 Desember 1895 - 15 Desember 1979) menjadi Kommandeur I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 dari sejak pembentukannya bulan Oktober 1936 sampai dengan pembubarannya bulan Agustus 1939. Pada tanggal 1 Maret 1938 dia dipromosikan menjadi Oberstleutnant, dan setelah mobilisasi umum pada tanggal 26 Agustus 1939 dia didapuk menjadi komandan Aufklärungs-Abteilung 25 / 25.Infanterie-Division yang baru dibentuk. Pangkat terakhirnya adalah Generalleutnant sementara medali tertinggi yang diperolehnya adalah Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #847 yang diperolehnya tanggal 28 April 1945 sebagai Kommandeur 15. Panzergrenadier-Division. Foto di atas diambil tahun 1939


 Major Albrecht "Bubi" Freiherr von Wechmar adalah Abteilungskommandeur dari II.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 dari sejak pembentukannya bulan Oktober 1936 sampai dengan pembubarannya bulan Agustus 1939. Setelah mobilisasi umum pada tanggal 26 Agustus 1939 Albrecht (sudah menjadi Oberstleutnant) didapuk menjadi komandan Aufklärungs-Abteilung 35 / 35.Infanterie-Division yang baru dibentuk. Dia adalah sepupu dari Ritterkreuzträger Oberst Irnfried Freiherr von Wechmar yang merupakan veteran Afrikakorps. Pangkat terakhir Albrecht adalah Oberst



Sumber :

Foto 198. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD

 Rittmeister Rudolf "Rudi" Hepp dalam sebuah upacara militer yang diselenggarakan tanggal 20 April 1936 (kemungkinan untuk menyambut ulangtahun Adolf Hitler yang ke-47). Dia adalah Schwadrons-Chef dari 4.Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 periode 1935-1936 sebelum digantikan oleh Rittmeister Albrecht Freiherr von Wechmar pada tanggal 6 Oktober 1936, dan dilanjutkan oleh Rittmeister Hans Jakob di akhir tahun 1937. Hepp nantinya akan meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 11 Desember 1941 sebagai Rittmeister der Reserve di I.Bataillon / Infanterie-Regiment 326 / 198.Infanterie-Division, serta Ehrenblattspange des Heeres tanggal 15 September 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 725 / 715.Infanterie-Division



Sumber :
www.kavallerie-regiment18.de

Foto 715. Infanterie-Division

$
0
0
PERAIH EHRENBLATTSPANGE

 Rittmeister Rudolf "Rudi" Hepp dalam sebuah upacara militer yang diselenggarakan tanggal 20 April 1936 (kemungkinan untuk menyambut ulangtahun Adolf Hitler yang ke-47). Dia adalah Schwadrons-Chef dari 4.Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 periode 1935-1936 sebelum digantikan oleh Rittmeister Albrecht Freiherr von Wechmar pada tanggal 6 Oktober 1936, dan dilanjutkan oleh Rittmeister Hans Jakob di akhir tahun 1937. Hepp nantinya akan meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 11 Desember 1941 sebagai Rittmeister der Reserve di I.Bataillon / Infanterie-Regiment 326 / 198.Infanterie-Division, serta Ehrenblattspange des Heeres tanggal 15 September 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 725 / 715.Infanterie-Division



Sumber :
www.kavallerie-regiment18.de
Viewing all 1111 articles
Browse latest View live